Kelompok 7 Gizi Kesehatan Masyarakat

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 27

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

OLEH

KELOMPOK 7

RASMITA 3201023026

ELA NURLAELA SANUR 3201023039

NIKMATUL FADHLIYAH IQBAL 3201023040

LIFIANA 3201023160

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUTON

BAU-BAU

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahnatullahi Wabarakatu

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa

Pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini

dengan baik. Shalawat sera salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda

tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di

akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-

Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk

menyelesaikan makalah dengan judul “GIZI KESEHATAN MASYARAKAT”.

Kami menyadari, bahwa Makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata

sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna

menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Wassalamu’alaikum Warhmatulahi Wabarakatu

Bau-Bau, 22 Oktober 2023

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul .....................................................................................................i

Kata Pengantar ................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2

C. Tujuan ...................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 4

A. Pengertian Gizi ........................................................................................ 4

B. Pengertian Ilmu Gizi ............................................................................... 5

C. Fungsi Gizi ............................................................................................... 6

D. Gizi dalam Kesehatan Masyarakat ......................................................... 7

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Gizi ............................. 8

F. Akibat yang ditimbulkan Karena Gizi Salah ....................................... 10

G. Cara Perbaikan Status Gizi ................................................................... 11

H. Penanggulangan Masalah Gizi ............................................................... 12

I. Permasalahan Gizi Masyarakat ............................................................. 17

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 22

A. Kesimpulan ............................................................................................. 22

B. Saran ....................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTA ............................................................................................... 24


iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keadaan gizi dan Kesehatan masyarakat tergantung pada tingkat

konsumsi. Dewasa ini Indonesia menghadapi masalah gizi lebih. Masalah gizi

kurang umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan,

kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan Kesehatan, dan adanya daerah

miskin gizi (iodium). Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan

ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu yang disertai dengan minimnya

pengetahuan tentang gizi, menu seimbang, dan Kesehatan. Dengan demikian,

sebaiknya masyarakat meningkatkan perhatian terhadap Kesehatan guna

mencegah terjadinya gizi salah dan risiko untuk menjadi kurang gizi.

Tingginya angka kematian ini juga dampak dari kekurangan gizi pada

penduduk. Mulai dari bayi dilahirkan, masalahnya sudah mulai muncul, yaitu

dengan banyaknya bayi lahir dengan berat badan rendah. Masalah ini berlanjut

dengan tingginya masalah gizi kurang pada balita, anak usia sekolah, remaja,

dewasa sampai usia lanjut.

Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah Kesehatan masyarakat,

namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendektan medis dan

pelayanan Kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifactor,

oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai


sector yang terkait.

Suatu penyakit timbul karena tidak seimbangnya berbagai factor, baik

dari sumber penyakit, dirsendiri, dan lingkungan. Berlandaskan oleh latar

belakang di atas maka di dalam makalah ini akan dibahas mengenai gizi

masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Makalah ini disusun berdasarkan rumusan masalah berikut:

1 Apakah yang dimaksud dengan gizi ?

2 Apakah yang dimaksud dengan Pengertian ilmu gizi?

3 Apa saja fungsi gizi?

4 Apakah yang dimaksud dengan gizi Kesehatan masyarakat ?

5 Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi status gizi

6 Apa saja akibat yang ditimbulkan karena kekurangan gizi/ gizi salah ?

7 Bagaimana cara perbaikan status gizi ?

8 Bagaimana cara penanggulangan masalah gizi ?

9 Bagaimana permasalahan masalah gizi ?

2
C. Tujuan Pembahasan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1 Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengertian gizi.

2 Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengertian ilmu gizi.

3 Mahasiswa dapat mengetahui tentang fungsi gizi.

4 Mahasiswa dapat memahami gizi dalam Kesehatan masyarakat.

5 Mahasiswa dapat memperluas wawasan tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi keseimbangan gizi seseorang.

6 Mahasiswa dapat memperkaya pengetahuan tentang akibat yang

ditimbulkan karena gizi tidak seimbang.

7 Mahasiswa dapat memahami program perbaikan gizi dan Kesehatanmasa

depan.

8 Mahasiswa dapat mengetahui cara penanggulangan masalah gizi masyarakat.

9 Mahasiswa dapat mengetahui solusi permasalahan gizi masyarakat.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gizi

Gizi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbs, transportasi,

penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,

serta menghasilkan energi. Secara etimologi, kata “gizi” berasal dari Bahasa

Arab “ghidza”, yang berarti “makanan”. Menurut dialek Mesir “ghidza” dibaca

“ghizi”.

