Abutment Dan Pilar
Abutment Dan Pilar
Abutment Dan Pilar
Bridge deck /
Pavement
Joint Main carrying Guard rail
Guard
Railing
element
bearing
Abutmen
t Pie
r
ELEMEN JEMBATAN
Kepala Jembatan
J Bangunan bawah Pilar
E Pondasi
M
B Sistem gelagar
A Jembatan pelat
Bangunan atas
T Pelengkung
A Balok
pelengkung
N Rangka
Jembatan gantung
Sistem lantai
Perletakan
Gorong-gorong Sandaran, perlengkapan
Lintasan basah
PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN
PENDAHULUAN SURVEY PENDAHULUAN TAHAP SURVEY DETAIL TAHAP PERENCANAAN TAHAP PENYELESAIAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN
JENIS PERENCANAAN
Pembangunan / penggantian Jembatan (baru)
Rehabilitasi / perkuatan Jembatan
1. GEOMETRI STRUKTUR JEMBATAN
1 PENENTUAN LETAK JEMBATAN
PELETAKAN JEMBATAN DIDASARKAN KEPADA:
• ALIRAN AIR DAN ALUR SUNGAI YANG STABIL ( TIDAK BERPINDAH-PINDAH)
• TEGAK LURUS TERHADAP SUNGAI
• BENTANG TERPENDEK ( LEBAR SUNGAI TERKECIL)
BENTUK JEMBATAN:
• TERGANTUNG BENTANG DAN JENIS SUNGAI
• MATERIAL YANG DIGUNAKAN
10
BAGIAN BANGUNAN BAWAH JEMBATAN
11
BANGUNAN BAWAH
1. ABUTMENT
12
ABUTMEN (KEPALA JEMBATAN)
a
b
KRITERIA DESAIN ABUTMEN (KEPALA JEMBATAN)
2
5m
3
4
o H
7 V M+
+ +
8
1 O
0
17
18
BANGUNAN BAWAH
2. PILAR
19
KRITERIA DESAIN PILAR
Gaya aliran air pada pilar Pilar tidak sejajar dengan arah
aliran air , menyebabkan local
scouring
8 9
1
O
0
24
Perhitungan Pilar (cont.)
25
• SUNGAI : SIFAT, POTENSI YANG ADA, JENIS, TIPE, DAN
KARAKTERISTIK SUNGAI SERTA KESEIMBANGAN
SUNGAI.
• SUNGAI MERUPAKAN
KENAMPAKAN ALAM
YANG MEMPUNYAI
POTENSI SANGAT
BESAR.
• SUNGAI MEMPUNYAI
SIFAT DINAMIS.
• PERLU PENGELOLAAN
YANG TEPAT AGAR
PERBAIKAN PERMUKIMAN
DIDAPAT MANFAAT
OPTIMUM
BENDUNG GERAK
STASIUN POMPA
KRIB BETON
BENTUK DAERAH PENGALIRAN SUNGAI
(DPS)
• DPS MENJAJAR TUNGGAL (BULU BURUNG)
• DEBIT BAJIR PUNCAK RENDAH
• WAKTU KONSENTRASI BANJIR MASING-
MASING ANAK SUNGAI BERBEDA
• BANJIR BERLANGSUNG AGAK LAMA
• DPS MENDAUN
• ANAK-ANAK SUNGAI MENYEBAR DAN
MENGUMPUL KE SATU TITIK.
• PUNCAK BANJIR DI TITIK
PERTEMUAN ANAK-ANAK SUNGAI
BESAR.
• DPS MENJAJAR JAMAK
• BANJIR BESAR TERJADI DI HILIR
PERTEMUAN SUNGAI-SUNGAI TUNGGAL
JENIS, TIPE, DAN KARAKTERISTIK SUNGAI
• BENTUK ALUR SEIMBANG SECARA UMUM : VERTIKAL DAN
HORISONTAL.
