MPI.1 - Surveilans TGC - Akt5

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 103

MPI 1 Surveilans Penyakit Menular

Potensial KLB dan Wabah


14-Nov-22

https://quizizz.com/join?gc=139333
4

Minds Are Like Parachutes. They Only Function When Open


Hasil Belajar (HB)
Setelah mengikuti pembelajaran ini
perserta mampu

Melakukan Surveilans
Penyakit Menular
Potensial KLB dan Wabah
Indikator Hasil Belajar (IHB)

IHB 1 IHB 2 IHB 3 IHB 4 IHB 5


Menjelaskan Menerapkan Menjelaskan Melakukan Melakukan
dasar - dasar konsep jenis respon deteksi dini
epidemiologi surveilans peny.menular tindakan KLB
epidemiologi dgn pola penanggula
penularannya ngan
Materi Pokok /sub materi pokok

MP1 o Pengertian
o Riwayat Alamiah
Dasar-Dasar
Penyakit
Epidemiologi o Ukuran-ukuran
Epidemiologi

o Pengertian SE
o Manfaat SE
MP2
o Langkah-langkah SE
Konsep Dasar o Sumber, jenis, alur data
Surveilans dan cara pelaporan
Epidemiologi o Pulta-Lahta-Sista-
Desiminasi Informasi
o Kelengkapan dan
Ketepatan Laporan
Materi Pokok /sub materi pokok

MP3 o Potensi Penularan


Jenis penyakit penyakit Potensial KLB
dan Wabah
menular dgn o Mekanisme Penularan
pola penyakit Potensial KLB
penularannya dan Wabah

MP 4 o Respon Tindakan
Respon tindakan penanggulangan
penanggulangan

o Konsep kewaspadaan dini


o Kajian sistematis berbagai
MP 5 penyakit potensial KLB dan
Deteksi Dini KLB Wabah
o Peringatan Kewaspadaan
Dini Jangka Pendek dan
jangka Panjang
Dasar - Dasar EPIDEMIOLOGI
1. Pengertian
Epi = atas
demos = masyarakat
Logos = ilmu
“Ilmu yang mempelajari tentang masyarakat”

Epidemiologi adalah ilmu yang


mempelajari kejadian & penyebaran
penyakit atau masalah kesehatan serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya,
pada sekelompok manusia tertentu.
KONSEP DASAR
Epidemiologic triad

Host

Agent Environment

Different with …. pendekatan medik


Model Gangguan Keseimbangan dari 3 Komponen
Epidemiologi

c. Perubahan pada faktor Lingkungan


menyebabkan mudahnya penyebaran agent
a. Perubahan pada faktor Agent (misalnya pada musim hujan agent penyakit
Terdapat agent baru, jumlah agent demam berdarah bertambah, sehingga
bertambah, terjadi mutasi agent berpotensi menularkan)
dsb. Sehingga kemampuan agent
menginfeksi host bertambah menyebabkan perubahan pada kerentanan
Host (misalnya meningkatnya polusi udara,
penyakit infeksi saluran pernafasan
bertambah karena terjadi kerentanan host
b. Perubahan pada faktor Host pada populasi)
Bertambahnya jumlah orang-orang
yang rentan terhadap suatu agent
mikro organisme tertentu. Pada
keadaan ini proporsi kerentanan host A H
dalam populasi bertambah
Faktor
Faktor Agent Faktor Host Lingkungan

Agent : Lingkungan :
o biologi Host o Fisik
o Kimia o demografi (iklim,geologi)
o Nutrisi o biologi o Biologi (vektor)
o Fisik o sosial ekonomi o Sosioekonomi
(kepadatan
o Mekanik hunian,
Interaksi Triangel Epidemiologi

(Dalam Konsep Riwayat Alamiah Penyakit)


Bibit penyakit Bibit penyakit Meninggal
belum memsuki tubuh telah memasuki tubuh

Kronis
Gejala penyakit tampak

Horison klinis
LINGKUNGAN

Gejala penyakit tidak tampak Carier

Sembuh Cacat
PEJAMU AGENT

Sembuh sempurna

Inkubasi Awal Sakit Sakit berlanjut Masa Penyembuhan

prepatogenesis patogenesis Pasca patogenesis


3. Ukuran Dasar Epidemiologi
Tipe Kuantitas Matematis
Tipe Kuantitas Epidemiologis
Incidence Rate dan CFR DBD

Pop IR CFR
No Kota Risk Kasus o/oo Mati o/o

1 JAKARTA 1.500.000 200 0,13 50 25

2 SURABAYA 800.000 150 0,19 30 20

3 BANJARMASIN 100.000 50 0,50 10 20

Pertanyaanya :
“ Kota mana yg memiliki masalah DBD terbesar“
Rasio :
adalah ukuran perbandingan antara dua kejadian dimana
numerator bukan bagian dari denominator
Rasio = X/Y

Contoh :
Jumlah Penduduk Laki-laki = 120.000 orang
Jumlah Penduduk Perempuan = 125.000 orang
Berapa sex ratio penduduk laki-laki terhadap perempuan ??

