10 SOP Perbaikan Unit Dump Truck

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

SOP PENGOPERASIAN HOPPER (DISCHARGING COAL)

SOP-0 3/ALR/III/2023,

PROSEDUR
PERBAIKAN UNIT
DUMP TRUCK
No Dokumen : 01/SOP/20
ALR Safety Management System (ASMS)
Disahkan secara resmi pada tanggal 25 Januari 2020
Untuk diberlakukan di seluruh area

PT. ALE LUWU RAYA


SITE BATU LADUNG

Disiapkan oleh : Ditinjau ulang oleh : Disetujui oleh :

Taufik Rido Susilo Faustinus Tri endratno Ferdy dandung


Planner Supertendent HSE Site Manager/KTT

Distribusi :
Presiden Direktur, Direktur , Seluruh Manajer, Seluruh Site , Seluruh Departemen

Prosedur ini adalah dokumen resmi PT. AMR, yang diberlakukan di seluruh Site Batu Ladung terhitung mulai
tanggal 25 januari 2020 dan akan ditinjau ulang secara periodik pada 1 April 2024. Sejak diberlakukannya
prosedur ini maka prosedur yang ada sebelumnya menjadi tidak berlaku.
DAFTAR ISI

1. TUJUAN .......................................................................................................................... 3
2. RUANG LINGKUP ......................................................................................................... 3
3. REFERENSI .................................................................................................................... 3
4. DEFINISI ......................................................................................................................... 3
5. TANGGUNG JAWAB .................................................................................................... 3
6. PROSEDUR ..................................................................................................................... 6
7. ADMINISTRASI ............................................................................................................. 12
8. PENANGANAN KEADAAN DARURAT ..................................................................... 12
9. DISTRIBUSI .................................................................................................................... 12
10. LEMBAR CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN ...................................................... 13

1. TUJUAN
Memberikan penjelasan tentang tata cara untuk melakukan pekerjaan perbaikan unit dump truck
(DT), berikut cara kerja dan langkah – langkah yang dilakukan serta mengurangi tingkat bahaya,
resiko kecelakaan pada manusia,alat dan lingkungan.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku bagi seluruh karyawan, unit alat berat dan unit bergerak yang berkaitan
dengan kegiatan / pekerjaan Perawatan dan Perbaikan Unit PT. Abadi Mineral Resources site Batu
Ladung.

3. REFERENSI

Prosedur Resmi PT Ale Luwu Raya Page 2 of 11


a) Undang – undang No. 11 tahun 1969 tentang Pokok – Pokok Pertambangan
b) Undang – undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
c) Kepmen No.555.K/26/M.PE/1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam
Pertambangan Umum
d) PT. AMR Management Structure
e) PT. AMR Golden Rules

4. DEFINISI
a) Perawatan adalah tindakan / pekerjaan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu sebelum
terjadi kerusakan guna mengantisipasi timbulnya kerusakan.
b) Perbaikan adalah tindakan / pekerjaan yang dilakukan karena adanya suatu kerusakan.
c) Bahaya adalah segala sesuatu yang mempunyai potensi melukai atau merusak pekerja,
peralatan dan lingkungan kerja.
d) Normal adalah suatu kondisi dimana bahaya sudah diperkirakan akan muncul pada saat suatu
aktifitas dilakukan.
e) Abnormal adalah suatu kondisi dimana bahaya yang tidak diperkirakan sebelumnya muncul
pada saat suatu aktifitas dilakukan
f) Emergency adalah suatu kondisi dimana bahaya yang tidak diperkirakan sebelumnya muncul
pada saat suatu aktifitas dilakukan dan memiliki kecepatan peningkatan keparahan yang tinggi.

5. TANGGUNG JAWAB

5.1. Project Manager / Kepala Teknik Tambang


a) Memastikan bahwa semua pengawas, mekanik, operator/driver, helper mekanik telah
mendapatkan sosialisasi dan mengetahui prosedur perawatan dan perbaikan unit.
b) Memastikan bahwa prosedur perawatan dan perbaikan unit diimplementasikan setiap saat.
c) Memastikan bahwa perlengkapan safety yang standard untuk melakukan perawatan dan
perbaikan unit tersedia.
5.2. Safety Crew
a) Menyediakan perlengkapan safety yang diperlukan agar pekerjaan perawatan dan
perbaikan unit bisa dilaksanakan dengan aman.
b) Melakukan sosialisasi tentang keamanan dan keselamatan kerja kepada seluruh karyawan
departemen Plant.
c) Melakukan sosialisasi prosedur Perbaikan Unit B/D Di jalan kepada semua karyawan di
site, termasuk semua karyawan dari pihak subkont ataupun client.
d) Perlengkapan safety yang harus dipenuhi adalah: APD, Body Harnes, traffic cone, rambu
HATI-HATI ADA PERBAIKAN UNIT. Dan lain – lain.
e) Memberikan support sesegera mungkin kepada mekanik yang sedang melakukan
perbaikan unit B/D di jalan, termasuk menyediakan traffic man bila diperlukan.
f) Melakukan segala evakuasi, dokumentasi, pelaporan berita acara bila mana terjadi
kecelakaan kerja.

5.3. Supervisor Produksi Yang Bertugas


a) Mengetahui dan memahami prosedur perawatan dan perbaikan unit.
b) Mengetahui dan memahami prosedur perbaikan unit B/D dijalan.
c) Memastikan bahwa prosedur perawatan dan perbaikan diimplementasikan di
departemennya.
d) Bila memungkinkan, membantu mengidentifikasi potensi bahaya yang ada pada lokasi
unit yang B/D di jalan kepada crew mekanik yang akan melakukan perbaikan.

5.4. Supervisor Plant Maintenance

Prosedur Resmi PT Ale Luwu Raya Page 3 of 11


a) Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan atau pelaksanaan kerja, pelaksanaan tata tertib,
disiplin peraturan perusahaan, keamanan serta keselamatan kerja atas seluruh karyawan
yang berada di dalam departemennya.
b) Mengetahui dan memahami prosedur perawatan dan perbaikan unit.
c) Memastikan pelaksanaan perawatan dan perbaikan unit telah dilakukan dengan baik.
d) Memastikan bahwa prosedur perawatan dan perbaikan unit diimplementasikan oleh semua
crew workshop.
e) Memastikan bahwa semua perlengkapan safety yang ada pada mobil perawatan dan
perbaikan terawat dengan baik.
f) Memberikan arahan kerja yang jelas kepada crew mekanik.
g) Efektifitas pemakaian sparepart, efisiensi pemakaian, pengaturan dan pengawasan tenaga
kerja, serta pelaporan kepada Project Manager.

5.5. Mekanik & Helper Mekanik


a) Bertanggung jawab atas posedur melakukan pekerjaan perawatan dan perbaikan dengan
aman.
b) Mengetahui dan memahami prosedur perawatan dan perbaikan unit di workshop ataupun
dilapangan.
c) Merawat dan menjaga peralatan kerja serta menggunakan sesuai fungsi dan keamanan
dalam penggunaannya.
d) Melakukan pengecekan dan mencatat kebutuhan spare parts yang dibutuhkan.
e) Mengetahui dan memahami prosedur perbaikan unit B/D dijalan serta menjaga kondisi
perlengkapan safety unit B/D di jalan agar selalu dalam keadaan siap pakai.
f) Melakukan pengecekan atas kelengkapan perlengkapan safety dan melapor jika ada
kerusakan / kehilangan sebelum melakukan perbaikan unit B/D di jalan.
g) Menjaga kebersihan lingkungan kerja sebelum ataupun sesudah bekerja.

5.6. Planner
a) Penjadwalan tentang perawatan dan perbaikan unit harian ataupun berkala.
b) Permintaan dan memastikan ketersediaan sparepart perencanaan perawatan dan perbaikan
unit.
c) Perhitungan dan perkiraan umur pakai dari suatu spare part.
d) Pelaporan dan dokumentasi dari admin workshop ( Daily Activity, Daily Monitoring
Breakdown, Tyre Condition ).
e) Perhitungan dan pelaporan tentang ketersediaan unit kerja.

5.7. Admin Workshop


a) Absensi seluruh karyawan departemen Plant.
b) Pencatatan dan perekaman seluruh kegiatan yang ada di workshop ataupun pekerjaan
lapangan yang dilakukan oleh crew mekanik dan welder departemen Plant.
c) Pencatatan dan perekaman HM unit yang melakukan perawatan dan perbaikan.
d) Menerima dan memberitahukan segala informasi yang ditujukan kepada karyawan
departemen Plant.

5.8. Driver / Operator


a) Mengetahui dan memahami prosedur perawatan dan perbaikan unit yang dilakukan oleh
departemen Plant.
b) Mengetahui dan memahami prosedur P2H dan pengoperasian unit secara baik dan benar.
c) Mengetahui dan memahami prosedur perbaikan unit B/D di jalan serta melaporkan ke
supervisor yang bertugas bila unitnya rusak dan menyebutkan secara jelas lokasinya.
d) Bila memungkinkan, memarkirkan unit yang B/D pada lokasi yang aman. Ikuti Prosedur
Parkir yang benar.

5.9. Logistic

Prosedur Resmi PT Ale Luwu Raya Page 4 of 11


a) Pendataan sparepart yang masuk ataupun yang digunakan.
b) Penyedia spare part keperluan perawatan dan perbaikan unit.
c) Memastikan kedatangan spare part yang di order oleh planner ( Komunikasi internal
dengan pihak HO ).
d) Pengiriman dan penerimaan sparepart yang melakukan perbaikan di luar (kalibrasi,
pabrikasi dll).
6. PROSEDUR
6.1. Perlengkapan Kerja.
a) Bisa mengakibatkan terbentur, jatuh dan tergores maka harus mengacu Safety Golden Rule
dan Keselamatan Kerja Perusahaan, gunakan APD untuk mengurangi resiko cedera.
b) APD harus diperiksa dalam keadaan baik dan bersih ,serta di pakai saat bekerja.
c) APD yang digunakan disesuaikan dengan keperluan pekerjaan adalah sebagai berikut :
 Helm safety
 Kacamata safety
 Kacamata Las
 Topeng Las
 Rompi Reflektor
 Baju kerja menggunakan Reflektor
 Sarung tangan ( kain bintik )
 Sarung Tangan Kulit
 Apron
 Body Harness
 Sepatu Safety
Orang yang bekerja harus sudah menerima training khusus tentang perawatan dan
perbaikan unit atau mengoperasikan alat yang bersangkutan. Pastikan tubuh dalan keadaan
sehat dan fit.

6.2. Peralatan Kerja.


a) Perhatikan tempat berjalan dan beraktivitas, jangan berlari di lingkungan workshop.
b) Gunakan teknik mengangkat / membawa barang manual dengan benar.
c) Alat dan peralatan khusus diusahakan diletakkan dalam toolbox.
d) Pastikan alat dan peralatan yang dipilih serta yang dipakai dalam keadaan baik dan standar,
sesuai dengan rekomendasi shop manual.
e) Untuk menghindarkan bahaya ledakan atau kebakaran maka diharuskan:-
 Bahan yang mudah terbakar harus dibawa dalam wadah / container yang bisa ditutup
rapat dan didesain khusus untuk itu.
 Jika tabung gas bertekanan harus dibawa, maka tabung tersebut harus dilengkapi
trolley dan diikat / diamankan satu persatu dan penutupnya dipasang. Pastikan tabung
gas dilengkapi dengan flash back arrestor disetiap ujung selang yang berhubungan
dgn regulator dan torch (gagang las)

6.3. Posisi unit.


a) Patuhi aturan klakson yang telah ditentukan.
b) Siapkan pelataran tempat unit akan dikerjakan, jika dilakukan di luar bangunan, tanah atau
landasan yang dipilih harus cukup rata, keras dan stabil.
c) Pastikan tersedia ruang yang cukup tergantung pada jenis pekerjaan. Pastikan pelataran
bebas dari barang, material, aktivitas lain yang tidak perlu.
d) Sebaiknya unit dicuci terlebih dulu, ikuti tata cara mencuci unit yang aman.
e) Saat unit memasuki pelataran jangan berdiri di jalur gerakan unit.
f) Hanya operator / mekanik khusus yang diizinkan mengoperasikan alat. Jika perlu manuver
unit diarahkan oleh seorang pemandu.
g) Agar unit tidak mengalami kerusakan maka :

Prosedur Resmi PT Ale Luwu Raya Page 5 of 11


h) Setelah unit berada di posisi yang ditentukan, biarkan mesin idle selama ± 5 menit, semua
perangkat kerja diturunkan, jika perlu diberi ganjal balok kayu yang ukurannya sesuai
rekomendasi atau terpal pelindung dan penerangan tambahan (luar ruang).
i) Mekanisme pengunci (throttle / brake) diaktifkan pasang lock out dan tag out .
j) Setelah mesin mati, gerak-gerakkan control lever beberapa kali agar tekanan dalam silinder
hidrolik perangkat kerja hilang

