Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali, mustahil suatu
Pasal 13 ayat 1 disebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,
No educator can dare talk of education without mention of its goals, aim,
purpose or objectives. An education without the knowledge of aims,
objective and goals of education is like a sailor navigating a ship without
the knowledge of destination and the route. So, aims are a must for
education and need to be laid down explicitly. Education is a purposeful
and ethical activity and each activity as aspect has some aim before it. So,
there is a close relationship between an activity and its aim.2
saling terintegrasi. Baik formal, maupun yang non formal. Tidak dapat hanya satu
1
Puad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan (Jakarta: PT Rieneka Cipta, 1997), h. 49.
2
Siobhan Curious , Education and the Meaning of “Growth” international journal,
diakses di http://www.macrothink.org/journal/index.php/ije, tanggal 6 januari 2017.
1
2
pendidikan yang satu dan lembaga pendidikan yang lain tidak dapat berdiri
maupun tidak langsung, dengan saling menopang kegiatan yang sama secara
oleh orang tua terhadap anak juga dilakukan oleh sekolah dengan memperkuatnya
peserta didik agar menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur. Hal ini sesuai
2003 tentang sistem pendidikan nasional, khususnya Bab 1 Pasal 1 ayat 1, yang
menyatakan bahwa:
3
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 79.
3
pada dasarnya merupakan sebuah bangunan yang satu sama lain saling menopang,
kehidupan anak terjadi dalam lingkungan keluarga. Tugas utama dari keluarga
bagi pendidikan anak ialah merupakan peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan
pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari
kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain.4 Orang tua sebagai
membentuk pribadi anak yang baik. Di samping itu sebagai anak juga memiliki
kewajiban terhadap orang tua, sebagaimana firman Allah dalam surah Luqman
4
Amir Daien Indrakusuma, Ilmu Pendidikan Sebuah Tinjauan Teoritis
Filosofis(Surabaya: Usana Offset Printing, tt), h. 109.
4
pengajaran orang tua pada seorang anak salah satunya dan yang terpenting adalah
baik pada kedua orang tua, sampai-sampai dalam ayat tersebut dikatakan "Kami
keluarga dengan kehidupan di masyarakat kelak. Oleh karena itu, peranan sekolah
sebagai pusat pendidikan dalam menyiapkan generasi yang lebih baik dengan
memperoleh pengajaran dan pendidikan yang diatur melalui kurikulum yang sah.
secara nonformal baik dengan para tokoh masyarakat, pejabat atau penguasa,
nilai-nilai rohaniah dan prinsip-prinsip akhlak, baik sebagai tingkah laku maupun
sebagai iman, diperlukan kontribusi yang nyata dari tripusat pendidikan. Tidak
daya bimbingan yang baik, sangat diperlukan untuk membentuk karakter sesuai
tersebut salah satu fungsinya adalah berperan dan bertanggung jawab untuk
menjadikan peserta didik agar memilki budi pekerti yang luhur serta berakhlak
mulia. Akhlak dapat diartikan sebagai proses internalisasi nilai-nilai ke dalam diri
peserta didik, sehingga nilai-nilai tersebut tertanam dalam pola pikir, ucapan dan
strata sosial, fungsi dan perannya) serta lingkungan alam jagat raya. 5 Keadaan
yang demikian hanya sebatas harapan apabila peran tersebut tidak dijalankan
5
Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 209.
6
Sekolah yang ada di Desa Tumbang Masao maupun sekitarnya semuanya bersifat
umum. Di sana hanya terdapat SD, SMP, dan SMA. Sekolah agama belum ada
bahkan hamil di luar nikah seolah bukan hal yang memalukan lagi. Keadaan ini
hamil di luar nikah. Beliau juga menceritakan bahwa orang tua di Desa Tumbang
Masao terlalu sibuk bekerja, sehingga mereka tidak memperhatikan perilku anak
di luar rumah.6
setiap hari Jum’at. Akan tetapi orang-orang yang mengikuti pengajian mayoritas
adalah mereka yang berusia di atas 50 tahun. Para orang tua yang merupakan
Masao juga dibuat peraturan yaitu berupa larangan membuat keributan, serta
6
Wawancara dengan SB, Tokoh Masyarakat Desa Tumbang Masao, 25 Juni 2016.
7
membolos, berkelahi, sampai pada permasalahn besar seperti hamil di luar nikah,
para peserta didik ditingkat pendidikan menengah atas sebagai generasi penerus
bangsa yang mengemban harapan mulia. Siswa seharusnya belajar dengan baik
agar menjadi generasi emas yang berguna bagi keluarga, masyarakat, serta nusa
dan bangsa. Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti merasa perlu untuk
menjalankan tugas atau tanggung jawabnya. Oleh sebab itu peneliti ingin
7
Wawancara dengan MAR, Tokoh Agama Desa Tumbang Masao, 27 Juni 2016.
8
Wawancara dengan Mahrits, Guru BK SMAN Desa Tumbang Masao, 30 Juni 2016.
8
B. Rumusan Masalah
Sumber Barito Kabupaten Murung Raya. Selanjutnya untuk membatasi kajian ini
C. Tujuan Penelitian
D. Signifikansi Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini diperlukan untuk lebih menfokuskan arah dan
tujuan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat manfaat secara teoritis dan praktis.
1. Secara Teoritis
satu dengan yang lainnya dan berpengaruh terhadap akhlak siswa. Dengan
ketiga lembaga pendidikan tersebut, lembaga apa saja yang sangat banyak
saat di sekolah.
2. Secara Praktis
a. Bahan masukan bagi keluarga, bahwa pembinaan akhlak itu tidak hanya
dibebankan kepada salah satu unsur saja, namun juga merupakan tanggung
juga karena pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya
10
besar sekali pada jiwa anak. Maka disamping kelurga sebagai pusat
sekolah, mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda dengan ruang lingkup
E. Definisi Operasional
terarah, terfokus atau tidak melenceng, sehingga tidak terjadi penafsiran yang
keliru dalam memahami maksud dari judul penelitian. Adapun definisi oprasional
1. Peran
seseorang yang menempati suatu posisi dalam lingkungan tertentu. Peran yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku atau tindakan dari tripusat
Masao.
2. Tripusat Pendidikan
pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat, setiap orang berada dalam lembaga
menurut warna dan corak institusi tersebut. Berdasarkan kenyataan dan peranan
pendidikan yang secara bertahap dan tepadu mengemban suatu tanggung jawab
agar dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan saling bekerja sama antar satu
dengan yang lainnya sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai dengan
yang diinginkan.9 Tripusat pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua atau wali murid dari siswa SMAN Desa Tumbang Masao, Sekolah
SMAN Desa Tumbang Masao, dan Masyarakat SMAN Desa Tumbang Masao.
9
Moh. Fadil dan Trio Suprayitno, Sosiologi Pendidikan (Yogyakarta: UIN-Maliki Press,
2010), h. 111-115.
12
3. Akhlak Siswa
Perkataan akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab akhlaq,
bentuk jamak kata khuluq atau al-khuluq. Dalam kepustakaan akhlak diartikan
juga sikap yang melahirkan perbuatan (prilaku, tingkah laku) mungkin baik,
mungkin buruk.10 Ahmad Amin menjelaskan bahwa akhlak menjelaskan baik dan
kepada yang lainnya. Menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam
perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus
diperbuat.11
Akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang
perbuatan yang baik dan terpuji menurut pandangan akal dan syarak (hukum
Islam), keadaan tersebut disebut akhlak yang baik, sedangkan jika perbuatan-
perbuatan yang timbul itu tidak baik, maka dinamakan akhlak yang buruk.
Akhlak yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah pola tingkah laku
siswa SMAN Desa Tumbang Masao di dalam kehidupan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Akhlak yang penulis tekankan adalah berkaitan dengan akhlak yang
terpuji maupun tercela. Hal ini dimaksudkan agar dapat diketahui bagaimana
10
Mohammad Daud Ali, Pendidkan Agama Islam (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
2011), h. 346.
11
Abd. Rachman Assegaf, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
2011), h. 98.
