MPI.1 - Surveilans TGC - Akt5
MPI.1 - Surveilans TGC - Akt5
MPI.1 - Surveilans TGC - Akt5
https://quizizz.com/join?gc=139333
4
Melakukan Surveilans
Penyakit Menular
Potensial KLB dan Wabah
Indikator Hasil Belajar (IHB)
MP1 o Pengertian
o Riwayat Alamiah
Dasar-Dasar
Penyakit
Epidemiologi o Ukuran-ukuran
Epidemiologi
o Pengertian SE
o Manfaat SE
MP2
o Langkah-langkah SE
Konsep Dasar o Sumber, jenis, alur data
Surveilans dan cara pelaporan
Epidemiologi o Pulta-Lahta-Sista-
Desiminasi Informasi
o Kelengkapan dan
Ketepatan Laporan
Materi Pokok /sub materi pokok
MP 4 o Respon Tindakan
Respon tindakan penanggulangan
penanggulangan
Host
Agent Environment
Agent : Lingkungan :
o biologi Host o Fisik
o Kimia o demografi (iklim,geologi)
o Nutrisi o biologi o Biologi (vektor)
o Fisik o sosial ekonomi o Sosioekonomi
(kepadatan
o Mekanik hunian,
Interaksi Triangel Epidemiologi
Kronis
Gejala penyakit tampak
Horison klinis
LINGKUNGAN
Sembuh Cacat
PEJAMU AGENT
Sembuh sempurna
Pop IR CFR
No Kota Risk Kasus o/oo Mati o/o
Pertanyaanya :
“ Kota mana yg memiliki masalah DBD terbesar“
Rasio :
adalah ukuran perbandingan antara dua kejadian dimana
numerator bukan bagian dari denominator
Rasio = X/Y
Contoh :
Jumlah Penduduk Laki-laki = 120.000 orang
Jumlah Penduduk Perempuan = 125.000 orang
Berapa sex ratio penduduk laki-laki terhadap perempuan ??
Rumus : X X 100%
(X+Y)
Contoh :
Jumlah kasus TB perempuan = 30
Jumlah kasus TB laki–laki = 70
Contoh :
Pada tahun 2019, ada 100 kasus demam berdarah di suatu kota yang berpenduduk
1.250.000 orang.
Berapa rate kasus demam berdarah di kota itu ?
1. Insidens
merefleksikan jumlah kasus baru (insidens) yang
berkembang dalam suatu periode waktu diantara
populasi yang berisiko
Yang dimaksud kasus baru adalah perubahan status dari
sehat menjadi sakit
Periode waktu adalah jumlah waktu yang diamati selama
sehat hingga menjadi sakit
Populasi berisiko adalah sekelompok orang yang secara
epidemiologis memiliki risiko menderita sakit
Insidens Rate
Jumlah kasus baru setiap penyakit yang terjadi selama periode waktu
tertentu dalam suatu populasiyang berisiko terkena penyakit tersebut
Jumlah kasus baru penyakit yang terjadi pada populasi selama jangka waktu tertentu
X 1000
Jumlah orang yang berisiko terkena penyakit selama periode waktu tertentu
Dalam angka ini, hasilnya telah dikalikan dengan 1.000 sehingga kita dapat
menyatakan kejadian per 1.000 orang
Attack Rate
Attack rate berguna untuk membandingkan risiko penyakit pada kelompok dengan
eksposur yang berbeda. Tingkat serangan bisa spesifik untuk eksposure tertentu.
Istilah lain dari insiden rate yang biasanya digunakan saat kondisi epidemic/KLB
Contoh :
Di sebuah desa sedang mengadakan kegiatan syukuran, mereka memotong sapi
untuk dikonsumsi sebagai lauk, 15 orang yang bertugas memotong dan mengolah
daging sapi tersebut, beberapa hari kemudian sebanyak 4 orang warga
melaporkan adanya koreng kehitaman yang muncul di kulit mereka, dicurigai
mereka terkena antraks kulit.
Berapa Attack Rate orang yang terkena antraks kulit?
