1 SM

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

JURNAL

IDENTIFIKASI GASTROPODA PADA EKOSISTEM MANGROVE


KAMPUNG RAWA MEKAR JAYA KECAMATAN SUNGAI APIT
KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU

OLEH

LENNY MARLYNA NAIBAHO

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
2

Identifikasi Gastropoda pada ekosistem Mangrove Desa Rawa Mekar Jaya

Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak, Provinsi Riau

Oleh :

Lenny Marlyna1), Eddiwan2), Windarti2)


1. Program Sarjana Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan
Kelautan Universitas Riau
2. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Riau
Koresponden : [email protected]

Abstrak

Di Desa Rawa Mekar Jaya terdapat kawasan hutan konservasi mangrove.


Adanya kegiatan antropogenik yang dilakukan dapat merusak kawasan mangrove dan
berdampak negatif terhadap gastropoda yang hidup di ekosistem tersebut. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui jenis gastropoda yang dilakukan pada bulan juli 2019.
Penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi langsung pada stasiun, dimana
setiap stasiun terdiri dari 3 plot, tiap plot terdiri dari 3 sub plot (1x1 m). Teknik
pengambilan gastropoda menggunakan hand collecting. Dari hasil penelitian
didapatkan 5 jenis gastropoda yaitu: Cerithidea obtusa, Telescopium telescopium,
Nerita violacea, Ellobium aurismidae, Chicoreus capucinus. Parameter kualitas air
adalah sebagai berikut: suhu (28-29 0C), pH 6, salinitas (18 0/00), oksigen terlarut
(4,1-5,50 mg / L), dan substrat dengan lumpur berpasir.

Katakunci : Cerithidea sp, Rhizophora appiculata, hutan mangrove


3

Identifikasi Gastropoda pada Ekosistem Mangrove di Kampung Rawa Mekar


Jaya Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak Provinsi Riau

Oleh:

Lenny Marlyna1), Eddiwan2), Windarti2)


1. Program Sarjana Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan
Kelautan Universitas Riau
2. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Riau
Koresponden : [email protected]

Abstract

In the Rawa Mekar Jaya Village, there is a mangrove conservation area.


Anthropogenic activities conducted around that area, however, damage the mangrove
in general and thus negatively affects gastropod living in that area. A research aims to
identify gastropod species in that area was conducted in July 2019. A research was
conducted with direct observation techiques at the study area. There were 3 stations
and each station consists of 3 plots. In each plot there were 3 subplots (1x1 m).
Gastropods were collected manually from each sub plot, everyday for a 2 weeks
period. There were 5 gastropod species present, namely Cerithidea obtusa,
Telescopium telescopium, Nerita violacea, Ellobium aurismidae, Chicoreus
capucinus. The water quality were as follows: temperature (28-29 0C); pH 6; salinity
(140/00); dissolved oxygen (4,1-5,0 mg/L), and sandy mud substrate.

