Modul Fisika Kelas Xii TH 2023-2024 Fix
Modul Fisika Kelas Xii TH 2023-2024 Fix
Modul Fisika Kelas Xii TH 2023-2024 Fix
MODUL FISIKA
NAMA :
KELAS :
2
DAFTAR ISI
SEMESTER 2
BAB 6 RADIASI BENDA HITAM .....................................................................................118
A. Radiasi Kalor ........................................................................................................118
B. Teori Kuantum Planck ..........................................................................................121
Evaluasi Bab 6 ...........................................................................................................124
BAB 7 TEHNOLOGI DIGITAL ..........................................................................................126
A. Konsep Tehnologi Digital ....................................................................................126
B. Penyimpanan Data Digital ....................................................................................129
C. Transmisi Data ..................................................................................................... 135
Evaluasi Bab 7 ...........................................................................................................146
BAB 8 FISIKA ATOM ........................................................................................................ 153
A. Perkembangan Teori Atom ...................................................................................153
B. Atom Berelektron banyak .....................................................................................159
Evaluasi Bab 8 ...........................................................................................................161
BAB 9 RELATIVITAS .........................................................................................................163
A. Pendahuluan .........................................................................................................163
3
Tombol volume pada gitar listrik berfungsi sama seperti sakelar lampu.
Ketika Anda menggerakkan dua kawat menjadi lebih dekat atau lebih jauh dengan
potongan grafit, maka akan menyebabkan tegangan yang beragam pada pengeras
suara. Hal ini menyebabkan suara yang dihasilkan menjadi lebih keras atau lebih
pelan.
Pada kehidupan sehari-hari, Anda sering menjumpai adanya rangkaian
listrik, mulai dari rangkaian listrik yang sederhana sampai rangkaian yang sangat
rumit. Pernahkah Anda mengamati rangkaian listrik pada lampu senter, radio, atau
televisi? Pernahkah Anda berpikir mengapa lampu senter, radio, dan televisi dapat
berfungsi?
Listrik terbentuk karena energi mekanik dari generator yang menyebabkan
perubahan medan magnet di sekitar kumparan. Perubahan ini menyebabkan
timbulnya aliran muatan listrik pada kawat/penghantar. Aliran muatan listrik pada
kawat Anda kenal sebagai arus listrik. Aliran muatan dapat berupa muatan positif
(proton) dan muatan negatif (elektron). Aliran listrik yang mengalir pada
penghantar dapat berupa arus searah atau direct current (DC) dan dapat berupa arus
bolak-balik atau alternating current (AC).
Pada bab ini, Anda akan mempelajari besaran-besaran listrik, rangkaian
listrik, dan penerapan alat listrik dalam kehidupan sehari-hari. Anda juga dituntut
untur dapat mengunakan alat ukur listrik.
A. Arus Listrik
Pada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian
listrik terbuka dan rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka adalah suatu
rangkaian yang belum dihubungkan dengan sumber tegangan, sedangkan
rangkaian listrik tertutup adalah suatu rangkaian yang sudah dihubungkan dengan
sumber tegangan.
5
A B
A
Gambar 1.2
Aliran muatan listrik positif dari A ke B identik dengan aliran air dari A ke B yang disebut arus
listrik.
Air dalam bejana A mempunyai energi potensial lebih tinggi daripada air dalam bejana
B, sehingga terjadi aliran air dari bejana A menuju bejana B atau dikatakan bahwa potensial di
A lebih tinggi daripada potensial di B sehingga terjadi aliran muatan listrik dari A ke B. Jadi,
dapat dikatakan bahwa muatan listrik positif mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik
berpotensial rendah. Selanjutnya, aliran muatan listrik positif tersebut dinamakan arus listrik.
Jadi, arus listrik dapat didefinisikan sebagai aliran muatan positif dari potensial tinggi ke
potensial rendah. Arus listrik terjadi apabila ada perbedaan potensial. Bagaimana bila dua titik
yang dihubungkan mempunyai potensial yang sama? Tentu saja tidak ada aliran muatan listrik
positif atau tidak terjadi arus listrik.
Anda pasti berpikir bagaimana
halnya dengan muatan listrik negatif?
Apakah muatan listrik negatif tidak dapat
mengalir? Pada perkembangan selanjutnya,
setelah elektron ditemukan oleh ilmuwan
fisika J.J. Thompson (1856–1940), ternyata
muatan yang mengalir pada suatu
penghantar bukanlah muatan listrik positif,
melainkan muatan listrik negatif yang
disebut elektron.
Gambar 1.3 J.J Thompson Arah aliran elektron dari potensial
rendah ke potensial tinggi (berlawanan
dengan arah aliran muatan positif).
Namun hal ini tidak menjadikan masalah, karena banyaknya elektron yang mengalir dalam
suatu penghantar sama dengan banyaknya muatan listrik positif yang mengalir, hanya arahnya
yang berlawanan. Jadi, arus listrik tetap didefinisikan berdasarkan aliran muatan positif yang
disebut arus konvensional.
6
Kegiatan 1.1
Kuat Arus Listrik
Pada baterai terdapat dua kutub yang potensialnya berbeda. Jika kedua kutub tersebut
dihubungkan dengan lampu melalui kabel, maka akan terjadi perpindahan elektron dari kutub
negatif ke kutub positif atau terjadi arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif, sehingga
lampu dapat menyala.
Selanjutnya, jika baterai yang digunakan dua buah, maka lampu akan menyala lebih
terang. Jika baterai yang digunakan tiga buah, maka lampu menyala makin terang. Mengapa
demikian? Hal ini disebabkan beda potensial kutub positif dan kutub negatifnya makin besar
sehingga muatanmuatan listrik yang mengalir pada penghantar makin banyak atau arus
listriknya makin besar. Besarnya arus listrik (disebut kuat arus listrik) sebanding dengan
banyaknya muatan listrik yang mengalir. Kuat arus listrik merupakan kecepatan aliran muatan
listrik. Dengan demikian, yang dimaksud dengan kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik
yang melalui penampang suatu penghantar setiap satuan waktu. Bila jumlah muatan q melalui
penampang penghantar dalam waktu t, maka kuat arus I secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut.
𝒒 …………..………..(1.1)
I = atau q = I x t
𝒕
Gambar 1 .4 Amperemeter
dipasang seri
Jika sakelar pada rangkaian dihubungkan, maka lampu pijar menyala dan jarum pada
amperemeter menyimpang dari angka nol. Besar sim- pangan jarum penunjuk pada
amperemeter tersebut menunjukkan besar kuat arus yang mengalir.
Jika sakelar dibuka, maka lampu pijar padam dan jarum penunjuk pada amperemeter
kembali menunjuk angka nol. Artinya tidak ada aliran listrik pada rangkaian tersebut. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bah- wa arus listrik hanya mengalir pada rangkaian tertutup.
Sakelar dalam rangkaian listrik dibedakan menjadi dua macam, yaitu sakelar satu
kutub dan sakelar tukar. Sakelar satu kutub digunakan untuk menyambung atau memutus
arus pada satu cabang rangkaian, sedangkan sakelar tukar digunakan untuk menyambung dan
memutus arus pada dua cabang rangkaian secara bergantian.
Penghantar logam
Isolator (porselin)
Kawat sekering
Serbuk pasir
Penghantar logam
( a) (b)
Tentukan rangkaian yang benar ketika Anda ingin mengukur arus dengan menggunakan
amperemeter
9
B. Beda Potensial
Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu benda. Suatu
benda dikatakan mempunyai potensial listrik lebih tinggi daripada benda lain, jika benda
tersebut memiliki muatan positif lebih banyak daripada muatan positif benda lain.
A B C D
Pada Gambar 7.7, terlihat bahwa benda A memiliki muatan positif paling banyak
sehingga benda A mempunyai potensial listrik paling tinggi, disusul benda B, C, baru kemudian
D. Apa yang dimaksud dengan beda potensial?
Beda potensial listrik (tegangan) timbul karena dua benda yang memiliki
potensial listrik berbeda dihubungkan oleh suatu penghantar. Beda potensial ini berfungsi
untuk mengalirkan muatan dari satu titik ke titik lainnya. Satuan beda potensial adalah volt (V).
Alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik disebut voltmeter. Secara
matematis beda potensial dapat dituliskan sebagai berikut.
𝑊
V= …………………………(1.2)
𝑞
Keterangan:
V : beda potensial (V)
W : usaha/energi (J)
q : muatan listrik (C)
Telah disinggung bahwa, alat yang digunakan untuk mengukur suatu tegangan
adalah voltmeter. Untuk dapat menggunakannya lakukan Kegiatan 1.2 berikut!
Kegiatan 1.2
Beda potensial
A. Tujuan
Anda dapat melakukan pengukuran beda potensial.
Saat mengukur beda potensial listrik, voltmeter harus dipasang secara paralel dengan
benda yang diukur beda potensialnya. Untuk memasang voltmeter, Anda tidak perlu
memotong rangkaian, namun cukup menghubungkan ujung yang potensialnya lebih tinggi ke
kutub positif dan ujung yang memiliki potensial lebih rendah ke kutub negatif.
Berdasarkan Kegiatan 1.2, dapat diketahui bahwa ketika sumber tegangan
ditambah (baterai ditambah), maka jumlah muatan yang dihantarkan makin besar
sehingga arusnya meningkat. Hal ini membuat nyala lampu menjadi lebih terang.
(a) (b)
C. Hukum Ohm
Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran arus listrik. Arus listrik mengalir karena
adanya beda potensial antara dua titik pada suatu peng- hantar, seperti pada lampu senter,
radio, dan televisi. Alat-alat tersebut dapat menyala (berfungsi) karena adanya aliran
listrik dari sumber tegangan yang dihubungkan dengan peralatan tersebut sehingga meng-
hasilkan beda potensial.
Orang pertama yang menyelidiki hubungan antara kuat arus listrik dengan beda
potensial pada suatu penghantar adalah Georg Simon Ohm, ahli fisika dari Jerman.Ohm
berhasil menemukan hubungan secara matematis antara kuat arus listrik dan beda potensial,
yang kemudian dikenal sebagai Hukum Ohm. Untuk mengetahui hubungan tersebut,
lakukanlah Kegiatan 1.3 berikut!
Kegiatan 1.3
Hubungan Kuat Arus Listrik dengan Beda Potensial
A . Tujuan
Anda dapat mengetahui hubungan antara kuat arus listrik dengan beda
potensial.
B. Alat dan Bahan
Empat buah baterai 1,5 volt, amperemeter, lampu pijar, dan kabel
C. Langkah Kerja
11
Berdasarkan tabel pada Kegiatan 1.3, Anda ketahui bahwa makin besar beda
potensial yang ditimbulkan, maka kuat arus yang mengalir makin besar pula. Besarnya
perbandingan antara beda potensial dan kuat arus listrik selalu sama (konstan). Jadi, beda
potensial sebanding dengan kuat arus (V ~ I). Secara matematis dapat Anda tuliskan V =
m × I, m adalah konstanta perbandingan antara beda potensial dengan kuat arus. Untuk lebih
jelasnya perhatikan gambar grafik berikut!
ΔV
Δ
I
Gambar 1.8 Grafik hubungan antara kuat arus dengan beda potensial
Keterangan:
V : beda potensial atau tegangan (V)
I : kuat arus (A)
R : hambatan listrik ( Ω)
Persamaan di atas dikenal sebagai Hukum Ohm, yang berbunyi “Kuat arus yang
mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung
penghantar itu dengan syarat suhunya konstan/tetap.”
12
Pada kehidupan sehari-hari, kadang kita menemukan sebuah alat listrik yang
bertuliskan 220 V/2 A. Tulisan tersebut dibuat bukan tanpa tu- juan. Tulisan tersebut
menginformasikan bahwa alat tersebut akan bekerja optimal dan tahan lama (awet) ketika
dipasang pada tegangan 220 V dan kuat arus 2 A. Bagaimana kalau dipasang pada tegangan
yang lebih tinggi atau lebih rendah? Misalnya, ada 2 lampu yang bertuliskan 220 V/2 A,
masing-masing dipasang pada tegangan 440 V dan 55 V. Apa yang terjadi ?
Gambar 1.9
Bola lampu yang bertuliskan 220V/2 A
D. Hambatan Listrik
Berdasarkan persamaan hukum Ohm, hambatan listrik dapat didefi- nisikan sebagai
hasil bagi beda potensial antara ujung-ujung penghantar dengan kuat arus yang mengalir pada
penghantar tersebut. Untuk menge- nang jasa Georg Simon Ohm, namanya dipakai sebagai
satuan hambatan listrik, yaitu ohm (Ω). Suatu penghantar dikatakan mempunyai hambatan
13
satu ohm apabila dalam penghantar tersebut mengalir arus listrik sebesar satu ampere yang
disebabkan adanya beda potensial di antara ujung-ujung penghantar sebesar satu volt.
1. Jenis-Jenis Hambatan
Pada kehidupan sehari-hari dikenal beberapa jenis hambatan (resistor) yang sering
digunakan sesuai kebutuhannya. Jenis-jenis hambatan (resistor) tersebut, antara lain, resistor
tetap dan resistor variabel.
a. Resistor Tetap
Pada resistor tetap yang biasanya dibuat dari karbon atau kawat nikrom tipis, nilai
hambatannya disimbolkan dengan warna-warna yang melingkar pada kulit luarnya. Simbol
warna- warna tersebut mempunyai arti sesuai dengan letaknya. Perhatikan Tabel 1.1 !
0 0 - -
Hitam 1 1 0 ± 1%
Coklat 2 2 00 ± 2%
Merah 3 3 000 -
Oranye 4 4 0 000 -
Kuning 5 5 00 000 -
Hijau 6 6 000 000 -
Biru 7 7 - -
Ungu 8 8 - -
Abu- 9 9 - -
abu - - × 0,1 ± 5%
Putih - - × 0,01 ± 10%
Emas - - - ± 20%
Perak
Tanpa
pita
Warna pada pita ke-1 menunjukkan angka pertama, pita ke-2 menunjukkan angka
ke-2, pita ke-3 menunjukkan banyaknya angka nol, dan pita ke-4 menunjukkan tingkat
akurasi. Resistor tetap yang dipasang pada rangkaian listrik seperti radio, televisi, dan
komputer berfungsi untuk mengatur kuat arus listrik dan beda potensial pada nilai-nilai
tertentu sehingga komponen-komponen listrik pada rangkaian tersebut dapat ber- fungsi
dengan baik.
14
b. Resistor Variabel
Di pasaran, resistor variabel yang kita kenal ada dua, yaitu resistor variabel tipe
berputar dan bergeser (rheostat). Pada prinsipnya, cara kerja kedua resistor ini adalah sama,
yaitu memutar atau menggeser kontak luncur untuk menambah atau mengurangi nilai
hambatan sesuai kebu- tuhan. Resistor variabel ini dapat kita temui pada sistem volume di
radio, tape recorder, dan alat-alat elektronik lainnya.
2. Mengukur Hambatan
Anda telah dapat mengukur besar kuat arus maupun beda potensial pada suatu
penghantar. Sekarang, bagaimana caranya mengukur besar hambatan listrik? Untuk
mengukur hambatan listrik ada dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung.
kawat
Setelah rangkaian terpasang seperti terlihat pada Gambar 7.12, baca- lah skala yang
ditunjukkan voltmeter maupun amperemeter, kemudian hitunglah nilai hambatan R dengan
persamaan hukum ohm!
Untuk ketelitian yang lebih baik, ulangilah pengukuran tersebut dengan cara
mengubah-ubah beda potensialnya (dengan 1 baterai, 2 baterai, 3 baterai, dan 4 baterai)!
Kegiatan 1.4
Hambatan pada Kawat Penghantar
A . Tujuan
Anda dapat mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi nilai hambatan suatu kawat
penghantar.
B. Alat dan Bahan
16
Kawat tembaga dengan luas penampang kecil dan besar (2× yang kecil)
dengan panjang 1 m dan 2 m, kawat nikelin dengan panjang 1 m dan 2 m, voltmeter,
amperemeter, dan 2 buah baterai (@1,5 V).
C. Langkah Kerja
kawat yang diuji
A B
Berdasarkan Kegiatan 1.4, dapat diperoleh kesimpulan bahwa ham- batan listrik
suatu kawat penghantar dipengaruhi oleh panjang kawat (l), hambatan jenis kawat (ρ), dan
luas penampang kawat (A). Secara mate- matis, hubungan ketiga faktor tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut.
17
𝑙
R=ρ𝐴 …..…………………(1.4)
Keterangan:
R : hambatan kawat penghantar (Ω)
l : panjang kawat penghantar (m)
A : luas penampang kawat penghantar (m2)
ρ : hambatan jenis kawat penghantar (Ωm)
2 . Kawat yang panjangnya 200 meter dan luas penampangnya 0,5 mm2 mempunyai
hambatan listrik 56 Ω . Tentukan ham- batan jenis kawat tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui : a . l = 200 m
b. A = 0,5 mm2 = 5 × 10-7 m2
c. R = 56 Ω
Ditanyakan: ρ = ... ?
𝑅 𝑥𝐴
Jawab : ρ=
𝑙
56 𝑥 5 𝑥 10 −7
= 1,4 × 10-7 200
Jadi, hambatan jenis kawat adalah 1,4 × 10-7 Ω.
Berdasarkan persamaan dan contoh tersebut, terlihat bahwa apabila kawat penghantar
makin panjang dan hambatan jenisnya makin besar, maka nilai hambatannya bertambah
besar. Tetapi apabila luas penampang kawat penghantar makin besar, ternyata nilai
hambatannya makin kecil. Untuk nilai hambatan jenis suatu penghantar besar kecilnya
sudah ditentukan para ilmuwan. Perhatikan Tabel 1 .2 berikut!
18
E. Hukum Kirchhoff
1. Hukum I Kirchhoff
Anda sudah dapat mengukur kuat arus listrik dalam suatu
rangkaian tertutup sederhana yang tidak bercabang, di mana kuat
arus di setiap titik pada setiap penghantar besarnya sama.
Bagaimana cara meng- ukur kuat arus yang mengalir pada
rangkaian ber- cabang? Apakah cara mengukur kuat arus pada
rang- kaian itu juga sama? Untuk mejawab pertanyaan-per- tanyaan
tersebut lakukanlah Kegiatan 7.5 berikut!
Gambar 7.14 Kirchoff
Kegiatan 1.5
Kuat Arus dalam Rangkaian Bercabang
A . Tujuan
Anda dapat mengetahui kuat arus
di setiap titik dalam rang- kaian
bercabang.
B. Alat dan Bahan
Baterai, 4 buah amperemeter, 2 buah
lampu pijar, dan kabel.
C. Langkah Kerja
19
Pada Kegiatan 1.5, ternyata amperemeter 1 dan 4 menunjukkan skala yang sama,
sedangkan jumlah dari skala yang ditunjukkan amperemeter
2 dan 3 sama dengan skala yang ditunjukkan amperemeter 1 dan 4.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa arus yang masuk pada titik percabangan
sama dengan kuat arus yang keluar pada titik percabangan tersebut. Pernyataan ini dikenal
sebagai Hukum I Kirchoff, yang secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
Untuk lebih memahami kuat arus pada rangkaian listrik bercabang, dapat Anda
umpamakan sebagai jalan raya yang bercabang.
Jalan 1
I1 = 2 A
I=5A I3 = 5 A
Pada Gambar 1.15, terlihat bahwa jumlah mobil di jalan utama A sebanyak lima
buah, kemudian mobil tersebut berpencar di persimpangan sehingga yang melewati jalan satu
sebanyak 2 buah dan jalan dua sebanyak tiga buah. Pada persimpangan yang lain, mobil-mobil
tersebut bertemu lagi di jalan utama B sehingga mobil yang melewati jalan utama B sama
dengan jumlah mobil yang melewati jalan satu dan dua atau jumlah mobil yang melewati jalan
utama A.
C O N T O H S O A L 1.5
1 . Pada gambar rangkaian di samping!
Berapa besar kuat arus pada I3
Diketahui : Imasuk = 12 A
I1 = 8A
I2 = 3A
Ditanyakan: I3 = ... ?
Jawab :
∑I masuk = ∑I keluar
I total = I1 + I2 + I3
20
12 = 8 + 3 + I3
12 = 11 + I3
I 3 = 12 – 11
I3 = 1 A
2 . Perhatikan gambar di samping!
Jika besarnya arus yang masuk 200 mA, maka hitunglah besarnya kuat arus I1, I3 dan
I5!
Diketahui : Imasuk = 200 mA
I2 = 80 mA
I4 = 40 mA
Ditanyakan: a . I1 = ... ?
b. I3 = ... ?
c. I5 = ... ?
Jawab :
a. Imasuk = I1 + I2
200 = I1 + 80
I 1 = 200 – 80
= 120 mA
b. I 1 = I3 + I4
120 = I3 + 40
I3 = 120 – 40
= 80 mA
c. I 5 = I2 + I3 + I4
= 80 + 80 + 40
= 200 mA
2. Hukum II Kirchhoff
Hukum II Kirchhoff atau hukum loop menyatakan bahwa jumlah perubahan potensial
yang mengelilingi lintasan tertutup pada suatu rangkaian harus sama dengan nol. Hukum ini
di dasarkan pada hukum kekekalan energi. Secara matematis hukum II Kirchhoff dapat
dinyatakan sebagai berikut.
∑ E = ∑ ( I × R) ……………………….(1.7)
Keterangan:
E : ggl sumber arus (volt)
I : kuat arus (A)
R : hambatan ( Ω )
E = positif
Arah loop
E = negatif
c. Arus yang searah dengan penelusuran loop dihitung positif, sedang yang
berlawanan dengan arah penelusuran dihitung negatif.
d. Jika hasil akhir perhitungan kuat arus bernilai negatif, maka kuat arus yang
sebenarnya merupakan kebalikan dari arah yang ditetapkan.
𝐸
E = (I × r) + (I × R) atau E = I (r + R) atau I = 𝑟+𝑅
Keterangan:
E : ggl sumber arus (V)
I : kuat arus (A)
r : hambatan dalam sumber arus ( Ω )
R : hambatan penghambat ( Ω )
Nilai I × R pada persamaan di atas merupakan tegangan penggunaan di luar sumber arus
yang disebut tegangan jepit (K). Jadi, persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut.
E = I × r + K atau K = E – I × r
Keterangan:
K : tegangan jepit (V)
22
E1 - E2 + E3 = I(r1 + R 1 + r2 + R2 + R3 + R4 + r3 )
Jika pada penjabaran di atas dihasilkan nilai I negatif, maka arah arus yang sebenarnya
adalah kebalikan dari arah yang ditentukan pada gambar. Bagaimana jika penelusuran
rangkaian berawal dari satu titik dan berakhir pada titik lain? Misalkan Anda akan
menentukan tegangan atau beda potensial antara titik A dan B pada Gambar 7.18. Berdasarkan
Hukum II Kirchhoff dapat dihitung dengan persamaan berikut.
VAB + ∑E = ∑(I × R)
VAB + E1 - E2 = I(r1 + R 1 + r2 )
VAB = I(r1 + R 1 + r2 ) - E1 + E2
Untuk rangkaian yang memiliki dua loop atau lebih dapat diselesaikan dengan hukum II
Kirchhoff dan hukum I Kirchhoff. Perhatikan Gambar 1.19!
23
E1 r1 R1 I1 E2 r2
A B
R2 R4 R3
F I2 G
R5
R6 I3 E3 r3
E D
Pada gambar di atas dilukiskan rangkaian tertutup yang terdiri atas dua loop. Arah
arus dan arah penelusuran tiap loop. Misalkan Anda bagi menjadi seperti berikut.
• Loop I ABGFA
∑E = ∑( I × R)
E1- E2 = I(r1 + R 1 + r2 + R2 + R3 ) + I 2 x R4
• Loop II FEDGF
∑E = ∑( I × R)
E3 = I 3 (R 6 + r3 + R5 ) + I × R4
• Penerapan Hukum I Kirchhoff
I2 = I1 + I3
Diketahui : a . E1 = 8 V
b. R1 = 4 Ω
c. E2 = 18 V
d. R2 = 2 Ω
e. R3 = 6 Ω
Ditanyakan: a . I1 = ...?
b. I2 = ...?
c. I3 = ...?
