Implementasi Iman Dan Taqwa Dalam Kehidupan Modern

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA DALAM

KEHIDUPAN MODERN

Dosen Pengajar :
Yuliatun, M.Ag

Disusun oleh :

KELAS C SEMESTER 1
MUHAMMAD SOIM IMRAN
202201532
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

AKADEMIK TEKHNIK TIRTA WIYATA


2022

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ 1
BAB I............................................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 2
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
A. Pengertian Iman dan Taqwa ........................................................................................ 3
B. Tanda-tanda Orang Beriman ....................................................................................... 4
C. Wujud Iman dan Taqwa .............................................................................................. 4
D. Proses Terbentuknya Iman .......................................................................................... 4
E. Kolerasi Keimanan dan Ketaqwaan ............................................................................ 4
F. Implementasi Iman dan Taqwa ................................................................................... 5
G. Peran dan Taqwa dalam Menjawab Problema dan Tantangan Kehidupan Modern ... 5
H. Pengaruh Moderninasi dalam Kehidupan Islam .......................................................... 7
I. Problematika, Tantangan, dan Resiko dalam Kehidupan Modern .............................. 7
BAB III .............................................................................................................................. 9
PENUTUP .......................................................................................................................... 9
1. Kesimpulan .................................................................................................................. 9
2. Saran ............................................................................................................................ 9
3. Daftar Pustaka ............................................................................................................. 9
Kata Pengantar
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena
berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang di harapkan. Dalam makalah
ini kami membahas “ Implementasi Iman dan Taqwa dalam Kehidupan Modern”.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data yang diperoleh dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan agama islam serta informasi dari media masa yang berhubungan dengan agama
islam.
Kami harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua dan dapat
menambah wawasan kita mengenai implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Makalah ini kami tunjukkan khususnya untuk kalangan remaja, pelajar dan generasi muda
yang tidak lain adalah sebagai generasi penerus bangsa agar kita semua mengenal akan Implementasi
iman dan taqwa dalam kehidupan modern. Seiring perkembangan informasi yang begitu pesat yang
selain bersifat positif atau negatif.
Demikianlah seorang manusia yang ingin sukses harus dapat bersikap profesional dan
proforsonal dalam mencapai tujuan tersebut, sebab sesungguhnya tujuan akhir seorang manusia
adalah mewujudkan peribadatan kepada Allah dengan iman dan taqwa.
Oleh karena itu orang yang paling sukses dan paling mulia disisi Allah adalah yang paling
taqwa, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah:

‫ِإنَّ َأ ْك َر َم ُك ْم ِعن َد هللاِ َأ ْتقَا ُك ْم ِإنَّ هللاَ َعلِي ٌم َخبِي ٌر‬

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertaqwa di antara kamu.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (QS. 49:13).

1.2Rumus Masalah

1. Apa pengaruh iman dan taqwa terhadap kehidupan manusia ?

2. Bagaimanakah peran iman dan taqwa dalam menjawab masalah dan tantangan kehidupan
modern ?

1.3Tujuan
1. Untuk mengetahui tantangan dan resiko orang beriman dalam kehidupan modern.
2. Untuk mengetahui peran iman dan taqwa dalam menjawab problem dalam kehidupan modern.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman dan Taqwa


 Pengertian Iman
Iman menurut bahasa adalah percaya atau yakin, keimanan berarti kepercayaan atau
keyakinan. Dengan demikian, rukun iman adalah dasar, inti, atau pokok - pokok kepercayaan yang
harus diyakini oleh setiap pemeluk agama Islam.
Kata iman juga berasal dari kata kerja amina-yu’manu - amanan yang berarti percaya. Oleh
karena itu iman berarti percaya menunjuk sikap batin yang terletak dalam hati.
Dalam surat al-Baqarah 165, dikatakan bahwa orang yang beriman adalah orang yang amat
sangat cinta kepada Allah (asyaddu hubban lillah). Oleh karena itu, beriman kepada Allah berarti
sangat rindu terhadap ajaran Allah. Oleh karena iu beriman kepada Allah berarti amat sangat
terhadap ajaran Allah yaitu Al-Quran dan sunnah rasul.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah Atthabrani, iman didefinisikan dengan
keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan dengan amal perbuatan (al-Imaanu
‘aqdun bil qalbi waiqraarun billisaani wa’amalun bil arkaan)
Istilah iman dalam al-qur’an selalu dirangkaikan dengan kata lain yang memberikan corak dan warna
tentanhg suatu yang diimani, seperti dalam surat an-Nisa’: 51 yang dikaitkan dengan jibti
(kebatinan/Idealisme) dan thaghut (realita/nasionalisme). Sedangkan dalam surat al-Ankabut: 52
dikaitkan dengan kata bathil, yaitu wallaziina aamanuu bil baathili. Bathil berarti tidak benar
menurut Allah.Sementara dalam surat al-Baqarah: 4 iman dirangkaikan dengan kata ajaran yang
diturunkan oleh Allah.
Iman yang berarti percaya menunjuk sikap batin yang terletak dalam hati. Secara sempurna
pengertiannya adalah membenarkan (mempercayai) Allah dan segala apa yang datang dari pada-Nya
sebagai wahyu melalui rasul-rasul-Nya dengan kalbu, mengikrarkan dengan lisan dan mengerjakan
dengan perbuatan.

