Nursing Staff by Laws
Nursing Staff by Laws
Nursing Staff by Laws
TAHUN 2023
TENTANG
PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN (NURSING STAFF BY LAWS)
DI RUMAH SAKIT PARAGON
Ditetapkan di Bogor
Pada Tanggal :
Direktur Rumah Sakit Paragon
Pasal 1
Dalam peraturan Internal Keperawatan yang dimaksud dengan :
1. Peraturan Internal Staf Keperawatan (Nursing Staff By Laws) adalah peraturan
penyelenggaraan profesi staf keperawatan dan mekanisme tata kerja komite keperawatan
2. Komite Keperawatan adalah wadah non struktural rumah sakit yang mempunyai fungsi
untuk mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan melalui
mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi.
3. Sfaf Keperawatan adalah kelompok staf perawat profesinal yang dikelompokkan
berdasarkan lima kelompok besar pasien di RS Paragon yaitu Medikal Bedah, Anak,
Maternitas, dan perawatan kritis.
4. Staf Keperawatatan adalah seluruh perawat RS Paragon, termasuk perawat anastesi
perawat gigi dan bedah.
5. Kewenangan Klinis adalah uraian intervensi keperawatan dan kebidanan yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan sesuai dengan area prakteknya.
6. Penugasan Klinis adalah penugasan yang diberikan oleh Direktur RS Paragon terhadap
staf keperawatan untuk melakukan Asuhan Keperawatan atau kebidanan di RS Paragon
berdasarkan daftar kewenangan klinis.
7. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap staf keperawatan untuk menentukkan
kelayakan pemberian kewenangan klinis.
8. Panitia Ad Hoc adalah panitia yang dibentuk oleh Komite Keperawatan untuk membantu
melaksanakan tugas komite keperawatan
9. Komite Bestari (Peer Group) adalah kelompok profesional akademisi yang bekerja sama
dengan RS Paragon
10. Rapat Kerja yaitu rapat yang dilaksanan 1 (satu) kali dalam setahun untuk membahas
rencana kerja.
11. Rapat Pleno yaitu rapat kondisi yang diadakan untuk mengeluarkan rekomendsi
keperawatan
12. Sidang Tahunan yaitu sidang yang dilakukan oleh keperawatan untuk melakukan evaluasi
terhadap program kerja yang telah dilaksanakan.
Pasal 2
1. Maksud dibuatnya peraturan internal staf karyawan adalah agar komite keperawatan dapat
menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik melalui mekanisme kredensial, peningkatan
mutu profesi dan penegakan disiplin profesi perawat di Rumah Sakit Paragon.
2. Tujuan dari peraturan internal staf keperawatan adalah :
a. Mewujudkan profesionalisme perawat di Rumah Sakit Paragon
b. Mengembangkan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di Rumah Sakit
Paragon
c. Menegakkan etik dan disiplin profesi perawat di Rumah Sakit Paragon
d. Memberikan dasar hukum bagi Mitra Bestari dalam pengambilan keputusan profesi
melalui komite keperawatan.
Pasal 3
Asuhan keperawatan hanya boleh dilakukan oleh staf keperawatan yang telah diberi
kewenangan klinis melalui proses kredensial
Pasal 4
Kewenangan klinis yang diberikan kepada staf keperawatan disesuaikan dengan kategori
jenjang klinis keperawatan
Pasal 5
Jenjang klinis keperawatan terdiri dari :
1. Jenjang perawat klinik I
2. Jenjang perawat klinik II
3. Jenjang perawat klinik III
4. Jenjang perawat manager I dan II
Pasal 6
Dalam keadaan tertentu kewenangan klinis dapat diberikan kepada staf keperawatan dengan
melihat kondisi berupa :
1. Kewenangan klinis sementara
2. Kewenangan klinis dalam keadaan darurat
3. Kewenangan klinis bersyarat
Pasal 7
Penjabaran kewenangan klinis seperti tersebut di dalam pasal 5 dan pasal 6 diatur dalam buku
putih.
Pasal 8
Penyusunan buku putih kewenangan klinis keperawatan disusun oleh panitia Ad Hoc yang
dibentuk oleh komite RS Paragon dengan melibatkan Mitra Bestari (Peer Group).
Pasal 9
Dalam rangka mendapatkan kewenangan klinis, staf keperawatan mengajukan secara tertulis
kepada komite keperawatan RS Paragon dengan melampirkan syarat-syarat yang telah
ditentukan.
