Tipikor Pak Edi
Tipikor Pak Edi
Tipikor Pak Edi
DISUSUN OLEH :
A. Latar Belakang
Permasalahan korupsi di Indonesia nampaknya tidak pernah sepi dari pembicaraan dan
perdebatan, termasuk strategi penanggulangannya. Sebab, dari tahun ke tahun, korupsi di
Indonesia kian menunjukkan peningkatan baik dari segi jumlah kasus, tersangka, maupun
potensi kerugian negaranya. Sehingga adanya anggapan yang mengibaratkan korupsi seakan
seperti penyakit kronis yang sulit disembuhkan sepertinya tidaklah berlebihan.
Tindak pidana korupsi sangat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara dan
menghambat pembangunan nasional, sehingga harus diberantas dalam rangka mewujudkan
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Akibat
tindak pidana korupsi yang terjadi selama ini selain merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara, juga menghambat pertumbuhan dan kelangsungan pembangunan
nasional yang menuntut efisiensi tinggi. bahwa Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan
kebutuhan hukum dalam masyarakat, karena itu perlu diganti dengan Undang-undang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang baru sehingga diharapkan lebih efektif dalam
mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang atas materi yang akan dibuat ini, maka saya sebagai penulis
akan menjabarkan beberapa masalah yang akan di bahas di dalam makalah ini, diantaranya :
1. Apa saja jenis-jenis korupsi yang sering terjadi.
2. Dampak korupsi terhadap suatu negara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Korupsi kini sudah menjadi permasalahan serius di negeri ini. Kasus korupsi kini tidak
terhitung lagi jumlahnya. Berkembang dengan pesat, meluas dimana-mana dan terjadi secara
sistematis dengan rekayasa yang canggih dan memanfaatkan teknologi modern. Kasus korupsi
dari hari ke hari semakin marak, hampir setiap hari berita tentang korupsi menghiasi berbagai
media. Korupsi pada saat ini dianggap sudah biasa dan dimaklumi banyak orang sehingga
masyarakat sulit membedakan mana perbuatan korup mana perbuatan tidak korup. Meskipun
sudah ada komisi pemberantasan korupsi (KPK) dan beberapa instansi anti korupsi lainnya,
namun faktanya negeri ini masih menduduki rangking atas sebagai Negara terkorup di dunia.
Pelaku korupsi banyak melakukan tindakannya secara bersama-sama, sehingga
pemberantasan korupsi tidak dapat terpusat pada perorangan saja tapi harus melihat pada
keseluruhan pelaku korupsi. Tindakan korupsi yang terus dilakukan oleh oknum yang tidak
bertanggung jawab berlangsung tentu membuat situasi reformasi menjadi tidak baik serta
mengganggu sendisendi demokrasi dan proses pembangunan.
B. Saran
Perlu ada koordinasi yang lebih baik lagi antara KPK, Kepolisian dan Kejaksaan sebagai
lembaga negara yang memiliki kewenangan melakukan penyelidikan, penyidikan dan
penuntutan terhadap tindak pidana korupsi agar terjadi checks and balances terhadap masing-
masing lembaga Negara tersebut dan tidak terjadi tumpang tindih kewenangan.
KPK dalam memberantas korupsi harusnya menjalin hubungan baik dan harmonis antara
Kejaksaan dan kepolisan agar supaya perang terhadap korupsi sejalan dan seirama antara aparat
penegak hukum, agar supaya cita Indonesia bebas KKN (korupsi, kolusi, dan nepotismi) dapat
diwujudkan bersama oleh semua kalangan baik pemerintah, DPR, maupun badan peradilan.