[meter]
10.0
12.0
14.0
16.0
18.0
20.0
22.0
24.0
26.0
28.0
30.0
32.0
34.0
36.0
38.0
40.0
42.0
-8.0
-6.0
-4.0
-2.0
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
0
0.0
1 5 9
43 1
7
61803210
9
1168
13 3
1535
11898222
2664
3098
4250
Hulu
5000.0
5807
6056
6127
7664
8397
88778193
9456
10000.0
9 8 7 6
1 0 1 1 9
1121095
094
1122670
510
141443
15000.0
5457 7
1 45
15 11
5
930 27
9
33
15478
15615
15863
16133
16611
1 7 2 1 8
1 7 4 6 8
1711978470084
1 8
1811488553789449
1 82
11889
1199100655
71580
20000.0
1199568541
19932
20600
20759
CILEMER 0 - 45194
20977
21221177
Tengah
3103574
3-1-1990 02:30:00
2211865971
22183
22717
2 3 3 8 7
2 3 5 9 8 Cikadueun
2329358027
24214
25000.0
24594
2 5 0 3 4
252 52 17 52 5
2 5 6222
7 535 Cimoyan
2 5 8 6 0
5 43
22662194530 6
26777
2277214173
262775
272 748 214
2 3845239
86
284 5 5
2 8 6 6 6
2 8 9 2 0
29215
30000.0
29493 Cikobut
29716
29928
3330007862009
31 18 6
313 31 3 55 Tajur
331 16
31854
32217
5 3 1
32 7 6 6
33332332123252
3640
333810
343092107 Surianeun
3 4 3 35
33445 4 43 0
35000.0
7 7 6
3 5 134 0 87 8 8
34996 Cisata
3 5 3 6 7
3355671281
359 8
36032
3 6
3663546506
336
333777120121731
3 7
37 3376105
337 89 0237378816
3 8 1 4 2
3388 45 783 18383
3
3 8 26 5 98 0 83
3 38 9 35 9199020
0
33992 32 338 6
3 995453
40000.0
333999879777518
0
4 0 4 405 182
4 40 06 58 58 8
40 709 Cilemer 3
4411102 617 494 2
3 8
44 10
Hilir
44118901724 1
44 22 21 32 68
42020
44 2 24 3 4 4
4 2
4422981026
431 0 7 0
43605 1 4 3 387
4 3 6
444 333 987750
444413 84 84
4 44 4 456
45000.0
44947546194 4 7
13 7314
560 4
771
0 1 9
SUDETAN 0 - 5270
615623 39 6
1 5 7 7
1 7 8 8
22028341
2254925873
2 8
3030
3198
398
73392
3900
4324
50000.0
5 5
4 7 98
5270
[m]
SISTEM SUNGAI DI DAERAH
PENGALIRAN
• MEMPUNYAI
KEMIRINGAN CURAM,
• PERKEMBANGAN ARAH
VERTIKAL LEBIH DOMINAN,
• BENTUK PENAMPANG “ V “
RUAS BAGIAN HILIR
• PERKEMBANGAN ARAH
HORISONTAL LEBIH DOMINAN,
• KECENDERUNGAN
TERBENTUKNYA LIKA-LIKU
SUNGAI (MEANDERING) ATAU
BERJALIN (BRAIDED).
SUNGAI BERDASARKAN
MATERIALNYA
Sungai
Sungai berliku Gerusan tebing
Bermeander
Kemiringan dasar landai Perpindahan
(Meandering
Bantaran banjir lebar meander
River)
Material dasar pasir dan Penggerusan (scour)
kerikil dan pengendapan
Delta
Sungai berganda Pergeseran sungai
Endapan material halus Pengendapan dan
berupa lanau dan lempung pertumbuhan ke
hilir
PERMASALAHAN SECARA UMUM DAN
ALTERNATIF PENANGGULANGAN (1)
Degradasi (penurunan) • Pemasangan rip rap dari batu kali Prinsip dasar untuk menanggulangi degradasi
dasar sungai atau beton adalah dengan pemanfaatan material dengan
• Bangunan pengendali dasar sungai karakteristik yang dapat menahan gerusan
di hilir jembatan lokal yang terjadi sehingga permukaan dasar
sungai dapat dipertahankan elevasinya.