Rasionya adalah : 120.000 / 125.000 = 0,96


(artinya rasio penduduk laki – laki dengan penduduk
perempuan hampir seimbang (mendekati angka 1)
Proporsi :
ukuran perbandingan antara satu kondisi /kejadian dengan
keseluruhan kejadian atau
perbandingan dimana pembilang (numerator) selalu merupakan
bagian dari penyebut (denominator)

Rumus : X X 100%
(X+Y)
Contoh :
Jumlah kasus TB perempuan = 30
Jumlah kasus TB laki–laki = 70

Berapa proporsi kasus TB perempuan? 30 / 100 x 100% = 30%


Rate :
ukuran proporsi yang memasukkan unsur periode waktu pengamatan
dalam denominatornya
sehingga ditulis : a / [a+b) x (waktu)]

Rate adalah perbandingan antara jumlah suatu kejadian


terhadap jumlah penduduk yang mempunyai risiko
terhadap kejadian tersebut menyangkut interval waktu.

Contoh :
Pada tahun 2019, ada 100 kasus demam berdarah di suatu kota yang berpenduduk
1.250.000 orang.
Berapa rate kasus demam berdarah di kota itu ?

Rate demam berdarah : 8 kasus per 100.000 orang


Tipe Kuantitas Epidemiologis

1. Insidens
merefleksikan jumlah kasus baru (insidens) yang
berkembang dalam suatu periode waktu diantara
populasi yang berisiko
Yang dimaksud kasus baru adalah perubahan status dari
sehat menjadi sakit
Periode waktu adalah jumlah waktu yang diamati selama
sehat hingga menjadi sakit
Populasi berisiko adalah sekelompok orang yang secara
epidemiologis memiliki risiko menderita sakit
Insidens Rate
Jumlah kasus baru setiap penyakit yang terjadi selama periode waktu
tertentu dalam suatu populasiyang berisiko terkena penyakit tersebut

Insidens Rate per 1000

Jumlah kasus baru penyakit yang terjadi pada populasi selama jangka waktu tertentu
X 1000
Jumlah orang yang berisiko terkena penyakit selama periode waktu tertentu

Dalam angka ini, hasilnya telah dikalikan dengan 1.000 sehingga kita dapat
menyatakan kejadian per 1.000 orang
Attack Rate
Attack rate berguna untuk membandingkan risiko penyakit pada kelompok dengan
eksposur yang berbeda. Tingkat serangan bisa spesifik untuk eksposure tertentu.
Istilah lain dari insiden rate yang biasanya digunakan saat kondisi epidemic/KLB

Jumlah orang yang berisiko mengalami penyakit tertentu


X 1000
Jumlah total orang yang berisiko

Contoh :
Di sebuah desa sedang mengadakan kegiatan syukuran, mereka memotong sapi
untuk dikonsumsi sebagai lauk, 15 orang yang bertugas memotong dan mengolah
daging sapi tersebut, beberapa hari kemudian sebanyak 4 orang warga
melaporkan adanya koreng kehitaman yang muncul di kulit mereka, dicurigai
mereka terkena antraks kulit.
Berapa Attack Rate orang yang terkena antraks kulit?

Jawab : 4/15 x 100% = 27%


Attack Rate kasus Antraks kulit adalah 27%
2. Prevalens

✓merefleksikan jumlah kasus yang ada (kasus baru


dan kasus lama yang ditemukan dalam suatu
populasi dan periode waktu tertentu
✓probabilitas bahwa seorang individu menjadi kasus
(atau menjadi sakit) dalam waktu atau periode
waktu tertentu
✓proporsi individu – individu yang berpenyakit dari
suatu populasi, pada satu titik waktu atau periode
waktu tertentu
Contoh perhitungan :
Berdasakan laporan dari Puskesmas A menunjukkan adanya kejadian Penyakit Jantung
Koroner (PJK) pada periode Januari-Desember 2018. Pada Tanggal 7 Juni 2018 ditemukan
lagi 3 orang pasien yang mengalamai PJK dan selama satu tahun terdapat total kasus
sebanyak 20 orang mengalami PJK. Diketahui jumlah populasi pada bulan Juni 2018
sebanyak 180 orang, sedangkan jumlah total populasi selama tahun 2018 di wilayah kerja
puskesmas A sebanyak 200 orang.

o Point Prevalens = 3 kasus per 180 orang = 3/180 x 100% = 1,67%


o Periode Prevalens = 20 kasus per 200 orang = 20/200 x 100% = 20%

Note : 20 kasus itu sudah termasuk 3 kasus di bulan Juni (point prevalent)
Perbandingan Insidens dan Prevalens

INSIDENS PREVALENS
❑ Hanya menghitung kasus baru ❑ Menghitung kasus yang ada
❑ Tingkat tidak bergantung durasi (kasus lama dan baru)
rata- rata penyakit ❑ Bergantung pada rata- rata
❑ Dapat diukur sebagai rate atau (durasi) sakit
proporsi ❑ Selalu diukur sebagai proporsi
❑ Merefleksikan kemungkinan ❑ Merefleksikan kemungkinan
menjadi penyakit satu waktu terjadi penyakit pada
tertentu sepanjang waktu
❑ Lebih disukai bila melakukan ❑ Lebih disukai bila studi utilisasi
studi etiologi penyakitit pelayanan kesehatan
3. Mortalitas