Note : 20 kasus itu sudah termasuk 3 kasus di bulan Juni (point prevalent)
Perbandingan Insidens dan Prevalens
INSIDENS PREVALENS
❑ Hanya menghitung kasus baru ❑ Menghitung kasus yang ada
❑ Tingkat tidak bergantung durasi (kasus lama dan baru)
rata- rata penyakit ❑ Bergantung pada rata- rata
❑ Dapat diukur sebagai rate atau (durasi) sakit
proporsi ❑ Selalu diukur sebagai proporsi
❑ Merefleksikan kemungkinan ❑ Merefleksikan kemungkinan
menjadi penyakit satu waktu terjadi penyakit pada
tertentu sepanjang waktu
❑ Lebih disukai bila melakukan ❑ Lebih disukai bila studi utilisasi
studi etiologi penyakitit pelayanan kesehatan
3. Mortalitas
CDC
Surveilans Kesehatan
(Permenkes No 45 Tahun 2014)
Epidemiologi
Relevan
Arah Proses Valid
Manajemen Pengumpulan
Reliabel
Data
Lengkap
Tepat Waktu
Cara Pengumpulan Data
✓ Lakukan penghitungan
✓ Dari semua sumber yg ada
✓ Kelompokkan data menurut karakteristik
Orang, Tempat dan waktu
Kompilasi Validasi Transformasi Pengolahan
data data data data
Tidak sama
Kompilasi Validasi Transfor- Pengolahan
data data masi data data
Manual
Komputer
Pengolahan data
komplek (hubungan)
- hubungan dua variabel
(bivariat)
- hubungan lebih dari dua
variable(multivariat
LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA
Editing
Apakah data
sudah lengkap atau masih
Coding
ada yang kurang/kosong, Kegiatan Tabulating
cukup jelas untuk pengkodean
dibaca/masih ada terhadap data memasukkan data ke
sehingga dalam tabel–tabel
kesalahan
memudahkan untuk dan mengatur angka
semua catatan dapat – angka,atau
dipahami dilakukan analisis
menyajikan data
konsisten (sesuai yang dalam bentuk tabel
diinginkan) untuk memudahkan
cukup seragam (misalnya analisis maupun
satuan yang digunakan) pelaporan
data yang ekstrim
Penyajian Data
Misal :
▪ Sebagian besar (..%) bumil yang mendapat
pelayanan K-1 telah imunisasi TT-1
▪ 3 diantara 30 orang penderita Kholera dari
desa A
TABEL
Yaitu visualisasikan atau menyajikan hasil Analisis data
dengan menggunakan tabel/ matriks dari yg sederhana
- kompleks
- Bentuk tabel :
✓ Matriks
✓ Tabel
- Sederhana ( oneway tabulation )
- Silang (twoway tabulation )
- Berganda (threeway tabulation)
Penyajian Tabulair
Judul Tabel
Singkat, jelas & relevan serta menjelaskan
Apa yg disajikan ?
Dimana peristiwanya ? dan
Kapan kejadiannya ?
Contoh bentuk tabel Sederhana
(one-way tabulation)
1.Campak 50 62,5
2. Difteria 2 2,5
3. Pertusis 15 18,7
4. Tetanus Neonatorum 10 12,5
5. Meningitis TBC 0 0
6. Hepatitis B 3 3,8
Jumlah 80 100
Hasil pengobatan
Desa PMO aktif PMO tdk aktif
sembuh lkp Tdk lkp sembuh Lkp Tdk lkp
1. Seluang 4 2 0 1 1 5
2. N i l a 3 2 1 1 1 3
3. Baung 5 0 0 0 0 4
4. Emas 2 3 1 0 1 3
Jumlah 14 7 2 2 3 15
Keterangan: PMO= Pengawas Menelan Obat, lkp = lengkap
Sumber : Pengelola Program TB-Paru Puskesmas Aruan
Grafik
Judul Grafik
• Singkat, jelas & relevan serta menjelaskan
Apa yg disajikan ?
Dimana peristiwanya ? dan
Kapan kejadianya ?
Bentuk Grafik
1. Garis
2. Batang
- Histogram
- Bar diagram
3. Lingkaran (Pie)
4. Pencar (Scatter)
5. Gambar (Pictogram)
6. Peta (Cartogram)/Map
- Plot
- Area
Tujuan & Manfaat dari Bentuk
Presentasi Grafik
No Grafik Tujuan dan Manfaat
1 Garis Untuk menggambarkan Trend/perkembangan suatu nilai dari waktu
ke waktu
2 Batang
- Histogram - digunakan bila kita menekankan nilai tertinggi &
terendah atau distribusi nilai untuk satu variable
- sering digunakan untuk menggambarkan distribusi
frekuensi. Batang-batangnya saling melekat atau
berhimpitan
- Sebelum membuat histogram, perlu disiapkan
terlebih dahulu kelompok data yang skalanya
bersifat kontinu (misalnya: data pengukuran berat
badan, tinggi badan, kadar Hb, dll).