Potensi gerusan lokal di Bangunan pengarah aliran di udik Bangunan pengarah aliran yang direncanakan
udik (hulu) jembatan jembatan berfungsi untuk meratakan kecepatan aliran
akibat penyempitan lebar yang terjadi di bentang jembatan sehingga
sungai dan tikungan potensi gerusan lokal dapat diminimalisir.
sungai
PERMASALAHAN SECARA UMUM DAN
ALTERNATIF PENANGGULANGAN (2)
Permasalahan Alternatif Penanggulangan Keterangan
Gerusan lokal pada Pelindung kaki/tapak pada pilar Pemilihan bentuk pilar dapat
pilar dan meminimalisir
dan kepala jembatan kepala jembatan berupa pelat potensi gerusan lokal di hilir pilar
beton atau rip-rap jembatan. Secara hidraulik pilar
batu/beton/bronjong kawat berisi berbentuk bulat/lingkaran mengalami
batu gerusan lokal paling rendah/kecil
dibanding bentuk pilar yang lain.
Gerusan lokal di • Peredam energi di hilir jembatan
hilir jembatan • Pengarah aliran di hilir jembatan
• BERADA DI PERTEMUAN
SEGMEN CURAM DAN
LANDAI, DENGAN LAJU
ANGKUTAN SEDIMEN YG
BESAR.
• DIBATASI TEBING YG STABIL.
• TERDAPAT NODE.
• SETEMPAT ATAU SEPANJANG
ALUR SUNGAI.
• MATERIAL DASAR SUNGAI
: PASIR - KERIKIL.
SUngai Berjalin (Braided River)
KESEIMBANGAN (INTERNAL DAN EKSTERNAL)
[meter] 5-10-2001 08:00
150.0
145.0
140.0
135.0
130.0
235
350
474
30
721
125.0
916
1185
120.0
1416
1613
0
115.0
1805
110.0
2193
2388
105.0
2586
2793
100.0
3008
3197
95.0
90.0
4061
85.0
4651
80.0
5036
5251
75.0
70.0
6883
6688
65.0
7780
7395
60.0
8228
55.0
50.0
8637
9220
10819
9883
11021
10078
10300
10588
45.0
11625
11814
10473
13982
12749
12352
12561
12962
13177
12227
40.0
14508
13762
14341
14871
11426
15074
15268
15681
14139
15457
16305
115990
14644
1 177436
16502
12027
16671
17171
15818
6104
16983
16875
35.0
10
30.0
25.0
20.0
15.0
CIPAMINGKIS 0 - 17431
0.0 1000.0 2000.0 3000.0 4000.0 5000.0 6000.0 7000.0 8000.0 9000.0 10000.0 11000.0 12000.0 13000.0 14000.0 15000.0 16000.0 17000.0
[meter]
• KESEIMBANGAN ALAMI SUNGAI : DEBIT, PENAMPANG, KEMIRINGAN DASAR SUNGAI, MATERIAL TEBING, DAN MATERIAL DASAR SUNGAI.
• GANGGUAN : PERUBAHAN ARAH VERTIKAL (DEGRADASI / AGRADASI) DAN ARAH HORISONTAL (GERUSAN TEBING SUNGAI).
AKTIVITAS EXTERNAL (LINGKUNGAN)
Jembatan
Kuto
Bangunan Pengendali
Dasar Sungai
• GALIAN C DI SUNGAI
• PILAR JEMBATAN
DEGRADASI DAN GERUSAN LOKAL (PERGERAKAN VERTIKAL)
M.A.B
Bantaran Banjir
M.A.N
Kedalam an Gerusan
Gerusan Umum
M.A.B = Muka Air Banjir Rencana Gerusan Karena Pengaruh Pilar
M.A.N = Muka Air Normal
TERMINOLOGI UMUM GERUSAN
PADA JEMBATAN
MASALAH GERUSAN LOKAL PADA JEMBATAN
6. Adanya bangunan air di sekitar jembatan baik di hulu maupun hilir jembatan
PENYELIDIKAN GERUSAN
A. Metode Konvensional
mengukur kedalaman dari permukaan air sampai dasar sungai dengan
menggunakan papan duga sambil berdiri di dasar sungai bila sungainya
tidak dalam atau di atas perahu bila sungainya dalam.
59
BANGUNAN AIR TERKAIT SUNGAI (V-H-Lokal)
3.00 7.00
+16.98
2
1
+15.50 +15.28
BETON K.225 ( 1 : 2 : 3 )
+13.00
2.00 2.50 1.20 +12.00
3.00 1
+11.48 1
+10.98
+10.00
1 +9.48
1 5
+9.98 2
2.00 1.00
+8.00 +8.00
+7.48 BATU KALI Ø 60 Cm 1
ANGKUR Ø 16
LIHAT DETAIL A 2
+6.50 1
2
5
1 +5.48
2.30 1.00 2.00 1.00
+5.00
BETON CYCLOP ( 1 : 3 : 5 )
+4.00 +4.00 R = 0.50 +4.00
GEOTEXTILE
+3.00
+3.00
POTONGAN A - A
FUNGSI TONGKAT HOKI: ADALAH MENGALIRKAN ALIRAN DARI UDIK AGAR MENUJU KE BENTANG JEMBATAN DENGAN
MERATA DAN MELINDUNGI TANGGUL PENUTUP DARI ALIRAN LANGSUNG YANG DAPAT MERUSAK TANGGUL.
JENIS BANGUNAN PENGAMAN JEMBATAN
PADA SUNGAI BERJALIN
Alternatif bangunan pengaman jembatan pada sungai berjalin
berdasarkan lebar sungai:
Lebar sungai < 100 m
Elevasi tebing sungai tidak terlalu jauh: Corong
FUNGSI CORONG: ADALAH MENGALIRKAN ALIRAN DARI UDIK AGAR MENUJU KE BENTANG JEMBATAN
DENGAN MERATA DAN MELINDUNGI TANGGUL PENUTUP DARI ALIRAN LANGSUNG YANG DAPAT
MERUSAK TANGGUL.
JENIS BANGUNAN PENGAMAN JEMBATAN PADA
SUNGAI BERJALIN
Alternatif bangunan pengaman jembatan pada sungai berjalin berdasarkan
lebar sungai:
Lebar sungai > 100 m
Susunan bangunan pelindung tebing tak langsung (krib)
secara berjenjang
Susunan
Krib
Krib dari
brionjong
L/2
L
Tebing dari soft-rock / bronjong
Bottom panel dari soft-rock
Ce rucuk /
dolken kayu
O 0.10 m l =
3m,dipasang
tiap 1m
Turap be si
dipasan
g rapat l
= 12m
Turap besi
dipasang
A
tiap 2m, l
= 6m
B
R = 10.00
+ 10.00
+ 10.00
1:1
1:1
Ri b be rta ngga
DENAH
SKALA 1 : 200
Beton blok tekunci
B Tutup besi dipasang rapat
A
II IV
+10.00
+10.00
III III
+7.00
Rib bertangga
Rib bertangga POTONGAN II - II +7.00
I I
+7.00
Skala 1 : 50
+5.00
+5.00
+4.00
+5.00
+4.00
+4.00
POTONGAN A - A
Skala 1 : 100
POTONGAN B - B
POTONGAN II - II Skala 1 : 100 POTONGAN I : I
Skala 1 : 50 Skala 1 : 50
MATERIAL RIP-RAP BATU BOULDER
No Tipikal
1 Rip-rap batu boulder
2 Blok beton acak
3 Blok beton terkunci
4 Pasang batu
5 Beton bertulang
6 Bronjong
7 Geosintetik
8 Tiang pancang
MATERIAL BLOK BETON ACAK
No Tipikal
1 Rip-rap batu
boulder
2 Blok beton acak
3 Blok beton terkunci
4 Pasang batu
5 Beton bertulang
6 Bronjong
7 Geosintetik
8 Tiang pancang
50cm
50cm
MATERIAL BLOK BETON TERKUNCI
No Tipikal
1 Rip-rap batu boulder