Merefleksikan jumlah kematian dalam suatu populasi

a. Angka Kematian Kasar = Crude Death Rate (CDR)

∑ kematian per tahun


CDR = X 100
∑ populasi rata-rata pada tahun itu

b. Case Fatality Rate (CFR)

∑ kematian penyakit ttt pd periode ttt


CFR = X 100
∑ penderita penyakit tsb dalam
periode yang sama
MP2

Konsep Dasar o Pengertian SE


o Manfaat SE
Surveilans
o Langkah-Langkah SE
Epidemiologi o Sumber,jenis,alur data dan cara
pelaporan
o Pulta-Lahta-Sista-Diseminasi Informasi
o Kelengkapan dan Ketepatan Laporan
Pengertian Surveilans
Surveilans Kesehatan Masyarakat

CDC
Surveilans Kesehatan
(Permenkes No 45 Tahun 2014)

Kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus


terhadap data dan informasi tentang kejadian
penyakit/masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi
terjadinya peningkatan dan penularan penyakit/masalah
kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna
mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan
secara efektif dan efisien
Bentuk Penyelenggaraan
Surveilans

Indicator Based Surveillance Event Based Surveillance


Sumber data yang terstruktur : Information of potential risk to
• Monthly report from PHC, public health (rumor, media, etc)
Hospital(AFP, VPD)
• Weekly report (EWARS)
• Data Programme
Konsep Dasar Kegiatan

Epidemiologi

❑ Pengumpulan dan Pengolahan Data


❑ Analisis & interpretasi data
❑ Umpan balik, diseminasi yang baik serta
❑ Respon yang cepat
Pentingnya
Pengumpulan Data
Tahapan
paling
menentukan

Relevan
Arah Proses Valid
Manajemen Pengumpulan
Reliabel
Data
Lengkap
Tepat Waktu
Cara Pengumpulan Data

Secara Aktif Secara Pasif


kegiatan surveilans dimana para petugas surveilans
petugas surveilans mendatangi menunggu laporan yang
sumber data, sehingga tidak ada dikirim oleh sumber data
satupun laporan sumber data yang
tidak terekam
Pengolahan Data Data mentah (raw data) diolah menjadi tabel, grafik,
dan peta menurut golongan umur, jenis kelamin,
tempat dan waktu, atau berdasarkan faktor risiko
tertentu, dsb, sesuai dengan kebutuhan

Kompilasi Validasi Transfor Pengolahan


data data masi data Data

✓ Lakukan penghitungan
✓ Dari semua sumber yg ada
✓ Kelompokkan data menurut karakteristik
Orang, Tempat dan waktu
Kompilasi Validasi Transformasi Pengolahan
data data data data

✓ Lakukan pengecekan data


untuk melihat kebenaran &
konsistensinya
✓ Lakukan koreksi sesuai dgn
kondisi yg sebenarnya
Contoh kegiatan Validasi data

Melihat konsistensi data


Hasil kompilasi data kepemilikan dan jenis jamban yang
digunakan masyarakat

Tabel 1: Kepemilikan MCK Tabel 2: Jenis MCK yg dimiliki


Responden
Responden

MCK sendiri  Jenis MCK 


Permanen 50
Ya 100
Tdk Permanen 55
Tdk 20
Total 120 Total 105

Tidak sama
Kompilasi Validasi Transfor- Pengolahan
data data masi data data
Manual
Komputer

Lakukan perubahan variabel menjadi variabel baru


sesuai dg kebutuhan, melalui proses :
✓ Mengubah nilai dari suatu var
✓ Mengelompokkan var kedalam nilai berbeda
✓ Mengelompokkan nilai-nilai var kedalam var. baru
✓ Mengekstraksi sebagian dari nilai dlm variabel
Proses Transformasi Data
▪ Contoh mengubah nilai dari suatu var.
▪ Dari hasil penimbangan 20 bayi yang baru dilahirkan
diperoleh data berat badan bayi (gram) sbb :
2250, 3300, 2450, 2500, 2499, 2550, 2600, 2750, 2525,
2365, 3400, 2625, 2510, 2480, 2725, 2600, 2700, 3000,
3500, 2300

▪ Dalam hal ini nilai BB bayi akan ubah menjadi suatu


variabel yang lebih informatif yaitu BBLR dengan
menggunakan standard < 2500 grm

Bayi BBLR = 5 org


Bayi tdk BBLR = 15 org
Proses Transformasi Data
▪ Mengelompokkan variabel kedalam nilai berbeda
Dari hasil penimbangan 20 bayi yang baru dilahirkan
diperoleh gambaran tingkat pendidikan ibu sbb :
SD, MI, TS, SD, SD, TS, SLTP, SLTP, MT, SLTA, SD
SLTP, MI, MT, SLTA, MA, TS, MA, D-III, SD
Dari data diatas diperoleh kompilasi sbb :
- TS = 3 org - SD/MI = 7 org
- SLTP/ MT = 5 org - SLTA/ MA = 4 org
- DIII = 1 org

Dikelompokan menjadi variabel baru :


-Tk pddkn Rendah = TS + SD/ MI = 3 + 7 = 10 org
-Tk pddkn Sedang = SLTP/ MT + SLTA/ MA = 5 + 4 = 9
-Tk pddkn Tinggi = DIII = 1
Kompilasi Validasi Transfor- Pengolahan
data data masi data data

Lakukan pengolahan/transformasi - Sederhana


var. mulai distribusi frek/absolut
(proporsi, rate, ratio) menurut karakteristik
orang, tempat & waktu, dsb
- Kompleks

Lakukan pengolahan/transformasi utk


melihat hub. beberapa variabel
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses
Pengolahan Data

a) Apa tujuan pengolahan data


b) Data relevan dengan tujuan
c) Kualitas data dapat dipercaya
d) Gunakan metode yang tepat & mudah
e) Ungkapkan batasan kelemahanya bila ada
f) Hasil olahan harus standar
• mudah dimengerti
• menghasilkan persepsi sama
• dapat diperbandingkan menurut waktu, geografis dsb
Bentuk Pengolahan data
sederhana (univariat)
Pengolahan - distribusi frekuensi
- menghitung rerata (nilai
Data tengah)
- menghitung sebaran
- proporsi, rate, rasio

Pengolahan data
komplek (hubungan)
- hubungan dua variabel
(bivariat)
- hubungan lebih dari dua
variable(multivariat
LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA

Editing
Apakah data
sudah lengkap atau masih
Coding
ada yang kurang/kosong, Kegiatan Tabulating
cukup jelas untuk pengkodean
dibaca/masih ada terhadap data memasukkan data ke
sehingga dalam tabel–tabel
kesalahan
memudahkan untuk dan mengatur angka
semua catatan dapat – angka,atau
dipahami dilakukan analisis
menyajikan data
konsisten (sesuai yang dalam bentuk tabel
diinginkan) untuk memudahkan
cukup seragam (misalnya analisis maupun
satuan yang digunakan) pelaporan
data yang ekstrim
Penyajian Data

Penyajian data Penyajian data Penyajian data


menggunakan menggunakan menggunakan
Teks Tabel Diagram/Grafik
penyajian data atau informasi yang penyajian data
informasi yang baik, disajikan kedalam kategorik maupun
terutama untuk data bentuk baris dan numerik melalui
kualitatif yang tidak kolom sebuah gambar
berisikan angka –
angka
Penyajian Data
PENYAJIAN TEKSTULAR
o Menggunakan bahasa yg benar
o Ringkas tetapi efektif
o Menghindari bahasa berbunga
PENYAJIAN TABULAR :
o Paragraf mengandung:
o Judul tabel lengkap
- Tema
o Badan tabel terdiri dari
- Data/fakta pendukung tema
- Variabel/konsep
- Pendapat/opini
- Distribusi frek
- Distribusi proporsi
- Uji stat (bila perlu)
o Hindari tabel yg kompleks
PENYAJIAN GRAFIKAL o Desimal seperlunya
• Histogram/Bargram o Hindari duplikasi (tabel
• Diagram Pie kemudian diikuti oleh teks
dan/atau grafik
• Diagram Garis
• Diagram Sebar
CONTOH TEKSTULAR
(ALINEA YANG BAIK)

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih


TEMA
tinggi bila dibandingkan dengan negara
tetangga. Data SDKI tahun 2012 menunjukkan
bahwa AKI di Indonesia adalah 359 per 100.000 DATA
kelahiran, sedang Thailand hanya sebesar 100 per
100.000 kelahiran; Singapura 50/100.000 kelahiran..
dst. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan
OPINI
kesehatan di Indonesia masih memprihatinkan.
Naratif
Yaitu memvisualisasikan atau menyajikan hasil
pengolahan data dgn menggunakan kalimat atau
kata-kata
- Gunakan kalimat yg singkat
- Tonjolkan informasi yg penting

Misal :
▪ Sebagian besar (..%) bumil yang mendapat
pelayanan K-1 telah imunisasi TT-1
▪ 3 diantara 30 orang penderita Kholera dari
desa A
TABEL
Yaitu visualisasikan atau menyajikan hasil Analisis data
dengan menggunakan tabel/ matriks dari yg sederhana
- kompleks

- Bentuk tabel :
✓ Matriks
✓ Tabel
- Sederhana ( oneway tabulation )
- Silang (twoway tabulation )
- Berganda (threeway tabulation)
Penyajian Tabulair

yaitu penyajian informasi dalam bentuk angka-


dengan menggunakan format kolom dan baris
- Tabel harus mudah dipahami pembaca
- Tabel se-sederhana mungkin
- Dua atau Tiga tabel lebih baik dibanding
satu tabel besar dg banyak variabel
Persyaratan Tabel yang Baik

