Bab Iv
Bab Iv
Bab Iv
Layaknya sebuah kota yang baru berkembang, Luwuk, kota kecil berjarak
lebih 600 kilometer dari Palu, Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah, kini tak hanya
Kabupaten Banggai itu terus digarap demi perluasan kota. Sebut saja kawasan
Keles, wilayah di perbukitan sisi barat Luwuk yang mask dalam wilayah Kelurahan
Keleke. Dulunya, kawasan itu hanyalah lokasi perkebunan milk masyarakat, dan
pembukaan jalan bar dari sisi timur kota yang langsung menembus pusat kota.
Luwuk Selatan digarap, juga demi perluasan kota dan fasilitas perkantoran. Hadirlah
kawasan Bukit Halimun disisi selatan kota. Seiring pembukaan kawasan dan
dengan munculnya rumah-rumah warga yang kian mengisi ruang kosong yang
dulunya adalah perkebunan jagung dan kelapa di wilayah perbukitan arah selatan
kota itu.
Perkembangan kota ke arah Bukit Halimun ini, ternyata dilirik Wawan dan
Tuti, pasangan suami istri yang sejak beberapa tahun lalu merintis usaha kopi
bubuk kemasan dengan merek Kopi Saluan atau Kopsal. Di penghujung April atau
pertengahan Bulan Ramadhan lalu, Wawan dan Tuti resmi membuka Cafe Kopsal
tepat di simpang tiga Tugu Telur Maleo, kawasan Bukit Halimun, Luwuk Selatan.
Nama Kopi Saluan atau Kopsal, kopi robusta produksi petani lokal yang
mereka olah hingga menjadi kopi bubuk, mulai dikenal luas setelah gelaran Hari
Nusantara di Tangkiang Kecamatan Kintom yang dihadiri Mendagri kala itu, Tjahjo
Kumolo, beserta sejumlah perwira tinggi TNI Angkatan Laut termasuk kepala
stafnya. Tuti yang diberi kesempatan oleh Bupati Banggai kala itu, H Herwin Yatim
untuk mengisi salah satu stan pameran, tak hanya mengisi ruangannya dengan
produk kopi 'Kopsal' bubuk, namun langsung menyediakan suguhan kopi hangat
yang bisa dicicipi oleh pengunjung. Tak disangka, Tjahjo Kumolo yang mengunjungi
stan Kopsal, ternyata bersedia ketika ditawari suguhan kopi hangat itu.
Momen lain yang membuat Kopsal ikut naik pamor, adalah saat Presiden
Aminudin Amir, Bubung. Lantai tiga terminal bandara itu, memang disulap menjadi
lokasi pameran saat kunjungan orang nomor satu di Indonesia itu. Salah satu yang
mendapat kesempatan mengisi stan, adalah Kopsal. Dan Presiden Jokowi kala itu
tahun lalu, Wawan dan Tuti mulai merintis bisnis warung kopi, dengan membuka
Kafe Kopsal di pinggiran Teluk Lalong. Kafe itu terbilang cukup ramai kala cuaca
cerah, namun sat hujan, otomatis tak beroperasi, karena berada di rang terbuka.
Covid-19 memang cukup memukul dunia usaha di berbagai sektor. Meski demikian,
tak berarti wabah Covid dan dampaknya itu harus mematikan kreativitas anak
Luwuk. Karenanya, mereka membangun kedai kopi dengan estetika menarik,
namun dengan harga menu yang mash tetap ramah di kantong penikmat kafe.
Luwuk itu, agar menarik untuk didatangi oleh pengunjung demi melepas kepenatan
dari ragam aktivitas. Banqunan kedai berbahan kayu dan bertingkat dua itu ditata
seapik mungkin, agar tak hanya jadi tempat ngopi sambil menikmati pemandangan
kota dari ketinggian, namun juga jadi lokasi swafoto yang menarik.
Konsep warung kopi ala rang terbuka yang pernah mereka terapkan di
tepian Teluk along, tetap dipertahankan dengan penyediaan area di sisi depan
kedai. Dan pengunjung tak lagi harus khawatir kehujanan, karena sudah ada kedai
cantik berlantai dua yang bisa jadi tempat berteduh, kala hujan turn seketika.