Gizi adalah proses makhluk hidup menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses digesti (penyerapan), absorpsi,

transportasi, penyimpanan, metabolism dan penggeluaran zat-zat yang tidak

digunakan.

Gizi dapat dideskripsikan sebagai sebuah hal yang mempengaruhi

proses berbagai macammakanan yang masuk ketubuh, sehingga dapat

mempertahankan kehidupan. Namun, pengertian gizi sangat luas , bukan hanya

tentang berbagai jenis pangan serta kegunaannya untuk tubuh, akan tetapi juga

mengenai berbagai cara dalam memperoleh, mengolah, dan mempertimbangkan

supaya tubuh tetap terjaga kesehatannya.

4
B. Pengertian Ilmu Gizi

Ilmu gizi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang gizi yang

terkandung dalam makanan serta penggunannya dalam tubuh, ang meliputi

penyerapa, interaksi, penyimpanan, pemasukan, pencernaan, pengangkutan atau

transpor, metabolisme, dan pengeluaran yang semuanya tergolong dalam proses

zat gizi dalam tubuh.

Dalam perkembangannya, ilmu gizi dibagi lagi menjadi beberapa

cabang ilmu, yaitu

1 Gizi Klinis: mempelajari tentang gizi dan nutrisi dalam kaitannya dengan

penyakit dan kondisi medis.

2 Gizi Komunitas: mempelajari tentang pemberian makan dan gizi pada

populasi dan komunitas.

3 Gizi Mikrobiologi: mempelajari tentang iteraksi antara nutrisi dan

mikroorganisme dalam tubuh.

4 Gizi Analisis: mempelajari tentang analisis komposisi makanan dan nutrisi.

5 Gizi Epidemiologi: mempelajari tentang hubngan antara pola makan dan

nutrisi dengan kesehatan dan penyakit.

6 Gizi Ibu dan Anak: mempelajari tentang gizi ibu hamil, menyusui, dan

balita.

7 Gizi Spor: mempelajari tentang pemberian makan dan nutrisi untuk atlet

dan olahraga.

5
C. Fungsi Gizi

Gizi memiliki beberapa fungsi yang berperan dalam Kesehatan tubuh

makhluk hidup, yaitu:

1 Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan serta

mengganti jaringan tubuh yang rusak.

2 Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari.

3 Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral

dan cairan tubuh yang lain.

4 Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit

(protein).

Tak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang

mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif.

Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi air susu ibu (ASI) saja. Bagi

bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam

proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.

Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Makanan yang beranekaragam itu yaitu makanan yang mengandung unsur-

unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam

pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang

mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi

kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis

6
makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi

makan, makanan yang beranekaragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan

sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

Makanan sumber zat tenaga antara lain:beras, jagung, gandum, ubi

kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti. Minyak, margarin dan santan yang

mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat

tenaga menunjang aktivitas sehari-hari. Makanan sumber zat pembangun yang

berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang- kacangan, tempe, tahu.

Sedangkan yang berasal dari hewan adalahtelur, ikan, ayam, daging, susu serta

hasillahan, seperti keju.

Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan kecerdasan seseorang. Makanan sumber zat pengatur adalah

semua sayur-sayuran dan buah-buahan.Makanan ini mengandung berbagai

vitamin dan mineral, yang berperan untukmelancarkan bekerjanya fungsi organ-

organ tubuh.

D. Gizi dalam Kesehatan Masyarakat

Terkait erat dengan ”gizi kesehatan masyarakat” adalah ”kesehatan gizi

masyarakat,” yang mengacu pada cabang populasi terfokus kesehatan

masyarakat yang memantau diet, status gizi dan kesehatan, dan program pangan

dan gizi, dan memberikan peran kepemimpinan dalam menerapkan public

kesehatan prinsip- prinsip untuk kegiatan yang mengarah pada promosi

kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pengembangan kebijakan dan


7
perubahan lingkungan. Definisi gizi kesehatan masyarakat merupakan

penyulingan kompetensi untuk gizi kesehatan masyarakat yang disaranka noleh

para pemimpin nasional dan internasional dilapangan.

