8482-Article Text-23858-1-10-20140915

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SAPI POTONG

(STUDI KASUS CV MITRA TANI FARM)

Shally Alpriany Aisyah*)1 , Bunasor Sanim**), dan Agus Maulana***)


*)
Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis, Institut Pertanian Bogor
Gedung MB IPB - Jl. Raya Pajajaran, Bogor 16151
**)
PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk.
Jln. Jenderal Sudirman No. 44–46 Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10210
***)
Universitas Dr. Soetomo, Surabaya
Jl. Semolowaru 84, Surabaya 60118

ABSTRACT

The purpose of this study were to 1) analyze the internal and external environmental conditions of CV
Mitra Tani Farm, 2) identify and define strategies that affect the cattle breeding business development
at CV Mitra Tani Farm, and 3) set the strategic priorities in the development of cattle breeding
business in CV Mitra Tani Farm. Analysis strategies model (David, 2009) used were the analysis of
the internal and external environment, strategy formulation and strategic priorities. At the stage of
strategy formulation, SWOT 4 Quadrants were used. The results showed that the difference between
the weighted scores of opportunities and threats as well as strengths and weaknesses is located in first
quadrant of the SWOT 4 quadrant matrix. The first quadrant (growth quadrant) has eight strategies,
but only three can be applied appropriately. The results of the value of interest using quantitative
strategic planning matrix strategy used is the market expansion strategy, then the strategy of product
development, and concentric diversification strategy. Therefore, in carrying out market expansion
strategy, CV Mitra Tani Farm needs to do breakthrough campaign. In product development strategy,
preferably CV Mitra Tani Farm makes processed beef products which are unique and still rare in the
market today.

Keywords: strategy, business beef cattle, CV Mitra Tani Farm, SWOT 4K, QSPM

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini yaitu 1) menganalisis kondisi lingkungan internal dan eksternal CV Mitra Tani
Farm, 2) mengidentifikasi dan menetapkan strategi yang memengaruhi dalam pengembangan bisnis
sapi potong di CV Mitra Tani Farm, dan 3) menetapkan prioritas strategi dalam pengembangan
usaha peternakan sapi potong di CV Mitra Tani Farm. Model analisis strategi (David, 2009) yang
digunakan yaitu analisis lingkungan internal dan eksternal, perumusan strategi dan prioritas strategi.
Pada tahap perumusan strategi digunakan SWOT 4 Kuadran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
selisih skor terbobot antara peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan, diketahui CV
Mitra Tani Farm berada pada kuadran satu matriks SWOT 4 Kuadran. Kuadran pertama (kuadran
pertumbuhan) memiliki delapan strategi, namun hanya tiga yang dapat diterapkan secara tepat. Hasil
nilai ketertarikan menggunakan quantitatif strategic planning matrix strategi yang digunakan yaitu
strategi perluasan pasar, kemudian strategi pengembangan produk, strategi diversifikasi konsentrik.
Oleh karena itu, dalam menjalankan strategi perluasan pasar, CV Mitra Tani Farm perlu melakukan
trobosan promosi. Dalam strategi pengembangan produk, sebaiknya CV Mitra Tani Farm membuat
produk olahan daging sapi yang unik dan masih jarang di pasar saat ini.

Kata kunci: strategi, usaha sapi potong, CV Mitra Tani Farm, SWOT 4K, QSPM

1
Alamat Korespondensi:
Email: [email protected]

PENDAHULUAN dari data statistik, konsumsi daging mempunyai


korelasi yang kuat dengan PDB per kapita di berbagai
Perekonomian Indonesia saat ini mengalami negara. Hasil data Direktorat Jenderal Peternakan,
peningkatan yang cukup baik. Di sektor agribisnis, daging sapi memiliki persentase kenaikan yang lebih
peternakan menyumbang 1,8% dari total Produk tinggi daripada daging ayam, ini menunjukkan potensi
Domestik Bruto (PDB) Nasional tahun 2010. Dilihat pengembangan bisnis sapi potong sangat potensial.

