Contoh Sinopsis
Contoh Sinopsis
Contoh Sinopsis
PERBUATAN MANUSIA
SINOPSIS
HOTMARTUA NASUTION
NIM. 11732100581
Program S1
Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Fakultas Ushuluddin
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Tahun 2022 M / 1443 H
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Ahmad Mustafa Adnan, Problematika Menafsirkan Al-Qur`an, Semarang : CV. Toha Putra 1993), Cet,
hlm.9
2
Nashruddin Baidan, Metode Penafsiran Al-Qur' n. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002),hlm. 2
3
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur' n Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat,
Bandung, Mizan, 1996, hlm. 71.
Meskipun demikian, dalam memahami al-Qur' n umat Islam sering
menemukan kesulitan. Hal ini karena ada ayat-ayat tertentu yang sukar dimengerti
maksud dan kandungannya atau artinya. Disinilah fugsi Tafsir sebagai kunci
untuk membuka gudang simpanan yang tertimbun dalam al Qur' n yang sangat
diperlukan. Dan karena fungsinya yang esensial, maka Tafsir sudah sepantasnya
sebagai ilmu yang paling tinggi derajatnya.4
Satu di antara ribuan kosakata atau term menarik yang tertulis dalam al-
Qur' n adalah kata basy r dan nadz r yang artinya pemberi kabar gembira dan
pemberi peringatan. Merujuk pada kitab Mu'jam al-Mufahraz li alf dz al-Qur' n,
kata basyr dalam al-Qur' n terdapat dalam 9 ayat dalam 8 Surat, kemudian lafazh
mubasy r terdapat dalam 9 ayat pada 9 Surat dalam al Qur' n. Sedangkan kata
nadz r terdapat dalam 40 Ayat pada 27 Surat dan lafazh mundzirun tardapat dalam
15 Ayat pada 13 Surat dalam al-Qur' n."5
Kata basy r berasal dari kata basysyara ( ) dan absyara yang mana dalam
kamus "al-Munjid" kata ini berarti menyampaikan kabar yang menggembirakan
(al-Busyro).6 Sedangkan kata nadz r berasal dari kata ) yang memiliki kesamaan
arti dengan lafazh a'lama ( ) dan khadzdzara ( ) yaitu memberi peringatan. 7
Sebagai contoh yaitu Firman Allah Swt :
4
Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Qur'an, Bogor, Litera Antara Nusa, 2010, Muhammad Fuad
Abdul Baqiy, Mu'jam al-Mufahras i Alfach al-Qur' n al-Karim, him. 327.
5
Muhammad Fuad Abdul Baqiy, Mu'jam al-Mufahras li Alfazh al-Qur' n al-Karim, hlm. 327. Daar al-Hadis,
Kairo, hlm.120 dan 693.
6
Louis Ma'luf al-Yassu'i dkk, Kamus al-Munjid, Daru Al-masyriq, Beirut, Libanon, 2007, hlm. 38.
7
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir, Pustaka Progressif, Yogyakarta, 1997, hlm. 1405.
Kata basy r(i) berasal dari akar kata ba syin ra () yang derivasinya
membentuk beberapa kata antara lain: basyar () yang berarti manusia, dalam
firman Allah:
Selanjutnya yang juga merupakan derivasi dari akar kata ba syin ra)
adalah lafazh mubasyarah, berarti hubungan suami istri seperti pada Q.S. Al-
baqarah ayat: 187
Selain dua kata diatas dari akar kata ba syin ra ( ) juga membentuk
beberapa lafazh yaitu basyarah (bagian luar kulit manusia). bisyr (keceriaan
wajah), busyra (kabar gembira), basysyara (menampakkan hasil ) dan lain lain.8
Ibn Faris (329-395H) menyatakan bahwa akar kata memiliki arti dasar
muncul atau terlihatnya sesuatu bersama keindahan "9
8
Ibrahim Musthafa, dkk (Majma' Al-Lughah Al-Arabiyah Mesir), al-Mu'jam al-Wasith, Dar al-Da'wah,
Istanbul, 1989, hlm.57-58.
9
Abu al-husyain Ahmad in Zakaruya, Maqayis AL-luGHAH, Tahqiq,Abd al-Salam Muhmmad Harun, Dar al-
Fikr, Beirut,1979M/1399 H Jilid,I,hlm.251.
). Berdasarkan dari makna dasar inilah makna-makna derivasi kata bi synr
( ) disandarkan. Sedangkan makna dari basysyara seperti . dalam kalimat baik (
) بشرت فالنا ابشرة تبشيراadalah memberi kabur baik.
Al-R ghib Al-Asfah ni (w.502H) lebih melihat kata basyarah yang berarti
"kulit luar yang terlihat" sebagai pusat arti/makna akar kata ba syin ra.
Menurutnya, manusia disebut basyar () karena kulitnya yang terlihat jelas tanpa
terhalang oleh rambut, berbeda dengan hewan yang tertutup oleh rambut ataupun
bulu. Maka tidak mengherankan pula ketika menjelaskan makna kata kerja
absyara ( ) dan basy-syara ( ), yang menjadi muasal kata basy r, beliau
memaknainya dengan "memberikan kabar gembira yang membuat kulit muka
menjadi berseri-seri, hal ini dikarenakan jiwa manusia ketika dalam kondisi
bergembira darahnya menyebar di permukaan kulit mukanya sebagai mana
tersebarnya air getah pada batang pohon". Al-Asfah ny menambahkan bahwa apa-
apa yang dibawa oleh seorang pembawa berita gembira (mubasysyir) disebut
dengan busyr ( ) atau bisy rah ( ), 10
Artinya: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu telah
menurunkannya (al-Qur' n) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan
apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi
orang-orang yang beriman.