 Pengertian Taqwa
Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi , wiqayah, yang berarti takut, menjaga, memelihara dan
melindungi. Sesuai dengan makna etimologis tersebut, maka taqwa dapat diartikan sikap memelihara
keimanan yang diwujudkan dalam pengamalan ajaran agama Islam secara utuh dan konsisten
( istiqomah ).
Taqwa adalah sikap abstrak yang tertanam dalam hati setiap muslim, yang aplikasinya
berhubungan dengan syariat agama dan kehidupan sosial. Seorang muslim yang bertaqwa pasti
selalu berusaha melaksanakan perintah Tuhannya dan menjauhi segala larangannya dalam kehidupan
ini.
Karakteristik orang - orang yang bertaqwa, secara umum dapat dikelompokkan kedalam lima
kategori atau indikator ketaqwaan, yaitu :
a. Iman kepada Allah, para malaikat, kitab – kitab dan para nabi. Dengan kata lain, instrument
ketaqwaan yang pertama ini dapat dikatakan dengan memelihara fitrah iman.
b. Mengeluarkan harta yang dikasihnya kepada kerabat, anak yatim, orang – orang miskin, orang –
orang yang terputus di perjalanan, orang – orang yang meminta – minta dana, orang – orang yang
tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban memerdekakan hamba sahaya. Indikator
taqwa yang kedua ini, dapat disingkat dengan mencintai sesama umat manusia yang diwujudkan
melalui kesanggupan mengorbankan harta.
c. Mendirikan solat dan menunaikan zakat, atau dengan kata lain, memelihara ibadah formal.
d. Menepati janji, yang dalam pengertian lain adalah memelihara kehormatan diri.
e. Sabar disaat kepayahan, kesusahan dan diwaktu perang, atau dengan kata lain memiliki
semangat perjuangan.

B. Tanda – Tanda Orang Beriman


Al-qur’an menjelaskan tanda-tanda orang yang beriman sebagai berikut :
1. Jika disebut nama Allah hatinya akan bergetar dan berusaha ilmu Allah tidak lepas dari syaraf
memorinya (Al-anfal:2).
2. Senantiasa tawakal, yaitu bekerja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah. ( Ali imran:120, Al-
maidah:12, Al-anfal:2, At-taubah:52, Ibrahim:11).
3. Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu melaksanakan perintah-Nya. (Al-anfal:3, Al-
mu’minun:2,7)
4. Menafkahkan rizki yang diterima dijalan Allah. (Al-anfal:3, Al-mukminun:2,7).
5. Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan. (Al-mukminun;3,5).
6. Memelihara amanah dan menepati janji. (Al-mukminun:6).
7. Berjihad di jalan Allah dan suka menolong. (Al-anfal:74).
8. Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin. (An-nur:62).

C. Wujud Iman dan Taqwa


Akidah islam dalam al-qur’an disebut iman. Iman bukan hanya berarti percaya melainkan
keyakinan yang mendorong seorang muslim untuk berbuat. Akidah islam atau iman mengikat
seorang muslim, sehingga ia terikat dengan aturan hukum yang datang dari islam. Oleh karena itu,
menjadi seorang muslim berarti meyakini dan melaksanakan segala sesuatu yang diatur dalam ajaran
islam. Menjaga mata, telinga, pikiran, hati dan perbuatan dari hal-hal yang di larang agama,
merupakan salah satu bentuk wujud seorang muslim yang bertaqwa. Karena taqwa adalah sebaik-
baik bekal yang harus kita peroleh dalam mengarungi kehidupan dunia.

D. Proses Terbentuknya Iman


Proses terbentuknya iman di awali dengan proses perkenalan, mengenal ajaran Allah adalah
langkah dalam mencapai iman kepada Allah. Jika seseorang tidak mengenal ajaran Allah maka orang
tersebut tidak mungkin beriman kepada Allah.
Selain proses pengenalan, proses pembiasaan juga perlu diperhatikan, karena tanpa
pembiasaan. Seorang anak harus dibiasakan terhadap apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi
larangan Allah agar kelak nanti terampil melaksanakan ajaran Allah.