2 Blok beton acak
3 Blok beton terkunci
4 Pasang batu
5 Beton bertulang
6 Bronjong
7 Geosintetik
8 Tiang pancang
MATERIAL PASANGAN BATU DAN BETON BERTULANG
3.00 7.00
+16.98
2
1
+15.50 +15.28
BETON K.225 ( 1 : 2 : 3 )
+13.00
2.00 2.50 1.20 +12.00 1
3.00
1
+11.48
+10.98
+10.00
+9.98 1
+9.48
1
5
2
2.00 1.00
+8.00 +8.00
+7.48 BATU KALI Ø 60 Cm 1
ANGKUR Ø 16
LIHAT DETAIL A 2
+6.50 1
2
5
1 +5.48
+5.00
BETON CYCLOP ( 1 : 3 : 5 )
GEOTEXTILE
+4.00 +4.00 R = 0.50 +4.00
2.30 1.00 2.00 1.00 +3.00
+3.00
1.50 1.50 1.00 RIP RAP BATU Ø 0.30 m
0.75
7 Geosintetik
1.5
0.60
1
1.00
8 Tiang pancang
1.50
PAS. BATU KALI
1 (1:4)
1.00
1.50
0.40 6.00
1.5
+10.00
0.60
0.40 Filter
1
1
Struktur yang ada
Rib Bertangga Lubang Pematus
+4.00
1.00
0.60
1.00 15.00
POTONGAN B - B
MATERIAL BRONJONG, GEOSINTETIK, DAN TIANG PANCANG
No Tipikal
1 Rip-rap batu boulder
2 Blok beton acak
3 Blok beton terkunci
4 Pasang batu
5 Beton bertulang
6 Bronjong
7 Geosintetik
8 Tiang pancang
CONTOH KASUS 1. JEMBATAN KALI WAE MEDE, PULAU
HALMAHERA MALUKU UTARA
Kondisi
jembatan
setelah banjir
• Terjadi banjir yang menyebabkan jalan dari Galela ke Tobelo putus total.
• Jembatan Rangka Baja bentang 80 m dengan jumlah bentang 1 dan pondasi
tiang pancang.
• Oprit sepanjang 50 m dan Plat Injak tergerus arus sungai.
• Tebing ikut tergerus menyebabkan pelebaran penampang basah sungai.
CONTOH KASUS 1.JEMBATAN KALI WAE MEDE,
PULAU HALMAHERA MALUKU UTARA
Kondisi
sesudah
dilaksanakan
tanggap
darurat
• Setelah banjir terjadi sedimentasi di bagian kanan dan kiri tebing sungai
dengan penampang basah sungai membesar di sekitar jembatan.
• Penanganan tanggap darurat dengan cara menimbun oprit dan memasang
rambu lalu lintas.
• Penanganan tanggap darurat juga dilakukan dengan cara normalisasi sungai
dengan membuat alur sungai.
CONTOH KASUS 1. JEMBATAN KALI WAE MEDE, PULAU
HALMAHERA MALUKU UTARA
Layout
• Bangunan pengaman
tebing sungai
menggunakan bronjong
kemiringan 1 : 1 dan diberi
pengunci ke arah tebing
sungai, dan untuk
bangunan pengarah air
dibikin seperti corong agar
dapat mengarahkan aliran
sungai
• Untuk scouring dibawah
footing jembatan Air
Kadur
(B) cukup diberikan beton
siklop dibawah footing
tanpa mengurangi
penampang basah sungai
dan untuk oprit perlu
diperbaiki kembali.
