Laporan Prakerin TBSM

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

TUNE UP SEPEDA MOTOR


DI BENGKEL JAYA LESTARI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan


Mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional
Tahun Pelajaran 2023/2024

Disusun oleh :
Nama : DINDA PUTRA MAHKOTA
Kelas : XII TBSM-1
NIS : 116809888

YAYASAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN WIDYA DIRGANTARA


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN WIDYA DIRGANTARA
Jl. Bojong Raya No. 114 A, Cijerah Kota Bandung Telepon 022-6071816
LEMBAR PENGESAHAN DARI PERUSAHAAN

Laporan Praktek Kerja Industri yang Disusun oleh :


Nama : Dinda Putra Mahkota
NIS : 116009895
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Bisnis Sepeda Motor
Dengan Judul :
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
TUNE UP SEPEDA MOTOR
DI BENGKEL JAYA LESTARI

Telah disahkan pada :


Hari : ……………
Tanggal : …………………2023

Mengetahui/Mengesyahkan:
Pimpinan/Direktur Perusahaan

DADAN SUHENDAR

Mengetahui :
Pembimbing Perusahaan/Instansi,

ACENG SUHERMAN

i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan Praktik Kerja Lapangan yang Disusun oleh :


Nama : Dinda Putra Mahkota
NIS : 116009895
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Bisnis Sepeda Motor
Dengan Judul :
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
TUNE UP SEPEDA MOTOR
DI BENGKEL JAYA LESTARI

Telah disahkan pada :


Hari : ……………..
Tanggal :………………….2023

Mengetahui/Menyetujui:
Kepala Program Keahlian: Pembimbing Sekolah,
Teknik Bisnis Sepeda Motor,

ANROMAL GINANJAR, S.Pd. ______________________

Mengetahui/Mengesahkan

Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah


Bidang Hubungan Industri,

YAYAT SUPRIATNA, S.Pd. WARSIS, S.Pd.


NRKS: 19023L0130260241174299 NIP : -

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk, rahmat dan


hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan Praktik
Kerja Lapangan tanpa ada halangan apapun sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Laporan ini disusun berdasarkan pengalaman dan ilmu
yang saya peroleh selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
Laporan Praktik Kerja Lapangan yang telah saya susun ini dibuat
dalam rangka memenuhi tugas dari sekolah salah satunnya sidang Praktik
Kerja Lapangan yang mana sebagai salah satu syarat untuk mengukitu
Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan sebagai pertanggung
jawaban atas kegiatan prakerin di dunia usaha dan dunia industri (DU/DI).
Dengan ini saya menyadari bahwa laporan ini tidak akan tersusun
dengan baik tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini tidak lupa juga saya mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
rangkaian kegiatan prakerin maupun dalam penyusunan laporan ini.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada :
1. Yang Terhormat Bapak Dadan Suhendar selaku Pimpinan Bengkel
Jaya Lestari
2. Yang terhormat Bapak Yayat Supriatna,S.Pd.,M.M, selaku Kepala
Sekolah SMK Widya Dirgantara Bandung
3. Yang terhormat Bapak Warsis, S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah
Hubungan Industri SMK Widya Dirgantara Bandung.
4. Yang terhormat Bapak Aceng Suherman, selaku Pembimbing Siswa
PKL dari Bengkel Jaya Lestari.
5. Yang terhormat Bapak Romal Ginanjar, S.Pd, selaku Kepala Program
Keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor SMK Widya Dirgantara
6. Yang terhormat Bapak…………………, selaku Pembimbing dan
Penguji PKL di SMK Widya Dirgantara

iii
7. Yang Terhormat Bapak/Ibu Guru, seluruh staf dan karyawan SMK
Widya Dirgantara Bandung yang mana telah mendorong saya, baik
dari segi motivasi maupun semangat sehingga laporan ini dapat
diselesaikan dengan baik dan lancar.
8. Orang tua tercinta yang mana telah membantu kami dalam segi moril
maupun material selama dalam penyusunan laporan ini.
9. Semua pihak yang telah ikut serta memberikan bantuan dan dorongan
dalam proses penyelesaian laporan Praktik Kerja Lapangan

Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan Laporan


Praktik Kerja Lapangan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi
kesempurnaan laporan ini di masa yang akan datang.
Akhir kata, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
penyusunan laporan ini terdapat banyak kekurangan, mudah-mudahan
laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi
para pembaca.
Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada
penulis menjadi amal baik yang akan di balas oleh Allah SWT dengan
pahala yang berlipat ganda. Aamiin.

Bandung, ………………..2023
Penyusun,

Dinda Putra Mahkota

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1


A. Latar Belakang Penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ...... 1
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan ...................................................... 1
C. Tujuan Penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan .................. 2

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ..................................... 3


A. Sejarah Singkat Perusahaan .......................................................... 4
B. Visi dan Misi Perusahaan ............................................................... 5
C. Struktur Organisasi Perusahaan .................................................... 6
D. Profil Perusahaan ........................................................................... 7
E. Bidang Usaha/Jasa ........................................................................ 8
F. Lay Out Perusahaan....................................................................... 9

BAB III PELAKSANAAN PKL ............................................................ 10


A. Mesin Yang Digunakan .................................................................. 12
B. Peralatan Pendukung ..................................................................... 13
C. Kajian Teori .................................................................................... 14
D. Langkah Kerja ................................................................................ 15
E. Temuan Studi/Lapangan ................................................................ 15

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.................................................. 16


A. Kesimpulan ..................................................................................... 17
B. Saran-Saran ................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 19

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................... 20
A. Foto Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ......................................... 20
B. Lembar Bimbingan Praktik Kerja Lapangan .................................. 21
C. Jurnal Praktik Kerja Lapangan ..................................................... 22

