Proposal Acc Intan
Proposal Acc Intan
Proposal Acc Intan
DISUSUN OLEH
INTAN AYU
C1019025
i
PROPOSAL SKRIPSI
DISUSUN OLEH
INTAN AYU
C1019025
ii
Persetujuan Proposal Skripsi
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa proposal skripsi yang
berjudul :
PENGARUH EDUKASI MEDIA BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN
NUTRISI IBU HAMIL DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI
POSYANDU DESA TUWEL KECAMATAN BOJONG
KABUPATEN TEGAL
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas izin, rahmat
dan karunia-Nya peneliti masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan proposal
penelitian ini dengan judul “Pengaruh Edukasi Media Booklet terhadap
Pengetahuan Nutrisi Ibu Hamil dalam Upaya Pencegahan Stunting di
Posyandu Desa Tuwel Kec Bojong Kab Tegal” proposal ini disusun sebagai
salah satu syarat kelulusan pada program studi sarjana keperawatan dan Ners
Universitas Bhamada Slawi. Peneliti menyadari dalam prosesnya tidak lepas dari
hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan, bantuam, nasihat serta
kerjasama dari berbagai pihak. Penghargaan dan terima kasih kepada Ibu
Khodijah, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku pembimbing utama dan Bapak Deni Irawan,
S.Kp.,Ns.,M.Kep selaku pembimbing pendamping, yang telah meluangkan dan
menyempatkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing dalam penulisan
skripsi ini untuk membimbing dalam penulisan proposal ini, sehingga proposal
penelitian ini dapat disusun dengan baik.
Peneliti menyadari bahwa selama proses penulisan proposal ini bukan hanya
karena upaya diri sendiri melaikan berkat bantuan, dukungan dan kerjasama dari
berbagai pihak. Dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terimakasih
kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr.Maufur selaku Ketua Universitas Bhamada Slawi
2. Ibu Dwi Budi Prastiani, M.Kep.Ns,.Sp.Kep.Kom selaku ketua Program Studi
Sarjana Keperawatan dan Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Bhamada Slawi
3. Seluruh dosen Program Studi Sarjana Keperawatan dan Ners, Fakultas Ilmu
Kesehatan,Universitas Bhamada Slawi
4. Kedua orangtua saya Ibu Umi Ediyanti, dan saudara-saudara saya yang telah
memberikan semangat, perhatian, dukungan serta do’a tiada henti-hentinya.
5. Para sahabat-sahabatku Maya, Sely, Afni yang telah memberikan saran dan
dukungan selama ini.
6. Teman-teman seperjuangan skripsi (4A&4B) mahasiswa S1 Ilmu
KeperawatanFakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bhamada Slawi yang selalu
iv
memotivasi penulis dalam penelitian ini berlangsung, semoga Allah SWT
dapat membalas semuanya.
Peneliti menyadari bahwa penulisan proposal ini masih memiliki kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan dan materi, mengingat akan kemampuan
peneliti. Sehingga peneliti sangat mengharapkan ktitik dan saran agar dapat
menyempurnakan penyusunan proposal selanjutnya. Semoga proposal ini dapat
bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, khususnya dibidang kesehatan dan juga dapat
berguna bagi pembacanya, khususnya para mahasiswa mendatang yang
melakukan penelitian pada kajian yang sama.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
PERSETUJUAN POPOSAL SKRIPSI....................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................. v
DAFTAR ISI................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL........................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Tujuan Penelitian ................................................................... 9
1.3 Manfaat Penelitian.................................................................. 9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Edukasi dengan Media Booklet............................................... 10
2.2 Pengetahuan Nutrisi Ibu Hamil dalam Upaya Pencegahan
Stunting................................................................................... 15
2.3 Kerangka Teori....................................................................... 23
2.4 Kerangka Kosnsep Penelitian ................................................ 24
2.5 Hipotesis ................................................................................ 24
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 25
3.2 Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data.......................... 25
3.3 Populasi dan Sampel............................................................... 28
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 29
3.5 Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Skala Ukur..... 29
3.6 Teknik Pengelolaan Data dan Analisa Data .......................... 30
3.7 Etika Penelitian....................................................................... 32
3.8 Jadwal Penelitian.................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran.......................................... 29
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori............................................................................. 23
Gambar 2.2 Kerangka Konsep.......................................................................... 24
Gambar 3.1 Desain penelitian one group pre test post test........................ 25
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
Jawa Tengah tahun 2021, angka prevalensi tertingginya di Jawa Tengah ada di 3
wilayah yaitu Kabupaten Brebes 26,3%, Banjarnegara 23,3%, dan Kabupaten
Tegal 28% (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2021). Khusus di wilayah Kabupaten
Tegal angka prevalensi tertinggi berada di Puskesmas Bojong yang mencapai
angka sekitar 30,1% , puskesmas Kalibakung 27,4% dan puskesmas Bumijawa
26,2% (Dinkes Kabupaten Tegal, 2021).
Menurut pedoman dari WHO untuk standar baku menggunakan 2 skor apabila
nilainya kurang dari -2D masuk dalam kategori anak pendek dan jika skor kurang
dari-3D maka masuk sangat pendek (WHO, 2018). Anak yang terkena stunting
memiliki dampak bagi pertumbuhan dan perkembangan serta daya tahan tubuh
yang rendah, sehingga sangat rentan terkena penyakit. Anak yang mengalami
stunting akan memiliki kecerdasan yang kurang maksimal (Rachim & Pratiwi,
2017). Stunting bukan hanya menyebabkan hambatan pertumbuhan fisik saja,
akan tetapi mengancam perkembangan kognitif yang akan berdampak juga pada
kecerdasan otak, sistem imun dan berpengaruh pada produktivitas anak di masa
dewasa nanti (Glasso,et.al 2017). Sehingga hal tersebut harusdidukung
bersaamaan dengan status gizi yang baik. Anak cenderung sulit mencapai tinggi
badan optimal saat usia selanjutnya adalah salah satu dampak yangakan
ditimbulkan seorang anak jika terkena stunting. Hal tersebut bisa memicu
gangguan perkembangan seperti penurunan intelektual, peningkatan risiko
penyakit degenerative oleh penurunan produktivitas di masa mendatang (Pusat
data Informasi Kemenkes, 2018).