Jawab:
24
• Hukum I Kirchhoff
I3 = I1 + I2 ............ (1)
• Loop I
∑E = ∑( I × R)
8 = I1 × 4 + I3 × 6
8 = I1 × 4 + (I1 + I2) 6
8 = 10 I1 + 6 I2 ........... (2)
• Loop II
E2 = I2 × R2 + I3 × R3
18 = I2 × 2 + (I2 + I1) 6
18 = 2 I2 + 6 I1 + 6 I2
9 = 3 I1 + 4I2 ........... (3)
Anda eliminasi persamaan (2) dan (3)
16 = 20 I1 + 12 I2
27 = 9 I1 + 12 I2
-
-11= 11 I1
-1= I1
Nilai I 1, Anda masukkan ke persamaan (2)
8 = 10 I1 + 6 I2
8 = 10 (–1) + 6 I2
I2 = 3 A
Nilai I2, Anda masukkan pada persamaan (1)
I 3 = I1 + I2
= –1 + 3
= 2
I1 negatif, berarti I berlawanan dengan arah yang telah ditentukan.
I1 A1
I2 A2 I3
A3
25
2. Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut ini ! Tentukan beda potensial antara titik A
dan B !
3. Berdasarkan Hukum II Kirchhoff, hitung kuat arus listrik pada rangkaian berikut!
R1 = 3 Ω R2 = 6 Ω
E2 = 20v
E3 = 14v E1 = 24v
A R1 R2 B A RS C
A B C
L1 L2
I I I
V V
(a) Lampu disusun seri (b) Simbol rangkaian (c) Hambatan pengganti
Pada Gambar 1.20, terlihat dua buah lampu (sebagai hambatan) yang disusun seri. Kuat
arus yang mengalir melalui kedua lampu tersebut sama besarnya, sedangkan tegangannya
berbeda (VAB # VBC). Dengan meng- gunakan hukum Ohm dapat Anda tuliskan secara
matematis sebagai berikut.
Jika VAB = I × R1, VBC = I × R2, VAC = VAB + VBC; maka:
VAC = VAB + VBC
VAC = I × R1 + I × R2
VAC = I (R1 + R2)
Jika Anda ganti kedua hambatan yang dirangkai seri dengan sebuah hambatan
pengganti (Rs) lihat Gambar 1.20 (c), maka VAC = I × Rs , sehingga Anda dapatkan
persamaan sebagai berikut.
VAC = I(R1 + R2)
I × Rs = I(R1 + R2)
R s = R1 + R2
Jadi, bentuk umum hambatan pengganti yang dirangkai seri adalah sebagai
berikut.
Hambatan pengganti pada kedua rangkaian ini selalu lebih besar karena
merupakan jumlah dari hambatan-hambatan yang dipasang.
I1 L1 I1 R1
A B
RS
I2 L2 I2 R2 I
I
(a) Lampu disusun pararel (b) Simbol rangkaian (c) Hambatan pengganti
Gambar 1.21 Rangkaian hambatan paralel
Pada Gambar 1.21, dua buah lampu (sebagai hambatan) dirangkai paralel. Kuat arus
yang mengalir pada lampu 1 (I1) dan lampu 2 (I2) besar- nya tergantung nilai hambatannya,
sedangkan tegangan yang melewati kedua lampu tersebut besarnya sama.
Dengan menggunakan hukum I Kirchoff dan hukum Ohm, maka da- pat Anda tuliskan
secara matematis sebagai berikut.
𝑉 𝑉
Jika I1 = , I2 = dan I = I1 + I2 ; maka:
𝑅1 𝑅2
𝑉 𝑉 1 1
I = I 1 + I2 = +𝑅 = V (𝑅 + )
𝑅1 2 1 𝑅2
Jika Anda ganti kedua hambatan yang dirangkai paralel dengan sebuah
hambatan pengganti (R p), lihat Gambar 7.21 (c), maka I = 𝑅𝑉
𝑃
sehingga Anda dapatkan persamaan sebagai berikut.
𝑉 𝑉 𝑉 1 1
I= + ↔ =V( + )
𝑅1 𝑅2 𝑅𝑃 𝑅1 𝑅2
1 1 1 1 1 1
V =V( + )↔ = ( + )
𝑅𝑃 𝑅1 𝑅2 𝑅𝑃 𝑅1 𝑅2
𝑅 𝑋𝑅
Rp = 𝑅1 + 𝑅 2
1 2
Jadi, bentuk umum hambatan yang dirangkai paralel adalah :
1 1 1 1 1
= + + +……+ + , n = jumlah hambatan
𝑅𝑃 𝑅1 𝑅2 𝑅3 𝑅𝑛
𝒑𝒆𝒓𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑹𝟏 + 𝑹𝟐 + 𝑹𝟑 +⋯+ 𝑹𝒏
Rp = 𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏= (𝑹 ……………………..(1.9)
𝟏 𝒙 𝑹𝟐 )+ (𝑹𝟏 𝒙 𝑹𝟑 )+ (𝑹𝟐 + 𝑹𝟑 )+⋯+ (𝑹𝒏−𝟏 𝒙 𝑹𝒏 )
Hambatan pengganti pada rangkaian paralel selalu lebih kecil karena merupakan
jumlah dari kebalikan hambatan tiap-tiap komponen.
b. R2 = 4 Ω
c. R3 = 6 Ω
Ditanyakan: Rp = ... ?
Jawab :
Cara I :
1 1 1 1
𝑅𝑃
= 𝑅1
+ 𝑅 + 𝑅
2 3
1 1 1 1
= + +
𝑅𝑃 3 4 6
1 4 3 2
= + +
𝑅𝑃 12 12 12
1 9
𝑅𝑃
= 12
12 4
Rp = 9
=3Ω
Cara II:
𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3
Rp = (𝑅 )+ (𝑅1 𝑥 𝑅3 )+ (𝑅2 + 𝑅3 )
1 𝑥 𝑅 2
3+ 4+ 6
Rp = (3 𝑥 4)+ (3 𝑥 6)+ (4+ 6)
72
Rp = 12+ 18+ 24
72 4
Rp = 54 = 3 Ω
P=VxI …………………….(1.11)
𝑉 2
P = I2 × R atau P = 𝑅 ……………………(1.12)
Keterangan :
P : daya listrik (W)
W : energi listrik (J)
V : tegangan listrik (V)
I : kuat arus listrik (A)
R : hambatan listrik ( Ω )
29
Pemasangan alat listrik di rumah-rumah dirangkai secara paralel. Hal ini diharapkan
agar tegangan yang melalui alat-alat tersebut besarnya sama. Untuk menghitung besar energi
listrik yang digunakan pada suatu rumah, PLN memasang alat yang disebut kWh (kilowatt
hours) meter (meteran listrik).
1 kWh didefinisikan sebagai daya sebesar 1.000 watt yang digunakan selama 1 jam.
Jadi, persamaannya dapat ditulis sebagai berikut.
Biasanya, selain biaya energi yang terpakai, para pelanggan listrik harus
membayar biaya beban, materai, dan pajak.
= 660 × 360
= 237.600 watt-jam
= 237,6 kWh.
Jadi, biaya yang harus dikeluarkan adalah
237,6 × 100 = Rp23.760,00.
Burung Listrik
dari sumber arus menuju ke tanah (ground) melewati tubuhnya. Jika orang tersebut
memakai sandal karet, resiko tersetrum berkurang karena arus tidak mengalir.
Burung tidak tersetrum bila kedua kakinya berdiri di atas kabel yang sama. Saat berdiri
di atas satu kabel, maka tidak ada beda potensial antara kedua kakinya, sehingga listrik
tidak mengalir. Namun, jika kaki burung berdiri di atas kabel yang berbeda, maka burung
itu akan tersetrum. Hal ini disebabkan kedua kabel tersebut berbeda tegangannya sehingga
arus mengalir dari kabel yang bertegangan tinggi ke kabel yang bertegangan melewati tubuh
burung.
Evaluasi Bab 1
A. Pilihlah jawaban yang benar dengan menuliskan huruf a, b, c, d, atau e di dalam
buku tugas Anda!
1 . Banyaknya muatan yang mengalir melalui suatu penghantar setiap satuan waktu
disebut ....
a . hambatan d. beda potensial
b. tegangan e. daya listrik
c. kuat arus
2 . Muatan listrik 60 C mengalir melalui suatu penghantar selama 2 menit, maka kuat
arusnya adalah ....
a . 0,5 A d. 5 A
b. 0,36 A e. 55
c. 12 A A
3 . Kuat arus 2 A mengalir melalui suatu penghantar selama 20 sekon, maka
muatan listriknya adalah ....
a . 0,4 C d. 40 C
b. 2,5 C e. 4 C
c. 0,1 C
4 . Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi
pemborosan energi listrik, kecuali ....
a . menggunakan lampu neon berdaya rendah
b. menggunakan listrik berdaya besar
c. mematikan lampu di siang hari
d. mengurangi waktu penggunaan alat listrik
e. mematikan televisi saat ditinggal pergi
5 . Pada sebuah rumah terdapat 2 lampu, masing-masing 25 W menyala selama 5 jam
sehari, televisi 50 W menyala 5 jam sehari dan harga per kWh Rp200,00, maka biaya
yang harus dibayar adalah ....
a . Rp3.000,00 d. Rp15.000,00
b. Rp4.200,00 e. Rp25.000,00
c. Rp6.200,00
6 . Hambatan sebuah penghantar 60 Ω dan arus yang mengalir 0,5 A. Beda
potensialnya adalah ....
a . 120 V 1 e. 60 V
c. 120 V
b. 30 V 1
d. 30 V
31
7 . Setrika listrik mempunyai daya 200 W. Bila setrika dipakai 1 jam tiap hari selama 30
hari, maka energi listrik yang digunakan sebesar ....
a . 6 kWh d. 6.000 kWh
b. 360 kWh e. 9.000 kWh
c. 130 kWh
8 . Bila voltmeter menunjukkan 50 volt dan amperemeter menunjukkan 2,5 A,
maka besarnya hambatan (R) adalah ....
a. 125 Ω d. 20 Ω
b. 0, 5 Ω e. 12, 5 Ω
c. 0, 05 Ω
9 . Arus maksimum yang melalui sekring adalah 3,4 A. Banyaknya lampu yang dapat
dipasang paralel dengan tegangan 220 V/110 W agar sekring tidak putus adalah ....
a . 8 buah d. 5 buah
b. 7 buah e. 4 buah
c. 6 buah
10. Kawat A dan B terbuat dari bahan yang sama dan panjangnya sama. Bila
luas penampang A dua kali luas penampang B, maka ....
a . hambatan A setengah kali hambatan B
b. hambatan A seperempat kali hambatan B
c. hambatan B setengah kali hambatan A
d. hambatan B seperempat kali hambatan A
e. hambatan B sama dengan hambatan A
3. Pada rangkaian listrik sederhana di bawah ini berapakah besarnya kuat arus I1 ?
34
BAB 2
LISTRIK STATIS
Kalian tentu tidak asing dengan petir. Kejadiannya saat mendengar waktu hujan, cukup
menakutkan. Petir inilah contoh dari kejadian listrik statis. Ada muatan-muatan yang bergerak
pada saat itu dan memunculkan cahaya yang disebut kilat. Apa sebenarnya muatan itu, apa
yang terjadi diantara muatan? Mengapa bisa bergerak bagaimana besaran-besaran yang
dimiliki.
Semua hal di atas itulah yang dapat kalian pelajari pada bab ini. Oleh sebab itu setelah
belajar bab ini diharapkan kalian dapat :
1. menerapkan hukum Coulomb pada permasalahan gaya dan medan listrik,
2. menentukan potensial dan energi potensial yang dimiliki suatu muatan,
3. menerapkan hukum Gauss pada bab induktor dan keping sejajar,
4. menerapkan hukum-hukum listrik statis pada kapasitor.
A. Hukum Coulomb
q1 q2 1. Gaya Coulomb
F F Kalian tentu sudah mengenal ada proton dan
elektron. Proton bermuatan positif dan elektron bermuatan
(a) r negatif. Jika sebuah benda mengandung lebih banyak proton
karena kehilangan elektronnya maka benda tersebut akan
q1 q2 bermuatan positif. Begitu pula sebaliknya benda akan
F F bermuatan negatif jika menangkap elektron sehingga
kelebihan elektron. Apa yang terjadi jika bendabenda
(b) r bermuatan itu didekatkan? Kejadian inilah yang telah
dijawab oleh coulomb.
Gambar 2.1 Menurut Coulomb, dua muatan yang didekatkan
(a) muatan sejenis tolak akan bekerja gaya tarik atau gaya tolak yang besarnya
menolak
sebanding dengan perkalian kedua muatannya dan
(b) muatan tak sejenis tarik
menarik. berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Dari
penjelasan ini dapat dirumuskan seperti berikut.
36
𝒒𝟏 .𝒒𝟐
F=𝒌 ………….................... (2.1)
𝒓𝟐
Penyelesaian
D1 : qA = +16 μC = 16.10-6 C
qB = −18 μC = −18.10-6 C
qC = 2 μC = 2.10-6 C
D2 : FC
D3 :
Posisi muatan qC dan gaya yang bekerja dapat digambarkan seperti pada Gambar 4.2. qC
tertolak A (FAC) dan tertarik B(FCB). Karena arahnya sama maka berlaku :
Gambar 2.2
FC = FAC + FCB Gaya yang bekerja pada qC
𝑞 .𝑞 𝑞 .𝑞
= k 𝑟𝐴 2𝐶 + k 𝑟𝐶 2𝐵 qA qC qB
𝐴𝐶 𝐶𝐵
𝑞𝐴 𝑞𝐵
= k qC (𝑟 2 + ) FAC
𝐴𝐶 𝑟𝐶𝐵 2
16.10−6 18.10−6
= 9.109 . (2.10-6) ((4.10−2 )2 + (6.10−2 )2
) FCB
3 -2 1 -2
= 18.10 (10 + 2.10 ) rAC = 4 cm rCB = 6 cm
= 270 N
Vektor gaya elektrostatis ini akan lebih dipahami lagi pada muatan-muatan yang tidak
segaris. Jika sebuah muatan dipengaruhi beberapa gaya tidak segaris, tentu kalian sudah bisa
menganalisisnya, resultan gaya yang dirasakan muatan tersebut dapat ditentukan dengan
metode jajargenjang, analisis atau poligon. Perhatikan contoh berikut.
37
Penyelesaian
D1 : qA = 4 μC
qB = -μC
qC = + 2μC
D2 : FC
D3 :
Muatan C dipengaruhi dua gaya FAC tolak menolak
(muatan sejenis) dan FBC tarik menarik (muatan berlainan
jenis). Besar kedua gaya itu memenuhi :
𝑞𝐴 .𝑞𝐶
FAC = k 𝑟𝐴𝐶 2
4.10−6 2.10−6
= 9.109 . (0,6)2
= 0,2 N
q1
REVIEW SOAL 2.2
Tiga muatan titik q1 = +2 µC, q2 = +3 μC dan q3 = -6
μC ditempatkan di titik sudut segitiga Gambar 2.4. 30 cm
Tentukan gaya yang dirasakan muatan q1! 30o
q2 40 cm q3
Gambar 2.4
38
Kegiatan 2.1
Titik Keseimbangan
Tujuan : Menentukan letak titik yang tidak dipengaruhi gaya.
Persoalan : Dua muatan qA = -4 μC dan qB = + 9μC terpisah pada jarak 20 cm. Tentukan letak
titik qC = + 2μC agar tidak dipengaruhi gaya dari resultan qA dan qB!
Kegiatan :
1. Gambarlah muatan titik qA dan qB.
2. Letakkan muatan qC pada posisi segaris dengan qA dan qB. Tentukan beberapa alternatif
diantara dan di luar kedua muatan (dekat qA dan dekat qB)
3. Gambarkan arah gaya yang dirasakan muatan qC pada setiap alternatifnya. Tempat yang
dimungkinkan memiliki resultan nol adalah tempat yang arah gayanya berkebalikan.
4. Tentukan jarak titik yang tidak dipengaruhi gaya dengan menggunakan konsep FAC = FBC.
Tugas
Buatlah simpulan.
Penyelesaian D1 : qB = 12.10-6 C
rB = 3.10-2 m
qC = 9.10-6 C
rC = 4.10-2 m
C D2 : Etot
D3 :
Di titik A dipengaruhi dua medan listrik yaitu dari B
4 cm dan C. Arahnya dapat digambarkan seperti pada
Gambar 4.7.
𝑞𝐵
A B EB = k 𝑟 2
𝐴𝐵
3 cm 12.10−6
Gambar 2.6 = 9.109 . (3.10−2 )2 = 12.107 N/C
𝑞𝐶
EC = k 𝑟 2
𝐴𝐶
C
9.10−6
= 9.109 . (4.10−2 )2 = 5.107 N/C
EB dan EC saling tegak lurus berarti memenuhi dalil
4 cm Pythagoras :
EB
A 3 cm B Etot = √𝐸𝐵 2 + 𝐸𝐶 2
Gambar 2.7
A B
REVIEW SOAL 2.3
Di titik-titik sudut persegi ABCD berturut-
turut diletakkan muatan +40 µC, +30 µC, +60
µC dan -80 µC. Jika panjang sisi persegi 10
cm, tentukan medan listrik di pusat persegi !
D C
A B
EB EA
C
(a)
D C
EC
EB A
B
ED
(b)
Gambar 2.9
Kemungkinan kuat medan nol.
Untuk lebih memahami konsep di atas dapat kalian cermati contoh berikut.
Penyelesaian
D1 : qA = 9.10-6 C
qB = 16.10-6 C
r = 14 cm
D2 :
a. x
b. FC
D3 :
a. Letak titik C yang kuat medan listriknya nol dapat digambarkan seperti pada Gambar
2.10.
qA qB
EB C EA
x (14-x)
Dari Gambar 2.10 tersebut dapat diperoleh bahwa untuk kuat medan listrik di C nol
maka harus memenuhi :
EA = EB
𝑞𝐴 𝑞
k 2 = k 𝐵2
𝑟𝐴 𝑟𝐵
9.10−6 16.10−6
= (14−𝑥)2
𝑥2
9 16
2 = (14−𝑥)2
𝑥
41
(14−𝑥)2 16
=
92 9
(14−𝑥) 16
= √9
𝑥
(14−𝑥) 4
=3
𝑥
3(14 − x) = 4x
42 – 3x = 4x
42 = 7x
x = 6 cm
Jadi titik C berjarak 6 cm dari qA atau 8 cm dari qB.
LATIHAN 2.1
k = 9.109 Nm2/C2, maka tentukan besar
1. Dua muatan titik qA= 3. 10 -6 C dan qB = dan arah kuat medan di titik P !
6.10-6 C berjarak 3 cm satu dengan yang +q1 -q2
lain. Jika k = 9.109 Nm2C-2, maka P
tentukan besarnya gaya Coulomb yang 6 cm 6 cm
bekerja pada tiap-tiap muatan !
2. Sebuah partikel bermuatan 4 . 10-19 C 5. Dua buah partikel A dan B masing-
ditempatkan di dalam medan listrik masing bermuatan +9 μC dan -4 μC
homogen yang kuat medannya 1,2.105 terpisah dengan jarak 25 cm.
N/C. Tentukan gaya yang dialami Dimanakah letak titik yang kuat medan
partikel tersebut ! listriknya nol ?
3. Sebuah segitiga ABC siku-siku di A. 6. Electron atom hydrogen bergerak
Panjang AB = 30 cm dan panjang AC mengelilingi inti atom pada orbit
= 60 cm. Tiga buah muatan titik lingkaran dengan jari-jari 0,53 Å.
masing-masing -20 µC, 30 µC, dan 160 Muatan inti atom +1,6 x 10-19 C dan
µC ditempatkan berturut-turut di titik muatan electron - 1,6 x 10-19 C.
A,B, dan C. Berapakah besar gaya a. Tentukan gaya coulomb Antara
yang dirasakan muatan A ? electron dan inti atom tersenut !
4. Perhatikan gambar di bawah. Jika b. Tentukan kecepatan electron jika
diketahui q1 = q2 = 10 μC dan konstanta diketahui massa electron 9,1 x 10-31
kg !
Setiap ada medan gaya maka akan melibatkan usaha dan energi. Usaha merupakan
perubahan energi potensial.
W = ΔEp ........................... (2.3)
1 r2
W = k. q . q’. ] r
r 1
1 1
= k q.q’ (r − r )
2 1
𝑞.q′ 𝑞.𝑞′
=k -k
𝑟2 𝑟1
𝒒.𝒒′ 𝒌.𝒒
Ep = k 𝒓 = q’ 𝒓 = q’.V........................................ (2.4)
dengan : Ep = energi potensial listrik (joule)
q = muatan listrik yang diuji (coulomb atau C)
q’ = muatan listrik penguji (coulomb atau C)
r = jarak dua muatan
Energi potensial listrik merupakan besaran skalar berarti tidak memiliki arah sehingga
tanda – dan + (yang menunjukkan jenis muatan) dimasukkan dalam hitungan. Coba perhatikan
contoh berikut.
Penyelesaian
D1 : qA = 8 μC = 8.10-6 C
qB = -6 μC = -6.10-6 C
q = 2 μC = 2.10-6 C
43
D2 :
a. EPC
b. EPD
c. W
D3 :
a. Di titik C :
RAC = RBC = 4.10-2 m
EPC = EPA + EPB
𝑞 .𝑞 𝑞 .𝑞
= k 𝑟𝐴 + k 𝑟𝐵
𝐴𝐶 𝐵𝐶
𝑞
=k𝑟 (𝑞𝐴 + 𝑞𝐵 )
𝐴𝐶
9.109 2.10−6
= (8.10−6 − 6.10−6 )
(4.10−2 )
= 0,9 Joule
b. Di titik D :
RAD = RBD = 2.10-2 m
EPD = EPA + EPB
𝑞 .𝑞 𝑞 .𝑞
= k 𝑟𝐴 + k 𝑟𝐵
𝐴𝐷 𝐵𝐷
𝑞
=k𝑟 (𝑞𝐴 + 𝑞𝐵 )
𝐴𝐷
9.109 2.10−6
= (8.10−6 − 6.10−6 )
(2.10−2 )
= 1,8 joule
c. Usaha yang dilakukan :
W = ΔEp = EPD − EPC
= 1,8 − 0,9 = 0,9 joule
Gambar 2.12
2. Potensial Listrik
Kalian mungkin sudah sering mendengar tentang beda potensial, terutama pada bab
listrik dinamis. Beda potensial ini disebut juga tegangan. Apa sebenarnya potensial listrik itu?
Potensial listrik didefinisikan sebagai besarnya energi potensial yang dimiliki muatan 1
Coulomb. Dari definisi ini, potensial listrik dapat dirumuskan sebagai berikut.
𝐸𝑃
V= 𝑞′
44
𝑞..𝑞′
𝑘
𝑟
V= 𝑞′
𝒒
V = k 𝒓 ........................................ (2.6)
Gambar 2.15
45
LATIHAN 2.2
1. Dalam sebuah tabung hampa udara anode ! (me = 9,1 x 10-31 kg dan e = -
terdapat katode dan anode. Saat katode 1,6 x 10-19 C)
dipanaskan electron – electron 2. Pada keempat sudut bujur sangkar (sisi
bergerak lepas dari katode. Beda 30 cm) diletakkan muatan listrik.
potensial listrik di anode dan katode Tentukan potensial listrik di titik pusat
sebesar 300 volt. Jika kecepatan bujur sangkar jika dua muatan yang
electron di katode nol, hitung bertetangga masing-masing +2 μC dan
kecepatan electron saat mencapai -2 μC !
C. Hukum Gauss
1. Hubungan Fluks Listrik dan Kuat Medan Listrik
Medan listrik sebagai besaran vektor digambarkan
dengan garis-garis yang memiliki arah atau anak panah.
Contohnya medan listrik di sekitar muatan titik positif
seperti pada Gambar 2.15. Jumlah garis-garis medan listrik
yang menembus secara tegak lurus pada suatu bidang
Gambar 2.15 dinamakan dengan fluks listrik dan disimbolkan φ.
Garis-garis medan listrik Bagaimana dengan medan listriknya? Besar medan
listrik disebut dengan kuat medan listrik dapat didefinisikan
juga sebagai kerapatan garis-garis medan listrik.
θ Dari dua pengertian di atas dapat dirumuskan
hubungan sebagai berikut.
φ=E.A
(a) atau .............................. (2.7)
φ = E . A cos θ
dikenal dengan Hukum Faraday
dengan : φ= fluks listrik (weber)
E = kuat medan listrik (N/C)
A = luas bidang yang terbatas garis-garis gaya
(b) (m2).
θ = sudut antara E dengan garis normal N.
Dengan menggunakan definisi dua besaran di atas,
Gauss merumuskan hubungan antar besaran sebagai berikut.
“Jumlah garis medan (fluks listrik) yang menembus suatu
(c)
permukaannya sebanding dengan jumlah muatan listrik
Gambar 2.16 yang dilingkupi oleh permukaan tersebut”. Pernyataan di
(a) Garis-garis gaya listrik E atas itulah yang dikenal sebagai hukum Gauss dan dapat
membentuk sudut θ dengan dirumuskan sebagai berikut Faktor pembanding yang sesuai
normal; adalah . Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut.