Jurnal Manajemen & Agribisnis, Vol. 10 No. 2, Juli 2013 109


Salah satu perusahaan yang menjalankan usaha sapi dan pesaing dengan analisis lingkungan perusahaan,
potong adalah CV Mitra Tani Farm yang terletak merumuskan strategi serta penentuan strategi prioritas
di Kecamatan Ciampea, Bogor. Setiap perusahaan pengembangan usaha peternakan sapi potong.
harus menjaga eksistensinya dalam usaha sapi potong
sehingga diperlukan pendekatan manajemen strategik, Beberapa teori yang mendukung penelitian ini adalah
yaitu pendekatan manajerial yang komprehensif manajemen strategik dan analisis lingkungan industri.
dan berorientasi jangka panjang dalam mengelola Menurut Wheelen dan Hunger (2005), manajemen
pertumbuhan perusahaan. Kendala utama pada strategik merupakan serangkaian keputusan dan
usaha budi daya adalah sistem pembayaran yang tindakan manajerial yang menentukan kinerja
relatif kurang aman karena tidak menggunakan perusahaan dalam jangka panjang. Analisis Lingkungan
sistem pembayaran secara tunai. Hal tersebut dapat Industri (five forces of porter) adalah konsep dari
menghambat perkembangan perusahaan. Aliran Michael E. Porter (1999) yang inti pemikirannya
keuangan perusahaan menjadi tidak lancar sehingga menjelaskan lima kekuatan yang membentuk
sulit untuk menambah kapasitas produksi perusahaan persaingan pada suatu industri (Pierce dan Robinson,
dan berdampak pada penjualan yang cenderung 2008). Kondisi persaingan dalam suatu industri
stagnan. Oleh karena itu, CV Mitra Tani Farm perlu bergantung pada lima kekuatan dasar yaitu ancaman
memiliki strategi untuk mengembangkan usahanya pendatang baru, daya tawar pemasok, daya tawar
dalam menghadapi permasalahan penjualan yang pembeli, ancaman produk substitusi, dan persaingan
stagnan. antar anggota industri.

Beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian


ini diantaranya oleh Nugraha (2010) dan Aziz (2010). METODE PENELITIAN
Nugraha (2010) melakukan penelitian tentang strategi
pengembangan usaha peternakan sapi potong di PT Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu
Andini Persada Sejahtera. Penelitian ini bertujuan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
mengidentifikasi dan menetapkan elemen-elemen melalui hasil pengisian kuesioner, wawancara, dan
dari faktor, aktor, tujuan, dan alternatif strategi Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan oleh
yang berpengaruh pada perusahaan tersebut.Teknik responden. Data primer digunakan untuk menentukan
pengolahan dan analisis data melalui tahapan strategi yang berpengaruh terhadap pengembangan
identifikasi dan penetapan elemen hierarki, kemudian usaha peternakan sapi potong tersebut. Data sekunder
penetapan prioritas strategi. Di samping itu, diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Badan
Aziz (2010) melakukan penelitian tentang strategi Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda),
pengembangan pola kemitraan ayam broiler CV Pie Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, Direktorat
Tiek Koe Farm. Metode yang digunakan adalah matriks Jenderal Peternakan, studi literatur, dan berbagai
TOWS dan Quantitative Strategic Planning Matrix sumber yang relevan dan mendukung dalam penelitian
(QSPM). Prioritas strategi yang dihasilkan QSPM ini.
adalah strategi berdasarkan pada kekuatan dan peluang
matriks SWOT, pemilihan peternak mitra lebih selektif Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
dan mempertimbangkan kandang yang potensial. melalui pendekatan studi kasus. Metode deskriptif
Adapun tujuan penelitian adalah menganalisis kondisi bertujuan untuk menguraikan karakteristik suatu
lingkungan internal dan eksternal CV Mitra Tani keadaan dengan uraian yang menyeluruh dan
Farm, mengidentifikasi dan menetapkan strategi yang teliti. Pendekatan studi kasus dimaksud untuk
memengaruhi dalam pengembangan bisnis sapi potong memperoleh gambaran dan informasi yang lebih rinci
di CV Mitra Tani Farm, menetapkan prioritas strategi dan menyeluruh, termasuk lingkungan internal dan
dalam pengembangan usaha peternakan sapi potong di eksternal yang memengaruhinya. Teknik pengumpulan
CV Mitra Tani Farm. data dilakukan dengan cara wawancara, pengisian
kuesioner, observasi, FGD, dan studi pustaka.
Kajian penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup Wawancara, pengisian kuesioner, dan FGD dilakukan
dalam aspek analisis strategi pengembangan terhadap responden internal dan ekstenal. Metode
usaha peternakan sapi potong di CV Mitra Tani pengambilan contoh menggunakan teknik purposive
Farm yang meliputi menganalisis posisi perusahaan sampling dengan pertimbangan bahwa responden

