PRESJUR Post SC

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

ANALISA JURNAL

STASE KEPERAWATAN ANAK


PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP
PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI
FRAKTUR RADIUS ULNA DI RUANG PARKIT RSPAU
dr. S. HARDJOLUKITO

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners


Stase Keperawatan Anak

Disusun oleh:

Juhelmi : 193203048
Diah Ardian Rukmana : 193203039
Nuryana Fatmawati : 193203056

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XIV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN

ANALISA JURNAL
STASE KEPERAWATAN ANAK
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP
PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI
FRAKTUR RADIUS ULNA DI RUANG PARKIT RSPAU
dr. S. HARDJOLUKITO

Telah disetujui pada


Hari :
Tangggal :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(…………………………….) (……………………………..)

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada perkembangan dewasa ini, ilmu pengetahuan dn teknologi telah


meningkat pesat. Kemajuan dibidang teknologi membawa manfaat yang
besar bagi manusia. Penambahan jalan raya dan penggunaan kendaraan
bermotor yang tidak seimbang menyebabkan jumlah korban kecelakaaan lalu
lintas meningkat, tetapi peningkatan jumlah tertinggi lebih bnayak terjadi di
negara berkembang.

Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi tak luput


juga kemajuan ilmu dibidang kesehatan dan semakin canggihnya teknologi
banyak pula ditemukan berbagai macam teori baru, penyakit baru dan
bagaimana pengobatannya. Manajemen nyeri merupakan salah satu cara
yang digunakan dibidang kesehatan untuk mengatasi nyeri yang dialami oleh
pasien. Pemberian analgesik biasanya dilakukan untuk mengurangi nyeri.
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan alternatif non obat-obatan dalam
strategi penanggulangan nyeri, disamping metode TENS (Transcutaneons
Electric Nerve Stimulation), biofeedack, plasebo, dan distraksi. Relaksasi
merupakan kebebasan mental dan fisik dan mental dari ketegangan dan
stress, karena dapat mengubah persepsi kognitif dan motivasi afektif pasien.
Teknik relaksasi nafas dalam membuat pasien dapat mengontrol diri ketika
terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, stress fisik dan emosi pada nyeri (Potter
& Perry, 2005). menurut Carpentino (2000) kebutuhan rasa nyaman adalah
suatu keadaan yang membuat seseorang merasa nyaman, terlindungi dari
ancaman psikologis, bebas dari rasa sakit terutama nyeri.

Rasa nyeri merupakan stresor yang dapat menimbulkan strees dan


ketegangan dimana individu dapat berespon secara biologis dan perilaku
yang dapat menimbulkan respon fisik dan psikis. Respon fisik meliputi
perubahan keadaan umum, wajah, denyut nadi, pernafasan, suhu badan, sikap

3
badan, dan apabila nafas semakin berat dapat menyebabkan kolaps
kardiovaskuler dan syok, sedangkan respon psikis akibat nyeri dapat
merangsang respon strees yang dapat mengurangi sistem imun dalam
peradangan, serta menghambat penyembuhan respon yang lebih parah akan
mengarah pada ancaman merusak diri sendiri ( Corwin, 2011).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Arina Maliya


dengan judul “ Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas dalam Terhadap penurunan
Tingkat Nyeri pada Pasien Pasca Operasi Fraktur Femur di Rumah Sakit
Karima Utama Surakarta” Hasil penelitian menunjukkan p-value = 0,006
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam
terhadap nyeri pada pasien fraktur.

Menurut (Mulyono, 2008) pemulihan pasien post operasi membutuhkan


waktu rata-rata 72,45 menit, sehingga pasien akan merasakan nyeri yang
hebat rata-rata pada dua jam pertama sesudah operasi karena pengaruh obat
anastesi sudah hilang, dan pasien sudah keluar dari kamar sadar.
Menurut Walsh dalam (Hamawatiaj,2008) pada pasien post operasi
seringkali mengalami nyeri hebat meskipun tersedia obat-obat analgesik yang
efektif, namun nyeri pasca bedah tidak diatasi dengan bak, sekitar 50% pasien
tetap mengalami nyeri sehingga dapat menggagu kenyamanan pasien.

B. TUJUAN

a. Keluarga pasien dapat mengetahui dan dapat mempraktekkan relaksasi


nafas dalam.

b. Dengan melakukan relaksasi nafas dalam dapat menurunkan skala nyeri.