6.4. Naik turun unit, lantai dan benda kerja.


a) Bersihkan Lantai kerja, anak tangga dan pegangan tangga dari Lumpur, pelumas atau air
serta bahan penyebab licin lainnya.
b) Gunakan teknik 3 titik saat naik / turun, tubuh menghadap unit, pakai tangga, jangan
melompat.
c) Pindahkan peralatan / benda kerja secara estafet, jika terpaksa, peralatan boleh dibawa
dalam kantong khusus yang diikatkan ke badan sehingga kedua tangan bebas berpegangan
saat naik dan turun
d) Peralatan / benda kerja yang hendak dipindahkan dengan berat > 15 kg, sejauh > 10 meter
pindahkan dengan menggunakan alat angkut atau meminta bantuan rekan kerja.

6.5. PENGERJAAN
6.5.1. Periksa kerusakan unit
a) Jika pekerjaan dilakukan lebih oleh satu orang, pastikan satu sama lain bisa berkomunikasi
dengan bahasa dan isyarat yang standar.
b) Helm dan sepatu dipakai saat bekerja.
c) Pengujian dilakukan sesuai rekomendasi shop manual.
d) Saat menguji sistem hidrolik dump body :
 Pastikan daerah kerja cukup luas, bebas barang, material atau aktifitas lain.
 Perhatikan jika dump body dinaikkan jangan sampai membentur atap bangunan.
 Hanya orang yang sudah dilatih khusus yang boleh mengoperasikan alat.
 Aturan klakson harus dipatuhi.
 Saat berada di dalam kabin mengoperasikan alat sabuk pengaman harus dipakai.
 Dilarang berada di atas unit yang sedang manuver kecuali di dalam kabin. Jika terpaksa,
langkah pencegahan kecelakaan harus dilakukan.
e) Gunakan ceklis standar pengujian.
f) Selama pengujian dengan menghidupkan mesin, mekanik penguji atau pengawas harus
memastikan bahwa tidak ada orang di dekat unit, terutama di daerah artikulasi (truk dengan
artikulasi).
g) Agar terhindar dari bahaya tersengat listrik saat memeriksa perangkat listrik maka :
 Mesin harus dalam keadaan mati.
 Tangan dan tempat berpijak harus dalam keadaan kering dan bersih.
 Gunakan alat ukur standar ( multitester ) jangan menguji dengan menghubung
singkatkan kabel listrik.
 Display alat ukur harus diletakkan di atas meja / lantai yang stabil dan bersih.
 Buka / tutup penutup mesin dengan hati-hati, perhatikan posisi tubuh dan tangan,
pasang penahan tutup mesin.
 Saat memasang sensor atau alat ukur, mesin harus dalam keadaan mati. Bersihkan
nipple / sensor sebelum alat ukur dipasang, atur kabel sehingga tidak terjepit atau
melewati bagian mesin yang berputar atau panas.
h) Hati-hati terhadap bagian mesin yang berputar atau panas, gunakan sarung tangan jika
perlu. Jika sensor terletak di bawah, pakai helm dan kacamata pelindung.
i) Jika mengukur gas buang, pasang alat ukur dengan hati-hati karena pipa gas buang sangat
panas, pastikan tidak ada orang didekat gas buang.
j) Jika memutar crankshaft, jangan memutar pada kipas atau dengan melakukan crank /
pemaksaan. Atur posisi tubuh dan tangan putar pulley crankshaft.

Prosedur Resmi PT Ale Luwu Raya Page 6 of 11


k) Jika pelindung kipas dibuka, pastikan kipas sudah benar-benar berhenti.
l) Display alat ukur diamati di dalam kabin, sebelum menghidupkan mesin bunyikan klakson
1 kali tunggu 15 detik, jika aman hidupkan mesin. Lakukan pengukuran sesuai
rekomendasi shop manual.
m) Walaupun mesin dimatikan, namun, sistem fluida dalam sistem masih menyimpan tekanan
dan suhu panas, hindari terkena tangan yang terbuka.
n) Jika menemukan saluran hidrolik / pneumatik yang bocor, jangan mencoba menahannya
dengan tangan, matikan mesin bebaskan tekanan dalam sirkuit.
o) Agar tidak terjadi tubuh sesorang terjepit pada unit, maka aturan berikut harus dipatuhi :
Selama pengujian dengan menghidupkan mesin, mekanik penguji atau pengawas harus
memastikan bahwa tidak ada orang di dekat unit, terutama di daerah artikulasi.

