Kel-1 Etik Dan Legal-1 - 055016
Kel-1 Etik Dan Legal-1 - 055016
Kel-1 Etik Dan Legal-1 - 055016
M.Kep.
KOTA SUKABUMI
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT berkat karunia dan rahmatnya
akhirnya penyusun dapat menyelesaikan proses penyusunan Makalah dengan judul Etika Dan
Hukum Pada Penanganan Gawat Darurat Bencana
Area Keperawatan Bencana mencakup lintas disiplin ilmu keperawatan yang terdiri dari
keperawatan medikal bedah, gawat darurat, kritis, dan lain sebagainya. pengelolaannya
mencakup dari fase pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana yang mana memerlukan
sinergisitas dari berbagai lembaga pemerintah baik pusat dan daerah, berbagai organisasi profesi,
masyarakat dan swasta.
Demikian sekilas tentang Makalah yang kami susun, besar kiranya harapan kami untuk
mendapatkan masukan baik berupa kritik dan saran sebagai upaya perbaikan dalam layanan
keperawatan kami di lapangan sehari-hari, maupun peningkatan dari segi keilmuan kami di
kemudian hari.
Penyusun
Kelompok 1
Mata Ajar Keperawatan Bencana
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
C. Tujuan Makalah....................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
A. Definisi Bencana...................................................................................................................6
B. Aspek Etik dalam Keperawatan Bencana.............................................................................6
C. Prinsip, Kode Etik dan Norma Etik Dalam Keperawatan Bencana......................................9
D. Aspek Legal Etik................................................................................................................11
E. Sistem Penanggulangan Bencana.......................................................................................12
F. Peran Perawat dalam Penanggulangan Bencana................................................................15
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................18
A. Kesimpulan.........................................................................................................................18
B. Saran...................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
baikbencana yang disebabkan oleh faktor alam (natural disaster) atau faktor manusia
peningkatan, dengan jumlah terbanyak pada tahun 2017 – 2018. Oleh karena itu, setiap
dan lokal.
semua stakeholders dari pengelolaan bencana sub-sektor ke sektor silang. Secara lebih
spesifik pengelolaan bencana terpadu (khususnya yang terkait dengan daya rusak air)
pengelolaan bencana serta pengelolaan aspek lainnya yang terkait langsung maupun tidak
sosial khususnya dalam kenyamanan dan keamanan terhadap bencana dalam sikap yang
dini, penggunaan budaya, inovasi, dan pendidikan,reduksi faktor risiko yang mendasari,
dan penguatan kesiapan bencana untuk respons danpemulihan yang efektif.Sistem
pemulihan.Masalah etika dan hukum dapat terjadi pada setiap tahapanini. Dalam makalah
ini akan membahas mengenai etika dan hukum pada penangan gawat darurat bencana.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
1. Tujuan Umum
Sebagai tujuan utama dalam proses penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui
2. Tujuan Khusus
a. Menjabarkan tentang bagaimana kode etik, prinsip dan norma etik sesuai profesi
yang bisa dijadikan payung hukum bagi perawat untuk bertindak dalam menghadapi
kejadian bencana.
c. Menjelaskan siklus penanggulangan bencana dan peran serta perawat di dalam setiap
fase bencana dimulai dari fase pra bencana, saat bencana dan fase pasca bencana.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Bencana
Pengertian bencana menurut WHO (2007), “Bencana adalah setiap kejadian yang
memburuknya derajat kesehatan atau pelayanan kesehatan pada skala tertentu yang
memerlukan respon dari luar masyarakat atau wilayah yang terkena dampak”.
“Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan atau
faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis”. Bencana
merupakan pertemuan dari tiga unsur, yaitu ancaman bencana, kerentanan, dan
The American Medical Association telah menciptakan aturan baru yang kuat
menangani tugas dokter untuk merawat pasien sejak peristiwa 11 September 2001,
namun profesi lainnya belum mengikuti. Sampai saat ini, penyedia layanan kesehatan
akan terus dihadapkan pada pembuatan keputusan etis menantang dengan sedikit arah
(Grimaldi, 2007).
Berikut ini adalah dari kebijakan yang diadopsi oleh American Medical
Association pada tahun 2004: Bencana nasional, regional, dan tanggapan lokal untuk
epidemi, serangan teroris dan bencana lainnya memerlukan keterlibatan yang luas dari
dokter. Karena komitmen mereka untuk merawat orang sakit dan terluka, dokter individu
kewajiban etis ini berlaku bahkan dalam menghadapi risiko lebih besar dari biasanya
dokter, bagaimanapun bukan merupakan sumber daya terbatas, karena itu, ketika
kepada pasien individu dengan kemampuan untuk merawat pasien di masa depan.