Bangunannya memang cukup luas, dan pemandangan kota tetap bisa disaksikan
(Orang) (%)
≤ 20 Tahun 16 32,00
21 – 25 Tahun 32 64,00
26 – 30 Tahun 2 4,00
Total 50 100,00
usia antara 21 - 25 tahun yaitu sebanyak 32 orang atau sebesar 64,00 persen, 16
orang atau sebesar 32,00 persen berusia kurang atau sama dengan 20 tahun dan 2
(Orang) (%)
Perempuan 32 64,00
Total 50 100,00
Dari tabel 4.2 diatas terlihat bahwa sebagian besar responden berjenis
kelamin perempuan yaitu sebanyak 32 orang atau sebesar 64,00 persen dan 18
(Orang) (%)
SMA 35 70,00
D3 4 8,00
S1 10 20,00
S2 1 2,00
Total 50 100,00
Dari tabel 4.3 diatas terlihat bahwa sebagian besar responden memiliki
pendidikan SMA yaitu sebanyak 35 orang atau sebesar 70,00 persen, 4 orang atau
sebesar 8,00 persen memiliki pendidikan D3 dan 10 orang atau sebesar 20,00
(Orang) (%)
1 – 6 Bulan 7 14,00
7 – 12 Bulan 28 56,00
Total 50 100,00
Dari tabel 4.4 diatas terlihat bahwa sebagian besar responden mennjadi
56,00 persen, lebih dari 12 bulan sebanyak 15 orang atau sebesar 30,00 persen
1 – 2 Kali 29 58,00
3 – 4 Kali 21 42,00
5 – 6 Kali 0 0,00
Total 50 100,00
2 kali dalam seminggu yaitu sebanyak 29 orang atau sebesar 58,00 persen dan 3 –
Tabel 4.5 Hasil Tanggapan Responden Atas Pernyataan Yang Berhubungan Dengan Cita
Rasa
STS TS KS S SS
Pertanyaan F F F F F Total F Total
%
% % % % %
Makanan di Cafe Kopi
0 0 0 27 23
Saluan memiliki aroma (0,00) (0,00) (0,00) (54,00) (46,00)
50 100
makanan yang nikmat.
Makanan dan minuman
yang dimiliki Cafe Kopi 0 0 1 29 20
50 100
Saluan memiliki rasa yang (0,00) (0,00) (2,00) (58,00) (40,00)
enak.
Makanan dan minuman
yang dimiliki Cafe Kopi
0 0 4 32 14
Saluan memiliki (0,00) (0,00) (8,00) (64,00) (28,00)
50 100
penampilan yang menarik
dan menggugah selera.
Cafe Kopi Saluan memiliki
makanan dan minuman 0 0 3 29 18
50 100
yang bertekstur nikmat (0,00) (0,00) (6,00) (58,00) (36,00)
ketika dikonsumsi
Makanan dan minuman
yang disajikan di Cafe
0 0 1 31 18
Kopi Saluan memiliki suhu (0,00) (0,00) (2,00) (62,00) (36,00)
50 100
yang sesuai dengan saran
penyajian.
Sumber : Kuesioner, Data Diolah 2022
atau sebesar 40,00 persen menyatakan sangat setuju dan 1 responden atau
c. Pada pernyataan “Makanan dan minuman yang dimiliki Cafe Kopi Saluan
d. Pada pernyataan “Cafe Kopi Saluan memiliki makanan dan minuman yang
pernyataan tersebut..
2. Harga (X2)
STS TS KS S SS
Pertanyaan F F F F F Total F Total
%
% % % % %
Harga yang ditawarkan
0 0 0 30 20
oleh Cafe Kopi Saluan (0,00) (0,00) (0,00) (60,00) (40,00)
50 100
cukup terjangkau.
Harga yang ditawarkan
oleh Cafe Kopi Saluan 0 0 2 34 14
cukup bersaing dengan (0,00) (0,00) (4,00) (68,00) (28,00) 50 100
yang lain.
Harga yang ditawarkan
oleh Cafe Kopi Saluan 0 0 3 29 18
50 100
sudah sesuai dengan (0,00) (0,00) (6,00) (58,00) (46,00)
kualitas yang diberikan.
Harga yang ditawarkan
oleh Cafe Kopi Saluan
0 0 2 30 18
sesuai dengan manfaat (0,00) (0,00) (4,00) (60,00) (36,00)
50 100
yang diterima oleh
konsumen
Sumber : Kuesioner, Data Diolah 2022
a. Pada pernyataan “Harga yang ditawarkan oleh Cafe Kopi Saluan cukup
b. Pada pernyataan “Harga yang ditawarkan oleh Cafe Kopi Saluan cukup
pernyataan tersebut.
c. Pada pernyataan “Harga yang ditawarkan oleh Cafe Kopi Saluan sudah
pernyataan tersebut.
d. Pada pernyataan “Harga yang ditawarkan oleh Cafe Kopi Saluan sesuai
setuju dan 2 responden atau sebesar 4,00 persen menyatakan kurang setuju
Tabel 4.7 Hasil Tanggapan Responden Atas Pernyataan Yang Berhubungan Dengan
Kepuasan Konsumen
STS TS KS S SS
Pertanyaan F F F F F Total F Total
%
% % % % %
Kinerja pelayanan yang
0 0 0 29 21
diberikan oleh Cafe Kopi (0,00) (0,00) (0,00) (58,00) (42,00)
50 100
Saluan sangat baik
Saya merasa suasana
Cafe Kopi Saluan sesuai 0 0 0 36 14
dengan yang saya (0,00) (0,00) (0,00) (72,00) (28,00) 50 100
harapkan
Harga yang ditawarkan
oleh Cafe Kopi Saluan 0 0 0 29 21
50 100
sesuai dengan harapan (0,00) (0,00) (0,00) (58,00) (42,00)
saya
Suasana café sudah
0 0 0 27 23
sesuai dengan yang saya (0,00) (0,00) (0,00) (54,00) (46,00)
50 100
harapkan.