Stunting terjadi karena faktor langsung dan tidak langsung, faktor langsung antara
lain meliputi anemia pada ibu hamil, kehamilan preterm, berat badan bayi lahir
rendah, adanya penyakit infeksi dan kurangnya pemenuhan gizi seimbang.
Sedangkan faktor tidak langsungnya yaitu pendidikan, usia, status ekonomi
keluarga dan kurangnya pengatahuan ibu mengenai nutrisi yang baik untuk
kehamilan (Simamora, 2018). Berdasarkan hasil penelitian dari Hapsari (2018)
menunjukkan hasil bahwa pengetahuan ibu tentang gizi yang rendah merupakan
3
faktor risiko terjadinya stunting pada balita dengan risiko terbesar 3,801.Salah
satu faktor yang mempengaruhi stunting sendiri antara lain ibu hamil dengan
anemia dan kurang gizi pada saat masa kehamilan. Kekurangan gizi pada ibu
hamil bisa menyebabkan Kekurangan Energi Kronik (KEK). Berbagai gangguan
kesehatan timbul disebabkan karena KEK pada ibu hamildan kurangnya asupan
energi pada ibu yang berlangsung cukup lama (Prawita, Susanti &Sari, 2018).
Anemia dan KEK adalah penyebab terbesar di kalangan ibu hamil dikarenakan
rendahnya asupan gizi serta pola makan yang benar, tingkat pendidikan ibu dan
kurangnya pengetahuan ibu tentang nutrisi yang baik.
Pengetahuan ibu hamil mengenai asupan gizi atau nutrisi yg baik untuk ibu
merupakan salah satu faktor yang penting dalam melakukan upaya pencegahan
stunting. Berdasarkan hasil penelitian Septamarini tahun 2019 mengatakan bahwa,
ibu yang mempunyai pengetahuan cukup akan minim resiko anak akanterkena
stunting dibandingkan dengan ibu yang pengetahuannya rendah beresiko 10 kali
lebih besar anak akan mengalami stunting. Hasil penelitian Apriani (2020) yang
berjudul “Pengetahuan Ibu Hamil tentang Nutrisi dalam Pencegahan Stunting di
Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe” menunjukkan hasil bahwa
pengetahuan ibu hamil masih sangat rendah dalam memahami nutrisi dalam
pencegahan stunting. Hal ini dibuktikan dengan hasil yang didapatkan yaitu
sebanyak 30 responden (55,6%) memiliki pengetahuan yang kurang tentang
nutrisi dalam pencegahan stunting, sedangkan sebanyak 24 responden (44,4%)
memiliki pengetahuan yang baik tentang nutrisi dalam pencegahan stunting.
Penelitian lain dilakukan juga oleh Suryani (2022) dengan hasil penelitian
didapatkan sebanyak 29 (97%) responden memiliki pengetahuan kurang sebelum
diberikan video animasi dan 30 (100%) responden memiliki pengetahuan yang
baik setelah diberikan video animasi tentang gizi atau nutrisi ibu hamil. Penelitian
tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nikmawati dkk (2019)
dengan hasil menunjukan bahwa pengetahuan gizi ibu hamil kurang dari setengah
responden memiliki pengetahuan gizi kurang (42,1%)0 dan pengetahuan gizi
cukup (31,6%), simpulan dari penelitian tersebut yaitu pengetahuan gizi ibu hamil
4
Media edukasi sangat beragam salah satunya melalui media visual, contohnya
seperti leaflet. Media edukasi yang digunakan salah satunya yaitu berupa leaflet.
Leaflet merupakan bentuk media penyampaaian informasi dan himbauan yang
termasuk salah satu publikasi singkat berupa selembaran kertas. Leaflet dapat
berisi keterangan atau informasi tentang masalah-masalah yang akan disampaikan
(Fitriah,2018). Akan tetapi leaflet memiliki kekurangan yaitu karena hanya
selembaran sehingga tidak dapat memuat informasi yang lengkap dan rinci. Salah
satu alternatif lain dalam mengatasi masalah diatas yaitu dengan memberikan
5
edukasi dan penyuluhan kepada ibu hamil dengan menggunakan media booklet.
Hasil penelitian Artini dkk (2019) menyatakan bahwa terdapat perbedaan
pengetahuan kelompok leaflet antara pre test dan post test. Terdapat perbedaan
pengetahuan kelompok booklet antara pre-test dan post-test. Pendidikan kesehatan
menggunakan media booklet lebih berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan
responden dibanding menggunakan media leaflet. Karena menurut peneliti
keunggulan booklet lebih tinggi dibanding leaflet yang hanya berupa selembaran
beberapa kertas saja, sedangkan booklet mencakup materi yang lebih terperinci
dan jelas. Booklet sendiri berupa buku yang mencakup materi-materi edukasi yang
akan disampaikan. Media booklet (buku) merupakan salah satu cara
menyampaikan informasi yang praktis sehingga dapat meningkatkan pengetahuan
ibu tentang nutrisi pada ibu hamil. Booklet memiliki kelebihan yaitu memuat
informasi yang lebih lengkap, rinci, jelas dan dapat dibaca berulang-ulang.
Hal tersebut menjadi alasan peneliti untuk memilih booklet sebagai media
edukasi gizi tentang nutrisi yang baik untuk ibu hamil dan diharapkan dapat
berpengaruh pada peningkatan pengetahuan ibu hamil (Savitri dkk, 2017).