E. Kolerasi Keimanan dan Ketaqwaan


Keimanan pada keesaan Allah yang dikenal dengan istilah tauhid dibagi menjadi dua yaitu,
tauhid teoristis dan tauhid praktis.

 Tauhid Teoristis
Tauhid yang membahas tentang keesaan zat, sifat dan perbuatan tuhan.

 Tauhid Praktis
Tauhid praktis yang disebut juga tauhid ibadah berhubungan dengan amal dan ibadah
manusia. Tauhid praktis merupakan penerapan dari tauhid teoritis.
Seperti dengan kata lain, tidak ada yang di sembah selain Allah, atau yang wajib disembah
hanyalah Allah semata yang menjadikan-Nya tempat tumpuan hati dan tujuan gerak langkah. Oleh
karena itu, seseorang baru dinyatakan beriman dan bertaqwa apabila sudah mengucapkan kalimat
tauhid dan dengan mengamalkan semua perintah Allah dan menjauhi larangannya.

F. Implementasi Iman dan Taqwa


a. Pemantapan Iman dan Taqwa
Masa depan ditentukan oleh umat yang memiliki kekuatan budaya yang
dominan.Generasi pelopor penyumbang dibidang pemikiran dan pembaruan perlu dibentuk di era
pembangunan. Keunggulan generasi pelopor akan di ukur ditengah masyarakat dengan pengetahuan
dan pemahaman permasalahan yang dihadapi umat. Mantapnya pemahaman agama dan adat budaya
dalam perilaku seharian jadi landasan. Usaha kearah pemantapan metodologi pengembangan melalui
program pendidikan dan pelatihan, pembinaan keluarga, institusi serta lingkungan mesti sejalin dan
sejalan dengan pemantapan Akidah Agama pada generasi mendatang. .

b. Melemahnya Jati Diri


Kelemahan mendasar ditengah perkembangan zaman adalah melemahnya jati diri,dan
kurangnya komitmen kepada nilai luhur agama yang menjadi anutan. Kurangnya kemampuan dalam
penguasaan teknologi dasar yang akan menopang perekonomian bangsa, dipertajam oleh kurangnya
minat menuntut ilmu, menjadikan diri masyarakat bertambah tertutup. Kondisi ini akan menjauhkan
peran di eraglobalisasi, dan akhirnya membuka peluang menjadi jajahan di negeri sendiri.
Melibatkan generasi muda secara aktif menguatkan jalinan hubungan timbal balik
antara masyarakat dalam tata kehidupan sehari-hari. Aktifitas ini mendorong lahirnya generasi yang
bertanggung jawab.

c. Arus Globalisasi
Globalisasi sebenarnya dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau proses menjadikan sesuatu
mendunia (universal),. Era globalisasi adalah era perubahan cepat. Dunia akan transparan, terasa
sempit seakan tanpa batas.Globalisasi juga menjanjikan harapan dan kemajuan.Kejelian dalam
menangkap zaman mampu menjaring peluang-peluang yang ada, sehingga memiliki visi jauh ke
depan. Diantara yang menjanjikan itu adalah pertumbuhan ekonomi yang pesat. Pesatnya
pertumbuhan ekonomi menjadi alat untuk menciptakan kemakmuran masyarakat.

G. Peran Iman dan Taqwa dalam Menjawab Problema dan Tantangan


Kehidupan Modern
Pengaruh iman terhadap kehidupan manusia sangat besar. Berikut ini dikemukakan beberapa
pokok manfaat dan pengaruh iman pada kehidupan manusia:
a. Iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda.
Orang yang beriman hanya percaya pada kekuatan dan kekuasaan Allah. Kalau Allah hendak
memberikan pertolongan, maka tidak ada satu kekuatanpun yang dapat mencegahnya.
Sebaliknya,jika Allah hendak menimpakan bencana, maka tidak ada satu kekuatanpun yang sanggup
menahan dan mencegahnya. Kepercayaan dan keyakinan demikian menghilangkan sifat mendewa-
dewakan manusia yang kebetulan sedang memegang kekuasaan, menghilangkan kepercayaan pada
kesaktian benda-benda keramat, mengikis kepercayaan pada khufarat, takhyul, jampi-jampi dan
sebagainya. Pegangan orang yang beriman adalah firman Allah surat Al Fatihah ayat 1-7.

b. Iman menanamkan semangat berani menghadapi maut.


