Tugas 2 Artikel Ut

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL GENERASI MUDA DI ERA DIGITAL

DISUSUN OLEH:
TIA SWANDINI
857174096
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hakikatnya, sebagai warga Negara Indonesia yang baik seharusnya kita mengerti juga
memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam sebuah Identitas Nasional.
Identitas Nasional adalah pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara. Selain itu
pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati
bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha
memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah
tidak perlu di tanyakan lagi. Terutama dalam bidang Hukum. Seharusnya Hal – Hal yang
seperti ini, siapapun orang mengerti serta paham Aturan – Aturan yang ada di suatu Negaranya,
Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak perduli seolah – olah tidak mempermasalahkan
kekeliruan yang terjadi di Negaranya, Dan yang paling memprihatinkan seolah-olah
masyarakat membiarkan dan bisa dikatakan mendukung, pernyataan tersebut dapat dibenarkan
dan dilihat dari sikap dan tanggapan masyarakat dari kekeliruan di bidang hukum di dalam
Negara tercinta ini. Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk di pelajari hingga
di terapkan pada kehidupan sehari-hari. Agar masyarakat di Negara tercinta ini dapat
mengubah dan memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara tercinta ini
lebih baik dari sebelum nya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat yang
ada di Negara dan Bangsa ini yang dapat mengubah segala kekeliruan yang terjadi.

Di era digital, pembentukan identitas Nasional yang lebih kuat bagi generasi muda
merupakan hal yang krusial bagi kemajuan peradaban masa kini. Cara generasi muda
berhubungan, mendapat informasi, dan membangun identitas mereka telah berubah akibat era
digital, yang di tandai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Identitas
Nasional suatu bangsa memegang peran penting dalam rasa memiliki, solidaritas, dan
pengabdian warga negaranya terhadap kemajuan tanah airnya.

Namun di era digital, terdapat kendala yang perlu diatasi jika generasi muda ingin
membentengi jati diri bangsa. Pertama, generasi muda telah banyak terpapar berbagai
pengaruh budaya asing karena mudahnya mengakses berbagai konten di internet. Karena
generasi muda mungkin lebih terpengaruh oleh budaya asing di bandingkan budaya mereka
sendiri, hal ini dapat membahayakan stabilitas identitas Nasional. Kedua, karena generasi
muda saat ini menghabiskan banyak waktu online, narasi digital yang mungkin bertentangan
dengan nilai-nilai dan rasa identitas Nasional mereka cenderung memberikan dampak yang
lebih besar pada mereka. Selain itu, fenomena media sosial seperti algoritme penyesuaian dan
gelembung filter dapat menghalangi mereka untuk terpapar pada berbagai sudut pandang.

Selain tantangannya, era digital memberikan peluang besar bagi generasi muda untuk
memperkuat rasa jati diri mereka. Generasi muda dapat terinspirasi dan dididik tentang nilai-
nilai, sejarah, budaya, dan rasa jati diri bangsa melalui pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi. Kesadaran dan kecintaan terhadap jati diri bangsa dapat dipupuk melalui materi
digital, media sosial, dan pendidikan online. Selain itu, generasi muda mempunyai potensi
besar dalam memperkuat jati diri bangsa di era digital. Dengan menumbuhkan budaya lokal,
memperjuangkan nilai-nilai dan adat istiadat yang penting bagi bangsanya, dan menyebarkan
pesan-pesan afirmatif tentang identitas Nasional, mereka dapat menjadi agen perubahan.

Di era digital, pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat secara


keseluruhan harus bekerja sama untuk memperkuat rasa jati diri bangsa di kalangan generasi
muda. Pendidikan karakter dan jati diri bangsa harus dimasukkan kedalam kurikulum
pendidikan nasional. Generasi muda perlu dididik secara aktif dan terinspirasi untuk
membentuk rasa identitas nasional mereka, dan ini adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh
media dan platform digital.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.1 Identitas Nasional
Identitas nasional merupakan dasar yang menentukan kesatuan dan persatuan suatu
bangsa atau negara. Dalam konteks globalisasi dan modernisasi yang semakin berkembang
pesat, pembahasan identitas nasional menjadi semakin penting untuk menjaga keberagaman
budaya dan identitas suatu negara. Pembahasan identitas nasional juga berkaitan erat dengan
upaya membangun karakter bangsa yang berlandaskan pada nilai-nilai kebangsaan, seperti
persatuan, gotong royong, kejujuran, dan toleransi. Pembangunan karakter bangsa yang kuat
dan berakar pada identitas nasional dapat memberikan landasan yang kuat bagi pembangunan
nasional yang berkelanjutan.