Hasil penelitian Kusumawati & Zulaikha (2021) dengan judul “Booklet sebagai
Media Edukasi dalam Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan Mental Ibu Hamil”
menunjukan hasil ada perbedaan skor pengetahuan kesehatan mental ibu hamil
antara sebelum dan sesudah edukasi dengan media booklet (p value 0,000). Media
edukasi booklet mudah di pahami karena mencakup cukup banyak informasi
untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan mental ibu hamil. Booklet sebagai
media edukasi, dapat digunakan untuk menyampaikan materi kesehatan mental
dan berhasil meningkatkan pengetahuan kesehatan mental ibu hamil.
memiliki kelebihan dibandingkan dengan media lain yaitu dapat dipelajari setiap
saat karena di desain dalam bentuk buku serta memuat informasi lebih banyak dan
juga mampu menyebarkan informasi dalam waktu relative singkat, sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan ibu hamil. Penelitian juga dilakukan oleh Devi
Apriliyani Dkk, (2022) dengan judul “Pengaruh Edukasi dengan Media E-Booklet
tentang ASI Ekslusif dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
terhadapPengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dalam Program Pencegahan Stunting”
dari penelitian ini didapatkan adanya peningkatan pengetahuan dan sikap sebelum
dan sesudah mendapatkan edukasi pada kelompok intervensi maupun kelompok
kontrol dengan p value<0,05. Terdapat perbedaan nilai pengetahuan dan sikap
antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol sehingga dapat disimpulkan
bahwa edukasi yang disampaikan dengan media e-booklet memberikan pengaruh
yang signifikan (p value<0,05) terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil. Alas an
mengapa peneliti memilih booklet sebagai media edukasi karena, booklet lebih
mudah memahami informasi yang disampaikan dibandingkan penyampaian
informasi hanya secara lisan. Dengan media booklet sasaran dapat mengamati
langsung gambar dan tulisan yang merupakan penjelasan dari gambar yang ada
dalam media booklet tersebut.
yang lebih banyak apabila booklet digunakan sebagai media edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan ibu.
Oleh karena itu pemberian edukasi mengenai nutrisi ibu hami pada ibu sangat
penting dikarenakan peran ibu dalam mengkonsumsi makanan yang bergizi
penting untuk bayi yang ada di dalam masa kehamilan ibu. Dalam hal ini, media
booklet (buku) dirasa cocok untuk ibu dalam memahaminya karena booklet
merupakan salah satu media edukasi yang dapat mempermudah dan
memperjelas audiens dalam memahami materi yang disampaikan karena berisi
kombinasi tulisan dan gambar. Kombinasi tulisan dan gambar yang menarik
perhatian dapat lebih mudah dalam pemahaman dan dapat menghindari
kejenuhan audiens dalam membacanya.
9
10
Penelitian lain juga dilakukan oleh Meidiana Risma, dkk (2018) dalam
meningkatkan pengetahuan seseorang, pemberian media edukasi gizi dilakukan
sebanyak 1 kali dalam seminggu. Variabel pengetahuan diukur 1 kali sebelum
diberikan edukasi (pre test) dan 7 hari sesudah diberikan media dilakukan
pengisian kuesioner kembali (post test). Penelitian tersebut menunjukkan ada
pengaruh edukasi melalui media terhadap tingkat pengetahuan seseorang.
Secara umum, bentuk media dapat dibedakan menjadi 3, yaitu media cetak,
elektronik dan media papan. Media cetak memiliki jenis yang sangat bervariasi.
Adapun yang termasuk ke dalam media cetak antara lain flipchart, leaflet, booklet,
flayer, poster dan foto. Sedangkan jenis media yang termasuk media elektronik
antara lain televisi, radio, video, slide dan film strip. Media papan contohnya yaitu
billboard. Media ini biasanya dipasang di tempat-tempat umum. Berdasarkan 9
artikel penelitian yang direview oleh peneliti terdapat 5 penelitian yang membahas
tentang media promosi kesehatan berupa media cetak yaituleaflet, flipchart, dan
booklet. Empat penelitian tersebut menunjukkan ada perbedaan pengetahuan
sebelum dan sesudah diberi pendidikan kesehatan melalui media cetak baik
flipchart, leaflet dan booklet.
Hasil penelitian Artini dkk (2019) dengan judul “Perbedaan Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Menggunakan Media Leaflet dengan Booklet Terhadap Tingkat
Pengetahuan Masyarakat tentang Chikungunya di Desa Trangsan Gatak
Sukoharjo” menunjukkan hasil bahwa nilai pre-test kelompok leaflet adalah
10,55±1,92 post-test meningkat menjadi 12,22±2,09 hasil uji paired sample test
kelompok leaflet diketahui t-test =-5,062 p= 0,001. Nilai pre test kelompok
booklet adalah 11,02±2,26 dan post-test meningkat menjadi 14,75±1,91. Hasil uji
paired sample test kelompok leaflet diketahui t-test = -11,632 dan nilai p=0,001.
Hasil uji beda independent sample test diperoleh nilai t-test = -2,227 dan nilai
p=0,029. Kesimpulan penelitian adalah terdapat perbedaan pengetahuan
kelompok leaflet antara pre test dan post test. Terdapat perbedaan pengetahuan
kelompok booklet antara pre-test dan post-test.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Kurniatin dan Zakiyya (2022) dengan sasaran
ibu hamil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang
13
Hasil penelitian Panji (2021) menunjukkan yang berjudul “Pengaruh media leting
(Booklet Stunting) terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang stunting di
SMKN 5 Kota Bengkulu “ dengan hasil Uji Wilcoxon signed rank test diperoleh p
value = 0,000 < 0,005 yang menunjukkan adanya pengaruh media leting terhadap
pengetahuan dan sikap tentang stunting pada remaja SMKN 5 Kota Bengkulu.