6.5.2. Ganti Komponen yang rusak.


a) Beberapa katup solenoid harus dibuka dengan melepaskan konektor listriknya dulu, patuhi
tatacara perbaikan perangkat listrik di atas.
b) Untuk menghindarkan unit mengalami kerusakan atau cedera karena kejatuhan komponen
saat memeperbaiki mesin, maka perhatikan:-
c) Gunakan ceklis perawatan untuk mengganti komponen mesin (filter dll).
d) Gunakan kacamata pelindung dan sarung tangan waktu bekerja.
e) Gunakan kunci khusus untuk mengganti komponen sesuai rekomendasi.
f) Ikuti petunjuk penggantian dalam shop manual.
g) Jika menggunakan udara bertekanan untuk membersihkan, pastikan tekanan udara maks 30
psi, jangan digunakan untuk membersihkan pakaian, anggota tubuh, atau diarahkan pada
orang lain.
h) Hindari melepas semua baut pengikat sekaligus, sisakan dua buah baut yang
berseberangan, pasang pengganjal (balok / sling), kendorkan sisa baut.
i) Jika komponen yang diganti berukuran besar atau berat, gunakan alat angkat. Ikuti tatacara
pemakaian alat angkat dan angkut yang benar dan aman.
j) Bersihkan semua komponen yang dibongkar, bagian yang berputar harus dilumasi oli
mesin, simpan di tempat yang bersih dan aman.
k) Periksa dan perbaiki cacat yang ada pada komponen, ganti jika perlu.
l) Semua gasket, O-ring, cotter pin dan semacamnya harus diganti jika dibongkar.
m) Momen pengencangan baut-baut pengikat harus sesuai rekomendasi.
n) Bahaya kebakaran, kejatuhan benda besar atau terkena pukulan palu bisa terjadi saat
memperbaiki struktur unit, maka diharuskan :
 Jika perbaikan dilakukan dengan pengelasan, ikuti tata cara pengelasan dan jika
menggunakan las listrik, konektor ECU (Electronic Control Unit) harus dilepas.
 Ikuti tatacara pemakaian gerinda yang benar dan aman.
o) Jika perbaikan dilakukan dengan menaikkan dump body, maka safety pin harus dipasang
dan ditambah dengan penahan yang dipasang antara chassis – dump body.
p) Dilarang berada di bawah dump body yang dinaikkan tanpa ditahan safety pin.
q) Jika silinder-silinder hidrolik harus dibuka :
 Ikuti langkah prosedur perbaikan hidrolik untuk membebaskan tekanan.
 Periksa semua alat kerja, pastikan hammer, sliding bar dalam keadaan baik tidak pecah,
rusak atau kendor pegangannya.
 Kacamata, sepatu dan helm pelindung harus dipakai.
 Ikuti tatacara pembongkaran komponen sesuai rekomendasi shop manual.
 Tandai (drive shaft) dan pasang penahan (balok/sling) sebelum silinder dilepas.
 Saat menggunakan hammer / sliding hammer untuk membuka pin, sarung tangan harus
dilepas, orang yang menahan harus berdiri sejauh mungkin dari titik pemukulan (tool
pusher), gunakan extension untuk menahannya.
 Gunakan alat angkat dan angkut untuk memindahkan silinder.
 Pada saat memasang pin, gunakan batang besi untuk mengatur / mengepas lubang pin,
jangan memasukkan jari.

Prosedur Resmi PT Ale Luwu Raya Page 7 of 11


r) Saat membongkar / pasang axle / tandem,
 Jika ban depan harus dilepas, kendorkan baut roda bersilangan 1 putaran, gunakan
 dongkrak dan pasang stand pada frame, lepas ban dengan crane atau tyre handler. Ikuti
 tata cara lepas pasang ban yang benar dan aman.
 Pada truck jenis artikulasi jika frame joint harus dibuka,stand harus dipasang pada
frame
 depan dan belakang,ban harus diganjal.
Ikuti prosedur pelepasan ban yang aman dan benar.