Gizi istilah dalam kesehatan masyarakat mengacu pada gizi sebagai

komponen dari cabang kesehatan masyarakat , ”gizi dan kesehatan masyarakat”

berkonotasik eksistensi gizi dan kesehatan masyarakat, dan gizi masyarakat

mengacu pada cabang kesehatan masyarakat yang berfokus pada promosi

kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat dengan menyediakan layanan

berkualitas dan program- program berbasis masyarakat yang disesuaikan

dengan kebutuhan yang unik dari komunitas yang berbeda dan populasi. Gizi

masyarakat meliputi program promosi kesehatan, inisiatif kebijakan dan

legislatif, pencegahan primer dan sekunder, dan kesehatan di seluruh rentang

hidup.

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi

1 Faktor Lingkungan

Lingkungan yang buruk seperti air minum yang tidak bersih, tidak

adanya saluran penampung air limbah, tidak menggunakan kloset yang

baik, juga kepadatan penduduk yang tinggi dapat menyebabkan penyebaran

kuman pathogen. Lingkungan yang mempunyai iklim tertentu berhubungan

dengan jenis tumbuhan yang dapat hidup sehingga berhubungan produksi

tanaman.

8
2 Faktor Ekonomi

Di banyak negara yang secara ekonomis kurang berkembang,

sebagian besar penduduknya berukuran lebih pendek karena gizi yang tidak

mencukupi dan pada umunya masyarakat yang berpenghasilan rendah

mempunyai ukuran badan yang lebih kecil.

Masalah gizi di negara-negara miskin yang berhubungan dengan

pangan adalah mengenai kuantitas dan kualitas. Kuantitas menunjukkan

penyediaan pangan yang tidak mencukupi kebutuhan energi bagi tubuh.

Kualitas berhubungan dengan kebutuhan tubuh akan zat gizi khusus yang

diperlukan untuk petumbuhan, perbaikan jaringan, dan pemeliharaan tubuh

dengan segala fungsinya.

3 Faktor Sosial-Budaya

Sifat yang diwariskan memegang kunci bagi ukuran akhir yang dapat

dicapai oleh anak. Keadaan gizi sebagian besar menentukan kesanggupan

untuk mencapai ukuran yang ditentukan oleh pewarisan sifat tersebut. Di

negara-negara berkembang memperlihatkan perbaikan gizi pada tahun-tahun

terakhir mengakibatkan perubahan tinggi badan yang jelas.

4 Faktor Biologis atau Keturunan

Sifat yang diwariskan memegang kunci bagi ukuran akhir yang dapat

dicapai oleh anak. Keadaan gizi sebagian besar menentukan kesanggupan

untuk mencapai ukuran yang ditentukan oleh pewarisan sifat tersebut. Di

negara-negara berkembang memperlihatkan perbaikan gizi pada tahun-tahun


9
terakhir mengakibatkan perubahan tinggi badan yang jelas.

F. Akibat yang Ditimbulkan karena Gizi Salah (Malnutrisi)

Gizi salah berpengaruh negatif terhadap perkembangan mental,

perkembangan fisik, produktivitas, dan kesanggupan kerja manusia. Gizi salah

yang diderita pada masa periode dalam kandungan dan periode anak-anak,

menghambat kecerdasan anak. Anak yang menderita gizi salah tingkat berat

mempunyai otak yang lebih kecil daripada ukuran otak rata-rata dan mempunyai

sel otak yang kapasitasnya 15%-20% lebih rendah dibandingkan dengan anak

yang bergizi baik. Studi di beberapa negara menunjukkan bahwa anak yang

pernah menderita gizi salah, hasil tes mentalnya kurang bila dibandingkan

dengan hasil tes mental anak lain yang bergizi baik. Anak yang menderita gizi

salah mengalami kelelahan mental serta fisik, dan dengan demikian mengalami

kesulitan untuk berkonsentrasi di dalam kelas, dan seringkali ia tersisihkan dari

kehidupan sekitarnya.

Anak yang berasal dari keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah

telah diteliti memiliki persentase di bawah ukuran normal bagi tinggi dan berat

badan anak sehat. Sedangkan hubungan antara zat gizi dan produktivitas kerja

telah dikenal baik sejak satu abad yang lalu oleh orang-orang yang mempunyai

budak belian yang melihat bahwa gizilah berarti penurunan nilai modal.

Produktivitas pekerja yang disiksa atau mendapat tekanan akan memberikan

hasil yang lebih rendah bila dibandingkan dengan keadaan yang diurus dengan

baik, dalam artian diberikan makanan yang bergizi cukup baik.