• Berkoordinasikan dengan
BBWS Sumatera VIII
CONTOH KASUS 3. JEMBATAN PEDES PRUPUK – BTS.
KAB. TEGAL/BANYUMAS PROV. JAWA TENGAH
Terjadi hujan deras dan gerusan lereng sungai di sisi barat jembatan
pada tanggal 15 Februari 2018 dan tanggal 5 Maret 2018 telah terjadi
hujan deras dan gerusan lereng sungai di sisi utara abutmen jembatan
mengaibatkan struktur abutmen dan fondasi sumurannya terbuka.
CONTOH KASUS 3. JEMBATAN PEDES PRUPUK – BTS.
KAB. TEGAL/BANYUMAS PROV. JAWA TENGAH
- 15 Februari 2018
terjadi hujan deras,
menyebabkan
gerusan dinding kiri
sungai ±100 m
barat jembatan (sisi
hilir) akibatnya 5
rumah runtuh (A)
- 5 Maret 2018,
terjadi hujan deras,
menyebabkan
gerusan pada
dinding kanan
• Panjang bentang 51,2 m, jumlah bentang 1, Rangka Baja sungai di dekat
Inggris (RBU) tahun bangun 1982 abutmen utara
jembatan (sisi hulu)
• Jembatan berada di aliran sungai Pedes, sungai akibatnya footing
meandering (berkelok-kelok) abutmen dan
• Posisi jembatan dekat tikungan sungai fondasi sumuran
terekspose (B)
• Aliran sungai menggerus tebing sungai dari jarak ±150 m
sampai posisi abutmen jembatan
• Berdasarkan pengamatan visual, dasar sungai berupa batuan
berpasir, bagian bawah tebing sungai kanan berupa tanah
padas
CONTOH KASUS 3. JEMBATAN PEDES PRUPUK – BTS.
KAB. TEGAL/BANYUMAS PROV. JAWA TENGAH
Kebutuhan Alternatif
No Kriteria Kebutuhan Data Jenis Scouring Jenis Struktur Acuan
Analisis Penanggulangan
Rip-rap batu boulder SNI 03-2401-1991
Pelindung kaki /
Blok beton acak SNI 03-2401-1991
Beda tinggi dasar tapak pilar dan Blok beton terkunci SNI 03-2401-1991
sungai sepanjang Degradasi dasar abutmen
Potongan Memanjang sungai (terukur), sungai Pasang batu SNI 03-2401-1991
Bangunan pengendali
dan Melintang Sungai analisis hidrodinamik, Beton bertulang SNI 03-2401-1991
dasar sungai Blok beton terkunci SNI 03-2401-1991
1km ke arah udik, 1 dan analisis angkutan
Penentuan km ke arah hilir, sedimen Bottom panels Bronjong SNI 03-2400-1991
1 Agradasi dasar Penentuan elevasi - -
Segmen Sungai gradasi butir material
sungai Pengerukan - -
dasar sungai, data
Pasang batu SNI 03-3441-1994
debit 2th- an, dan
Pelindung abutmen Beton bertulang SNI 03-3441-1994
debit desain (Q100th- Geosintetik SNI 03-3441-1994
Bentuk topografi alur
an) Gerusan tebing Bottom panels Bronjong SNI 03-2400-1991
sungai
Bronjong SNI 03-2400-1991
Krib pengarah aliran
Tiang pancang SNI 03-2400-1991
Kebutuhan Alternatif
No Kriteria Kebutuhan Data Jenis Scouring Jenis Struktur Acuan
Analisis Penanggulangan
Rip-rap batu boulder SNI 03-2401-1991
Pelindung kaki / tapak
Blok beton acak SNI 03-2401-1991
pilar dan abutmen Blok beton terkunci SNI 03-2401-1991
Pengaruh terhadap Degradasi dasar Pasang batu SNI 03-2401-1991
suply sedimen ke hilir sungai Bangunan pengendali
Beton bertulang SNI 03-2401-1991