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan


Adapun latar belakang dari penyusunan laporan ini adalah
sebagai pertanggung jawaban kami yang telah melaksanakan prakerin
terhitung mulai tanggal 26 Juni 2023 s/d 23 September 2023 terhadap
pihak sekolah, sebagai salah satu pertimbangan untuk penilaian
prakerin di kelas sebelas ini.
Laporan ini sekaligus dapat dijadikan sebagai pedoman bagi
penulis di masa yang akan datang dan menuangkan segala pengalaman
yang di dapat selama melaksanakan prakerin yang di laksanakan di
Bengkel Jaya Lestari
Seiring dengan meningkatnya kemajuan teknologi maka industri
dapat menjadi wadah untuk mencari perkembangan pengetahuan yang
biasa di pelajari di sekolah dimana kami sebagai siswa-siswi SMK bisa
mempraktekan di lapangan kerja secara langsung.
Perkembangan dan kemajuan teknologi sepeda motor roda dua
atau roda tiga yang akhir-akhir ini yang terus melaju dengan cepat, maka
siswa SMK Progam Keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor harus dapat
menyikapi dan mengikuti pertumbuhan dan kemajuan sepeda motor di
tanah air tercinta Indonesia.

B. Tujuan PKL
1. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki keahlian
profesional dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan kerja
sesuai dengan tuntutan lapangan kerja;
2. Dapat mengetahui perbedaan antara lingkungan Dunia Usaha/
Industri dengan lingkungan Sekolah
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga
kerja yang berkualitas

1
2

4. Memberikan pengalaman dan penghargaan terhadap siswa akan


pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan
5. Mampu untuk mengamalkan ilmu yang telah di dapat selama di
bangku sekolah
6. Memperoleh dasar jurusan.pengalaman bekerja langsung di tempat
kerja sesuai kompetensi
7. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian
profesional, dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja
yang sesuai dengan tuntutan zaman.
8. Mengasah keterampilan yang di berikan sekolah menengah
kejuruan(SMK).
9. Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan – gagasan seputar
dunia usaha serta industri yang professional dan handal.
10. Membentuk pola pikir siswa -siswi agar terkonstruktif baik serta
ngalaman dalam dunia Industri maupun dunia kerja.
11. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan
terkait,

C. Tujuan Penyusunan Laporan PKL


1. Melaporkan hasil kegiatan Praktik Kerja Lapangan selama tiga bulan
setara dengan lima ratus jam di industri untuk memenuhi nilai
prakerin.
2. Untuk melatih kemampuan diri dalam memahami, menyimpulkan
dan mengembangkan pengetahuan yang didapat di dunia industri
saat prakerin dalam bentuk laporan tertulis.
3. Untuk memperoleh pengalaman menyusun laporan sesuai dengan
ketentuan.
4. Mempersiapkan tamatan yang memiliki keahlian professional yang
sesuai dengan tuntutan lapangan kerja
3

5. Membekali peserta dengan pengalaman kerja yang sebenarnya


persiapan guna penyesuanain diri dari Dunia Kerja/Industri dan
masyarakat.
6. Memantapkan keterampilan peserta yang di peroleh dari
latihan/praktik di sekolah.
7. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagian dari proses pendidikan.
8. Memperoleh umpan balik dari Dunia Kerja dan Industri untuk
memantapkan dan mengembangkan program pendidikan
9. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadatan (link and
match) antar SMK dengan Dunia Kerja dan Industi.
10. Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti USBN.
11. Bukti nyata bahwa telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan PT Bina Teknika Mandiri


Bengkel Jaya Lestari didirikan oleh Bapak Dadan Suhendar pada
tanggal 25 Desember 2003 yang berlokasi di Jl. Mahameru No.777 Kota
Bandung. Bengkel Jaya Lestari didirikan dengan latar belakang melihat
peluang besar karena pertumbuhan dan perkembangan sepeda motor
yang ada di kota bandung terus meningkat.
Berlatang belakang dengan kemampuan yang dimiliki Bapak
Dadan Suhendar dan bermodalkan sejumlah uang yang dimiliki serta
dorongan dan dukungan dari kelurga yang begitu besar, maka Bapak
Dadan Suhendar membulatkan tekat untuk memulai usaha servis
sepeda motor.
Disamping servis sepeda motor, Bengkel Jaya Lestari juga
menyediakan spare part berbagai merek kendaraan bermotor roda dua.
Bengkel Jaya Lestari semakin hari semakin banyak terus pelanggannya,
karena itu Bengkel Jaya Lestari mengembangkan usaha tambahan
yaitu menyediakan pelayanan cuci motor dan tambal ban.
Atas kerja keras dan ketekunan yang terus dijaga di Bengkel Jaya
Lestari maka Bengkel Jaya Lestari sudah membuka cabang lain di luar
kota Bandung. Prinsip yang dipegang Bapak Dadan Suhendar dalam
menjalankan usahanya adalah selalu ramah menghadapi pelanggan
dan jangan lupa mutu kerja dan pelayanan pelanggan jadi priritas
utama, itulah yang menjadikan Bengkel Jaya Lestari tetatap eksis
sampai hari ini.

4
5

B. Visi dan Misi


1. Visi
“Menjadi Bengkel yang terbaik di Kota Bandung dengan dukungan
manajemen dan sumber daya manusia yang profesional serta
memberikan nilai tambah kepada mekanik dan masyarakat”.

2. Misi
“Misi Bengkel Jaya Lestari adalah memberikan pelayanan servis
yang memuaskan bagi semua pengguna sepeda motor roda dua dan
menjadikan sebuah bengkel dengan berbagai macam peralatan
modern yang dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan
konsumen”.

A. Struktur Organisani
D. Struktur Organisani

DADAN SUHENDAR
PIMPINAN

ACENG SUHERMAN CUCU INDARYANTI


KEPALA MEKANIK CS. & SPARE PART

SUKARDI MAMAN RUDIANSYAH


MEKANIK 1 MEKANIK 2 MEKANIK 3

E. Profil Perusahaan
1. Nama Bengkel : Bengkel Jaya Lestari
2. Berdiri : Tanggal 25 Desember 2003
3. Alamat :Jl. Mahameru No. 777 Bandung
4. Nama Pimpinan Bengkel : Dadan Suhendar
5. Nama Kepala Bengkel : Aceng Suherman
6

6. Jumlah Karyawan&Teknisi : 10 Orang


7. Bidang Usaha : Jasa servis, penjualan komponen
Tambal ban dan cuci sepeda motor.
8. Nomor Telepon : 022-8888877-081777888099
9. Jam Kerja : 8 Jam

F. Bidang Usaha/Jasa
Bidang usaha Bengkel Jaya Lestari adalah Jasa servis, penjualan
komponen, tambal ban dan cuci sepeda motor.