BAB II

4
RESUME JURNAL

A. Cara Mencari Jurnal


Langhkah-langkah yang dilakukan dalam mencari jurnal, antara lain:
1. Membuka situs www. Google.com
2. Membuka website google scholar kemudian menelusuri menggunakan
keyword “jurnal keperawatan post section caesarea dengan nyeri”.
3. Membuka salah satu judul jurnal yang sesuai.
4. Mendownload jurnal publikasi dalam bentuk PDF

B. Resume Jurnal
1. Judul Jurnal
Judul jurnal adalah “Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Penurunan Tingkat Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi Fraktur Femur di
Rumah Sakit Karima Utama Surakarta
2. Nama Penulis
Penelitian ini dilakukan oleh Arina Maliya.
3. Tujuan Penelitian
Mengetahui efektifitas pemberian terapi relaksasi nafas dalam terhadap
penurunan tingkat nyeri pada pasca operasi fraktur femur di ruamh sakit
karima utama surakarta.
4. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Karima Utama Surakarta.

5. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana
rancangan yang dipakai adalah Quasi Eksperimental Design dengan
Nonequivalent Control Group Design. Dalam design ini terdapat dua
kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberikan
perlakuan teknik relaksasi nafas dalamsedangkan kelompok kontrol
tidak diberikan perlakuan. Dalam populasi penelitian ini jumlah populasi

5
terdapat 68 pasien, Instrumen dalam penelitian ini mengunakan lembar
observasi dalam bentuk skala nyeri numerik, setelah data terkumpul dan
dikelompokkan kemudian dianalisis statistik. Hasil penelitian disajikan
dalam bentuk tabel distribusi, dengan mengunakan program SPSS.

6. Hasil dan Pembahasan Penelitian


Dari grafik satu diketahui bahwa pada kelompok eksperimen
terdapat sebagian besar nyeri berat yaitu sebanyak 12responden (60%)
sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar juga mengalami
myeri berat yaiyu sebanyak 14 responden (70%). berdasarkan grafik 2
diketahui bahwa pada sesudah perlakuan terjadi perbedaan tingkat nyeri
pada kedua kelompok penelitian. Pada kelompok eksperimen sebagia
besar responden mengalami nyeri pada tingkat nyeri ringan dan sedang,
sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar responden mengalami
nyeri hebat yaitu sebanyak 9 responden (45%).
Hasil penelitian ini sebagian besar memiliki kualitas rata- rata
skala nyeri sesudah diberikan teknik relaksasi nafas dalam lebih rendah
dibandingkan yang tidak diberikan teknik relaksasi nafas dalam. Tetapi
ada perbedaan perubahan pada kedua kelompok, pada kelompok
eksperimen terdapat penurunan tingkat nyeri yang signifikan, tetapi
pada kelompok kontrol ada penurunan tingkat nyeri tetapi tidak terlalu
signifikan, keadaan ini menggambarkan bahwa teknik relaksasi nafas
dalam mempengaruhi skala nyeri pada pasien fraktur.
Hasil perhitungan nilai indepenpenden sampel t test sebesar
2,926 dengan nilai p-value sebesar 0,006 hasil uji statistik tersebut dapat
diinterpretasikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan teknik
relaksasi nafas dalam terhadap penurunan nyeri pada pasien pasca
operasi fraktur di rumah sakit karima utama surakarta.
Teknik relaksasi nafas dalam adalah teknik yang dilakukan
untuk menekan nyeri pada thalamus yang dihantarkan ke korteks cerebri
dimana korteks cerebri sebagai pusat nyeri, yang bertujuan agar pasien

6
dapat mengurangi nyeri selama nyeri timbul. Adapun hal-hal yang perlu
diperhatikan saat relaksasai adalah pasien harus dalam keaadaan
nyaman, pikiran pasien harus tenang, dan lingkungan yang tenang.
Suasana yang rileks dapat meningkatkan hormon endorphin yang
berfungsi menghambat transmisi impuls nyeri sepanjang saraf sensoris
dari nosiseptor saraf perifer ke kornu dorsalis kemudian ke thalamus,
serebri, dan akhirnya berdampak pada menurunnya persepsi nyeri
(Brunner & Suddart, 2001)