160 70
145
140 60 58,72
120 50 49
109
100
40 39,83
80
30 30,38
71
60 60
52 20 18,82
40 44
38
32
27 10
20 6,09
0
0
1967 1976 1986 1992 1997 2002 2007 2012 2017 2020 1989 1990 1991 1992 1993 1994
Contoh-contoh grafik garis
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN RAWAT INAP DI JUMLAH PUSKESMAS, PUSKESMAS PEMBANTU DAN PUSKESMAS
R.S. PENYAKIT TETANUS NEONATARUM DI RS KELILING, DI INDONESIA TAHUN 1989 - 1994
TAHUN 1989 - 1993
25
Ribuan
1200 20
1000 15
800
10
600
400 5
200
0
1989 1990 1991 1992 1993 1994
0
Puskesmas 5,563 5,656 5,976 6,224 6,954 6,984
1989 1990 1991 1992 1993
Pustu 13,415 15,437 15,944 18,264 19,977 20,466
KEMATIAN
Pusling 0 0 0 5,623 6,024 6,382
KASUS
Contoh-contoh grafik garis
40
25
20 30
15
20
10
10
5
0
0
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
IR CFR Tahun
Contoh-contoh grafik Batang
Frekuensi Histogram
Grafik Batang Tunggal
JUMLAH KASUS KLB DHF DI INDONESIA MENURUT BULAN
SELAMA JANUARI - DESEMBER 1995
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MENURUT JENIS TENAGA
DI INDONESIA TAHUN 1994
30
138,816
140
20
120
10
100 92,212
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES 80
23 25 14 11 12 2 5 6 6 7 3 7 60 48,488
40 35,547
20 16,648
6,879 5,462 3,948 2,003
0
Dr.Ahli Dr.Gigi Sarkes Paramedis Non Medis
lain Non Perwt
Contoh Grafik Lingkaran (Pie)
15 5 NAKES NAKES
42,8% 57,9%
25
DUKUN
30 28,6%
LAIN-LAIN DUKUN
LAIN-LAIN
28,6% 10,5%
31,6%
Th 2004,153 Juta Th 2014,200Juta
= Perempuan
= Laki-laki
KELENGKAPAN LAPORAN MINGGUAN PUSKESMAS
MENURUT KAB/KOTA DI PROPINSI LAMPUNG, 2007-2009
2008 TULANGBAWANG
WAY KANAN
2007 TULANGBAWANG
LAMPUNG TENGAH
LAMPUNG UTARA
KOTA METRO
WAY KANAN
KOTA METRO
LAMPUNG BARAT
LAMPUNG TIMUR
LAMPUNG SELATAN
W AY KANA N
2009
LA MPUNG T ENG AH
LA MPUNG UT ARA
KOT A MET RO
LA MPUNG BA RAT
LA MPUNG T IMUR
TANG G AMUS
Analisis deskriptif terhadap variabel waktu pada sebuah data surveilans dapat menggali atau Analisis
deskriptif terhadap variabel tempat pada sebuah data surveilans dapat menggali atau menguraikan
diantaranya yaitu:
a) Angka absolut jumlah kasus berdasarkan tempat lokasi / wilayah admistrasi.
b) Proporsi dan ratio kasus berdasarkan tempat / lokasi (berdasarkan wilayah administrasi; RT, RW,
2. Tempat dusun, desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, negara, berdasarkan geografi: pegunungan,
Analisis pantai, berdasarkan sosiodemografi; perkotaan, desa, industri, pertanian, perkebunan, dll).
Deskriptif c) Nilai minimum, maksimum, rata – rata, median, range, standar deviasi kasus dari data kontinu pada
variabel orang (usia, berat badan, tinggi badan, kadar Hb, dll).
d) Attack Rate berdasarkan wilayah administrasi.
e) Case Fatality Rate menurut wilayah administrasi, dll.
Analisis deskriptif terhadap variabel waktu pada sebuah data surveilans dapat menggali atau
menguraikan diantaranya yaitu:
• Jumlah kasus berdasarkan: menit, jam, tanggal, minggu epidemiologi, bulan, triwulan,
3. Waktu semester, tahun
• Proporsi kasus berdasarkan waktu kejadian. dll.
• Nilai minimum, maksimum, rata – rata, median, mode, range, standar deviasi kasus dari
data kontinu pada variabel waktu (waktu inkubasi, lama masa perawatan, lama KLB).
Interpretasi Data
o Interpretasi diartikan sebagai pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis
terhadap sesuatu, tafsiran
o Interpretasi data adalah proses memberi arti dan signifikansi terhadap analisis
yang dilakukan, menjelaskan pola-pola deskriptif, mencari hubungan dan
keterkaitan antar deskripsi-deskripsi data yang ada (Barnsley & Elis , 1992)
o Interpretasi data tidak dapat dipisahkan dari analisis data sehingga interpretasi
juga merupakan aspek tertentu dari analisis
o Analisis data dan interpretasi data merupakan hal yang saling terkait
o Analisis data merupakan proses untuk pengorganisasian data dalam rangka
mendapatkan pola–pola atau bentuk–bentuk keteraturan
o Sedangkan interpretasi data adalah proses pemberian makna terhadap pola–pola
atau keteraturan–keteraturan yang ditemukan dalam sebuah penelitian atau data
surveilans
DESIMINASI INFORMASI
Kunci
keberhasilan
surveilans.
Bentuk umpan
balik : Ringkasan informasi
atau korektif laporan
yang dikirimkan
Diseminasi yang
baik harus dapat
memberikan informasi yang mudah
dimengerti dan dimanfaatkan dalam
menentukan arah kebijakan kegiatan, upaya
Program terkait
& Pimpinan
D
I → Droplet
R → Sexual
Jalur E → Darah
Transmisi C → Kulit ke kulit, dll
T
Pengertian
Waktu→ Waktu →
Peringatan Kewaspadaan Dini KLB
KELOMPOK 1 KELOMPOK V
KELOMPOK II KELOMPOK IV
KELOMPOK III
PKM GEDUNG MENENG