G. Lay Out Perusahaan

DENAH BENGKEL JAYA LESTARI

Keterangan:
1. .......
2. ……
3. …….
4. ……..
5. ……..
6. ……..
7. ……..
8. ……..
9. ………
10. ……..
11. ……..
12. ………
13. ……….
14. ……….
15. ………..
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Mesin Yang Digunakan


1. Kompresor Angin Piston Package

2. Mesin Gerinda Tangan

3. Mesin Gerinda Botol

4. Mesin Las Listrik

7
8

B. Peralatan Pendukung
NAMA
NO PERALATAN FUNGSI DAN KEGUNAAN

1. Tang Cucut Bentuknya mirip ikan cucut: moncong pipih,


panjang, dan berbentuk gergaji. Tang ini
dikenal sebagai “tang cucut”. Berfungsi
sebagai penjepit kawat atau kabel.

2. Tang Kombinasi Digunakan untuk beberapa keperluan


memegang benda kerja, memotong dan
memunti

3. Tang kakatua Digunakan untuk menjepit atau mencabut


paku

4. Tang pemegang Digunakan untuk memegang benda kerja


dengan mulut tang yang lebar dan poros yang
dapat digeser atau dirubah.

5. Tang potong Digunakan hanya untuk memotong kawat,


biasa tembaga, seng, dan lain-lain.

6. Tang pembulat Biasanya digunakan untuk membuat mata


itik.

7. Tang sudut Fungsinya untuk menjepit kawat dan kabel


yang sulit dijangkau, seperti di kolong meja

8. Tang multifungsi Mirip dengan tang kombinasi, ada rahang


sebagai pemotong dan penjepit. Yang
membedakan, tang ini memiliki kelengkapan
fungsi lain.

9. Kunci Busi Digunakan untuk membuka busi sepeda


motor dan mobil

10. Palu karet Berfungsi untuk memukul benda dari bahan


lunak atau keras tanpa merusak komponen
yang dipukul.

11. Palu plastic Berfungsi untuk memukul benda dari bahan


lunak atau keras tanpa merusak komponen
yang dipukul
9

12. Palu Tembaga Berfungsi untuk memukul benda dari bahan


logam yang keras tanpa merusak komponen
yang dipukul.

13. Palu Besi Berfungsi untuk memukul benda dari bahan


logam yang keras dibantu dengan alat
perantara.

14. Ragum Merupakan peralatan cekam yang paling


sering digunakan pada proses pengefraisan.

15. Jangka sorong Alat Ukur yang ketelitiannya dapat mencapai


seperseratus milimeter.

16. Gergaji Coping Digunakan untuk memotong bentuk-bentuk


Saw rumit pada bagian yang sempit pada tripleks
dan papan.

17. Gergaji handsaw Berfungsi mengikis serat kayu. Gergaji kayu


ini dirancang untuk memotong kayu dengan
jalur urat searah

18. Gergaji Crosscut Digunakan untuk memotong kayu secara


saw melintang. Gergaji ini mempunyai gigi
penyeimbang yang lebih kecil.

19. Gergaji Backsaw Dipakai untuk membuat potongan diagonal,


seperti membuat sambungan bingkai foto
atau lemari.

20. Gergaji Keyhole Didesain khusus untuk memotong di bagian-


saw bagian yang sempit.

21. Gergaji Hacksaw Digunakan untuk memotong logam yang


dapat dipakai memotong plastik atau pipa
keras.

22. Pahat Digunakan untuk memotong bahan-bahan


tertentu.

23. Mistar Berbentuk Mistar berbentuk rol merupakan alat ukur


Rol (mistar besaran panjang yang bisa digulung,
gulung) biasanya mistar jenis ini terbuat dari logam
yang dibentuk tipis dan di isi skala.
10

24. Penggaris Penggaris adalah sebuah alat pengukur dan


alat bantu gambar untuk menggambar garis
lurus

25. Kikir gepeng Fungsinya membuat rata dan menyiku antara


(plat) bidang satu dengan bidang lainnya.

26. Kikir Segitiga Fungsinya untuk meratakan dan


menghaluskan bidang berbentuk sudut 60
atau lebih besar.

27. Kikir segi empat Fungsinya untuk meratakan dan


(square) menghaluskan bidang berbentuk sudut 60
atau lebih besar.

28. Kikir pisau (knife) Fungsinya untuk meratakan dan


menghaluskan bidang berbentuk sudut 60
atau lebih kecil.

29. Kikir blok Fungsinya membuat rata, sejajar dan


menyiku antara bidang satu dengan bidang
lainnya.

30. Kikir setengah Fungsinya untuk menghaluskan,meratakan


bulat (half arund) dan membuat bidang cekung

31. Kikir silang Bentuk bulatnya pada ujungnya makin


(crossing) mengecil.Fungsinya untuk menghaluskan
dan menambah diameter bidang bulat.

32. Mistar baja Digunakan untuk memeriksa rata dan


tidaknya suatu benda.

33. Obeng - Digunakan untuk membuka sekrup beralur


min ( - )

34. Obeng + Untuk membuka sekrup beraluran posotif (+)

35. Obeng Offset Digunakan untuk memutar sekrup karena


bentuk kedua ujung obeng ini bengkok

36. Obeng Spiral Cara kerjanya dengan menekan obeng pada


sekrup, maka obeng spiral akan berputar,
pen penggerak dapat diatur menurut arah
putaran yang dikehendaki.
11

37. Mesin Bor Radial Digunakan untuk pengeboran benda-benda


kerja yang besar dan berat.