Takut menghadapi maut menyebabkan manusia menjadi pengecut. Banyak diantara manusia
yang tidak berani mengemukakan kebenaran, karena takut menghadapi resiko. Orang yang beriman
yakin sepenuhnya bahwa kematian di tangan Allah. Pegangan orang beriman mengenai soal hidup
dan mati adalah firman Allah:
“Dimana saja kamu berada, kematian akan datang mendapatkan kamu kendatipun kamu di
benteng yang tinggi lagi kokoh”.( An Nisa 4: 78)

c. Iman menanamkan sikap self help dalam kehidupan.


Rezeki memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Banyak orang yang
melepaskan pendirian bahkan tidak segan-segan melepaskan prinsip,menjual kehormatan,bermuka
dua,menjilat dan memperbudak diri karena kepentingan materi. Pegangan orang beriman dalam hal
ini adalah firman Allah:
“Dan tidak ada satu binatang melatapun dibumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan
Dia mengetahui tempat berdiam binatang dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam
kitab yang nyata (lauhul mahfud)”. (Hud, 11:6)

d. Iman memberikan kententraman jiwa.


Seringkali manusia dilanda resah dan duka cita, serta digoncang oleh keraguan dan
kebimbangan. Orang yang beriman mempunyai keseimbangan , hatinya tentram(mutmainah), dan
jiwanya tenang(sakinah), seperti dijelaskan firman Allah:
“…..(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah.
Ingatlah,hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.” (Ar-Ra’d,13:28)

e. Iman mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan tayyibah).


Kehidupan manusia yang baik adalah kehidupan orang yang selalu melakukan kebaikan dan
mengerjakan perbuatan yang baik. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah :
“Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahal yang lebih baik dari apa yang
mereka kerjakan.” (An Nahl, 16:97)

f. Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen.


Iman memberi pengaruh pada seseorang untuk selalu berbuat ikhlas, tanpa pamrih , kecuali
keridaan Allah. Orang yang beriman senantiasa konsekuen dengan apa yang telah diikrarkannya,
baik dengan lidahnya maupun dengan hatinya. Ia senantiasa berfirman pada firman Allah:
Katakanlah : Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
semesta alam.” (Al-An’aam, 6:162).

g. Iman memberikan keberuntungan.


Orang yang beriman selalu berjalan pada arah yang benar karena Allah membimbing dan
mengarahkan pada tujuan hidup yang hakiki. Dengan demikian orang yang beriman adalah orang
yang beruntung dalam hidupnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah:
"Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang
yang beruntung”. (Al-Baqarah, 2:5)

h. Iman mencegah penyakit.


Ahlak, tingkah laku, perbuatan fisik seorang mukmin, atau fungsi biologis tubuh manusia
mukmin dipengaruhi oleh iman.Jika seseorang jauh dari prinsip-prinsip iman, tidak mengacuhkan
azas moral dan ahlak, merobek-robek nilai kemanusiaan dalam setiap perbuatannya, tidak pernah
ingat kepada Allah, maka orang yang seperti ini hidupnya akan dikuasai oleh kepanikan dan
ketakutan.Hal itu akan menyebabkan tingginya hormon adrenalin dan persenyawaan kimia lainnya.
Selanjutnya akan menimbulkan pengaruh yang negatif terhadap biologi tubuh serta lapisan otak
bagian atas. Hilangnya keseimbangan hormon dan kimiawi akan mengakibatkan terganggunya
kelancaran proses metabolisme zat dalam tubuh manusia. Pada waktu itulah timbullah gejala
penyakit, rasa sedih, dan ketegangan psikologis, serta hidupnya selalu dibayangi oleh kematian.
Demikianlah pengaruh dan manfaat iman pada kehidupan manusia, ia bukan hanya sekedar
kepercayaan yang berada dalam hati, tetapi menjadi kekuatan yang mendorong dan membentuk
sikap perilaku hidup. Apabila suatu masyarakat terdiri dari orang-orang yang beriman, maka akan
terbentuk masyarakat yang aman, tentram, damai, dan sejahtera.

