Stase Gerontik Laporan Pendahuluan Proses Menua
Stase Gerontik Laporan Pendahuluan Proses Menua
Stase Gerontik Laporan Pendahuluan Proses Menua
PROSES MENUA
DISUSUN OLEH :
NIM:
2020
LEMBAR PENGESAHAN
DISUSUN OLEH :
NIM:
Mengetahui,
Perseptor Akademik Perseptor Klinik
( ) ( )
LAPORAN PENDAHULUAN
PROSES MENUA
A. Definisi Lansia
Pengertian lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan
akal dan fisik, yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam
hidup. Sebagai mana diketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia
mempunyai kemampuan reproduksi dan melahirkan anak. Ketika kondisi
hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan
memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia yang
normal, siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap
fase hidupnya dan mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya
(Darmojo, 2012)
Lanjut usia adalah seseoranng yang mencapai usia 60 tahun ke atas, baik
pria maupun wanita. Menjadi tua merupakan proses alami yang berarti
seseorang telah memulai tahap-tahap kehudupannya, yaitu neonates,
toodler,pra sekolah, sekolah, remaja, dewasa, dan lansia(Padila, 2013).
B. Proses Menua
Proses menua adalah suatu proses alamiyang akan terjadi pada pada
setiap maklukhidup (Fitri & M, 2016).
Menurut Laslet (Sudirman & Siti, 2011)menyatakan bahwa semua
makhluk hidup memilki siklus kehidupan menuju tua yang diawali dengan
proses kelahiran, tumbuh menjadi dewasa, berkembang biak, menjadi tuadan
akhirnya tutup usia. Sedangkan usia lanjutadalah masa yang tidak bisa
dielakan bagiorang yang dikarunia umur panjang.
C. Batasan Lanjut Usia
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO (Darmojo, 2012) batasan lanjut
usia meliputi :
1. Usia pertengahan (middle age) adalah kolompok usia 45-59 tahun.
2. Lanjut usia (elderly) antara usia 60-74 tahun.
3. Lanjut usia tua (old) antara 75-90 tahun.
4. Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun
ProsesF.
Menua
Penyakit
Peningkatan radikal
degenerative (DM,
osteoporosis,
hipertensi, penyakit
Kerusakan sel-sel jantung koroner
DNA (sel-sel tubuh)
F. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Stanley dan Patricia, 2011 Pemeriksaan laboatorium rutin yang
perlu diperiksa pada pasien lansia untuk mendeteki dini gangguan kesehatan
yang sering dijumpai pada pasien lansia yang belum diketahui adanya
gangguan / penyakit tertentu (penyakit degeneratif) yaitu :
1. Pemerikasaan hematologi rutin
2. Urin rutin
3. Glukosa
4. Profil lipid
5. Alkalin pospat
6. Fungsi hati
7. Fungsi ginjal
8. Fungsi tiroid
9. Pemeriksaan feses rutin
G. Pengkajian
Perawat mengkaji perubahan pada perkembangan fisiologis, kognitif
dan perilaku sosial pada lansia
1. Perubahan fisiologis
Perubahan fisik penuaan normal yang perlu dikaji :
Sistem Temuan Normal
Integumen Warna kulit Pigmentasi
berbintik/bernoda diarea
yang terpajan sinar matahari,
pucat meskipun tidak
anemia
Kelembaban Kering, kondisi bersisik
Suhu Ekstremitas lebih dingin,
penurunan perspirasi
Tekstur Penurunan elastisitas,
kerutan, kondisi berlipat,
kendur
Distribusi Penurunan jumlah lemak
lemak pada ekstremitas,
peningkatan jumlah
diabdomen
Rambut Penipisan rambut
Kuku Penurunan laju pertumbuhan
Kepala dan Kepala Tulang nasal, wajah
leher menajam, & angular
Mata Penurunan ketajaman
penglihatan, akomodasi,
adaptasi dalam gelap,
sensivitas terhadpa cahaya
telinga Penurunan menbedakan
nada, berkurangnya reflek
ringan, pendengaran kurang
Mulut, Penurunan pengecapan,
faring aropi papilla ujung lateral
lidah
leher Kelenjar tiroid nodular
Thoraxs & Peningkatan diameter
paru-paru antero-posterior,
peningkatan rigitas dada,
peningkatan RR dengan
penurunan ekspansi paru,
peningkatan resistensi jalan
nafas
Sistem Jantung Peningkatan sistolik,
& Vascular perubahan DJJ saat istirahat,
nadi perifer mudah
dipalpasi, ekstremitas bawah
dingin
Payudara Berkurangnnya jaringan
payudara, kondisi
menggantung dan
mengendur
Sistem Penurunan sekresi keljar
Pencernaan saliva, peristatik, enzim
digestif, konstppasi
Sistem wanita Penurunan estrogen, ukuran
Reproduksi uterus, atropi vagina
pria Penurunan testosteron,
jumlah sperma, testis
Sistem Penurunan filtrasi renal,
Perkemihan nokturia, penurunan
kapasitas kandung kemih,
inkontenensia
wanita Inkontenensia urgensi &
stress, penurunan tonus otot
perineal
pria Sering berkemih & retensi
urine.