110 Jurnal Manajemen & Agribisnis, Vol. 10 No. 2, Juli 2013


yang bersangkutan memiliki keahlian dan kompeten pemotongan hewan. Hal tersebut menghambat
dibidangnya, terutama mengenai pengelolaan pasar. perkembangan usaha sapi potong, tingkat penjualan
Kriteria responden internal dan eksternal adalah cenderung stabil, dan tidak meningkat signifikan.
memiliki pengetahuan dan wawasan dalam pengelolaan Tahapan pertama untuk mengetahui strategi yang
sapi potong, serta telah berpengalaman dalam usaha tepat yaitu dilakukan analisis lingkungan baik
sapi potong. Penelitian ini menggunakan beberapa internal maupun eksternal. Analisis faktor strategis
alat analisis yaitu analisis industri, analisis SWOT internal meliputi manajemen, produksi, pemasaran,
4K, dan QSPM. Analisis industri digunakan untuk Sumber Daya Manusia (SDM), keuangan, dan Sistem
menentukan tingkat persaingan dalam lingkungan Informasi Manajemen (SIM). Analisis eksternal
industri perusahaan tersebut. Analisis industri tersebut terbagi menjadi eksternal mikro (analisis industri) dan
akan dilakukan dengan mengkaji lima faktor yang lingkungan eksternal makro (politik, sosial budaya,
menentukan intensitas persaingan dalam industri ekonomi, dan teknologi). Setelah mengetahui berbagai
menurut Porter (1999). faktor strategis, kemudian dilakukan pembobotan dan
diberi skor. Selisih nilai skor terbobot tersebut dapat
Matriks SWOT 4K pada dasarnya menggunakan menjadi penentu posisi CV Mitra Tani Farm dalam
prinsip-prinsip serupa dengan matriks SWOT Klasik. Matriks SWOT 4K. Setelah diketahui posisinya maka
Hanya saja matriks SWOT 4K lebih kuantitatif akan diperoleh beberapa strategi yang tepat sesuai
dibanding matriks SWOT Klasik. Setelah daftar kuadran. Langkah terakhir adalah membuat prioritas
indikator dari empat variabel SWOT ditemukan, semua strategi dengan menggunakan analisis matriks QSPM.
indikator tersebut dihitung nilai tertimbangnya secara Kerangka pemikiran penelitian pada Gambar 1.
keseluruhan setelah masing-masing indikator diberikan
bobot dan nilai. Variabel internal, yaitu total nilai HASIL
kekuatan (S) dikurangi dengan total nilai kelemahan
(W). Demikian pula untuk variabel lingkungan bisnis, CV Mita Tani Farm merupakan salah satu perusahaan
total nilai peluang (O) dikurangi dengan total nilai yang bergerak di bidang peternakan. CV Mitra Tani
ancaman (T). Kombinasi dua nilai terakhir tersebutlah Farm memiliki tujuan menjadi penggagas sosialisasi
yang menjadi penentu posisi perusahaan dalam salah program Indonesia beternak. Subunit bisnis peternakan
satu empat kuadran yang tersedia, sekaligus sebagai sapi potong CV Mitra Tani Farm tergolong pada
penentu pilihan strategi yang dianggap sesuai (Ken peternakan yang masih berskala menengah (usaha
Andrew (1963) dalam Muhammad, 2008). peternakan yang dilakukan berorientasi pada produksi
daging dan kebutuhan pasar dan adanya jaminan
kualitas). Jumlah ternak yang diusahakan berkisar
Analisis industri merupakan bagian untuk mengetahui antara 11–50 ekor/produksi (Azis, 1993). Kapasitas
faktor strategis yang memengaruhi perkembangan usaha kandang sapi yang ada di kandang CV Mitra Tani Farm
sapi potong. Tabel perhitungan rekapitulasi persaingan maksimal mencapai 80 ekor dengan rata-rata stok per
dalam analisis industri (Tabel 1). Tahapan selanjutnya hari mencapai 30 ekor.
setelah mengetahui berbagai faktor strategis kekuatan,
kelemahan, ancaman, dan peluang yaitu diperoleh Tabel 1. Intensitas persaingan dari faktor strategis
bobot, sedangkan skor diperoleh melalui wawancara dalam analisis industri
dan kuisioner sehingga nilai skor terbobot diketahui.
Parameter Bobot Rata-rata Skor
Posisi perusahaan pada matriks SWOT 4K dapat faktor strategis nilai
diketahui dari nilai skor terbobot kekuatan dikurangi 1
kelemahan dan skor terbobot peluang dikurangi 2
ancaman. Hasil posisi matriks SWOT perusahaan maka
N
diperoleh strategi yang dapat dilaksanakan, strategi-
Total 1,00
strategi tersebut selanjutnya dilihat ketertarikannya
Intensitas persaingan :
melalui QSPM. 1,00 rendah
2,33 sedang
Pada awalnya melihat kondisi perusahaan yang ada 3,67 tinggi
saat ini.CV Mitra Tani Farm terdapat beberapa bagian 5,00 sangat tinggi
usaha sapi potong, yaitu penggemukan dan tempat

