Makalah Kanker Ovarium

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEPERAWATAN KESEHATAN REPRODUKSI

“KANKER OVARIUM”

Dosen Pembimbing :
Ns. Dilgu Meri, M.Kep

Disusun Oleh :
Kelompok IX

Lidya Ananta Septiandari (210101232)


Sherina Fatika Sari C (210101225)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI AL INSYIRAH
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada
kami, sehingga makalah kelompok dengan judul “Kanker Ovarium” telah berhasil
diselesaikan. Makalah kelompok ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas
Keperawatan kesehatan reproduksi.
Selama penyusunan makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan baik moral
maupun material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam kesempurnaan dalam penulisan makalah
ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan dan membalas segala budi
baik semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Pekanbaru, 21 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1.Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2.Tujuan.......................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................5
2.1.Definisi ....................................................................................................................5
2.2.Etiologi.....................................................................................................................8
2.3.Manifestasi Klinis......................................................................................................9
2.4.Patofisiologi..............................................................................................................10
2.5.Komplikasi................................................................................................................11
2.6.Pemeriksaan Penunjang..............................................................................................11
2.7.Penatalaksanaan.........................................................................................................12
2.8.WOC........................................................................................................................12
2.9.Asuhan Keperawatan Teoritis.....................................................................................13
BAB III PENUTUP.............................................................................................................15
3.1.Kesimpulan...............................................................................................................15
3.2.Saran.........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel –
sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel – sel kanker akan terus berkembang
dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membela diri (ISTIGHOSAH &
Yunita, 2019). Kanker ovarium adalah tumor ganas yang berasal dari ovarium
dengan berbagai tipe histologi yang dapat mengenai semua umur. Kanker ovarium
menem-pati posisi ke-3 dari 10 kanker tersering pada wanita. Minimnya
pengetahuan terha-dap kanker sendiri merupakan salah satu penghambat
pendeteksian dini kejadian kanker ovarium (Purwoko, 2018).
Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium yang paling sering
ditemukan pada wanita berusia 50-70 tahun. Kanker ovarium bisa menyebar ke
bagian lain, panggul, dan perut melalui sistem getah bening dan melalui sistem
pembuluh darah menyebar ke hati dan paru-paru(Utami, 2016). Kanker ovarium
merupakan penyakit keganasan ginekologi dengan angka mortalitas tertinggi dengan
prognosis yang buruk disebabkan oleh tidak adanya gejala yang khas pada stadium
awal (Hariyono Winarto & Andrew Wijaya, 2020).
Berdasarkan national cancer institute pada tahun 2018 prevelensi kanker
ovarium menurut dunia menunjukkan Tingkat Kasus Baru dan Kematian per
100.000, Tingkat kasus baru kanker ovarium adalah 10,9 per 100.000 wanita
perahun. Angka kematian 6,7 per 100.000 wanita per tahun. Angka ini disesuaikan
dengan usia dan berdasarkan kasus dan kematian 2014-2018. Sedangkan angka
kejadian kanker ovarium diindonesia menurut globocan pada kasus baru tahun 2020
terdapat 14,896 jumlah ini mewakili 7% dari total kasus kanker baru dan banyaknya
populasi wanita diindonesia 135 805 760. Berdasarkan data ca ovarium yang
ditemukan di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo dari tahun 2019 hingga tahun 2020
di ruang khemoterapy terdapat 11 kasus.
Kanker ovarium adalah tumor ganas yang berasal dari ovarium dengan
berbagai tipe histologi yang dapat mengenai semua umur. Kanker ovarium
menempati posisi ke-3 dari 10 kanker tersering pada wanita. Minimnya pengetahuan
terhadap kanker sendiri merupakan salah satu penghambat pendeteksian dini
kejadian kanker ovarium. Kanker ovarium dikenal sebagai silent killer karena pada
3
stadium awal penyakit ini tidak menunjukkan gejala klinis yang spesifik. Penyebab
kanker ovarium belum diketahui secara pasti akan tetapi berbagai faktor risiko
diduga memiliki pengaruh terhadap timbulnya kanker ini (Apri & Desi, 2019).
Kanker ovarium pada stadium dini tidak memberikan keluhan, sedangkan
keluhan yang timbul pada kanker stadium lanjut karena adanya penyebaran kanker,
penyebaran kanker pada permukaan serosa dari kolon dan asites adalah rasa nyeri di
area abdomen, tidak nyaman dan cepat merasa kenyang. Gejala lain yang sering
timbul adalah mudah lelah, perut membuncit, sering kencing dan nafas pendek,
sehingga pasien dengan kanker ovarium akan mengalami penurunan nafsu makan,
penurunan aktifitas akibat mudah lelah (Ari et al., 2019)
Pasien kanker merupakan pasien dengan kondisi kualitas hidup yang
menurun. Keadaan ini dapat berakibat juga pada penurunan status kualitas tidurnya,
aktivitas keseharian dan tujuan dalam hidupnya. Dampak yang akan dirasakan oleh
pasien kanker ovarium ini juga telihat secara psikologis yang tergambar dalam
keadaan stress nya. kondisi stress ini disebabkan oleh berbagai ketakutan yang
mungkin dapat terjadi pada pasien kanker ovarium tersebut seperti takut akan nyeri,
operasi, kematian, perubahan pada reproduksi dan seksual, perubahan body image
serta hubungan dengan keluarga.(Adhisty et al., 2019).
Untuk meningkatkan kelangsungan hidup penderita kanker ovarium,
dilakukan upaya untuk memprediksi keganasan tumor tersebut sebelum dilakukan
pembedahan, karena adanya perbedaan penanganan pada tumor jinak dan kanker
ovarium. Terdapat berbagai modalitas untuk mendeteksi keganasan tumor ovarium
prabedah. Mulai dari pemeriksaan klinis melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik,
serta pemeriksaan penunjang seperti petanda tumor dan ultrasonografi(Budiana,
2018).
1.2. RUMUSAN MASALAH
a. Apa definisi dari Kanker Ovarium?
b. Bagaimana etiologi dari Kanker Ovarium?
c. Apa saja faktor risiko dari Kanker Ovarium?
d. Bagaimana patofisologi dari Kanker Ovarium?
e. Apa saja manifestasi klinis dari Kanker Ovarium?
f. Bagaimana WOC dan penatalaksanaan Kanker Ovarium?
g. Bagaimana asuhan keperawatan pada Kanker Ovarium?
4
1.3. TUJUAN
a. Untuk mengetahui definisi dari Kanker Ovarium
b. Untuk mengetahui etiologi dari Kanker Ovarium
c. Untuk mengetahui faktor risiko apa saja dari Kanker Ovarium
d. Untuk mengetahui patofisiologi dari Kanker Ovarium
e. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari Kanker Ovarium
f. Untuk mengetahui WOC dan penatalaksanaan dari Kanker Ovarium
g. Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang tepat pada Kanker Ovarium

