PRESJUR Post SC
PRESJUR Post SC
PRESJUR Post SC
Disusun oleh:
Juhelmi : 193203048
Diah Ardian Rukmana : 193203039
Nuryana Fatmawati : 193203056
ANALISA JURNAL
STASE KEPERAWATAN ANAK
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP
PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI
FRAKTUR RADIUS ULNA DI RUANG PARKIT RSPAU
dr. S. HARDJOLUKITO
(…………………………….) (……………………………..)
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
badan, dan apabila nafas semakin berat dapat menyebabkan kolaps
kardiovaskuler dan syok, sedangkan respon psikis akibat nyeri dapat
merangsang respon strees yang dapat mengurangi sistem imun dalam
peradangan, serta menghambat penyembuhan respon yang lebih parah akan
mengarah pada ancaman merusak diri sendiri ( Corwin, 2011).
B. TUJUAN
BAB II
4
RESUME JURNAL
B. Resume Jurnal
1. Judul Jurnal
Judul jurnal adalah “Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Penurunan Tingkat Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi Fraktur Femur di
Rumah Sakit Karima Utama Surakarta
2. Nama Penulis
Penelitian ini dilakukan oleh Arina Maliya.
3. Tujuan Penelitian
Mengetahui efektifitas pemberian terapi relaksasi nafas dalam terhadap
penurunan tingkat nyeri pada pasca operasi fraktur femur di ruamh sakit
karima utama surakarta.
4. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Karima Utama Surakarta.
5. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana
rancangan yang dipakai adalah Quasi Eksperimental Design dengan
Nonequivalent Control Group Design. Dalam design ini terdapat dua
kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberikan
perlakuan teknik relaksasi nafas dalamsedangkan kelompok kontrol
tidak diberikan perlakuan. Dalam populasi penelitian ini jumlah populasi
5
terdapat 68 pasien, Instrumen dalam penelitian ini mengunakan lembar
observasi dalam bentuk skala nyeri numerik, setelah data terkumpul dan
dikelompokkan kemudian dianalisis statistik. Hasil penelitian disajikan
dalam bentuk tabel distribusi, dengan mengunakan program SPSS.
6
dapat mengurangi nyeri selama nyeri timbul. Adapun hal-hal yang perlu
diperhatikan saat relaksasai adalah pasien harus dalam keaadaan
nyaman, pikiran pasien harus tenang, dan lingkungan yang tenang.
Suasana yang rileks dapat meningkatkan hormon endorphin yang
berfungsi menghambat transmisi impuls nyeri sepanjang saraf sensoris
dari nosiseptor saraf perifer ke kornu dorsalis kemudian ke thalamus,
serebri, dan akhirnya berdampak pada menurunnya persepsi nyeri
(Brunner & Suddart, 2001)
BAB III
7
ANALISA JURNAL
1. Problem
Tingginya angka kecelakaan menyebabkan angka kejadian fraktur
semakin tinggi, dan salah satu kondisi fraktur yang sering terjadi adalah
fraktur femur, yang termasuk dalam kelompok tiga besar kasus fraktur
yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas dan harus menjalani
pembedahan dengan konsekuensi didapatkan efek nyeri setelah operasi.
Kondisi fraktur femur merupakan salah satu kasus yang menempati
urutan terbanyak di RS Karina Utama Surakakarta, dan berdasarkan data
di RS Karina Utama Surakarta slama satu tahun ini terdapat 249kasus
tetapi menurut penggolongan usia 25 sampai 40 tahun terdapat 68 kasus
fraktur femur.
2. Intervention
Pada kelompok kontrol peneliti hanya memberikan motivasi
kepada responden untuk menghadapi rasa nyeri yang dirasakan dengan
bersikap positif, yaitu dengan menenangkan diri sendiri serta berdoa
kepada Tuhan agar diberikan kekuatan dalam menghadapi rasa nyeri
yang dirasakan. Pada kelompok eksperimen, responden diberikan
perlakuan berupa teknik relaksasinafas dalam. Tarik nafas dalam-dalam
(ketika menarik nafas, hiruplah bersama rasa harmonis, damai, nyaman,
dan kesembuhan). Hembuskan nafas secara perlahan dan lepaskan
dengan teratur (ketika menghembuskan nafas, hembuskanlah secara
perlahan sambil melepaskan semua perasaan-perasaan negatif dan
masalah-masalah yang mengganggu pikiran dan bayangkan emosi yang
mengganggu tersebut keluar dari pikiran kita). Sekarang pikirkan
perasaan-perasaan yang nyaman dan damai, sehingga anda hanya fokus
pada perasaan yang nyaman dan damai saja.
3. Compare
Distribusi nyeri yang dialami responden pada kelompok
8
eksperimen sebelum dilakukan terapi (sebelum perlakuan) rata-rata
adalah nyeri hebat yaitu sebanyak 60% dan sesudah menerima terapi
(sesudah perlakuan) sebagian besar adalah nyeri ringan dan nyeri sedang
dimana masing-masing sebesar 45%. sedangkan pada kelompok kontrol
pada saat sebelum perlakuan sebagian besar nyeri hebat (70%) dan pada
saat sesudah perlakuan ada pengaruh yang bermakna dengan nilai
signifikan p=0,006 dimana t hitung = 10,661 sedangkan t tabel = 1,684
dan taraf signifikan 5%
4. Output
Hasil dari penelitian ini yaitu teknik relaksasi nafas dalam mempunyai
nilai efektifitas lebih baik dalam menurunkan nyeri yaitu dengan p-value=
0,006. karena pasien memang diberikan terapi farmakologik obat analgesic
untuk mengurangi nyeri seperti injeksi ketorolac.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam
menentukan penanganan nyeri pada klien fraktur yang di rawat di
RSPAU dr. S. HARDJOLUKITO YOGYAKARTA.
