Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1
2
2
Toto Suryana, Af, A.,dkk. Pendidikan agama Islam: untuk perguruan tinggi, Bandung:
Tiga Mutiara, 1996, hlm. 148-150
3
Google scholar, Pendidikan Aqidah Akhlak dalam Membentuk Karakter Siswa” (Studi di
Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2013). Diakses pada tanggal 13 September
2017. Pukul 18.30 WIB
4
Theo Riyanto, Pembelajaran Sebagai Proses Bimbingan Pribadi, Jakarta. Gramedia
Widiasarana Indonesia. 2002. hlm. 89
3
beriman dan menjalankan perintah agama islam dengan baik. Artinya dalam
taraf yang sederhana orang tua tidak ingin anaknya menjadi generasi yang
nakal serta jauh dari nilai-nilai pendidikan agama islam.
Orang tua menyadari tentang arti pentingnya pendidikan bagi anak-anak
khususnya pendidikan yang ada sangkut pautnya dengan nilai-nilai pendidikan
agama islam, meliputi: aqidah, ibadah dan akhlakul karimah. Karena itu
semua merupakan tanggung jawab orang tua terhadap generasi yang
dilahirkannya. Sehubungan dengan adanya tanggung jawab ini, maka
seharusnya orang tua dapat mengetahui mengenai pola dan metode
menanamkan aqidah untuk anak keturunannyadalam keluarga. Dalam
lingkungan ini terletak dasar-dasar pendidikan.
Pendidikan merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk
mewujudkan masyarakat madani yang mampu menguasai, mengembangkan,
mengendalikan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai
manusia, anak didik memiliki karakteristik, belum memiliki pribadi dewasa
dan masih menyempurnakan aspek tertentu dari kedewasaannya, sehingga
masih menjadi tanggung jawab pendidik. Anak didik memiliki sifat-sifat dasar
manusia yang sedang berkembang secara terpadu, yaitu kebutuhan biologis,
rohani, sosial, intelegensi, emosi, kemampuan berbicara, anggota tubuh untuk
bekerja, latar belakang biologis, serta perbedaan individual.5 Jadi untuk bisa
memahami itu semua harus mampu dan mengetahui pribadi peserta didik.
Ketika sudah tahu dan mengerti dengan apa yang dimiliki peserta didik, maka
langkah selanjutnya menentukan teknik untuk bisa melaksanakan
pembelajaran dengan baik.
Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan
pokok dalam membentuk generasi muda agar memiliki kepribadian yang
utama. Di dalam keluarga muslim, setiap orang tua menginginkan anak yang
dilahirkannya menjadi orang-orang yang berkembang nilai-nilai keyakinan
dan aqidahnya secara sempurna. Mereka tentu menginginkan agar anak yang
dilahirkan menjadi orang yang beragama, beriman dan menjalankan perintah
5
Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan, Raja Grafindo Persada , Jakarta, 2011, hlm. 121
4
agama Islam dengan baik. Artinya dalam taraf yang sangat sederhana, orang
tua tidak ingin anaknya menjadi generasi yang nakal serta jauh dari nilai-nilai
pendidikan agama Islam.
Pendidikan keagamaan yang disiapkan lebih dini dalam lingkungan
keluarga akan lebih membekas dan memberikan kemudahan bagi anak dalam
mencerna ajaran-ajaran agama. Untuk mencapai tujuan itu, maka seharusnya
orang tua menyadari tentang arti pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya
khususnya pendidikan yangada sangkut pautnya dengan nilai-nilai pendidikan
agama Islam, meliputi akidah, ibadah dan akhlakul karimah. Karena itu semua
merupakan tanggung jawab orang tua terhadap generasi yang dilahirkannya.
Sehubungan dengan tanggung jawab ini, maka seharusya orang tua
dapat mengetahui mengenai pola dan metode menanamkan aqidah anak
keturunannya dalam keluarga. Dalam lingkungan ini terletak dasar-dasar
pendidikan, di sini pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan
tatanan pergaulan yang berlaku didalamnya.6 Dalam persepsi Islam, anak yang
terlahir dalam sebuah keluarga merupakan amanat yang menjadi tanggung
jawab orang tuanya. Ketika pertama kali dilahirkan ke dunia, seorang anak
dalam keadaan fitrah dan berhati suci lagi bersih. Kedua orang tuanyalah yang
memegang peranan penting pada perkembangan berikutnya, apakah keduanya
akan mempertahankan fitrah dan kesucian hatinya, ataukah malah merusak
dan mengotorinya.