Pasal 15
Komite keperawatan mengusulkan kepada Direktur RS Paragon agar dikeluarkan penugasan
klinis staf keperawatan sesuai dengan kewenangan klinis.
Pasal 16
Direktur RS Paragon mengeluarkan penugasan klinis kepada staf keperawatan dalam untuk
jangka waktu lima tahun.
Pasal 17
Dalam hal tertentu, Direktur RS Paragon berhak mengeluarkan surat pengakhiran penugasan
klinis kepada staf keperawatan atas rekomendasi sub komite etik dan disiplin profesi melalui
komite keperawatan.
Pasal 18
1. Susunan organisasi komite keperawatan terdiri dari :
a. Ketua
b. Sekertaris
c. Sub Komite
2. Sub komite sebagaimana dimaksud pada pasal 18 ayat 1 huruf d, terdiri dari :
a. Sub komite kredensial
b. Sub komite mutu
c. Sub komite etik dan disiplin
DIREKTUR
WADIR MEDIS
KOMITE KEPERAWATAN
BIDANG
KEPERAWATAN
SEKERTARIS
5. Sekertaris dan sub komite di usulkan oleh ketua komite keperawatan dan di tetapkan oleh
Direktur RS Paragon dengan memperhatikan masukan dari tenaga keperawatan yang
bekerja di RS Paragon.
Pasal 20
Komite keperawatan memberikan jaminan kepada Direktur RS Paragon bahwa tenaga
keperawatan memiliki kompetensi kerja yang tinggi sesuai standar pelayanan dan berperilaku
baik sesuai etika profesinya.
Pasal 21
1. Komite keperawatan mempunyai tugas pokok membantu Direktur RS Paragon dalam
melakukan kredensial, pembinaan disiplin dan etika profesi tenaga keperawatan serta
pengembangan profesional berkelanjutan.
2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) komite
keperawatan mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan konsultasi keperawatan
b. Penyelenggaraan tukar pendapat, kebijakan dan pelaksanaan pelayanan
c. Pemberian motivasi dalam pemecahan masalah profesi keperawatan melalui
pembelajaran.
d. Penggali inovasi dan ide-ide yang membangun dan pembaharuan ke arah perbaikan
profesi keperawatan.
e. Penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran kepada profesi sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan yang di miliki.
f. Penyelenggaraan advokasi dengan memberikan perlindungan dan dukungan kepada
profesi dalam menerima hak-haknya termasuk masalah hukum.
Pasal 22
1. Tanggung jawab komite keperawatan
a. Komite keperawatan bertanggung jawab langsung kepada Direktur RS Paragon
b. Menjaga citra dan nama baik komite keperawatan pada khususnya dan seluruh
pelayanan keperawatan di RS Paragon
2. Wewenang komite keperawatan
a. Membuat dan membubarkan panitia kegiatan keperawatan (Panitia Ad Hoc) secara
mandiri maupun bersama bidang perawatan
b. Mengusulkan rencana kebutuhan tenaga keperawatan dan proses penempatan tenaga
keperawatan berdasarkan tinjauan profesi
c. Mengusulkan pengadaan dan pemerliharaan sarana dan prasarana keperawatan
Pasal 23
Dalam melaksanakan fungsinya komite keperawatan dibantu oleh panitia Ad Hoc yang terdiri
dari Mitra Bestari sesuai dengan disiplin atau spesifikasi dan peminatan tenaga keperawatan
berdasarkan kebutuhan Rumah Sakit.
Pasal 24
Komite keperawatan sebagai Mitra Kerja dari bidang keperawatan dan tidak bertanggung jawab
kepada kepala bidang keperawatan.
Pasal 25
Komite keperawatan bekerja sama dan melakukan koordinasi dengan kepala bidang
keperawatan serta saling memberikan masukan tentang perkembangan profesi keperawatan
dan kebidanan di Rumah Sakit.
Pasal 26
1. Komite keperawatan dan bidang keperawatan melaksanakan kerja dan koordinasi secara
berkala dan berkesinambungan melalui rapat koordinasi keperawatan.
2. Rapat koordinasi komite keperawatan terdiri dari : rapat kerja, rapat rutin, rapat pleno, dan
sidang tahunan :
a. Rapat Kerja
- Rapat kerja keperawatan dilaksanakan dalam setahun sekali dan bersifat terbuka
- Rapat kerja keperawatan di pimpin oleh ketua komite keperawatan dihadiri oleh
sekertaris komite keperawatan, sub komite keperawatan.