Jurnal Manajemen & Agribisnis, Vol. 10 No. 2, Juli 2013 111


Visi dan misi CV Mitra Tani Farm

Kondisi usaha sapi potong CV Mitra Tani Farm saat ini

Penggemukan (feedlot) Tempat pemotongan hewan Pedagang

Strategi pengembangan usaha Konsumen

Analisis faktor internal Analisis faktor eksternal

- Manajemen Makro : Mikro :


- SDM - Politik - Ancaman pendatang baru
- Keuangan - Ekonomi - Perusahaan sejenis
- Pemasaran - Teknologi - Produk pengganti
- Produksi - Sosial - Daya tawar pembeli
- SIM - Daya tawar pemasok

Analisis SWOT 4K

Strategi alternatif pengusaha


Analisis QSPM

Implikasi manajerial strategi prioritas pengembangan usaha sapi potong

Implementasi strategi

Implikasi manajerial
Keterangan: Lingkup penelitian
Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian

Analisis Lingkungan Eksternal Hasil analisis industri yang dilakukan memberikan


gambaran bahwa industri usaha ternak sapi potong
Lingkungan eksternal merupakan suatu kekuatan memiliki kondisi persaingan pada tingkat sedang
yang berada di luar perusahaan dimana perusahaan dengan skor 3,18 (Tabel 2). Intensitas ancaman
tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadapnya pendatang baru tergolong rendah karena pada usaha
(uncontrollable) sehingga perubahan yang terjadi peternakan terutama peternakan sapi potong kebutuhan
pada lingkungan ini akan memengaruhi kinerja semua modal untuk membangun usaha atau memasuki
perusahaan dalam industri tersebut. Lingkungan industri peternakan sapi potong relatif cukup besar.
eksternal terbagi menjadi dua, yaitu lingkungan Selain itu, harga bakalan lokal yang relatif mahal
eksternal mikro (analisis industri) dan lingkungan sehingga ancaman pendatang baru lebih rendah
eksternal makro. Analisis lingkungan industri dibanding industri lain. Tingkat persaingan antar
menggambarkan kondisi persaingan bisnis perusahaan perusahaan sejenis tergolong sedang. Jumah biaya
melakukan kegiatan aktivitas bisnisnya. Analisis tetap yang tinggi dan penambahan kapasitas juga
lingkungan industri bertujuan mengidentifikasi serta memengaruhi persaingan antar perusahaan. Intensitas
menilai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ancaman adanya produk pengganti tergolong sedang.
keberadaan dan kondisi tersebut. Pengertian industri Faktor utama yang menentukan persaingan dengan
dalam hal ini adalah kelompok perusahaan yang produk pengganti yaitu tingkat harga produk substitusi.
memproduksi produk barang atau jasa yang sama. Kekuatan tawar menawar pembeli tergolong tinggi,
faktor utama yang berpengaruh terhadap daya tawar
pembeli adalah jumlah pembeli.

112 Jurnal Manajemen & Agribisnis, Vol. 10 No. 2, Juli 2013


Daya tawar pemasok tergolong sedang. Faktor utama Farm lebih banyak memberikan perhatian terhadap
yang memengaruhi daya tawar pemasok yaitu jumlah unit usaha domba tersebut.
pemasok dan kepentingan pelanggan terhadap
pemasok. Lingkungan eksternal makro dibatasi pada Analisis SWOT 4K
politik dan hukum, ekonomi, sosial budaya, dan
teknologi. Hasil analisis lingkungan eksternal makro Helms et al. (2011) menyebutkan bahwa analisis
dan mikro diperoleh beberapa faktor strategis yang SWOT merupakan potret dari suatu titik waktu.