Menurut peneliti kelebihan menggunakan booklet diantara yaitu informasi yang
disampaikan lebih terperinci dan jelas, klien dapat menyesuaikan diri dalam
belajar mandiri, mudah dibuat, diperbanyak, biaya relatif murah dibanding media
audiovisual dan bisa dibaca kembali jika lupa dengan isi booklet. Booklet adalah
media penyampaian pesan kesehatan berupa buku yang dibuat semenarik mungkin
berisi gambar dan tulisan. Biasanya bukunya berukuran kecil sehingga mudah
dibawa ke mana-mana. Booklet dapat ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami
dan jelas dalam waktu yang singkat (Christie & Lestari, 2019). Kelebihan booklet
yang lain adalah tidak memerlukan arus listrik sehingga lebih mudah dalam
penggunaannya. Booklet diberikan kepada masing-masing individu sehingga
dapat dipelajari setiap saat. Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan juga
14
dapat melatih tanggung jawab responden melalui media booklet yang diterima.
Booklet dapat dipelajari setiap saat oleh responden karena bentuknya buku yang
praktis dan berisi informasi-informasi (Gafi, Hidayat & Tarigan, 2019).Booklet
merupakan salah satu media yang menarik dengan mengandalkan indra
penglihatan. Indra penglihatan berpengaruh besar pada daya serap manusia
berkisar 82%. Daya serap indra penglihatan paling tinggi dibandingkan dengan
indra yang lain (Khotimah, Supena & Hidayat, 2019). Karakteristik booklet
antara lain : 1) materi bersifat kenyataan, 2) pengembangan materi tidak terkait
langsung, 3) materi disajikan secara popular, 4) penyajian materi berbentuk
deskripsi, eksposisi, argumentasi dan penyajian gambar, 5) penggunaan media
bahasa atau gambar dilakukkan secara inovatif dan kreatif. Adapun langkah-
langkah pembuatan booklet yaitu; 1) membuat judul, 2) KD atau materi pokok, 3)
informasi pendukung, 4) dalam booklet terdapat gambar dan tulisan, 5) gambar
yang ditampilkan nyata, 6) isi disusun berdasarkan kebutuhan, 7) memuat
informasi yang lengkap walaupun tidak rinci
kebiasaan dan tradisi yang menentukan baik dan buruk. Pengetahuan juga
dipengaruhi oleh status ekonomi dengan melihat tersedia tidaknya fasilitas yang
dibutuhkan. 4) lingkungan, lingkungan dapat memeprngaruhi proses masuknya
pengetahuan pada individu melalui lingkungan fisik, biologis, maupun dan sosial.
5) usia. Usia memiliki peran penting dalam mempengaruhi pola pikir dan daya
tangkap seseorang. Karena samakin baik perkembangan pola pikir individu maka
semakin baik pula pengetahuan yang diperoleh.
Hal penting yang harus dipenuhi selama kehamilan berlangsung yaitu masalah
gizi atau nutrisi. Nutrisi dan gizi yang baik ketika kehamilan sangat membantu ibu
hamil dan janin tetap sehat. Nutrisi merupakan salah satu hal penting untuk
mempertahankan kesehatan tubuh. Nutrisi dapat berpengaruh pada kesehatan
17
ibu dan bayi. Dengan menjaga asupan nutrisi yang baik dapat meningkatkan
daya tahan tubuh, dan menurunkan risiko terjadinya penyakit degeneratif, serta
dikaitkan dengan usia harapan hidup yang lebih baik. Status gizi ibu hamil
adalah suatu keadaan keseimbangan tubuh ibu hamil sebagai akibat pemasukan
konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang digunakkan oleh tubuh yang
dapat diketahui dengan melihat peningkatan berat badan, tinggi badan, indeks
masa tumbuh, dan Lingkar Lengan Atas (LILA) (Ibrahim & Proverawati, 2017).
Kebutuhan gizi wanita selama hamil lebih besar bila dibandingkan dengan
wanita tidak hamil. Makanan sehat lima sempurna sangat dibutuhkan selama
kehamilan yaitu dengan menambah porsi makan dari biasanya, contoh porsi
makan dua kali dengan orang yang tidak hamil.
Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar 15% dibandingkan
dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk
pertumbuhan rahim (uterus), payudara (mammae), volume darah, plasenta, air
ketuban dan pertumbuhan janin. Pertumbuhan janin sebesar 40% diperoleh dari
makanan yang dikonsumsi oleh ibunya dan sisanya 60% untuk ibu itu sendiri. Ibu
hamil perlu memperhatikan makanan yang dikonsumsi selama kehamilannya,
untuk memperoleh anak yang sehat. Prinsip utama pemenuhan nutrisi adalah
mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam dengan proporsi yang
seimbang, sehingga dapat terpenuhi kebutuhan zat gizi harian. Manfaat
pemenuhan nutrisi ibu hamil yaitu memenuhi kebutuhan gizi ibu & janin,
membantu proses tumbuh kembang janin, sebagai sumber tenaga ibu & janin dan
mengurangi resiko & komplikasi.