Pernyataan terkait pemberian pelayanan keperawatan: Perawat mempromosikan,
pasien". Dipihak lain perawat berkewajiban menjaga dirinya sendiri. "Perawat berutang
tugas yang sama untuk dirinya sebelum merawat orang lain, termasuk tanggung jawab
untuk menjaga integritas dan keselamatan, untuk mempertahankan kompetensi dan untuk
melanjutkan pertumbuhan pribadi dan profesional. Perlu penyamaan persepsi lebih lanjut
terkait pernyataan yang sedikit berlawanan di atas yang menyatakan bahwa perawat
memiliki kewajiban untuk memberikan perawatan bagi pasien dan pernyataan bahwa
dan tanggung jawab. Penjatahan merupakan penawaran khusus dengan alokasi sumber
daya. Triage dapat menimbulkan dilema etika karena mungkin ada sumber daya yang
terbatas dalam kaitannya dengan sejumlah besar orang yang membutuhkan pengobatan.
pekerja kesehatan. Tantangan ketiga adalah tanggung jawab etis. Ini mungkin merupakan
tantangan terbesar karena sulit untuk memprediksi apa yang akan dilakukan selama masa
crisis. Seperti yang dinyatakan sebelumnya, kode etik untuk sebagian besar profesi
pasien mereka, sementara pada saat yang sama mereka ambigu dengan menyatakan
bahwa ada juga ada kewajiban untuk mengurus diri sendiri (Grimaldi, 2007).
dan rasa hormat terhadap martabat yang melekat, nilai, dan keunikan
sosial
Etika merupakan cabang dari filsafat etika mencari ukuran baik atau
buruknya bagi tingkah laku manusia. Etika adalah ajaran atau ilmu tentang adat
kebiasaan yang berkenaan dengan kebiasaan baik buruk yan diterima umum mengenai
sikap, perbuatan, kewajiban dan sebaainya. Etik juga dapa digunakan untuk
mendeskripsikan suatu poola atau cara hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip
dan standart seseorang yang mempengaruhi prilaku professional. Cara hidup moral
Aspek Etik dan Legal dalam konteks Keperawatan adalah merupakan istilah yang
seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain, selain itu merupakan prinsip yang
menyangkur benar atau salah, baik dan buruknya dalam berhubungan dengan orang lain.
anggota profesi.
1. Prinsip
cepat dan tepat; prioritas; koordinasi dan keterpaduan; berdaya guna dan berhasil guna;
nonproletisi.
a. Cepat dan akurat yang dimaksud dengan “prinsip cepat dan tepat” adalah bahwa
dalam penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara cepat dan tepat sesuai
b. Prioritas yang dimaksud dengan “prinsip prioritas” adalah bahwa apabila terjadi
mendukung.
e. Berdaya guna yang dimaksud dengan “prinsip berdaya guna” adalah bahwa dalam
f. Berhasil guna yang dimaksud dengan “prinsip berhasil guna” adalah bahwa
mengatasi kesulitan masyarakat dengan tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya
yang berlebihan.
dipertanggungjawabkan.
h. Akuntabilitas yang dimaksud dengan “prinsip akuntabilitas” adalah bahwa
bencana.
terhadap jenis kelamin, suku, agama, ras, dan aliran politik apa pun.
menyebarkan agama atau keyakinan pada saat keadaan darurat bencana, terutama
keperawatan emergensi
a. Menghargai klien
1) Manusia utuh dan unik (umur, status social, latar belakang budaya dan agama)
e. Bekerja sama dengan teman sejawat, tim kesehatan untuk pelayanan keperawatan
terbaik
D. Aspek Legal Etik
dilaksanakan sebagai pedoman dalam pelayanan yang diberikan tidak melanggar norma
atau hukum yang dapat merugikan profesi keperawatan atau masyarakat yang berakibat
Bencana Nasional
dana darurat
bencana di lapangan
penanggulangan bencana
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 783 tahun 2008
bencana.
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 131 tahun
pengungsi di daerah
mendayagunakan semua kapasitas yang ada baik lokal, nasional atau internasional sesuai
1. Perencanaan
penanggulangan bencana disusun berdasarkan hasil analisis resiko bencana dan upaya
dirumuskan untuk jangka waktu lima tahun dan ditinjau kembali setiap dua tahun atau
dikoordinasikan oleh BNPB dan BPBD, berisi tentang pengenalan dan pengkajian
kesiapan dan penanggulangan dampak bencana, serta alokasi tugas, kewenangan dan
2. Kelembagaan
b. tingkat daerah
pejabat setingkat di bawah gubernur atau setingkat eselon Ib dan pada tingkat
3. Pendanaan
bencana adalahdana yang digunakan bagi penaggulangan bencana untuk tahap pra
call, dana bantuan sosial berpolahibah, dana yang bersumber dari masyarakat, dana
Kementrian Luar Negeri. BNPB dan BPBD dapat menggunakandana siap pakai yang
ditempatkan dalam anggaran BNPB dan BPBD untuk pengadaan barangdan/atau jasa
pada saat tanggap darurat bencana. Pengunaan dana siap pakai terbatas padapengadaan
darurat, evakuasi korban bencana, kebutuhan air bersih dan sanitasi, pangan,sandang,
penanggulangan bencana.
Aceh Darussalam.
penanganan darurat.
membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta, mendorong semangat gotong
pada hakekatnya pola pengelolaannya secara substansi hampir sama. Oleh karena itu,
dari filosofi dan konsep menajemen bencana maka dapat dibuat suatu siklus
pengelolaan bencana yang terpadu. Siklus ini secara umum menggambarkan proses-
dari jauh sebelum bencana bakal terjadi, pra bencana, saat menjelang bencana dan
pasca bencana. Siklus ini dapat dipakai sebagai acuan untuk mengelola hampir semua
bencana.
dipengaruhi oleh kondisi dua musim sepanjang tahun; musim hujan dan musim
kemarau. Pengertian pra, saat dan pasca bencana dapat didasarkan atas perubahan
musim ini. Namun untuk bencana lainnya seperti tsunami saat menjelang atau
kejadian bencana sulit untuk diketahui. Sehingga jenis-jenis bencana yang tidak
mengikuti suatu periode waktu lebih tepat dipakai pengertian kegiatan yaitu mulai
1. Pra Bencana
a. Memberikan konseling/penyuluhan
d. Meningkatkan pengetahuannya
2. Saat Bencana
2) Merujuk pasien
d. Pasal 63
kewenangannya
3. Pasca Bencana
rehabilitasi mental.
e. Monitoring
f. Dokumentasi
dimilikinya
profesi
upayakesehatan
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Aspek etik perawat dalam penanganan bencana tak jauh terlepas dari kode etik,
prinsip dan norma profesi, dimana seorang perawat wajib memberikan pelayanan di
bertanggungjawab.
2. Aspek legal yang diatur dalam undang-undang dan aturan turunannya telah
menjelaskan secara rinci tentang siklus penanggulangan bencana dimulai dari pra
bencana, saat bencana dan pasca bencana, yang melibatkan banyak sektor baik dari
3. Peran dan fungsi perawat di dalam setiap fase bencana adalah hal yang tidak dapat
dipungkiri, tanpa melanggar aspek legal dan etik. Seorang perawat yang ditugaskan
menuju lokasi bencana diwajibkan memahami betul tentang proses triase ataupun
B. Saran
Belajar mengenai aspek legal dan etik dalam penanggunglangan bencana bagi seorang
perawat adalah suatu dasar mengenai pemenuhan hak dan kewajibannya saat berada di
pencegahan terjadinya bencana, serta diharapkan dapat berperan aktif dalam meminimalkan
resiko kejadian yang merugikan bio-psiko-sosio-spiritual individu pada fase pasca bencana.
DAFTAR PUSTAKA
Ns. Erita,S.Kep., M.Kep. Ns. Donny Mahendra,S.Kep. Adventus MRL.Batu,SKM., M.Kes. 2019. BUKU
MATERI PEMBELAJARAN MANAJEMEN GAWAT DARURAT DAN BENCANA. Program Studi
D3 Keperawatan Fakultas Vokasi, Universitas Kristen Indonesia Jakarta. 2019: 36-69
R Sjamsuhidajat, Putri Dianita Ika Meilia, Itsna Arifatuz Zulfiyah. 2020. Etika Kedokteran dalam
KegiatanTanggap Darurat Bencana. Jakarta. Jurnal Etika Kedokteran Indonesia Vol 4 No. 1 Feb
2020.
Lahu Heidy H. Jesica. 2019. Aspek Etik dan Legal Keperawatan Bencana.
https://id.scribd.com/document/431423409/Aspek-Etik-Dan-Legal-Kep-Bencana-
docx