digolongkan pada peluang dan ancaman. Faktor Lingkungan terus berubah dan strategi baru juga
tersebut selanjutnya diberi bobot dan rating serta mengubah kekuatan dan kelemahan internal
dihitung nilai skor terbobotnya. Hasil matriks total nilai perusahaan. Melakukan analisis lingkungan diperlukan
tertimbang eksternal (Tabel 3) menunjukkan bahwa secara teratur untuk memperbarui analisis SWOT 4K.
peluang utama yang paling besar pengaruhnya terhadap Hasil perhitungan, diketahui posisi CV Mitra Tani Farm
pengembangan usaha sapi potong adalah kebijakan pada Matriks SWOT 4K yaitu pada kuadran I (Gambar
pemerintah dalam program swasembada daging dan 2). Kuadran I terbentuk oleh potongan sumbu horizontal
program revitalisasi pertanian dengan bobot 0,36 dan dan vertikal yang positif. Koordinat CV Mitra Tani
peringkat 3, skor terbobot 1,09. Hasil faktor strategis Farm (2,36;3,67) terbentuk dari nilai tertimbang (skor
eksternal, ancaman utama yang harus diperhatikan terbobot) kekuatan yang lebih besar dibanding skor
yaitu tingginya daya tawar pembeli dengan nilai bobot terbobot kelemahan, disaat yang sama skor terbobot
0,35 dan peringkat 4, serta skor terbobot 1,38. peluang lebih besar dibanding skor terbobot ancaman.
CV Mitra Tani Farm berada pada kuadran satu sehingga
Analisis Lingkungan Internal dianjurkan untuk menerapkan strategi pertumbuhan
karena sesuai dengan kekuatan perusahaan yang
Analisis internal perusahaan dilakukan dengan dimiliki dan besarnya peluang bisnis yang ada.
melakukan identifikasi mengenai faktor-faktor CV Mitra Tani Farm dapat memperbesar usaha sapi
yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan potongnya dengan memanfaatkan keunggulan bersaing
dalam menghadapi peluang dan ancaman yang ada. yang telah berhasil dibangun.
Hasil wawancara dan diskusi maka diperoleh faktor
strategis internal yang digolongkan menjadi kekuatan Muhammad (2008) strategi pertumbuhan dapat
dan kelemahan, kemudian diberi bobot dan skor, dibedakan, yaitu pengembangan pasar, penetrasi pasar,
sehingga skor terbobot dapat diketahui. Pada Tabel 4 pengembangan produk, integrasi ke depan, integrasi
merupakan evaluasi faktor internal yang menjelaskan ke belakang, integrasi horizontal, dan diversifikasi
kekuatan utama yaitu reputasi CV Mitra Tani Farm konsentrik. Hasil analisis kekuatan dan peluang
dimata stakeholder sangat baik dengan bobot 0,35 yang dimiliki CV Mitra Tani Farm strategi yang
dan nilai peringkat 4, skor terbobot 1,4. Total nilai dipilih, yaitu pengembangan pasar, pengembangan
tertimbang internal yang menjadi kelemahan utama produk, dan diversifikasi konsentrik. Hasil analisis
adalah manajemen yang belum fokus pada unit bisnis yang dilakukan maka strategi utama untuk mengatasi
sapi potong dengan bobot 0,35 dan nilai peringkat 1, masalah pembayaran yang kurang aman yaitu dengan
diperoleh skor terbobot 0,35. Unit bisnis sapi potong pengembangan pasar. Strategi pengembangan pasar
merupakan salah satu unit bisnis CV Mitra Tani dilakukan dengan memasarkan produk pada pasar yang
Farm yang didirikan setelah unit usaha utama yaitu lebih luas atau jauh wilayah geografisnya dengan sistem
penggemukan domba. Oleh karena itu, CV Mitra Tani pembayaran yang berbeda dari pasar sebelumnya.