Adapun faktor faktor yang memepengaruhi kekurangan nutrisi pada ibu hamil
adalah umur, berat badan, suhu lingkungan dan aktifitas, status kesehatan,
pengetahuan zat gizi dalam makanan dan kebiasaan dan pandangan wanita
terhadap makanan & status ekonomi. Berdasarkan hasil penelitian dari Trisyani
dkk (2020) dengan judul “Hubungan faktor ibu dengan kejadian stunting”
menunjukkan hasil tingkat pendidikan ibu, usia kehamilan dan jarak kehamilan
18
tidak berhubungan dengan kejadian stunting (p-value > 0,05). Sedangkan status
gizi ibu hamil menunjukkan hubungan yang bermakna dengan kejadian stunting
(p-value < 0,05). Setiap ibu hamil sewajarnya mengalami peningkatan konsumsi
harian. Indikator utama yang digunakan untuk mengetahui adanya peningkatan
asupan nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu adalah peningkatan berat badan,
namun hal ini juga harus dipantau berdasarkan indeks massa tubuh di awal
kehamilan. Peningkatan berat badan berasal dari makanan-makanan yang kaya
akan gizi. Hal-hal yang perlu dihindari pada saat hamil yaitu merokok atau hindari
orang-orang yang sedang merokok, berendam air panas telalu lama, memiliki
berat badan berlebih, memakai pakaian yg terlalu ketat dan sering begadang atau
kurang tidur.
Kebutuhan zat gizi lain juga sangat dibutuhkan saat hamil yaitu 1)
Karbohidrat, karbohidrat kompleks mengandung vitamin dan mineral serta
meningkatkan asupan serat untuk mencegah terjadinya konstipasi. Sumber
makanannya yaitu nasi, jagung, kentang, roti gandum. 2) Lemak, lemak
merupakan sumber tenaga dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta, sumber
omega 3&6 untuk perkembangan mata dan otak. Sumber makanan ada di kacang-
kacangan, ikan laut, telur, sereal dan dikonsumi seperlunya saja karna jika
berlebihan akan menyebabkan proses metabolisme janin jadi terganggu. Selain
itu, lemak disimpan untuk persiapan ibu sewaktu menyusui. Kadar lemak akan
meningkat pada kehamilan trimester III. 3) Protein, protein digunakan untuk
pembentukan jaringan baru baik janin dan plasenta , pertumbuhan dan diferensiasi
sel, pembentukan cadangan darah dan persiapan masa menyusui. Bahan pangan
yang merupakan sumber protein antara lain daging, ikan telur, tempe dan kacang-
kacangan.4) Mineral yang mencakup zat besi, zat seng, kalsium, yodium sangat
penting untuk perkembangan syaraf pada janin, fosfor, flour dan natrium. 5)
Vitamin, contohnya seperti: Asam folat untuk pembentukan sel syaraf sumber
makananya dari sayur hijau dan beras merah, Vitamin A berperan penting untuk
kesehatan mata dapat didapat dari sayur wortel dan hati sapi, Vitamin B didapat
dari buah-buahan, Vitamin C sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh dan
19
Menurut Martha (2019) mengatakan status gizi ibu hamil, bahkan sebelum hamil
akan menentukan pertumbuhan janin. Akibat gizi yang tidak tercukupi dapat
berpengaruh pada pertumbuhan janin dan bisa terus berlanjut setelah kelahiran.
Asupan nutrisi ibu yang kurang baik selama kehamilan dapat menyebabkan
asupan nutrisi untuk janin tidak mencukupi. Akibat yang ditimbulkan jika
kekurangan nutrisi pada ibu hamil yaitu berat badan lahir lebih rendah,
pertumbuhan janin pun tidak dapat berjalan secara optimal (pertumbuhan
terhambat), menurunkan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan infeksi.
Karena kurangnya pengetahuan dan praktik yang tidak tepat sehingga mejadi
hambatan dalam peningkatan gizi karena pada umumnya banyak orang yang tidak
tahu tentang gizi selama kehamilan, dan apabila kejadian ini terjadi secara terus
menerus akan berdampak pada janin saat akan dilahirkan (Chandra, 2020).
Asupan gizi yang meliputi jenis, jumlah dan jadwal makan dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi pada anak disebut sebagai pola pemberian makan. Perilaku
pemberian makan yang baik berpedoman pada program gizi seimbang.
Pemberian makan sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan
anak, jika pemberian makan tidak baik nantinya akan timbul beberapa
dampaknya yaitu sistem kekebalan tubuh menurun, BBLR dan stunting
(Risnahetal, 2021). Menurut penelitian Nikmah &Anggraeni (2023) menunjukan
hasil adanya peningkatan pengetahuan tentang bagaimana menjaga nutrisi pada
ibu hamil dan menyusui di Desa Jaddih, Bangkalan. Dengan peningkatan
20
Stunting adalah kondisi dimana panjang badan atau tinggi badan yang tidak sesuai
atau tidak mencapai (kurang) jika dibandingan dengan umur. Sesuai dengan stadar
pertumbuhan anak menurut WHO kondisi stunting adalah kondisi yang jika
diukur panjang atau tinggi badan kurang dari minus dua standar deviasi (-2SD).
Penyebab mendasar adalah faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya
penyebab tidak langsung seperti pendidikan, penghasilan rumah tangga,
ketidaktersediaan air bersih, lingkungan tidak sehat, keamanan pangan tidak
terjamin, harga pangan tidak terjangkau, budaya atau tradisi yang tidak sesuai
dengan pola hidup sehat (Endang et al, 2020).Stunting disebabkan oleh berbagai
faktor yang meliputi faktor biologis, psikologis,dan sosial. Menurut penelitian
Apriliuna (2018) menyatakan bahwa faktor biologis yang dapat menyebabkan
stunting antara lain; 1) penggunaan fasilitas layanan kesehatan dalam pemeriksaan
kehamilan (ANC), 2) BBLR (berat badan lahir rendah) pada bayi, 3)pemberian
ASI eksklusif pada bayi, 4) penyakit infeksi, 5) kurangnya asupan gizi pada ibu
hamil yang akan berdampak pada janin.
Asupan gizi yang kurang saat hamil akan menyababkan terjadinya stunting, pola
makan yang tidak teratur, serta kualitas makanan yang kurang sehingga
berdampak pada pertumbuhan janin. Dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap
ibu tentang kesehatan dan gizi perlunya paket gizi, yaitu pemberian makanan
tambahan, vitamin A, dan tablet tambah darah pada ibu hamil dan balita, dan
memahami tentang pengasuhan yang tepat. Aanak-anak yang terkena stunting
dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangannya. Pertumbuhan
menjadi tidak optimal dan terjadinya hambatan perkembangan di awal kehidupan
sehingga berdampak pencapaian pendidikan yang lebih rendah dimasa yang
mendatang (Black et al, 2017). Dampak stunting dapat dikategorikan menjadi
dampak jangka pendek dan jangka panjang. Dampak jangka pendek stunting dapat
menyebabkan hambatan perkembangan motorik dan kognitif, gagal tumbuh, dan
21
tidak optimalnya ukuran fisik tubuh serta gangguan metabolisme. Dampak jangka
panjang, stunting menyebabkan menurunnya kapasitas intelektual.Penurunan
kemampuan memahami pelajaran di usia sekolah adalah salah satu dampak jika
perkembangan kognitif dan motorik terhambat (Bappenas, 2018; Sandra, Ahmad,
& Arinda, 2018).Stunting berdampak pada gangguan perkembangan kognitif,
gangguan perkembangan mental dan motorik, serta membuat anak-anak lebih
rentan terhadap penyakit (Giyaningtyas, Ika Juita, 2019). Hasil penelitian Hanani
(2016) menunjukkan hasil bahwa anak yang tidak mengalami stunting
pertumbuhanya cepat daripada pada anak yang mengalami stunting, status
perkembangan yang terhambat berdampak pada intelektual anak.
Pencegahan stunting sendiri sudah dilakukan yaitu dari masa kehamilan seorang
ibu terutama sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) satu diantaranya dengan
meningkatkan pengetahuan ibu tentang sikap dan perilaku seorang ibu dalam
mencegah stunting. Menurut PERSAGI Pencegahan dilakukan melalui intervensi
gizi spesifisik yang di tunjukkan dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
Intervensi gizi spesifik untuk mengatasi permasalahan gizi pada ibu hamil, ibu
menyusui 0-6 bulan, ibu menyusui 7-23 bulan, anak usia 0-6 bulan, dan anak usia
7-23 bulan (PERSAGI, 2020). Kondisi stunting pada kanak-kanak sudah tidak
dapat diperbaiki meskipun kanak-kanak masih dapat bertumbuh tetapi tidak
seperti kanak-kanak yang tidak stunting, tetapi bukan berarti orangtua
mengabaikan asupan nutrisi pada kanak-kanak. Dimana nutrisi tetap diperlukan
tubuh untuk proses perkembangan, sel-sel membutuhkan nutrisi untuk
berkembang termasuk sel otak. Tetap memberikan nutrisi yang baik pada anak
dan dilakukan pemberian edukasi kesehatan pada orangtua tentang pola asuh
nutrisi pada kanak-kanak agar nutrisi pada kanak-kanak dengan stunting tetap
terpenuhi merupakan upaya-upaya yang dilakuakan jika anak telah mengalami
stunting. Program terpadu antara kesehatan, kebersihan, dan stimulasi telah
berhasil dilakukan mengurangi proporsi terjadinya stunting (Rahayu, Safitri, &
Indah, 2018). Menurut hasil penelitian Brown, Finch, Obradovic, &Yousafzai
(2017) menyebutkan intervensi pemberian nutrisi dan stimulasi yang responsive
jika ditingkatkan dapat berpengaruh pada perkembangan anak.
22
Edukasi Kesehatan :
1. Diskusi kelompok
2. Ceramah
Faktor yang
mempengaruhi
Karakteristik Booklet : pengetahuan :
1. Materi bersifat kenyataan 1. Pengalaman
2. Pengembangan materi tidak 2. Pendidikan
terkait langsung 3. Keyakinan & budaya
3. Materi disajikan secara popular 4. Sosial ekonomi
4. Penyajian materi berbentuk 5. Informasi atau media
deskripsi, eksposisi, argumentasi
dan penyajian gambar
5. Penggunaan media bahasa atau
gambar dilakukkan secara
inovatif dan kreatif
Keterangan :
: Yang berhubungan
O1 X O2
Gambar 3.1 Desain penelitian one group pre test post test
Sumber : Simarmata et al (2021)
Keterangan :
(X) Kelompok perlakuan mendapatkan intervensi berupa edukasi menggunakan
media booklet
O1 = Pre test sebelum diberikan perlakuan
O2 = Post tes setelah dilakukan perlakuan
24
25
terdiri dari 16 item. Kuesioner berupa pertanyaan terkait dengan nutrisi pada ibu
hamil. Skala yang digunakan adalah skala Guttman dengan pilihan jawaban Benar
dan Salah. Pertanyaan yang dijawab benar akan mendapatkan nilai 1 dan yang
salah akan mendapatkan nilai 0. Sehingga kuesioner memiliki nilai maksimal 16
dan minimal 0 dengan kategori pengetahuan baik jika presetase jawaban 76%-
100%, 56%-75% cukup, dan dikatakan kurang jika <56%.
Uji validitas menurut Sugiono (2016) menunjukkan derajat ketepatan antara data
yang sebenarnya terjadi terhadap objek dengan data yang telah dikumpulkan oleh
peneliti untuk mencari validitas sebuah item. Uji realibilitas adalah sejauh apa
hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama akan menghasilkan data
yang sama (Sugiono, 2016). Jika koefisien antara item dengan total item sama
diatas 0,3 maka item tersebut dinyatakan tidak valid.