10
Gizi salah merupakan sebab-sebab penting yang berhubungan dengan

tingginya angka kematian di antara orang dewasa meskipun tidak begitu

mencolok bila dibandingkan dengan angka kematian di antara anak-anak yang

masih muda. Dampak relatif yang ditimbulkan oleh gizi salah ialah

melemahkan daya tahan tehadap penyakit yang biasanya tidak mematikan dan

perbaikan gizi adalah suatu faktor utama yang membantu meningkatkan daya

tahan terhadap penyakit. Status gizi juga berhubungan langsung dengan

lamanya waktu yang diperlukan untuk penyembuhan setelah menderita infeksi,

luka, dan operasi yang berat.

G. Cara Perbaikan Status Gizi

Pengaturan makanan adalah upaya untuk meningkatkan status gizi,

antara lain menambah berat badan dan meningkatkan kadar Hb. Berikut adalah

pengaturan makanan yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi:

1 Kebutuhan energi dan zat gizi ditentukan menurut umur, beratbadan,

jenis kelamin, dan aktivitas.

2 Susunan menu seimbang yang berasal dari beraneka ragambahan makanan,

vitamin, dan mineral sesuai dengan kebutuhan. Menu disesuaikan dengan

pola makan.

3 Peningkatan kadar Hb dilakukan dengan pemberian makanansumber zat besi

yang berasal dari bahan makanan hewani karena lebih banyak diserap oleh

tubuh daripada sumber makanan nabati.

11
4 Selain meningkatkan konsumsi makanan kaya zat besi, juga perlu

menambah makanan yang banyak mengandung vitamin C, seperti pepaya,

jeruk, nanas, pisang hijau, sawo kecik, sukun, dll.

H. Penanggulangan Masalah Gizi

Seperti yang telah kita ketahui, masalah gizi yang salah kian marak di

negara kita. Dengan demikian diperlukan penanggulangan guna memperbaiki

gizi masyarakat Indonesia. Berikut ini cara-cara yang dapat dilakukan untuk

menanggulangi gizi salah, baik gizi kurang maupun gizi lebih.

1 Penanggulangan Masalah Gizi Kurang

a. Upaya pemenuhan persediaan pangan nasional terutama melalui

peningkatan produksi beraneka ragam pangan.

b. Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK) yng diarahkanpada

pemberdayaan keluarga untuk meningkatkan ketahanan pangan tingkat

rumah tangga.

c. Peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dan sistem rujukandimulai

dari tingkat Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), hingga Puskesmas dan

Rumah Sakit.

d. Peningkatan upaya keamanan pangan dan gizi melalui Sistem

Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG).

e. Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang pangan dan

gizi masyarakat.

f. Peningkatan teknologi pangan untuk mengembangkan berbagai produk


12
pangan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakatluas.

g. Intervensi langsung kepada sasaran melalui pemberian makanan

tambahan (PMT), distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi, tablet dan

sirup besi serta kapsul minyak beriodium.

h. Peningkatan kesehatan lingkungan.

i. Upaya fortifikasi bahan pangan dengan vitamin A, Iodium, dan Zat

Besi.

j. Upaya pengawasan makanan dan minuman.

k. Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan gizi.

2 Penanggulangan Masalah Gizi Lebih

Status gizi adalah Ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk

variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel

tertentu, contoh gondok endemik merupakan keadaaan tidak seimbangnya

pemasukan dan pengeluaran yodium dalam tubuh. Macam-macam penilaian

status gizi:

a. Penilaian status gizi secara langsung

Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat

penilaian yaitu antropometri, klinis, dan biokimia.

1) Antropometri

Secara umum antropometri artinya ukuran tubuhmanusia.

Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi

berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh


13
dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.

Penggunaan Antropometri secara umum digunakan untuk melihat

ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan

ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik danproporsi jaringan

tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalamtubuh. Indeks

Massa Tubuh (IMT) atau Body Max Index (BMI)

Salah satu contoh penilaian ststus gizi dengan antropometri

adalah Indeks Massa Tubuh. Indeks Massa Tubuh (IMT) atauBody

Mass Index (BMI) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk

memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan

dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Berat badan kurang

dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan

berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit

degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal

memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang

lebih panjang. Pedoman ini bertujuan memberikan penjelasan

tentang cara-cara yang dianjurkan untuk mencapai berat badan

normal berdasarkan IMT dengan penerapan hidangan sehari-hari

yang lebih seimbang dan cara lain yang sehat.

Untuk memantau indeks masa tubuh orang dewasa digunakan

timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan.Penggunaan IMT

hanya untuk orang dewasa berumur > 18 tahun dan tidak dapat
14
diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan.

Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitungdengan rumus

berikut:

IMT = Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang

IMTuntuk Indonesia adalah sebagai berikut:

Kategori IMT

Kurus 17,0-18,4

Normal 18,5-25,0

Gemuk 25,1-27,0

Obesitas >25,0

2) Klinis

Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk

menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas

perubahan- perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan

ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel

(supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan

mukosa oral atau pada organ- organ yang dekat dengan permukaan

tubuh seperti kelenjar tiroid.

Penggunaan Penggunaan metode ini umumnya untuk survei

klinis secara cepat (rapid clinical surveys). Survei ini dirancang

15
untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari

kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Di samping itu digunakan

untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan

pemeriksaan fifik yaitu tanda (sign) dan gejala (Symptom) atau

riwayat penyakit.

3) Biokimia

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan

spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada

berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan

antara lain : darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh

seperti hati dan otot. Penggunaan Metode ini digunakan untuk suata

peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi

yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik,

maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk

menentukan kekurangan gizi yang spesifik.

b. Penilaian gizi secara tidak langsung

1) Survei konsumsi makanan

Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status

gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi

yang dikonsumsi. Penggunaan pengumpulan data konsumsi

makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai

zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu. Surveiini dapat


16
mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi.

I. Permasalahan Gizi Masyarakat

Permasalahan Gizi Masyarakat dapat dilihat pada bagan berikut :

UNICEF (1988) telah mengembangkan kerangka konsep makro (lihat skema.)

sebagai salah satu strategi untuk menanggulangi masalah kurang gizi. Dalam

kerangka tersebut ditunjukkan bahwa masalah gizi kurang dapat disebabkan

oleh:

1 Penyebab Langsung

Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi

kurang. Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan

yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan

tetapi sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang.

Demikian pula pada anak yang tidak memperoleh cukup makan, maka daya

tahan tubuhnya akan melemahdan akan mudah terserang penyakit.

2 Penyebab Tidak Langsung

Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu:

a) Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga

diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh

anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup baik jumlah maupun

mutu gizinya.

b) Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan mayarakat

diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan


17
terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik baik fisik,

mental dan sosial.

c) Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistim

pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan

air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh

setiap keluarga yang membutuhkan.

Ketiga faktor tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengetahuan

dan ketrampilan keluarga. Makin tinggi tingkat pendidikan, pengetahuan dan

ketrampilan, makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik pola

pengasuhan maka akan makin banyak keluarga yang memanfaatkan pelayanan

kesehatan.

3 Pokok masalah di masyarakat

Kurangnya pemberdayaan keluarga dan kurangnya pemanfaatan

sumber daya masyarakat berkaitan dengan berbagai faktor langsung

maupun tidak langsung.

4 Akar masalah

Kurangnya pemberdayaan wanita dan keluarga serta kurangnya

pemanfaatan sumber daya masyarakat terkait dengan meningkatnya

pengangguran, inflasi dan kemiskinan yang disebabkan oleh krisis

ekonomi, politik dan keresahan sosial yang menimpa Indonesia sejak

tahun 1997. Keadaan tersebut teleh memicu munculnya kasus-kasus gizi

buruk akibat kemiskinan dan ketahanan pangan keluarga yang tidak


18
memadai.

Masalah gizi terbagi menjadi masalah gizi makro dan mikro.

Masalah gizi makro adalah masalah yang utamanya disebabkan

kekurangan atau ketidakseimbangan asupan energi dan protein.

Manifestasi dari masalah gizi makro bila terjadi pada wanita usia subur

dan ibu hamil yang Kurang Energi Kronis (KEK) adalah berat badan bayi

baru lahir yang rendah (BBLR). Bila terjadi pada anak balita akan

mengakibatkan marasmus, kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor dan

selanjutnya akan terjadi gangguan pertumbuhan pada anak usia sekolah.

Anak balita yang sehat atau kurang gizi secara sederhana dapat

diketahui dengan membandingkan antara berat badan menurut umur atau

berat badan menurut tinggi, apabila sesuai dengan standar anak disebut

Gizi Baik. Kalau sedikit di bawah standar disebut Gizi Kurang, sedangkan

jika jauh di bawah standar disebut Gizi Buruk. Bila gizi buruk disertai

dengan tandatanda klinis seperti ; wajah sangat kurus, muka seperti orang

tua, perut cekung, kulit keriput disebut Marasmus, dan bila ada bengkak

terutama pada kaki, wajah membulat dan sembab disebut Kwashiorkor.