Tabel terdiri dari 3 bagian


a. Judul tabel
b. Badan tabel
c. Catatan kaki / Note

Judul Tabel
Singkat, jelas & relevan serta menjelaskan
Apa yg disajikan ?
Dimana peristiwanya ? dan
Kapan kejadiannya ?
Contoh bentuk tabel Sederhana
(one-way tabulation)

Tabel 1. Jumlah kasus baru PD3I


Puskesmas Suka Kab Wae Tahun 2014

Jenis Penyakit Jumlah kasus %

1.Campak 50 62,5
2. Difteria 2 2,5
3. Pertusis 15 18,7
4. Tetanus Neonatorum 10 12,5
5. Meningitis TBC 0 0
6. Hepatitis B 3 3,8
Jumlah 80 100

Keterangan: PD3I = Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi


Sumber : Pengelola Program Surveilans Puskesmas Suka
Contoh bentuk tabel Silang
(two-way tabulation)

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Suspek Malaria


menurut jenis kelamin , pasien yang berobat di
Pusk Ulun Kab Pulang Pisau bulan Juli tahun 2014
Jenis Kelamin
Jenis Parasit Jumlah
Pria Wanita
1. Plasmodium Falsifarum 55 30 85
2. Plasmodium Vivak 25 20 45
3. Plasmodium Ovale 0 0 0
4. Mix 15 15 30
Jumlah 95 65 160
Sumber : Pengelola Program Malaria Puskesmas Ulun Kab. Pulau Pisau
Contoh bentuk tabel Berganda
(three-way tabulation)

Tabel 3. Hasil pengobatan penderita TB BTA+ menurut


keaktifan PMO di Puskesmas Pian Kab. Muara
Jambi bulan Juli Tahun 2014

Hasil pengobatan
Desa PMO aktif PMO tdk aktif
sembuh lkp Tdk lkp sembuh Lkp Tdk lkp

1. Seluang 4 2 0 1 1 5
2. N i l a 3 2 1 1 1 3
3. Baung 5 0 0 0 0 4
4. Emas 2 3 1 0 1 3

Jumlah 14 7 2 2 3 15
Keterangan: PMO= Pengawas Menelan Obat, lkp = lengkap
Sumber : Pengelola Program TB-Paru Puskesmas Aruan
Grafik

Yaitu visualisasikan atau menyajikan hasil pengolahan


data dalam bentuk grafik atau diagram tertentu

- Pilih grafik yang sederhana, atraktif dan mudah


dipahami (self explanatory)
- Grafik harus sesuai tujuan
- Perhatikan aturan dalam pembuatan grafik
Persyaratan Grafik

Grafik terdiri dari 3 bagian


• Judul grafik
• Badan grafik
• Catatan kaki / Keterangan

Judul Grafik
• Singkat, jelas & relevan serta menjelaskan
Apa yg disajikan ?
Dimana peristiwanya ? dan
Kapan kejadianya ?
Bentuk Grafik
1. Garis
2. Batang
- Histogram
- Bar diagram
3. Lingkaran (Pie)
4. Pencar (Scatter)
5. Gambar (Pictogram)
6. Peta (Cartogram)/Map
- Plot
- Area
Tujuan & Manfaat dari Bentuk
Presentasi Grafik
No Grafik Tujuan dan Manfaat
1 Garis Untuk menggambarkan Trend/perkembangan suatu nilai dari waktu
ke waktu
2 Batang
- Histogram - digunakan bila kita menekankan nilai tertinggi &
terendah atau distribusi nilai untuk satu variable
- sering digunakan untuk menggambarkan distribusi
frekuensi. Batang-batangnya saling melekat atau
berhimpitan
- Sebelum membuat histogram, perlu disiapkan
terlebih dahulu kelompok data yang skalanya
bersifat kontinu (misalnya: data pengukuran berat
badan, tinggi badan, kadar Hb, dll).

- Bar Diagram - untuk menunjukan frekuensi kejadian & menekankan kategori


tertingi dan terendah untuk suatu variable
- menunjukan kecenderungan (trend) satu variabel dari waktu ke
waktu
Tujuan & Manfaat dari Bentuk
Presentasi Grafik

No Grafik Tujuan dan Manfaat


3 PIE (lingkaran) menunjukkan proporsi sebuah variable di
setiap kategori. Sebaiknya segmen yang ada
dalam pie chart tidak lebih dari 8 segemen

4 Scatter untuk menggambarkan ke-eratan hubung-


an (sebab-akibat) antara dua variabel

5 Gambar Untuk membandingkan suatu nilai dari


beberapa kategori sekaligus melihat
perkembangan dari waktu ke waktu
6 Peta/Map untuk menggambarkan penyebaran dari
suatu nilai menurut konsep wilayah
Contoh-contoh grafik garis

Grafik garis tunggal Grafik garis kumulatif

EESTIMASI ANGKA KEMATIAN BAYI KASUS DEMAM BERDARAH DI INDONESIA


INDONESIA, 1967 - 2017 TAHUN 1989 - 1994

160 70
145
140 60 58,72

120 50 49
109
100
40 39,83

80
30 30,38
71
60 60
52 20 18,82
40 44
38
32
27 10
20 6,09

0
0
1967 1976 1986 1992 1997 2002 2007 2012 2017 2020 1989 1990 1991 1992 1993 1994
Contoh-contoh grafik garis