Tabel 2. Rekapitulasi hasil analisis industri usaha sapi potong skala menengah
Variabel Total skor Intensitas persaingan Peringkat
Ancaman pendatang baru 2,02 Rendah V
Persaingan antar perusahaan sejenis 3,48 Sedang II
Ancaman produk pengganti 3,31 Sedang III
Kekuatan tawar menawar pembeli 3,97 Tinggi I
Kekuatan tawar menawar pemasok 3,11 Sedang IV
Intensitas persaingan 3,18 Sedang

Jurnal Manajemen & Agribisnis, Vol. 10 No. 2, Juli 2013 113


Tabel 3. Matriks total nilai tertimbang eksternal
Nilai
Faktor-faktor strategis eksternal Bobot Peringkat
tertimbang
Peluang
1 Tingginya konsumsi daging sapi saat perayaan hari besar keagamaan 0,31 4 1,23
2 Program nasional dan kebijakan pemda Kabupaten Bogor 0,36 3 1,09
3 Letak Kabupaten Bogor cukup strategis 0,33 3 0,99
Jumlah peluang 1,00 3,31
Ancaman
1 Tingkat inflasi 0,32 4 1,29
2 Infrastruktur belum maksimal 0,33 3 1,00
3 Tingginya daya tawar pembeli 0,35 4 1,38
Jumlah ancaman 1,00 1,38
Selisih peluang-ancaman 1,93

Tabel 4. Matriks total nilai tertimbang internal


Nilai
Faktor-faktor strategis eksternal Bobot Peringkat
tertimbang
Kekuatan
1 Efisiensi produksi 0,32 3 0,96
2 Reputasi CV. Mitra Tani Farm sangat baik 0,35 4 1,40
3 Jaringan pemasaran yang luas 0,33 5 1,65
Jumlah kekuatan 1,00 4,01
Kelemahan
1 Modal terbatas 0,34 2 0,68
2 Saluran distribusi yang belum efektif 0,31 2 0,62
4 Manajemen kurang fokus pada unit bisnis sapi potong 0,35 1 0,35
Jumlah kelemahan 1,00 1,65
Selisih kekuatan-kelemahan 2,36