BAB III

7
ANALISA JURNAL
1. Problem
Tingginya angka kecelakaan menyebabkan angka kejadian fraktur
semakin tinggi, dan salah satu kondisi fraktur yang sering terjadi adalah
fraktur femur, yang termasuk dalam kelompok tiga besar kasus fraktur
yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas dan harus menjalani
pembedahan dengan konsekuensi didapatkan efek nyeri setelah operasi.
Kondisi fraktur femur merupakan salah satu kasus yang menempati
urutan terbanyak di RS Karina Utama Surakakarta, dan berdasarkan data
di RS Karina Utama Surakarta slama satu tahun ini terdapat 249kasus
tetapi menurut penggolongan usia 25 sampai 40 tahun terdapat 68 kasus
fraktur femur.

2. Intervention
Pada kelompok kontrol peneliti hanya memberikan motivasi
kepada responden untuk menghadapi rasa nyeri yang dirasakan dengan
bersikap positif, yaitu dengan menenangkan diri sendiri serta berdoa
kepada Tuhan agar diberikan kekuatan dalam menghadapi rasa nyeri
yang dirasakan. Pada kelompok eksperimen, responden diberikan
perlakuan berupa teknik relaksasinafas dalam. Tarik nafas dalam-dalam
(ketika menarik nafas, hiruplah bersama rasa harmonis, damai, nyaman,
dan kesembuhan). Hembuskan nafas secara perlahan dan lepaskan
dengan teratur (ketika menghembuskan nafas, hembuskanlah secara
perlahan sambil melepaskan semua perasaan-perasaan negatif dan
masalah-masalah yang mengganggu pikiran dan bayangkan emosi yang
mengganggu tersebut keluar dari pikiran kita). Sekarang pikirkan
perasaan-perasaan yang nyaman dan damai, sehingga anda hanya fokus
pada perasaan yang nyaman dan damai saja.

3. Compare
Distribusi nyeri yang dialami responden pada kelompok

8
eksperimen sebelum dilakukan terapi (sebelum perlakuan) rata-rata
adalah nyeri hebat yaitu sebanyak 60% dan sesudah menerima terapi
(sesudah perlakuan) sebagian besar adalah nyeri ringan dan nyeri sedang
dimana masing-masing sebesar 45%. sedangkan pada kelompok kontrol
pada saat sebelum perlakuan sebagian besar nyeri hebat (70%) dan pada
saat sesudah perlakuan ada pengaruh yang bermakna dengan nilai
signifikan p=0,006 dimana t hitung = 10,661 sedangkan t tabel = 1,684
dan taraf signifikan 5%
4. Output
Hasil dari penelitian ini yaitu teknik relaksasi nafas dalam mempunyai
nilai efektifitas lebih baik dalam menurunkan nyeri yaitu dengan p-value=
0,006. karena pasien memang diberikan terapi farmakologik obat analgesic
untuk mengurangi nyeri seperti injeksi ketorolac.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam
menentukan penanganan nyeri pada klien fraktur yang di rawat di
RSPAU dr. S. HARDJOLUKITO YOGYAKARTA.

C. Critical Appraisal
Komponen yang Dinilai Ya / Penjelasan
Tdk
Judul dan abstrak :
Apakah judul sesuai dengan isi? Ya Judul penelitian sudah sesuai dengan isi
abstrak, yaitu tentang Pengaruh teknik
relaksasi nafas dalam terhadap penurunan
tingkat nyeri pada pasien pasca operasi fraktur
femur.
Apakah tujuan penelitian Ya Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau
disebutkan? apa? tidaknya pengaruh teknik relaksasi nafas
dalam terhadap penurunan nyeri pada pasien
fraktur femur.

Apakah abstrak memberikan Ya Abstrak memberikan informasi


informasi yang lengkap?: latar tentang latar belakang, tujuan, metode
belakang, tujuan, metode, hasil dan hasil penelitian.
Apakah tinjauan pustakanya Ya Daftar pustaka yang diambil dalam
lengkap / cukup? penelitian ini ada 24 referensi.

Apakah menggunakan referensi Tidak Referensi yang digunakan pada jurnal


terbaru? (maksimal 5 tahun) ini merupakan referensi lama dengan

9
kisaran referensi paling lama tahun
1999 dan referensi terbaru tahun 2009.
Apakah hipotesisnya disebutkan? Tidak Tidak disebutkan hipotesis dalam naskah
publikasi, akan tetapi dalam latar belakang
sudah dipaparkan beberapa penelitian yang
mengarah kepada penurunan skala nyeri pada
pasien fraktur dengan menggunakan tehnik
relaksasi nafas dalam.
Sampling : Sampel adalah bagian dari jumlah dan
Bagaimana populasi dipilih? - karakteristik yang dimiliki populasi.