38. Mesin Bor Digunakan untuk membuat/membesarkan


Koordinat lubang dengan jarak titik pusat dan diameter
lobang antara masing-masingnya memiliki
ukuran dan ketelitian yang tinggi.

39. Mesin Bor Digunakan untuk melubangi kayu,


Tangan (pistol) tembokmaupun pelat logam, dan digunakan
untuk membuat lubang juga bisa digunakan
untuk mengencangkan baut maupun
melepas baut karena dilengkapi 2 putaran
yaitu kanan dan kiri.

40. Solder dengan Type ini mempunyai pengatur suhu dan bisa
pengatur suhu dipilih suhunya sesuai kebutuhan. Biasanya
(Solder Station) type solder ini, ada ket. ESD Safe sehingga
aman digunakan untuk solder perangkat IC.

41. Hot Blowwer Hot Blowwer akan mengeluarkan semburan


udara panas untuk mencairkan timah. Ada
type Hot Blowwer Analog dan Digital.

42. Infra Red Mirip dengan hot blowwer biasa hanya saja
Blowwer semburannya bukan berupa udara panas
tetapi berupa sinar infra merah

43. Penyedot Timah / Dalam kegiatan patri mematri sering


Attractor / diperlukan penyedot timah / Attractor
Desoldering Bulb misalnya pencabutan komponen yang harus
diganti, kadang hasil penyolderan kita tidak
sesuai dengan yang diharapkan, Bisa jadi
terbalik memasang kutub komponen atau
terjadi hubungan singkat antar dua jalur yang
tidak seharusnya.Untuk mengatasi hal ini kita
memerlukan Penyedot Timah.

44. Ragum Berputar Digunakan untuk menjepit benda kerja yang


harus membentuk sudut terhadap
spindle(poros putar ).

45. Ragum Universal Ragum ini mempunyai dua sumbu


perputaran, sehingga dapat diatur letaknya
secara datar dan tegak.
12

46. Adjustablehand Digunakan untuk membesarkan lubang


reamer tangan diatur dapat mencakup rentang kecil
ukuran.

47. Ragum KakaTua Digunakan untuk mengeluarkan paku,


memotong dawai dan sebagainya

48. Obeng Ketok Digunakan untuk membuka atau


mengencangkan baut dan mur yang memiliki
kekencangan pengerasan yang tinggi

49. AVO Meter Digunakan untuk mengukur kuat arus listrik,


mengukur tegangan listrik, dan mengukur
hambatan listrik

50. Kunci T Digunakan untuk membuka baut-baut yang


yang susah terlepas atau baut yang sulit di
8, , 10, 12, dan jangkau
14

51. Tes Pen Dipergunakan untuk melihat adanya sumber


tegangan. Tes pen akan menyala bila ada
sunber arus dan tidak menyala bila tidak ada
sumber arus.

52. Reaner Dipergunakan untuk membesarkan lubang


sesuai dengan ukuran yang diperukan.

53. Pinset Dipergunakan untuk menjepit suatu benda


yang kecil, atau untuk menjepit kaki
komponen yang akan disoleder agar
panasnya berkurang.

54. Ragun “Catok” Diguanakn untuk menjepit atau memegang


benda yang akan dikerjakan, agar mudah
untuk mengerjakannya.

55. Garis Penyiku Dipergunakan untuk mungkur benda dalam


keadaan siku-siku(90°)

56. Gunting Plat Digunakan untuk munggunting atau


memotong plat atau seng dan aluminium.

57. Tap Digunakan untuk membuat ulir dengan


tangan
13

58. Bor Digunakan untuk pembuatan suatu lubang,


alur, atau untuk penghalusan dan
pembesaran suatu lubang dengan sangat
efisien.

59. Bor Center Digunakan untuk pahat lubang

60. Bor Spiral dua Alat ini berpiral dengan saluran pendingin
Alur

61. Dongkrak Salah satu alat yang digunakan untuk


mengangkat suatu benda dan digunakan
secara hidrolis

62. Obeng Kembang Digunakan untuk melepas sekrup kepala


(Obeng pipih) kembang.

63. Obeng Standar Digunakan untuk melepas atau mengganti


pengikat (fastener) seperti sekrup pengetap
sendiri dan baut baut kotak, Seperti juga
halnya mencungkil cetakan.

64. Kunci Momen Pada kendaraan, baut dan mur harus


(Torque Wrench) dikencangkan sesuai dengan kebutuhan,
karena apabila ikatannya tidak kuat maka
ikatan akan lepas dan menimbulkan
kecelakaan.

65. Kunci Pipa Digunakan untuk melapas dan memasang


pipa dengan sambungan ulir atau memgang
benda silindris lainnya, konstruksinya hampir
sama dengan kunci inggris, mempunyai
rahang diam dan rahang geser serta ulir
penyetel.

66. Kunci Berfungsi untuk membuka dan melepas


Heksagonal dan baut/sekrup dengan bentuk kepala
Kunci Bintang heksagonal atau berbentuk bintang.

67. Kunci busi Digunakan untuk melepas dan memasang


busi yang umumnya dipasang pada posisi
sulit dijangkau oleh Kunci Pas ataupunKunci
Ring.

68. Kunci Roda Digunakan untuk melepas dan mengganti


mur roda pada kendaraan bermotor.
14

69. Kunci Inggris / Digunakan untuk melepas atau


Kunci yang dapat mengencangkan mur atau baut dimana
di steel ukuran kunci pas dan ring tidak ada yang
sesuai, tetapi kunci ini tidak ditujukan untuk
beban berat.

70. Kunci Socket Kunci Sok adalah jenis kunci yang paling baik
digunakan untuk melepas komponen dari
kendaraan bermotor.

71. Mata sock Mata sock terdiri dari sock segi duabelas,
segi delapan dan segi enam. Sedangkan
variasi bentuknya, ada yang panjang maupun
pendek. Biasanya mata sock memiliki ukuran
10-33 mm atau 7/16W-1/4W dan 3/16W-
3/4W.