Penetapan Pemilihan Strategi dengan QSPM pengembangan pasar meliputi pengenalan produk atau
jasa yang ada saat ini ke wilayah-wilayah geografis
Pemilihan strategi yang dihasilkan QSPM merupakan baru (David, 2009). CV Mitra Tani Farm membagi
strategi yang diandalkan dan menjadi pilihan untuk pasar usaha sapi potongan dalam dua jenis, yaitu pasar
menghadapi peluang dan ancaman, serta kekuatan dan harian dan pasar tahunan (qurban). Pasar harian CV
kelemahan yang dimiliki oleh CV Mitra Tani Farm. Mitra Tani Farm sudah saatnya melebarkan sayap
Sesuai analisis QSPM, alternatif tersebut ditentukan usahanya tidak hanya memasok pasar di Ciampea dan
berdasarkan tingkat ketertarikan kepada lingkungan Darmaga, tetapi masuk ke beberapa pasar di kota dan
internal dan eksternal usaha sapi potong CV Mitra Kabupaten Bogor. Pasar tahunan/qurban sudah saatnya
Tani Farm sehingga alternatif tersebut dapat dilakukan CV Mitra Tani Farm memperkenalkan produknya dan
berdasarkan tingkat kepentingannya. memasok hewan qurban tidak hanya di Jabodetabek,
tetapi sampai ke Jawa Barat dan Sumatera.
Hasil matriks QSPM pada Tabel 5 diperoleh urutan
strategi yang memiliki TAS tertinggi adalah 1) strategi
Tabel 5. Hasil penetapan pemilihan strategi CV Mitra
perluasan pasar (2,98); 2) strategi pengembangan
Tani Farm dengan menggunakan QSPM
produk (2,86); dan 3) strategi diversifikasi konsentrik
Strategi Nilai TAS Prioritas
(2,63). Strategi tersebut dipilih berdasarkan faktor-
Perluasan pasar 2,98 1
faktor kunci strategis yang dapat memengaruhi aktivitas
Diversifikasi konsentrik 2,32 3
bisnis perusahaan serta kemampuan perusahaan dalam
mengimplementasikan strategi tersebut. Strategi Pengembangan produk 2,67 2

114 Jurnal Manajemen & Agribisnis, Vol. 10 No. 2, Juli 2013


Peluang

CV Mitra Tani Farm (2,36 ; 1,93)


4

2
Kuadran II Kuadran I
Stabilisasi Pertumbuhan
1

Kelemahan Kekuatan
1 2 3 4
Kuadran IV Kuadran III
Diversifikasi Defensif

Ancaman

Gambar 2. Matriks SWOT Empat Kuadran CV Mitra Tani Farm

Strategi pengembangan produk adalah strategi KESIMPULAN DAN SARAN


yang dilakukan oleh perusahaan yang bertujuan
meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki Kesimpulan
atau memodifikasi produk yang sudah ada. Banyak
produk olahan yang dapat dihasilkan dari komoditas Hasil analisis dan informasi mengenai penelitian
sapi potong, mulai dari bakso, dendeng, abon, kerajinan ini maka dapat disimpulkan bahwa CV Mitra Tani
dari kulit, dan lain sebagainya. Selain pasarnya yang Farm berada pada kuadran pertama yaitu kuadran
terbuka lebar, mengolah komoditas sapi potong akan pertumbuhan (growth) pada SWOT 4K. Strategi
memberikan nilai tambah sehingga margin yang pertumbuhan meliputi strategi pengembangan produk,
diperoleh lebih tinggi. Diversifikasi konsentrik terjadi strategi pengembangan pasar, dan strategi diversifikasi
jika perusahaan memutuskan melakukan ekspansi konsentrik. Hasil strategi prioritas yang dihasilkan
usaha dengan menambah unit usaha baru, baik menggunakan pendekatan matriks perencanaan
dengan cara pertumbuhan internal maupun akuisisi strategis kuantitatif (QSPM) adalah strategi perluasan
pada bidang usaha yang masih memiliki keterkaitan pasar, pengembangan produk, dan strategi diversifikasi
langsung maupun tidak langsung dengan bidang usaha konsentrik. Strategi tersebut diarahkan untuk
sebelumnya yang telah dimiliki. pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Apabila
melakukan strategi perluasan pasar terlebih dahulu
Strategi diversifikasi konsentrik merupakan suatu maka akan menunjang strategi lainnya baik dalam
upaya pengukuhan atau menstabilkan usaha dengan pendanaan dan jaringan pemasaran.
strategi yang telah dilakukan sebelumnya yaitu strategi
pengembangan produk dengan mengolah daging Saran
sapi. Pembentukan unit usaha ini memungkinkan CV
Mitra Tani Farm menjadi lebih fokus pada unit usaha Beberapa saran yang diusulkan untuk dapat
sapi potong dan olahannya sehingga kinerja dan profit dipertimbangkan oleh CV Mitra Tani Farm dalam
perusahaan terus berkembang. melaksanakan strategi pengembangan usaha sapi
potong, yaitu untuk menjalankan strategi perluasan
pasar, CV Mitra Tani Farm perlu melakukan trobosan
promosi yang unik terutama untuk pasar tahunan
yang notabene merupakan perorangan atau keluarga.

