Tafsir Ayat Ahkam Zakat Dan Infaq
Tafsir Ayat Ahkam Zakat Dan Infaq
Tafsir Ayat Ahkam Zakat Dan Infaq
A. Pendahuluan
Dewasa ini pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan merata di
seluruh penjuru Indonesia bahkan Dunia, sehingga banyak orang yang
memiliki harta yang berlebih dan melimpah. Agama islam semenjak ribuan
tahun yang silam telah mengatur pembendaharaan keuangan sehingga
terciptanya stabilitas perekonomian umatnya. Islam mewajibkan seluruh
umatnya yang diberikan kelebihan harta untuk mensucikan atau
membersihkan hartanya. Sebagaimana Firman Allah SWT:
1
tertentu untuk kelompok tertentu dalam waktu tertentu. Zakat juga berarti
derma yang telah ditetapkan jenis, jumlah dan waktu suatu kekayaan atau
harta yang wajib diserahkan dan pendayagunaannya pun ditentukan pula,
yaitu dari umat Islam untuk umat Islam. Atau Zakat adalah nama dari
sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu (nishab) yang
diwajibkan Allah SWT untuk dikeluarkan dan diberikan kepada yang
berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula (QS. 9:103 dan QS.
30:39)3
Menurut Syekh Dr Yusuf al-Qordhowi zakat itu bermakna bagian
tertentu dari harta yang dimiliki yang telah Allah wajibkan unutk
diberikan kepada mustahiqqîn (orang-orang yang berhak menerima
zakat)4.
Kata zakat di dalam Al-Quran disebutkan 32 kali. 30 kali dengan
makna zakat dan dua kali dengan konteks dan makna yang bukan zakat. 8
dari 30 ayat itu turun di masa Mekkah dan sisanya yang 22 turun di masa
Madinah5.
ُ ۢنبُلَ ٖة ِّماَْئةُ َحب ٖ َّۗة َوٱهَّللfلِّ ُسffنَابِ َل فِي ُكf ۡب َع َسfل َحبَّ ٍة َأ ۢنبَت َۡت َسf
ِ fَبِي ِل ٱهَّلل ِ َك َمثf ٰ َولَهُمۡ فِي َسfۡونَ َأمffَُّمثَ ُل ٱلَّ ِذينَ يُنفِق
) ٢٦١ ض ِعفُ لِ َمن يَ َشٓا ۚ ُء َوٱهَّلل ُ ٰ َو ِس ٌع َعلِي ٌم(البقرة َ ٰ ُي
ٌ ۡوf َ َد َربِّ ِهمۡ َواَل خf وا َم ٗنّا َوٓاَل َأ ٗذى لَّهُمۡ َأ ۡج ُرهُمۡ ِعن
ف ْ ُٱلَّ ِذينَ يُنفِقُونَ َأمۡ ٰ َولَهُمۡ فِي َسبِي ِل ٱهَّلل ِ ثُ َّم اَل ي ُۡتبِعُونَ َمٓا َأنفَق
)٢٦٢ َعلَ ۡي ِهمۡ َواَل هُمۡ يَ ۡحزَ نُونَ (البقرة
2
mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (Al-Baqarah 262)”
Tafsir Al-Muyassar
Dan Allah Dia lah yang menciptakan bagi kalian kebun-kebun, yang
diantaranya ada kebun yang batangnya tidak menyentuh permukaan tanah
seperti pohon anggur, dan diantaranya ada kebun yang tidak menjalar tinggi
di atas permukaan tanah, akan tetapi berdiri tegak di atas batang pokoknya,
seperti pohon kurma dan tanam-tanaman lain yang memiliki cita-rasa yang
berbeda-beda, dan pohon zaitun dan pohon delima yang saling serupa
bentuk fisiknya, namun berbeda buah dan rasanya. Wahai manusia,
makanlah dari hasil buahnya bila telah berbuah, dan serahkanlah zakatnya
yang wajib atas kalian pada hari dipetik dan dipanennya. Dan janganlah
kalian melewati batas-batas keseimbangan dalam urusan pengeluaran harta,
memakan makanan dan yang lainnya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas-batasNya, dengan cara menginfakan
harta tidak sesuai aturannya.
3
dan menciptakan tanaman-tanaman yang beraneka ragam buahnya dari segi
bentuk dan cita rasanya. Dan Dia lah yang menciptakan buah zaitun dan
buah delima yang daunnya serupa tetapi rasanya (buahnya) berbeda.
Makanlah -wahai manusia- dari buahnya apabila tanaman itu berbuah, dan
tunaikanlah zakatnya pada waktu panen. Dan janganlah kalian melampaui
batas-batas yang telah ditetapkan oleh syariat ketika memakannya dan
membelanjakannya. Karena Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas dalam masalah tersebut maupun masalah lainnya. Bahkan
Dia murka kepada orang-orang semacam itu. Sesungguhnya Allah
menciptakan semua hal yang dihalalkan itu untuk hamba-hamba-Nya. Maka
orang-orang musyrik tidak berhak mengharamkannya.