H. Pengaruh Modernisasi dalam Kehidupan Islam


Dalam abad teknologi modern sekarang ini, manusia telah diruntuhkan eksistensinya sampai
ketingkat mesin akibat pengaruh morenisasi. Manusia adalah mesin yang dikendalikan oleh
kepentingan financial untuk menuruti arus hidup yang materialistis. Martabat manusia berangsur-
angsur telah dihancurkan dan kedudukannya benar-benar telah direndahkan.Tak sedikit dari orang-
orang Islam yang secara perlahan-lahan menjadi lupa akan tujuan hidupnya, yang semestinya untuk
ibadah, berbalik menjadi malas ibadah dan lupa akan Tuhan yang telah memberikannya kehidupan.
Akibat pengaruh modernisasi dan globalisasi banyak manusia khususnya umat Islam yang lupa
bahwa sesungguhnya ia diciptakan bukanlah sekedar ada, namun ada tujuan mulia yaitu untuk
beribadah kepada Allah SWT.
Sebagai umat Islam hendaknya nilai modern jangan kita ukur dari modernnya pakaiannya,
perhiasan dan penampilan. Namun modern bagi umat Islam adalah modern dari segi pemikiran,
tingkah laku, pergaulan, ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, sosial budaya, politik dan keamanan
yang dijiwai akhlakul karimah, dan disertai terwujudnya masyarakat yang adil, makmur, sejahtera
dalam naungan ridha Allah SWT.

I. Problematika, Tantangan dan Resiko dalam Kehidupan Modern


Problem-problem manusia dalam kehidupan modern adalah munculnya dampak negatif,
mulai dari berbagai penemuan teknologi yang berdampak terjadinya pencemaran lingkungan,
rusaknya habitat hewan maupun tumbuhan, munculnya beberapa penyakit.
Beberapa problem yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:

a. Problem dalam Hal Ekonomi


Semakin lama manusia semakin menganggap bahwa dirinya merupakan homo economicus,
yaitu merupakan makhluk yang memenuhi kebutuhan hidupnya dan melupakan dirinya sebagai
homo religious yang erat dengan kaidah – kaidah moral.

b. Problem Dalam Bidang Moral


Pada hakikatnya Globalisasi adalah sama halnya dengan Westernisasi. Ini tidak lain hanyalah kata
lain dari penanaman nilai – nilai Barat yang menginginkan lepasnya ikatan – ikatan nilai moralitas agama
yang menyebabkan manusia Indonesia berkiblat kepada dunia Barat dan menjadikannya sebagai suatu
simbol dan tolok ukur suatu kemajuan.

c. Problem Dalam Bidang Agama


Tantangan agama dalam kehidupan modern ini lebih dihadapkan kepada faham Sekulerisme yang
menyatakan bahwa urusan dunia hendaknya dipisahkan dari urusan agama.

d. Problem Dalam Bidang Keilmuan


Masalah yang paling kritis dalam bidang keilmuan adalah pemikiran yang pada kehidupan
modern ini adalah menganut faham positivisme dimana tolok ukur kebenaran yang rasional,terukur
lebih ditekankan.
Bab III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Keimanan berarti kepercayaan atau keyakinan. Dengan demikian, rukun iman adalah dasar,
inti, atau pokok – pokok kepercayaan yang harus diyakini oleh setiap pemeluk agama Islam.
Taqwa dapat diartikan sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam pengamalan
ajaran agama islam secara utuh dan konsisten. Problem-problem manusia dalam kehidupan modern
adalah munculnya dampak negatif, mulai dari berbagai penemuan teknologi yang berdampak
terjadinya pencemaran lingkungan, rusaknya habitat hewan maupun tumbuhan, munculnya beberapa
penyakit.
Sebagai umat Islam hendaknya nilai modern jangan kita ukur dari modernnya pakaiannya,
perhiasan dan penampilan. Namun modern bagi umat Islam adalah modern dari segi pemikiran,
tingkah laku, pergaulan, ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, sosial budaya, politik dan keamanan
yang dijiwai akhlakul karimah, dan disertai terwujudnya masyarakat yang adil, makmur, sejahtera
dalam naungan ridha Allah SWT.

2. Saran
Permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat sekarang yang banyak menyimpang
dari aturan agama khususnya di Indonesia sangat miris sekali. Yang
diperlukan sekarang adalah generasi muda yang handal, dengan daya kreatif, innovatif, kritis,
dinamis, tidak mudah terbawa arus, memahami nilai-nilai budaya luhur, siap bersaing dalam
knowledge based society, punya jati diri yang jelas, memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran
Islam sebagai kekuatan spritual. Kekuatan yang memberikan motivasi emansipatoris dalam
mewujudkan sebuah kemajuan fisik-material, tanpa harus mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan.

3. Daftar Pustaka
1. http://anggiaperamahani.blogspot.co.id/2014/02/m-k-l-h-implementasi-iman-dan-

taqwa.html

2. https://punyanyavika.wordpress.com/2011/08/22/implementasi-iman-dan-taqwa-

dalam-kehidupan-modern/
3. http://www.academia.edu/8744938/

implementasi_iman_dan_taqwa_dalam_kehidupan_modern

Anda mungkin juga menyukai