(b) Saling tegak lurus sehingga φ~q
φ maksimum, θ = 0 𝒒
(c) Sejajar sehingga φ = 0 dan atau φ = 𝓔
θ = 90o dimana ℰ = ℰo. ℰr
ℰ adalah permitivitas bahan dielektrik (bahan penyekat kedua pelat). Bila bahan penyekatnya
adalah udara maka besarnya ℰ = ℰo. ℰu . Karena ℰu = 1 maka ℰ = ℰo , sehingga bila penyekatnya
udara maka berlaku :
𝒒
φ = 𝓔 ………………………………(2.8)
𝒐
46
ℰo adalah permitivtas ruang hampa (8.85.10-12 C2/Nm2). Jika penyekatnya dari bahan isolator
𝒒
yang lain misalnya kaca, kertas, plastic, kayu, dll maka berlaku : φ = 𝓔 𝓔 ( ℰr = permitivitas
𝒐 𝒓
relatif bahan dielektrik yang nilainya sudah ditentukan).
Perhatikan penerapan hukum Gauss tersebut pada bola konduktor dan keping sejajar
seperti penjelasan berikut.
a. Medan listrik
Arah medan listrik oleh bola bermuatan sama dengan
muatan titik yaitu meninggalkan muatan positif dan menuju C
muatan negatif. Sedangkan kuat medan listriknya dapat
ditentukan dari hukum Gauss. B
Dari hukum Gauss dapat dijelaskan bahwa medan R
listrik timbul jika ada muatan yang dilingkupinya. O
Bagaimana jika titiknya berada di dalam bola? Coba kalian
lihat titik A pada Gambar 2.17. Luasan yang dibutuhkan titik
A tidak melingkupi muatan berarti kuat medannya nol, EA =
0. Gambar 2.17
Untuk titik di permukaan bola dan di luar bola akan Bola konduktor bermuatan
memiliki luasan yang melingkupi muatan q tersebut
sehingga dapat diturunkan dengan hukum Gauss sebagai (a)
berikut.
𝑞
φ=𝜀
0
2 𝑞
E . (4πr ) = 𝜀
0
1 𝑞
E = 4𝜋𝜀 2
0 𝑟
Jadi dapat disimpulkan kuat medan listrik oleh bola (b)
konduktor sebagai berikut.
Gambar 2.18
Grafik (a) hubungan E dan r,
(b) hubungan V dan r ada bola
konduktor bermuatan.
b. Potensial Listrik
Potensial listrik oleh bola bermuatan juga ada dua keadaan. Pertama : di dalam bola
ternyata sama dengan di permukaan. Kedua, di luar bola. Persamaannya sama.
𝒒
Di dalam/di permukaan : V = k 𝑹
𝒒
Di luar : V = k 𝒓................................. (2.10)
47
Penting
Kuat medan listrik E = besaran vektor, luas
d penampang A juga vektor. Karena perkaliannya
titik (dot) maka φ merupakan besar skalar.
48
c. v
D3 :
a. Gaya yang dirasakan elektron memenuhi :
𝑉
F=eE=e𝑑
400
= 1,6.10-19 . 10−1= 6,4.10-16 N
b. Usaha yang dikerjakan elektron :
W = ΔEp = e V= 1,6.10-19 . 400 = 6,4.10-17 joule
c. Kecepatan elektron saat menumbuk keping positif dapat ditentukan dari kekekalan
energi :
1 2𝑒𝑉 2.1,6.10−19 .400
mv2 = e V=√ = √ = 1,21.107 m/s
2 𝑚 1,21.10−31
LATIHAN 2.3
+ d -
A B
D. Kapasitor
Kapasitor merupakan komponen listrik yang dibuat dari pengembangan keping sejajar.
Seperti pada sub bab sebelumnya, jika ada keping sejajar maka kedua kepingnya akan
menyimpan muatan berlainan jenis sama besar. Dari sifatnya yang dapat menyimpan muatan
inilah kapasitor banyak dimanfaatkan dalam dunia elektronik. Contoh pemanfaatan kapasitor
adalah sebagai filter tegangan pada power suply, rangkaian tuning pada radio dan perata
tegangan pada adaptor.
q~V
dan q = C V ...................................... (2.15)
Kapasitas kapasitor ini ternyata nilainya sebanding dengan luas penampang keping,
sebanding dengan permitivitas relatif bahan dielektrik dan berbanding terbalik dengan jarak
kedua keping. Kesebandingan ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
𝑨 𝑨
CD = ε𝒅 = εr ε0 𝒅........................................ (2.16)
𝑨
C = ε0 𝒅
51
dapat diisi bahan menyimpan energi dalam bentuk energi potensial listrik.
dielektrik Berapa besar energi yang tersimpan kapasitor tersebut ?
+q -q Besarnya dapat kalian hitung dari luas kurva terarsir pada
Gambar 2.22. Luasnya berbentuk segitiga berarti memenuhi
ε persamaan berikut.
A
d 𝟏
W = 𝟐 q V .......................................... (2.17)
q
Gunakan variasi persamaan itu saat menentukan
energi yang tersimpan kapasitor pada suatu persoalan
kapasitor.
V V
Gambar 2.22
Menyimpan
muatan berarti pula
Penyelesaian
D1 : A = 20 x 20 = 400 cm2 = 4.10-2 m2 ε0 = 8,85.10-12 C2/Nm2
d = 2 mm = 2.10-3 m V = 10 volt
D2 :
a. C
b. q
c. W
D3 :
a. Kapasitas kapasitor sebesar :
𝑨 4.10−2
C = εr ε0 𝒅 = 1 . 8,85.10-12 . 2.10−3 = 17,7.10-11 F
b. Muatan yang disimpan sebesar :
q=CV
= 17,7.10-11 . 10 = 1,77.10-9 C
c. Energi yang tersimpan memenuhi :
1
W=2qV
1
= 2. 1,77.10-9 . 10 = 8,85 .10-9 joule
52
2. Rangkaian Kapasitor
a. Rangkaian seri
Dua kapasitor atau lebih dapat disusun dengan ujung
C1 C2 C3 yang disambung-sambungkan secara berurutan seperti pada
Gambar 2.23. Pada rangkaian seri ini muatan yang tersimpan
pada kapasitor akan sama, Q sama. Akibatnya beda potensial
V1 V2 V3 tiap kapasitor akan berbanding terbalik dengan kapasitas
kapasitornya. Perhatikan persamaan 4.14, q = CV.
Pada rangkaian seri beda potensial sumber V akan
terbagi menjadi tiga bagian. Dari penjelasan ini dapat
V disimpulkan sifat-sifat yang dimiliki rangkaian seri sebagai
berikut.
Gambar 2.23
Rangkaian C seri a. Q1 = Q2 = Q3 = Qtot
b. V = Vtot = V1 + V2 + V3 ........................ (2.19)
𝟏
V~𝑪
𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
c. 𝑪 = 𝑪 + 𝑪 + 𝑪
𝒔 𝟏 𝟐 𝟑
b. Rangkaian paralel
Rangkaian paralel adalah gabungan dua kapasitor
C1 atau lebih dengan kutub-kutub yang sama menyatu seperti
Gambar 2.24. Pada rangkaian ini beda potensial ujung-ujung
C2 kapasitor akan sama karena posisinya sama. Akibatnya
muatan yang tersimpan sebanding dengan kapasitornya.
C3 Muatan total yang tersimpan sama dengan jumlah totalnya.
Perhatikan peringkasan sifat-sifat tersebut pada
persamaan berikut.
V a. V = Vtot = V1 = V2 = V3
b. Qtot = Q1 + Q2 + Q3 ......................... (2.20)
Gambar 2.24 q~C
Rangkaian C paralel c. Cp = C1 + C2 + C3
c. Rangkaian campuran
Rangkaian campuran adalah rangkaian gabungan dari rangkaian seri dan paralel.
Penyelesaian soal ini menyelesaikan hubungan beberapa kapasitor yang dapat ditentukan seri
atau paralelnya terlebih dahulu.
53
Cp = C2 + C 3
= 200 + 400 = 600 μF Cs
= 200 . 10-6 . 40
= 8.10-3 C
q3 = C3 Vbc
= 400 . 10-6 . 40
= 16.10-3 C
C1
REVIEW SOAL 2.10
a C2 b C4 c Empat buah kapasitor tersusun seperti Gambar 2.26.
C3 C1 = 300 μF, C2 = 400 μF, C3 = 500 μF dan C4 = 600
μF. Jika rangkaian dihubungkan beda potensial 80 volt
maka tentukan :
a. Kapasitas pengganti,
b. muatan yang tersimpan di masing-masing kapasitor,
E = 80 volt c. beda potensial Vab dan Vbc?
Gambar 2.26
LATIHAN 2.4
1. Sebuah kapasitor keping sejajar di kapasitor,
udara memiliki kapasitansi C saat ruang d. Muatan listrik yang disimpan
antar kepingnya berisi udara. Bila jarak masing-masing kapasitor,
kedua kepingnya diubah menjadi ½ kali 4. Tentukan kapasitas kapasitor pengganti
semula dan antar keping disisipi bahan dari rangkaian berikut.
penyekat dengan permitivitas 2,5 maka
tentukan kapasitas kapasitornya a. 12 µF
sekarang !
2. Tiga buah kapasitor masing-masing 3 4 µF 2 µF
μF, 12 μF dan 4 μF dirangkai seri
kemudian dihubungkan dengan sumber
tegangan 24 volt. Tentukan :
a. kapasitas penggantinya, 6 µF
b. muatan total kapasitor,
c. muatan yang disimpan masing- b. 2 µF
masing kapasitor,
d. tegangan pada tiap-tiap kapasitor ! 6 µF 4 µF 12 µF
3. Tiga buah kapasitor dipasang paralel
masing-masing mempunyai kapasitas 4
μF, 6 μF dan 12 μF. Jika tegangan
ujung-ujung kapasitor adalah 16 volt 2 µF
maka tentukan :
a. Kapasitas pengganti kedua
kapasitor,
b. Muatan total yang tersimpan pada
kapasitor,
c. Beda potensial masing-masing
55
Evaluasi Bab 2
Pilihlah jawaban yang benar pada soal – soal berikut dan kerjakan di buku tugas kalian.
1. Diketahui muatan listrik Q1 positif dan 4. Kuat medan listrik yang ditimbulkan
Q2 negatif…… oleh muatan listrik pada sebuah titik
(1) muatan Q1 menarik muatan Q2 bergantung pada….
(2) gaya coulomb sebanding dengan (1) besarnya muatan
Q1 dan Q2 (2) jaraknya dari muatan
(3) gaya coulomb berbanding terbalik (3) jenis muatan
dengan kuadrat jarak antara Q1 dan (4) jenis medium antara muatan dan
Q2 titik
(4) kuat medan listrik di tengah-tengah yang benar adalah ….
antara Q1 dan Q2 nol A. 1, 2, 3 dan 4 D. 2 dan 4
yang benar adalah …. B. 1, 2 dan 3 E. 4
A. 1, 2, 3 dan 4 D. 2 dan 4 C. 1 dan 3
B. 1, 2 dan 3 E. 4 5. Dua muatan titik berjarak 5 cm terlihat
C. 1 dan 3 seperti gambar.
2. Dua muatan titik yang sejenis besarnya
qA = +9 μC dan qB = -16 μC pada jarak qA = 16 µC P qB = 18 µC
5 cm satu dari yang lain. Muatan ketiga
yang besarnya +q harus diletakkan 2 cm
segaris dengan kedua muatan lainnya Besar medan listrik di titik P adalah ....
-6
agar tidak mengalami gaya A. 1,8 x 10 N/C
elektrostatis. Letak muatan q yang tepat B. 1,8 x 10-8 N/C
adalah …. C. 1,8 x 10-10 N/C
A. 15 cm di kanan muatan A D. 1,8 x 108 N/C
B. 15 cm di kanan muatan B E. 1,8 x 1010 N/C
C. 15 cm di kiri muatan A 6. Sebuah partikel bermassa 0,3 gr diikat
D. 15 cm di kiri muatan B dengan benang tak bermassa.
E. 20 cm di kanan muatan A Kemudian dimasukkan ke dalam daerah
3. Sebuah benda bermassa 20 gram dan bermedan listrik 500 N/C dan
bermuatan q = + 0,5 μC digantungkan digantungkan ternyata membentuk
pada seutas tali ringan yang massanya sudut seperti pada gambar di bawah.
dapat diabaikan. Tepat di sebelah kanan Keadaan ini bisa terjadi apabila partikel
benda pada jarak 15 cm diletakkan itu bermuatan (dalam μC) sebesar …
muatan q’ = -1 μC yang menyebabkan
posisi benda menjadi seperti gambar di A. 1
–2 9 B. 3 E
bawah. Jika g = 10 ms dan k = 9.10
2 –2
Nm C , tegangan pada tali dekat pada C. 3√2 450
harga (dalam newton ) D. 6
E. 12
A. 0,20 7. Dua buah partikel A dan B masing-
B. 0,24 masing bermuatan +4 μC dan +16 μC
C. 0,28 q q’ terpisah dengan jarak 30 cm. Jika C
D. 0,32 adalah titik yang terletak di antara A
E. 0,40 15 cm dan B sedemikian sehingga kuat medan
di C sama dengan nol, maka letak C
adalah….
56
C2 = 6 µF
A B
C3 = 9 µF
BAB 3
INDUKSI MAGNETIK
Di SMP kalian telah dikenalkan dengan magnet batang. Apakah ada sumber lain yang
dapat menghasilkan medan magnet selain batang magnet? Jawabnya dapat kalian lihat pada
gambar di atas. Mengapa besi-besi tua itu dapat diangkat, bagaimana induksi magnet yang
terjadi. Kejadian apa saja yang dapat menimbulkan gaya tarik magnet?
Semua hal di atas dapat kalian pelajari pada bab ini, oleh sebab itu setelah belajar
bab ini kalian diharapkan dapat :
1. menentukan induksi magnet oleh kawat berarus,
2. menentukan gaya yang ditimbulkan oleh kawat berarus dalam medan magnet,
3. menentukan gaya yang ditimbulkan oleh muatan bergerak dalam medan magnet.
Gambar 3.1
Pengaruh kawat berarus terhadap kompas
Pada tahun 1820 seorang ilmuwan Denmark, Hans Christian Oersted (1777-1857)
menemukan suatu gejala yang menarik. Saat jarum kompas diletakkan di sekitar kawat berarus
ternyata jarum kompas menyimpang. Kemudian disimpulkan bahwa di sekitar kawat berarus
59
timbul medan magnet. Medan magnet oleh kawat berarus inilah yang dinamakan induksi
magnet.
Induksi magnet merupakan besaran vektor arahnya dapat ditentukan dengan
menggunakan kaedah tangan kanan. Lihat Gambar 3.2. Ibu jari sebagai arah arus I dan empat
jari lain sebagai arah induksi magnet B. Sedangkan besaran induksi magnetnya dipengaruhi
oleh kuat arusnya I, jarak titik ke penghantar dan bentuk penghantarnya.
Gambar 3.2 I
Kaidah tangan kanan. Arah
induksi magnet masuk bidang,
gambar disimbolkan (X) dan B
keluar bidang, gambar disimbolkan
µ𝟎 𝐈
P Bp = .............................. (3.1)
𝟐𝛑𝐚
Gambar 3.3 dengan : Bp = induksi magnet di titik P (wb/m2)
Kawat lurus panjang berarus.
Di titik P, induksi masuk
I = kuat arus listrik (A)
bidang gambar (X) a = jarak titik P ke kawat (m)
μ0 = permiabilitas ruang hampa (4π.10-7 wb/Am)
Penyelesaian
D1 : IA = 10 A
IB = 15 A
aA = 5 cm
aB = 10 cm IA IB
D2 : BC
D3 :
Letak titik C dapat dilihat seperti pada Gambar 3.4. C
Sesuai kaedah tangan kanan arah induksi magnetnya BA BB
berlawanan arah sehingga memenuhi : 5 cm 10 cm
BC = BA - BB
60
µ 𝐼
0 𝐴 0 𝐵 µ 𝐼
= 2𝜋𝑎 −2𝜋𝑎
𝐴 𝐵
µ 𝐼 𝐼𝐵
= 2𝜋0 (𝑎𝐴 − 𝑎
)
𝐴 𝐵
4𝜋.10 −7 10 15
= 2𝜋
(5.10−2 − 10−1
)
= 10-5 wb/m2
Penyelesaian
D1 : I = 5 A
N = 50
a = 15 cm = 15.10-2 m
D2 : Bp
D3 :
Induksi magnet di pusat lingkaran memenuhi :
µ0 I
Bp = 2a N
4𝜋.10−7 .5
= 2.15.10−2 . 50
= 33,3π 10-5 = 3,3π 10-4 wb/m2
3. Solenoida Berarus
Solenoida adalah nama lain dari
kumparan yang dipanjangkan, lihat
Gambar 3.6. Kuat medan magnet pada titik P
yang berada di tengah solenoida memenuhi
persamaan berikut:
Ujung tengah ujung
Bpdi tengah = μ0 I n
𝑵
dan n = 𝓵 ............................ (3.3a) Gambar 3.6
Kuat medan magnet pada titik yang berada Solenoida berarus
di ujung solenoida memenuhi persamaan
berikut:
𝟏
Bpdi ujung = 𝟐μ0 I n ............ (3.3b)
Untuk memperoleh kemagnetan yang lebih besar maka ke dalam solenoida dimasukkan inti
besi lunak (bukan baja). Mengapa bukan baja yang dimasukkan ke dalam solenoid ?
4. Toroida
Kuat medan magnet pada titik yang berada
di pusat toroida memenuhi persamaan
berikut :
µ𝟎 𝐈
Bp = 𝟐𝛑𝐚 N
LATIHAN 3.1
1. Sebuah kawat lurus dialiri arus listrik 2 a. Ptitik yang berjarak 5 cm dari
A. Tentukan besar medan magnet: kawat,
62
b. Pada titik yang berjarak 10 cm dari cm dan arus listrik yang mengalir
kawat ? sebesar 20 A. Berapakah besar induksi
2. Sebuah kawat melingkar dengan jari- magnetic di sumbu toroida tersebut ?
jari 2 cm dialiri arus listrik sebesar 5 A. 6. Dalam solenoida mengalir arus yang
Tentukan medan magnet : tetap. Besar induksi magnetic di salah
a. Di pusat lingkaran satu ujungnya adalah B. Jika lilitan
b. Di titik P yang berada pada sumbu ditambah sehingga jumlahnya menjadi
dan berjarak 4 cm dari pusat dua kali semula dan panjangnya
lingkaran ! menjadi 1,2 kali semula, berapakah
3. Dua buah penghantar a dan b diletakkan besarnya induksi magnetic di tempat
sejajar pada jarak 10 cm. Kawat a dialiri tersebut sekarang ?
arus 9 A, sedangkan kawat b dialiri 16 7. Kawat ¼ lingkaran dengan jari-jari 3 m
A. Titik P berjarak 6 cm dari kawat a dialiri arus 6 A. Berapakah besarnya
dan 8 cm dari kawat b. Berapakah induksi magnet di pusat lingkaran ?
medan magnetic di titik P ?
4. Tentukan induksi magnet di titik P pada
kawat berarus seperti di bawah !
I = 10 A 20 cm
10 cm
P
5. Sebuah toroida memiliki jumlah lilitan
60. Jari-jari efektif toroida sebesar 40
B. Gaya Lorentz
Sudah tahukah kalian dengan gaya Lorentz ? Di SMP kalian sudah belajar gaya ini.
Gaya Lorentz merupakan nama lain dari gaya magnetik yaitu gaya yang ditimbulkan oleh
medan magnet. Kapan akan timbul bila ada interaksi dua medan magnet, contohnya adalah
kawat berarus dalam medan magnet, kawat sejajar berarus dan muatan yang bergerak dalam
medan magnet. Cermati penjelasan berikut.
F F B
B
θ
I I
(a) (b)
Gambar 3.7
63
Besarnya gaya Lorentz sebanding dengan kuat arus I, induksi magnet B dan panjang
kawat l. Jika B membentuk sudut θ terhadap I akan memenuhi persamaan berikut.
Penyelesaian
D1 : I = 3 A
B = 0,5 tesla (1 tesla = 1 wb/m2)
θ = 300
ℓ = 5 cm = 5.10-2 m
D2 : F
D3 :
Gaya Lorentz memenuhi :
F = B I ℓ sin θ
= 0,5 . 3 . 5.10-2 . sin 300
= 3,75 . 10-2 N
F21 = i2 ℓ B1
µ0 𝐼1
dan B1 = 2𝜋𝑎
𝟎 𝟏 µ 𝑰
F21 = F12= i2 ℓ 𝟐𝝅𝒂 ........................ (3.5)
𝟏
64
Bagaimanakah arahnya ? Kawat sejajar yang diberi arus searah akan tarik menarik dan
diberi arus berlawanan akan tolak menolak. Perhatikan Gambar 3.9. Bagaimana hal ini bisa
terjadi? Tentukan dengan menggunakan kaedah tangan kanan.
o X o X X o X X X o o
I1 I2 I1 I2
o X o X X o X X X o o
B1 B2
o X o X X o X X X o o
F12 F21 F12 F21
B1 B2
o X o X o X X X o o
a a
Gambar 3.9
Gaya Lorentz pada kawat sejajar.
CONTOH SOAL 3.5
Diketahui dua buah kawat sejajar dialiri arus IA = 2 A dan IB = 6 A dengan arah berlawanan
dan berjarak 8 cm. Tentukan gaya Lorentz yang dirasakan oleh kawat IB sepanjang 20 cm
karena pengaruh IA!
Penyelesaian REVIEW SOAL 3.5
D1 : IA = 2 A Tiga kawat lurus sejajar diletakkan
IB = 6 A berurutan. Ketiga kawat dialiri dengan
a = 8 cm = 8.10-2 m arus listrik yang sama masing-masing 4
ℓ = 20 cm = 0,2 m A dengan arah yang sama pula. Jarak
D2 : FBA kawat 1 dan 2 adalah 4 cm. dan jarak
D3 : kawat 2 dan 3 adalah 8 cm.Tentukan
Gaya Lorentz IB oleh IA memenuhi : gaya per satuan panjang yang dialami
FBA = IB ℓ BA kawat I2 !
µ 0 𝐼𝐴
= IB ℓ 2𝜋𝑎
4𝜋.10−7 .2
= 6 . 0,2 2𝜋.8.10−2
= 6.10-6 N
Arahnya adalah tolat menolak karena arah arusnya sama.
Y+ F
F
B
B
θ X+ θ
v
v
Z+
(a) (b)
Gambar 3.10
(a) Pengaruh gaya Lorentz pada muatan bergerak
(b) Kaedah tangan kanan.
65
Muatan bergerak dapat disamakan dengan arus listrik. Berarti saat ada muatan bergerak
dalam medan magnet juga akan timbul gaya Lorentz. Arus listrik adalah muatan yang bergerak
dan muatan yang dimaksud adalah muatan positif.
Gaya Lorentz yang dirasakan muatan positif dapat ditentukan dengan kaedah tangan
kanan. Perhatikan Gambar 3.10. Ibu jari menunjukkan arah v, 4 jari lain menjadi arah B dan
telapak arah gaya Lorentz. Bagaimana dengan muatan negatif ? Coba kalian pikirkan !
Gaya Lorentz yang dirasakan oleh muatan bergerak
tersebut memenuhi persamaan berikut.
CONTOH SOAL 3. 6
Sebuah partikel bermuatan +5 μC bergerak membentuk sudut 30O terhadap medan magnet
homogen 0,5 Wb/m2 dan kecepatan partikel 4.105 m/s maka tentukan gaya Lorentz yang
bekerja pada partikel!
Penyelesaian
D1 : q = +5 μC = 5.10-6 C
v = 4.105 m/s
θ= 300
B = 0,5 Wb/m2
D2 : F
D3 :
Besar gaya Lorentz pada muatan itu memenuhi :
F = q v B sin θ
= 5.10-6. 4.105 . 0,5 . sin 30O
= 0,5 N
(b)
Gambar 3.11
(a) Muatan bergerak melingkar
dalam medan magnet.
(c) Muatan positif bergerak helix karena pengaruh B searah sumbu X
(a)
66
Pengaruh Nilai θ
Perhatikan nilai gaya Lorent pada muatan yang bergerak. F = qvB sin θ. Nilai θ ini
memiliki tiga kemungkinan. Perhatikan ketiga kemungkinan tersebut.
(a) Nilai θ = 0.
Nilai θ = 0 terjadi jika v sejajar B akibatnya nilai F =
0. Karena tidak dipengaruhi gaya maka muatannya
akan bergerak lurus beraturan (GLB).
(b) Nilai θ = 90O.
Nilai θ = 90O terjadi jika v tegak lurus B. Nilai F
= q v B dan selalu tegak lurus dengan v. Keadaan
ini menyebabkan akan terjadi gerak melingkar
beraturan (GMB). Jari-jarinya memenuhi persamaan
berikut. Coba kalian pikirkan dari manakah dapat
diperoleh.
𝒎𝒗
R = 𝑩 𝒒 ............................................. (3.11)
(c) Nilai 0 < θ < 90O.
Nilai kemungkinan ketiga ini dapat menyebabkan
terjadi perpaduan gerak GLB dan GMB dan terjadi
gerak helix.
Penyelesaian
D1 : I = 2 A
v = 4.104 m/s v B
q = 1,6.10-19 C I v
a = 2 cm = 0,02 m
D2 : F dan arah F
D3 : a q
Arah gaya Lorentz dapat menggunakan kaedah
Tangan kanan dan hasilnya seperti pada
Gambar 5.12. B
Besar gaya Lorentz memenuhi : Gambar 3.12
F=qvB
µ0 𝐼
= q v 2𝜋𝑎
4𝜋.10−7 .2
= 1,6.10-19 . 4.104 ( )
2𝜋.0,02
-19
= 1,28.10 N (mendekati kawat)
67
LATIHAN 3.2
1. Dua buah kawat lurus dan sejajar
terpisah pada jarak 5,0 cm masing-
masing dialiri arus I1 = 0,9 A dan I2 =
1,6 A. Titik P berjarak 3 cm dari kawat 1 2
pertama dan 4 cm dari kawat kedua.
Tentukan besar medan magnet di titik
P!
2. Sebuah kawat berarus 4 mA menembus
medan magnet sepanjang 30 cm. Kuat
medan magnet yang berada di sekitar 5. Sebuah elektron bergerak pada jarak 2
kawat 2 Wb/m2. Jika kawat mengalami cm sejajar dengan kawat berarus 10 A.
gaya Lorentz sebesar 1,2 x 10-3 N, Apabila kecepatan electron 4 x 105 m/s
berapakah besarnya sudut yang , berapakah besar gaya Lorentz yang
dibentuk oleh arah arus dan arah medan dialami electron ?!
magnet ? 6. Sebuah electron dipercepat pada beda
3. Dua kawat sejajar yang masing-masing potensial 220 V sebelum memasuki
dialiri arus listrik sama besar dengan medan magnet 20 mT secara tegak
arah yang sama sehingga timbul gaya lurus. Diketahui massa electron 9,1 x
per satuan panjang sebesar 25 x 10-7 10-31 kg dan muatan electron 1,6 x 10-19
N/m. Jika jarak Antara dua kawat 50 C. Tentukan :
cm, berapakah besarnya arus listrik di a. Besar kecepatan electron dalam
setiap kawat ? medan magnet!
4. Pada gambar di bawah terlukis bahwa b. Jari-jari lintasan electron !
kawat panjang lurus pq dilalui arus 7. Sebuah partikel bermuatan + 8 μC
listrik sebesar I1 = 10 A dan kawat bergerak sejajar dengan kawat berarus
empat persegi panjang abcd dilalui arus listrik 10 A. Jika jarak partikel ke kawat
I2 = 5 A. Berapakah resultan gaya yang 5 cm dan laju pertikel 5 m/s searah
dialami kawat empat persegi panjang arusnya, maka tentukan besar dan arah
abcd ? gaya yang dialami partikel !
Evaluasi Bab 3
Pilihlah jawaban yang benar pada soal – soal berikut dan kerjakan di buku tugas kalian !
1. Medan magnet disekitar penghantar 2. Arus listrik sepanjang kawat listrik
panjang lurus berarus, berbanding tegangan tinggi dari selatan ke utara.
terbalik dengan …. Arah medan magnet yang diakibatkan
A. Kuat arus listrik arus listrik di atas kawat tersebut adalah
B. Tegangan listrik ke ....
C. Induktansi diri A. Selatan D. barat
D. Jumlah lilitan kumparan B. Utara E. tenggara
E. Jarak titik dari penghantar C. timur
68
A. 20 D. 0,02
B. 2 E. 0,002
C. 0,2
16. Sebuah elektron bergerak dengan
kecepatan 4 x 105 ms-1 searah sb. X+
A. 2,5.10-4 N memotong medan magnet 5 x 10-4 Wb
B. 2,5 √2.10-4 N m2 searah sb. Z+. Bila e = 1,6 x 10-19 C,
C. 5.10-4 N besar dan arah gaya yang bekerja pada
D. 5√2.10-4 N elektron adalah ....
E. 5√3.10-4 N A. 3,2 x 10-17 N searah sb. Y-.
12. Dua buah kawat sejajar yang dilalui B. 3,2 x 10-17 N searah sb. Y+
arus listrik yang sama besar dan searah, C. 8 x 10-22 N searah sb. Y-.
maka Gaya Lorentz akan…. D. 8 x 10-22 N searah sb. Y+
A. saling tarik menarik E. 2 x 10-28 N searah sb. Y-
B. saling tolak menolak 17. Sebuah partikel bermuatan listrik
C. tidak saling mempengaruhi bergerak dan masuk ke dalam medan
D. arus listriknya menjadi nol magnetic sedemikian rupa sehingga
E. arus lstriknya menjadi dua kali lipat lintasannya berupa lingkaran dengan
13. Bila I1 = I3 = 4A dan I2 = 3A, maka jari-jari 10 cm. Jika partikel lain
besar gaya Lorentz per satuan panjang bergerak dengan laju 1,2 kali partikel
pada kawat yang berarus I2 adalah .... pertama, jari-jari lingkarannya menjadi
A. 8/3 x 10–5 N/m 20 cm. Perbandingan Antara massa per
B. 10–5 N/m muatan partikel pertama dan kedua
C. 1/3 x 10–5 N/m adalah ....
D. 10–4 N/m A. 4 : 5 D. 5 : 6
E. 2 x 10–5 N/m B. 3 : 5 E. 5 : 4
14. Dua buah kawat lurus panjang C. 1 : 2
diletakkan sejajar pada jarak 2 cm satu 4
18. Partikel α bergerak dengan kecepatan
sama lain dialiri arus seperti pada 2
v m/s tegak lurus arah medan magnet B,
gambar. Jika arus yang mengalir pada
lintasan yang dilalui berjari-jari R m.
kedua kawat sama sebesar 2 , induksi
Partikel 1H1 bergerak dalam medan
magnetic pada titik P adalah …
magnet yang sama dengan kecepatan
dan arah yang sama pula, maka jari-jari
2 cm
lintasannya adalah ….
A. 4 R m D. ¼ R m
I1 P I2
B. 2 R m E. ½ R m
C. R m
1 cm
19. Sebuah muatan uji positif bergerak
dekat kawat lurus panjang yang dialiri
A. 8 x 10-5 T keluar bidang gambar
arus listrik I. Suatu gaya yang
B. 8 x 10-5 T masuk bidang gambar
mempunyai arah menjauh dari kawat
C. 4 x 10-5 T keluar bidang gambar
akan terjadi pada muatan uji tersebut
D. 4 x 10-5 T masuk bidang gambar
apabila arah geraknya .....
C. 0
A. searah dengan arah arus
15. Sebuah partikel bergerak sejajar dengan
B. berlawanan dengan arah arus
kawat berarus listrik 5 A. Jarak partikel
C. mendekati kawat secara tegak lurus
dengan kawat 4 mm. Jika laju partikel
D. menjauhi kawat secara tegak lurus
10 m/s dan gaya yang dialami partikel 5
µN, muatan partikel tersebut sebesar ....
mC.
70
E. tegak lurus baik terhadap arah arus A. 1,6 x 10-18 N menuju kawat
maupun terhadap arah menuju B. 1,6 x 10-18 N menjauhi kawat
kawat. C. 3,2 x 10-18 N menuju kawat
20. Sebuah kawat penghantar lurus panjang D. 3,2 x 10-18 N menjauhi kawat
dialiri arus listrik 10 A diletakkan di E. 3,2 x 10-18 N menuju kawat
ruang hampa. Pada jarak 4 mm sebuah
elektron bergerak sejajar kawat dengan
kecepatan 2 x 104 m/s. Jika electron
bergerak berlawanan dengan arah arus
pada kawat, besar dan arah gaya
Lorentz yang dialami electron adalah …
v
87
BAB 4
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
DAN ARUS BOLAK- BALIK
Lilitan primer lilitan sekunder
Np Ns
Is lampu
Ip
Vs
Vp
A. Hukum Faraday
1. Hukum Faraday
Pada bab 3 kalian telah belajar induksi magnet. induksi magnet dapat terjadi dari kawat
berarus listrik. Bisakah medan magnet menimbulkan arus listrik kembali. Keadaan sebaliknya
inilah yang dipelajari oleh Michael Faraday (1791-1867) seorang ahli fisika berkebangsaan
Inggris. Secara eksperimen Faraday menemukan bahwa beda potensial dapat dihasilkan pada
ujung-ujung penghantar atau kumparan dengan memberikan perubahan fluks magnetik (lihat
gambar hal 89). Hasil eksperimennya dirumuskan sebagai berikut.
“Ggl induksi yang timbul pada ujung-ujung suatu penghantar atau kumparan sebanding
dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop penghantar atau kumparan
tersebut.”
𝜟𝝓
ε=-N ........................................ (4.1)
𝜟𝒕
88
Penyelesaian
D1 : N = 1000
Δφ = 3.10-3 − 4.10-3 = −10-3 Wb
Δt = 2 s
D2 : ε
D3 :
Ggl induksi yang timbul pada ujung-ujung solenoida memenuhi hukum Faraday dan
dapat dihitung sebagai berikut.
𝛥𝜙
ε = −N 𝛥𝑡
(−10−3 )
= −1000 2
= 0,5 volt
Hukum Faraday memperkenalkan suatu besaran yang dinamakan fluks magnetik. Fluks
magnetik ini menyatakan jumlah garis-garis gaya magnetik. Berkaitan dengan besaran ini, kuat
medan magnet didefinisikan sebagai kerapatan garis-garis gaya magnet. Dari kedua definisi ini
dapat dirumuskan hubungan sebagai berikut.
φ = B A N cos θ ...................................... (4.2)
dengan : φ = fluks magnetik (weber atau Wb)
B = induksi magnetik (Wb/m2)
A = luas penampang (m2)
θ = sudut antara iduksi magnet dengan normal bidang
N = jumlah lilitan
Dari persamaan 4.2 dapat diamati bahwa perubahan fluks magnet dapat terjadi tiga
kemungkinan. Pertama terjadi karena perubahan medan magnet B. Kedua, terjadi karena
perubahan luas penampang yang dilalui, contohnya kawat yang bergerak dalam medan magnet.
Ketiga, terjadi karena perubahan sudut θ, contohnya kumparan yang berputar : generator.
Perhatikan penjelasan perubahanperubahan tersebut pada penjelasan berikut.
89
𝜀
I=𝑅
0,05
= 50
= 0,0025 A
= 2,5 mA
b) Gaya Lorentz yang timbul pada kawat sebesar :
F = I .ℓ . B
= 0,0025 . 0,25 . 0,04
= 2,5.10-5 N
Bsumber
Binduksi
Binduksi
Iinduksi
R
A B
Gambar 4.3
Arus induksi karena perubahan
medan magnet.
91
Timbulnya arus pada kumparan ini dapat ditunjukan dari galvanometer yang
dihubungkan dengan kumparan. Arus induksi ini timbul untuk menimbulkan induksi magnet
(Binduksi). Arah arus induksi sesuai kaedah tangan kanan, pada Gambar 4.3 terlihat arus mengalir
dari titik A ke titik B.
4. Generator
Generator adalah alat yang dapat merubah energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip
yang digunakan adalah perubahan sudut berdasarkan hukum Faraday sehingga terjadi
perubahan fluks magnetik. Perubahan sudut ini dirancang dengan cara memutar kumparan pada
generator. Perhatikan Gambar 4.4.
ω normal
Gambar 4.4
Model generator. Kumparan
diputar disekitar medan magnet.
Pada ujung-ujung kumparan yang berputar diantara dua kutub magnet inilah akan
timbul beda potensial. Sehingga dapat digunakan sebagai sumber tegangan dan hasilnya adalah
sumber tegangan bolak-balik. Besar ggl induksinya dapat ditentukan dari hukum Faraday.
𝑑𝜙 𝑑
ε = -N 𝑑𝑡 = -N 𝑑𝑡 (BA Cos ω t)
ε = -NBAω (-Sin ωt → ε = NBAω Sin ωt
Dari hubungan ini dapat diperoleh :
ε = εmaks sin ωt
εmaks = N B A ω ...................................(4.4)
D3 :
Ggl induksi maksimum kumparan sebesar :
ε= εmax = N B A ω sin 90o
= 400 . 0,4 . 5.10-2 . 40 = 128 volt
LATIHAN 4.1
1. Fluks magnetic memotong sebuah
kumparan dari 10 lilitan berkurang dari
5 x 10-2 Wb menjadi nol dalam selang B keluar bidang
waktu 0,2 sekon. Berapakah besarnya
GGL induksi dalam kumparan tersebut
?
2. Sebuah kumparan berbentuk persegi 4. Tongkat konduktor yang panjangnya 1
panjang berukuran 6 cm x 8 cm terdiri m berputar dengan kecepatan sudut
atas 250 lilitan. Kumparan bersumbu tetap sebesar 10 rad/s di dalam daerah
putar tegak lurus medan magnetic bermedan magnet seragam B = 0,1 T.
sebesar 10 mT dan diputar 120 rad/s. Sumbu putaran tersebut melalui salah
Tentukan GGL bolak-balik maksimum satu ujung tongkat dan sejajar arahnya
yang timbul di ujung kumparan ! dengan arah garis-garis medan magnet
3. Bahan isolator ABCD yang berbentuk di atas. Berapakah GGL yang terinduksi
huruf U diletakkan dalam medan antara kedua ujung tongkat ?
magnet homogen dengan induksi 5. Suatu kumparan terdiri dari 400 lilitan
magnetik 0,2 tesla seperti gambar. Jika berbentuk persegi panjang dengan
penghantar PQ yang panjangnya 25 cm panjang 10 cm dan lebar 5 cm.
digeser ke kanan dengan kecepatan Kumparan ini bersumbu putar tegak
tetap 4 m s-1, maka tentukan besar ggl lurus medan magnet sebesar 0,5 T dan
yang terjadi pada penghantar PQ dan diputar dengan kecepatan sudut 60
arah arusnya ! rad/s. Pada ujung kumparan akan
timbul GGL bolak-balik maksimum.
Berapakah besarnya ?
B. Induksi Diri
1. Induktor (solenoida dan toroida)
L
A B
Gambar 4.5
Rangkaian induktor dengan
sumber arus bolak-balik.
I = Im sin ω t
93
Masih ingat dengan solenoida ? Solenoida itulah yang dinamakan juga induktor. Pada
Gambar 4.5 dapat Kalian perhatikan rangkaian yang terdiri dari induktor dan sumber tegangan.
Jika sumber tegangan yang digunakan adalah arus yang berubah ( arus AC) maka pada induktor
itu akan terjadi perubahan induksi magnet (perubahan fluks). Dari perubahan itulah dapat
menimbulkan beda potensial di titik A dan B. Ggl induksi yang disebabkan oleh dirinya sendiri
ini disebut induksi diri.
Perubahan fluks magnetik pada kumparan diakibatkan oleh perubahan arus yang
mengalir pada induktor. Besarnya sebanding dengan perubahan arus listrik tersebut.
Pembandingnya disimbulkan L sehingga dapat diperoleh hubungan berikut.
𝜟𝑰
ε ~ 𝜟𝒕
𝜟𝑰 𝒅𝑰
ε = - L 𝜟𝒕 = - L 𝒅𝒕 ................................. (4.5)
dengan : ε= ggl induksi diri (volt)
L = induktansi diri induktor ( henry ) → sebagai konstanta pembanding
(sifat dari konduktor)
𝛥𝐼
= perubahan kuat arus tiap satu satuan waktu (A.dt-1)
𝛥𝑡
Persamaan 4.5 diturunkan dari hukum Faraday tetapi perumusannya sesuai dengan
perumusan Joseph Henry (1757-1878) seorang Fisikawan Amerika. Tetapi Henry terlambat
mempublikasikan. Untuk penghargaan namanya dijadikan satuan induktansi induktor. Untuk
induktor yang berbentuk solenoida, induktansi induktornya dapat memenuhi persamaan
berikut.
µ 𝑵𝟐 𝑨
L = 𝟎 𝓵 ....................................... (4.6)
dengan : L = induktansi diri induktor ( henry ), sifat kawat sebagai konstanta
pembanding
N = jumlah lilitan
A = luas penampang induktor (m2)
ℓ = panjang induktor solenoida (m), bila pada toroida ℓ = Luas lingkaran
= 2πa ( a = jari-jari tengah).
μ0 = 4π.10-7 Wb.A-1.m-1
−6 −6
ε = − L 0,05 = - 0,26 0,05 = 31,2 volt
2. Transformator
Kalian tentu sudah mengenal transformator. Di SMP kalian telah dikenalkan alat yang
sering disebut trafo saja ini. Transformator dirancang dari dua kumparan untuk dapat
menimbulkan induksi timbal balik. Perhatikan Gambar 4.6.
Manfaat trafo adalah untuk mengubah besarnya tegangan arus bolak-balik. Jika pada
kumparan primernya dialiri arus bolak-balik, maka pada trafo akan terjadi induksi timbal balik
dan akan timbul arus induksi pada kumparan sekundernya. Kuat arus dan tegangan yang
dihasilkan tergantung pada jumlah lilitannya.
Is lampu
Ip
Vs
Vp
Gambar 4.6
Tranformator memiliki dua komponen.
Trafo yang menaikan tegangan (step up) memiliki kumparan sekunder lebih banyak
sedangkan trafo penurun tegangan (step down) memiliki kumparan primer lebih banyak.
Pada trafo ini berlaku hubungan sebagai berikut.
95
𝑽𝒑 𝑵𝒑 𝑰
= 𝑵 = 𝑰𝒔
𝑽𝒔 𝒔 𝒑
............................... (4.7)
𝑷𝒔
η = 𝑷 x 100 %
𝒑
LATIHAN 4.2
1. Sebuah kumparan mempunyai nilai sekunder 15 : 2. Jika kumparan primer
indukatansi 5 mH. Jika arus listrik yang terdiri atas 750 lilitan dan dihubungkan
mengalir pada kumparan itu memenuhi dengan sumber tegangan AC sebesar
persamaan I = 5 sin 400t (dalam satuan 150 volt, hitunglah jumlah lilitan
ampere), berapakah besar GGL sekunder dan tegangan pada kumparan
maksimum yang timbul ? sekunder!
2. Solenoida sepanjang 20 cm memiliki 50 5. Sebuah transformator step-up
lilitan dan luas penampang 0,05 cm2 mengubah tegangan 50 volt menjadi
berada dalam medan magnet yang 200 volt. Bila efisiensi travo 80 %,
selalu berubah-ubah. Berapakah jumlah lilitan primernya 800 dan daya
indukatansi diri solenoid tersebut ? keluarannya 80 W maka tentukan :
3. Sebuah kawat tertutup berbentuk a. Kuat arus peimernya
persegi seluas 0,06 m2 diletakkan pada b. Kuat arus sekundernya
bidang datar. Medan magnet diberikan c. Daya masukan
dengan arah tegak lurus bidang yang d. Jumlah lilitan sekundernya!
arahnya keluar bidang kertas. Medan 6. Sebuah trafo memiliki efisiensi 75%
magnet diturunkan dengan kelajuan 2 x dihubungkan dengan tegangan primer
10-4 T/s. Jika hambatan kawat 20 Ω, 220 volt. Tegangan sekunder pada trafo
tentukan besar arus induksi yang timbul sebesar 110 volt. Jika arus pada
! kumparan sekunder sebesar 2 A, maka
4. Sebuah trasformator memiliki berapakah arus pada kumparan primer ?
perbandingan Antara lilitan primer dan
R XC
Gambar 4.8(a)
XL
Gambar 4.7
Grafik I - t dan V - t arus AC
97
1. Resistor
Jika sebuah resistor dialiri arus bolak-balik ternyata arus dan tegangannya tetap sefase
( Δφ = 0 ). Nilai hambatannya tetap dan sering disebut reaktansi resistif. Sifat ini sama saja
saat resistor dialiri arus searah (arus DC).
I = Im sin ωt
V = Vm sin ωt
𝑽
Im = 𝑹𝒎
2. Induktor
Sebuah induktor dialiri arus bolak-balik tenyata memiliki sifat yang berbeda dengan
resistor. Arus bolak-balik yang melewati induktor akan ketinggalan fase π (90O) terhadap
tegangannya. Atau sering dikatakan tegangannya mendahului arus 90O ( Δφ = + 90O).
Jika induktor dihubungkan arus searah memiliki hambatan yang hampir nol, ternyata
saat dialiri arus AC akan timbul hambatan yang dinamakan reaktansi induktif. Besarnya
memenuhi persamaan berikut.
XL = ω L ....................................... (4.9)
dengan : XL = reaktansi induktif (Ω)
ω = frekuensi sudut (rad/s)
L = induktansi induktor (H)
I = Im sin ωt
V = Vm sin (ωt + 90o)
𝑽
Im = 𝑿𝒎
𝑳
3. Kapasitor
Ternyata kapasitor yang dialiri arus bolak-balik tenyata juga memiliki sifat yang
berbeda dengan resistor dan induktor. Arus bolak-balik yang melewati kapasitor akan
mendahului fase 1/2π (90O) terhadap tegangannya. Atau sering dikatakan tegangannya
ketinggalan arus 90O ( Δφ = - 90O).
98
Jika kapasitor dihubungkan arus searah memiliki nhambatan tak hingga, ternyata saat
dialiri arus AC akan timbul hambatan yang dinamakan reaktansi kapasitif. Besarnya
memenuhi persamaan berikut.
𝟏
XC = 𝝎𝑪..................................... (4.10 )
dengan : XC = reaktasi kapasitif (Ω)
ω = frekuensi sudut (rad/s)
C = kapasitas kapasitor (F)
I = Im sin ωt
V = Vm sin (ωt - 90o)
𝑽
Im = 𝒎
𝑿𝑪
Pada saat menganalisa rangkaian dengan sumber tegangan AC masih berlaku hukum
Ohm. Tetapi sifat-sifat hambatannya memiliki fase. Cermatilah setiap contoh yang ada.
I sefase VR
V mendahului I sebesar 90o Y
I = Im sin ωt Vm
VR = VRm sin ωt
VL
R L
φ ωt
I VR
I Gambar 4.8 (c)
Y
Z
Keterangan :
Z = impedansi (hambatan total) (Ω) Gambar 4.8 (e)
V = tegangan sesaat (volt)
Im Z = Vm = tegangan maksimum (volt)
φ = beda sudut fase tegangan dan arus
100
V
R ωt
VR φ
ωt
ωt
XC Z
VC
Gambar 4.8 (g)
VC V
L C VL
I I
VC
Gambar 4.8 (h)
Gambar 4.8(i) diagram fasor rangkaian LC
untuk arus dan tegangan
Dengan cara yang sama (RL dan RC) kita dapat menggambarkan grafik LC.
Z = XL - XC, jika XL > XC, gambar 4.8 (j)
Z = XC - XL, jika XL < XC , gambar 4.8 (k)
Z = 0, jika XL = XC , terjadi resonansi gambar 4.8(l).
101
XL XL XL
z XL-XC
I XL-XC I I
z
Xc Xc Xc
VL
(VL-VC)
V XL (XL-XC)
Z
φ
φ
VC I VR
XC I R
(a)
(b)
Gambar 4.9
(a) Fasor tegangan dan arus
(b) Fasor hambatan dan arus.
102
Untuk menentukan hubungan tiap-tiap besaran ini dapat digunakan analisa vektor
dengan fase sebagai arahnya. Analisa ini dinamakan FASOR (Fase Vektor). Dengan analisa
fasor ini dapat digambarkan hubungan arus dan tegangan pada masing-masing komponen
seperti pada Gambar 4.9(a). Untuk tegangannya dapat diwakili reaktansinya.
Dari diagram fasor itu dapat berlaku hubungan matematis seperti berikut.
Jika dihubungkan dengan hukum Ohm maka dari persamaan di atas dapat di bagi
dengan kuat arus kuadratnya sehingga diperoleh hambatan pengganti. Hambatan pengganti
pada rangkaian AC ini dinamakan impedansi. Impedansi juga dapat diperoleh dari diagram
fasor pada Gambar 4.9(b).
Keadaan Resonansi
Coba kalian perhatikan kembali nilai tg φ. Saat nilai tg φ = 0 itulah dinamakan terjadi
keadaan resonansi. Keadaan ini bisa terjadi jika memenuhi :
• VL = VC
• XL = XC
• Z = √𝑅 2 + (𝑉𝐿 − 𝑉𝐶 )2 = √𝑅 2 + (0)2 = R
• akan memiliki frekuensi resonansi sebesar :
𝟏
𝑓𝑟 = 𝟐𝝅√𝑳𝑪.............................. (4.13)
Penyelesaian
D1 : R = 80 Ω
ω= 100 rad/s
L = 1,1 H
C = 0,2 mF = 2. 10-4 F
D2 :
a. Z
b. I
c. Vad
d. P
D3 :
Reaktansi induktif :
XL = ωL = 100 . 1,1 = 110 Ω
Reaktansi kapasitif :
1 1
XC = 𝜔𝐶 = 100.2.10−4 = 50 Ω
LATIHAN 4.3
1. Dalam rangkaian seri R – L, hambatan dikeluarkan sumber! Apakah pada
120 Ω dihubungkan ke tegangan bolak- rangkaian ini terjadi resonansi ?
balik yang dialiri arus 2A. Apabila
menghasilkan diagram vector seperti di 4. R L C
bawah ini, (tg α = ¾) maka tentukan
tegangan inductor ! a b c d
Evaluasi Bab 4
Pilihlah jawaban yang benar pada soal – soal berikut dan kerjakan di buku tugas kalian !
1. Sebuah kumparan dengan luas perubahan arus listrik dari 10 A menjadi
2
penampang 1.200 cm mempunyai 500 4 A dalam waktu 0,1 detik. Beda
lilitan. Kumparan mengalami potensial Antara ujung-ujung kumparan
perubahan induksi magnetic dari 200 yang diakibatkannya adalah ....
mT menjadi 600 mT dalam waktu 20 A. 1,8 volt D. 10,8 volt
milisekon. GGL induksi yang timbul B. 2,4 volt E. 14,4 volt
pada kumparan adalah sebesar .... C. 4,8 volt
A. 450 volt D. 1.000 volt 5. Sebuah kumparan terdiri atas 1.000
B. 600 volt E. 1.200 volt lilitan dengan teras kayu berdiameter 4
C. 900 volt cm. Kumparan tersebut memiliki
2. Sebuah penghantar berbentuk U hambatan 400 ohm dan dihubungkan
terletak didalam daerah berinduksi seri dengan galvanometer yang
magnetic homogen B = 0,75 tesla, hambatan dalamnya 200 ohm. Apabila
seperti terlihat pada gambar. medan magnetic B = 0,015 tesla yang
Penghantar PQ sepanjang 32 cm dililiti kumparan dengan garis medan
menempel pada penghantar U dan sejajar batang kayu tiba-tiba
digerakkan kekanan dengan kecepatan dihilangkan, maka jumlah muatan
tetap v = 8 m/s. Diantara ujung-ujung listrik (dalam coulomb) yang mengalir
penghantar PQ timbul GGL induksi lewat galvanometer adalah ....
yang besarnya .... A. ½ π x 10-5 D. 6π x 10-5
A. 0,8 volt B. π x 10 -5
E. 8π x 10-5
-5
B. 1,6 volt C. 4π x 10
C. 1,92 volt 6. Diantara faktor-faktor berikut :
D. 1,62 volt (1) jumlah lilitan kumparan
E. 1,8 volt (2) laju perubahan fluks magnetik
3. Jika batang magnet pada posisi di (3) hambatan luar
bawah dijauhkan maka pada akan .... yang mempengaruhi gaya gerak listrik
induksi pada kumparan adalah ....
A. 1 saja D. 2 dan 3
B. 1 dan 2 E. 3 saja
C. 2 saja
7. Rotor Generator diputar dengan
frekuensi 50 Hz dalam medan magnet
(1) tidak timbul GGL pada AB 0,15 T. Jika luas kumparan 2 x 10-2 m2
(2) VA > VB dan generator membangkitkan GGL
(3) Mengalir arus pada R dari B ke A maksimum 220 V, maka jumlah lilitan
(4) Mengalir arus pada kumparan dari B kumparan itu adalah ….
ke A A. 233 D. 235
yang mempengaruhi gaya gerak listrik B. 234 E. 236
induksi pada kumparan adalah .... C. 230
A. 1 saja D. 2 dan 4 8. Agar GGL maksimum yang dihasilkan
B. 1 dan 2 E. 3 saja oleh generator menjadi 2 x semula ialah
C. 2 saja ....
4. Sebuah kumparan terdiri dari 600 lilitan A. frekuensi putarnya dijadikan ½ x
dan induktansi diri 40 mH mengalami semula
106
BAB 5
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Acara TV atau radio yang Anda nikmati berasal dari stasiun pemancar. Gelombang
elektromagnetik seperti sinyal radio dan TV, dapat dikirim dan diterima melalui antena. Gambar di
atas merupakan sebuah Antena radio di bukit Eifel, Jerman, yang dapat dikemudikan. Antena ini
berfungsi mengirim sinyal dan menerima sinyal dari luar angkasa.
Tsunami yang terjadi di Aceh merupakan hasil dari gerakan lempeng bumi. Gerakan
ini menyebabkan getaran yang energinya merambat ke permukaan air, yang menyebabkan
gelombang sangat besar. Gelombang ini disebut gelombang mekanik. Gelombang mekanik
merupakan gelombang yang memerlukan medium untuk perambatannya. Selain gelombang
mekanik, terdapat gelombang yang dalam perambatannya tidak memerlukan medium, yaitu
gelombang elektromagnetik. Cahaya merupakan contoh gelombang elektromagnetik. Untuk
mengawali pembahasan gelombang elektromagnetik, terlebih dahulu Anda harus tahu tentang
Hipotesis Maxwell. Hipotesis ini yang melahirkan/ memunculkan gagasan baru tentang
gelombang elektromagnetik. Keberhasilan Maxwell dalam menemukan teori gelombang
elektromagnetik membuka cakrawala baru di dunia komunikasi.
A. Hipotesis Maxwell
Gejala-gejala kelistrikan dan kemagnetan erat hubungannya satu sama lain. hal ini
tampak pada gejala-gejala sebagai berikut.
1. Muatan medan listrik dapat menghasilkan medan listrik disekitarnya, yang besarnya
diperlihatkan oleh hukum Coulumb.
2. Arus listrik atau muatan yang mengalir dapat menghasilkan medan magnet disekitarnya
yang besar dan arahnya ditunjukkan oleh hukum Bio-Savart atau hukum Ampere.
3. Perubahan medan magnetik dapat menimbulkan GGL induksi yang dapat menghasilkan
medan listrik dengan aturan yang diberikan oleh hukum induksi Faraday.
Pada ketiga teori ini terdapat hubungan antara listrik dengan medan magnet. Muatan
listrik yang diam menghasilkan medan magnet. Muatan listrik yang bergerak dapat
menghasilkan medan magnetik. Perubahan medan magnetik akan menghasilkan medan listrik.
Dinamo yang digerakkan dapat menghasilkan aliran listrik yang digunakan untuk
menyalakan lampu. Dinamo yang digerakkan dapat menghasilkan aliran listrik yang diguna-
kan untuk menyalakan lampu. Dinamo tersusun atas magnet dan lilitan kawat di
108
sekelilingnya. Ketika magnet bergerak di sekitar lilitan, maka menyebabkan arus mengalir.
Coba Anda amati jarum kompas yang didekatkan pada aliran listrik, jarum kompas akan
menyimpang dari kedudukan semula. Hal ini berarti jarum kompas mendapat gaya/tarikan
magnet dari kabel yang berarus listrik.
Maxwell mengemukakan sebuah hipotesis bahwa perubahan medan magnet pada
dinamo dapat menimbulkan medan listrik dan sebaliknya perubahan medan listrik dapat
menimbulkan medan magnet. Adapun percobaan yang digunakan Maxwell dalam
hipotesanya adalah dua bolam isolator yang diikat pada ujung pegas. Kedua bolam diberi
muatan listrik berbeda, yaitu muatan positif dan negatif. Perubahan listrik yang diberikan pada
pegas terhadap waktu akan menghasilkan medan magnet yang berbeda pula.
Proses berantai dari perubahan medan listrik dan medan magnet yang berbentuk
gelombang menjalar ke segala arah. Gelombang ini disebut gelombang elektromagnetik.
Gelombang ini dapat berupa cahaya gelombang radio, sinar-X, sinar gamma atau yang lainnya.
Hal ini dapat diilustrasikan sebagai bak air yang tenang diberi sentuhan sedikit, maka terjadi
gelombang menyebar ke segala arah. Gelombang elektromagnetik tersusun atas peram- batan
medan listrik E dan medan magnet B yang saling tegak lurus satu sama lain. Perhatikan gambar
berikut:
E
medan listrik
𝟏
v= …………………..(5.1)
√𝓔𝟎 𝒙 µ𝟎
Anda ketahui bahwa, nilai ℰo sebesar 8,85 × 10–12 C2/Nm2 dan nilai µo sebesar 12,60
–6
x 10 wb/Am. Jika kedua nilai ini Anda masukkan ke persamaan di atas, maka diperoleh
nilai kecepatan gelombang elektromagnetik sebesar 3 × 108 m/s. Besar kecepatan ini sama
dengan besar kecepatan perambatan cahaya di ruang hampa.
109
c=fxλ …………………….(5.2)
Keterangan:
c : kecepatan perambatan gelombang (m/s)
f : frekuensi gelombang (Hz)
λ : panjang gelombang (m)
sinar gamma sinar-x ultraviolet infra merah gelombang mikro gelombang radio/TV radio
Kamera televisi
Layar pijar
Sinar X Pasien
Sasaran berputar menghentikan elektron yang
membuatnya kepanasan
Elektron ditembakkan ke sasaran
tabung sinar-X
Gambar 5.4 (a) Cara kerja sinar-X dan (b) Sinar-X digunakan untuk memotret tulang.
3. Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet merupakan gelombang elektromagnetik yang mem- punyai frekuensi
antara 1015 Hz sampai dengan 1016 Hz. Panjang gelom- bangnya antara 10 nm sampai
100 nm. Sinar ultraviolet dihasilkan dari atom dan molekul dalam nyala listrik. Sinar ini juga
dapat dihasilkan dari reaksi sinar matahari.
Sinar ultraviolet dari matahari dalam kadar tertentu dapat merangsang badan Anda
menghasilkan vitamin D . Secara khusus, sinar ultra violet juga dapat diaplikasikan untuk
membunuh kuman. Lampu yang menghasilkan sinar seperti itu digunakan dalam perawatan
medis. Sinar ultraviolet juga dimanfaatkan dalam bidang perbankan, yaitu untuk memeriksa
apakah tanda tangan Anda di slip penarikan uang sama dengan tanda tangan dalam buku
tabungan.
Salah satu aplikasi dari sinar tampak adalah penggunaan sinar laser dalam serat
optik pada bidang telekomunikasi.
penerimaan radar adalah t, kecepatan perambatan radar c, maka jarak sasaran dari pemancar
radar dapat ditentukan dengan persamaan berikut.
𝒄 𝒙 𝜟𝒕
s= 𝟐 ………………….........(5.3)
Keterangan:
s : jarak sasaran dari pemancar radar (m)
c : kecepatan perambatan radar (m/s)
Δt : selang waktu dipancarkan dan diterima radar(s)
c. Gelombang Televisi
Gelombang televisi lebih tinggi frekuensinya dari gelombang radio FM.
Sebagaimana gelombang radio FM, gelombang televisi membawa informasi gambar dan
suara. Gelombang ini tidak dipantulkan oleh ionosfer bumi, sehingga diperlukan
penghubung dengan satelit atau di permukaan bumi untuk tempat yang sangat jauh.
Kolom Ilmuwan
Buatlah Kliping tentang pemanfaatan gelombang elektromagnetik dari majalah, surat kabar harian,
atau artikel di internet. Buatlah se- buah kesimpulan di akhir kliping tersebut. Kumpulkan kliping
Anda di meja guru!
Info Kita
Makin Murah dengan Komunikasi Optik
Serat optik sangat penting dalam bidang komunikasi. Karena bisa menjadi alternatif
selain kabel dan kawat tembaga. Kini di berbagai tempat. Serat kaca tipis menggantikan
kabel tembaga yang besar dan mahal untuk membawa ribuan sambungan telepon secara
simultan. Di sebagian besar pesawat udara. Sinyal kendali diberikan pilot kepada permukaan
kendali dengan peralatan yang menggunakan serat optik. Sinyal berjalan dalam modulasi
sinar laser. Tidak seperti listrik, cahaya tidak dipengaruhi temperatur dan perubahan medan
magnet, sehingga sinyal tersebut lebih jelas di terima. Selain itu, sangat kecil
kemungkinannya untuk ditangkap oleh pihak mata-mata/musuh. Serat optik pertama kali
diteliti pada tahun 1966.
Evaluasi Bab 5
A. Pilihlah jawaban yang benar dengan menuliskan huruf a, b, c, d, dan e di dalam buku
tugas Anda!
1. Perubahan medan listrik menghasilkan medan magnet dan perubahan medan magnet
menghasilkan medan listrik, pernyataan ini dikemukakan oleh ....
a. James Clerk Maxwell
b. Hertz
c. Zeeman
d. Stark
e. Planck
2. Gelombang elektromagnetik terdiri atas ... yang saling tegak lurus.
a. gelombang transversal dan medan magnet
b. gelombang medan magnet dan gelombang medan listrik
c. gelombang longitudinal dan transversal
d. gelombang transversal dan medan listrik
e. gelombang listrik dan longitudinal
116
BAB 6
RADIASI BE NDA HITAM
Energi yang sangat besar saat ini adalah energi dari cahaya matahari. Cahaya matahari
inilah yang merupakan contoh radiasi benda hitam yang dapat memunculkan energi sampai
bumi. Mengapa benda bisa mengalami radiasi? Besaran-besaran apa saja yang mempengaruhi
radiasi? Bagaimana teori-teori yang mendukung?
Pertanyaan-pertanyaan diatas yang dapat kalian pelajari pada bab ini oleh sebab itu
setelah belajar bab ini diharapkan kalian dapat :
1. menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi radiasi benda,
2. menentukan pengaruh suhu benda terhadap intensitas dan daya radiasi,
3. menjelaskan pergeseran Wien,
4. menentukan energi gelombang elektromagnetikberdasarkan teori kuantum planch.
A. Radiasi Kalor
Di kelas X kalian telah belajar 3 cara perambatan kalor yaitu : konduksi, konveksi dan
radiasi. Pada bab ini akan dibahas lebih dalam bagaimana energi dapat diradiasikan. Radiasi
dapat didefinisikan sebagai pancaran energi tanpa membutuhkan medium atau perantara
sebagai akibat suhu. Peristiwa radiasi ini telah banyak dipelajari oleh ilmuwan fisika
diantaranya seperti di bawah.
1. Hukum Stefan-Boltzmann
Josef Stefan (1835-1873) seorang ahli fisika Austria, dapat menunjukkan gejala radiasi
benda hitam melalui eksperimen. Hubungannya adalah daya total per satuan luas yang
dipancarkan pada semua frekuensi oleh benda hitam sebanding dengan pangkat empat suhu
mutlaknya.
𝑃 𝑃
~ T4 ↔ 𝐴 ~ I sehingga I ~ T4 ↔ I = e σ T4
𝐴
119
Melalui pengukuran langsung juga diketahui bahwa radiasi dipengaruhi oleh sifat
warna benda. Besaran ini dinamakan koefisien emisivitas, disimbulkan e. Benda hitam
sempurna memiliki e = 1, benda putih sempurna e = 0 dan benda-benda lain memiliki rentang
0 - 1.
Penemuan Stefan diperkuat oleh Boltzmann, kemudian dikenal sebagai hukum Stefan-
Boltzmann. Dan konstanta pembanding universal σ dinamakan konstanta Stefan-Boltzmann.
Persamaannya dapat dituliskan seperti di bawah.
I = e σ T4
P=I.A ..................................(6.1)
W=P.t
Penyelesaian
D1: A = 5.10-4 m2
T1 = 27O C + 273 = 300 K
I1 = 4.10 2 watt/m2
T2 = 327O C + 273 = 600 K
D2 :
6. P
7. W
8. I2
D3 :
a. daya radiasi memenuhi :
P = I.A
= 4.102 . 5.10-4 = 0,2 watt
b. energi radiasi selama t = 5 s adalah :
W = P. t
= 0,2 . 5 = 1,0 joule
c. Intensitas radiasi sebanding dengan suhu mutlak pangkat empat maka dapat diperoleh
:
I ~ T4
𝐼2 𝑇 4 600 4
= (𝑇2) I2 = (400) 4.102 = 6,2.102 watt/m2
𝐼1 1
120
2. Pergeseran Wien
Benda hitam memancarkan radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Radiasi
gelombang elektromagnetik tergantung suhu.
Pada pengukuran intensitas radiasi benda hitam (I) pada berbagai nilai panjang
gelombang (λ) dapat digambarkan grafik seperti pada Gambar 6.1. Perubahan intensitas diukur
pada benda hitam yang memiliki suhu tetap T, tetapi λ berbeda-beda. Intensitas tersebut terlihat
meningkat seiring dengan peningkatan λ hingga mencapai nilai maksimum. Kemudian
intensitas menurun kembali seiring penambahan λ. Panjang gelombang energi radiasi pada saat
intensitasnya maksimum dinamakan λm: panjang gelombang maksimum
T3
I
T2
T1
Pada pengukuran itu Wilhelm Wien menemukan adanya pergeseran panjang gelombang
maksimum saat suhu benda hitam berubah. Kenaikan suhu benda hitam menyebabkan panjang
gelombang maksimum yang dipancarkan benda akan mengecil. Hubungan ini dapat dituliskan
seperti persamaan berikut.
λm T = C ......................................(6.2)
λm T = C
𝐶
T=𝜆
𝑚
2,9.10−3
= 8,7.10−7
= 3000 K atau 2727O C
LATIHAN 6.1
1. Perhatikan grafik berikut ini ! 2. Sebuah filamen lampu pijar memiliki
I luas permukaan 20 mm2 dan bersuhu
400 K. Lampu tersebut dihubungkan ke
T2 sumber tegangan 56,7 V. Apabila
T1 lampu dianggap benda hitam sempurna
dan sebagian energy listrik yang
mengalir pada lampu diradiasikan
λm2 λm1 dalam bentuk panas, berapakah
Nilai T1 dan T2 berturut-turut sebesar besarnya arus listrik yang mengalir
1.160 K dan 5.800 K. Tentukan : pada lampu ?
a. λm1 dan λm2 (C = 2,9 x 10-3 mK) 3. Suhu permukaan suatu benda 1.450 K.
b. bagaimana hubungan anatara suhu, Apabila suhu benda tersebut dinaikkan
panjang gelombang, dan energy hingga 7.250 K, tentukan selisih
kalor radiasi ? panjang gelombang dari keadaan awal !
Jika suatu gelombang elektromegnetik seperti cahaya memiliki banyak foton maka
energinya memenuhi hubungan berikut.
E = nh f ...................................(6.4)
Persamaan yang sangat berkaitan dengan hubungan di atas adalah kecepatan cahaya : c
= λ .f. Besarnya c = 3. 108 m/s.
Pandangan Planck inilah yang dapat merombak pandangan fisika klasik dan mulai saat
itu diakui sebagai batas munculnya teori modern dan dikenal dengan teori kuantum Planck.
Apabila foton (sinar-X) dianggap sebagai partikel bermassa m, maka menurut Einstein sinar-
X membawa energi sebesar :
E = m.c2
122
Dengan demikian,
E = h.f
m.c2 = h.f
ℎ.𝑓
m.c =
𝑐
besaran m.c = m.v adalah momentum dan disimbulkan dengan P, sehingga :
ℎ.𝑓
P=
𝑐
Oleh karena c = λ.f maka :
ℎ.𝑓 ℎ
P= =
𝜆.𝑓 𝜆
ℎ ℎ
λ= = ( λ = panjang gelombang De Broglie)
𝑃 𝑚.𝑣
Penyelesaian
D1 : λ= 6600 Å = 6,6.10-7 m
c = 3.108 m/s
h = 6,63.10-34 Js
D2 : E
D3 :
Kuanta energi sinar jingga memenuhi :
E = h.f
𝑐 3.108
=h = 6,63.10−34 6,6.10−7 = 3.10-19 joule
𝜆
Kekekalan Energi
Sesuai dengan energi lain, energi foton juga memenuhi kekakalan secara umum. Energi
tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan tetapi dapat berubah ke bentuk lain.
Kekekalan energi ini menjelaskan bahwa energi cahaya dapat berubah ke bentuk lain atau
cahaya dapat dibentuk dari energi lain. Contoh perubahan energi cahaya adalah pada solar sel
yaitu dapat diubah menjadi energi listrik. Apakah kalian memiliki kalkulator dengan
sumber energi cahaya ? Contoh lain adalah energi listrik yang dapat berubah menjadi energi
gelombang elektromagnetik yaitu produksi sinar-X. Elektron bergerak cepat dapat menumbuk
logam pada anoda/electrode (kutub -) dan dapat meradiasikan energi. Energi ini yang dikenal
sebagai sinar-X. Sinar-X ini pertama kali ditemukan oleh Wilhelm Roentgen tahun 1895
sehingga dinamakan juga sinar-Roentgen. Hubungan energi foton dan energi listrik elektron
ini memenuhi hubungan berikut.
𝒄
W = E = eV = hf = h ..............................(6.5)
𝝀𝒎
𝒉𝒄
𝝀𝒎 =
𝒆𝑽
123
LATIHAN 6.2
1. Seberkas cahaya biru memancarkan 3. Sebuah foton menumbuk electron yang
foton sebanyak 3 energi foton dan diam. Setelah bertumbukan foton
meradiasikan energy sebesar 4,4 x 10-19 tersebut terhambur dengan sudut 120o
J. Apabila cahaya biru tersebut dan memiliki panjang gelombang
memancarkan foton sebanyak 27 energi sebesar 0,625 nm. Tentukan besarnya
foton, berapakah energy yang panjang gelombang foton sebelum
diradiasikan ? tumbukan!
2. Panjang gelombang ambang pancaran 4. Sebuah foton memiliki panjang
fotolistrik pada suatu logam adalah 300 gelombang 1.000 Å. Berapakah
nm. Berapakah panjang gelombang momentum foton tersebut ? ?
cahaya yang harus digunakan agar 5. Berapakah panjang gelombang De
electron berenergi 2,5 eV terlempar Broglie dari sebuah electron yang mula-
keluar ? mula diam kemudian bergerak
melewati beda potensial 10 kV ?
124
Evaluasi Bab 6
Pilihlah jawaban yang benar pada soal-soal berikut dan kerjakan di buku tugas kalian!
1. Kemampuan sebuah benda untuk 5. Grafik di bawah adalah grafik antara
melepas radiasi sangat berdekatan intensitas radiasi benda hitam dengan
dengan kemampuannya untuk suhu mutlak. Berdasarkan grafik
menyerap radiasi. Pernyataan tersebut tersebut dapat disimpulkan bahwa ….
menggambarkan gejala fisis yang cocok
dengan salah satu peristiwa berikut
yaitu ....
A. Efek foto listrik
B. Efek Compton
C. Produksi pasangan
D. Produksi sinar-X
E. Radiasi benda hitam A. T1<T2<T3 dan λm3<λm2<λm1
2. Jumlah kalor yang dipancarkan oleh B. T1<T2<T3 dan λm3>λm2>λm1
sebuah benda suhunya lebih besar dari C. T1>T2>T3 dan λm3<λm2<λm1
0 K, berbanding lurus dengan .... D. T1>T2>T3 dan λm3>λm2>λm1
A. suhunya E. T1<T2<T3 dan λm3=λm2=λm1
B. pangkat dua dari suhunya 6. Permukaan sebuah benda hitam
C. suhu sekelilingnya bersuhu 227o C dan memancarkan
D. massa benda itu energy sebesar 200 J/s. Apabila benda
E. luas permukaan benda hitam tersebut dipanaskan hingga
3. Dua buah bohlam A dan B berbentuk suhunya naik menjadi 327o C, energy
o
bola, berturut-turut bersuhu 127 dan yang dipancarkan berubah menjadi....
o 3 A. 100,50 J/s
27 . Apabila jari-jari bohlam A 2 kali
B. 127,20 J/s
jari-jari lampu B, perbandingan daya
C. 242,27 J/s
lampu A dan B adalah ....
D. 414,72 J/s
A. 1 : 16 D. 63 : 3
E. 600,25 J/s
B. 3 : 64 E. 64 : 9
7. Perhatikan grafik hubungan intensitas
C. 9 : 64
radiasi dan panjang gelombang berikut!
4. Pehatikan grafik hubungan intensitas
I
gelombang (I) terhadap panjang
gelombang maksimum (λm) dari radiasi
benda hitam tersebut!
I
T
λ(Å)
T2
1.000 1.450 2.500
T1
Berdasarkan grafik tersebut, suhu
permukaan benda ketika memancarkan
radiasi gelombang elektromagnetik
λm2 λm1
secara maksimum adalah …
T2 = 727o C
A. 7.727 OC D. 20.000 OC
T1 = 27o C O
B. 8.000 C E. 20.727 OC
Panjang gelombang radiasi maksimum O
C. 19.727 C
pada T2 adalah....nm (anggap C = 2,9 x
-3 8. Sebuah logam memiliki fungsi kerja
10 mK)
sebesar 5 eV. Apabila cahaya
A. 1.200 D. 2.900
monokromatik yang memiliki panjang
B. 1.900 E. 3.000
gelombang sebesar 3.300 Å dijatuhkan
C. 2.700
125
BAB 7
TEHNOLOGI DIGITAL (PENYIMPANAN DATA)
Coba kamu perhatikan di sekolah, di rumah atau pun di kantor pasti kamu sudah terbiasa
melihat orang-orang menggunakan komputer, laptop atau handphone, kamera; atau kamu
sendiri sudah terbiasa menggunakan komputer, laptop atau handphone dan kamera untuk
mengerjakan tugas sekolah ataupun mengirim email dan lainnya.
Sebelum orang mengenal handphone ataupun tablet biasanya untuk membaca surat kabar
harus membeli atau berlangganan, namun kini dengan perkembangan teknologi digital
membaca surat kabar dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun di perangkat handphone atau
tablet yang mempunyai koneksi internet. Pada materi ini kamu akan mempelajari mengenai
teknologi digital juga manfaatnya bagi kehidupan kita, ayo pelajari materi ini dengan
semangat.
Apakah kamu pernah menulis surat kepada teman/kerabatmu yang jauh dan mengirimkannya
melalui kantor POS? Atau kamu lebih terbiasa menulis pesan singkat ke temanmu melalui
handphone? Orang tuamu dulu mungkin sering berkirim surat melalui kantor POS,
menelepon dengan telpon rumah, mengambil gambar dengan kamera. Kini berbagai
perkembangan yang terjadi memang cukup menakjubkan, khususnya dalam bidang teknologi
terutama dalam hal informasi dan komunikasi. Teknologi informasi yang tadinya dikenal
dengan teknologi komputer, beserta perangkat elektronika lainnya, menjelma menjadi satu
127
dalam perpaduan kemampuan. Kita dapat berkirim pesan sekaligus mengambil gambar dan
berbicara ke orang lain dalam satu perangkat saja.
Dahulu orang sering mengetik laporan ataupun tulisan dengan menggunakan mesin ketik dan
tulisannya hanya hitam saja, namun kini untuk mengetik kita sudah biasa menggunakan
laptop ataupun komputer, bukan hanya text tapi gambar pun dapat kita masukan dan dapat
memilih text yang kecil, besar, warna hitam ataupun berwarna.
Apakah teknologi digital hanya mengacu pada penggunaan komputer, internet, social media,
dan e-commerce saja? Istilah teknologi itu sendiri sebenarnya dapat diartikan secara luas
sebagai segala entitas, benda, atau sistem terpadu yang bisa digunakan untuk mempermudah
pekerjaan manusia dalam menciptakan suatu nilai. Sementara pengertian digital itu sendiri
yang paling umum adalah penggunaan nilai diskrit atau kode biner dalam peralatan
elektronik.
Sistem digital merupakan bentuk perkembangan dari sistem analog. Sebuah sistem digital
menggunakan urutan angka untuk mewakili informasi, dan tidak seperti sinyal analog, sinyal
digital bersifat noncontinuous. Secara garis besar, sistem digital memiliki kode dalam bentuk
binary, yang besar atau kecil nilainya diukur oleh jumlah bit, atau yag disebut juga
dengan bandwidht, karena jumlahnya (bit) akan berpengaruh pada akurasi daripada sistem
yang berbasis digital.
Contoh alat yang mengandalkan sistem digital antara lain : (a) MP3 Player, (b) DVD Player,
(c) Kamera digital
128
Sinyal digital, analog, dan tentu saja peralatan yang berkaitan, pada umumya tidak saling
kompatibel. Hal ini mengharuskan hubungan antara analog ke digital dan digital ke analog
yang membutuhkan proses konversi. Ini akan membatu kita menggunakan peralatan yang
berbasis analog dan digital dalam keseluruhan sistem komunikasi.
Komponen-komponen utama yang mengkonversi sinyal analog ke sinyal digital
diilustrasikan pada gambar 3.
Sinyal analog diberikan ke dalam ADC (analog-to-digital converter). Ini adalah suatu chip
yang men-sampling sinyal pada suatu laju yang sudah ditetapkan sebelumnya, memberikan
nilai level kuantum ke setiap sampel, dan mengkonversikan nilai ini ke kode biner. Clock
berfungsi menghasilkan suatu pulsa teratur untuk menjamin bahwa kode 1 dan 0 dihasilkan
pada interval yang teratur. Sinyal digital yang dihasilkan kemudian ditransmisikan (contoh
pada sinyal TV) atau disimpan (contoh pada sebuah CD).
Lalu apa itu memori internal dan memori eksternal? Memory Internal adalah Memory
yang dapat diakses secara langsung oleh prosesor. Dalam hal ini yang disimpan di dalam
memori utama dapat berupa data atau program.
1. Menyimpan data yang berasal dari peranti masukan sampai data dikirim ke ALU
(Arithmetic and Logic Unit) untuk diproses.
2. Menyimpan daya hasil pemrosesan ALU sebelum dikirimkan ke peranti keluaran
Menampung program/instruksi yang berasal dari peranti masukan atau dari peranti
pengingat sekunder.
Jenis-jenis meori internal yaitu: ROM (Read Only Memory), RAM (Random Access Memory)
ROM Adalah perangkat keras pada komputer berupa chip memori semikonduktor
yang isinya hanya dapat dibaca. Jenis memori ini datanya hanya bisa dibaca dan tidak bisa
ditulis secara berulang-ulang. Memori ini berjenis non-volatile, artinya data yang disimpan
tidak mudah menguap (hilang) walaupun catu dayanya dimatikan.
Karena itu memori ini biasa digunakan untuk menyimpan program utama dari suatu
sistem. ROM pada komputer disediakan oleh vendor komputer dan berisi program atau data.
Di dalam PC, ROM biasa disebut BIOS (Basic Input/Output System) atau ROM-BIOS.
Instruksi dalam BIOS inilah yang akan dijalankan oleh mikroprosesor ketika komputer mulai
dihidupkan
130
RAM merupakan jenis memori yang isinya dapat diganti-ganti selama komputer
dihidupkan dan sebagai suatu penyimpanan data yang dapat dibaca atau ditulis dan dapat
dilakukan secara berulang-ulang dengan data yang berbeda-beda. Jenis memori ini
merupakan jenis volatile (mudah menguap), yaitu data yang tersimpan akan hilang jika catu
dayanya dimatikan.
Karena alasan tersebut, maka program utama tidak pernah disimpan di RAM.
Random artinya data yang disimpan pada RAM dapat diakses secara acak. Modul memori
RAM yang umum diperdagangkan berkapasitas 128 MB, 256 MB, 512 MB, 1 GB, 2 GB, dan
4 GB.
a.Harddisk
Hardisk adalah sebuah komponen perangkat keras yang menyimpan data sekunder
dan berisi piringan magnetis. Harddisk diciptakan pertama kali oleh insinyur IBM, Reynold
Johnson pada tahun 1956. Harddisk pertama tersebut terdiri dari 50 piringan berukuran 2 kaki
(0,6 meter) dengan kecepatan rotasinya mencapai 1.200 rpm (rotation per minute) dengan
kapasitas penyimpanan 4,4 MB. Harddisk zaman sekarang sudah ada yang hanya selebar 0,6
cm dengan kapasitas 750 GB. Kapasitas terbesar harddisk saat ini mencapai 3 TB dengan
ukuran standar 3,5 inci.
131
b.Floppy Disk
Apakah kamu masih ingat dengan perangkat keras bernama floppy disk atau biasa kita
sebut dengan disket? Atau kamu baru tahu? Itu wajar saja kalau kamu tidak tahu atau tidak
menggunakannya karena di indonesia atau dimanapun sudah hampir tidak memerlukan
perangkat keras ini. Karena dengan kemajuan teknologi sekarang pengguna telah beralih ke
penyimpanan perangkat baru yang kapasitasnya lebih besar seperti flash disk, hardisk, CD,
maupun DVD.
Pada pertengahan tahun 90-an dan awal 2000-an floppy disk atau disket adalah media
penyimpanan digital yang pernah populer. Saat itu, hampir semua komputer menggunakan
peralatan yang berkapasitas 1,44 MB ini. Disket merupakan sebuah perangkat penyimpanan
data yang terdiri dari sebuah medium penyimpanan magnetis bulat yang tipis dan lentur yang
dilapisi lapisan plastik berbentuk persegi atau persegi panjang. Cara kerja dari disket hampir
sama dengan Harddisk di mana plat bundar yang berisi data dalam disket akan diputar oleh
132
motor dalam floopy disk drive. Sehingga floppy diskdrive akan mampu membaca atau
menulis data pada disket itu.
c.ZIP Drive
Media penyimpanan ini mungkin bagi kamu tidak populer karena memang pada
pertengahan 90-an Zip Drive di buat untuk menggantikan floppy disk yang kapasitasnya di
rasa terlalu kecil, pada tahun 90-an penggunaan multimedia, lampiran e-mail, file download
mempunyai kapasitas yang lebih besar. Kekuatan pengolahan komputer juga meningkat, dan
dengan debut dari prosesor intel pentium pada tahun 1993, tingkat transfer yang lambat dari
floppy 1,44 megabyte menjadi alasan dari penggunaan Zip drive walaupun tidak dapat
menggantikan ke populeran dari floppy disk.
Cara Kerja ZIP drive : Iomega Zip adalah sebuah disk komputer yang hanya dapat
dibaca oleh drive Iomega Zip. Disk ini disk memory yang besar, yang biasanya mengandung
setidaknya 100MB ruang memori. Drive biasanya eksternal dan terhubung melalui port
printer, atau kadang-kadang drive USB. Khusus drive ini telah dihapus sejak pembuatan flash
drive dan lainnya unit memori portabel. Selain mampu membaca disk 750MB, drive Iomega
mampu membaca disk 100MB dan 250MB. Iomega menghadirkan pula produk ini dalam
model internal ATAPI dan eksternal berkoneksi FireWire (IEEE1 394).
d.Flash Drive
Kalau media penyimpanan yang satu ini kamu pasti sudah mengetahuinya bukan?
karena setiap pekerjaan yang melibatkan penyimpanan data alat ini menjadi pilhan kamu
karena ukuran yang kecil, mudah dibawa kemanapun, harga yang terjangkau dan kapasitas
penyimpanan yang besar menjadi pilihan keunggulan dari flashdisk.
133
Penemu flashdisk sendiri berasal dari jepang yaitu Dr. Fujio masuoka. Pada waktu itu,
Dr Fujio menemukan flash memory (Nor dan Nand) pada tahun 1984 ketika beliau bekerja
pada thosiba. Nor flash merupakan flash dasar yang membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk penghapusan dan penulisan data didalamnya, sedangkan Nand bisa melakukan proses
penghapusan dan penulisan lebih cepat di bandingkan dengan Nor.
Sampai saat ini belum bisa dipastikan siapa yang mengembangkan flashdisk. Ada tiga
perusahaan yang saling mengakui hal tersebut yaitu Trek 2000, M-Systems dan
Netak.Flashdisk mulai dipasarkan secara global pada tahun 2001 di negara Amerika oleh
perusahaan IBM. Pada waktu di pasarkan, kapasitas flashdisk sebesar 8MB. Cukup besar
apabila dibandingkan dengan Disket yang hanya bisa menampung 1,44 MB . Dari segi
penggunaan pun jauh lebih baik dibandingkan disket. Yang akhirnya saat ini disketpun tidak
lagi digunakan.
Pada tahun 1972, Klass Compaan, seorang ahli fisika di Phillips Research bersama
temannya, Piet Kramer, berhasil menampilkan model video disc berwarna pertama. Pada
waktu itu belum dipublikasikan secara luas karena masih banyak kelemahannya. Pada waktu
yang hampir bersamaan, Phillips meluncurkan audio CD pertama ke pasaran, namun
mengalami masalah pada saat proses menerjemahkan data, sehingga gagal putar. Kemudian
pada tahun 1978, Phillips bekerja sama dengan Sony, dan mengembangkan standar baku
untuk memproduksi CD. Dua tahun kemudian, Phillips dan Sony berhasil meluncurkan audio
digital compact disc dengan standar baku, dan mulai dipasarkan secara resmi di Eropa dan
Jepang pada tahun 1982
134
Disc terbuat dari bahan polycarbonate yang dilapisi dengan alumunium karena
permukaannya yang reflektif. Informasi dilacak dari CD dengan menggunakan laser
berintensitas rendah yang ditempatkan di dalam optical disc player atau drive unit.
Bagaimana cara kerja sebuah CD? Laser akan menyinari lapisan pelindung yang
bening, ketika motor drive di CD player bekerja memutar disc. Laser itulah yang berfungsi
melacak dan menampilkan data, baik dalam bentuk suara, gambar, ataupun data yang
direkam di salah satu sisi CD.
Pada awak tahun 1990-an, perusahaan-perusahaan maju yang ikut serta dalam
pengembangan tekologi optik (CD) mengusulkan pengunaan media baru yang memberikan
jaminan akan daya tampung yang lebih besar. Usulan dari perusahaan-perusahaan akan media
baru inilah yang kita kenal dengan nama DVD sekarang ini. Perusahaan-perusahaan yang
peduli akan perkembangan teknologi optik ini kemudian membentuk suatu konsorsium yang
terdiri atas: JVc, Hitachi, Matsushita, Mitsubishi, Philips, Pioneer, Sony, Thompson, Time-
Warner, dan Toshiba.
135
DVD menyediakan format yang dapat ditulis satu kali ataupun lebih, yang disebut
dengan Recordable DVD, dan memiliki macam-macam versi, yaitu : DVD-R for General,
hanya sekali penulisan DVD-R for Authoring, hanya sekali penulisan DVD-RAM, dapat
ditulis berulang kali DVD-RW, dapat ditulis berulang kali DVD+R, hanya sekali penulisan
Setiap versi DVD recorder dapat membaca DVD-ROM disc.
C. Transmisi Data
Masih semangat untuk mempelajari teknologi digital? Tetap semangat Karena dengan
materi pertama dan kedua kamu sudah tahu tentang konsep teknologi digital dan
perkembangan media penyimpanan data, untuk materi ketiga kamu akan mempelajari
mengenai transmisi data yang meliputi pengetahuan dasar mengenai bilangan yang biasa
digunakan pada sistem digital yaitu Bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.
Kemudian kamu akan mempelajari mengenai sinyal yaitu sinyal analog dan sinyal digital
terakhir kamu akan mempelajari media transmisi data.
Banyak sistem bilangan yang dapat dipakai dalam melaksanakan perhitungan. Namun
ada beberapa sistem bilangan yang telah jarang dipakai bahkan sudah tidak dipakai sama
sekali lagi dan ada pula sistem bilangan yang hanya dipakai pada hal-hal tertentu saja. Sistem
bilangan limaan (quinary), dipergunakan oleh orang Eskimo dan orang Indian di Amerika
Utara zaman dahulu.
Karena semua perangkat elektronika digital merupakan sistem digital yang bersifat
saklar (switch), sistem bilangan yang paling sesuai untuk perangkat ini adalah sistem
bilangan biner (binary). Kemudahan dalam mengkonversi bilangan biner ke bilangan oktal
atau heksadesimal (dan sebaliknya) membuat bilangan oktal dan heksadesimal juga banyak
dipakai dalam dunia digital, terutama pada proses pengkodean. ada empat basis bilangan
yang sering digunakan yaitu:
a.Bilangan Desimal
Sistem bilangan desimal merupakan bilangan yang biasa digunakan oleh manusia
dalam berhitung. Sistem bilangan ini terdiri dari 10 angka (atau lambang), yaitu D = 0, 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Sistem bilangan desimal disebut juga sebagai sistem bilangan basis 10,
karena memiliki anggota angka (lambang) sebanyak 10 buah. Ciri suatu bilangan desimal
adalah adanya tambahan subskrip des atau 10 di akhir bilangannya. Namun, bilangan tanpa
subskrip apapun juga dapat dikatakan sebagai bilangan desimal.
Contoh:
136
Bilangan didepan koma (carry) dari hasil perkalian adalah hasil bit yang didapat.
contoh:
b.Bilangan biner
Sistem bilangan biner merupakan sistem bilangan basis dua. Pada sistem bilangan ini
hanya dikenal dua lambang, yaitu B = 0, 1. Digit bilangan biner dinamakan binary digit (bit).
Empat bit bilangan biner dinamakan nibble. Delapan bit dinamakan byte. Sejumlah bit yang
terdiri dari karakter berupa huruf, angka, atau lambang khusus dinamakan word.
Ciri suatu bilangan biner adalah adanya tambahansubskrip bin atau 2 di akhir bilangannya.
contoh:
10101011bin = 101010112
Seperti yang dikatakan pada artikel sebelumnya, bahwa sistem bilangan biner
merupakan bilangan yang berbasiskan 2 (X2), sehingga digunakan 2X untuk
mengkonversikannya kedalam bentuk bilangan desimal.
contoh:
Bilangan didepan koma (carry) dari hasil perkalian adalah hasil bit yang didapat.
c. Bilangan Oktal
138
Sistem bilangan oktal merupakan sistem bilangan basis delapan. Pada sistem bilangan
ini terdapat delapan lambang, yaitu O = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Karena oktal dan heksa
merupakan pangkat dari dua, maka kedua sistem bilangan tersebut memiliki hubungan yang
sangat erat. Bilangan oktal berkaitan dengan prinsip biner. Ciri sistem bilangan oktal adalah
adanya tambahan subskrip okt atau 8 di akhir bilangannya.
contoh:
1161okt = 11618
Seperti yang dikatakan pada artikel sebelumnya, bahwa sistem bilangan oktal
merupakan bilangan yang berbasiskan 8 (X8), sehingga digunakan 8X untuk
mengkonversikannya kedalam bentuk bilangan desimal.
contoh:
① 11618 = ……….. 10
contoh:
contoh:
contoh:
d. Bilangan Heksadesimal
Sesuai namanya, sistem bilangan heksadesimal ini merupakan sistem bilangan basis
enam-belas. Penerapan format heksadesimal banyak digunakan pada penyajian lokasi
memori, penyajian isi memori, kode instruksi, dan kode yang merepresentasikan alfanumerik
dan karakter non-numerik. Pada sistem bilangan ini terdapat enam-belas lambang, yaitu H =
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F. Ciri bilangan heksadesimal adalah adanya
tambahan subskrip heks atau 16 di akhir bilangannya.
contoh:
140
Bilangan didepan koma (carry) dari hasil perkalian adalah hasil bit yang didapat.
contoh:
contoh:
contoh:
141
???
2. Sinyal Analog
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang
membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/
karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi.
Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus
merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog.
Gelombang pada Sinyal Analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga
variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
•Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu
3. Sinyal digital
Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalamogi
Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh
oleh derau/noise, tetapi transmisi dengan sinyal digitai perubahan yang tiba-tiba dan
142
mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal Digital juga biasanya disebut juga Sinyal Diskret .
Sistem Sinyal Digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada
dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu system digital
dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai
akurasi system digital.
Teknologi Sinyal Digital ini juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh Teknologi
Sinyal Analog. Diantaranya adalah dibawah ini:
2. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk
3. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya
secara interaktif.
5. lebih kebal terhadap noise karena bekerja pada level ’0′ dan ’1.
a.Kawat Tembaga
Kawat-kawat tembaga membawa arus listrik yang tidak konsisten. Ini berarti medan
magnet yang dihasilkannya akan berubah. Kawat yang dideatnya akan dipengaruhi oleh
medan magnet dan ini akan menghasilkan cross talk, yaitu noise dan gangguan dalam
panggilan yang dibawa oleh kawat didekatnya (ditelepon tedengar percakapan orang lain).
Oleh karena itu, siusahakan kawat-kawat terpisah sejauh mungkin supaya mengurangi
pengaruh interferensi sari satu kawat kepada kawat lainnya. Kerugian lain kawat tembaga
termasuk bandwith yang sangat rendah yang dapat ditransmisikannya (sekitar 20 kHz) dan
seringnya kebutuhan untuk penguatan sinyal (setiap 10 km).
Kabel pasangan berpilin terdiri dari dua atau lebih konduktor yang digabungkan
dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar
seperti radiasi elektromagnetik dari kabel Unshielded Twisted Pair (UTP), dan crosstalk.
Kabel pasangan terpilin terdiri atas dua kawat tembaga berselubung (isolasi) dipilin
sedemikian rupa hingga menyerupai pola spiral kemudian keduanya disisipkan kedlam
sebuah sampul berisolasi. Pilinan ini menyebabkan arus listrik dlam kedua kawat berlawanan
144
arah sehingga sangat mengurangi resultan medan magnetnya. Kawat yang terpilin
mengurangi kebocoran fluks magnetik. (dengan meminimumkan area yang terpapar medan
magnet) sehingga meminimalkan sinyal tak diinginkan yang diciptakan oleh induksi
elektromagnetik.
c.Kabel Koaksial
Kabel koaksial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor.
Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz
keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem
transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar.
Ada beberapa jenis kabel koaksial, yaitu thick coaxial cab le (mempunyai diameter besar) dan
thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Kelemahan kabel koaksial adalah mempunyai redaman yang relatif besar sehingga
untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang diatas tanah,
rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan
Media Transmisi Fiber Optik merupakan saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau
plastik yang digunakan untuk mentransmisikan data dengan cara merubah sinyal listrik
menjadi cahaya. Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias dari
kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang digunakan adalah
laser, leser digunakan karena mempunyai lebar spektrum yang sempit. Kecepatan transmisi
serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Berkas cahaya yang masuk ke ujung salah satu serat optik akan menumbuk bidang
batas antara kedua medium kaca dari indeks bias besar ke indeks bias kecil sehingga akan
dibiaskan menjauhi normal. jika sudut datang cahaya yang masuk mengenai bidang batas inti
kaca - lapisan kaca dan sudut datang ini diatur lebihh besar dari pada sudut kritis antara kedua
medium kaca maka akan terjadi pemantulan sempurna. Dengan demikian berkas cahaya
selalu berada di dalam inti kabel.
5. Jarak antar repeater (pengulang) yang lebih jauh. Sistem transmisi fiber optik di
jerman dapat mencapai laju data 5 Gbps dengan jarak 111 km tanpa repeater.
e.Nirkabel (Wireless)
146
Dari arti dapat dikatakan bahwa wireless adalah tanpa kabel, dalam hal ini adalah
melakukan hubungan telekomunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik
sebagai pengganti kabel. Saat ini teknologi wireless berkembang dengan pesat, secara kasat
mata dapat dilihat dengan semakin banyaknya pemakaian telepon sellular, selain itu
berkembang pula teknologi wireless yang digunakan untuk akses internet. Wi-Fi merupakan
salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan
perangkat WLANs (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah nama
dagang (certification) yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (Internet)
yang bekerja di jaringan WLANs dan sudah memenuhi kualitas interoperability yang
dipersyaratkan. Teknologi Internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok
insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers
(IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16.
Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi
juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN). Karena perangkat dengan
standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4
GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang
untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat
WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Evaluasi Bab 7
“PENGKODEAN, SINYAL DAN DATA ANALOG DAN DIGITAL”
1. Media transmisi adalah media yang digunakan untuk mengirimkan data, yang termasuk
Guided Media yaitu kecuali …
a. Tembaga biasa
b. Twisted pair
c. Satellites
d. Listrik Tegangan Tinggi
e. Fiber Optic
2. Teknik pengkodean yang mengubah sinyal digital menjadi data digital adalah …
a. Decoding
b. Line Coding
147
c. NRZ
d. Manchester Encoding
e. 4B/5B Code Group
3. Tipe dari transmisi analog yaitu, kecuali …
a. Sinyal analog dipancarkan tanpa melihat isi.
b. Memperkuat noise.
c. Data berupa data digital atau analog.
d. Menggunakan amplifier untuk sinyal boost.
e. Dapat melakukan operasi logika
4. Apa yang dimaksud dengan pengkodean dan sinyal ?
5. Apa perbedaan sinyal analog dan sinyal digital ?
d. Biconic
e. D4
13. Berikut ini keuntungan kabel UTP, kecuali …
a. Investasi pad sisi pelanggan lebih murah
b. Kecepatan transmisi data lebih tinggi dibanding Wi-FI (10-100Mbps)
c. Aplikasi yang dimanfaatkan bisa lebih banyak dikarenakan bandwidthnya yang
tinggi (gameonline, file sharing, video streaming, dll)
d. Tidak rentan terhadap penyadapan data dibanding teknologi wireless
e. Biaya pemeliharaan relatif murah
14. Apa yang dimaksud dengan Media transmisi Wire ?
15. Kenapa terjadi pemisahan penggunaan Straight dan Cross-Over?
d. smbpasswd
e. nmdc
33. Layanan-layanan uni menyediakan untuk pemusatan penggunaan aplikasi-aplikasi ‘high
profil’ untuk menaikkan daya guna dan skalabilitas, merupakan …
a. Application Services
b. Database Services
c. File Services
d. Web Service
e. Message Services
34. Apa yang dimaksud dengan Network Service ?
35. Apa yang dimaksud Dedicated Server dan server nondedicated ?
“OSI 7 Layer”
36. Yang bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media
(seperti kabel) dan menjaga koneksi fisik antar system, adalah …
a. Layer Physical
b. Layer Data-link
c. Layer Network
d. Session layer
e. Transport layer
37. Yang bertugas untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara atau di
hancurkan, yaitu …
a. Layer Physical
b. Layer Data-link
c. Layer Network
d. Session layer
e. Transport layer
38. Yang tidak termasuk komponen jaringan Layer 1 – Physical yaitu …
a. Bridge
b. Switch
c. TDR
d. ISDN Router
e. NIC
39. Apa yang dimaksud OSI 7 Layer ?
40. Jelaskan perbedaan Layer Data-link dengan Layer Network
“ROUTING DINAMIC”
41. Sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol
jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol Internet versi 6. Disebut dengan …
a. IPV.4
b. IPV.6
c. STATING ROUTING
d. KOMPUTER
e. DINAMIK ROUTING
42. Alamat IPv6 unicast dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat kecuali…
a. Alamat unicast global
b. Alamat unicast loopback
c. Alamat multicast
151
“ROUTING STATIC”
46. Suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table (tabe; routing) dengan
konfigurasi manual,disebut dengan …
a. Static Router
b. dinamik routing
c. ipv6
d. ipv4
e. ipv4
47. Komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC (Network Interface Card).disebut dengan …
a. Static Router
b. dinamik routing
c. ipv4
d. PC – multihomed
e. nic
48. Cara bagaimana suatu trafik atau lalu lintas dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan
dan cara tercepat menuju ke tujuan tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan.disebut
dengan……….
a. PC – multihomed
b. Routing
c. dinamik routing
d. ipv4
e. Static Router
49. Apa yang dimaksud dengan STATIC ROUTING?
50. Sebutkan dan jelaskan 5 macam table routing?
a. NETBIOS
b. EBCDIC
c. UDP
d. IBM
54. Apa pengertian dari Network??
BAB 8
FISIKA ATOM
Coba kalian amati gambar di atas. Bagaimana lampu-lampu itu bisa menyala. Tabung
lampu itu dirancang dari tabung lucutan sinar katoda. Apakah sinar katoda itu? Apakah atom
itu?
Pertanyaan-pertanyaan di atas dapat kalian pelajari pada bab ini. Oleh sebab itu setelah
belajar bab ini diharapkan kalian dapat:
1. menjelaskan sejarah perkembangan model atom,
2. menentukan jari-jari dan energi elektron pada tingkat energi tertentu berdasarkan teori Wils
Bohr,
3. menjelaskan spektrum atom hidrogen,
4. menjelaskan sifat-sifat pada atom berelektron banyak.
keseluruhan adalah netral. Kemudian Thomson mengusulkan teori tentang atom seperti
berikut.
Gambar 8.1
Model atom roti kismis.
Kelemahan Model atom Dalton menganggap atom adalah bagian terkecil dari suatu zat,
padahal masih ada elektron, proton dan neutron.
Dan besarnya energi yang dimiliki elektron pada tingkat energi tertentunya memenuhi
persamaan berikut.
𝟏𝟑,𝟔
En = - 𝒏𝟐 .................................... (8.4)
Tingkat-tingkat energi elektron ini juga memiliki nama lain dan dinamakan kulit. n = 1
adalah kulit K, n = 2 adalah kulit L, n = 3 adalah kulit M dan seterusnya kulit N, O dan P.
Penyelesaian
D1 : E0 = - 13,6 eV
r0 = 0,528 Å = 5,28 . 10-11 m
D2 :
a. r3 dan E3 (kulit M berarti n = 3)
b. E
D3 :
a. Jari-jari pada kulit M sebesar :
rn = n2 r0
r3 = 32 . 5,28 . 10-11
= 4,752 . 10-10 m
Dan energi elektron pada tingkat energi pada kulit M sebesar :
13,6
En = - 𝑛2
13,6
E3 = - 32
= - 1,51 eV
b. Perpindahan elektron ini akan melepaskan energi sebesar :
E = E3 - E1
= - 1,51 - (-13,6)
= 12,09 eV
n=2
n=1
Penyelesaian
D1 : Deret Lyman
nA = 1
D2 :
a. λ1 bila nB = 2
b. λ2 bila nB = ~
c. nB sehingga λ terbesar dan terpendek
D3 :
Deret Lyman akan selalu memenuhi panjang gelombang pada nilai berikut.
1 1 1
= R (𝑛 2 − 𝑛 2 )
𝜆 𝐴 𝐵
1 1 1
= R (12 − )
𝜆 𝑛𝐵 2
maka nilai λ dapat dihitung sebagai berikut :
a. Untuk nB = 3
1 1 1
= R ( 2 − 2)
𝜆1 1 3
1 1
= R (1 − 9 )
8𝑅
= 9
9 9
λ1 = 8𝑅 = = 1,023.10 − 7 m = 1023 Å
8.1,09678.107
b. Untuk nB = ~
1 1 1
= R ( − )
𝜆2 12 ~2
1
=R
𝜆2
1 1
λ2 = 𝑅 = = 0,9112.10-7 m = 911,2 Å
1,09678.107
c. Dari nilai di atas berarti panjang gelombang terbesar adalah λ1 untuk nB = 1 dan
panjang gelombang terpendek adalah λ2 untuk nB = ~.
LATIHAN 8.1
1. Tingkat energy atom hydrogen pada foton yang dipancarkan karena electron
lintasan dengan bilangan kuantum n = 4 berpindah dari n = 4 ke n = 3!
memiliki energy E4 = -0,85 eV, dan 2. Pernyataan di bawah ini berhubungan
pada n = 3 memiliki energi E3 = - 1,5 dengan pemancaran dan penyerapan
eV. Hitunglah panjang gelombang energi oleh setiap atom. Tentukan benar
atau salahkan pernyataan berikut !
159
a. Setiap elektron yang bergerak pada 4. Suatu electron berpindah dari lintasan
lintasannya selalu memancarkan dengan bilangan kuantum n = 3 ke
energi keadaan dasar. Hal ini menghasilkan
b. Pada penyerapan energi, elektron spectrum cahaya tampak. Hitunglah
loncat ke lintasan yang lebih luar panjang gelombang cahaya yang
c. Pada pemancaran energi, elektron dihasilkan karena adanya perpindahan
loncat ke lintasan yang lebih dalam electron tersebut!
d. Pada pemancaran energi, elektron 5. Carilah besar kecepatan orbit electron
loncat ke lintasan luar, sedangkan pada orbit pertama Bohr pada atom
pada penyerapan energi elektron hidrogen!
loncat ke lintasan yang lebih dalam. 6. Electron pada atom hydrogen
e. Pada pemancaran energi , elektron mengalami transisi dari kulit dengan
loncat ke lintasan dalam, sedangkan bilangan kuantum n = 5 ke n = 3.
pada penyerapan energi, elektron Hitunglah energy dan frekuensi yang
loncat ke lintasan yang lebih luar. dipancarkan cahaya karena
3. Hitunglah jari-jari electron pada perpindahan electron tersebut!
bilangan kuantum ke-4 atom hidrogen!
1. Bilangan Kuantum
Jawaban yang sekarang dapat menjawab tentang atom berelektron banyak adalah
mekanika kuantum. Mekanika kuantum memberikan 4 bilangan kuantum untuk menjelaskan
keadaan elektron pada atom. Keempat bilangan kuantum itu dapat dijelaskan seperti di bawah.
b. Afinitas elektron
Selain elektron dapat lepas dari atom, ternyata juga dapat terjadi sebaliknya. Energi
yang dibebaskan oleh atom saat menangkap sebuah elektron disebut afinitas elektron. Semakin
besar afinitas elektron sebuah atom maka semakin mudah atom itu menangkap elektron, berarti
pula semakin mudah membentuk ion negatif.
LATIHAN 8.2
1. Electron atom hydrogen model Bohr 2. Hitunglah energy yang diserap atom
mengelilingi inti dengan bilangan hydrogen yang diakibatkan oleh
kuatum n. Apabila energy ionisasi atom electron bereksitasi dari tingkat dasar
1 kelintasan kulit N!
tersebut 4 energi ionisasi dalam keadaan
dasarnya, berapakah niali n ?
161
Evaluasi Bab 8
Pilihlah jawaban yang benar pada soal-soal berikut dan kerjakan di buku tugas kalian!
1. Percobaan hamburan Rutherford n. Apabila energy ionisasi atom
menghasilkan kesimpulan …. tersebut 1/4 energi ionisasi atom dalam
A. atom adalah bagian terkecil dari keadaan dasarnya, niali n adalah …
unsur A. 2 D. 20
B. elektron adalah bagian atom yang B. 2 E. 32
bermuatan listrik negatif C. 16
C. atom memiliki massa yang tersebar 6. Perbandingan panjang gelombang
secara merata radiasi Antara panjang gelombang
D. elektron mengelilingi inti pada radiasi Paschen (n = 4 ke n = 3) dengan
lintasan tertentu panjang gelombang radiasi Balmer (n =
E. massa atom terpusat pada tempat 3 ke n = 2) pada spectrum radiasi atom
yang disebut inti hidrogen adalah ....
2. Electron pada atom hydrogen A. 7 : 3 D. 20 : 7
mengalami transisi dari tingkat eksitasi B. 7 : 20 E. 30 : 13
ketiga menuju ke keadaan dasar. C. 8 : 7
Energy foton yang dipancarkan dari 7. Sebuah atom akan memancarkan foton,
peristiwa tersebut adalah … eV. apabila salah satu elektronnya ....
A. 3,09 A. meninggalkan atom
B. 6,045 B. bertumbukan dengan elektron lainya
C. 9,135 C. bertukar tingkat energi dengan
D. 12,09 elektron yang lain
E. 15,045 D. mengalami transisi ke tingkat energi
3. Salah satu ketentuan Bohr dalam model yang lebih rendah
atomnya adalah .... E. mengalami transisi ke tingkat energi
A. elektron pada lintasan stasionernya yang lebih tinggi
memancarkan energi 8. Pada lintasan dasar, elektron atom
B. elektron yang berpindah dari lintasan hidrogen memiliki energi sebesar –
dengan energi tinggi ke lintasan 13,6 eV. Saat elektron atom hidrogen
dengan energi yang lebih rendah berpindah lintasan dari bilangan
akan memancarkan foton kuantum n = 1 ke bilangan kuantum n =
C. elektron pada lintasan stasionernya 2, maka yang terjadi pada atom tersebut
menyerap energi adalah ....
D. elektron mengelilingi inti pada A. menyerap energi sebesar 13,4 eV
lintasan tertentu memiliki B. memancarkan energi sebesar 10,2 eV
momentum linier C. menyerap energi sebesar 10,2 eV
E. elektron pada lintasan dengan energi D. memancarkan energi sebesar 3,4 eV
paling rendah tidak tereksitasi E. menyerap energi sebesar 3,4 eV
4. Jika jari-jari elektron tingkat energi 9. Foton berfrekuensi paling tinggi akan
terendah pada model atom Bohr adalah dipancarkan oleh transisi electron
a, maka jari-jari elektron pada tingkat dalam atom hydrogen dari …
energi ke - 3 adalah .... A. dari n = 2 ke n = 1
A. 2a D. 9a B. dari n = 3 ke n = 2
B. 3a E. 16a C. dari n = 4 ke n = 3
C. 4a D. dari n = 4 ke n = 2
5. Suatu inti atom hydrogen dikelilingi E. dari n = 5 ke n = 2
oleh electron dengan bilangan kuatum
162
10. Spectrum atom hydrogen dari deret 13. Beda potensial sebesar 62 kV dipasang
Lyman memiliki panjang gelombang di Antara target dan katode pada tabung
1.215 Å. Spektrum tersebut dihasilkan sinar X. Panjang gelombang terpendek
oleh transisi electron dari kulit .... sinar X yang dihasilkan dari tabung
A. 1 D. 4 sinar X tersebut adalah …. nm
B. 2 E. 5 A. 0,02 D. 0,6
C. 3 B. 0,06 E. 0,9
11. Kecepatan gerak electron atom C. 0,2
hydrogen pada orbit yang berbentuk 14. Spektrum garis memberikan informasi
lingkaran adalah 1,06 x 107 m/s. Arus tentang ....
pada orbit electron tersebut sebesar .... A. jumlah proton dalam inti
mA. B. jumlah elektron dalam inti
A. 2,55 C. energi dari tingkat energi elektron
B. 5,10 D. beda energi antara dua tingkat
C. 7,65 E. jari-jari lintasan elektron
D. 15,3 15. Afinitas elektron adalah ....
E. 21,6 A. energi yang dibebaskan pada saat
12. Sebuah elektron bertransisi dari lintasan pembentukan ion positif
n = 3 ke lintasan n = 1. Akibatnya B. energi yang diserap pada saat
electron tersebut memancarkan energy pembentukan ion positif
dan foton. Berdasarkan model atom C. sama dengan energi ionisasi.
Bohr panjang gelombang foton yang D. energi yang dibebaskan pada saat
dipancarkan sebesar .... Å pembentukan ion negatif
A. 258 D. 1.026 E. energi yang diserap pada saat
B. 515 E. 1.508 pembentukan ion negatif
C. 774
163
BAB 9
RELATIVITAS
Apa yang terjadi jika kita naik pesawat yang kecepatannya mendekati cahaya?
Keadaan itulah yang dipelajari pada relativitas.
Setelah belajar bab ini kalian diharapkan :
1. menjelaskan kaitan relativitas Newton dengan relativitas Einstain,
2. menjelaskan postulat Einstain,
3. menentukan akibat-akibat dari postulat Einstain.
A. Pendahuluan
1. Relativitas Newton
Relativitas sudah dikenal sejak jamannya Newton. Relativitas ini berasal dari kata
relatif. Suatu gerak relatif berarti suatu gerak yang tergantung pada suatu acuan tertentu. Acuan
itulah tempat suatu pengamat dan pengamat sendiri dapat memiliki dua kemungkinan yaitu
pengamat diam dan pengamat bergerak. Dalam kaitannya dengan vektor relatif itu berarti
selisih vektor.
Pada relativitas Newton, semua besaran akan sama saat diukur oleh pengamat yang
diam maupun pengamat yang bergerak. Besaran yang berubah hanyalah kecepatan relatif dan
berlaku persamaan berikut.
𝒗𝟐 = 𝒗 − 𝒗𝟏 .......................................(9.1)
Penyelesaian
D1 : Gerak benda dan acuan pada soal ini dapat digambarkan
seperti pada Gambar 9.1. Stasiun relatif diam menjadi
kerangka acuan O dan kereta api sebagai kerangka
acuan O’ dengan kecepatan tetap 𝑣1 terhadap O
(stasiun).
Partikel 1 𝑣1 = +150 km/jam
𝑣2 = +10 km/jam
Pengamat diam D2 : 𝒗
D3 :
a. Kecepatan Ardi relatif terhadap kereta api adalah:
Gambar 9.1 𝑣2 = +10 km/jam
Gerak relatif
b. Kecepatan Ardi terhadap stasiun adalah 𝒗
besarnya memenuhi:
𝒗𝟐 = 𝒗 − 𝒗𝟏
𝒗 = 𝒗𝟏 + 𝒗𝟐
= 150 + 10
= 160 km/jam
Cermin 1
lensa
detektor
Gambar 9.2
Percobaan Michelson - Morley
LATIHAN 9.1
1. Seorang tukang ojek mengendarai 2. Sebuah bus bergerak dengan
motor dengan kecepatan 72 km/jam kecepatan 60 km/jam . Seorang
melewati Wati yang menunggu angkot pedagang asongan di dalam bus
di pinggir jalan. Selang 5 detik setelah berjalan dari depan ke belakang dengan
tukang ojek lewat, Wati melihat burung kecepatan 1 km/jam. Berapakah
terbang searah dengan tukang ojek pada kecepatan pedagang asongan menurut
jarak 10 m. Tentukan jarak burung pengamat yang diam di tepi jalan ?
menurut tukang ojek !
B. Relativitas Einstain
1. Postulat Einstain
Masih ingat percobaan Michelson dan Morley ? Hasil percobaan Michelson dan Morley
itulah yang telah meletakkan dasar dua postulat Einstein. Kedua postulat tersebut kemudian
menjadi dasar teori relativitas khusus. Kedua postulat itu adalah :
Postulat pertama, hukum fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk sama
dalam semua kerangka acuan inersia.
Postulat kedua, kecepatan cahaya dalam ruang hampa sama besar untuk semua pengamat,
tidak tergantung dari keadaan gerak pengamat itu. Kecepatan cahaya di ruang hampa sebesar
c = 3.108 m/s.
Dengan dasar dua postulat tersebut dan dibantu secara matematis dengan transformasi
Lorentz, Einstain dapat menjelaskan relativitas khusus dengan baik. Hal terpenting yang perlu
dijelaskan dalam transformasi Lorentz adalah semua besaran yang terukur oleh pengamat diam
dan bergerak tidaklah sama kecuali kecepatan cahaya. Besaran -besaran yang berbeda itu dapat
dijelaskan seperti dibawah.
a. Kecepatan relatif
Perhatikan Gambar 9.3. Jika ada
benda 1 sebuah pesawat/partikel 1 (acuan O’) yang
y y’ bergerak dengan kecepatan v terhadap bumi
(acuan O) dan pesawat melepaskan bom
benda 2 (benda)/partikel 2 dengan kecepatan
yx’ tertentu maka kecepatan bom tidaklah sama
menurut orang di bumi dengan orang di
pesawat. Kecepatan relatif itu memenuhi
persamaan berikut.
o o’ x=x’ 𝒗𝟏 + 𝒗𝟐
v = 𝒗 .𝒗 ............................(9.2)
𝟏+ 𝟏 𝟐 𝟐
z z 𝒄
dengan :
Gambar 9.3
v = kecepatan partikel 2 relatif terhadap
pengamat di bumi / diam / O (m/s)
v1 = kecepatan partikel 1 relatif terhadap
bumi / diam / O (m/s)
v2 = kecepatan partikel 2 relatif terhadap
partikel 1 (O)
c = kecepatan cahaya
CONTOH SOAL 9.2
Sebuah pesawat ruang angkasa bergerak dengan kecepatan 0,6c meninggalkan bumi. Dari
pesawat tersebut ditembakkan peluru dengan kecepatan 0,5c (c = kecepatan cahaya diruang
hampa). Tentukan kecepatan peluru menurut pengamat di bumi jika arah peluru searah pesawat
!
Penyelesaian
D1 : v1 = 0,6 c
v2 = 0,5 c
D2 : v
D3 :
Gerak benda dan kerangka acuan (pengamat) dapat digambarkan seperti pada Gambar
9.3 v dan v2 searah berarti keduanya bernilai positif dan kecepatan peluru relatif
terhadap pengamat di bumi memenuhi :
𝒗𝟏 + 𝒗𝟐
v= 𝒗 .𝒗
𝟏+ 𝟏 𝟐 𝟐
𝒄
0,5𝑐+0,6𝑐
= 0,5𝑐. 0,6𝑐
1+
𝑐2
= 0,85 c
b. Kontransi Panjang
Kontransi panjang adalah penyusutan panjang suatu benda menurut pengamat yang
bergerak. Penyusutan ini memenuhi persamaan berikut.
𝒗𝟐
L = L0 √𝟏 − ...............................(9.3)
𝒄𝟐
dengan :
L = panjang benda menurut pengamat yang bergerak relatif terhadap benda
L0 = panjang benda menurut pengamat yang diam relatif terhadap benda
Penyelesaian
D1 : L0 = 120 m
v = 0,6 c
D2 : L
D3 :
Saat pesawatnya bergerak maka pengamat di bumi adalah pengamat yang bergerak
terhadap pesawat berarti panjang roket terlihat sebesar L dan memenuhi :
𝑣2
L = L0 √1 − 𝑐2
0,36𝑐 2
= 120 √1 −
𝑐2
= 96 m
c. Dilatasi Waktu
Dilatasi waktu adalah peristiwa pengembungan waktu menurut pengamat yang
bergerak. Hubungannya memenuhi persamaan berikut.
𝜟𝒕𝟎
Δt = 𝟐
.................................(9.4)
√𝟏− 𝒗𝟐
𝒄
dengan :
Δt = selang waktu menurut pengamat yang bergerak terhadap kejadian
Δt0 = selang waktu menurut pengamat yang diam terhadap kejadian
Penyelesaian
D1 : Δt = 12 menit
v = 0,8 c
D2 : Δt0
D3 :
Periode sinyal sebenarnya merupakan pengukuran oleh pengamat di pesawat besarnya
adalah Δt0.
𝛥𝑡0
Δt = 2
√1− 𝑣2
𝑐
𝑣2 0.64𝑐 2
Δt0 = Δt √1 − = 12 √1 − = 7,2 menit
𝑐2 𝑐2
Penyelesaian
D1 : m0 = 4 kg
v = 0,6 c
D2 :
a. m
b. E0
c. E
d. Ek
169
D3 :
a. massa bergeraknya atau massa relativistiknya memenuhi :
𝑚0
m= 2
√1− 𝑣2
𝑐
4
=
(0,6𝑐)2
√1−
𝑐2
4
= 2
√1−0,36𝑐
2 𝑐
= 5 kg
b. Energi diam benda memenuhi :
E0 = m0 c2
= 4 . (3.108)2 = 3,6 . 1017 joule
b. Energi relativistik benda memenuhi :
E = m c2
= 5 . (3.108)2 = 4,5 . 1017 joule
c. Energi kinetik benda sebesar :
Ek = E - E0
= 4,5 . 1017 - 3,6 . 1017 = 0,9 . 1017 joule
LATIHAN 9.2
1. Menurut pengamat disebuah planet ada bumi. Menurut orang di bumi
dua pesawat antariksa yang berapakah penyusutan panjang roket
mendekatinya dari arah yang tersebut ?
berlawanan, masing-masing adalah 4. Suatu bujursangkar dengan sisi 10 cm
pesawat A yang kecepatannya 0,50c diletakkan dengan salah satu sisinya
dan pesawat B yang kecepatannya pada sumbu X. Seorang pengamat
0,40c (c = cepat rambat cahaya). bergerak dengan kecepatan 0,8c pada
Menurut pilot pesawat A berapakah arah sumbu X, maka akan melihat
besar kecepatan pesawat B ? bujursangkar tersebut dengan luas A.
2. Periode suatu pendulum di muka bumi Berapakah nilai A ?
besarnya 3,0 detik. Bila pendulum 5. Sebuah elektron mempunyai massa
tersebut diamati oleh seseorang yang diam mo bergerak dengan kecepatan
bergerak relatif terhadap bumi dengan ½√3c, maka menurut teori relativitas
kecepatan 0,95c (c = kecepatan cahaya), berapakah energi kinetiknya ?
maka tentukan periode pendulum 6. Sebuah pesawat antariksa bergerak
tersebut ! dengan energi kinetiknya sebesar 1/12
3. Sebuah pesawat sewaktu masih diam di kali energi diamnya. Jika c = kecepatan
bumi diukur panjangnya sebesar 100 m. cahaya, maka tentukan laju pesawat
Kemudian pesawat tersebut bergerak pada saat itu !
dengan kecepatan 0,8c meninggalkan
170
Evaluasi Bab 9
Pilihlah jawaban yang benar pada soal – soal berikut dan kerjakan di buku tugas kalian !
1. Sebuah kereta api bergerak dengan 5. Bila laju partikel 0,6 c, maka
kecepatan tetap 18 km/jam melewati perbandingan massa relativistik partikel
stasiun. Ari yang berada di atas kereta itu terhadap massa diamnya adalah ....
api berlari dengan kecepatan 5 km/jam A. 5 : 3 D. 25 : 4
terhadap kereta api dengan arah B. 25 : 9 E. 8 : 5
berlawanan. Menurut pengamatan C. 5 : 4
orang di stasiun maka kecepatan Ari 6. Sebuah partikel bergerak dengan laju v
adalah .... = ½√3c. Jika Mo = massa diam, M =
A. 13 km/jam D. 23 km/jam massa bergerak, Ek = energi kinetik dan
B. 15 km/jam E. 25 km/jam Eo = energi diam, maka berlaku ....
C. 18 km/jam A. M = ½ Mo ; Ek = ½ Eo
2. Sebuah pesawat bergerak dengan B. M = 3/4 Mo ; Ek = Eo
kecepatan 0,85c terhadap bumi. Dari C. M = 3/2 Mo ; Ek = Eo
pesawat ditembakkan peluru dengan D. M = 2 Mo ; Ek = Eo
kecepatan 0,5c searah dengan pasawat. E. M = 2 Mo ; Ek = 2 Eo
Kecepatan peluru terhadap bumi adalah 7. Suatu partikel mempunyai energi diam
.... E0 sedang bergerak dengan tenaga
A. 0,35c D. 0,9c kinetik EK dan kecepatan v sedemikian
B. 0,2c E. 0,8c 𝑣 𝐸
rupa hingga = 0,9 . 𝐾 untuk partikel
C. 0,5c 𝑐 𝐸0
3. Perbandingan dilatasi waktu untuk besarnya ....
sistem yang bergerak pada kecepatan A. 2 D. 9
0,8 c (c = cepat rambat cahaya) dengan B. 4 E. 6,1
sistem yang bergerak dengan kecepatan C. 1,3
0,6 c adalah .... 8. Sebuah benda berkecepatan 0,6 c
A. 3 : 4 D. 9 : 16 memiliki energi total (1,5 x 10-3
B. 4 : 3 E. 16 : 9 gram)c2. Jika c adalah kecepatan
C. 9 : 2 cahaya, maka saat benda tersebut
4. Sebuah roket waktu diam dibumi berkecepatan 0,8 c, energi total menjadi
mempunyai panjang 100 m. Roket ....
tersebut bergerak dengan kecepatan A. (2 x 10-3 gram) c2
0,8c. Menurut orang di bumi panjang B. (1,5 x 10-3 gram) c2
roket tersebut adalah .... C. (1,2 x 10-3 gram) c2
A. 50 m D. 80 m D. (1,13 x 10-3 gram) c2
B. 60 m E. 100 m E. (9 x10-4 gram) c2
C. 70 m
171
BAB 10
FISIKA INTI
Pernahkah kalian berfikir tentang bom nuklir, apakah hanya merugikan saja atau ada
pemanfaatan yang lain.
Pada buku inilah kalian dapat belajar tentang fisika nuklir. Oleh sebab itu setelah belajar
babini diharapkan kalian dapat :
1. menjelaskan tentang inti atom,
2. menentukan peluruhan suatu isotop,
3. menentukan reaksi inti.
Energi ikat inti ini berasal dari massa yang hilang. Adanya gaya ikat inti dan energi ikat
inti ini dibuktikan pada kenyataan bahwa massa inti atom tidaklah sama dengan massa
penyusunnya. Sejumlah proton dan sejumlah neutron yang bermassa M akan mengalami
pengurangan massa saat proton dan neutron tersebut membentuk inti (massa inti < M).
Pengurangan massa inti ini dinamakan defek massa.
Kemanakah massa yang hilang pada inti itu? Kenyataan ini dapat dijelaskan dengan
fisika modern dengan baik. Masih ingat relativitas Einstein? Pada relativitas Einstein dijelaskan
tentang kesetaraan massa dan energi dengan energi relativistik E = m c2. Dengan konsep ini
dapat dijelaskan bahwa defek massa inti atom membentuk energi ikat inti dan medan gaya inti.
Berarti energi ikat inti atom dapat ditentukan dengan persamaan berikut.
E = Δm c2 ......................................(10.1)
Dengan: E = energi ikat inti (joule)
Δm = defek massa (kg)
c = 3.108 m/s
Jika Δm dalam satuan sma, maka persamaan 10.1 dapat diubah menjadi berikut:
E = Δm . 931,5 MeV ........................(10.2)
Sedangkan defek massa Δm dari suatu inti atom zXA akan memenuhi hubungan berikut.
Δm = (Zmp + (A− Z)mn) − mi .................(10.3)
dengan: mp = massa proton
mn = massa neutron
mi = massa inti
A = nomor massa = jumlah proton dan neutron dalam inti atom (nukleon)
Z = nomor atom = banyaknya proton dalam inti atom
Untuk lebih telitinya massa elektron dapat itu diperhitungkan sebagai massa penyusun
inti, tetapi karena kecil biasanya dapat diabaikan.
Penyelesaian
D1 : mp = 1,0078 sma
mn = 1,0087 sma
mx = 7,018 sma
D2 :
a. Δm
b. E
D3 :
Inti Litium dilambangkan 3Li7 berarti :
Z = 3 berarti jumlah proton : 3
A = 7 berarti jumlah netron : 7 − 3 = 4
a. Defek massa inti Li dapat dihitung sebagai berikut:
Δm = (Zmp + (A− Z)mn) − mX
= (3.1,0078 + (7 − 3) 1,0087) − 7,0180 sma = 0,0402 sma
Atau dengan cara :
Penyusun : 3 mp = 3.1,0078 = 3,0234 sma
173
B. Radioaktivitas
Radioaktivitas merupakan pancaran sinar radioaktif secara spontan oleh inti-inti tidak
stabil menjadi inti-inti yang stabil. Untuk atom yang ringan ( Z < 20) maka dikatakan stabil
𝑁
bila 𝑍 = 1 (N = jumlah neutron, Z = jumlah proton). Sedang untuk atom yang berat ( Z > 20)
𝑁
maka dikatakan stabil bila 𝑍 = 1,6. Ada tiga jenis pancaran sinar radioaktif yaitu sinar alfa (α
), sinar beta (β) dan sinar gamma (γ ).
1. Gejala Radioaktivitas
a. Pemancaran Sinar Radioaktif
plat foto Pada tahun 1899, Ernest Rutherford melakukan
percobaan dengan menempatkan radium dalam kotak hitam
γ α seperti pada Gambar 10.2. Pada percobaan ini diperoleh ada
β tiga sinar yang dipancarkan bahan radioaktif radium. Ketiga
komponen sinar tersebut terpisah setelah melewati daerah
B bermedan magnet B. Ada yang lurus, ada yang dibelokkan
ke kiri dan ada yang ke kanan.
Sinar pertama adalah sinar α dibelokkan ke kanan, lihat
Gambar 10.2(a). Partikel α ini dapat ditentukan jenisnya
dengan pengaruh Gaya Lorentz. Sifat-sifat sinar α yang lain
adalah:
Kotak radium a. Sesuai kaedah tangan kanan Gambar 10.2(b) maka
hitam partikel ini bermuatan positif .
(a) v b. Dibelokkan medan listrik (E) maupun medan magnet
(B).
c. Sinar alfa merupakan inti atom 42𝐻𝑒.
d. Dapat menghitamkan pelat film.
F e. Daya tembusnya paling lemah.
f. Daya ionisasi paling kuat.
(b) B Persamaan reaksinya : misalnya sebuah inti induksi X
Gambar 10.2 berubah menjadi inti Y maka :
(a) Percobaan Ernest 𝐴 𝐴−4 4
Rutherford dan (b) kaidah 𝑍𝑋 → 𝑍−2𝑋 + 2𝛼
tangan kanan pada partikel α. Energi yang dihasilkan : E = [𝑚𝑥 − 𝑚𝑦 − 𝑚𝛼 ]x 931,5
MeV.
Sinar kedua adalah sinar β dibelokkan ke kiri. Sifat-sifat sinar β antara lain :
a. Karena arah beloknya kebalikan sinar α maka sinar ini pastilah bermuatan negatif ( −10𝑒).
b. Dibelokkan oleh medan listrik (E) maupun medan magnet (B).
c. Jejak partikel berkelok-kelok.
d. Daya tembus dan daya ionisasi sinar β berada diantara kedua sinar yang lain.
174
Persamaan reaksinya : misalnya sebuah inti induksi X berubah menjadi inti Y maka :
𝐴 𝐴 0
𝑍𝑋 → 𝑍+1𝑋 + −1𝛽
Energi yang dihasilkan : E = [𝑚𝑥 − 𝑚𝑦 − 𝑚𝛽 ]x 931,5 MeV
Sinar ketiga adalah sinar γ diteruskan atau bergerak lurus. Sifat-sifat sinar γ yang lain
adalah:
a. Tidak bermuatan ( 00𝛾)
b. Tidak dibelokkan oleh medan m agnet (B) maupun medan listrik (E).
c. Merupakan gelombang elektromagnetik.
d. Kecepatan pancarannya 3 x 108 m/s.
e. Daya tembusnya paling besar.
f. Daya ionisasi paling lemah.
b. Kestabilan Inti
Di alam ditemukan atom-atom atau nuklida-nuklida (inti atom) yang memiliki nomor
atom sama tetapi nomor massa berbeda, misalnya 2He3 dan 2He4, 6C12 dan 6C14. Pada atom-
atom yang nomor atomnya sama berarti pada intinya memiliki jumlah proton sama, sedangkan
perbedaan nomor massa menunjukkan bahwa jumlah neutron dalam intinya berbeda. Atom
atau nuklida yang memiliki sifat ini disebut Isotop.
Inti-inti dengan nomor atom 20 ke bawah (Z ≤ 20) akan stabil jika jumlah protonnya
sama dengan jumlah neutronnya (Z = N). Contohnya adalah 8O16, 11Na22, 2He4 dan 6C12. Berarti
3 14
2He dan 6C tidaklah stabil atau termasuk radioisotop yang dapat memancarkan zat-zat
radioaktif. Untuk inti dengan Z > 20 yang akan stabil jika nilai N lebih besar dari Z (N/Z > 1)
berarti jumlah netronnya harus lebih banyak dari jumlah proton dalam inti. Jadi radioisotope
adalah inti atom yang tidak stabil.
2. Peluruhan Inti
Seperti penjelasan di depan bahwa inti-inti yang tidak stabil akan memancarkan zat-zat
radioaktif. Misalnya memancarkan sinar α, sinar ini adalah inti helium 2α4 berarti saat
memancarkan sinar α akan terpancar 2 proton dan 2 neutron. Dengan pemancaran ini maka
bahan yang meluruh akan mengalami pengurangan partikel-partikel penyusunnya. Karena
sifatnya inilah kemudian peristiwa pemancaran sinar-sinar radioaktif pada bahan radioaktif ini
dinamakan peluruhan.
1
Misalnya mula-mula ada N0 partikel. Partikelnya menjadi 2 N0 dalam waktu T, menjadi
1 1
N0 dalam 2T dan menjadi N0 dalam 3T. Perubahan N ini akan memenuhi deret dengan
4 8
persamaan seperti berikut.
𝒕
𝟏 𝑻
Nsisa = N0 (𝟐) .................................(10.4)
dengan : Nsisa = jumlah partikel sisa
N0 = jumlah partikel mula-mula
t = waktu meluruh
T = waktu paruh (waktu untuk meluruh sehingga jumlah partikel
menjadi berkurang setengahnya)
Laju peluruhan radioaktif dalam suatu bahan radioaktif disebut aktifitas (A).
A=λN
Penyelesaian
D1 : m0 = 120 gram
1
t1 = 20 menit, m1 = 25% m0= 4 m0
1
t2 = 2 jam = 30 menit
D2 : m2
D3 :
Dari nilai m1 dan t1 dapat ditentukan waktu paruh unsur tersebut.
𝑡1
1 𝑇
m1 = m0 .(2)
20
1 1 𝑇
m0 = m0 . (2)
4
20
berarti : 𝑇 = 2 dan T = 10 menit
Dari nilai T dapat diperoleh massa sisa setelah t2 sebesar:
𝑡2 30
1 𝑇 1 10 120
m2 = m0. (2) = 120 . (2) = = 15 gr
8
C. Reaksi Inti
1. Pengertian Reaksi Inti
Seperti penjelasan sebelumnya bahwa inti-inti atom dapat memancarkan zat-zat
radioaktif sehingga akan membentuk inti baru. Selain itu ternyata inti juga dapat pecah menjadi
dua inti atau lebih yang hampir sama dan dapat pula bergabung. Peristiwa-peristiwa perubahan
inti menjadi inti baru ini dinamakan reaksi inti. Dalam suatu reaksi inti ternyata berlaku
beberapa kekekalan yaitu : hukum kekekalan nomor atom, hukum kekekalan nomor massa dan
kekekalan massa - energi.
Dari penjelasan di atas maka pada suatu reaksi inti akan memiliki jumlah nomor atom
dan nomor massa sebelum dan sesudah reaksi sama besar. Misalkan unsur x ditambah dengan
partikel a menghasilkan unsur y dan pertikel b serta sejumlah energi. Persamaan reaksinya
dapat ditulis :
𝒂+𝒙 →⏟
⏟ 𝒚 + 𝒃 + 𝑬 dengan E adalah energi reaksi.
𝒓𝒆𝒂𝒌𝒕𝒂𝒏 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌
Penyelesaian
D1 : Partikel alfa : 2α4
proton : 1p1
D2 : inti yang terbentuk setelah partikel α ditembakkan
176
D3 :
Reaksi yang terjadi dapat dituliskan :
2 α + 7 N → ZX + 1 p
4 14 A 1
Diketahui massa inti 1H1 = 1,0081 sma; massa inti 2He3 = 3,0169 sma; massa inti 2He4 = 4,0089
sma. Bila 1 sma setara dengan energi 931 MeV, maka tentukan energi yang dihasilkan pada
setiap reaksi fusi di atas !
Penyelesaian :
D1 : m 1H1 = 1,0081 sma
m 2He3 = 3,0169 sma
m 2He4 = 4,0089 sma.
177
D2 : E
D3 :
Massa pereaksi m0 :
m0 = 2m(2He3 )
= 2 . 3,0169 = 6,0338 sma
massa hasil reaksi m :
m = m(2He4)+ 2m (1H1 )
= 4,0039 + 2 . 1,0081
= 6,0201 sma.
Perubahan massa dalam reaksi inti (massa berkurang) sebesar:
Δm = m0 = m = 6,0338 - 6,0201= 0,0137 sma
Karena massa berkurang berarti akan dihasilkan energi yaitu sebesar
E = Δm . 931
= 0,0157 . 931
= 12,7547 MeV
Kromium-51 Limpa
Selenium-75 Pancreas
Teknetium-99 Tulang, paru-paru
Gallium-67 Getah bening
b. Dibidang pertanian :
1. Memperoleh bibit unggul dengan radiasi sinar dari kobalt-60.
2. Mengkaji proses fotosintesis dalam tanaman hijau dengan karbon-14.
c. Dibidang industri :
1. Mendeteksi kerusakan papa pipa penyaluran bahan-bahan produksi cair atau gas tanpa
mengganggu operasional kerja dengan sinar yang dipancarkan kobalt-60 atau iridium-
192.
2. Fe-59 untuk mengetahui geseran dan penggelinciran pada mesin-mesin.
3. Mengukur ketebalan bahan (lembar kertas) dengan strontium-90.
4. Mendeteksi Kebocoran pipa sodium-24
d. Dibidang seni dan sejarah :
1. Mengetahui umur fosil dengan karbon-14.
2. Mengukur umur batuan dengan uranium-238.
Evaluasi Bab 10
Pilihlah jawaban yang benar pada soal – soal berikut !
1. Atom 𝐴𝑍𝑋 ditembak dengan partikel alfa C. bahwa sesungguhnya ia sama dengan
sehingga membebaskan sebuah proton sinar katoda
dengan inti baru 178𝑂. Atom tersebut D. bahwa ia terdiri dari inti-inti atom
adalah adalah .... helium
A. 147𝑁 D. 179𝐹 E. bahwa ia terdiri dari atom hidrogen
B. 177𝑁. E. 17
10𝑁𝑎
5. Sebuah fosil mengandung C-14
16 sebanyak 25% dari tulang binatang
C. 8𝑂
2. Dibandingkan dengan jumlah massa yang masih hidup. Jika waktu paruh C-
nukleon-nukleon dalam suatu inti, 14 adalah 5.760 tahun, umur fosil
massa inti tersebut adalah .... adalah …
A. lebih besar A. 1.440 tahun D. 11.520 tahun
B. sama atau lebih besar B. 2.880 tahun E. 23.000 tahun
C. sama atau lebih kecil C. 5.760 tahun
D. lebih kecil 6. Suatu batu diteliti mengandung
E. mungkin lebih kecil dan mungkin Uranium U dan Timbal Pb. 75 % batu
pula lebih besar mengandung timbal dan sisanya adalah
3. Jika massa inti helium 4,0026 sma, uranium. Jika diketahui bahwa uranium
massa proton 1,0078 sma, massa meluruh menjadi timbal dengan waktu
neutron = 1,0087 sma, maka defek paruh 100 tahun, maka umur batu
massa inti atom tersebut adalah .... tersebut adalah ....
A. 2,0474 D. 0,0303 A. 50 tahun D. 800 tahun
B. 1,9862 E. 0,0198 B. 200 tahun E.1600 tahun
C. 0,0987 C. 400 tahun
4. Salah satu ciri dari sinar alfa (α) adalah 7. Dalam reaksi berikut 7N14+ α→X + p
.... dilepaskan sejumlah energi. Pada
A. lintasanya tidak membelok dalam persamaan reaksi di atas, X adalah ....
medan magnet A. 8O16 D. 8O18
16
B. bahwa ia tidak bermuatan B. 7N E. 9F16
179
C. 8O17
8. Jika suatu neutron dalam inti berubah
menjadi proton, maka inti itu
memancarkan ....
A. partikel alfa D. proton
B. partikel beta E. deuteron
C. sinar gamma
9. Massa inti 49𝐵𝑒 = 9,0121 sma, massa
proton = 1,0078 sma, dan massa
neutron = 1,0086 sma. Jika 1 sma =
931,15 MeV, besar energy ikat atom
sebesar 49𝐵𝑒… MeV
A. 51,39 D. 90,12
B. 57,82 E. 90,74
C. 62,10
10. Suatu proses fisi 235 92𝑈 mengikuti
persamaan berikut :
1 235 1
0𝑛 + 92𝑈 → Ba + Kr + 3 0𝑛
Pada proses fisi ini dibebaskan energy
200 MeV. Jika massa neutron = 1,009
sma, massa inti 235
92𝑈 = 235,01 sma dan
1 sma = 931 MeV, massa inti (Ba + Kr)
adalah … sma.
A. 231,8 D. 234,03
B. 232,8 E. 234,89
C. 233,89
180
BAB 11
SUMBER DAYA ENERGI
A. Sumber Energi
Salah satu sumber daya alam yang penting adalah energi. Setiap manusia membutuhk
an energi untuk menghangatkan atau mendinginkan rumah, menjalankan mesin pabrik atau k
endaraan,, menghidupakan lampu, dan masih banyak lagi hal yang membutuhkan energi. Su
mber energi terbagi menjadi dua, sumber energi terbarukan dan juga sumber energi tidak terb
arukan.
d. Energi Biomassa
Materi biologi yang hidup dan mati disebut juga sebagai biomassa. Biomassa
digunakaan sebagai sumber bahan bakar atau produksi industri. Tanaman, kulit pohon,
serbuk kayu/gergaji, residu pertanian, serpihan kayu, dan kotoran hewan adaslah beberapa
contoh dari biomassa yang biasa digunakan.
182
h. Energi Nuklir
Energi nuklir diperoleh dari pelepasan energi yang besar dalam waktu singkat. Untuk
itu, reaksi yang terjadi dalam reaksi fisi harus dibuat lebih terkendali didalam suatu reactor
nuklir. PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) adalah stasiun pembangkit listrik di mana
panas didapat dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik.
a. Minyak Bumi
Minyak bumi adalah hasil penguraian sisa-sisa organisme renik lautan berjuta-
juta tahun yang lampau. Setelah mati, sisa-sisa organisme tersebut tertimbun lapisan-
lapisan sedimen.
184
b. Gas Alam
Gas alam tergolong sumber energi terpenting. Gas alam digunakan untuk
mebangkitkan panas dan energi, serta merupakan bahan mentah yang penting dalam industry
kimia. Gas alam terbentuk selama jutaan tahun dari sisa organisme laut.
c. Batu Bara
Batu bara adalah bentuk karbon yang tidak murni, terbentuk dari sisa-
sisa tumbuhan zaman prasejarah yang terpendam kemudian diubah oleh lapisan-lapisan
batuan di atasnya. Batu bara sangat mudah terbakar dan melepas sejumlah besar panas.
Evaluasi Bab 11
A. Pilihlah jawaban yang benar pada soal – soal berikut !
1. Ada beberapa sumber energi seperti berikut.
I. Air terjun
II. Angin
III. Minyak bumi
IV. Sinar matahari
V. Batu bara
Sumber energi yang merupakan energi alternatif adalah . . . .
a. I, II, dan III
b. I, II, dan IV
c. II, III, dan IV
d. III, IV, dan V
e. semua benar
2. Bahan bakar fosil adalah….
a. bahan bakar yang terbuat dari fosil
b. bahan bakar yang dibuat oleh fosil
c. bahan bakar yang digunakan fosil
d. bahan bakar yang mengutamakan fosil
e. bahan bakar yang campurannya dari fosil
3. Sumber energi alternatif yang dapat menghasilkan energi panas adalah . . . .
a. angin dan panas bumi
b. air dan angin
c. sinar matahari dan panas bumi
d. gelombang laut dan sinar matahari
e. minyak bumi
4. Keuntungan dari energi alternatif adalah….
a. tidak mencemari lingkungan
b. sulit digunakan
c. harganya mahal
d. suatu saat akan habis
e. cepat akan habis
5. Pada stasiun pembangkit listrik, air yang dibendung harus….
a. lebih tinggi
b. lebih rendah
c. sama tinggi
d. sama kuat
e. lebih banyak
6. Turbin raksasa di tepi laut dapat menghasilkan listrik dengan memanfaatkan energi . . . .
a. angin
b. sinar matahari
c. garam dalam air laut
d. gelombang laut
e. gelombang tsunami
7. Perahu layar dapat bergerak dengan memanfaatkan energi alternatif yang berupa . . . .
a. sinar matahari
b. angin
c. aliran air
188
d. gelombang laut
e. tekanan air laut
8. Untuk menghasilkan listrik, pembangkit listrik tenaga panas bumi menghasilkan . . . .
a. arus air
b. uap air
c. gelombang air
d. gemuruh air
e. awan
9. Sifat energi alternatif adalah . . . .
a. melimpah dan terbarukan
b. cepat habis bila dipakai
c. membahayakan manusia
d. tersedia dalam jumlah yang terbatas
e. menyebabkan polusi
10. Energi yang terkandung di dalam inti bumi adalah….
a. energi gerak
b. energi panas
c. energi potensial
d. energi bunyi
e. energy kinetik
11. Sumber energi di bawah ini yang akan cepat habis yaitu . . . .
a. air dan angin
b. angin dan sinar matahari
c. minyak tanah dan batu bara
d. sinar matahari dan kayu bakar
e. panas bumi
12. Kesulitan pemakaian energi dari turbin air yaitu . . . .
a. biaya pembangunan mahal
b. menimbulkan polusi
c. tergantung cuaca
d. cepat habis
e. biaya murah
13. Kelebihan dari energi alternatif yaitu . . . .
a. mahal
b. tidak cepat habis
c. tergantung cuaca
d. tidak efisien
e. cepat habis
14. Bahan bakar yang berasal dari minyak tumbuh-tumbuhan atau minyak hewan disebut….
a. biodisel
b. biogas
c. biofarmaka
d. biologi
e. biotehnologi
15. Indonesia sudah memanfaatkan sumber energi alternatif untuk pembangkit listrik.
Sumber energi alternatif yang paling banyak digunakan yaitu . . . .
a. aliran air
b. embusan angin
c. sinar matahari
189
d. gelombang laut
e. batubara
Glosarium
Konstanta Fisika
Konversi Satuan
1 cc = 1 cm3 = 1 mL
1 barrel = 158,99 L
1 galon = 4,5461 L
5. Waktu
1 jam = 60 menit = 3600 s
1 hari = 24 jam = 1440 menit
= 8,64 x 104 s
1 tahun = 365 hari = 8,76 x 103 jam
= 5,26 x 105 menit
= 3,16 x 107 s
6. Kecepatan
1 m/s = 3,60 km/jam
= 2,24 mil/jam
194
ALFABET YUNANI