Variabel pengetahuan nutrisi ibu hamil menggunakan alat ukur kuesioner
yangtelah dibuat oleh peneliti dengan pernyataan 16 berdasarkan indikator
pengetahuan. Interpretasi hasil jika r hitung > r tabel maka dinyatakan valid,
namun jika r hitung < r tabel maka tidak valid. Setelah dilakukan uji validitas dan
dihitung seluruh kolerasi pada tiap tiap pernyataan korelasinya signifikan. Untuk
nilai r tabel pada n=20 pada signifikan 5% adalah 0,444, sehingga nilai r tabel
=0,443. Jika r hitung > r tabel maka dinyatakan valid. Kuesioner pengetahuan
nutrisi pada ibu hamil yang dibuat oleh peneliti akan diuji reabilitas pada 20
responden di Desa Buniwah Kecamatan Bojong. Dengan 16 pertanyaan yang akan
ditanyakan kepada responden.
Tahap yang selanjutnya adalah tahap pretest. Pada tahap ini, peneliti akan
mengumpulkan ibu hamil dalam satu ruangan kemudian menjelaskan tujuan,
manfaat dan proses pengumpulan data. Intervensi yang dilakukan pada ibu hamil
dilaksanakan sesuai dengan prosedur sistematis yang telah dibuat dan disetujui
oleh pihak kader, bidan desa dan pihak Puskesmas Kecamatan Bojong serta
persamaan persepsi yang telah disepakati dengan enumerator untuk menilai
pengetahuan nutrisi pada ibu hamil. Peneliti memberikan waktu selama 15 menit
untuk mengisi lembar kuesioner. Selanjutnya peneliti akan mengukur tingkat
pengetahuan ibu menggunakan kuesioner nutrisi ibu hamil. Setelah tahap
27
Untuk menentukan besarnya sampel yang akan digunakan, maka peneliti akan
menggunakan rumus Slovin untuk menghitung besar sampel sebagai berikut;
28
N
n=
1+ N (e)²
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel
¿ ¿n
N
Jumlah 150 60
Dari hasil perhitungan dengan rumus Slovin di atas maka jumlah sampel
minimum yang dapat digunakan adalah 60.
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian ini adalah random
sampling dimana sampel ibu hamil sebanyak 45 di posyandu Desa Tuwel
Kecamatan Bojong.
Teknik sampling adalah nonprobabilitas yaitu teknik pengambilan sample dari
populasi yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti atau menurut
pertimbangan. Penarikan sampel dari populasi secara teknik random sampling
dengan populasi ibu hamil di Posyandu Desa Tuwel. Teknik ini digunakan untuk
sampel penelitian eksperimen yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan
30
data dan sampel yang memiliki kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi
terdiri dari ibu Hamil yang bisa membaca dan menulis, ibu hamil trimester 1,2,3
di Posyaandu Desa Tuwel, ibu dengan kehamilan pertama, sehat fisik dan bersedia
menjadi responden penelitian. Selanjutnya kriteria ekslusi yaitu terdiri dari ibu
hamil yang menolak sebagai responden dan ibu hamil yang memiliki riwayat
penyakit keluarga.
Selanjutnya pada tahap coding, coding adalah kode atau simbol yang diberikan
oleh peneliti dengan mengubah data yang berbentuk huruf menjadi bentuk angka
pada data yang bertujuan untuk memudahkan peneliti untuk melakukan petunjuk
pada sebuah informasi data dan analisis data pada tiap variabel. Coding pada
penelitian ini untuk tingkat pengetahuan diberi kode 1 nilai cukup, diberi 2 nilai
baik dan diberi 3 untuk nilai sangat baik. Selanjutnya untuk membedakan data
sebelum dan sesudah dilakukan edukasi peneliti akan memberi kode pretest untuk
sebelum dan kode posttest untuk setelah dilakukan edukasi.
32
Pada tahap processing yang dilakukan peneliti untuk memasukan data hasil
penelitian yang berbentuk kode yang bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam
pengolahan data agar tidak terjadi kesalahan dalam proses pengolahan data.
Peneliti akan memasukan data yang dihasilkan kedalam database komputer
kemudian peneliti melakukan analisis data menggunakan program statistic.Yang
terakhir yaitu tahap cleaning, Pada tahap ini peneliti akan melakukan pengecekan
kembali pada data yang telah dimasukan kedalam database komputer untuk
menghindari adanya kesalahan, apabila dalam proses pengecekan terdapat
kesalahan peneliti akan melakukan perbaikan penulisan.
Prinsip yang kedua adalah menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian.
(respect for privacy and confidentiality). Sesuai prinsip, peneliti tidak boleh
menampilkan informasi mengenai identitas baik nama maupun tempat tinggal
responden dalam kuesioner untuk menjaga kerahasiaan identitas responden.
Peneliti akan menggunakan inisial sebagai pengganti identitas responden sehingga
kerahasiaan identita responden tetap terjaga. Prinsip yang ketiga adalah keadilan
dan inklusivitas (ensuring beneficence). Prinsip keadilan ini berhubungan dengan
kesetaraan dan keadilan yang diperoleh partisipan. Ada tiga jenis keadilan yang
berhak diperoleh partisipan, yaitu keadilan yang berkaitan dengan sumber daya,
keadilan yang berkaitan dengan individu, dan keadilan yang berkaitan dengan
kesetaraan dalam hukum. Selain itu, untuk menegakkan prinsip adil, responden
harus memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sebagai sampel penelitian.