Secara lebih tajam dan spesifik beliau menyatakan bahwa menurut tradisi
bahasa Arab kata al-bisyarah ( ) diartikan sebagai "pemberitahuan kepada
seseorang tentang berita yang belum pernah diketahuinya dan dapat membuatnya
gembira, sebelum dia mendengarnya dari orang lain atau mengetahuinya dari
orang lain." 11
10
Ab al-Qasm Al-Ragb Al-Asfah ni, Mufrad al-Fath Al-Qur`an,(Software Al-Maktabah Al-Sh mela Edisi 3.13)
11
Muhammad Ibn Jarir Ibn Yazid ibn Katsir bin Ghalib al-Amily, Abu Ja`far at-Thabary, Jami`ul Bayan `an
ta`wil al-Qur`an, Muassasah R-risalah,2000, Juz.II.hlm.393
Kata nadz r () menurut Ibnu Faris, berasal dari akar kata nun dzal ra ( )
yang menunjukkan pada makna dasar menakut-nakuti () maupun
ketakutan.12Adapun indzar memiliki arti yang kurang lebih sama dengan kata
iblagh yakni penyampaian informasi. Bedanya, yang pertama hampir selalu
digunakan untuk menyampaikan berita yang menakutkan. Sementara Al-Raghib
al-Asfahaniy menjelaskan bahwa kata al-nadz r maupun al-mundzir adalah segala
sesuatu yang dapat memberikan peringatan (indzar) baik berupa manusia ataupun
bukan. Selain kata nadz r akar kata nun dzal ra ( ) juga membentuk beberapa kata
yaitu antara lain: nadzara ( ) yang berarti bernadzar,
B. Penegasan Istiah
12
Abu al-Husayn Ahmad ibn Faris ibn Zakariya,Maqayis al-Lughah at-Tahqiq, Abd al-Salam Muhammad
Harun, Dar al-Fikr, Beirut,1979 M/1399 H,Jilid 5,hlm.141
13
Ahmad Warso Munawwir, Kamus Al-Munawwir, Pustaka Progresif, Yogyakarta.1997,hlm.1405
1. Basy r
Kata Basy r berasal dari kata kerja absyara ( ) dan basy-syara ( ), yang
menurut Al-Asfahany kata tersebut mempunyai makna "memberikan
kabar gembira yang membuat kulit muka menjadi berseri seri, hal ini
dikarenakan jiwa manusia ketika dalam kondisi bergembira darahnya
menyebar di permukaan kulit mukanya sebagai mana tersebarnya air getah
pada batang pohon.14
2. Tahlili
14
Ab al-Qasim Al-Ragb Al-Asfah ni, Mufradhat al-Qur`an,(Sofware Al-Maktabah As-Syamilah) Edisi 3.13)
15
Ibnu Faris, Mu`jam Muqayyas al-Lugah, Beirut Darul Ihya`At-turats Al-Arab,2001, hlm.28
16
Ibid,hlm.65
Berdasarkan keterangan tersebut, maka yang akan menjadi materi inti
pembahasan penelitian ini adalah ayat-ayat sebagai berikut:
2. Mengetahui hikmah yang terkandung dalam penafsiran atau makna dari kata
baryr dan nadz r, sehingga dapat menjadi petunjuk dan maslahat bagi kehidupan
manusia.
1. Penelitian ini merupakan langkah awal secara teoritis dalam mengkaji Al-Qur'
n secara tematik dan sebagai upaya untuk mengembangkan kajian terhadap al-
Qur' n
E. Daftar Kepustakaan
Ahmad Mustafa Adnan, Problematika Menafsirkan Al-Qur`an,
Semarang : CV. Toha Putra 1993),
Nashruddin Baidan, Metode Penafsiran Al-Qur' n. (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2002)
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur' n Fungsi dan Peran Wahyu
Dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung, Mizan, 1996
Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Qur'an, Bogor, Litera Antara
Nusa, 2010, Muhammad Fuad Abdul Baqiy, Mu'jam al-Mufahras i Alfach al-Qur'
n al-Karim.
Louis Ma'luf al-Yassu'i dkk, Kamus al-Munjid, Daru Al-masyriq, Beirut,
Libanon, 2007
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir, Pustaka Progressif,
Yogyakarta, 1997
Ibrahim Musthafa, dkk (Majma' Al-Lughah Al-Arabiyah Mesir), al-
Mu'jam al-Wasith, Dar al-Da'wah, Istanbul, 1989
Abu al-husyain Ahmad in Zakaruya, Maqayis AL-luGHAH, Tahqiq,Abd
al-Salam Muhmmad Harun, Dar al-Fikr, Beirut,1979M/1399 H.
Ab al-Qasm Al-Ragb Al-Asfah ni, Mufrad al-Fath Al-Qur`an,(Software
Al-Maktabah Al-Sh mela Edisi 3.13)
Muhammad Ibn Jarir Ibn Yazid ibn Katsir bin Ghalib al-Amily, Abu Ja`far
at-Thabary, Jami`ul Bayan `an ta`wil al-Qur`an, Muassasah R-risalah,2000
Abu al-Husayn Ahmad ibn Faris ibn Zakariya,Maqayis al-Lughah at-
Tahqiq, Abd al-Salam Muhammad Harun, Dar al-Fikr, Beirut,1979 M/1399 H.
Ibnu Faris, Mu`jam Muqayyas al-Lugah, Beirut Darul Ihya`At-turats Al-
Arab,2001