Apakah kriteria inklusi dan eksklusi Ya Dalam jurnal disebutkan disebutkan kriteria
disebutkan? apa? inklusi tetapi untuk kriteria eksklusi tidak
disebutkan. Adapun kriteria inklusi nya adalah
pasien dengan usia 25-40 tahun

Apakah ukuran sampel cukup? Ya Jumlah sampel 40 orang.


Pengumpulan data :
Bagaimana cara pengumpulan Tidak Dalam jurnal penelitian, tidak dijelaskan
datanya (kuesioner atau ada yang instrumen yang digunakan.
lain)
Siapa yang mengumpulkan data? - Pada jurnal disebutkan bahwa data
dikumpulkan oleh peneliti

Apakah ada penjelasan validitas dan Tidak Dalam jurnal tidak dijelaskan.
reliabilitas instrumen?
Pertimbangan etik : Dalam jurnal tidak dijelaskan.
Apakah penelitian menggunakan -
ethical approval dari komite etik?
Apakah ada informed consent - Dalam jurnal tidak dijelaskan.
dalam penelitian?
Analisis data dan hasil : Hasil penelitian dituliskan dengan jelas. Hasil
Apakah hasil disampaikan dengan Ya penelitian ditampilkan menggunakan table dan
jelas? diberi penjelasan umum setiap hasilnya. Tabel
sebelum dan setelah intervensi ditampilkan
dengan jelas.
Apakah p-value dan confidence Ya P-value ditampilkan, akan tetapi untuk
interval dilaporkan? confidence interval tidak ditampilkan.

Apakah hasilnya signifikan? Ya Hasil dalam penelitian ini adalah signifikan


dengan p-value= 0,006 yang artinya teknik
relaksasi nafas dalam efektif dalam
menurunkan nyeri pada pasien fraktur.

Apakah kesimpulan penelitian - Kesimpulan dari penelitian ini adalah teknik


ini? relaksasi nafas dalam efektif dalam
menurunkan nyeripada pasien fraktur.

Hasil dan keterbatasan penelitian :


 Apakah hasil bisa Ya Pelaksanaan tehnik relaksasi nafas dalam
dapat diterapkan di masyarakat tanpa harus
digeneralisasikan?

10
dilakukan oleh terapis ahli.
 Apakah keterbatasan penelitian Tidak Dalam penelitian tidak disebutkan
keterbatasan penelitian
ini disebutkan?
 Apakah ada saran untuk Ya Saran dari peneliti adalah hasil peneliti an ini
secara teori dapat menambah perbendaharaan
penelitian selanjutnya?
tentang pengetahuan khususnya tentang
pengaruh teknik relaksasi nafas dallam
terhadap penurunan nyeri pada pasien pasca
operasi.
 Apakah implikasi penelitian Ya Dalam penelitian dijelaskan bahwa tehnik
relaksasi nafas dalam efektif untuk
tersebut? (yang disebutkan dalam
menurunkan nyeri pada fraktur.
jurnal)

11
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Kelebihan dan kekurangan jurnal


1. Kelebuhan jurnal
A. Pendahuluan sudah jelas. Pernyataan masalah tidak ambigu dan mudah
diidentifikasikan. Konsep dan populasi dalam penelitian sudah jelas dicantumkan
selain itu masalah dalam jurnal mempunyai hubungandengan keperawatan.
B. Judul mencantumkan sasaran dan intervensi keperawatan yaitu tentang teknik
relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien pasca Operasi
Fraktur Femur
2. Kekurangan Jurnal
A. Beberapa referensi yang digunakan lama (>5 tahun).
B. Tidak menyebutkan kriteria inklusi dan eksklusi sampel yang digunakan.
C. Hasil penelitian hanya di tampilkan dalam bentuk tabel tetapi tidak dijelaskan
secara lengkap.
D. Tidak disebutkan mengenai penggunaan ethical clereance.