4
d. Zakat barang perniagaan
e. Zakat fitrah
4. Alokasi zakat
Ahlu zakat adalah orang-orang yang berhak menerima zakat, yaitu
ada delapan golongan sebagaimana disebutkan didalam firman Allah
SWT:
6
QS Al-Taubah 60.
5
4. Orang-orang muallaf, yakni dari kalangan orang-orang islam, orang
kafir yang diharapkan keislamannya atau diharapkan dengan
pemberian ini iman islamnya bertambah kuat.
5. Hamba sahaya, yakni budak-budak yang sedang dalam proses
memerdekakan diri.
6. Orang yang terlilit hutang, terdapat dua golongan:
Pertama : berhutang untuk kebaikan pihak yang berselisih sehingga
diberi sesuai dengan kadar hutangnya
Kedua: berhutang untuk pribadi, yakni menanggung banyak hutang
tapi tidak mampu membayarnya.
7. Fisabilillah yakni orang yang berjihad dijalan Allah
8. Ibnu sabil, yakni musafir yang kehabisan bekal ditengah
perjalanannya.7
Tidak boleh mengalokasikan zakat selain kepada delapan golongan
diatas, dimulai dari orang yang paling membutuhkan dan diperbolehkan
juga memberikan zakat kepada satu golongan saja dari para ahli zakat.
5. Infaq
Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu
(harta) untuk kepentingan sesuatu. Menurut terminologi syariat, infaq
berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan
untuk suatu kepentingan yang diperintah Islam. jika zakat ada nisabnya,
infaq tidak mengenal nishab. Infaq dikeluarkan setiap orang yang
beriman, baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia di
saat lapang maupun sempit.8 Mengeluarkan sebagian harta untuk sesuatu
kepentingan yang diperintahkan oleh Allah subhanahu wata’ala, seperti
menginfakkan harta untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Infaq menurut pengertian umum adalah shorful mal ilal hajah
(mengatur/mengeluarkan harta untuk memenuhi keperluan). Infaq dapat
7
Syaikh Muhammad bin Ibrahim at-Tuawaijiri, ensiklopedi islam Al-kamil, darussunnah,
cet ke-3 2007, Jakarta hal 776.
8
Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2013), h. 217.
6
bermakna positif dan negatif. Oleh karena itu ada infaq fi sabilillah (infaq
di jalan Allah Swt). Ada infaq fi sabilis syaithan ( infaq di jalan setan).9
Infaq merupakan sumbangan yang diberikan seorang pemimpin
karena rekomendasi eksternal, yaitu rekomendasi pemimpin muslim.
Infaq ada yang wajib ada yang sunnah. Infaq yang wajib diantaranya
zakat, kafarat, nazar. Infaq yang sunnnah di antaranya infak kepada fakir
miskin sesama muslim, infak bencana alam dan lainnya.10
Infaq dia artikan sebagai mengeluarkan harta di jalan Allah. 11Infaq
merupakan sumbangan yang diberikan seorang muslim karena
rekomendasi eksternal, yaitu rekomendasi pemimpin muslim. Infaq
adalah Penyerahan harta untuk kebajikan.
Berdasarkan pengertian di atas, maka setiap pengorbanan
(pembelanjaan) harta dan semacamnya pada kebaikan disebut al-infaq.
Dalam infaq tidak di tetapkan bentuk dan waktunya, demikian pula
dengan besar atau kecil jumlahnya. Tetapi infaq biasanya identik dengan
harta atau sesuatu yang memiliki nilai barang yang di korbankan. Infaq
adalah jenis kebaikan yang bersifat umum, berbeda dengan zakat. Jika
seseorang ber-infaq, maka kebaikan akan kembali pada dirinya, tetapi jika
ia tidak melakukan hal itu, maka tidak akan jatuh kepada dosa,
sebagaimana orang yang telah memenuhi syarat untuk berzakat, tetapi ia
tidak melaksanakannya.
9
Wawan Shofwan Shalehuddin, Risalah Zakat Infaq dan Sedekah, ( Bandung:Tafakur
(Kelompok Humaniora), 2011), h. 19.
10
Muhammad, Aspek Hukum dalam Muamalat, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2007), h.153.
11
Hasbiyallah, Fiqh dan Ushul Fiqh, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2017), h. 246.
7
sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata
terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji”. (Al-Baqarah 267)
8
muallaf, garim, fisabilillah, kerabat, orang/lembaga yang
Ibnu Sabil dan Rikaz sangat membutuhkan
Bentuk Harta/materi Harta/materi
C. Penutup
Zakat berarti kewajiban atas harta atau kewajiban atas sejumlah harta
tertentu untuk kelompok tertentu dalam waktu tertentu.
Infaq merupakan sumbangan yang diberikan seorang pemimpin karena
rekomendasi eksternal, yaitu rekomendasi pemimpin muslim. Infaq ada yang
wajib ada yang sunnah. Infaq yang wajib diantaranya zakat, kafarat, nazar.
Infaq yang sunnnah di antaranya infak kepada fakir miskin sesama muslim,
infak bencana alam dan lainnya.
9
Daftar Pustaka
10