Kak Pengawasan Marka Jalan
Kak Pengawasan Marka Jalan
Kak Pengawasan Marka Jalan
Kegiatan :
2.15.02.1.05 Pelaksanaan Manajemen dan Rekayasa Lalu
Lintas untuk Jaringan Jalan Provinsi
Sub Kegiatan :
2.15.02.1.05.02 Pengadaan, Pemasangan, Perbaikan dan
Pemeliharaan Perlengkapan Jalan dalam rangka
Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
Paket Pekerjaan :
Rambu-Rambu Lalu Lintas Darat Lainnya - Jasa Konsultansi Pengawasan
Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan;
Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang Lalu lintas dan Angkutan jalan memiliki peranan yang sangat penting
dan strategis sehingga penyelenggaraannya dikuasai oleh Negara, dan
pembinaannya dilakukan oleh Pemerintah dengan tujuan untuk
mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman,
cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien, mampu
memadukan transportasi lainnya, menjangkau seluruh pelosok
wilayah daratan, menunjang pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas
sebagai pendorong, penggerak dan penunjang pembangunan nasional
dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka penyelenggaraan lalu lintas
dan angkutan jalan perlu didukung oleh tersedianya fasilitas
perlengkapan jalan yang memenuhi standar guna memberikan
informasi kepada pengguna jalan tentang peraturan dan petunjuk
yang diperlukan untuk mencapai arus lalu lintas yang selamat,
seragam dan beroperasi dengan efisien, sehingga dapat meningkatkan
keselamatan dan menyediakan pergerakan yang teratur terhadap
pengguna jalan.
Penyebab terjadinya kecelakaan dan kemacetan lalu lintas saat ini
selain disebabkan oleh meningkatnya volume kendaraan pada ruas-
ruas jalan, faktor kelalaian pengemudi/pengguna jalan, kerusakan
jalan, juga disebabkan kurangnya perlengkapan jalan yang tersedia.
Mengacu kepada pasal 25 ayat (1) Undang-undang 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bahwa “Setiap Jalan yang
digunakan untuk Lalu Lintas umum wajib dilengkapi dengan
perlengkapan Jalan berupa : a) Rambu Lalu Lintas; b) Marka Jalan; c)
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas; d) alat penerangan Jalan; e) alat
pengendali dan pengaman Pengguna Jalan; f) alat pengawasan dan
pengamanan Jalan; g) fasilitas untuk sepeda, Pejalan Kaki, dan
penyandang cacat; dan; h) fasilitas pendukung kegiatan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan yang berada di Jalan dan di luar badan Jalan.”,
maka dengan demikian Pemerintah berkewajiban dan
bertanggungjawab untuk menyediakan perlengkapan jalan pada ruas-
ruas jalan sesuai dengan kewenangannya.
Penyelenggaraan di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan
angkutan jalan meliputi diantaranya manajemen dan rekayasa lalu
lintas yang dilakukan dengan melakukan Pengadaan dan Pemasangan
perlengkapan jalan pada Ruas Jalan Provinsi antara lain rambu lalu
lintas, marka jalan, pagar pengaman jalan, APILL, paku jalan rambu
lalu lintas standar, penerangan jalan umum, dan fasilitas perlengkaan
jalan lainnya.
Dinas Perhubungan Provinsi Banten, pada Tahun 2023 ini akan
melakukan pemasangan perlengkapan jalan berupa Marka Jalan pada
ruass-ruas jalan Provinsi di WKP I, II dan III, hal tersebut dilakukan
guna mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas.
Maka untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi
Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan pada Ruas Jalan Provinsi di
WKP I, II dan III, diperlukan jasa keahlian profesi yaitu konsultan di
bidang teknik jalan yang dapat memberikan masukan dari segi teknis,
baik bagi pelaksana pekerjaan konstruksi maupun bagi pengguna
barang, sehingga dalam rangka pelaksanaan pemenuhan kebutuhan
perlengkapan jalan berupa Marka Jalan dapat dilaksanakan sesuai
dengan metode dan spesifikasi teknis yang diharapkan oleh pengguna
barang serta dapat dipertanggungjawabkan secara administrasi dan
teknis.
2. Maksud dan Tujuan Maksud dari pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan Pengadaan dan
Pemasangan Marka Jalan pada Ruas Jalan Provinsi WKP I, WKP II
dan WKP III, yaitu :
a. Bahwa setiap pelaksanaan konstruksi fisik yang dilakukan oleh
kontraktor pelaksana harus mendapat pengawasan secara teknis
dilapangan, agar rencana teknis yang telah disiapkan dan
dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan kontruksi dapat
berlangsung operasional efektif.
b. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh pemberi
jasa pengawasan yang kompeten, dan dilakukan secara penuh
dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan di lapangan
sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
c. Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasi
pekerjaan konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan
pelaksanaan.
d. Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan
intensitas pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat
melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
(KAK) yang telah disepakati.
9. Studi-Studi -
Terdahulu
17. Jangka Waktu Jangka waktu kontrak pekerjaan yaitu selama 90 (sembilan puluh)
Penyelesaian hari Kalender sejak tanggal SPMK.
Kegiatan
19. Laporan Laporan ini yang memuat mengenai progress pekerjaan yang
Mingguan dilakukan oleh pelaksana/kontraktor dalam kurun waktu 1 ( Satu )
minggu sampai akhir pekerjaan berdasarkan progress kerja harian
dilampiri laporan mengenai progress kegiatan yang telah dicapai
oleh kontraktor pelaksana, serta masalah-masalah yang timbul di
lapangan dan cara penanggulangannya, penyimpangan jadwal
apabila ada, dan juga dilampri didalam grafik-grafik dan foto-foto
dokumentasi sebagai pendukung laporan tersebut.
20. Laporan Bulanan Laporan ini yang memuat mengenai progress pekerjaan yang
dilakukan oleh pelaksana/kontraktor dalam kurun waktu 1 ( Satu )
bulan sampai akhir pekerjaan berdasarkan progress kerja
mingguan.
1. Laporan Akhir Laporan akhir memuat laporan seluruh kegiatan meliputi progress
kegiatan selama pekerjaan di lampiri dengan gambar as built
drawing dan dokumentasi pekerjaan. Laporan mencakup fakta dan
dokumentasi yang menggambarkan pendekatan/metodologi yang
dipilih oleh konsultan dalam memberikan jasa.
2. Laporan Teknis Laporan teknis terdiri dari gambar teknis berupa as shop drawing,
as built drawing, dan dokumentasi pelaksanaan pekerjaan fisik.
Hal-Hal Lain
TRI NURTOPO, MT
NIP. 19660530 199003 1 003