72. Sliding Handle Sliding handle merupakan salah satu alat


pemegang mata sock yang yang bisa digeser
posisinya sepanjang batang handle. Hal ini
menguntungkan apabila digunakan pada
area kerja yang sempit.

73. Speed Handle Speed handle memiliki keuntungan bisa


memutar baut dengan cepat, karena
prinsipnya sama dengan menggunakan bor
tangan manual. Untuk baut-baut yang
panjang, tidak perlu melepas dan memasang.

74. Ratchet handle Pemegang mata sock jenis ini memiliki


penyetel arah putaran yang mengunci,
digunakan untuk membuka atau
mengencangkan baut.

75. Extension Alat ini hanya merupakan alat bantu


penyambung antara pemegang (handle)
dengan mata sock. Extension ini memiliki
panjang yang bervariasi misal 3, 6 dan 12
inchi.

76. Nut Spinner Merupakan alat pemegang (handle) yang


memiliki ujung bebas bergerak, yang
memudahkan untuk mengencangkan atau
membuka baut- baut yang rumit.

77. Universal Joint Alat ini merupakan sambungan multi engsel


15

78 Kuncu L 1 set Digunakan untuk membuka atau


mengencangkan baut yang berbentuk L ,
biasaya kunci ini digunakan pada saat
membuka karburator tipe Yamaha dan yang
lainnya

79 Kunci L * 1 set Digunakan untuk membuka tau


mengencangkan baut yang berbentuk * kunci
ini biasanya digunakan pada roda depan
untuk membuka kaliver rem cakram

80 Tang spie 1 set Digunakan untuk membuka atau


memasang shap gear atau yang paling
banyak di temui di gir depan pada saat mau
mengganti gear set Spi ini ada juga di
temukan pada saat mau membuka karet
master rem cakram.

C. Kajian Teori
1. Tune Up Sepeda Motor
Setiap sepeda motor yang dioperasikan, pada akhirnya akan
mengalami suatu keadaan dimana bagian-bagian dari sepeda motor
tersebut (mesin, transmisi, rangka, dsb) mengalami kelelahan dan
keausan sehingga mengurangi kinerjanya, diantaranya : tenaga
mesin menurun, akselerasi lambat, bahan bakar boros, dan
kemungkinan kerusakan berlanjut/ merembet terhadap kerusakan
komponen yang lainnya.
Apabila kondisi tersebut tidak ditanggulangi melalui
perawatan berkala kendaraan, maka kondisi tersebut akan
meningkat ke arah kerusakan komponen yang bertambah parah dan
membutuhkan dana yang cukup besar untuk mengembalikan
sepeda motor pada kondisi semula.
Tune up merupakan kegiatan perawatan berkala pada sepeda
motor, dimana kegiatan ini meliputi :
a. Memeriksa bagian-bagian sepeda motor untuk memastikan
bagian tersebut masih berfungsi sebagaimana mestinya.
16

b. Membersihkan bagian yang kotor agar kotoran yang ada tidak


merusak sistem.
c. Menyetel bagian yang berubah agar sesuai dengan
spesifikasinya.
d. Memperbaiki/mengganti komponen yang rusak/aus.

Diharapkan dengan dilakukannya tune up berkala dengan baik,


maka akan diperoleh :

a. Usia komponen/kendaraan lebih lama


b. Konsumsi bahan bakar lebih ekonomis
c. Tenaga mesin optimal
d. Kadar polusi/emisi gas buang kendaraan lebih rendah.

2. Prosedur Tune Up Sepeda Motor


Uraian rangkaian kegiatan yang dilakukan setiap melaksanakan tune
up sepeda motor adalah sebagai berikut :
a. Bagian Mesin
1) Memeriksa dan mengganti oli pelumas mesin
a) Membersihkan saringan udara
b) Membersihkan saringan bahan bakar
c) Memeriksa dan menyetel busi
d) Membersihkan karburator
e) Menyetel katup
f) Menyetel campuran bahan bakar/putaran mesin
g) Menyetel kebebasan kopling
b. Bagian Kelistrikan
1) Memeriksa dan merawat baterai
2) Memeriksa fungsi kelistrikan (bel, lampu tanda belok, lampu
kepala, lampu rem, lampu indikator)
c. Bagian Chasis
1) Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem
17

2) Memeriksa, merawat dan menyetel gerak bebas rantai roda


3) Memeriksa kekocakan poros kemudi
4) Memeriksa kondisi ban dan menyetel tekanan angin ban
5) Memeriksa dan mengencangkan baut-baut pengikat (baut
rangka, baut pengikat mesin, tuas starter, tuas transmisi,
dsb)

H. Langkah Kerja
Uraian Pelaksanaan Tune Up Sepeda Motor yang dilaksanakan
selama Prakerin adalah sebagai berikut :
Bagian Mesin

1. Memeriksa dan mengganti oli pelumas mesin

Pemeriksaan jumlah oli pelumas mesin melalui stick oli,


jumlah/tinggi permukaan oli harus berada di antara tanda
batasatas dan batas bawah pada stick oli.

Gambar 3.1. Memeriksa Pelumas Mesin

Oli pelumas harus diganti apabila :


a. Kekentalan/viskositas rendah/encer
b. Jumlah oli kurang
c. Warna oli berubah drastis/jarak tempuh sudah terpenuhi.
18

Oli pelumas mesin sepeda motor mempunyai SAE 20W/50 dengan


API SE/SF. Jumlah oli 0,8 – 1,5 ltr, tergantung spesifikasi motornya.
Saat melakukan pembongkaran ataupun turun mesin, jumlah oli
yang diisikan ditambah 20% dari jumlah penggantian oli pada
kondisi normal. Misalnya pada saat penggantian oli normal 0,8 ltr,
maka saat turun mesin oli pelumas diisi kembali sebanyak 1 liter.