Identitas nasional adalah kesadaran kolektif yang dipegang oleh suatu kelompok bangsa
atau masyarakat tentang jati diri, nilai-nilai budaya, sejarah, bahasa, agama, dan ciri khas
yang membedakan dirinya dengan kelompok bangsa atau masyarakat lainnya. Identitas
nasional merupakan identitas yang bersifat dinamis, karena selalu berubah dan berkembang
seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman. Unsur pembentuk identitas nasional
terdiri dari beberapa hal, antara lain:
1. Sejarah
Sejarah merupakan unsur yang sangat penting dalam pembentukan identitas nasional.
Sejarah mengandung nilai-nilai budaya, tradisi, dan perjuangan yang membentuk
karakter dan jati diri bangsa.
2. Bahasa
Bahasa adalah suatu unsur yang paling penting dalam pembentukan Identitas Nasional.
Bangsa menjadi alat komunikasi yang memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.
3. Agama
Agama juga menjadi unsur penting dalam pembentukan identitas nasional. Agama dapat
menjadi landasan moral dan etika bagi masyarakat dalam menjalankan kehidupan
bermasyarakat.
4. Budaya
Budaya menjadi unsur penting dalam pembentukan identitas nasional karena budaya
mencerminkan jati diri dan ciri khas bangsa atau masyarakat tertentu.
5. Geografi
Lingkungan geografis juga dapat unsur penting dalam pembentukan identitas nasional.
Geografi dapat mempengaruhi pola hidup dan karakteristik masyarakat, serta menjadi ciri
khas yang membedakan dengan kelompok bangsa atau masyarakat lainnya.
6. Kesenian
Kesenian seperti musik, tarian, dan seni rupa juga menjadi unsur penting dalam
pembentukan identitas nasional. Kesenian mencerminkan nilai-nilai budaya dan tradisi
yang dimiliki oleh bangsa atau masyarakat. Keseluruhan unsur tersebut saling terikat dan
saling mempengaruhi dalam membentuk identitas nasional. Dalam menjaga
keberlangsungan identitas nasional, penting untuk memperkuat nilai-nilai dan unsur-
unsur tersebut agar tetap lestari dan menjadi ciri khas yang membedakan bangsa atau
masyarakat dengan kelompok lainnya.
2. Generasi Muda
Generasi muda adalah kelompok usia dalam populasi yang berada dalam tahap awal
kehidupan dewasa, biasanya berkisar antara akhir remaja hingga pertengahan tiga
puluhan. Meskipun tidak ada definisi tunggal yang berlalu secara universal untuk
generasi muda, mereka sering kali diidentifikasi sebagai individu yang berbagai
pengalaman sejarah, sosial, dan budaya yang mirip sebagai akibat dari umur dan waktu
kelahiran yang relatif serupa. Generasi muda adalah kelompok yang seringkali
diidentifikasi sebagai agen perubahan, memiliki perspektif yang berbeda dari generasi
sebelumnya, dan mempengaruhi perkembangan sosial, budaya, ekonomi, dan politik .
Mereka sering diidentifikasikan oleh nilai, teknologi, dan isu-isu yang relevan dalam
zaman mereka. Generasi muda memiliki peran penting dalam pembentukan masa depan
suatu masyarakat dan sering kali menjadi pusat perhatian dalam penelitian dan analisis
terkait tren sosial dan perubahan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Tantangan dalam Penguatan Identitas Nasional Generasi Muda di Era Digita
1. Globalisasi dan Pengaruh Budaya Asing:

Melalui internet, generasi muda masa kini lebih mudah terpapar budaya, nilai, dan gaya
hidup asing. Akibat pengaruh budaya dari banyak negara yang di sebabkan oleh globalisasi,
masyarakat mungkin merasa kurang memiliki rasa identitas nasional. Akibatnya, budaya asing
mungkin mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap generasi muda dibandingkan budaya
asli. mencakup dua aspek. Yang pertama adalah penampakannya yang khas. Identitas nasional
selalu merupakan ekspresi keadaan suatu bangsa. Identitas merupakan gambaran yang
melambangkan keadaan suatu bangsa. Kedua, identitas nasional juga menjadi titik pembeda
antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.

2. Sumber Informasi yang tidak disaring :

. Generasi muda memiliki akses online yang tidak terbatas terhadap berbagai informasi.
Sementara itu, tidak semua materi ini dapat diandalkan atau akurat. Berita yang bias dan palsu
sering kali menyebar dengan cepat, sehingga dapat membingungkan generasi muda ketika mereka
membentuk opini tentang negara asal mereka.

3. Filter Gelembung dan Algoritma Personalisasi:

Orang sering kali terisolasi dalam lingkaran informasi yang selaras dengan selera mereka
oleh gelembung filter yang dihasilkan oleh media sosial dan algoritme mesin pencari. Hal ini dapat
mengurangi paparan generasi muda terhadap berbagai sudut pandang yang mungkin bertentangan
dengan identitas nasional mereka.

4. Kurangnya Partisipasi Nyata dalam Acara Kebudayaan Lokal:


Generasi muda seringkali teralihkan oleh era digital dari acara-acara budaya daerah yang
meningkatkan identitas nasional, seperti festival, adat istiadat, atau kesenian. Aktivitas online yang
mungkin tidak mendorong pengembangan identitas nasional lebih umum terjadi di kalangan
generasi muda.

5. Masalah Privasi dan Keamanan Digital:

Kaum muda mungkin berisiko kehilangan privasi dan keamanan digital mereka2 sebagai
akibat dari upaya memperkuat identitas nasional. Informasi pribadi dapat disalahgunakan atau
dieksploitasi, sehingga membahayakan keselamatan dan kenyamanan orang.