Jurnal Manajemen & Agribisnis, Vol. 10 No. 2, Juli 2013 115


Selanjutnya, untuk strategi pengembangan produk, Aziz MY. 2010. Strategi pengembangan pola kemitraan
sebaiknya CV Mitra Tani Farm membuat produk ayam broiler CV Pie Tiek Koe Farm [tesis].
olahan daging sapi yang unik dan masih jarang di pasar Bogor: Program pascasarjana Manjemen dan
saat ini. Misalnya membuat somay daging sapi, atau Bisnis, Institut Pertanian Bogor.
pempek isi daging sapi, dan lain-lain. David FR. 2009. Strategic Management. Ed ke-12.
Dono Sunardi, alih bahasa. Jakarta: Salemba
Selain itu, beberapa rekomendasi implikasi manajerial Empat.
yang dapat dilakukan oleh CV Mitra Tani Farm dalam Helms MM, Rodrı´guez MA, Rios LDS, Hargrave W.
penerapan strategi pengembangkan usaha sapi potong 2011. Entrepreneurial potential in Argentina: A
ke depan meliputi: pengembangan pasar (mencari SWOT analysis. International Business Journal
informasi dan memperluas jaringan di wilayah 21(3) :269–287.
geografis baru; rekrutmen untuk tenaga penjual). Di Nugraha CS. 2010. Strategi pengembangan usaha
samping itu, pengembangan produk (mempelajari peternakan sapi potong di PT Andini Persada
berbagai tekonologi untuk pengolahan daging; Sejahtera [tesis]. Bogor: Program pascasarjana
mengadakan pelatihan untuk peningkatan kompetensi Manjemen dan Bisnis, Institut Pertanian Bogor.
SDM; pembelian sarana dan prasarana peralatan Muhammad S. 2008. Manajemen Strategik, Konsep
mesin).Di sisi lain, diperlukan diversifikasi konsentrik dan Kasus. Edisi Ke-4. Yogyakarta:Sekolah
(rekruitmen pegawai untuk unit usaha baru; menambah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
sarana dan prasarana untuk unit usaha baru; membuat Porter ME. 1999. Strategi Bersaing: Teknik
masterplan unit usaha baru). Menganalisis Industri dan Pesaing. Agus
Maulana, penerjemah. Jakarta: Erlangga.
Pierce JA, Robinson RB. 2008. Manajemen Strategik:
DAFTAR PUSTAKA Formulasi, Implementasi dan Pengendalian.
Jakarta: Binarupa Aksara.
Aziz MA. 1993. Agroindustri Sapi Potong. Prospek Wheelen TL, Hunger JD. 2005. Manajemen Strategis.
Pengembangan pada PJPT II. Jakarta: PT Insan Julianto Agung, penerjemah. Edisi Ke-5.
Mitra Setyamandiri. Terjemahan dari: Strategic Management.
Yogyakarta: ANDI.

116 Jurnal Manajemen & Agribisnis, Vol. 10 No. 2, Juli 2013

Anda mungkin juga menyukai