2. Membersihkan saringan udara


Terdapat dua jenis saringan udara yang digunakan pada
sepeda motor, yaitu :
a. Saringan udara tipe kertas, dan
b. Saringan udara tipe busa/spon.

a. Saringan udara tipe kertas


Saringan udara tipe kertas yang kotor cukup dibersihkan
saja, namun apabila elemen saringan telah tersumbat maka
saringan harus diganti. Cara pembersihan saringan udara tipe
kertas adalah dengan menggunakan udara bertekanan,
semprotkan udara bertekanan dari arah berkebalikan dengan
arah aliran udara kerja masuk ke silinder.

Gambar 3.2. Membersihkan Saringan Udara Tipe Kertas

b. Saringan udara tipe busa (spon)


19

Saringan udara tipe spon dapat dibersihkan dengan cara


dicuci menggunakan cairan pembersih yang tidak
mudah terbakar, kemudian diperas dan dikeringkan (cara
memeras tidak boleh dipuntir, cukup ditekan pada kedua telapak
tangan atau di genggam/dikepal kencang, agar elemen saringan
udara tidak sobek/rusak). Setelah kering, elemen saringan udara
direndam dalam minyak pelumas kemudian diperas lagi untuk
membuang kelebihan minyak dalam elemen saringan udara.

Gambar 3.3. Membersihkan Saringan Udara Tipe Spon


3. Membersihkan saringan bahan bakar
Saringan bahan bakar yang kotor dapat dibersihkan dengan
udara bertekanan, namun apabila telah tersumbat maka saringan
bahan bakar harus diganti. Cara pembersihan saringan bahan bakar
adalah dengan cara menyemprot elemen saringan bahan bakar
menggunakan udara bertekanan. Arah semprotan udara berlawanan
20

dengan arah aliran bahan bakar supaya semua kotoran terbuang


keluar.

Gambar 3.4. Membersihkan Saringan Bahan Bakar

4. Memeriksa dan menyetel busi


Melepas busi, kemudian memeriksa kondisi busi dari :
a. Keretakan insulator, busi dengan insulator yang retak/pecah
tidak layak digunakan dan harus diganti.
b. Memeriksa keausan ujung elektroda, apabila ujung elektroda
telah aus busi harus diganti.
c. Memeriksa kondisi pembakaran di dalam ruang bakar dengan
memeriksa warna hasil pembakaran pada busi.

Gambar 3.5. Warna Hasil Pembakaran Pada Busi


Keterangan :
▪ No.1, Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna coklat atau
abu-abu. Kondisi mesin normal dan penggunaan nilai panas
busi yang tepat.
▪ No.2, Tidak Normal : Terdapat kerak berwarna putih pada ujung
insulator dan elektroda akibat kebocoran oli pelumas ke ruang
21

bakar atau karena penggunaan oli pelumas yang berkualitas


rendah.
▪ No.3, Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna
hitam disebabkan campuran bahan bakar & udara terlalu kaya
atau kesalahan pengapian. Setel ulang, apabila tidak ada
perubahan naikkan nilai panas busi.
▪ No.4, Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna
hitam dan basah disebabkan kebocoran oli pelumas atau
kesalahan pengapian
▪ No.5, Tidak Normal : Ujung insulator berwarna putih mengkilat
dan elektroda meleleh disebabkan pengapian terlalu maju atau
overheating. Coba atasi dengan menyetel ulang sistem
pengapian, campuran bahan bakar & udara ataupun sistem
pendinginan. Apabila tidak ada perubahan, ganti busi yang
lebih dingin.

Menyetel celah busi sesuai spesifikasi.

Gambar 3.6. Memeriksa Kondisi Busi dan Spesifikasi Celah Busi


5. Membersihkan karburator
Membongkar karburator dan bagian-bagiannya, bersihkan dengan
udara tekan, kemudian merakitnya kembali. Pada saat
membongkar dan membersihkan dengan udara bertekanan,
perhatikan jangan sampai ada komponen yang hilang.
22

Gambar 3.7. Komponen Karburator

6. Menyetel katup
Menyetel katup dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Membuka tutup katup dan tutup magnet
b. Memutar poros engkol searah putaran mesin, menepatkan
poros engkol pada sehingga piston pada posisi top (akhir
langkah kompresi), dengan memeriksa tanda “T” magnet tepat
pada garis penyesuai pada blok magnet dan kedua katup pada
posisi tidak tertekan/bebas. Memeriksa/menyetel celah katup
dengan feeler gauge, alat penyetel katup dan kunci ring.
Penyetelan dilakukan dengan terlebih dahulu mengendorkan
mur kontra, kemudian memasang feeler gauge dan memutar
sekrup penyetel. Setelah dirasa setelan tepat, tahan sekrup
penyetel dan kencangkan mur kontra. Penyetelan celah katup
tepat apabila saat feeler gauge ditarik terasa agak seret namun
tidak sampai tergores.
23

c. Memasang kembali tutup katup dan tutup magnet.

Gambar 3.8. Menyetel Celah Katup


7. Menyetel karburator (campuran bahan bakar dan putaran
stasioner mesin)
Penyetelan karburator akan tepat apabila syarat-syarat berikut ini
telah dipenuhi terlebih dahulu :
a. Penyetelan katup sudah tepat.
b. Penyetelan timing pengapian sudah tep
c. Saringan udara dan saringan bahan bakar telah dibersihkan.
d. Karburator telah dibersihkan.
e. Mesin telah mencapai suhu kerja (dipanaskan terlebih dahulu).