Keywords : Cerithidea sp, Rhizophora appiculata, mangrove forest


1

PENDAHULUAN METODE PENELITIAN


Waktu dan Tempat
Kabupaten Siak termasuk daerah Penelitian ini dilaksanakan
yang memiliki kawasan hutan pada bulan Juli 2019 di Kampung
mangrove. Berdasarkan data Badan Rawa Mekar Jaya Kecamatan Sungai
Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Apit Kabupaten Siak Provinsi Riau.
(2006). Salah satu desa di Kecamatan Metode Penelitian
Sungai Apit yang memiliki kawasan Metode penelitian yang tepat
hutan mangrove ialah Kampung Rawa digunakan dalam penelitian ini adalah
Mekar Jaya. Di Kampung Rawa Mekar metode survei, yaitu dengan
Jaya terdapat sungai yaitu Sungai melakukan pengamatan langsung
Rawa. Sungai Rawa ini mengalir ke dilapangan yakni mangrove Kampung
arah muara sungai dimana di muara Rawa Mekar Jaya Jaya Kecamatan
terdapat mangrove. Pada saat Sungai Apit. Data yang dikumpulkan
permukaan air laut naik karena pasang berupa data primer berupa data yaitu
dan adanya arus balik, arah aliran sampel gastropoda dan data kualitas
sungai berbalik dan tinggi muka air air yang diukur serta diamati langsung
naik sehingga menggenangi mangrove. di lapangan dan ada yang dianalisa di
Pada saat tinggi muka air naik dan air laboratorium. Data sekunder yaitu data
mengalir ke mangrove, limbah dari yang di dapatkan dari instansi terkait
pemukiman masyarakat akan terbawa seperti Kantor Kepala Kampung Rawa
ke mangrove. Ketika surut, maka Mekar Jaya.
sampah akan tertinggal atau tertanam Prosedur Penelitian
di mangrove, sehingga menutupi lantai Penentuan Area Sampling
dasar mangrove yang merupakan area Sampling area pengambilan
tinggal dan area makan organisme sampel ditentukan dengan metode
gastropoda tersebut. purposive sampling. Penetapan
Ekosistem Mangrove Kampung sampling untuk gastropoda bertujuan
Rawa Mekar Jaya dengan keadaan agar gastropoda yang diambil dapat
lingkungan mangrove yang sudah mewakili gastropoda dari area
tercemar tentunya tidak semua jenis mangrove secara umum. Pengambilan
gastropoda mampu bertahan dan sampel ditentukan dengan line transek
beradaptasi terhadap perubahan (Anwar, 1995) yaitu, garis lurus yang
lingkungan tersebut sehingga ditarik dari pasang tertinggi hingga
diperkirakan jenis gastropoda yang ada surut terendah di masing-masing 3
sudah berkurang. Oleh karena itu sampling area. Setiap sampling area
peneliti tertarik melakukan penelitian terdiri dari tiga zonasi yaitu zona atas,
tentang identifikasi jenis-jenis zona tengah dan zona bawah. Pada
gastropoda di kawasan hutan masing-masing zonasi dibuat kuadran
mangrove Kampung Rawa Mekar dengan ukuran 1 m sebanyak tiga
Jaya. buah. Adapun ketiga sampling area
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sampling area I merupakan daerah
mangrove yang masih di pengaruhi
pasang surut dan area ini terdapat
2

aktivitas masyarakat seperti 3. Kemudian pengambilan sampel


penebangan dan alih fungsi lahan. gastropoda dilakukan dengan cara
2. Sampling area II merupakan mengambil semua individu
daerah mangrove yang masih di gastropoda yang ada pada substrat,
pengaruhi pasang surut dan akar mangrove dan yang menempel
menjadi area jangkau para pada mangrove yang berada dalam
wisatawan dan daerah ini juga luasan pengambilan sampel dengan
menjadi area penambatan kapal. cara memungut pakai tangan guna
3. Sampling area III merupakan untuk di identifikasi, untuk sampel
daerah mangrove yang masih di yang berada di bawah substrat
pengaruhi oleh pasang surut dan diambil dengan cara menggali
area ini masih alami atau belum substrat dengan menggunakan
dikelola menjadi daerah ekowisata sekop semen sedalam lebih kurang
dan jauh dari aktivitas masyarakat 15 cm.
sehingga tergolong alami. 4. Selanjutnya sampel gastropoda
yang telah didapatkan dimasukkan
Pengambilan Sampel Gastropoda kedalam plastik klip. Setiap sampel
Pengambilan sampel diberi label yang memuat informasi
gastropoda dilakukan dengan cara sampling area, tanggal dan waktu
memungut semua individu yang ada di pengambilan sampel. Kemudian
substrat dasar, akar dan batang sampai sampel disimpan dalam cool box
ketinggian 1,5 m (Ayunda, 2011) sebelum dibawa ke laboratorium
Gastropoda yang bersifat infauna untuk dianalisis.
diambil dengan cara mengambil Identifikasi Gastropoda
substrat pada kedalaman 5-10 cm Identifikasi gastropoda
menggunakan sekop. Teknik dilakukan dengan mengamati ciri
pengambilan sampel gastropoda morfologi dan pengukuran
dilakukan dengan menggunakan morfometrik. Identifikasi pada
transek garis (line transek) (English et gastropoda dilakukan dengan petunjuk
al., 1994). Prosedur pengambilan RAO (1989) yang dilakukan di
sampel gastropoda adalah sebagai Laboratorium Biologi Perikanan.
berikut : Identifikasi dapat dilakukan dengan
1. Tali rafia direntangkan dengan arah cara melihat karakteristik dan bentuk
tegak lurus dari titik acuan sampai cangkang gastropoda bentuk morfologi
ke daratan, panjang transek garis tubuh lainnya serta warna cangkang,
tergantung pasang tertinggi pada untuk lebih jelasnya agar mengurangi
tiap sampling area. Pada setiap tingkat kesalahan saat dilakukan
sampling area terdapat tiga transek identifikasi dapat menggunakan
dan tiap transek terdapat 3 kuadran gambar/referensi jenis-jenis
dengan ukuran 1 m x 1 m. gastropoda dari buku atau literatur
2. Sampel gastropoda yang ditemukan yang ada. Untuk pengukuran
pada setiap kuadran segera di morfometik dapat dilihat pada Gambar
dokumentasikan dengan 1.
menggunakan kamera.
3