5
BAB II
TINAJAUAN PUSTAKA

2.1. DEFINISI
Ovarium adalah kelenjar berbentuk buah kenari yang terletak di kiri dan kanan
rahim di bawah saluran tuba uterine dan diposterior dihubungkan oleh ligament luas
rahim. Setiap bulan folikel berkembang dan sel telur dilepaskan selama siklus
menstruasi (hari ke- 14). Saat lahir wanita memiliki cadangan 100.000 telur di
ovariumnya, kanker ovarium memiliki peringkat ketiga setelah kanker uterus dan
kanker serviks. Kanker ovarium adalah keganasan yang ditemukan pada (indung
telur) ovarium paling banyak ditemukan pada wanita antara usia 50 sampai 70 tahun.
(Diah Novita, 2021)
Kanker ovarium adalah kanker ginekologis yang paling mematikan sebab
pada umumnya baru bisa dideteksi ketika sudah parah. Tidak ada tes Screening awal
yang terbukti untuk kanker ovarium. Tidak ada tandatanda awal yang pasti.
Beberapa wanita mengalami ketidaknyamanan pada abdomen dan bengkak
(Digitulio, 2018).
Kanker indung telur atau kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium
(indung telur). Kanker ini paling sering ditemukan pada wanita 50 – 70 tahun.
Kanker ovarium bisa menyebar ke bagian lain, seperti panggul dan perut melalui
sistem bening dan melalui sistem pembuluh darah menyebar ke hati dan paru-
paru(Dr. Sardjito, 2019).

2.2. ETIOLOGI
Berdasarkan penelitian ada faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan
kanker ovarium. Reproduksi (jumlah kelahiran dan kehamilan, laktasi dan usia saat
menopause), obat kesuburan, dan terapi penggantian hormon), gangguan ginekologi,
radang panggul dan sindrom ovarium polikistik, lingkungan, dan faktor genetik
(Purwoko, 2018)
a. Menstruasi dini
Menstruasi atau dating bulan adalah perdarahan yang umumnya dialami oleh
semua wanita di dunia pada saat usia 10-16 tahun. Namun pada beberapa anak
saja bila mengalami menstruasi lebih awal atau cepat, karena memiliki beberapa
6
facto. Beberapa faktor yang menyebabkan menstruasi dini adalah (Hutasuhut,
2022) :
1. Berat badan berlebihan, pada anak-anak yang sering mengonsumsi makanan
siap saji seperti mie instan, burger, pizza, dan junk food.
2. Kurangnya aktivitas berolahraga.
3. Faktor keturunan dari orang tua.
b. Faktor usia
Risiko kanker dapat meningkat seiring bertambahnya usia, tetapi orang yang
menderita kanker berusia diatas 65 tahun (Parsaoran et al., 2017).
c. Faktor reproduksi
Siklus ovulatory mengalami peningkatan yang dikaitkan dengan risiko kanker
ovarium yang lebih tinggi, dikarenakan perbaikan epiteliel ovarium tidak
sempurna, yaitu kanker yang berkembang di dalam permukaan ovarium yang pada
umumnya bersifat jinak. Kondisi ini dapat mengurangi frekuensi ovulasi dan
mungkin mengurangi risiko kanker. Menggunakan pil KB dapat mengurangi risiko
kanker hingga 50% jika telah minum pil KB selama lebih dari 5 tahun (Nuraini
Aini, 2020)
d. Tidak bisa hamil
Penyebab kenapa wanita Susah Sulit hamil :
1. karena Kegemukan (obesitas)
2. Jumlah Sperma Sedikit
3. Sering Mengalami Stres
e. Obesitas
Wanita dengan timbunan lemk dapat mempengaruhi kinerja organ tubuh, termasuk
alat kelamin itu sendiri. Kolesterol tinggi dapat mengganggu keseimbangan
hormone, menganggu siklus menstruasi, dan menunda atau bahkan menghentikan
menstruasi meskipun tidak hamil. Bisa jadi sebaliknya, haid terus dating tapi tidak
teratur (Purwoko, 2018).

2.3. MANIFESTASI KLINIS


Penyebab pasti kanker ovarium tidak diketahui, namun ada banyak teori yang
menjelaskan penyebab kanker ovarium (Nababan et al., 2021) yaitu :

7
a. Hipotesis incessant ovulation, suatu teori yang menjelaskan perkembangan
kerusakan sel epitel ovarium yang digunakan untuk penyembuhan luka selama
ovulasi. Proses penyembuhan terjadi pada sel epitel yang terganggu juga dapat
memicu proses transformasi menjadi sel tumor. (Nababan et al., 2021)
b. Hipotesis androgen, androgen memainkan peran penting dalam perkembangan
kanker ovarium. Berdasarkan hasil percobaan epitel ovarium mengandung
reseptor androgen. Dalam percobaan in-vitro, androgen dapat merangsang
pertumbuhan epitel ovarium normal dan sel-sel kanker ovarium (Syarifatunnisa,
2021).

2.4. PATOFISIOLOGI
Resiko terkena kanker ovarium mungkin terkait dengan faktor reproduksi dan
genetik, serta faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang berhubungan dengan
kanker ovarium adalah epitel. Kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji,
merokok, kopi dapat menyebabkan kanker menjadi terus berkembang. Kanker
ovarium terbagi dalam tiga kategori, tumor epitel, tumor stroma gonad, tumor sel
germinal, keganasan epiteliel dimana adenokarsinomaserosa adalah yang paling
umum. Tumor epiteliel mulai berkembang dari permukaan epitel atau serosa
ovarium, kanker ovarium bermestastasis dengan invasi langsung ke struktur
berdekatan dengan rongga perut. Sel-sel ini mematuhi sirkulasi alami cairan
peritoneum sehingga bersarang dan tumbuh. (Devi, 2017)
Tumor ganas berikutnya dapat berkembang di permukaan rongga perut, dan
pembuluh getah bening yang dialirkan ke ovarium adalah sarana penyebaran sel-sel
ganas. Pada akhirnya semua keenjar dirongga perut juga terpengaruh, pada wanita
premenopause sebagian besar massa adneksa yang teraba tidak ganas dan
merupakan kista luteal. Namun untuk wanita pasca menopause dari semua ukuran
dengan menarche, evaluasi lebih lanjut dan dalam beberpa kasus, investasi bedah
dianjurkan (Devi, 2017).

2.5. PENATALAKSANAAN
Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk membantu menegakkan
diagnosis diantarnya :
a. Infus : RL, Nacl 20 Tpm
8
b. Injeksi :
1) Ondancentron 1x
2) Cefotaxime 1x
3) Keterolac 3x ampul
c. Antibiotic 2x
d. Therapy
Yang dilakukan adalah terapi nonfarmakologi atau pengobatan yaitu pola hidup
sehat yaitu diet rendah garam dan rendah kolesterol, penghentian penggunaan zat-
zat yang merusak tubuh, dan istirahat yang cukup, melalui manajmen stress
(Setyawan, 2020).

2.6. KOMPLIKASI
Komplikasi kanker ovarium (Boeyoeng Ego A. P. Dalimunthe, 2021) adalah :
a. cedera usus
b. cedera ureter
c. cedera vesika.
d. infeksi luka operasi

2.7. PEMERIKSAAN PENUNJANG


a. Pemeriksaan laboratorium
1) Paket pree op, SGOT, SGPT, HB, HT, LEUKOSIT, TROMBOSIT
2) Hemoglobin
3) Hematokrit
4) Leukosit
5) Trombosit
b. Pemeriksaan radiologi
Rontgen dada secara teratur atau CT scan metastasis paru. Dokter
merekomendasikan CT scan karena diperlukan untuk stadium kanker lanjut
(Boeyoeng Ego A. P. Dalimunthe, 2021).

9
2.8. WOC

10
2.9. ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
1. Pengkajian Keperawatan
Merupakan langkah awal dari pengumpulan data pasien. Data pengkajian
digunakan dan dikumpulkan dari sumber subjektif dan objektif. Langkah
pengkajian keperawatan diantaranya (Destri Nauli Hutagalung, 2019) :
a) Data umum
1. Identitas
a. Identitas klien
Meliputi nama, usia, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan,
suku/bangsa, alamat, diagnosa medis, tanggal pengkajian, tanggal
waktu masuk.
b. Identitas orang yang bertanggung jawab
Meliputi nama, usia, jenis kelamin, agama, suku/bangsa,pendidikan,
pekerjaan, alamat, hubungan dengan klien.
2. Status kesehatan saat ini
Meliputi keluhan utama, alasan rawat inap, pemicu lama keluhan, waktu
timbulnya keluhan (bertahap atau tiba-tiba), upaya yang perbaikan, faktor
yang memberatkan. Pada pasien yang mengalami fraktur disebabkan oleh
adanya kecelakaan atau trauma yang mengakibatkan, perdarahan,
pembengkakkan, perubahan warna pada kulit, dan terasa kesemutan.
3. Riwayat kesehatan lalu
Pengkajian ini berupa kemungkinan penyebab terjadinya kanker ovarium
dan petunjuk berapa lama kanker ovarium terjadi.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Pengkajian ini dilakukan utnuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit
tulang yang berhubungan dengan proses kanker ovarium.
5. Riwayat kesehatan lingkungan
Meliputi kesebersihan rumah, lingkungan dan kemungkinan terjadinya
bahaya yang ada dalam lingkungan rumah.
b) Pola kesehatan fungsional

11
1. Pola presepsi dan pemeliharaan kesehatan
Kasus pembedehan kanker ovarium menjadikan pasien ketakutan akan
terjadinya kecacatan pada bagian tubuh yang mengalami fraktur. Maka
pasien juga harus berperan penting dalam proses penyembuhan.
2. Pola nutrisi dan metabolik
Pada pasien yang merasakan nyeri post laparatomi harus mengkonsumsi
nutrisi yang melebihi kebutuhan nutrisi.

2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai respon
klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik
yang berlangsung actual maupun potensial. Diagnosis keperawatan bertujuan
untuk mengidentifikasi respon klien individu, keluarga dan komunitas terhadap
situasi yang berkaitan dengan kesehatan(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).
a. deficit nutrsi berhubungann dengan ketidakmampuan mencerna makanan
(D.0019).
b. gangguan eliminasi urin berhubungan dengan kelemahan otot pelvis
(D.0040).
c. hipovolemia berhubungan dengan kekurangan intake cairan (D.0023).
d. nausea berhubungan dengan distensi lambung (D.0076).
e. risiko infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit (D.0142).
f. nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077).

12
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel –
sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel – sel kanker akan terus berkembang
dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membela diri (ISTIGHOSAH &
Yunita, 2019). Kanker ovarium adalah tumor ganas yang berasal dari ovarium
dengan berbagai tipe histologi yang dapat mengenai semua umur. Kanker ovarium
menem-pati posisi ke-3 dari 10 kanker tersering pada wanita. Minimnya
pengetahuan terha-dap kanker sendiri merupakan salah satu penghambat
pendeteksian dini kejadian kanker ovarium.
Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium yang paling sering
ditemukan pada wanita berusia 50-70 tahun. Kanker ovarium bisa menyebar ke
bagian lain, panggul, dan perut melalui sistem getah bening dan melalui sistem
pembuluh darah menyebar ke hati dan paru-paru(Utami, 2016). Kanker ovarium
merupakan penyakit keganasan ginekologi dengan angka mortalitas tertinggi dengan
prognosis yang buruk disebabkan oleh tidak adanya gejala yang khas pada stadium
awal.

3.2. SARAN
Semoga dengan terbentuknya makalah ini dapat menambah wawasan kita
terhadap Kanker Ovarium sehingga dapat melakukan dengan cepat dan tepat
sehingga dapat meminimalkan kejadian yang tidak diinginkan dan semoga makalah
ini dapat bermanfaat serta dipergunakan sebagaimana mestinya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Adhisty. (2019). The Effect Of Complementer Therapy: Seft Therapy On Stress And: Seminar
Nasional Keperawatan.
Hariyono Winarto, &. A. (2020). Gambaran Myelosupresi Pada Pasien Kanker Ovarium
Yang Menerima Kemoterapi Carboplatin-Paclitaxel Di RSUPN Cipto
Mangunkusumo .
ISTIGHOSAH, N. &. (2019). Perbedaan Pengetahuan Wanita Usia Subur ( Wus )
Tentang Kanker Ovarium Sebelum Dan Sesudah Diberi Penyuluhan ( Di Rt 03 Rw 04
Desa Sumengko Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk ). Jurnal Kebidanan.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI.(Suwondo Et Al., 2017) (2017). Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia.Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Perawat Nasional
Indonesia
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta
Selatan. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
Astuti, Meni Fuzi Tanjung, SST, M. (2022). Kajian Kista Ovarium. Pascal Books.
[email protected]
Beatrik Yeni Sampang Ukur Lingga. (2019). Jurnal 6. In Pelaksanaan Perencanaan
Terstruktur Melalui Implementasi Keperawatan (Vol. 2, Issue 1, Pp. 1–16).
Boeyoeng Ego A. P. Dalimunthe. (2021). Komplikasi Operasi Pada Kanker Ovarium Di
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo = Complications Of Surgery On Ovarian Cancer
At Dr. Cipto Mangunkusumo. Program Studi Obstetri Dan Ginekologi.
Destri Nauli Hutagalung. (2019). Tahapan Pengkajian Dalam Asuhan Keperawatan.
Devi, A. K. B. (2017). Anatomi Fisiologi Dan Biokimia Keperawatan. Pustaka Baru Press.,
2017.
Diah Novita, N. H. A. (2021). Penatalaksaan Radioterapi Kanker Ovarium Dengan Teknik
Imrt Di Rumah Sakit. 11(2), 6.
Dian Anggraini, A. S. (2021). Jurnal Keperawatan Komprehensif. 7.
Farrell, T., & Kruger, R. (2019). Abdominal Pain. Australian Family Physician, 17(6), 467.
Hyuna Sung , Jacques Ferlay , Rebecca L Siegel , Mathieu Laversanne , Isabelle
Soerjomataram , Ahmedin Jemal, F. B. (2021). Global Cancer Statistics 2020:

14
GLOBOCAN Estimates Of Incidence And Mortality Worldwide For 36 Cancers In
185 Countries. Https://Doi.Org/10.3322/Caac.21660.
Indriyani, P., & Faradisi, F. (2021). Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Lembaga
Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pekajangan
Pekalongan Literature Review : Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Peningkatan
Peristaltik Usus Pasien Post Pembedahan Laparatomi Prosiding. 2220–2224.
Lestari, P., Haniah, S., & Utami, T. (2021). Asuhan Keperawatan Pada Ny . S Dengan
Masalah Risiko Infeksi Post- Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Bougenvile RSUD
Dr . R . Goeteng. Asuhan Keperawatan Pada Ny . S Dengan Masalah Risiko Infeksi
Post- Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Bougenvile RSUD Dr . R . Goeteng, 462–
470.
Lihawa, L., & Zainuddin, R. (2022). Tingkat Kecemasan Pasien Kanker Yang Menjalani
Kemoterapi Di Masa Pandemi Covid-19: Literature Review. Jurnal Akademika
Baiturrahim Jambi, 11(1), 96.

Https://Doi.Org/10.36565/Jab.V11i1.457 Murwaningsih, E., & Waluyo, A. (2021).


Manajemen Perawatan Luka Akut. 3, 6.
Obstetri, D., Kedokteran, F., Masyarakat, K., Keperawatan, D., & Gadjah, U. (2021).
Hubungan Antara Ekspresi Heat Shock Protein-70 ( HSP70 ) Dengan Skor Risk Of
Ovarian Cancer Relapse ( ROVAR ) Pada Pasien Kanker Ovarium Epitelial Yang
Dilakukan Operasi Dan Dilanjutkan Dengan Kemoterapi. 8.
Https://Doi.Org/10.22146/Jkr.69698
Parsaoran, R., Simamora, A., Hanriko, R., Dewi, R., & Sari, P. (2017). Hubungan Usia ,
Jumlah Paritas , Dan Usia Menarche Terhadap Derajat Histopatologi Kanker
Ovarium Di RSUD Dr . H . Abdul Moeloek The Relationship Of Age , Parity , And
Age At Menarche To The Grading Of Ovarian Cancer Histopathology At RSUD Dr .
H . Abdul M. 7(14), 7–13.
Purwoko, M. (2018). Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Pekerjaan Dengan Tingkat
Pengetahuan Mengenai Kanker Ovarium Pada Wanita. Mutiara Medika: Jurnal
Kedokteran Dan Kesehatan, 18(2), 45–48. Https://Doi.Org/10.18196/Mm.180214
Kedokteran, F., Sriwijaya, U., Parasitologi, B., Kedokteran, F., & Sriwijaya, U. (2018).
Patologis Pada Mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya Saraswati Observasional Analitik Berbasis Komunitas Dengan

15
Desain Cross Sectional Yang September 2018 . Sampel Pada Penelitian Studi
Perilaku Analisis Yang.
Susilowati, Y. A., Setyowati, & Afiyanti, Y. (2018). Penerapan Teori Adaptasi Roy Pada
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Kista Ovarium. Ejournal Stikesborromeus, 39–
47.

Suwondo, B. S., Meliala, L., & Sudadi. (2017). Buku Ajar Nyeri 2017 (B. S. Suwondo, L.
Meliala, & Sudadi (Eds.)). Perkumpulan Nyeri Indonesia.
Https://Anyflip.Com/Pzsjf/Bjmg/Basic/
Syarifatunnisa, F. (2021). Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Klien Dengan Ca
Ovarium Post Kemotherapy Diruang Matahari Di Rsud Dr. Kanujoso Djatiwibowo
Kota Balikpapan Tahun 2021. 6.
Yuliana, Y., Johan, A., & Rochana, N. (2021). Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap
Penyembuhan Luka Dan Peningkatan Aktivitas Pasien Postoperasi Laparatomi.
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 10(1), 238.
Https://Doi.Org/10.36565/Jab.V10i1.355

16

Anda mungkin juga menyukai