Cara penyetelan karburator adalah sebagai berikut :


a. Menghidupkan sepeda motor, mesin telah mencapai suhu kerja.
b. Sedikit menaikkan rpm mesin dengan cara memutar sekrup
mengatur rpm (stop screw). (± 1700 rpm)
c. Memutar sekrup penyetel udara (air screw) searah jarum jam
sampai rpm turun dan mesin hampir mati, kemudian Memutar
balik sekrup penyetel udara (berlawanan jarum jam) perlahan-
lahan sampai diperoleh rpm mesin yang tertinggi dan stabil.
Atau apabila dihitung berdasarkan jumlah putarannya, total
putaran sekrup penyetel udara : ±1 ½ putaran (tipe Cub), dan
±2 ½ putaran (tipe Sport). Menyetel sekrup pengatur rpm hingga
putaran stasioner mesin ± 1400 rpm.
24

d. Menyetel kelonggaran kabel gas

Gambar 3.9. Posisi Sekrup Penyetel Pada Karburator


8. Menyetel Kebebasan Kopling
Supaya kopling kembali bekerja secara optimal, maka secara
berkala kopling harus disetel. Penyetelan kopling yang
dimaksudkan adalah penyetelan gerak bebas mekanisme
penggerak kopling, yang dibedakan menjadi dua tipe, yaitu :
kopling manual (kopling tangan), dan kopling otomatis (tunggal
dan ganda).

a. Penyetelan gerak bebas pada kopling manual (kopling tangan)


Langkah penyetelan :
1) Mengendorkan mur pengunci (pada tuas kopling ataupun
pada kabel kopling).
2) Memutar mur penyetel sampai diperoleh gerak bebas tuas
kopling yang tepat (±10 – 20 mm).
3) Mengencangkan kembali mur pengunci.

Gambar 3.10. Free Play Pada Tuas Kopling (Kopling Manual)


25

Gambar 3.11. Posisi Penyetelan Pada Kopling Manual

b. Penyetelan gerak bebas pada kopling otomatis (tunggal


maupun ganda) Langkah Penyetelan :
1) Mengendorkan mur pengunci,
2) Memutar baut penyetel kopling (adjuster bolt) searah
putaran jam ±1 putaran, kemudian
3) Putar balik baut penyetel kopling (berlawanan arah jarum
jam) sampai terasa ada sentuhan,
4) Putar kembali baut penyetel kopling searah jarum jam s/d.
¼ putaran,
5) Menahan baut penyetel kopling, kemudian mengencangkan
mur pengunci.

Gambar 3.12. Menyetel Free Play Pada Kopling Otomatis


26

Bagian Casis
1. Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem
a. Menekan pedal rem, memeriksa gerak bebas dan keausan
kanvas/pad rem dengan melihat pada indikator keausan
keausan kanvas rem.
b. Mengganti kanvas/pad rem apabila keausan kanvas/pad
melewati batas indikator keausannya.

a. Rem Tromol b. Rem Cakram


Gambar 3.16. Memeriksa Keausan Kanvas/Pad Rem

2. Menyetel gerak bebas rem melalui mur penyetel pada kabel rem.

a. Rem Depan (Tromol)


27

b. Rem Belakang (Tromol)

Gambar 3.17. Menyetel Free Play Sistem Rem


3. Memeriksa jumlah/ketinggian permukaan minyak/cairan rem pada
reservoir master silinder rem (untuk rem penggerak hidrolik) dan
menambahkan minyak/cairan rem apabila jumlah/tinggi permukaan
minyak/cairan rem di bawah batas bawah yang diijinkan.

Gambar 3.18. Memeriksa Jumlah Minyak Rem (Cakram)


4. Memeriksa kebocoran cairan rem, memperbaiki kebocoran dan
membuang udara palsu pada sistem rem penggerak hidrolik
(apabila terjadi kebocoran).
5. Memeriksa, merawat dan menyetel gerak bebas rantai roda
a. Memeriksa kondisi keausan rantai roda dan sprocket.
Memeriksa kekocakan dan kelancaran pergerakan engsel rantai
(pada pivot dan pin rantai), pastikan pivot rantai tidak kocak,
namun dapat bergerak dengan lancar. Apabila sudah kocak
ataupun tidak dapat bergerak dengan lancar maka rantai roda
28

dan sprocket perlu diganti. (Rantai roda/sprocket yang aus harus


diganti satu unit !)

Gambar 19. Pemeriksaan KeausanSprocket dan Rantai Roda


b. Merawat/membersihkan rantai roda menggunakan air sabun
dan sikat halus, kemudian dikeringkan dan dilumasi.

Gambar 3.20. Merawat/Membersihkan Rantai Roda


6. Memeriksa arah pemasangan klip rantai, dan menyetel
kekencangan rantai roda.

Gambar 3.21. Arah Pemasangan Klip Rantai dan Spesifikasi


Kekencangan Rantai Roda
29

Prosedur penyetelan kekencangan rantai roda :


a. Kendorkan poros roda belakang.
b. Kendorkan mur pengunci (adjuster lock nut).
c. Putar mur penyetel (cub) atau baut penyetel (sport)
d. hingga didapatkan main bebas rantai roda sesuai spesifikasi.
e. Pastikan skala kiri dan kanan berada pada posisi yang sama.
f. Tarik rantai roda ke atas pada saat mengencangkan mur roda,
untuk memastikan kedua penyetel tidak berubah posisinya.
Pastikan rantai yang di tarik atau di setel pada bagian yang
kencang, tidak boleh pada bagian yang kendor.
g. Untuk memeriksa kembali hasil penyetelan, lakukan
pemeriksaan ketegangan rantai roda pada pada titik tengah
diantara kedua sprocket.

Gambar 3.22. Posisi Penyetel Ketegangan Rantai Roda


7. Memeriksa kekocakan poros kemudi, dan melakukan penyetelan
apabila diperlukan.
a. Menaikkan roda depan sehingga roda depan dalam posisi
terangkat dan kemudi bebas.
b. Memeriksa pergerakan kemudi. Jika kemudi berat atau tidak
dapat bergerak rata, periksa bantalan kemudi.
30

Gambar 3.23. Pemeriksaan Kekocakan Poros dan Bantalan Kemudi

h. Roda depan masih dalam keadaan terangkat, gerakkan garpu


depan ke depan-belakang.
i. Apabila terdapat kekocakan, periksa bantalan kemudi.

8. Memeriksa kondisi keausan ban dan menyetel tekanan angin ban


Memeriksa kondisi keausan ban dengan memeriksa kedalaman
minimal ban pada tanda batas keausan ban (wear limit indicator).

Gambar 3.24. Pemeriksaan Keausan Ban


31

Gambar 3.25. Pemeriksaan dan Spesifikasi Tekanan Angin Ban


9. Memeriksa keausan bushing lengan ayun depan (suspensi
tipeBottom Link) dan keausan bushing poros lengan ayun belakang.
Bila perlu berikan vet pada engsel lengan ayun depan (tipe bottom
link) melalui nippel pelumasan menggunakan pompa vet.

Gambar 3.26. Pemeriksaan Keausan Bushing Lengan Ayun


10. Memeriksa dan mengencangkan baut-baut pengikat (baut rangka,
baut pengikat mesin, baut/mur kepala silinder dan knalpot , tuas
starter, tuas transmisi, dsb).

11. Memberikan pelumasan pada bagian-bagian yang bergesekan


(rantai roda, lengan penggerak sistem rem, tuas starter, standart
samping, pijakan kaki pembonceng).
32

I. Temuan Studi / Lapangan


Setelah proses pekerjaan Tune Up sepeda motor …….tersebut di atas
maka dapat disimpulkan:
1. Proses pekerjaan sepeda motor …….. membutuhkan kerja teliti dan
kesabaran yang cukup tinggi.
2. Pada proses tune up harus menggunakan yang sesuai dengan jenis
pekerjaan perawatan atau perbaikan agar tidak menimbulkan
kerusan baru pada komponen atau dapat menyebabkan kecelaan
pada teknisi
3. ……………………………
4. ……………………………
5. Dst……………………….
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setiap sepeda motor yang dioperasikan, pada akhirnya akan
mengalami suatu keadaan dimana bagian-bagian dari sepeda motor
tersebut (mesin, transmisi, rangka, dsb) mengalami kelelahan dan
keausan sehingga mengurangi kinerjanya, diantaranya : tenaga mesin
menurun, akselerasi lambat, bahan bakar boros, dan kemungkinan
kerusakan berlanjut/merembet terhadap kerusakan komponen
yanglainnya.
Apabila kondisi tersebut tidak ditanggulangi melalui perawatan
berkala kendaraan, maka kondisi tersebut akan meningkat ke arah
kerusakan komponen yang bertambah parah dan membutuhkan dana
yang cukup besar untuk mengembalikan sepeda motor pada kondisi
semula.
Pekerjaan tune up tidak sekedar merawat dan memperbaiki
sepeda motor, namun lebih kompleks lagi yaitu butuh ketekunan dan
kesabaran serta jiwa ulet ketika mendapati masalah. Disamping jasa
servis dengan harapan mendapatkan jasa namun kita juga harus
memperhatikan pelayanan dengan konsumen agar terjalin komunikasi
yang baik dan pada akhirnya akan menjadi pelanggan setia kita.

B. Saran-saran
1. Saran untuk sekolah
Selama pelaksanaan praktek kerja industri banyak sekali
kendala yang dihadapi oleh siswa-siswi, baik dalam persiapan,
penyaluran, dan dalam pelaksanaan dan evaluasinya.
Pada kesempatan ini saya ingin memberikan evaluasi kepada
pihak sekolah dan juga untuk Wakasek bidang Hubin semoga bisa
di tindak lanjuti, yaitu :

33
34

a. Sebaiknya sebelum pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pihak


sekolah mengkoordinasikan dan menyiapkan tempat untuk
siswa-siswi praktek kerja Praktik Kerja Lapangan pada bengkel
yang representative.
b. Mensosialisasikan atau pembekalan kepada siswa-siswi lebih
mendalam sesuai dengan Perusahaan yang akan ditempati
sebelum pelaksanaan praktek kerja industri dengan tujuan agar
siswa-siswi lebih siap dengan hasil yang optimal.
c. Dalam proses penyerahan siswa-siswi ke perusahaan, sebaiknya
pihak sekolah mengantarkan dan mendampingi siswa-siswi oleh
guru pembimbing.
d. Dalam proses monitoring sebaiknya dilaksanakan sesering
mungkin, sebab kadang terjadi hal-hal yang membingungkan
baik dari siswa-siswi ke pihak perusahaan ataupun sebaliknya.
e. Setelah selesai proses pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan,
sebaiknya pihak sekolah memfasilitasi perpisahan dengan pihak
industri. agar tetap terjalin kepercayaan dan kekeluargaan antara
kedua belah pihak.

2. Saran untuk Perusahaan.

Selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan banyak sekali


kendala yang dihadapi oleh siswa-siswi, baik dalam persiapan, dan
pelaksanaan. Pada kesempatan ini juga saya ingin memberikan
evaluasi untuk pihak perusahaan supaya siwa-siswi dapat ditangani
secara maksimal dalam pelaksanaan praktek kerja industri, kami
sampaikan saran untuk pihak perusahaan dan semoga bisa di tindak
lanjuti, yaitu :
a. Sebaiknya pembimbing perusahaan dapat membimbing dan
mengarahkan dengan terperinci dan sabar apa yang dapat siswa-
siswi kerjakan.
35

b. Memberikan motivasi dan dorongan yang terus menerus agar


siswa-siswi peserta prakerin dapat mengerjakan tugasnya sesuai
dengan target.
c. Mengevaluasi pekerjaan yang dilaksanakan siswa-siswi agar
dapat diketahui kelemahan dan kekurangan oleh siswa-siswi,
untuk perbaikan dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

1. Nugraha, Setya. Tune Up Sepeda Motor


2. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Beni%20Setya%20Nu
graha,%20S.Pd.%20T.,%20M.Pd/Modul%20Teknologi%20Sepeda%2
0Motor%20%28OTO225-05%29-%20Tune%20Up.pdf Di download
pada tanggal 27 April 2015 2014.
3. Tune Up Engine Sepeda Motor 4 Tak. http://otojava.blogspot.com
4. 2014/01/tune-up-engine-sepeda-motor-4-tak.html

36
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Foto Kegiatan PKL

37
2. JURNAL PKL

38

Anda mungkin juga menyukai