13
F. Penelitian Terdahulu
dengan penelitian yang akan diteliti. Oleh sebab itu penulis melakukan
Sekolah dan Teman Bergaul terhadap Pengamalan Nilai-Nilai Islami Siswa SMP
Negeri 1 Muara Anclong oleh Khusnul Wardan, S. Pd, tesis12 Hasil penelitian
sebagai berikut.
pengaruh yang positif dan signifikan pendidikan agama dalam keluarga terhadap
pengamalan nilai-nilai islami siswa SMP Muara Anclong yang ditunjukkan oleh
koefisien ry1 sebesar 0,797, dengan koefisien determinasi sebesar 0,635, dan nilai
t terhitungsebesar 11, 654 dengan pola hubungan antara kedua variabel yang
dari hasil analisis regresi dan korelasi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
nilai-nilai islami siswa SMP Negeri Muara Anclong ditunjukkan dengan koefisien
ry2 sebesar 0, 795, koefisien determinasi sebesar 0, 632 dan t terhitung sebesar
dan korelasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
teman bergaul terhadap pengamalan nilai-nilai islami siswa SMP Negeri Muara
Anclong yang ditunjukkan oleh koefisien ry1 sebesar 0, 796, dengan koefisien
determinasi sebesar t terhitung sebesar 11, 668 dengan pola hubungan antara
kedua variabel yang dinyatakan dengan persamaan regresi linear Y= 28, 507+ 0,
783 X1.
cukup baik. Dari hasil analisis regresi dan korelasi dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pendidikan agama dalam keluarga
(X1), pendidikan agama di sekolah (X2), dan teman bergaul (X3) secara bersama-
sama terhadap pengamalan nili-nilai islami siswa SMP Negeri Muara Anclong
(Y) yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi ganda (Ry123) sebesar 0, 802,
koefisien determinasi sebesar 0, 644 dan nilai Fhitung 45, 756 melalui persamaan
Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam, UIN Sunan Kalijaga.
menjawab rumusan masalah yang telah penulis rumuskan, maka penelitian ini
dan kodrati terutama kedua orang tua yang banyak memberikan pengaruh dan
anak dapat memberikan pelajaran yang sangat kompleks bagi terbentuknya nilai
keluarga dapat dilihat bahwa dalam keluarga mempunyai tugas dan tanggung
melimpahkan kasih sayang dan sebagai dasar pendidikan moral serta sosial.
dapat dilihat dari berbagai sisi, yaitu sasaran dan tujuan sekolah, materi-materi
16
pendidikan Islam, sifat-sifat yang harus dimilki oleh seorang pendidik, prinsip-
sosial harus mampu memberikan contoh dan pegangan bagi anak dalam
pengetahuan agama, sosial dan sebagainya dan seandainya melihat orang lain
sisi yang berbeda. Dalam hal ini peneliti meneliti siswa Sekolah Menengah Atas
penelitian ini, peneliti ingin mengetahui peran tripusat pendidikan terhadap akhlak
siswa. Dua penelitian di atas meneliti tentang pengaruh tripusat pendidikan dan
G. Sistematika Penulisan
meliputi:
13
Lisna Khusnida, Tesis, Konsep Tripusat Pendidikan Islam Menurut Abdurrahman An
nahlawi dan Relevansinya Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak, (Yogyakarta:tp, 2014),
Http:www. Digilib.uin-suka.ac.id/11262/1/BAB%20V,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf. (15
januari 2014).
17
Bab II : Landasan Teoritis, pada bab ini penulis klasifikasikan menjadi dua
bagian, yaitu teori tentang tripusat pendidikan yang terdiri dari keluarga, sekolah
Bab III : Metode Penelitian, pada bab ini diuraikan tentang argumentasi
berkenaan dengan pendekatan atau metode yang digunakan, meliputi jenis, sifat,
dan lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, metode
dan teknik pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta tahap-tahap
penelitian.
Bab IV : Laporan Hasil Penelitian, bab ini berupa penyajian data dan
analisis data memuat gambaran hasil yang didapat selama pelaksanaan penelitian
dari penelitian ini secara keseluruhan, hal ini dimaksudkan sebagai penegasan
terhadap jawaban atas permasalahan yang telah dipaparkan. Setelah itu penulis
akhir penulisan skripsi ini dilengkapi dengan daftar pustaka sebagai bahan
rujukan.