Marasmus dan Kwashiorkor atau Marasmus Kwashiorkor dikenal

di masyarakat sebagai “busung lapar”. Gizi mikro (khususnya Kurang

Vitamin A, Anemia Gizi Besi, dan Gangguan Akibat Kurang Yodium).

Menurut Hadi (2005), Indonesia mengalami beban ganda masalah gizi

yaitu masih banyak masyarakat yang kekurangan gizi, tapi di sisi lain
19
terjadi gizi lebih.

5 Program Perbaikan Gizi dan Kesehatan Masa Depan

Berangkat dari besarnya masalah gizi dan kesehatan serta

bervariasinya faktor penyebab masalah ini antar wilayah, maka

diperlukan program yang komprehensif dan terintegrasi baik di tingkat

kabupaten, provinsi, maupun nasional. Jelas sekali kerja sama antar

sektor terkait menjadi penting, selain mengurangi aktivitas yang tumpang

tindih dan tidak terarah. Berikut ini merupakan pemikiran untuk program

yang akan datang, antara lain:

a) Banyak hal yang harus diperkuat untuk melaksanakan program

perbaikan gizi, mulai dari ketersediaan data dan informasi secara

periodik untuk dapat digunakan dalam perencanaan program yang

benar dan efektif. Kajian strategi program yang efisien untuk masa

yang datang mutlak diperlukan, mulai dari tingkat nasional sampai

dengan kabupaten.

b) Melakukan penanggulangan program perbaikan gizi dan kesehatan

yang bersifat preventif untuk jangka panjang, sementara kuratif dapat

diberikan pada kelompok masyarakat yang benar-benar

membutuhkan. Bentuk program efektif seperti perbaikan perilaku

kesehatan dan gizi tingkat keluarga dilakukan secara professional

mulai dipikirkan, dan tentunya dengan ketentuan atau kriteria yang

spesifik local.
20
c) Melakukan strategi program khusus untuk penanggulangan

kemiskinan, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan dalam

bentuk strategi pemberdayaan keluarga dan menciptakan kerja sama

yang baik dengan swasta.

d) Secara bertahap melakukan peningkatan pendidikan, strategi ini

merupakan strategi jangka panjang yang dapat mengangkat Indonesia

dari berbagai masalah gizi dan kesehatan.

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yaitu

1 Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi,transportasi,

penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan

untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari

organ-organ, serta menghasilkan energi.

2 Definisi Gizi kesehatan masyarakat merupakan penyulingan kompetensi

untuk gizi kesehatan masyarakat yang disarankan oleh para pemimpin

nasional dan internasional dilapangan.

3 Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk

variabel tertentu atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan

indikator baik-buruknya penyediaan makanan sehari-hari.

4 Indikator status gizi yaitu tanda-tanda yang dapat memberikan gambaran

tentang keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi oleh

tubuh.

5 Beberapa faktor yang memengaruhi status gizi seseorang yaitu faktor

lingkungan, faktor ekonomi, faktor sosial-budaya, faktor

biologis/keturunan, dan faktor religi.

22
6 Akibat yang ditimbulkan karena gizi salah (malnutrisi) akan berpengaruh

negatif terhadap perkembangan mental, perkembangan fisik, produktivitas,

dan kesanggupan kerja manusia.

7 Cara-cara perbaikan status gizi yaitu dengan pengaturan makanan yang

bertujuan untuk meningkatkan status gizi.

8 Penanggulangan masalah gizi terdiri dari: Penanggulangan masalah gizi

kurang dan Penanggulangan masalah gizi lebih.

9 Gizi Daur Kehidupan. United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha

perbaikan gizi dalam kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada

seluruh kelompok umur, dengan mengikuti siklus kehidupan. Pada bagan 1

dapat dilihat kelompok penduduk yang perlu mendapat perhatian pada

upaya perbaikan gizi

B. Saran

Untuk mencegah terjadinya penyakit kekurangan gizi, maka kita harus

menjaga kesehatan dengan cara meningkatkan status gizi lebih baik lagi.

23
DAFTAR PUSTAKA

evaluasi-pelaksanaan-program-perbaikan-gizi-masyarakat-dalam- mencapai visi-

misi-indonesia-sehat-2010-di-kota-kendari-tahun-2010makalah-gizi-analisis-situasi-

gizi-dan-kesehatan-masyarakat ph.fk.ugm.ac.id/ pendidikan&sub.

24

Anda mungkin juga menyukai