Gambar 1. Pengukuran Morfometrik Gastropoda (Carpenter dan Niem, 1998)

HASIL DAN PEMBAHASAN Mekar Jaya, diperoleh sebanyak 5


jenis gastropoda dengan jumlah
Jumlah dan Kepadatan Gastropoda gastropoda sebanyak 153 individu.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Dari hasil penelitian yang telah Tabel 1 :
dilakukan di ketiga sampling area
ekosistem mangrove Kampung Rawa

Tabel 1. Jenis dan Jumlah Gastropoda yang Ditemukan di Ekosistem Mangrove


Kampung Rawa Mekar Jaya

SA Tipe Habitat Jenis Gastropoda Jumlah Total Ind/


m2
I Sampling area merupakan Cerithidea obtuse 11
daerah reforestasi Telescopium telescopium 9
memiliki substrat lumpur Nerita violacea 12 35 3,89
berpasir, terdapat vegetasi Chicoreus capucinus 3
Nypa fruticarus, R.
apiculata, Avicennia alba.
II Sampling area merupakan Cerithidea obtuse 15
area mangrove yang Telescopium telescopium 11
terdapat aktivitas manusia Nerita violacea 14 48 5,33
seperti ekowisata dan Ellobium aurismidae 5
penambatan kapal, Chicoreus capucinus 3
memiliki substrat lumpur
berpasir, terdapat vegetasi
R. Apiculata, dan X.
granatum, Brugulera
sexangula.
4

III Sampling area merupakan Cerithidea obtuse 19


area mangrove yang tidak Telescopium telescopium 15
ada aktivitas manusia atau Nerita violacea 16 70 7,78
area mangrove yang masih Ellobium aurismidae 13
bagus, memiliki substrat Chicoreus capucinus 7
lumpur berpasir, terdapat
vegetasi R. Apiculata, dan
X. granatum, Sonneratia
alba.
Total 153

pengukuran panjang cangkang spesies


Pada Tabel 1 dapat dilihat C. obtusa berkisar 30,77-47,87 mm,
bahwa pada SA I lebar cangkang berkisar 10,99-20,31
gastropoda yang ditemukan sebanyak mm. Carpenter dan Niem (1998)
35 individu (3,89 ind/m2), SA II menyatakan bahwa ukuran panjang
sebanyak 48 individu ( 5,33 ind/m2), cangkang C. obtusa 60 mm umumnya
dan SA III sebanyak 70 individu (7,78 50 mm.
ind/m2). Kisaran nilai kelimpahan dari Berdasarkan hasil
seluruh SA tersebut adalah 3,89-7,78 pengamatan secara morfologi, C.
ind/m2. Jumlah gastropoda yang di obtusa memiliki cangkang berwana
temukan lebih sedikit, hal ini diduga cokelat, berbentuk kerucut, tebal dan
karena ketiga sampling area aperture lebar, tebal dan membulat.
Memiliki putaran dekstral serta
merupakan daerah yang paling banyak memiliki 6 ulir spiral. Gastropoda
dilakukan penangkapan gastropoda banyak dimanfaatkan masyarakat
oleh masyarakat. Pada penelitian untuk dikonsumsi. Carpenter dan
Rachmawani (2014), diketahui bahwa Niem (1998) menyatakan bahwa C.
jumlah kepadatan gastropoda di pantai obtusa memiliki cangkang berukuran
amal lama kota Tarakan berkisar 35-54 sedang, dengan puncak kerucut yang
ind/m2. Hal ini dikarenakan kondisi cukup tinggi dan bagian dasar melebar
habitat dan keadaan mangrove di dan bundar. Ulir spiral cembung
daerah tersebut masih bagus. dengan suture cukup dalam, memiliki
6 atau 7 ulir spiral yang terdapat
Identifikasi Gastropoda lekukan yang lebar sehingga
Adapun identifikasi dari membentuk tonjolan yang tajam atau
masing-masing spesies gastropoda tidak tajam. Ujung dari puncak apikal
selama penelitian adalah sebagai selalu terputus. Kanal siphonal anterior
berikut : pendek, terbuka dan miring. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada
Spesies Cerithidea obtusa Gambar 2.
Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan, didapatkan hasil
5

Gambar 2. Morfologi dan sketsa Cangkang Cerithidea obtusa


kehitaman. Bentuk apex runcing, tidak
Spesies Telescopium telescopium tajam dan biasanya terkikis. Aperture
Berdasarkan penelitian yang berwarna cokelat gelap.
telah dilakukan, didapatkan hasil Carpenter dan Niem (1998)
pengukuran panjang cangkang spesies menyatakan bahwa C. obtusa memiliki
T. telescopium berkisar 70,25-87,82 cangkang yang besar, berbentuk
mm, lebar cangkang berkisar 36,48- kerucut memanjang dan dasar agak
44,05 mm. Carpenter dan Niem (1998) datar. Ulir tidak jelas dan hanya seperti
menyatakan bahwa ukuran panjang garis pertumbuhan. Ulir spiral datar,
cangkang T. telescopium 130 mm dengan suture yang tidak jelas,
umumnya 110 mm. memiliki 3 garis spiral besar dan rata
Berdasarkan hasil pengamatan dan satu buah garis yang lebih sempit.
secara morfologi, T. telescopium Bibir luar tidak melebar, tipis dan
memiliki cangkang yang berukuran halus, batas lateral cekung seiiringan
besar dan tebal. Cangkang berbentuk dengan arah pertumbuhan. Untuk lebih
kerucut memanjang dan memiliki jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.
putaran cangkang dekstral (berputar ke
arah kanan) dengan warna cokelat

Gambar 3. Morfologi dan sketsa Cangkang Telescopium telescopium


6

dibatang dan di akar tumbuhan


Spesies Nerita violacea mangrove.
Berdasarkan penelitian yang Tan dan Clements (2008) menyatakan
telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa Gastropoda ini memiliki ukuran
pengukuran panjang cangkang Spesies cangkang kecil, bentuk spire cekung.
N. violacea berkisar 15,30-22,87 mm, Warna cangkang coklat gelap
lebar cangkang berkisar 6,72-10 mm. periostracum berwarna coklat,
Carpenter dan Niem (1998) peristome berbentuk oval. Aperture
menyatakan bahwa ukuran panjang bervariasi dari keputihan dengan
cangkang Nerita violacea 35 mm warna jingga hingga merah. Columella
umumnya 25 mm. di bagian tengah, kadang kadang tidak
Berdasarkan hasil pengamatan ada. Habitatnya dapat ditemukan
secara morfologi, N. violacea memiliki didalam subtrat berlumpur, dibatang,
bentuk ukuran cangkang kecil, spire di daun mangrove dan dibawah
berjumlah banyak, cembung dan tidak bebatuan di sungai. Untuk lebih
jelas. Aperture berbentuk oval, jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.
memanjang, kanal siphonal membulat.
Warna cangkang coklat gelap, aperture
berwarna coklat Habitatnya ditemukan

Gambar 4. Morfologi dan sketsa Cangkang Nerita violace

Spesies Ellobium aurismidae Gastropoda ini juga dimanfaatkan


Berdasarkan penelitian yang masyarakat untuk dikonsumsi dan
telah dilakukan, didapatkan hasil hiasan. Gastropoda ini ditemukan pada
pengukuran panjang cangkang berkisar lantai mangrove.
26,93-90,43 mm, lebar cangkang Carpenter dan Niem (1998)
berkisar 11,94-45,86 mm. Carpenter menyatakan bahwa E. aurusmidae
dan Niem (1998) menyatakan bahwa memiliki cangkang yang besar, tebal
ukuran panjang cangkang E. dan padat, bentuk umum seperti pipih
aurismidae 100 mm umumnya 75 mm. dan lonjong, bersudut pada pinggir
Berdasarkan hasil pengamatan ulir tubuh. Puncak ulir tumpul, sering
morfologi, E. aurismidae memiliki rusak dalam spesimen dewasa. Banyak
cangkang tebal dan padat berwarna ulir pada lekuk aksial dan spiral,
cokelat gelap pada bagian depan dan menyebabkan pola melingkar kasar
putih pada bagian bawah cangkang. pada ulir spiral. Bibir luar aperture
7

tebal dan halus di dalam, dengan hampir di sudut kanan ke bukaan


pembengkakan rendah di tengah, mulut. Untuk lebih jelasnya dapat
lipatan posterior lebih besar dan dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Morfologi dan sketsa Cangkang Ellobium aurismidae


aperture berwarna coklat terang dan
Spesies Chicoreus capucinus columella kuning kecoklatan.
Berdasarkan penelitian yang Habitatnya ditemukan di atas substrat
telah dilakukan, didapatkan hasil berlumpur disekitar tumbuhan
pengukuran panjang cangkang berkisar mangrove. Carpenter dan Niem (1998)
24,66-53,72 mm, lebar cangkang menyatakan bahwa gastropoda ini
berkisar 7,16-27,22 mm. Carpenter memiliki ukuran cangkang sedang,
dan Niem (1998) menyatakan bahwa spire bentuk kerucut, aperture bentuk
ukuran panjang cangkang C. oval, kanal siphonal relatife lebih
capucinus 130 mm biasanya 90 mm. pendek. Warna permukaan cangkang
Berdasarkan hasil coklat capucino dan aperture berwarna
pengamatan morfologi, C. capucinus coklat terang. Untuk lebih jelasnya
memiliki bentukukuran cangkang dapat dilihat pada Gambar 6.
sedikit lebih besar, spire besar
bergerigi.. Warna cangkang coklat
hingga hitam pada bagian atas,

Gambar 6. Morfologi dan sketsa Cangkang Chicoreus capucinus


8

Taksonomi Gastropoda yang datar berlanjut menuju


puncak, bibir luar rata dengan
Spesies Cerithidea obtusa paling banyak, sedikit penebalan
a. Famili Pottamidae median inferior….. 2a
1a. Cangkang dengan ulir spiral dan 2a. Cangkang relatif bengkak, dan
lekukan aksial ……. 2b bagian pundak tumpul serta
2b. Columella tanpa ulir spiral……… berkisi-kisi sehingga menjadi
4b usang pada sisa tubuh ……
4b. Bibir luar tidak meluas ke posterior Ellobium aurismidae
seperti bentuk sayap…… 5b
5b. Pinggiran terakhir membulat…….. Spesies Chicoreus capucinus
Cerithidea obtusa a. Famili Muricidae
Spesies Telescopium telescopim 1b. Cangkang relatif kecil, panjangnya
a. Famili Pottamidae tidak melebihi 18 cm dan
1b. cangkang dengan bentuk spiral …. periostrakum mencolok….. 2b
Telescopium telescopim 2b. Bibir bagian dalam tanpa bercak
Spesies Nerita violacea coklat kehitaman di bagian
a. Famili Neritidae posteriornya... 3b
1a. Cangkangnya agak tebal, bibir luar 3b. Bibir bagian dalam tipis kapalan
bukaan menebal dan sering dan bergerigi….. 4b
bergigi di dalam………. 3b 4b. Kanal siphonal agak pendek,
3b. Cangkang dengan elemen spiral nukleus operkulum dekat ujung
yang kurang lebih berkembang, di anterior…… 5b
samping tanda pertumbuhan 5b. Lipatan bibir bagian dalam tidak
aksial……… 4b diwarnai dengan hitam……
4b. Perisai columellar bergerigi atau …… 6a
granular……. 5b 6a. Sisi dalam bibir luar dengan 7
5b. Puncak menara sangat rendah pasang bubungan……. 7a
hingga rata, perisai granular 7a. Cangkang luar relatif baik dan
columellar…. 8b punggungan bagian dalam pada
8b. Permukaan luar dengan ulir bibir luar memanjang jauh ke
spiral… 9a dalam aperture…..
9a. Permukaan luar dengan ulir spiral Chicoreus capucinus
yang sedikit dan perisai columellar
lebar dengan pustula yang berbeda Penggolongan Gastropoda
…… Nerita violacea Berdasarkan Kebiasaan Hidup
Habitat gastropoda terbagi dari
Spesies Ellobium aurismidae tiga yaitu infauna, epifauna dan
a. Famili Melampidae treefauna. Penggolongan gastropoda
1b. Cangkang tidak berbentuk secara dapat dilihat pada Tabel 2.
dorsoventral, tanpa variasi lateral
9