- Agenda rapat kerja adalah membuat rencana kerja keperawatan dalam 5 tahun.
b. Rapat Rutin
- Rapat rutin keperawatan dilaksanakan 1 kali dalam sebulan dipimpin oleh ketua
komite keperawatan, diikuti oleh sekertaris komite keperawatan, sub komite atau
bidang keperawatan dan kepala ruangan keperawatan (untuk koordinasi)
- Agenda rapat rutin adalah membahas masalah-masalah harian keperawatan.
c. Rapat Pleno
- Rapat pleno keperawatan di adakan sewaktu-waktu bila dibutuhkan
- Rapat pleno dipimpin oleh ketua komite keperawatan dan di hadiri oleh sekertaris
komite keperawatan dan sub komite
- Agenda rapat pleno adalah membahas persoalan etik dan disiplin staf
keperawatan.
- Kehadiran rapat pleno adalah 100% peserta rapat.
d. Sidang Tahunan
- Sidang tahunan keperawatan di adakan satu kali dalam setahun
- Sidang tahunan dipimpin oleh ketua komite keperawatan dan di hadiri oleh
sekertaris komite keperawatan, sub komite dan kasie keperawatan
- Agenda sidang tahunan adalah membuat rencana kerja keperawatan dalam 1
tahun dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun yang telah lalu
- Keputusan yang diambil harus di setujui sekurang-kurangnya oleh 2/3 peserta
yang hadir.
Pasal 27
1. Sub komite kredensial sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (2) huruf a bertugas :
a. Menyusun daftar rincian kewenangan klinis
b. Menyusun buku putih
c. Menerima hasil vertifikasi persyaratan kredensial
d. Merekomendasikan tahapan proses kredensial
e. Merekomendasikan pemulihan kewenangan klinis bagi setiap tenaga keperawatan
f. Melakukan kredensial ulang secara berkala setiap 5 tahun
g. Membuat laporan seluruh proses kredensial kepada ketua komite keperawatan untuk
diteruskan kepada Direktur RS Paragon.
2. Dalam menjalankan tugasnya sebagaimana tersebut dalam pasal 27 ayat (1), sub komite
kredensial dapat mengusulkan dibentuknya team Ad Hoc kepada ketua komite
keperawatan.
Pasal 28
1. Sub komite mutu profesi sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (2) huruf b bertugas :
a. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktek
b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan tenaga
keperawatan
c. Melakukan audit asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan
d. Memfasilitasi proses pendampingan tenaga keperawatan sesuai kebutuhan.
2. Dalam menjalankan tugasnya sebagaimana tersebut dalam pasal 28 ayat (1), sub komite
mutu profesi dapat mengusulkan dibentuknya team Add Hoc kepada ketua komite
keperawatan baik insidental atau permanen.
Pasal 29
1. Sub komite etik dan disiplin profesi sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (2) huruf c
bertugas :
a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan
b. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan
c. Melakukan penegakan disiplin profesi keperawatan dan kebidanan
d. Merekomendasikan penyelesaian masalah-masalah pelanggaran disiplin masalah-
masalah etik dalam kehidupan profesi, asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan.
e. Merekomendasikan pencabutan kewenangan klinis atau surat penugasan klinis
Pasal 30
1. Dalam memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan diperlukan standar profesi,
standar pelayanan, standar prosedur operasional dan kebutuhan dasar pasien
2. Memenuhi kebutuhan sebagaimana tersebut dalam pasal 30 ayat (1), komite keperawatan
bersama-sama bidang keperawatan berkewajiban menyusun :
a. Standar profesi keperawatan dan kebidanan
b. Standar pelayanan keperawatan dan kebidanan
c. Standar prosedur operasional keperawatan dan kebidanan
d. Standar kebutuhan dasar pasien
3. Dalam keadaan tidak mampu, setiap staf keperawatan berkewajiban melakukan konsultasi
atau merujuk pasien kepada tenaga keperawatan lain yang di anggap lebih mampu.
Pasal 31
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur di kemudian hari melalui
rapat pleno keperawatan
2. Apabila ada pasal atau ayat dalam peraturan internal keperawatan ini yang di kemudian
hari dianggap tidak sesuai, dapat ditinjau ulang melalui sidang tahunan keperawatan.
Pasal 32
Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan peraturan internal keperawatan
dilaksanakan dengan berpedoman pada lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari peraturan ini.
Pasal 33
Peraturan internal keperawatan ini mulai berlaku pada tanggal yang ditetapkan.
Ditetapkan di Bogor
Pada Tanggal :
Direktur Rumah Sakit Paragon