dasar sungai Blok beton terkunci SNI 03-2401-1991
Bottom panels Bronjong SNI 03-2400-1991
Peninggian elevasi
- -
Pengaruh terhadap gelagar
Bangunan Air di Udik Agradasi dasar
pengempangan (back
dan Hilir sungai
water ) ke arah udik Pengerukan - -
No Check List Kebutuhan Data Ada Tidak Ada Tindak Lanjut Referensi
Data Topografi dari 1 km di Udik Jembatan sampai 1 Lakukan Pengukuran Topografi Sungai Manual Analisa Scouring
1 x
km di Hilir Jembatan di Sekitar Jembatan Bab. 4.1 dan Bab. 4.6
Data Debit Rata-Rata Harian dalam Setahun / Lakukan Pengumpulan Data / Manual Analisa Scouring
2 x
Banjir Periode Ulang 2 Tahunan / Debit Alur Perhitungan Debit Sungai Bab. 4.2
Penuh
Manual Analisa Scouring
3 Data Debit Banjir Periode Ulang 100 Tahunan x Lakukan Perhitungan Debit Banjir Sungai
Bab. 4.2
Data Jenis Material Dasar Sungai dan Gradasi Butir :
- Jenis Material Dasar Sungai (Lanau / Lempung Manual Analisa Scouring
/Pasir / x Lakukan Pengumpulan Data
4 Bab. 4.3
Kerikil / Batu / Cadas)
- Gradasi Butir Material Dasar Sungai (D35, D50, D65, Manual Analisa Scouring
D90, x Lakukan Pengumpulan Data
Bab. 4.3
Dm)
Data Pengukuran Debit dan Laju Angkutan Sedimen Manual Analisa Scouring
5 x Lakukan Pengumpulan Data
sesaat (Minimal 3 Data) Bab. 4.4
Identifikasi Aktivitas Lingkungan :
Lakukan Identifikasi Lapangan dan
Manual Analisa Scouring
- Galian C di Udik / Hilir Jembatan x Evaluasi Hasil Pengukuran
Bab. 4.1
Topografi
Sungai
No Check List Kebutuhan Data Ada Tidak Ada Tindak Lanjut Referensi
Olah Data Topografi untuk Analisis Manual Analisa Scouring
Data Topografi dari 1 km di Udik Jembatan sampai 1 Morfologi Sungai Bab. 4.6
1 x
km di Hilir Jembatan Identifikasi Adanya Tikungan Sungai di Manual Analisa Scouring
Sekitar Jembatan Bab. 4.7
Data Debit Rata-Rata Harian dalam Setahun / Persiapkan Data untuk Analisis Manual Analisa Scouring
2 x
Banjir Periode Ulang 2 Tahunan / Debit Alur Morfologi Sungai Bab. 4.6
Penuh
Persiapkan Data untuk Analisis Scouring Manual Analisa Scouring
3 Data Debit Banjir Periode Ulang 100 Tahunan x
Akibat Pilar Jembatan Bab. 4.8
Data Jenis Material Dasar Sungai dan Gradasi Butir :
- Jenis Material Dasar Sungai (Lanau / Lempung Persiapkan Data untuk Analisis Scouring Manual Analisa Scouring
/Pasir / x
4 Akibat Pilar Jembatan Bab. 4.8
Kerikil / Batu / Cadas)
- Gradasi Butir Material Dasar Sungai (D35, D50, D65, Olah Data Topografi untuk Manual Analisa Scouring
D90, x
Analisis Morfologi Bab. 4.4
Dm) Sungai
Data Pengukuran Debit dan Laju Angkutan Sedimen Olah Data Topografi untuk Analisis Manual Analisa Scouring
5 x
sesaat (Minimal 3 Data) Morfologi Sungai Bab. 4.4
Identifikasi Aktivitas Lingkungan :
Dipertimbangkan dalam Analisis
Manual Analisa Scouring
- Galian C di Udik / Hilir Jembatan x Morfologi Sungai dan Scouring Akibat
Bab. 4.6 dan Bab 4.8
Pilar Jembatan