Sumber : Kuesioner, Data Diolah 2022
a. Pada pernyataan “Kinerja pelayanan yang diberikan oleh Cafe Kopi Saluan
tersebut.
c. Pada pernyataan “Harga yang ditawarkan oleh Cafe Kopi Saluan sesuai
tersebut.
d. Pada pernyataan “Suasana café sudah sesuai dengan yang saya harapkan”
Uji validitas dalam statistik adalah untuk mengukur sebuah kuesioner, yaitu
kuesioner dikatakan valid apabila setiap butir pernyataan yang menyusun kuesioner
tersebut memiliki keterkaitan yang tinggi, dalam penelitian ini data kuesioner
dinyatakan valid karena memiliki nilai yang lebih tinggi dari 0,3, (Ghozali,2005:18)
(Tabel 4.8)
kuesioner, besarnya reliabilitas alat ukur yang telah diujikan menunjukan sejauh
mana tingkat kepercayaan atau keandalan alat ukur dalam mengukur subjek
Cronbach’s lebih tinggi dari dari 0,6, (Moleong,2005:24) yang artinya data kuesioner
yang digunakan adalah realibel.(Tabel 4.8). Berikut ini tabel uji validitas dan
reliabilitas :
aan Alpha If
Item
Delected
Dari hasil tabel 4.8 diatas terlihat bahwa semua pengujian instrument
penelitian dinyatakan valid dan reliabil karena memenuhi kriteria yaitu diatas 0,3
olah data SPSS yang sudah dirangkum pada tabel dibawah ini:
Constant 0,787
R = 0,918
R2 = 0,837 = 83,7 %
variabel independen Cita Rasa (X1) dan Harga (X2) dan variabel dependen yaitu
Kepuasan Konsumen (Y) Café Kopi Saluan Luwuk, yang dibantu dengan
sebagai berikut:
sebagai berikut:
a. Nilai Konstanta sebesar 0,787, dapat diartikan jika tidak dipengaruhi varibel
bebas yaitu Cita Rasa (X1) dan Harga (X2) maka Kepuasan Konsumen tidak
b. β1 (nilai koefisien regresi X1) sebesar 0,280 mempunyai arti bahwa nilai dari
Cita Rasa (X1) Café Kopi Saluan Luwuk berpengaruh sebesar 0,280
c. β2 (nilai koefisien regresi X2) sebesar 0,652 mempunyai arti bahwa nilai dari
Harga (X2) Café Kopi Saluan Luwuk berpengaruh sebesar 0,330 terhadap
Kepuasan Konsumen.
Squares Square
Hasil pengujian secara simultan (Uji F), untuk membuktikan hal tersebut
– 1 = 47 maka diperoleh F-tabel = 3,20, menurut teori statistik apabila F-hitung >
tersebut berarti dapat diketahui bahwa F-hitung= 126,623 > F-tabel = 3,20 P-
Value = 0,000 < α = 0,05 yang berarti berpengaruh secara signifikan, berarti
melalui uji F, dapat dikatakan bahwa variabel Cita Rasa (X1) dan Harga (X2)
Rasa (X1) dan Harga (X2) berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap
Kepuasan Konsumen (Y) Café Kopi Saluan Luwuk dapat diterima atau hipotesis
terbukti.
tidaknya pengaruh antar variabel Cita Rasa (X1) dan Harga (X2) terhadap
sebagai berikut:
Hasil uji thitung = 4,231 dibandingkan dengan ttabel sebesar 2,012 dengan derajat
ttabel atau 4,231 > 2,012 artinya variabel Cita Rasa (X1) berpengaruh secara
2. Harga (X2)
Hasil uji thitung = 9,518 dibandingkan dengan ttabel sebesar 2,012 dengan derajat
kebebasan n-k-1 = 50 –2– 1 = 47 P-Value = 0,000 < α = 0,05. Dimana thitung >
ttabel atau 9,518 > 2,012 artinya variabel Harga (X2) berpengaruh secara parsial
data melalui SPSS Versi 25.0 menunjukan bahwa koefisien korelasi (R) adalah
sebesar 0,918, ini berarti bahwa korelasi atau hubungan antara Cita Rasa (X1)
dan Harga (X2) terhadap Kepuasan Konsumen (Y) adalah sangat kuat.