Grafik garis berganda Grafik Komponen berganda

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN RAWAT INAP DI JUMLAH PUSKESMAS, PUSKESMAS PEMBANTU DAN PUSKESMAS
R.S. PENYAKIT TETANUS NEONATARUM DI RS KELILING, DI INDONESIA TAHUN 1989 - 1994
TAHUN 1989 - 1993
25

Ribuan
1200 20

1000 15
800
10
600
400 5

200
0
1989 1990 1991 1992 1993 1994
0
Puskesmas 5,563 5,656 5,976 6,224 6,954 6,984
1989 1990 1991 1992 1993
Pustu 13,415 15,437 15,944 18,264 19,977 20,466
KEMATIAN
Pusling 0 0 0 5,623 6,024 6,382
KASUS
Contoh-contoh grafik garis

Grafik garis persentase Grafik Garis Interval


komponen bergandal
Grafik III.8 : Angka maksimum dan minimun penderita klinis
Malaria yang berobat pada sarana pelayanan
kes di Prop Kalsel tahun 1995 s/d 1999
PERSENTASE BOR DAN BTO
DI INDONESIA TAHUN 1989 - 1994 2800
PERSEN
2600
70 2400
2200
60
2000
50 1800
1600
40
1400
30 1200
20 1000
800
10
600
0 400
1989 1990 1991 1992 1993 1994
200
BOR 56,1 57,6 57 56 55,8 53,4 0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Oct Nov Des
BTO 34 36 36 36 36 35 Maksimum 2493 1494 1486 1436 1545 1726 1281 1689 1774 1697 1212 1223
Median 1126 1249 1124 1094 1132 1274 1026 979 1145 1210 465 759
Minimum 904 1065 1082 1012 909 1068 375 358 736 439 383 579
Contoh-contoh grafik garis

Grafik Garis Seimbang


Grafik 5 :
Case Fatality rate (CFR) dan Insidens DBD
di Indoesia Tahun 1968 -1999
IR = per 100.000 Penduduk CFR = Per 100
50
30

40
25

20 30

15
20

10
10
5

0
0
68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96
19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19
IR CFR Tahun
Contoh-contoh grafik Batang
Frekuensi Histogram
Grafik Batang Tunggal
JUMLAH KASUS KLB DHF DI INDONESIA MENURUT BULAN
SELAMA JANUARI - DESEMBER 1995
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MENURUT JENIS TENAGA
DI INDONESIA TAHUN 1994

30
138,816
140
20
120
10
100 92,212
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES 80
23 25 14 11 12 2 5 6 6 7 3 7 60 48,488
40 35,547

20 16,648
6,879 5,462 3,948 2,003
0
Dr.Ahli Dr.Gigi Sarkes Paramedis Non Medis
lain Non Perwt
Contoh Grafik Lingkaran (Pie)

Pie Diagram Riwayat Pertolongan Persalinan


Pie Diagram jumlah persalinan menurut penolong di Bayi pdrt TN di Kalsel th 2000 dan 2001
Puskesmas Antah Berantah tahun 2000

15 5 NAKES NAKES
42,8% 57,9%

25

DUKUN
30 28,6%
LAIN-LAIN DUKUN
LAIN-LAIN
28,6% 10,5%
31,6%

Dokter Bidan Dukun Lain-lain


Contoh Diagram Pencar (Scatter Diagram)
Misalnya:
korelasi antara berat badan ibu hamil
dengan berat badan lahir bayi

Diagram Scatter Berat Badan Ibu terhadap Berat Badan


Bayi Lahir di Puskesmas X Kabupaten Y Tahun 2018

Total Ibu Hamil = 16 orang


Contoh Grafik Gambar
(Pictogram)

Jumlah Perkembangan Penduduk


Antah Berantah Hasil SP tahun 2004-2014






 








 
 

 

Th 2004,153 Juta Th 2014,200Juta

= Perempuan
= Laki-laki
KELENGKAPAN LAPORAN MINGGUAN PUSKESMAS
MENURUT KAB/KOTA DI PROPINSI LAMPUNG, 2007-2009
2008 TULANGBAWANG

WAY KANAN

2007 TULANGBAWANG
LAMPUNG TENGAH
LAMPUNG UTARA

KOTA METRO
WAY KANAN

LAMPUNG TENGAH LAMPUNG BARAT LAMPUNG TIMUR

KOTA METRO

Contoh Grafik Peta LAMPUNG UTARA TANGGAMUS KO TA BANDAR LAMPUNG

LAMPUNG BARAT
LAMPUNG TIMUR

(Cartogram) TANGGAMUS KOTA BANDAR LAMPUNG


LAMPUNG SELATAN

LAMPUNG SELATAN

TULANG BAW ANG

W AY KANA N
2009
LA MPUNG T ENG AH
LA MPUNG UT ARA

KOT A MET RO

LA MPUNG BA RAT
LA MPUNG T IMUR

TANG G AMUS

KOT A BANDAR LAMP UNG

Kelengkapan Laporan > 90%


LA MPUNG SE LATA N
Kelengkapan Laporan 60 s.d <90%
Kelengkapan Laporan < 60%
ANALISIS DATA
data yang sudah dikumpulkan
dan diolah dapat di
interpretasikan, sehingga
berguna dalam memecahkan
masalah kesehatan / surveilans.

