Tugas 1 PDGK4205 Pembelajaran Terpadu

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TURORIAL KE: 1

MATA KULIAH : PEMBELAJARAN TERPADU DI SD


TUTOR : AKMAL, S.Pd, M.Pd
NAMA : MAULANA TRISNAWATI
NIM : 856581614
PRODI : BI PGSD
TAHUN : 2121.1

1. Seseorang guru hendaknya memahami bahwa pembelajaran terpadu muncul atas 3


landasan filosofis, kontruktivisme, dan humanisme, john Dewey, jean Piaget, Lev V
Gotsky dan Willian James merupakan tokoh-tokoh yang berada dibelakangnya.
Paparan benang merah dari ketiga landasan tersebut sehingga mendorong lahirnya
pembelajaran terpadu. Serta uraikan keterkaitan landan tersebut terhadap kegiatan
pembelajaran!
Jawab : Secara filosofis, kemunculan pembelajaran terpadu sangat dipengaruhi oleh
tiga aliran filsafat berikut
a. Aliran progresivisme, beranggapan bahwa proses pembelajaran pada umumnya
perlu sekali ditekankan pada pembentukan kreativitas, pemberian sejumlah
kegiatan, suasana yang alamiah dan memperhatikan pengalaman siswa
terdapatnya kesalahan atau kekeliruan dalam proses pemecahan masalah atau
sesuatu yang dihasilkan adalah sesuatu yang wajar, karena ha ini merupakan
bagian dari proses belajar
b. Aliran konstruktivisme, menekankan bahwa pengetahuan adalah hasil kontruksi
atau bentukan manusia. Manusia mengkontruksi pengetahuannya melalui
interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman, dan lingkungannya. Suatu
pengetahuan dianggap benar bila pengetahuan itu dapat berguna untuk
menghadapi dan memecahkan persoalan atau fenomena yang sesuai.
c. Aliaran humanisme, melihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya, potensinya
dan motivasi yang dimilikinya. Implikasi dari hal tersebut dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu layanan pembelajaran selain bersifat klasikal juga bersifat
individual, pengakuan adanya siswa yang labat dan siswa yang cepat,
penyikapan yang unik terhadapa siswa baik yang menyangkut factor
personal/individual maupun menyangkut factor social/kemasyarakatan.
Landasan filosofis dimaksudkan pentingnya aspek filsafat dalam pelaksanaaan
pembalajaran terpadu, bahkan landasan filsafat ini menjadi landasan utama yang
meladasi aspek-aspek lainnya.
Perumusan tujuan/kompetemsi dan isi/materi pembelajarn terpadu pada dasarnya
bergantungpada peertimbangan-pertimbangan filosofis. Pandangan filosofis yang
berbeda akan mempengaruhi dan mendorong pelaksanaan pembelajaran terpadu
yang berbeda pula. Secara fitrah, siswa memiliki bekal atau potensi yang sama
dalam upaya emahami sesuatu. Implikasi wawasan tersebut dalam pembelajarn
yaitu, guru bukan merupakan satu-satunya sumber informasi, siswa disikapi sebagai
subjek belajar secara kreatif mampu menemukan pemahamannya sendiri, dalam
proses pembelajran, guru lebih banayk bertindak sebagai model, teman pendamping,
pemberi motivasi, penyedia bahan pelajaran, dan actor yang juga bertindak sebagaai
siswa.
Dilihat dari motivasi dan minat, siswa memiliki ciri tersendiri. Implikasi dari andangan
tersebut dalam kegiatan pembelajaran, yaitu : isi pembelajaran harus memiliki
manfaat bagi siswa secara actual, dalam kegiatanbelajarnya siswa harus menyadari
penguasaaan isi pembelajaran itu bagu kehidupannya dan isi pembeljaran perlu
disesuaikan dengan tingkat perkembangan, pengalaman dan pengetahuan siswa.

2. Keterampilan menjelaskan dan bertanya merupakan salah satu krusial dalam


pembelajaran terpadu. Alasannya adalah dalam pembelajaran terpadu siswa
merupakan pusat dalam proses pembelajaran dan posisi guru sebagai fasilitator
bukan satu-satunya sumber informasi. Disekolah X terdapat 2 guru dengan
karakteristi yang berbeda. Guru A merupakan seorang yang mudah memahami teori
pengajaran dengan baik, namum secara implementasi mengajar dikelas masih
minim pengalaman. Sedangkan guru B seorang pendidik yang kaya pengalaman
namun masih terpaku dalam pembelajaran satu arah yang konvensional.
Bagaimanakah cara kedua guru tersebut saling bekerjasama sehingga mampu
menguasai dengan baik keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam
pembelajaran terpadu, serta berikan berapa contoh implementasi dari kedua
keterampilan tersebut!
Jawab : salah satu karekteristik pembelajaran terpadu, yaitu berpusat kepada siswa.
Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan
siswa sebagai subjek belajar. Melalui pembelajaran terpadu, siswa dapat menguasai
pembelajaran dengan menggunakan pengalaman langsung, dimana siswa
dihadapkan pada sesuatu yang nyata sebagai dasar unntuk memahami hal-hal yang
lebih abstrak..
Guru A yang masih minim pengetahuan tetapi memahami teori pengajaran yang baik
sedangkan guru B yang kaya pengalaman tetapi masih terpadu pada pembelajaran
satu arah, Guru A dan Guru B saling bekerjasama untuk melengkapi pengetahuan-
pengetahuan mereka, berkolaborasi bagaimana menerapakan pembelajaran terpadu
dengan penguasaan kelas yang baik. Guru A mempelajari dan memahami apa-apa
saja yang dilakukan oleh seorang guru untuk menarik perhatian peserta didik dengan
menggunakan metode ataupun media yang menarik, menceritakan suatu hal yang
berkaitan dengan pengalaman kehidupan sehari-hari. Sehingga peserta didik tertarik
dan merasa perlu untuk belajar. Ada beberapa alternative yang dapat dilakukan guru
dalam menciptakan kesiapan belajar siswa, khusunya yang dilakukan pada awal
pembelajaran, diantaranya ; 1) membantu atau membimbing siswa dalam
mempersiapkan fasilitas dan sumber belajar yang diperlukan dalam kegiatan
pembelajaran. 2) menciptakan kondisi belajar yang kondusif dan konstruktif dalam
kelas. 3) menunjukkan sikap penuh semangat (antusiasisme) dan minat mengajar
yang tinggi. 4) mengelola (mengontrol) seluruh siswa mulai dari awal pembelajaran.
5)menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran serta
minat dan perhatian siswa. 6) menentukan kegiatan belajar yang memungkinkan
siswa dapat melakukan.
Implementasi dari pembelajaran terpadu yang berpusat pada siswa, diantaranya
membangkitkan perhatian siswa. Perhatian ialah pemusatan energi psikis (pikiran &
perasaan) terhadap suatu objek yang dipelajari. Makin terpusat perhatian pada
pelajaran. Memunculkan perhatian siswa pada suatu objek dapat diakibatkan oleh
dua hal. Pertama, siswa merasa bahwa objek yang disajikan guru mempunyai kaitan
dengan dirinya, umpamanya sesuai dengan kebutuhan, cita-cita, pengalaman, bakat
atau minat. Contohnya : Dedi, salah satu siswa disekolah dasar dangat tertarik
dengan penjelasan gurunya tentang perpindahan penduduk karena ia pernah dibawa
orang tuanya bertransmigrasi. Kedua, objek itu sendiri dipandang memiliki sesuatu
yang berbeda dari yang lain dari yang sudah biasa. Lain dari yang pada umumnya
muncul. Contonya : Sekelompok siswa disekolaha dasar pada suatu waktu mengikuti
pelajaran dengan penuh perhatian, karena guru akan mengajarkan pelajaran
tersebut dengan megguanakan alat peraga yang belum pernah dilihatnya.
Guru B yang kaya pengalaman tentunya dengan mudah menguasai kelas namum
masih terpaku dengan pembelajaran satu arah. Dimana peserta didik kurang bisa
mengeksplor kemampuan bertanya dan menjelaskannya diakrenakan guru sebagai
satu satunya fasilitator didalam kelas. Bagi guru sekolah dasar, keterampilan
bertanya dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu sangat diperlukan karena saat
ini pada umumnya guru masih cenderung mendominasi kelas dengan metode
penuturan atau ceramah. Banyak guru masih melakukan peran sebagai sumber
belajar/informasi utama bagi para siswanya, sedangkan siswa sendiri dianggap
sebagai penerima pesan.inforasi. karena anggapan yang demikian mengakibatan
siswa bersikap kurang aktif dan selalu menerima segala hal yang disampaikan oleh
guru tanpa keinginan/keberanian untuk mempertanyakan hal-hal yang menimbulkan
keraguannya. Peserta didik hanya memperoleh informasi dari apa-apa yang
disampaikan oleh guru. Guru B hendaknya memahami bahwa peserta didik sebagai
subjek belajar yang secara kreatif mampu menemukan pemahamannya sendiri.
Dalam proses pembelajaran guru lebih banyak bertindak sebagai model, teman
pendamping, pemberi motivasi, penyedia bahan pelajaran, dan actor yang juga
bertindak sebagai siswa (pembelajar). Pembelajaran terpadu dapat meningkatkan
taraf kecakapan berfikir siswa. Hal ini dapat terjadi karena siswa dihadapkan pada
gagasan atau pemikiran yang lebih besar, lebih luas dan lebih dalam ketika
menghadapi situasi pembelajaran pembelajaran terpadu memberikan penerapan-
penerapan dunia nyata sehingga dapat mempertinggi kesempatan transfer
pembelajaran, dengan pemaduan antar pembelajaran diharapkan diharapkan
penguasaan materi pembelajaran akan semakn baik dan meningkat. Contoh
pembelajara yang menggabungkan beberapa mata pelajaran yaitu, seorang guru
membawa beberapa jenis buah-buahan, kemudian peserta didik diminta untuk
menyebutkan beberapa jenis buah yang dibawa oleh guru, kemudian guru meminta
siswa menghitung jumlah masing-masing buah, setelah itu siswa diminta untuk
menuliskannya dalam bentuk sebuah kalimat. Dari pembelajaran tersebut terdapat
tiga mata pelajaran yang digabungkan, yaitu IPA, Matematika dan Bahasa Indonesia.