Konsumen yang mampu dijelaskan oleh variabel bebas Cita Rasa (X1) dan
Harga (X2) ditunjukkan dengan nilai pada Adjusted R Squere (R2) yaitu sebesar
0,837, dalam hal ini dapat diartikan bahwa Loyalitas Konsumen mampu
dijelaskan oleh Cita Rasa (X1) dan Harga (X2) sebesar 83,70%, sedangkan
sisanya sebesar 16,30% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam
penelitian ini.
4.2 Pembahasan
Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu Cita Rasa (X1)
dan Harga (X2) berpengaruh terhadap variabel terikat (Y) yaitu Kepuasan Konsumen.
Cita Rasa dalam penelitian ini merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi Kepuasan Konsumen. Dari hasil statistik diatas variabel Cita Rasa
memberikan pengaruh positif dan signifikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,208
yang berarti Cita Rasa memberikan pengaruh terhadap Kepuasan Konsumen sebesar
0,208.
Dari hasil penelitian diatas, hipotesis pertama terbukti yang menyatakan Cita
Rasa berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Konsumen Café Kopi
Saluan Luwuk.
Dari penelitian ini, dapat dikatakan bahwa usaha yang memiliki cita rasa
pembelian. Dengan demikian, semakin baik cita rasa masakan yang diberikan kepada
konsumen, maka akan semakin meningkatkan kepuasan konsumen, Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Darlina, dkk (2013) dan Surahman,
B., & Winarti, W. (2021) yang mengemukakan bahwa cita rasa secara parsial
Harga dalam penelitian ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
Kepuasan Konsumen dalam penelitian ini. Dari hasil statistik diatas variabel Harga
memberikan pengaruh positif dan signifikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,652
0,652.
Dari hasil penelitian diatas, hipotesis pertama terbukti yang menyatakan Harga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Konsumen Café Kopi Saluan
Luwuk. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Liu Vivianli (2016) menyatakan
bahwa harga produk memiliki pengaruh yang positif terhadap kepuasan pelanggan.
Dalam Adi dan Yoestini (2012) menyatakan bahwa harga berpengaruh secara parsial
terhadap kepuasan pelanggan. Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2019) juga
menyatakan bahwa suasana café berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
pelanggan. Dari hasil-hasil penelitian yang telah didapat, menyatakan bahwa harga
rendah dapat menambah jumlah pembeli atau konsumen karena dengan harga yang
rendah dapat dijangkau oleh orang-orang yang berekonomi menengah ke bawah.
Sebaliknya jika harga produk tinggi akan mengurangi jumlah pembeli karena hanya
dapat dijangkau oleh orang berekonomi menengah ke atas dan yang berekonomi kurang
Dari hasil uji ANOVA atau uji – F didapat Fhitung sebesar 126,623 dengan tingkat
signifikan 0,000. Ini berarti probabilitas lebih kecil dari 0,05. Untuk membuktikan hal
tersebut maka dibandingkan dengan Ftabel dan Fhitung. Dalam penelitian ini Fhitung > Ftabel atau
Fhitung 126,623 > Ftabel 3,20 maka variabel bebas berpengaruh secara signifikan. Ini berarti
Cita Rasa dan Harga secara simultan berpengaruh secara signifikan dan nyata terhadap
Kepuasan Konsumen.
menyatakan bahwa Cita Rasa dan Harga secara simultan berpengaruh positif dan
alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa atau dapat juga dikatakan penentuan nilai
suatu produk dibenak konsumen. Merupakan aspek yang tampak jelas (visible) bagi
para pembeli, bagi konsumen yang tidak terlalu paham hal-hal teknis pada pembelian
jasa, seringkali harga menjadi satu-satunya faktor yang bisa mereka pahami, tidak
jarang pula harga dijadikan semacam indikator untuk kualitas barang sedangkan
ingin mencari tahu lebih tentang produk yang akan dibeli. Ramah, bersahabat, siap
melayani dan mampu memberikan informasi merupakan sikap yang dibutuhkan
konsumen dari pemasar sehingga tindakan ini akan mendorong konsumen melakukan
pembelian, dan sebaliknya jika konsumen menunjukkan prilaku yang berlawanan maka
konsumen akan memberikan perilaku kurang baik yaitu tidak melakukan proses
pembelian. Pelayanan yang dibutuhkan bukan hanya berupa perilaku tetapi bagaimana
pemasar mampu memberikan perhatian terhadap produk yang telah dibeli bahkan
dipakai oleh konsumen. Sehingga cita rasa dan harga memiliki pengaruh yang positif
kecepatan layanan dan cita rasa berpengaruh terhadap kepuasan dimana hal ini sesuai
dengan penelitian sianturi, dkk (2021) yang menyatakan cita rasa dan harga secara