Wulan-Usaha Pisang Krispy-Pkm-K-221030490229-D3farmasi
Wulan-Usaha Pisang Krispy-Pkm-K-221030490229-D3farmasi
Wulan-Usaha Pisang Krispy-Pkm-K-221030490229-D3farmasi
MAHASISWA
Disusun oleh
Nama : Wulan
NIM : 221030490229
Jurusan :D3 Farmasi
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Manfaat
Dengan membuka dan mengembangkan usaha menjual camilan ini dapat
memberi sejumlah manfaat, antara lain:
● Manfaat Ekonomi : Usaha menjual camilan cukup menguntungkan
dari segi ekonomi. Harganya yang murah meriah juga sangat
terjangkau untuk semua kalangan masyarakat. Banyaknya peminat
jajanan pedas akan memberi keuntungan yang cukup menggiurkan
dari segi ekonomi.
5
● Manfaat Sosial: membuka lowongan pekerjaan,dan meningkatkan
produktivitas
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Rincian Produk
Pisang Crispy merupakan cemilan yang dikembangkan dari makanan
berupa pisang goreng dengan berbagai macam varian topping, yang akan
ditawarkan ke pasaran luas dengan menggunakan pisang sebagai bahan
utamanya. Produk ini merupakan inovasi yang nantinya akan
dikembangkan lebih lanjut terkait variasi rasa dan lain sebagainya.
Makanan ini nantinya akan memiliki target di berbagai kalangan.
7
2.4 Cara Pembuatan
1. Belah pisang menjadi 2 bagian.
2. Campurkan tepung terigu dan air secukupnya, aduk hingga
menjadi adonan basah.
3. Masukkan pisang kedalam adonan basah dan lumuri semua
bagian pisang.
4. Siapkan tepung roti / panir.
5. Setelah pisang berlumur adonan basah, letakkan pisang ke
tepung roti. Lumuri semua bagian pisang sampai tertutup dengan
tepung roti.
6. Siapkan wajan dan panaskan minyak goreng secukupnya, lalu
goreng hingga kuning keemasan. Angkat dan lalu tiriskan.
7. Masukan pisang ke dalam kemasan
8. Beri susu kental manis Coklat atau toping yang lain.
9. Pisang Crispy siap dipasarkan.
A. Analisis SWOT
1. Strength (Kekuatan):
● Penyajian cukup praktis dan tidak membutuhkan waktu
lama.
● Harga bahan baku murah meriah.
● Varian rasa yang beragam, dan rasa yang enak.
● Mudah dijalankan.
● Harga per produk cukup terjangkau untuk semua kalangan.
● Perlengkapan usaha dan bahan baku yang mudah didapat.
2. Weightness (Kelemahan):
● Pesaing cukup banyak.
● Permintaan terhadap produk yang naik-turun (tidak stabil).
3. Opportunity (Peluang)
● Camilan disukai banyak orang.
8
● Cocok untuk semua kalangan.
● Pembeli memiliki banyak pilihan varian rasa.
4. Treatment (Ancaman)
Pesaingnya cukup banyak, mulai dari pedagang kaki lima,
hingga cafe dan restoran. Pelayanan dan rasa camilan yang kurang
memuaskan akan membuat usaha sulit berkembang.
9
BAB III
ASPEK PEMASARAN
10
BAB IV
RINCIAN ANGGARAN
7 Transportasi 5.000
Dari rincian diatas, total modal investasi yang dibutuhkan sebesar Rp .40.000,-
11
5 Harga Jual
Adapun produk yang kami tawarkan memiliki harga jual yang bervariasi
tergantung rasa yang diinginkan konsumen. Adapun daftar harga yang kami
tetapkan adalah sebagai berikut:
Harga jual
= harga satuan + laba yang diinginkan
= Rp2.666,00 + Rp334,00
= Rp3.000,00
● Estimasi laba
Adapun perhitungan laba yang didapatkan dalam sekali produksi adalah
sebagai berikut:
= (hasil produksi x harga jual) – modal awal
= (15 x Rp 3.000,00) – Rp40.000,00
= Rp45.000,00 – Rp40.000,00
= Rp5.000,00
12
BAB V
PENUTUP
Demikian proposal kami buat. Semoga proposal usaha camilan ini dapat
diterima dan bermanfaat bagi semua pihak. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut membantu dalam pembuatan
proposal ini.
Dengan selesainya proposal bisnis camilan ini, kami berharap dapat segera
mewujudkan usaha yang telah kami rencanakan. Atas segala waktu dan
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
13
Daftar Pustaka
Alamsyah, Yuyun. (2011). Aneka Resep, Kiat Usaha Pisang Crispy dan Kentang Bumbu. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
Albab, dkk. (2016). Pengaruh Proporsi Mocaf Terhadap Sifat Kerupuk Cekeremes. Jurnal Pangan
dan Agroindustri Vol. 4 No 2 : 515-524.
Aly, Mona, Seleem, Hinar. (2015). Gluten-Free Flat Bread and Biscuits Production by Cassava,
Extruded Soy Protein and Pumpkin Powder. Food and Nutrition Sciences. Vol.6 : pp. 660-
674.
Ambarsari, I, Sarjana, dan A. Choliq. (2009). Rekomendasi dalam Penetapan Standar Mutu Tepung
Ubi Jalar. Jawa Tengah : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian.
Antarlina SS. (1998). Proses Pembuatan dan Penggunaan Tepung Ubi Jalar Untuk Produk Pangan.
Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian : Malang
Antarlina, S.S. (2002). Pengolahan Tepung Komposit Terigu-Ubijalar Sebagai Bahan Baku Industri
Pangan. F.G. Winarno (Eds.). Dalam Kumpulan Penelitian Terbaik Bogasari Nugraha
Tahun 1998-2001 . Jakarta : 105-118. Antarlina, SS dan J.S. Utomo.(1999). Proses
Pembuatan dan Penggunaan Tepung Ubi Jalar untuk Produk Pangan. Balitkabi Vol.15 Hal :
30-44.
14