Dan prinsip yang keempat adalah memperhitungkan manfaat dan kerugian yang
akan ditimbulkan (balancing huarms and benefits). Dalam prinsip ini peneliti
harus melakukan pencegahan terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan yang dapat
34
merugikan partisipan baik dalam bentuk fisik maupun psikologis. Prinsip ini
bertujuan untuk menyatakan penelitian yang dilakukan akan memberikan dampak
positif bagi partisipan dan komunitas yang terdampak. Prinsip ini juga bertujuan
untuk menyatakan manfaat yang akan diperoleh partisipan secara langsung
ataupun tidak langsung
3.8 Jadwal Penelitian
No KEGIATAN DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penentuan topik dan judul
Bimbingan Proposal
2 BAB 1
Pendahuluan
3 BAB 2
Tinjauan Pustaka
4 BAB 3
Metode Penelitian
5 Sidang Proposal
6 Revisi Proposal
7 Penelitian
8 Penulisan Laporan Penelitian
Bimbingan Skripsi
9 BAB 4
Analisa dan Pembahasan
10 BAB 5
Simpulan dan Saran
11 Sidang Skripsi
12 Revisi Skripsi
13 Pengumpulan Skripsi
35
DAFTAR PUSTAKA
Saya Intan Ayu, mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan angkatan tahun 2019 yang akan
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh edukasi dengan media booklet
terhadap pengetahuan nutrisi ibu hamil dalam upaya pencegahan stunting di
posyandu desa Tuwel Kecamatan Bojong”. Sehubung dengan hal tersebut, saya
meminta dengan hormat kepada pihak Puskesmas Kecamatan Bojong yang telah
mengizinkan ibu-ibu hamil untuk ikut dalam penelitian.Sebelumnya saya ucapkan
terimakaih atas ketersediaan ibu-ibu untuk berpatisipasi dalam penelitian yang
akan saya lakukan. Saya akan menjelaskan beberapa tahap dalam penelitian ini.
1. Tujuan penelitian dan manfaat penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui “Pengaruh edukasi
dengan media booklet terhadap pengetahuan nutrisi ibu hamil dalam upaya
pencegahan stuting di posyandu desa Tuwel Kecamatan Bojong”. Adapun
manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan bagi para ibu
hamil mengenai nutrisi yang baik pada masa kehamilan.
2. Pengisian kuesioner
Ibu-ibu hamil di posyandu Desa Tuwel bersedia mengisi lembar kuesioner
yang terdiri dari beberapa pertanyaan terkait dengan nutrisi yang baik untuk
masa kehamilan. Diharapkan dalam mengisi lembar kuesioner para responden
mengisi lembar kuesioner dengan jujur dan apa adanya.
3. Etika penelitian
a. Peneliti tidak membebankan biaya apapun kepada saudara/i.
b. Seluruh informasi tentang siswa pada penelitian ini bersifat rahasia dan
anonim baik informasi mengenai identitas dan gambar berupa foto lainya.
c. Penelitian ini tidak menimbulkan resiko ataupun kerugian fisik, karena
dalam penelitian ini hanya menggunakan lembar kuesioner sebagai alat
pengumpulan data.
Jika ada pertanyaan atau saran terkait dengan penelitian ini, orangtua/wali murid
dapat menghubungi saya melalui nomor 0813-9164-0274 atau melalui email :
[email protected]. jika bapak/ibu berkenan memberikan izin kepada ibu-ibu
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, mohon untuk mengisi surat persetujuan
yang telah disediakan. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan
terimakasih.
Peneliti
Lampiran 2 : Lembar Permohonan Menjadi Responden
Dengan hormat,
Saya mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Bhamada Slawi,
bermaksud melaksanakan penelitian dengan judul “Pengaruh Edukasi Media
Booklet Terhadap Pengetahuan Nutrisi Ibu Hamil dalam Upaya Pencegahan
Stunting di Posyandu Desa Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal”.
Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam mengambil data
untuk menyelesaikan tugas akhir Program Sudi Ilmu Keperawatan dan Pendidikan
Profesi Ners Universitas Bhamada Slawi.
Saya mengharap jawaban yang saudara berikan sesuai dengan pendapat saudara
sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Saya menjamin keharasiaan
pendapatdan identitas saudar. Informasi yang saudara berikan hanya akan
dipergunakan untuk mengembangkan ilm keperawatan dan tidak akan
dipergunakan untuk maksud lain. Atas perhatian dan kesediaannya saya ucapkan
terima kasih.
Slawi, April 2023
Peneliti
Lampiran 3 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : ..............................………………….(Inisial)
2. Umur : ………Tahun
3. Pekerjaan : ..............................…………………............
4. Pendidikan Terakhir : ..............................…………………............
5. Alamat : ..............................…………………............
6. Usia Kehamilan : ……… Bulan
7. Riwayat Penyakit : ..............................…………………............
PETUNJUK UMUM
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan baik dan teliti, pilihlah salah satu jawaban
dengan memberikan tanda centang pada huruf (B) jika menurut anda pertanyaan
tersebut “Benar” atau memberikan tanda centang pada huruf (S) jika menurut
anda pertanyaan “Salah”
2. Anda dimohon menjawab pertanyaan inidengan jujur, apa adanya, sesuai dengan
yang diketahui tanpa bertanya kepada orang lain
3. Jawaban yang anda berikan sangat kami hargai dan kerahasiaan anda akan kami
jaga sebaik-baiknya.
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : ..............................………………….(Inisial)
2. Umur : ………Tahun
3. Pekerjaan : ..............................…………………............
4. Pendidikan Terakhir : ..............................…………………............
5. Alamat : ..............................…………………............
6. Usia Kehamilan : ……… Bulan
7. Riwayat Penyakit : ..............................…………………............
PETUNJUK UMUM
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan baik dan teliti, pilihlah salah satu jawaban
dengan memberikan tanda centang pada huruf (B) jika menurut anda pertanyaan
tersebut “Benar” atau memberikan tanda centang pada huruf (S) jika menurut
anda pertanyaan “Salah”
2. Anda dimohon menjawab pertanyaan inidengan jujur, apa adanya, sesuai dengan
yang diketahui tanpa bertanya kepada orang lain
3. Jawaban yang anda berikan sangat kami hargai dan kerahasiaan anda akan kami
jaga sebaik-baiknya.