B.Aplikasi pada Kasus Presentasi


Jurnal ini dapat dilakukan pada klien di ruang parkit RSPAU
HARDJOLUKITO karena pelaksanan terapinya tergolong murah, mudah dan
cukup efektif untuk dilaksanakan. Selain itu penatalaksanaan ini dapat
sebagai materi pendidikan kesehatan dengan harapan klien dapat
mempraktikan terapi tersebut secara mandiri jika mengalami nyeri di rumah
setelah klien diperbolehkan pulang.
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan salah satu metode
manajemen nyeri non farmakologi. Menurut (Brunner & Suddart, 2001)

12
beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa relaksasi nafas dalam
sangat efektif dalam menurunkan nyeri pasca operasi.
Teknik relaksasi dapat menurunkan nyeri dengan merilekskan
ketegangan otot yang menunjnag nyeri.
1. Tarik nafas dalam-dalam (ketika menarik nafas, hiruplah
bersama rasa harmonis,damai, nyaman, dan kesembuhan).
2. Hembuskan nafas secara perlahandan lepaskan dengan teratur
(ketikamenghembuskan nafas, hembuskanlahsecara perlahan
sambil melepaskan semuaperasaan-perasaan negatif dan
masalahmasalah yang mengganggu pikiran danbayangkan emosi
yang mengganggu tersebutkeluar dari pikiran kita).

C.Perbandingan Isi Jurnal dengan Jurnal Lain


ANALISA JURNAL PENELITIAN JURNAL PEMBANDING
Judul Pengaruh teknik relaksasi nafas Pengaruh Terapi Kompres Dingin
Penelitian dalam terhadap penurunan Terhadap Nyeri Post Operasi ORIF
tingkat nyeri pada pasien pasca (Open Reducation Internal Fixation)
operasi fraktur femur di rumah
pada pasien Fraktur di RSD Dr. H.
sakit karima utama surakarta
Koesnadi Bondowoso
Nama Arina Maliya Retno Purwandari
Peneliti
Tempat Di RSI karima utama RSD Dr. H. Koesnadi Bondowoso
Penelitian surakarta
Metode o Penelitian kuantitatif, o Metode penelitian ini adalah pre
Penelitian dengan rancangannon eksperimental dengan desain
Quasi Experimental penelitian one group pretest-
design dengan
posttest.
Nonequivalent Control
o aAnalisa dataa menggunakan uji
Group Design
wilcoxon.
o Analisa data
menggunakan univariat
dan bivariat

13
Populasi o Populasi adalah pasien o Populasi dalam penelitian ini adalah
Penelitian dalam satu tahun terdapat semua pasien yang telah menjalani
68 pasien operasi post ORIF dan mendapatkan
o Besar sampel sebanyak perawatan di Raung Dahlia RSD Dr.
40 responden terbagi H. Koesnadi Bondowoso.
menjadi 2 kelompok yaitu o Besar sampelnya adalah 10
20 responden sebagai responden.
kelompok eksperimen dan
20 responden menjadi
kelompok kontrol.
Perbedaan Intervensi yang dilakukan Intervensi yang dilakukan dalam
dalam penurunan nyeri post penurunan nyeri post operasi fraktur
operasi fraktur adalah dengan adalah menggunakan tehnik pemberian
teknik relaksasi nafas dalam. kompres dingim.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah teknik relaksasi nafas dalam
efektif dalam menurunkan nyeri fraktur di RSPAU dr. S. HARDJOLUKITO
YOGYAKARTA.
B. Saran
Saran kepada perawat agar dapat membantu memenuhi kebutuhan
pasien akan rasa nyaman dalam pengontrolan nyeri fraktur. Yaitu dengan
menggunakan tehnik non farmakologi teknik relaksasi nafas dalam, karena
tehnik ini mudah dilakukan dan juga tidak memerlukan biaya, dan bisa
dilakukan sendiri oleh pasien tentunya setelah diberikan penjelasan oleh
perawat.

14
DAFTAR PUSTAKA

Carpentino, L.J . 2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinik


Corwin, J.E. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC.

Mulyono. 2008. Hubungan Musik Klasik Dengan Waktu Pemulihan Pasien Post Operasi
Seksio Caesar dengan Spinal Anastesi di RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.
Skripsi S-1 tidak diterbitkan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Harmawatiaj. 2008. Nyeri. http:// harnawatiaj.wordpress.com/2008/05/05/nyeri/. Diakes


tanggal 28 September 2008

15

Anda mungkin juga menyukai