3. Mewabahnya covid-19 di Indonesia mendorong pemerintah pemerintah pusat dan


daerah untuk mengeluarkan dan berbagai kebijakan baru, salah satunya
menghentikan sementara pembelajaran tatap muka disekolah dan mengalihkannya
dengan LEARNING FROM HOME (pembelajaran dirumah) jelaskan bagaimana
menurut tanggapan saudara tentang kebijakan yang diterapkan!
Jawab : Tingginya peningkatan wabah covid-19 di Indonesia menyebabkan
pemerintah mengeluarkan kebijakan baru, yaitu menghentikan sementara
pembelajaran tatap muka dan mengalihkannya dengan learning from home
(pembelajaran dirumah). Hal ini menimbulkan berbagai polemic diberbagai pihak.
Harapan pemerintah untuk menekan angka kenaikan kasus positif covid-19 dengan
memberlakukan pembelajaran dirumah sehingga kemungkinan untuk siswa
berinteraksi sangatlah minim, agaknya belumlah terlalu berpengaruh terhadap kasus
wabah covid-19. Hal ini di buktikan dengan masih banyaknya warga sekolah (guru
dan siswa) yang terkena kasus wabah covid-19. dan walaupun pemerintah telah
membatasi ruang interaksi dan bertatap muka namun, mayoritas siswa yang ada di
Indonesia, khususnya mereka yang berada dikota besar, masihlah sering
berinteraksi dan bertemu diluar sekolah. Dan hal ini dirasa belumlah tepat jika
diterapkan didaerah pelosok yang masih kesulitan untuk mengakses internet.
Karena daerah yang terlalu dipedalaman, jangankan jaringan internet, jaringan listrik
saja masih belum memadai. Seperti yang terjadi dengan saya sendiri, didaerah
rumah saya singal lumayan susah. Ketika harus menghadapi pembelajaran online,
maka harus mencari daerah yang memadai sinyalnya dan itupun bergantung kepada
listrik, jika listrik padam maka jaringan internet pun mengikuti. Begitupun dengan
siswa/I yang disekolah tempat saya mengajar, 80% dari mereka kesulitan mencari
sinyal. Dan juga tidak semua siswa/I tersebut memiliki HP yang memadai untuk
akses internet. Maka jadilah mereka kembali berkumpul untuk mengerjakan tugas
secara bersama-sama dirumah siswa/I yang memiliki HP atau ditempat yang
memiliki akses internet stabil. Usaha pemerintah dengan meniadakan pembelajaran
tatap muka dan dengan diiringi pemberian kuota belajar sangatlah membantu para
peserta didik tetapi dalam prakteknya hal tersebut belumlah mencakup semua
kalangan.

Anda mungkin juga menyukai