Jenis analisis data:


Analisis data DESKRIPTIF
Analisis data ANALITIK
Analisis Deskriptif : Terhadap Varibel Epidemiologi
Analisis deskriptif terhadap variabel orang pada sebuah data surveilans dapat menggali atau menguraikan
diantaranya yaitu:
1. Orang • Angka absolut jumlah kasus.
• Proporsi dan ratio kasus berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, pendidikan, pekerjaan, dll.
• Nilai minimum, maksimum, rata – rata, median, range, standar deviasi kasus dari data kontinu pada
variabel orang (usia, berat badan, tinggi badan, kadar Hb, dll).
• Attack Rate per jenis kelamin, kelompok umur
• Case Fatality Rate menurut jenis kelamin, kelompok usia, jenis penyakit, dll

Analisis deskriptif terhadap variabel waktu pada sebuah data surveilans dapat menggali atau Analisis
deskriptif terhadap variabel tempat pada sebuah data surveilans dapat menggali atau menguraikan
diantaranya yaitu:
a) Angka absolut jumlah kasus berdasarkan tempat lokasi / wilayah admistrasi.
b) Proporsi dan ratio kasus berdasarkan tempat / lokasi (berdasarkan wilayah administrasi; RT, RW,
2. Tempat dusun, desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, negara, berdasarkan geografi: pegunungan,
Analisis pantai, berdasarkan sosiodemografi; perkotaan, desa, industri, pertanian, perkebunan, dll).
Deskriptif c) Nilai minimum, maksimum, rata – rata, median, range, standar deviasi kasus dari data kontinu pada
variabel orang (usia, berat badan, tinggi badan, kadar Hb, dll).
d) Attack Rate berdasarkan wilayah administrasi.
e) Case Fatality Rate menurut wilayah administrasi, dll.

Analisis deskriptif terhadap variabel waktu pada sebuah data surveilans dapat menggali atau
menguraikan diantaranya yaitu:
• Jumlah kasus berdasarkan: menit, jam, tanggal, minggu epidemiologi, bulan, triwulan,
3. Waktu semester, tahun
• Proporsi kasus berdasarkan waktu kejadian. dll.
• Nilai minimum, maksimum, rata – rata, median, mode, range, standar deviasi kasus dari
data kontinu pada variabel waktu (waktu inkubasi, lama masa perawatan, lama KLB).
Interpretasi Data
o Interpretasi diartikan sebagai pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis
terhadap sesuatu, tafsiran
o Interpretasi data adalah proses memberi arti dan signifikansi terhadap analisis
yang dilakukan, menjelaskan pola-pola deskriptif, mencari hubungan dan
keterkaitan antar deskripsi-deskripsi data yang ada (Barnsley & Elis , 1992)
o Interpretasi data tidak dapat dipisahkan dari analisis data sehingga interpretasi
juga merupakan aspek tertentu dari analisis
o Analisis data dan interpretasi data merupakan hal yang saling terkait
o Analisis data merupakan proses untuk pengorganisasian data dalam rangka
mendapatkan pola–pola atau bentuk–bentuk keteraturan
o Sedangkan interpretasi data adalah proses pemberian makna terhadap pola–pola
atau keteraturan–keteraturan yang ditemukan dalam sebuah penelitian atau data
surveilans
DESIMINASI INFORMASI
Kunci
keberhasilan
surveilans.

memberikan umpan balik kepada sumber


– sumber data surveilans agar mudah
memberikan kesadaran kepada sumber
data tentang pentingnya proses
pengumpulan data.

Bentuk umpan
balik : Ringkasan informasi
atau korektif laporan
yang dikirimkan
Diseminasi yang
baik harus dapat
memberikan informasi yang mudah
dimengerti dan dimanfaatkan dalam
menentukan arah kebijakan kegiatan, upaya

pengendalian serta evaluasi program yang dilakukan

Seringkali diseminasi informasi diartikan sebagai


memberikan data dalam bentuk tabel,
grafik
dan peta tanpa disertai komentar
atau interpretasi tertentu, sehingga cara
ini kurang memberikan manfaat yang
diharapkan
Data Informasi

Program terkait
& Pimpinan

tabel, grafik atau peta, baik laporan khusus, ataupun


01 laporan tahunan dalam sebuah buku data surveilans
epidemiologi
cara penyebaran 02 laporan khusus hasil analisis lanjut kepada
informasi al : program terkait atau penelitian
03 paper hasil analisis pada suatu seminar

04 paper hasil analisis pada suatu bulletin, baik media


cetak, maupun media elektronik

05 tim teknis surveilans terlibat dalam perencanaan,


pengendalian, monev program atau penelitian
Jenis Penyakit Menular
dengan Pola Penularannya