6.5.3. Tambahkan fluida.


a) Cairan hidrolik ditambahkan saat sirkuit hidrolik ada dalam suhu kerja. Hati-hati terhadap
fluida yang panas dan bertekanan.
b) Pasang penampung tumpahan sebelum cairan ditambahkan.
c) Bersihkan leher lubang pengisian / nozzle sebelum pengisian.
d) Tambahkan fluida kerja (oli mesin, hidrolis, minyak rem dsb) sampai batas yang
direkomendasikan dengan hati-hati, hindari cipratan.
e) Setelah perbaikan/penggantian sistem hidrolik lakukan flushing dan air bleeding.
f) Accumulator hanya boleh diisi dengan Nitrogen, sesuai rekomendasi shop manual. Ikuti
tatacara penggununaan tabung gas bertekanan yang aman dan benar.
g) Gas pendingin (refrigrant) bisa mengakibatkan pencemaran lingkungan, dan bila terkena
bagian tubuh bisa mengakibatkan frostbite, maka perhatikan :
 Jangan sekali-kali membiarkan refrigran mengalir ke udara bebas, ambil langkah
pencegahan yang perlu. Hindari terkena refrigran atau menyentuhnya dengan tangan
terbuka.
 Jika terkena semburan refrigent,kompress dangan air hangat dan hubungi paramedic.

6.5.4. Lakukan penyetelan.


a) Penyetelan mesin dilakukan dalam keadaan mesin mati dan danger tag dan lock out
dipasang.
b) Jika dilakukan saat mesin hidup, langkah-langkah pencegahan harus dilakukan.
c) Beberapa baut harus disetel mengikuti torsi tertentu sesuai rekomendasi.
d) Ikuti tata cara penggunaan perkakas tangan yang benar dan aman.
e) Atur posisi tubuh dan tangan saat bekerja sehingga stabil dan nyaman.
f) Ikuti aturan pada Shop manual untuk melakukan penyetelan/Adjusment.

6.5.5. Lakukan tes jalan


a) Pastikan semua alat, peralatan kerja dan komponen yang tidak terpakai sudah disingkirkan
dari atas unit dan dikembalikan ke tempatnya.
b) Gunakan ceklis pemeriksaan yang standar.
c) Periksa lingkungan sekitar dari barang, material atau aktivitas orang lainnya.
d) Lakukan pemeriksaan berjalan berkeliling unit.
e) Hati-hati saat memeriksa, perhatikan tempat berjalan / berpijak.
f) Pada saat dilakukan tes jalan bisa mengakibatkan cedera akibat terkena gerakan unit,
tabrakan atau kerusakan pada unit maka tata cara berikut harus dipatuhi :
 Hanya orang yang sudah dilatih khusus yang boleh mengoperasikan alat.
 Sebelum mesin dihidupkan, bunyikan klakson 1 kali tunggu 15 detik, setelah aman
hidupkan mesin.
 Lakukan tes jalan sesuai rekomendasi shop manual.
 Selama berada dalam kabin driver harus memakai sabuk pengaman.

6.6. Selesai bekerja.

Prosedur Resmi PT Ale Luwu Raya Page 8 of 11


a) Pastikan semua alat, peralatan kerja dan komponen yang tidak terpakai sudah disingkirkan
dari atas unit dan dikembalikan ke tempatnya.
b) Gunakan ceklis pemeriksaan yang standar.
c) Periksa lingkungan sekitar dari barang, material atau aktivitas orang lainnya.
d) Lakukan pemeriksaan berjalan berkeliling unit.
e) Hati-hati saat memeriksa, perhatikan tempat berjalan / berpijak.
f) Pada saat dilakukan tes jalan bisa mengakibatkan cedera akibat terkena gerakan unit,
tabrakan atau kerusakan pada unit maka tata cara berikut harus dipatuhi:
 Hanya orang yang sudah dilatih khusus yang boleh mengoperasikan alat. (Mempuyai
KIMPER – Kartu Ijin Mengemudikan Perusahaan)
 Sebelum mesin dihidupkan, bunyikan klakson 1 kali tunggu 15 detik, setelah aman
hidupkan mesin.
g) Lakukan tes jalan sesuai rekomendasi shop manual.
h) Selama berada dalam kabin operator harus memakai sabuk pengaman.

6.7. Pencatatan
a) Agar tidak tersandung atau terjatuh maka jangan membaca / menulis sambil berjalan.
b) Baca / tulis harus dilakukan di tempat yang penerangannya cukup.

6.8. Kembalikan peralatan kerja.


a) Periksa kembali semua alat dan peralatan kerja, bersihkan dengan hati-hati.
b) Alat / special tool yang berukuran besar atau berat dipindahkan dengan alat angkat /
angkut. Ikuti tata cara penggunaan alat angkut yang benar dan aman.
c) Semua alat dan peralatan kerja harus dikembalikan ke tempatnya.
d) Perhatikan tempat berjalan, hindari tempat aktifitas orang lain.

6.9. Bersihkan tempat kerja.


a) Bersihkan tempat kerja dari sisa-sisa sampah atau komponen bekas
b) Buang ke tempat sampah yang sesuai peruntukannya.
c) Bila melakukan di jalan / dilapangan, semua sisa komponen, kardus atau pembungkus
harus dikumpulkan dan dinaikkan ke atas kendaraan, tidak boleh ditinggalkan di lokasi
perbaikan.
d) Sampah logam yang berujung tajam dan berukuran besar disingkirkan dengan sekop.
e) Genangan sisa pelumas harus dibersihkan dengan pasir atau serbuk kayu, buang media
pasir dan serbuk yang sudah terpakai untuk membersihkan ke tempat/tong sampah khusus
Bahan Kimia Berbahaya. Jika perlu, lantai pelataran dibersihkan dengan detergen dan air.
f) Lakukan pekerjaan dengan hati-hati, berjalan dengan perlahan dan perhatikan lingkungan
sekitar.

7. ADMINISTRASI PEKERJAAN
a) Lakukan pencatatan dan gunakan cek list pekerjaan.
b) Baca/tulis harus dilakukan ditempat aman dengan penerangan yang cukup.
c) Melaporkan detail segala tindak perawatan dan perbaikan unit kepada admin workshop
pekerjaan yang dilakukan di workshop atau pun yang dilapangan ( HM unit, kerusakan,
tindakan perbaikan, hasil perbaikan dll).
d) Jangan melaporkan, membaca atau menulis sambil berjalan. Hindari tempat aktivitas orang
lain.
e) Jangan menyampaikan laporan didaerah bising.

8. PENANGANAN KEADAAN DARURAT


Dari seluruh kegiatan / pekerjaan perawatan dan perbaikan unit diatas akan banyak sekali
bahaya yang selalu mengintai, maka oleh itu kita harus selalu waspada. Bilamana terjadi
keadaan darurat atau adanya kecelakaan kerja diminta untuk :
a) Menegur atau melaporkan ke pengawas bila melihat adanya kondisi atau tindakan tidak aman.

Prosedur Resmi PT Ale Luwu Raya Page 9 of 11


b) Bila terjadi disekitar kita jangan panik, beritahu orang sekitar dan atasan.
c) Matikan mesin dengan emergency switch.
d) Putuskan arus dari MCB sesuai prosedur.
e) Bila ada api gunakan APAR atau kain basah untuk mencoba memadamkan, jika tidak berhasil
jalankan prosedur evakuasi.
f) Jangan mencoba memadamkan api dari gas yang terbakar sebelum sumber aliran gas tersebut
ditutup.
g) Perintahkan semua orang untuk evakuasi ke luar radius 100 meter dari tabung yang terbakar.
Siram tabung dengan aliran air dingin dari tempat yang terlindung.
Jika tabung bahan bakar LPG yang terbakar maka jika memungkinkan dinginkan tabung agar
tidak meledak dari jarak yang aman.
Jika tabung bahan bakar Asetilin yang terbakar maka segera tinggalkan area pengelasan, karena
kemungkinan akan timbul ledakan.
h) Bila ada korban, usahakan melakukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( P3K ) dan bila
tidak memungkinkan hubungi pihak terkait ( safety officer, paramedic ).

9. DISTRIBUSI
Prosedur ini harus didistribusikan kepada :
a) Project Manager / KTT
b) Safety Officer
c) Mine Supervisor
d) Plant Supervisor

10. LEMBAR CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN

LEMBAR CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN


No.
Bagian Hal Uraian perubahan Tanggal

Prosedur Resmi PT Ale Luwu Raya Page 10 of 11


Prosedur Resmi PT Ale Luwu Raya Page 11 of 11

Anda mungkin juga menyukai