Sistem Penurunan masa & kekuatan
muskoloskel otot, demineralisasi tulang,
etal pemendekan fosa karena
penyempitan rongga
intravertebral, penurunan
mobilitas sendi, rentang
gerak
Sistem Penurunan laju reflek,
Neurologi penurunan kemampuan
berespon terhadap stimulus
ganda, insomia, periode
tidur singkat
Pengkajian status fungsional :
Pengkajian status fungsional adalah suatu pengukuran kemampuan
seseorang untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari – hari secara mandiri.
Indeks Katz adalah alat yang secara luas digunakan untuk menentukan hasil
tindakan dan prognosis pada lansia dan penyakit kronis. Format ini
menggambarkan tingkat fungsional klien dan mengukur efek tindakan yang
diharapkan untuk memperbaiki fungsi. Indeks ini merentang kekuatan
pelaksanaan dalam 6 fungsi : mandi, berpakaian, toileting, berpindah,
kontinen dan makan.
Tingkat Kemandirian Lansia :
A: kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar
mandi,berpakaian dan mandi
B: kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari – hari, kecuali
satu dari fungsi tambahan
C: kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari – hari, kecuali
mandi dan satu fungsi tambahan
D: kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari – hari, kecuali
mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan
E: kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari – hari, kecuali
mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F: kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari – hari, kecuali
mandi, berpakaian, ke kamar kecil
G: Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
2. Perubahan Kognitif
Kebanyakan trauma psikologis dan emosi pada masa lanisa
muncul akibat kesalahan konsep karena lansia mengalami kerusakan
kognitif. Akan tetapi perubahan struktur dan fisiologi yang terjadi pada
otak selama penuaan tidak mempengaruhi kemampuan adaptif & fungsi
secara nyata
Pengkajian status kognitif
a) SPMSQ (short portable mental status quetionnaire)
Digunakan untuk mendeteksi adanya dan tingkat kerusakan
intelektual terdiri dari 10 hal yang menilai orientasi, memori dalam
hubungan dengan kemampuan perawatan diri, memori jauh dan
kemam[uan matematis.
b) MMSE (mini mental state exam)
Menguji aspek kognitif dari fungsi mental, orientasi, registrasi,
perhatian dank kalkulasi, mengingat kembali dan bahasa. Nilai
kemungkinan paliong tinggi adalaha 30, dengan nialu 21 atau
kurang biasanya indikasi adanya kerusakan kognitif yang
memerlukan penyelidikan leboh lanjut.
c) Inventaris Depresi Bec
Berisi 13 hal yang menggambarkan berbagai gejal dan sikap yang
behubungan dengan depresi. Setiap hal direntang dengan
menggunakan skala 4 poin untuk menandakan intensitas gejala
3. Perubahan psikososial
Lansia harus beradaptasi pada perubahan psikososial yang
terjadi pada penuaan. Meskipun perubahan tersebut bervariasi, tetapi
beberapa perubahan biasa terjadi pada mayoritas lansia.
a) Pengkajian Sosial
Hubungan lansia dengan keluarga memerankan peran sentral pada
seluruh tingkat kesehatan dan kesejahteraan lansia. Alat skrining
singkat yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi social lansia
adalah APGAR Keluarga. Instrument disesuaikan untuk digunakan
pada klien yang mempunyai hubungan social lebih intim dengan
teman-temannya atau dengan keluarga. Nilai < 3 menandakan
disfungsi keluarga sangat tinggi, nilai 4 – 6 disfungsi keluarga
sedang.
A : Adaptation
P : Partnership
G :Growth
A :Affection
R : Resolve
d) Keamanan Rumah
Perawat wajib mengobservasi lingkungan rumah lansia untuk
menjamin tidak adanya bahaya yang akan menempatkan lansia pada
resiko cidera. Faktor lingkungan yang harus diperhatikan :
1) Penerangan adekuat di tangga, jalan masuk & pada malam hari
2) Jalan bersih
3) Pengaturan dapur dan kamar mandi tepat
4) Alas kaki stabil dan anti slip
5) Kain anti licin atau keset
6) Pegangan kokoh pada tangga / kamar mandi
H. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. Melaporkan secara perbal Kelemahan Intoleransi
adanya kelemahan atau Umum Aktivitas.
kelelahan.
Penurunan kekuatan otot.
ADL dibantu
2. Postur tubuh tidak stabil Penurunan Kerusakan
selama melakukan kegiatan. kekuatan otot mobilitas fisik
Keterbatasan ROM
Perubahan gaya berjalan
(penurunan kecepatan
berjalan, kesulitan memulai
jalan, langkah sempit, kaki
diseret)
3. Laporan secara verbal dan Angen injury Nyeri kronis
non verbal. biologis
Perubahan pola tidur
Nyeri lebih dari 6 bulan