C. Critical Appraisal
Komponen yang Dinilai Ya / Penjelasan
Tdk
Judul dan abstrak :
Apakah judul sesuai dengan isi? Ya Judul penelitian sudah sesuai dengan isi
abstrak, yaitu tentang Pengaruh teknik
relaksasi nafas dalam terhadap penurunan
tingkat nyeri pada pasien pasca operasi fraktur
femur.
Apakah tujuan penelitian Ya Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau
disebutkan? apa? tidaknya pengaruh teknik relaksasi nafas
dalam terhadap penurunan nyeri pada pasien
fraktur femur.
9
kisaran referensi paling lama tahun
1999 dan referensi terbaru tahun 2009.
Apakah hipotesisnya disebutkan? Tidak Tidak disebutkan hipotesis dalam naskah
publikasi, akan tetapi dalam latar belakang
sudah dipaparkan beberapa penelitian yang
mengarah kepada penurunan skala nyeri pada
pasien fraktur dengan menggunakan tehnik
relaksasi nafas dalam.
Sampling : Sampel adalah bagian dari jumlah dan
Bagaimana populasi dipilih? - karakteristik yang dimiliki populasi.
Apakah kriteria inklusi dan eksklusi Ya Dalam jurnal disebutkan disebutkan kriteria
disebutkan? apa? inklusi tetapi untuk kriteria eksklusi tidak
disebutkan. Adapun kriteria inklusi nya adalah
pasien dengan usia 25-40 tahun
Apakah ada penjelasan validitas dan Tidak Dalam jurnal tidak dijelaskan.
reliabilitas instrumen?
Pertimbangan etik : Dalam jurnal tidak dijelaskan.
Apakah penelitian menggunakan -
ethical approval dari komite etik?
Apakah ada informed consent - Dalam jurnal tidak dijelaskan.
dalam penelitian?
Analisis data dan hasil : Hasil penelitian dituliskan dengan jelas. Hasil
Apakah hasil disampaikan dengan Ya penelitian ditampilkan menggunakan table dan
jelas? diberi penjelasan umum setiap hasilnya. Tabel
sebelum dan setelah intervensi ditampilkan
dengan jelas.
Apakah p-value dan confidence Ya P-value ditampilkan, akan tetapi untuk
interval dilaporkan? confidence interval tidak ditampilkan.
10
dilakukan oleh terapis ahli.
Apakah keterbatasan penelitian Tidak Dalam penelitian tidak disebutkan
keterbatasan penelitian
ini disebutkan?
Apakah ada saran untuk Ya Saran dari peneliti adalah hasil peneliti an ini
secara teori dapat menambah perbendaharaan
penelitian selanjutnya?
tentang pengetahuan khususnya tentang
pengaruh teknik relaksasi nafas dallam
terhadap penurunan nyeri pada pasien pasca
operasi.
Apakah implikasi penelitian Ya Dalam penelitian dijelaskan bahwa tehnik
relaksasi nafas dalam efektif untuk
tersebut? (yang disebutkan dalam
menurunkan nyeri pada fraktur.
jurnal)
11
BAB IV
PEMBAHASAN
12
beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa relaksasi nafas dalam
sangat efektif dalam menurunkan nyeri pasca operasi.
Teknik relaksasi dapat menurunkan nyeri dengan merilekskan
ketegangan otot yang menunjnag nyeri.
1. Tarik nafas dalam-dalam (ketika menarik nafas, hiruplah
bersama rasa harmonis,damai, nyaman, dan kesembuhan).
2. Hembuskan nafas secara perlahandan lepaskan dengan teratur
(ketikamenghembuskan nafas, hembuskanlahsecara perlahan
sambil melepaskan semuaperasaan-perasaan negatif dan
masalahmasalah yang mengganggu pikiran danbayangkan emosi
yang mengganggu tersebutkeluar dari pikiran kita).
13
Populasi o Populasi adalah pasien o Populasi dalam penelitian ini adalah
Penelitian dalam satu tahun terdapat semua pasien yang telah menjalani
68 pasien operasi post ORIF dan mendapatkan
o Besar sampel sebanyak perawatan di Raung Dahlia RSD Dr.
40 responden terbagi H. Koesnadi Bondowoso.
menjadi 2 kelompok yaitu o Besar sampelnya adalah 10
20 responden sebagai responden.
kelompok eksperimen dan
20 responden menjadi
kelompok kontrol.
Perbedaan Intervensi yang dilakukan Intervensi yang dilakukan dalam
dalam penurunan nyeri post penurunan nyeri post operasi fraktur
operasi fraktur adalah dengan adalah menggunakan tehnik pemberian
teknik relaksasi nafas dalam. kompres dingim.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah teknik relaksasi nafas dalam
efektif dalam menurunkan nyeri fraktur di RSPAU dr. S. HARDJOLUKITO
YOGYAKARTA.
B. Saran
Saran kepada perawat agar dapat membantu memenuhi kebutuhan
pasien akan rasa nyaman dalam pengontrolan nyeri fraktur. Yaitu dengan
menggunakan tehnik non farmakologi teknik relaksasi nafas dalam, karena
tehnik ini mudah dilakukan dan juga tidak memerlukan biaya, dan bisa
dilakukan sendiri oleh pasien tentunya setelah diberikan penjelasan oleh
perawat.
14
DAFTAR PUSTAKA
Mulyono. 2008. Hubungan Musik Klasik Dengan Waktu Pemulihan Pasien Post Operasi
Seksio Caesar dengan Spinal Anastesi di RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.
Skripsi S-1 tidak diterbitkan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
15