Tabel 2. Penggolongan Gastropoda Berdasarkan Kebiasaan Hidup


No Jenis Gastropoda Nama Lokal Kebiasaan Hidup
Infauna Epifauna Treefauna
1 Cerithidea obtuse Batata -  
2 Telescopium telescopium Bulongan   -
3 Nerita violacea Awawa -  
4 Ellobium aurismidae Telinga midas   -
5 Chicoreus capucinus Kerang nenek -  -

Tabel 2 menunjukkan bahwa Fraksi Sedimen


gastropoda yang termasuk ke dalam Klasifikasi jenis substrat dasar dalam
infauna adalah jenis T. telescopium, E. penelitian dilakukan dengan metode
aurismidae. Gastropoda yang termasuk Segitiga Sephard. Hasil analisis fraksi
ke dalam epifauna yaitu C. obtusa, T. sedimen di ekosistem mangrove Desa
telescopium, N. violacea, E. Rawa Mekar Jaya yaitu lumpur
aurismidae dan C.capucinus. adapun berpasir. Presentasi hasil fraksi
gastropoda yang termasuk ke dalam sedimen dapat dilihat pada Tabel 3.
treefauna yaitu C. obtusa, N. violacea.

Tabel 3. Presentasi Fraksi Sedimen di Ekosistem mangrove Desa Rawa Mekar Jaya
Sampling Fraksi Substrat (%) Jenis Substrat
Area Kerikil Pasir Lumpur
I 14,09 40,63 45,27 Lumpur berpasir
II 11,75 35,45 52,79 Lumpur berpasir
III 0 29,92 70,07 Lumpur berpasir

Tabel 3 menunjukkan bahwa ekosistem mangrove yaitu Cerithidea


pengelompokan jenis substrat dasar obtusa, Telescopium telescopium,
pada masing-masing sampling area Nerita violacea, Ellobium aurismidae,
yaitu lumpur berpasir. Berdasarkan Chicoreus capucinus. Hasil
hasil penelitian yang telah dilakukan, pengukuran kualitas air yang
pada SA I dan II jumlah individu dilakukan di Kampung Rawa Mekar
gastropoda yang ditemukan lebih Jaya adalah suhu 27-28 0C, pH 6 ,
sedikit dibandingkan dengan sampling oksigen terlarut 4,1-5,0 mg/L, salinitas
area III. Nybakken (1992) menyatakan 18 0/00. Tipe substrat yaitu lumpur
bahwa pada umumnya substrat dasar berpasir.
yang berlumpur disenangi oleh
gastropoda dari pada substrat dasar Saran
yang berupa pasir. Penelitian ini merupakan data
awal dalam identifikasi gastropoda di
KESIMPULAN DAN SARAN mangrove Kampung Rawa Mekar
Jaya, sehingga perlu adanya
Kesimpulan
pengelolaan yang lebih baik agar
Berdasarkan hasil penelitian
pemanfaatan ekosistem mangrove
ditemukan 5 jenis gastropoda pada
10

Kampung Rawa Mekar Jaya lebih


terjaga kelestariannya.

DAFTAR PUSTAKA

Carpenter, K. E., V. H. Niem. 1998.


The Living Marine Resource of
the Western Central Pasific
Volume. 1 Seaweeds, Corals,
Bivalves and Gastropods. Food
and Agriculture Organization
of the United Nations. Rome.
Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut.
Suatu Pendekatan Ekologis.
(Terjemahan;M. eidmen,
Koesbiono, D. G. Bengen, M.
Hutomo dan S. Sukardjo).
Jakarta: PT Gramedia. Hal.
459.
Rachmawati, R. 2014. Analisis
Tingkat Pencemaran
Berdasarkan Indeks keragaman
Populasi Gastropoda di Bagian
Tengah Sungai Gajahwong
Yogyakarta.[Skripsi]. Program
Pendidikan Biologi Uin Sunana
Kalijaga. Yogyakarta. Hal. 56.
Rao, S. N. V. 1989. Fresh Water
Molluscs of India. Zoological
Survei of India Calcutta. Hal.
254
Tan, S.K. dan Clements, R. 2008.
Taxonomyand Distribution of
the Neritidae (Mollusca:
Gastropoda) in Singapore.
Zoological Studies. Vol 47 (4) :
481-494.

Anda mungkin juga menyukai