❑ Potensi Penularan penyakit


Potensial KLB dan Wabah
❑ Mekanisme Penularan penyakit
Potensial KLB dan Wabah
POTENSI PENULARAN PENYAKIT POTENSIAL KLB/WABAH
Mekanisme Penularan Penyakit Potensial KLB/Wabah

D
I → Droplet
R → Sexual
Jalur E → Darah
Transmisi C → Kulit ke kulit, dll
T

VEKTOR Serangga, hewan dll

udara, air, debu,


LINGKUNGAN
partikel, makanan,
minuman, dll
Respon Tindakan Penanggulangan

Pengertian

Respon cepat adalah suatu tindakan atau


kegiatan yang dilakukan secara cepat setelah
mengetahui adanya sinyal bahaya agar suatu
keadaan tidak menjadi lebih buruk. Tindakan
yang dimaksud dapat berupa pencegahan
maupun pengendalian
Metode Penanggulangan
o Tim penanggulangan KLB adalah tim fungsional
lintas program maupun lintas sektor yang
selajutnya disebut sebagai tim gerak cepat (TGC)
o Sarana : tenaga, alat, biaya dll
o Waktu : menyusun jadwal kegiatan
penanggulangan sesegera mungkin agar KLB
tidak cepat meluas
Sasaran :
Meliputi Penyakit berpotensi KLB dan
Kondisi rentan KLB.
Kegiatan SKD-KLB:
1.Kajian Epidemiologi utk identifikasi
ancaman KLB
2.Peringatan Kewaspadaan Dini KLB
3.Peningkatan Kewaspadaan dan kesiagaan
Thd KLB
KLB tanpa SKD_KLB KLB dengan SKD_KLB

Waktu→ Waktu →
Peringatan Kewaspadaan Dini KLB

1. Dibuat utk jangka pendek (3-6 bl akan datang)


dan jangka panjang (periode 5 tahun)
2. Disampaikan Kpd semua unit terkait di Dinkes
Kab/Kota, Dinkes prop, Kemenkes, sektor terkait
dan masyarakat
DISKUSI KELOMPOK
TGC AKT 5

KELOMPOK 1 KELOMPOK V

PKM RAWAJITU PKM RAWAJITU TIMUR

PKM GEDUNG REJO SAKTI PKM MENGGALA

KELOMPOK II KELOMPOK IV

PKM SIDOHARJO PKM PENAWAR JAYA


PKM GEDUNG KARYA JITU PKM TULANG BAWANG I

KELOMPOK III
PKM GEDUNG MENENG

PKM TIUH TOHO


Tugas 1a :
Perhitungan Ukuran Epidemiologi

Setelah Ibu/Bapak mempelajari materi secara mandiri, kini saatnya


Ibu/bapak secara berkelompok mengerjakan penugasan berikut :
a. Cermati data kasus DBD dan COVID19 pada lampiran
b. Peserta secara kelompok melakukan perhitungan : Proporsi - Rate –
Ratio
c. Setiap Kelompok menggunakan data set sesuai pembagian kelp
(kasus DBD atau COVID19)
d. Setiap peserta dalam kelompok melakukan perhitungan, kemudian di
tuliskan dalam bentuk tabel terlampir,
e. Isi hasil Identifikasi pada tabel terlampir
f. Berikan penjelasan atas tugas kelompok Anda
g. Hasil tugas kelompok dikumpulkan/upload ke link google drive
Tugas 1b.
Pengumpulan, Pengolahan, Analisis, Penyebarluasan Data dan
Informasi Kasus KLB / Wabah
Setelah mengerjakan tugas 1a, silahkan dilanjutkan dengan tugas 1b.
Gunakan data set kasus DBD atau kasus COVID19 yang Anda pilih
1. Lakukan pengolahan data dan penyajian data berdasarkan data set
yang diberikan (kasus DBD dan kasus COVID19)
2. Lakukan proses pengolahan data sesuai Langkah-langkah pengolahan
data
3. Buat tampilan data sesuai sifat datanya

Kemudian lanjutkan ke Analisis Data


1. Buatlah analisis data deskriptif data set yang ada (kasus DBD atau
kasus COVID19)
2. Buat Interpretasi dari hasil analisis yang ada
Lanjutan Tugas 1b

dan terakhir lakukan upaya Penyebarluasan data dan Informasi


1. Buat desiminasi data surveilans (sesuai tahapan penyampaian
informasi) berdasarkan hasil pengolahan, analisis & interpetasi data
dengan menggunakan data set latihan analisis data sebelumnya.
2. Buat desiminasi data yang akan disampaikan pada unit-unit terkait
3. Beri penjelasan lengkap atas hasil tugas kelompok Anda. Hasil seluruh
penugasan dikumpulkan
Tugas 1c. SKD KLB

Setelah membuat analisis deskriptif pada tugas 1b, tentunya Ibu/bapak


sudah mendapatkan gambaran tentang kasus yang dipilih oleh
kelompok.

Pada tugas 1c ini, lanjutkan dengan :


1. Buat grafik penyakit berdasarkan laporan/data yang ada
2. Buat matrik Deteksi Dini Kasus sesuai format yang ada untuk
kasus DBD atau kasus COVID-19
EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai