209-Article Text-575-1-10-20221213
209-Article Text-575-1-10-20221213
209-Article Text-575-1-10-20221213
Corresponding Author
Email : [email protected]
ABSTRACT
Urobilinogen is a by-product formed by the reduction of bilirubin and is a colorless component produced by bacteria
in bilirubin in the intestine. Determination of the amount of urobilinogen excreted in a given period allows to help in
diagnosing liver dysfunction. Kameko is a drink containing ethanol made from fermented sap then mixed with
mangrove wood. The consumption of kameko alcohol is at risk for impaired liver function, which is divided into
fatty liver (fatty liver), alcoholic hepatitis (alcoholic hepatitis), and cirrhosis (cirrhosis). The purpose of this study
was to determine the description of urobilinogen in people who consume kameko alcohol in Mangga Dua Village
Kendari City. The method used in this study is an analitik descriptif, method with purposive sampling, which has the
categories of male population, age 18-40 years, and duration of consuming kameko at least 2-10 years and sample
examination is carried out using a Urine Analyzer ( Verify U120). The results showed that, from a total of 32
patients who underwent examination, 14 patients had urine urobilinogen levels of 0.2 mg/dL and 18 patients had
urine urobilinogen levels of 1.0 mg/dL. Urine urobilinogen levels in 32 patients were normal, ie 0.2-1.0 mg/dL.
ABSTRAK
Urobilinogen adalah produk sampingan yang dibentuk oleh reduksi bilirubin dan merupakan komponen yang tidak
memiliki warna yang diproduksi oleh bakteri pada bilirubin di usus. Penentuan jumlah urobilinogen yang
diekskresikan dalam periode tertentu memungkinkan untuk membantu dalam mendiagnosis disfungsi hati. Kameko
merupakan minuman yang mengandung etanol yang terbuat dari hasil fermentasi nira kemudian di campur dengan
kayu bakau. Pengonsumsi alkohol jenis kameko beresiko mendapatkan gangguan fungsi hati, yang terbagi atas
perlemakan hati (fatty liver), hepatitis alkoholik (alcoholic hepatitis), dan sirosis (cirrhosis). Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui gambaran urobilinogen pada masyarakat yang mengonsumsi alkohol jenis kameko di
Kelurahan Mangga Dua Kota Kendari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif analitik
dengan pengambilan sampel secara purposive sampling, yang memiliki kriteria yaitu penduduk laki-laki, usia 18-40
tahun, dan lama mengonsumsi kameko minimal 2-10 tahun serta pemeriksaan sampel dilakukan dengan
menggunakan alat Urine Analyzer (Verify U120). Hasil penelitian menunjukan bahwa, dari total 32 pasien yang
menjalani pemeriksaan didapatkan 14 pasien dengan kadar urobilinogen urine sebesar 0,2 mg/dL dan terdapat 18
pasien dengan kadar urobilinogen urine sebesar 1,0 mg/dL. Kadar urobilinogen urine 32 pasien dalam keadaan
normal, yaitu 0,2-1,0 mg/dL.
1
PENDAHULUAN ditemukan pada >90% peminum alkohol berat.
Sekitar 10-30% peminum alkohol berat akan
Urobilinogen adalah produk sampingan berkembang menjadi penderita hepatitis
yang dibentuk oleh reduksi bilirubin dan alkoholik, dan akan terus berkembang menjadi
merupakan komponen yang tidak memiliki sirosis bila tidak ada pengobatan (Hafizah et al.,
warna yang diproduksi oleh bakteri pada 2017).
bilirubin di usus. Separuh jumlahnya diserap Pengonsumsi alkohol jenis kameko
kembali dan masuk ke hati melalui vena portal beresiko mendapatkan gangguan fungsi hati.
dan masuk ke sirkulasi kemudian diekskresikan Salah satu pemeriksaan fungsi hati terdiri dari
oleh ginjal. Ketika laju pemecahan sel darah pemeriksaan bilirubin serum total, bilirubin
merah meningkat maka jumlah urobilinogen serum direk, dan bilirubin serum indirek pada
dalam usus yang dihasilkan dari bilirubin juga serum, serta produk turunannya seperti urobilin
meningkat (Qadir et al., 2019). dan urobilinogen yang terdapat di urine. Kadar
Dalam kondisi tidak normal atau lebih urobilinogen urine dapat diperiksa melalui
dari nilai normal disebabkan adanya urinalisis secara kimia dengan menggunakan uji
pembentukan pigmen empedu yang berlebihan strip reagen. Pada pemeriksaan urobilinogen di
atau penyakit hati, urobilinogen juga urine berfungsi untuk menilai fungsi eksresi hati
diekskresikan oleh ginjal. Penentuan jumlah atau adanya kelainan di hati, menengakkan
urobilinogen yang diekskresikan dalam periode diagnosis, memperkirakan beratnya penyakit,
tertentu memungkinkan untuk membantu dalam mencari etiologi suatu penyakit, menilai hasil
mendiagnosis disfungsi hati. Salah satu yang pengobatan, membantu mengarahkan upaya
menyebabkan tingginya kadar urobilinogen di diagnostik selanjutnya serta menilai prognosis
urine adalah mengonsumsi alkohol secara penyakit dan disfungsi hati (Rosida, 2016).
berlebihan (Vichapong et al., 2013). Untuk mendeteksi jenis kerusakan di hati, tes
Alkohol adalah jenis minuman yang urobilinogen dilakukan dengan mengukur kadar
mengandung unsur kimia etil alkohol atau urobilinogen dalam urine.
etanol. Salah satu jenis alkohol yang ada di
Sulawesi Tenggara yaitu kameko. Kameko METODE
merupakan minuman yang mengandung etanol
yang terbuat dari hasil fermentasi nira kemudian Waktu dan Tempat
di campur dengan kayu bakau (Hafizah et al., Penelitian ini telah dilakukan pada bulan
2017). Menurut data WHO (World Health April - Mei 2021 dan Penelitian ini telah
Organization), sekitar 64 juta orang di seluruh dilakukan di Laboratorium Kimia Klinik D3
dunia adalah pecandu alkohol. Di Indonesia, Analis Kesehatan, Politeknik Bina Husada
hasil Riskesdas pada tahun 2018 menunjukkan Kendari.
bahwa proporsi konsumsi minuman beralkohol
mencapai 3.3% atau hampir 8 juta orang Alat dan Bahan
(Setiawan, 2020). Alat yang digunakan yaitu coolbox,
Alkohol yang di konsumsi secara terus- pipet tetes, pot urine, rak tabung, tabung reaksi,
menerus dapat menyebabkan penyakit, salah dan urine analyzer (Verify U120). Bahan yang
satunya adalah gangguan fungsi hati yang digunakan yaitu ice gell, strip pemeriksaan,
terbagi atas perlemakan hati (fatty liver), urine sewaktu, handscoon, tissue, masker, dan
hepatitis alkoholik (alcoholic hepatitis) dan label atau etiket.
sirosis (cirrhosis). Perlemakan hati biasanya
2
Analisi Data Lama Frekuensi Persentase (%)
Mengonsumsi (Orang)
Data dianalisis secara kuantitatif,
2-4 tahun 9 28
diperoleh dan diolah dalam bentuk statistik
deskriptif yang merupakan suatu metode yang 5-7 tahun 17 53
berhubungan dengan pengumpulan atau
8-10 tahun 6 19
penyajian data sampai memberi informasi yang
berguna. Total 32 100
(Sumber: Data Primer 2021)
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tabel 2, dari 32 sampel lama
Hasil
mengonsumsi Kameko di Kelurahan Mangga
Penelitian ini merupakan penelitian
Dua Kota Kendari kisaran 2-4 tahun terdapat 9
eksperimental yaitu untuk melihat Gambaran
orang (28%), kisaran 5-7 tahun terdapat 17
Urobilinogen Pada Masyarakat yang
orang (53%), dan kisaran 8-10 tahun terdapat 6
Mengonsumsi Kameko di Kelurahan Mangga
orang (19%).
Dua Kota Kendari dengan sampel berjumlah 32
Tabel 3: Hasil Pemeriksaan Urobilinogen Pada
orang.
Masyarakat yang Mengonsumsi Kameko di
Tabel 1: Distribusi Frekuensi Responden
Kelurahan Mangga Dua Kota Kendari
Pemeriksaan Urobilinogen Pada Masyarakat
Kadar Total Persentase
yang Mengonsumsi Kameko di Kelurahan
Urobilinogen (Orang) (%)
Mangga Dua Kota Kendari berdasarkan Usia
Urine
Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai
Mei 2021 di Laboratorium Kimia Klinik D3 Rendah 0 0
Analis Kesehatan, Politeknik Normal 32 100
Usia Frekuensi Persentase
Tinggi 0 0
(Orang) (%)
18-20 tahun 6 19 Total 32 100
21-30 tahun 23 72 (Sumber: Data Primer 2021)
31-40 tahun 3 9 Pada tabel 3, dari 32 sampel yang menjalani
pemeriksaan didapatkan 32 pasien dengan kadar
Total 32 100 urobilinogen urine normal yaitu 0,2-1,0 mg/dL.
(Sumber: Data Primer 2021)
Pada tabel 1, dari 32 sampel pemeriksaan Pembahasan
Urobilinogen pada masyarakat yang Berdasarkan data yang diperoleh pada
mengonsumsi Kameko usia 18-20 tahun tabel 1, dapat dilihat bahwa kelompok usia 21-
berjumlah 6 orang (19%), usia 21-30 tahun 30 tahun merupakan kelompok usia terbanyak
berjumlah 23 orang (72%), dan usia 31-40 tahun yaitu 23 orang (72%). Hal ini akibat berbagai
berjumlah 3 orang (9%). macam faktor pendorongnya dimulai dari coba-
coba hingga ketergantungan, karena solidaritas
terhadap teman, sebagai pencarian identitas diri
Tabel 2: Distribusi Frekuensi Responden ataupun sebagai pelarian diri dari masalah yang
Pemeriksaan Urobilinogen Pada Masyarakat dihadapi dan juga sebagian masyarakat
yang Mengonsumsi Kameko di Kelurahan khususnya masyarakat Kelurahan Mangga Dua
Mangga Dua Kota Kendari berdasarkan Lama Kota Kendari masih memiliki pemahaman
Mengonsumsi Kameko bahwa mengonsumsi alkohol jenis kameko
3
mempunyai manfaat yang banyak untuk teori, dalam pemeriksaan kimia urine seperti
kesehatan. pemeriksaan urobilinogen dibutuhkan urine
Pada tabel 2, dari 32 sampel sewaktu yang masih segar dalam penampungan
pemeriksaan Urobilinogen berdasarkan lama yang tertutup rapat dan tidak terkontaminasi.
mengonsumsi kameko didapatkan 5-7 tahun Pemeriksaan harus dilakukan secepat mungkin
terdapat 17 orang (53%), yang mengonsumsi paling lambat 1 jam setelah urine ditampung
kameko di Kelurahan Mangga Dua Kota karena jika urobilinogen yang terlalu lama
Kendari. Hal ini disebabkan karena minimnya terkena udara dan terkena sinar matahari maka
pengetahuan di Kelurahan Mangga Dua Kota akan dioksidasi menjadi urobilin. Serta ekskresi
Kendari, merasa tidak menyesali setelah urobilinogen ke dalam urine kira-kira 1-4 mg/24
mengonsumsi alkohol, merasa sudah jam. Ekskresi ini mencapai kadar puncak antara
ketergantungan terhadap alkohol, serta merasa jam 14.00-16.00 WITA (Ramadhan, 2018).
membutuhkan alkohol jenis kameko dalam
bekerja pada pembukaan lahan pertanian KESIMPULAN
menurut kepercayaan Suku Muna. Berdasarkan penelitian yang telah
Berdasarkan tabel 3, kadar urobilinogen dilakukan untuk mengetahui gambaran
urine pada 32 sampel penelitian dalam keadaan urobilinogen pada masyarakat yang
normal, yaitu 0,2-1,0 mg/dL. Pada penelitian mengonsumsi kameko di Kelurahan Mangga
sebelumnya Makay et al., (2016), menyebutkan Dua Kota Kendari didapatkan 14 pasien dengan
bahwa kekurangan dari pemeriksaan kadar urobilinogen urine sebesar 0,2 mg/dl dan
urobilinogen urine dengan menggunakan reagen 18 pasien dengan kadar urobilinogen urine
strip adalah tidak dapat memperlihatkan sebesar 1,0 mg/dl sehingga dapat disimpulkan
berkurangnya kadar atau tidak adanya bahwa dari 32 sampel urine masyarakat yang
urobilinogen dalam urine. Hal tersebut mengonsumsi kameko dalam kisaran normal,
dikarenakan pemeriksaan dengan menggunakan yaitu 0,2-1,0 mg/dl.
strip reagen hanya membaca kadar urobilinogen
urine terendah pada kisaran 0,2 mg/dL,
sementara urobilinogen urine dianggap DAFTAR PUSTAKA
mengalami penurunun kadar jika kurang dari 0,1
mg/dL. Meskipun penurunan urobilinogen urine Budiman, & Riyanto. (2013). Pengetahuan Dan
tidak dapat dideteksi dengan pemeriksaan urine, Sikap Dalam Penelitian Kesehatan,
penurunan atau tidak adanya urobilinogen di 11150331000034, 1–147.
urine penting sebagai penanda adanya obstruski
saluran empedu (Brunner, 2010). Brunner, Suddarth. (2010). Brunner &
Pada hepatotoksik dini, terdapat Suddarth's Handbook of Laboratory and
kerusakan sel hati yang ringan, kadar Diagnostic Test. Philadelphia: Wolters
urobilinogen urine akan meningkat walaupun Kluwers Health; 2010, pp. 17-21, 84-7.
kadar bilirubin serum tidak berubah. Pada
keadaan hepatotoksik kemudian akan terjadi Guyton AC, Hall JE. (2011). Textbook of
mikro-obstruksi di hati. Obstruksi akan Medical Physiology. 12th ed.
menyebabkan berkurangnya bilirubin yang Philadelphia: Elsevier; 2011, p. 303-43,
diekskresikan melalui getah empedu ke dalam 840-2.
usus sehingga menyebabkan pembentukan
urobilinogen berkurang (Guyton, 2011). Hal ini Hafidh, K., Muhimmah, I., & Rosita, L. (2019).
akan menyebabkan menurunnya atau tidak Pemrosesan Citra Digital dalam
adanya bilirubin di urine. Namun, hal ini tidak Klasifikasi Hasil Urinalisis Menggunakan
dapat diketahui melalui pemeriksaan rutin Kamera Smartphone. Jurnal Informatika
(Ramadhan, 2018). Dan Rekayasa Elektronik, 2(1), 10.
Pemeriksaan urobilinogen merupakan
pemeriksaan khusus pada pemeriksaan urine
yang menilai secara semikuantitatif. Secara
4
Hafizah, I., Sudayasa, I. P., Uddu, W. S. A.,
Imran, M., & Yakin, A. (2017). Pengaruh
Minuman Tradisional Kameko Terhadap
kadar SGOT, SGPT, dan Jaringan Hati
Mencit (Mus musculus). Pharmauho:
Jurnal Farmasi, Sains, Dan Kesehatan,
3(1), 23–25.