B. Peluang dalam Penguatan Identitas Nasional Generasi Muda di Era Digital adalah sebagai
berikut :
1. Peningkatan Pendidikan:
Berkat teknologi digital, pembelajaran menjadi lebih dinamis dan menarik. Untuk
menumbuhkane pemahaman yang lebih baik tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai nasional,
kurikulum pendidikan dapat diperbarui untuk menggabungkan sumber daya digital, pembelajaran
online, dan aplikasi pendidikan. Strategi ini dapat membantu generasi muda dalam membentuk
rasa jati diri bangsa yang kokoh.
2. Media Sosial yang Positif
Media sosial adalah alat yang efektif untuk mempromosikan nilai-nilai nasional, adat
istiadat, dan budaya lokal. Pemerintah, lembaga akademis, dan organisasi masyarakate sipil dapat
mendanai kampanye yang menghormati pencapaian daerah, berbagi kisah motivasi, dan
mempromosikan pesan identitas nasional yang positif.
3. Partisipasi Aktif Generasi Muda:
Generasi muda mempunyai banyak potensi untuk berkontribusi aktif dalam penguatan jati
diri bangsa. Teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk merencanakan acara yang3
mempromosikan budaya lokal, seperti program relawan, pameran seni, dan festival budaya.
Program ini berpotensi memperkuat rasa kepemilikan identitas nasional.
4. Dorongan Seni dan Inovasi Daerah:
Penemu dan seniman lokal dapat memasarkan kreasi mereka secara internasional berkat
teknologi digital. Dorongan daya cipta daerah dan kesenian dapat meningkatkan kebanggan
terhadap warisan budaya negara, Media Sosial, situs e-commerce, dan aplikasi digital
memungkinkan produk lokal menjangkau khalayak yang lebih luas.
5. Kerja Sama Antar Pihak:
Untuk memanfaatkan sepenuhnya peluang-peluang ini, kerja sama antara pemerintah,
institusi akademis, dunia usaha, dan masyarakat sipil sangatlah penting. Jika digabungkan, hal-
hal tersebut dapat menciptakan lingkungan yang memupuk pembentukan rasa identitas nasional
yang kuat pada generasi muda. Generasi muda dapat menjadi agen perubahan konstruktif
masyarakat di era digital, melestarikan nilai-nilai dan budaya lokal, serta memperkuat rasa
identitas nasional dengan memanfaatkan peluang tersebut. Teknologi digital dapat menjadi
instrumen untuk membina kohesi nasional dan keberagaman budaya.

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Di era digital, memperkuat identitas nasional generasi muda merupakan potensi dan
tantangan yang besar. Mengingat dampak teknologi digital dan globalisasi, penting
untuk menumbuhkan apresiasi yang mendalam terhadap sejarah, budaya, dan nilai-nilai
nasional. Identitas nasional generasi muda dapat bertahan dan bermakna dalam
masyarakat saat ini dengan pendidikan yang benar, penggunaan media sosial yang
bertanggung jawab, keterlibatan aktif dan kerja sama lintas sektor.
2. Saran
Artikel ini akan diakhiri dengan memberikan saran tentang bagaimana pemerintah,
lembaga pendidikan, dan masyarakat dapat mendukung dan memfasilitasi peran
generasi muda dalam memperkuat identitas nasional. Generasi muda dapat
menumbuhkan budaya lokal, toleransi, dan kohesi sosial sekaligus menciptakan
identitas nasional yang kuat dan kontemporer di era digital dengan mengambil tindakan
yang cerdas dan fokus.
DAFTAR PUSTAKA

Mubah A. S. (2011). Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam Menghadapi Era
Globalisasi. Jurnal Unair, 302-308.
Nurfatimah, S. A., & Dewi, D. A. (2021). Implementasi Pancasila dalam
Menumbuhkembangkan Wawasan Kebangsaan di Kehidupan Bangsa Indonesia.
Jurnal kewarganegaraan, 176-183.
Rohman, A., & Ningsih, Y . E. (2018). Pendidikan Multikultural Penguatan Identitas Nasional di
Era Revolusi Industri 4.0. In Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin, 44-50
Silitonga, T. BM (2020). Tantangan Globalisasi, Peran Negara, dan Implikasinya terhadap
Aktualisasi Nilai – nilai Ideologi Negara. Jurnal Civies, 15-28. |71 Jurnal Kalacakra,
Volume 3, Nomor 2, 2022.
Sugiono, S. (2020). Industri Konten Digital dalam Perspektif Society 5.0. Jurnal IPTEK-KOM,
175-191.
Suwardana, H.(2018). Revolusi Industri 4.0 Berbasis Revolusi Mental. JATI UNIK, 109-118.
Tahir, R. (2016). Dampak Globalisasi dan Pengaruhnya Terhadap Kelestarian Bahasa Wotu di
Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur. Retrieved from unismuh.ac.id:
https://digilibadmin-unismuh.ac.id/upload/6709-Full_Text.pdf

Anda mungkin juga menyukai