Makalah Chandra
Makalah Chandra
Makalah Chandra
Oleh:
CHENDRA
01
e. Transformator
2. Metode Pemeliharaan Gardu Distribusi
Ada beberapa hal yang perlu dilaksanakan untuk pemeliharaan Gardu
distribusi tiang portal.
A. Pemeliharaan Transformator Distribusi meliputi:
1. Pemeliharaan bushing pada sisi primer dan sisi skunder
2. Pemeliharaan Mur & baut dari sifat-sifat kimia ( Korosi dan kendor)
3. Pemeliharan Tahanan pentanahan terutama pada elektrodanya .
4. Pemeliharaan Minyak trafo, radiator dan konservator.
B. Pemeliharaan PHB-TR ( Papan Hubung Bagi Tegangan Rendah )
1. Pemeliharaan Sakelar utama yang kena debu dan angus akibat terjadi
busur api yang besar pada alat kontak.
2. Pemeliharaan Mur & baud yang kendor .
3. Pemeliharaan Dudukan Nh Fuse ( Fuse base ) .
4. Penyesuaian Kapsitas beban pada NH Fuse
C. Pemeriksaan tahanan pentanahan ( Aarde )
1. Pemeriksaan pengawatan pentanahan pada arrester dan body trafo
distribusi
2. Pengukuran nilai tanahan pentanahan dengan alat ukur pentanahan
D. Pemeliharaan Instalasi Gardu Distribusi
Instalasi gardu distribusi yang sudah lama terpasang akan terjadi
kerusakan terutama pada bagian titik sambung yang mur-bautnya kendor
dan kena korosi, sehingga akan mengakibatkan terjadinya unjuk kerja
peralatan terpasang tidak sesuai dengan desainnya, untuk mencegah
terjadinya hal tersebut maka dilakukan pemeliharaan berbagai sistem ,
diantaranya :
1. Pemeliharaan Preventif
2. Pemeliharaan rutin
3. Pemeliharaan prediktif
4. Pemeliharaan khusus / Darurat
Panel adalah suatu lemari hubung atau suatu kesatuan dari alat
penghubung, pengaman, dan pengontrolan untuk suatu instalasi kelistrikan
yang ditempatkan dalam suatu kotak tertentu sesuai dengan banyaknya
komponen yang digunakan.
Panel hubung bagi adalah peralatan yang berfungsi menerima energi
listrik dari PLN dan selanjutnya mendistribusikan dan sekaligus mengontrol
penyaluran energi listrik tersebut melalui sirkit panel utama dan cabang ke
PHB cabang atau langsung melalui sirkit akhir ke beban yang berupa
beberapa titik lampu dan melalui kotak-kontak ke peralatan pemanfaatan
listrik yang berada di dalam bangunan.
Sesuai dengan kegunaan dari panel listrik, maka dalam perancangannya
harus sesuai dengan syarat dan ketentuan serta standar panel listrik yang ada.
Untuk penempatan panel listrik hendaknya disesuaikan dengan situasi
bangunan dan terletak ditempat yang mudah dijangkau dalam memudahkan
pelayanan. Panel harus mendapatkan ruang yang cukup luas sehingga
pemeliharaan, perbaikan, pelayanan dan lalu lintas dapat dilakukan dengan
mudah dan aman.
Dalam penempatan panel ini sangat mempengaruhi proses kelangsungan
penyaluran energi listrik, karena apabila penempatan dari panel tersebut tidak
diperhatikan maka kontinitas pelayanan panel tersebut tidak akan bertahan
lama dan dapat mengurangi keandalan dalam penyaluran energi listrik.
A. FUNGSI PANEL
Fungsi panel dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam yaitu
(Drs.Aslimeri,M.T: 1991: 92) :
1. Penghubung
2. pengaman
3. pembagi
4. pengontrol
5. pengontrol
B. SISTEM PEMBUMIAN PHBTR
PHB TR adalah kependekan dari Panel Hubung Bagi Tegangan Rendah,
atau istilah lainnya papan bagi. Fungsinya untuk membagi tegangan rendah ke
saluran rumah tangga, istilah mudahnya PHB TR adalah terminal pembagi
dari trafo pada gardu listrik ke jaringan rumah tangga.
Pembumian dilakukan dengan cara menghubungkan peralatan listrik
(seperti body motor listrik, body kotak hubung bagi) dengan elektroda tanah
yang ditanam didalam tanah. Penghantar Pembumian harus sesuai dengan
PUIL terutama berkenaan dengan:
1. bahan dan tipe konduktor, dan
2. ukuran konduktor.
Pada sistem pembumian PHBTR ini pemasangannya sangat sederhana yaitu
terletak pada body PHBTR itu sendiri.
Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu
rangkaian pada satu waktu. Muatan listrik yang dimaksud di sini adalah elektron.
Arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dari kutub negatif ke kutub
posisif.
I=V/R satuan (Ampere)
Tegangan Listrik
Tegangan listrik merupakan perbedaan potensial listrik antara dua titik pada suatu
penghantar atau rangkaian listrik. Beda potensial adalah perbedaan jumlah
elektron yang berada dalam suatu arus listrik
V = IR Satuan (Volt)
Hukum Ohm
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan yang menyebutkan bahwa arus listrik (I)
yang mengalir pada suatu kawat konduktor sebanding dengan beda potensial (V)
yang diberikan pada ujung-ujungnya. Artinya, semakin besar beda potensial,
maka semakin besar arus yang mengalir. Sebaliknya, jika beda potensial yang
diberikan diperkecil, semakin kecil pula arus yang mengalir. Kita bisa
merumuskannya menjadi sebagai berikut.
I=V
Ketika arus listrik I mengalir dalam sebuah kawat konduktor dengan beda
potensial di ujung-ujungnya V, maka arus akan berbanding terbalik dengan
hambatan, menghasilkan rumus sebagai berikut.
I α 1/R
Berdasarkan dua persamaan di atas, maka didapatkan rumus dari hukum Ohm
sebagai berikut.
I=V/R atau V = IR
Besaran R adalah hambatan pada kawat.
d. Ground LV Board
Lepas grounding local pada jumper primer dan periksa alat kembali jangan
sampai ada yang tertinggal
Posisikan saklar utama LV Board (hefboom) dan NH fuse tiap-tiap
jurusan dalam posisi lepas.
Informasikan ke Operator SMGT bahwa pekerjaan pengoperasian trafo
gardu distribusi siap dilaksanakan.
Masukan CO gardu dengan menggunakan stick 20 kV.
Buka pintu gardu dan nyalakan lampu kontrol.
Lakukan pengukuran pada saat tidak berbeban (arus, tegangan & urutan
phasa) dan catat dalam buku pekerjaan.
Operasikan trafo selama ± 10 menit dengan beban kosong.
Apabila setelah dioperasikan dengan beban kosong trafo dalam keadaan
normal, maka masukan saklar utama LV Board (hefboom).
Masukkan NH Fuse masing-masing jurusan menggunakan Fuse Puller.
Ukur tegangan dan beban tiap-tiap jurusan :
Catat hasil pengukuran pada blangko form pengoperasian gardu.
Ukur tegangan ujung pada tiang terakhir dan catat pada blangko formulir
pengoperasian gardu.
Gantung kartu trafo pada tempat yang mudah dijangkau dalam LV Board.
Matikan lampu kontrol kemudian tutup dan kunci pintu gardu.
Turunkan tangga dan kumpulkan alat-alat kerja pada tempatnya.
Informasikan kembali ke Operator SMGT bahwa gardu telah beroperasi.