Keluarga merupakan lembaga kehidupan sosial dan alamiah dalam
kehidupan anak (tempat ia bermain, belajar dan merubah diri sebagai makhluk
sosial). Keluarga sewajarnya menjadi ajang jalinan interaksi yang intim
dengan seluruh anggota keluarga. Karenanya, keluarga menjadi lembaga
pendidikan anak pertama kalinya yang lebih bersifat membimbing, hal itu
didapatkan dari orang tua maupun anggota keluarga lainnya yang berusia lebih
tua. Di dalam keluarga inilah tempat meletakkan dasar-dasar kepribadian anak
pada usia dini.7
6
Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, 1996, hlm. 89
7
Zuhairin, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, hlm. 177
5
8
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang, Asy Syifa‟, 1999, hlm.
951.
9
Abu „Abd Allah Muhammad bin Ismail, Sahih al-Bukhari, Sulaiman Mar‟i, Singapura,
t.th, hlm. 173.
6
10
Prof. Dr. H. Jalaluddin, Psikologi Agama, Raja Grafindo, Jakarta, 2002, hlm. 214.
7
11
Hasil Observasi di Desa Dukuhseti pada hari Rabu tanggal 26 April 2017 Pukul 10.00
WIB
8
B. Fokus Penelitian
Keterbatasan baik tenaga, dana, dan waktu dalam suatu penelitian
dikhawatirkan dapat memicu perluasan masalah. Oleh karena itu, penelitian
perlu dibatasi dan dalam penelitian kualitatif disebut sebagai fokus penelitian.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tidak akan melakukan penelitian
terhadap keseluruhan yang ada pada objek atau situasi sosial tertentu, tetapi
menentukan fokus. Berkaitan dengan judul yang penulis angkat yaitu “Pola
Penanaman Nilai-nilai Aqidah Islam pada Keluarga Muslim Tionghoa di
Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati”, maka fokus penelitian ini adalah
tentang bagaimana strategi dan metode yang diterapkan berkaitan dengan
usaha menanamkan nilai aqidah Islam dalam keluarga oleh kaum muslimin
Tionghoa di Kecamatan Dukuhseti Pati.
C. Rumusan Masalah
Latar belakang masalah di atas dapatlah penulis rumuskan masalahnya
yaitu:
1. Bagaimana pola penanaman nilai aqidah Islam pada keluarga Muslim
Tionghoa Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati?
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam penanaman nilai
aqidah Islam pada keluarga Muslim Tionghoa Kecamatan Dukuhseti
Kabupaten Pati?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola
penanaman nilai aqidah pada keluarga Muslim Tionghoa desa Dukuhseti
Kabupaten Pati. Namun, secara spesifik tujuan penelitian ini adalah:
1. Dapat mengetahui bagaimana pola penanaman nilai aqidah Islam pada
keluarga Muslim Tionghoa di Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati
2. Dapat mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pola
penanaman nilai aqidah Islam pada keluarga Muslim Tionghoa di
Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati.
9
E. Manfaat Penelitian
Setelah mengetahui masalah dan arah penelitian di atas, selanjutnya
peneliti diharapkan bisa memberikan nilai guna (manfaat) bagi khazanah
keilmuaan. Diantara manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Mengembangkan khasanah pengetahuan dan literatur guna
pengembangan teori yang berkaitan Pola Penanaman Nilai Aqidah
Islam pada Keluarga Muslim Tionghoa.
b. Dapat dijadikan acuan dan pedoman tambahan bagi para muballigh
Islam dalam menerapkan dakwah Islamiyah terutama bagi keluarga
Muslim yang berbeda suku.
c. Sebagai referensi tambahan bagi semua Lembaga Pendidikan Pola
Penanaman Nilai Aqidah pada Keluarga Muslim Tionghoa di
Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati
2. Manfaat Praktis
a. Dapat mengetahui bagaimana Pola Penanaman Nilai Akidah Islam
pada Keluarga Muslim Tionghoa Kecamatan Dukuhseti Kabupaten
Pati.
b. Dapat mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam
Penanaman Nilai Aqidah Islam pada Keluarga Muslim Tionghoa di
Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati.