Bab II Tentang Kaum Muda
Bab II Tentang Kaum Muda
Bab II Tentang Kaum Muda
harus mendapatkan pendidikan yang memadai dari berbagai pihak. Bakir dan
lain dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Dengan perubahan yang
sedang dialami, maka banyak dari remaja yang mengalami kesulitan dan
1
R.Suyoto Bakir dan Sigit Suryanto,Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Tangerang:Karisma
Publishing Group,2009),480
2
Daniel Nuhamara, Pendidikan Agama Kristen Remaja.(Bandung:Jurnal Info Media,2008), 10-11
1
Dari pendapat tersebut, dapat dipahami bahwa masa remaja merupakan
masa yang cukup sulit, karena tidak mudah bagi seseorang untuk menghadapi
meninggalkan kondisi yang lama dan menuju pada kondisi yang baru. Hal
tersebut memerlukan konsentrasi dan perhatian yang besar dari diri sendiri
maupun pihak lain. Dalam hal ini, gereja harus memainkan perannya dalam
Peter menyatakan;
rentangan waktu yang cukup panjang. Meskipun masa remaja di bagi menjadi
tiga kelompok, namun pada prosesnya satu sama lain saling berkaitan dan
3
Peter P.Person,an Introduction to Christian Education(United State: Photolithoprinted by
Cushing,1979),106
2
rentangan tingkat pendidikan SMP,SMA dan Perguruan Tinggi, dimana
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa masa remaja memiliki peran
yang sangat besar untuk menentukan masa dewasa atau masa depan
seseorang. Karena proses masa depan seseorang akan sangat dipengaruhi oleh
kenangan masa lalu dan proses penemuan dirinya pada masa remaja.
pencarian identitas mencapai krisisnya pada masa remaja. Pada masa remaja
4
. Daniel Nuhamara, Pendidikan Agama Kristen Remaja.(Bandung:Jurnal Info Media,2008), 10-11
3
banyak terjadi perubahan dalam berbagai aspek kehidupan dan komitmen
sebagai pihak yang mampu menjawab kebutuhan para remaja. Wayne Rice
kepada remaja :
ke masa remaja. Pada masa ini terjadi perubahan fisik maupun aspek
khusus.
realitas kehidupan.
5
William Crain,Teori Perkembangan.Konsep dan Aplikasi (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2007), 441-
443
4
Pada masa ini, remaja sangat terbuka, dalam rangka mencari identitas
Masa remaja juga merupakan masa belajar yang luas, meliputi bidang
benar atas proses hidup yang dialaminya. Hal tersebut sangat mempengaruhi
sekarang dan masa yang akan datang. Oleh karenanya, gereja harus mampu
6
Daniel Nuhamara, Pendidikan Agama Kristen Remaja.(Bandung:Jurnal Info Media,2008),10-15
7
Yulia dan Singgih, Psikologi Remaja.(Jakarta:PT BPK Gunung Mulia,2012), 35
5
menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase
perkembangan ini.
seperti berikut :
1. Segi Biologis : Bayi (0-1 tahun), Anak (1-12 tahun), Remaja (12-15
2. Segi budaya : Anak (1-12 tahun), Remaja (13-18 tahun), Dewasa (18-21
tahun ke atas)
3. Segi angkatan kerja, ada istilah tenaga muda dan tenaga tua. Tenaga
6
Berdasarkan pengelompokan di atas, maka yang dimaksud
beragam. Pemuda juga harus berproses dari masa remaja ke masa pemuda
atau masa dewasa awal yang sangat berbeda cara pikir dan sikap
hidupnya. Pada masa remaja mereka lebih berfokus pada dirinya sendiri
8
Wahyu, Wawasan Ilmu Sosial Dasar, (Surabaya: Usaha Nasional,1986), 69-70
9
William Crain,Teori Perkembangan.Konsep dan Aplikasi(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2007), 445
7
10
Yulia dan Singgih,Psikologi Untuk Muda-Mudi(Jakarta:BPK Gunung Mulia,1986), 11
8
pemuda atau dewasa awal, yang harus beralih pada tahap memikirkan
pihak lain. Proses ini membutuhkan kerja keras dan konsentrasi yang
cukup baik. Gereja harus menjadi wadah yang tepat untuk memandu
seluruh proses ini. Karena kehidupan gereja pada masa yang akan datang
kini.
seperti yang telah dijelaskan diatas dan pemuda juga memiliki kebutuhan
11
Peter P.Person,an Introduction to Christian Education(United State: Photolithoprinted by
9
Cushing,1979), 107
10
pekerjaan, menemukan teman hidup, menemukan masyarakat dan komunitas
atau berserah diri serta menemukan atau memberikan makna terhadap berbagai
kondisi atau keadaan hidupnya. Iman sebagai cara mengenal dan menilai
bahwa, perkembangan iman dapat di bagi dalam tujuh tahap. Ketujuh tahap
tersebut sudah disebutkan dan dijelaskan secara singkat pada bab sebelumnya.
Dalam bab ini, akan dibahas secara khusus perkembangan iman remaja dan
pemuda yang diantaranya juga akan membahas salah satu tahapan iman
tersebut.
12
Agus Cremers,Teori Perkembangan Kepercayaan,Karya-karya penting James W.Fowler
(Yogjakarta:Kanisius,1995), 8
11
Dalam teori pentahapan perkembangan iman yang dikemukakan
remaja dibentuk berdasarkan rasa dipercaya dan diteguhkan oleh orang lain.
Hal yang lebih penting bahwa mereka juga berusaha mendapatkan makna baru
yang menyebabkan mereka tertarik pada ideologi dan agama. Remaja juga
dirinya lebih dari pada pengenalan mereka terhadap dirinya sendiri. Mereka
juga memahami bahwa Allah akrab dengan dirinya, tetapi juga akrab dengan
orang lain.13
kepercayaan dari pihak lain. Mereka juga mencari sosok Allah yang dianggap
melekat dalam kehidupannya menjadi jelas. Peran gereja pada fase ini adalah
fisik,sosial, mental, emosi dan aspek yang lainnya. Iman remaja juga
13
Ibid, 30-32
12
mengalami keraguan dan ketidakpercayaan, karena pada masa kanak-kanak,
iman mereka sama dengan iman orang tuanya dan saat menginjak remaja,
mereka mulai berfikir dan menentukan sendiri. Selain itu juga menghadapi
dunia nyata yang sering tidak sesuai dengan keinginan mereka. Remaja juga
tertanam dalam dirinya. Pada masa ini, mereka juga membutuhkan model.14
generasi-
1
14
Daniel Nuhamara , Pendidikan Agama Kristen Remaja.(Bandung:Jurnal Info Media, 2008), 7
1
generasi berikutnya. Jika pemuda mendapatkan pendidikan Kristen yang
memadai, maka mereka akan menjadi generasi penerus yang sehat dan kuat.
Oleh karena itu, gereja harus mendidik pemuda demi mendapatkan generasi
atau pada saat memasuki masa dewasa awal. Pada masa ini lahir
(relegius) lama. Pemuda juga mulai dapat melihat diri sendiri dan orang
15
Agung Gunawan, Jurnal Theologia Aletheia (2005:Vol 7 nomor 12), 3-4
W.Fowler(Yogjakarta:Kanisius,1995),32-33
1
Mereka membutuhkan ketrampilan untuk berbicara pada dirinya yang
tidak dimiliki secara otomatis, oleh karena itu gereja bertanggung jawab
ikatan- ikatan masalah yang rumit dan menuju pada masa depan yang
penuh keceriaan. Pendidik gereja harus yakin bahwa tugas ini adalah
17
Agung Gunawan, Jurnal Theologia Aletheia (2005:Vol 7 nomor 12), 5
18
David S S.chuller.Rethinking Christian Education(Missouri:Chalice Press,1993), 87
1
Berdasarkan paparan tersebut, dapat kita pahami bahwa pemuda
berada dalam kondisi yang sulit. Mereka melalui proses di masa kanak-
kanak dan masa remaja yang sarat dengan berbagai masalah. Pada masa
terutama dalam hal iman, namun di sisi lain mereka memiliki banyak
terutama pada gereja yang akan penulis teliti digabungkan menjadi satu.
1
Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus berupa tindakan-tindakan kasih
terhadap sesamanya.”19
generasi penerus gereja yang sehat dan kuat. Banyak gereja yang kurang
mudanya. 22
bahwa pendidikan bagi remaja – pemuda atau sering disebut kaum muda
depan.
19
Robert R. Boehlke. Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama Kristen.
(Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1991), 413
21
Homrighausen E.G. Pendidikan Agama Kristen.(Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1987), 39
1
22
Agung Gunawan, Jurnal Theologia Aletheia (2005:Vol 7 nomor 12), 3-4
1
Dalam gejolak jiwanya menghadapi perkembangan psikologis, sosial dan
Allah.
masalah berkaitan dengan orang tua mereka, karena banyak orang tua yang
Perbedaan pendapat antara anak dan orang tua sering membuat situasi
dapat memenuhi kebutuhan anak. Oleh karena itu, gereja harus mampu
membantu peran orang tua, setidaknya melakukan sesuatu yang tidak dapat
oleh pemimpin yang berada dalam penguasaan Allah. Hal ini sangat penting
jangka panjang.24
23
Ibid, 8
24
Rick Warren,Purpose Driven Youth Ministry(Grand Rapids:Zondervan,1998), 28
2
Berdasarkan pendapat tersebut, maka gereja wajib mempersiapkan
Efesus 6 : 1 – 4. Bagian ini menjelaskan hubungan antara anak dan orang tua.
anak dengan hormat dan mengajarkan tentang Tuhan kepada mereka. Selain
itu, bagian ini juga menjelaskan tentang ketaatan anak – anak yang menjadi
dan anak yang dimaksudkan bukan hanya hubungan mereka dalam arti
jasmani saja,tetapi juga anak di dalam gereja, yakni remaja dan pemuda
atau beberapa orang, tetapi kepada banyak orang, maka diperlukan panduan
tentang cara mendidik kaum muda, yang disusun dengan cermat supaya dapat
25
http://kbbi.co.id/arti-kata/mumpuni.09/10/2017.
26
Alkitab Edisi Studi(Jakarta:Lembaga Alkitab Indonesia,2011), 1923
2
II.2. Fondasi Pendidikan Kristen
dan kita rancang adalah fondasi dari apa yang akan kita bangun. Bukan hanya
kuat.27
27
R.Suyoto Bakir dan Sigit Suryanto,Kamus Lengkap Bahasa Indonesia(Tangerang:Karisma
Publishing Group,2009),166
2
memiliki pengertian sebagai suatu pendidikan dan pengajaran yang diberikan
yang diberikan dalam suasana Kristen. Pendidikan inipun tidak lepas dari
pengajaran tersebut melekat erat dan menjadikan kuat bagi semua peserta didik
setiap orang yaitu seluruh pendidik mampu dan mau memahami serta
pendidikan kristen. Ketujuh fondasi tersebut akan dijelaskan dalam bab ini.
28
Homrighausen.Pendidikan Agama Kristen. (Jakarta: BPK Gunung Mulia,1985), 36
2
Dalam fondasi Alkitabiah disebutkan bahwa kitab suci adalah sumber
esensial untuk bisa mengerti keunikan Kristen dalam pendidikan. Oleh karena
itu, dalam seluruh praktik pendidikan, para pendidik Kristen harus dipimpin
oleh kebenaran pernyataan Allah. Ada banyak model yang ditawarkan. Tugas
adalah model yang mengkaji pendidikan pada masa lampau, masa kini dan
masa depan.29
1) Perjanjian Lama
nabi, imam, orang Lewi, orang bijak dan ahli taurat. Agen pendidikan dalam
Perjanjian Lama terdiri dari para nabi, imam dan orang Lewi, orang bijak, ahli
taurat, termasuk bangsa Israel sebagai suatu bangsa. Setiap agen pendidik
bagian Alkitab Perjanjian Lama yang akan dikaji dalam fondasi alkitabiah.
29
Robert W.Pazmino,Fondasi Pendidikan Kristen( Bandung:STT Bandung,2012), 14-15
30
Ibid, 15
2
31
Ibid, 21
2
a. Kitab Ulangan.
selanjutnya. Tujuan akhir dari kitab ini adalah menanamkan kasih Allah yang
peserta didik dalam berbagai kesempatan, diikat dan dililitkan pada tubuh dan
ditulis pada tempat-tempat umum yang mudah di lihat. Kebenaran Allah harus
orang Yahudi menaruh ayat-ayat itu pada kantong-kantong kulit yang kecil
isi, tujuan dan konteks pendidikan. Dari isi pendidikan dapat difahami adanya
regenerasi pengajaran yang berfokus pada kasih Allah serta dimulai dari
32
Ibid ,19
33
Ibid ,20
34
Alkitab Edisi Studi(Jakarta:Lembaga Alkitab Indonesia,2011) , 294
2
lingkungan terkecil, yakni rumah, meluas pada tempat-tempat umum yang
bukan hanya dilakukan pada masa sekarang, tetapi sudah dimulai pada jaman
Perjanjian Lama. Seluk beluk pendidikan pun sudah terperinci dengan baik.
a. Mazmur 78
pada jaman Perjanjian Lama adalah keluarga dan diperluas di sinagoge dan
selanjutnya tentang perbuatan, kuasa dan keajaiban Allah di masa lalu dab
masa kini.36
pendidikan pada masa Perjanjian Lama dan masa Perjanjian Baru memiliki
35
Ibid, 939
2
36
Robert W.Pazmino,Fondasi Pendidikan Kristen( Bandung:STT Bandung,2012), 31-32
2
masa kini dan masa yang akan datang. Acuan yang dipakai bukan hanya
b. Nehemia 8 : 1-18
pendidik dan pendengar atau peserta didik. Pendidik bertanggung jawab untuk
firman Allah serta menyembah Allah.37 Pemberitaan firman Allah tidak selalu
pemberitaan firman Alah dilakukan di pintu gerbang air. Pintu gerbang air ini
terletak di luar area bait Allah yang cukup luas untuk menampung banyak
orang. 38
Perjanjian Lama dilakukan untuk semua orang, karena dalam perikop tersebut
Tuhan ada tanggungjawab dari kedua belah pihak, yakni pendidik dan
peserta didik.
37
Ibid, 33
3
Alkitab Edisi Studi(Jakarta:Lembaga Alkitab Indonesia,2011), 744
38
3
Dalam penyampaiannyapun, pendidik harus menggunakan tempat yang
memadai, yakni di luar ruangan yang pasti lebih menarik dan lebih leluasa.
Dalam bagian ini juga diajarkan tentang cara mentransfer salah satu
nilai yang harus dikembangkan oleh orang Kristen, yakni nilai menghormati
firman Allah. Pada saat membacakan firman Allah, Ezra berdiri di tempat
yang lebih tinggi dan semua yang hadir juga berdiri. Berdiri di sini
c. Kitab Hikmat
kebijaksanaan, kearifan dan kesaktian.40 Jadi Kitab Hikmat berarti kitab yang
termasuk Kitab Hikmat adalah Kitab Ayub, Kitab Mazmur, Kitab Amsal,
39
Ibid
3
untuk menangkap konsekuensi praktis dari kebenaran yang dipelajari atau
para pendidik harus memiliki hikmat supaya bergantung kepada Allah untuk
Oleh karena itu, seorang pendidik Kristen haruslah orang yang terlebih
b. Perjanjian Baru
a. Injil Matius,
arti menjadi umat Allah.43 Pazmino juga menjelaskan bahwa dalam Injil
Matius ini berisi tentang membagikan visi, misi dan memori. Tujuan
pelayanan
3
43
Alkitab Edisi Studi(Jakarta:Lembaga Alkitab Indonesia,2011) , 1561
4
yang dapat kita pahami dalam Injil Matius adalah pemuridan, yakni
elemen, yaitu pertama membagikan visi, kedua membagikan misi dan ketiga
tentang sejarah dan ide-ide Kerajaan Allah akan menjadi eleman penting
dalam pemuridan. 45
yang terstruktur dengan baik sudah dimulai sejak jaman kehidupan Tuhan
Yesus. Adanya visi, misi dan memori yang dibagikan merupakan arahan
sekarang pendidikan harus lebih baik dari masa lalu, karena masa sekarang
b. Injil Lukas
44
Robert W.Pazmino,Fondasi Pendidikan Kristen( Bandung:STT Bandung,2012), 39-40
45 Ibid, 40-
4
komponen-komponen tersebut terdapat dalam Injil Lukas 24 : 13-35, yang
dengan dua orang murid yang sedang dalam perjalanan ke Emaus. Kedua,
kesempatan untuk menjawab secara bebas tentang apa yang sedang mereka
tidak harus diucapkan oleh Yesus. Dia mengambil roti, mengucap berkat dan
: 17-19; 33-35 ) Dalam teks ini diceriterakan bagaimana Yesus bertanya dan
respon kedua orang yang bertemu Yesus di jalan. Mereka tidak hanya diam
46
Ibid, 44-
4
46
Ibid, 44-
4
Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa Yesus tidak
contoh konkrit. Itulah yang harus dilakukan oleh seorang pendidik Kristen.
Dalam hal ini seorang pendidik tidak hanya mampu memberikan materi, tetapi
harus bisa menjadi teladan bagi anak didiknya. Melalui keteladanan itulah
pendidikan Kristen menjadi lebih efisien dan cepat sampai pada sasarannya.
salah satu bagian suratnya Paulus menjelaskan tentang tujuan dalam melayani
sesama orang percaya yaitu supaya hati mereka terhibur dan bersatu dalam
Kolose 2 : 2-3.47
cara mengasihi jemaat dengan mendoakan dan mengucap syukur. Ajaran ini
syukur dan tiap kali dia mengucap syukur, dia berdoa. Dalam doanya, Paulus
47
Ibid, 50
4
menyampaikan segala kesulitan dan keperluan jemaat kepada Allah, karena
dalam segala hal, doa syafaat adalah penolong yang paling baik.48
kepada pendidik masa kini. Paulus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap
berhenti memikirkan Jemaatnya. Hal ini dapat di tiru oleh pendidik Kristen
hanya pada saat mereka bertemu muka, namun terus melekat dalam
kehidupannya dan memiliki beban moral dan spiritual yang berdampak pada
peserta didiknya.
terdapat dalam Filipi 4 : 8 – 9. Ajaran itu adalah tentang hal yang benar,
mulia, adil, suci, manis, sedap di dengar, kebajikan dan hal yang patut dipuji
yang harus terus dipikirkan. Bukan hanya dipikirkan, tetapi juga dipraktikkan
dalam kehidupan. Paulus sendiri hadir sebagai teladan yang dapat dilihat oleh
jemaat di Filipi.49
unsure yang sangat penting dalam pendidikan. Contoh yang diberikan Paulus
48
M.H.Bolkestein, Tafsiran Kolose(Jakart:Badan Penerbit Kristen,1966), 26
4
. Robert W.Pazmino,Fondasi Pendidikan Kristen( Bandung:STT Bandung,2012), 50-51
49
4
tentang mengajarkan pengetahuan, sikap dan mempraktikkannya dalam
sangat baik bagi para pendidik Kristen. Pendidik Kristen harus memahami
d. Surat Ibrani.
yang dalam hal ini diberi nama pendengar. Dalam hal kesiapan peserta didik,
kitab Ibrani ini memberikan gambaran bahwa masih ada orang-orang yang
yang seharusnya diterima orang dewasa. Oleh karena itu, para pendidik
dengan karakteristik spiritual, sosial, kultural, ekonomi dan politik dari para
yang tinggi dan ada juga yang rendah. Sehubungan dengan hal tersebut, maka
dangkal
4
50
Ibid, 54
4
menuju ke arah yang lebih mendalam. Istilah lamban dalam mendengarkan
Allah juga sering diartikan sebagai susu yang merupakan gizi bagi
makanan yang keras dan padat yang dibutuhkan orang dewasa setiap hari.51
pembedaan dilakukan dari sisi usia perkembangan peserta didik. Ada orang
yang usianya sudah dewasa, namun kedewasaannya masih rendah atau masih
seperti anak- anak. Ada juga kelompok orang yang sengaja tidak mau
mengerti atau malas. Oleh karena itu, pendidik harus mampu menyuguhkan
memadai.
51
Peter Wongso, Ekspedisi Doktrin Alkitab Surat Ibrani(Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara,
4
1997), 308
4
remaja–pemuda menghadapi berbagai gejolak yang timbul dalam masa
perkembangannya.
Fondasi Pendidikan Kristen, maka kitab dalm hal ini adalah Alkitab.
1) Otoritas alkitab.
dipandang sebagai inspirasi secara ilahi dan orang percaya dipanggil untuk
ototritas final dan di pakai sebagai filter yang digunakan untuk memeriksa
4
semua kebenaran dan diteliti kesesuaiannya dengan dunia dan cara pandang
kekristenan.53
Dari pernyataan diatas, dapat dipahami bahwa tidak ada tolok ukur
lain untuk menilai kebenaran, kecuali Alkitab. Karena Alkitab menjadi tolok
2) Pentingnya Pertobatan.
isu dalam pendidikan yang saling melengkapi dan berfokus pada katekisasi
interpersonal diantara orang Kristen yang dicirikan oleh adanya kasih dan
katekisasi dan
5
53
Robert W.Pazmino,Fondasi Pendidikan Kristen( Bandung:STT Bandung,2012),73-74
5
pembinaan ini, diasumsikan bahwa pendidik, orang tua atau model adalah
orang Kristen yang berkomitmen dan peserta didik adalah orang yang sedang
Allah yang luar biasa yang dinyatakan dalam kelahiran, kehidupan, kematian
tinggi dalam hidupnya dan mengikat kuat dalam dirinya, karena pertobatan
yang dialaminya.
iman dan regenerasi spiritual bagi orang yang mempercayai karya Yesus
Kristus. Doktrin
54
Ibid,
5
54
Ibid,
5
inilah yang membekali pendidik Kristen, sehingga dapat berfungsi dengan
baik.55
tentang karya penebusan bagi dirinya. Hal ini diperlukan untuk membangun
kepercayaannya kepada Sang Penebus yang telah lahir, mati dan bangkit bagi
dirinya.
4) Kekudusan Pribadi.
sosial yang kompleks dan ketidak pekaan yang memisahkan orang Kristen
Kristus dan budaya, yakni : Kristus melawan budaya. Kristus adalah otoritas
55
Ibid, 80
54
Ibid,
5
tunggal. Klaim budaya ditolak. Kristus dari budaya. Budaya terbaik harus
walaupun tidak ada “kurva yang mulus atau garis yang tidak putus ”diantara
keduanya. Kristus dan budaya adalah paradox” Kedua otoritas harus ditaati,
oleh karena itu orang percaya hidup dalam ketegangan seperti ini. Kristus
sudah jatuh dalam dosa, dan budaya dapat diperbaharui menjadi satu untuk
macam budaya dan mampu mentransfer nilai-nilai budaya yang cocok dengan
kehendak Tuhan.
tindakan.58
57
Ibid, 87
58
Ibid, 110-111
5
Norman Dejong menyarankan sebuah tangga filosofis berkenaan
menyangkut enam hal penting, yakni dasar dan otoritas, natur manusia, tujuan
pentingnya kontrol dan efisiensi dalam pendidikan; kedua, nilai politik yang
simbolik atau estetik dan kelima, nilai etis yang akan menghasilkan kesadaran
nilai yang harus ditanamkan. Panduan yang dipakai harus merupakan alat
yang dapat menjaga pendidikan Kristen tetap berada dalam kerangka yang
benar. Oleh
59
Ibid, 120-121
5
60
Ibid, 138-139
5
karena itu, pendidik Kristen harus memiliki hikmat dan ketrampilan yang
memadai.
Untuk meninjau pendidikan dari aspek peserta didik atau murid dari
pertama, murid adalah ciptaan Allah dan diciptakan dalam peta dan teladan
Allah; kedua, setiap murid adalah orang berdosa; ketiga, setiap murid secara
Allah.61
sebagai ciptaan yang mewarisi dosa, namun memiliki potensi dan kemampuan
menjadi sangat
61
http://saveourfamilytoday.blogspot.co.id/2012/01/model-pendidikan-christ-centered_8581.html,11-
5
10-2017.
5
penting bagi pendidikan remaja-pemuda, karena pada fase ini mereka berada
pada masa penting dalam pengambilan keputusan untuk masa depan. Dalam
proses pengambilan keputusan, sangat dibutuhkan dasar pola pikir yang kuat
Marc Bloch (Leirissa), sejarah adalah ilmu tentang manusia di dalam dimensi
lalu ke masa kini dan masa kini ke masa depan yang diprediksi menurut
berbagai peristiwa
5
64
Robert W.Pazmino,Fondasi Pendidikan Kristen( Bandung:STT Bandung,2012), 176
5
yang berkaitan antara masa lalu dan masa kini. Dari pendapat Marc Bloch,
kita melihat betapa mendalam istilah yang dipakai, yakni plasma yang
Artinya bahwa setiap peristiwa berkaitan satu sama lain dan memberi arti
antara waktu sebelum, pada saat terjadi peristiwa dan pada waktu yang akan
datang.
pusat pendidikannya ialah Taurat, dan cara yang digunakan melalui cara oral
yakni dari mulut ke mulut. Konteks utama pendidikan dalam warisan ini
adalah rumah dan orang tua yang bertanggungjawab untuk mengajar anak-
7 ). Dalam hal ini ada alat bantu yang dipakai yaitu musik dan Mazmur serta
bagi Tuhan.65
65 Ibid, 186-
5
namun dapat dicermati bahwa cara-cara yang dipakai sangat bagus. Mereka
66 Ibid, 186-
5
mulai dari mulut ke mulut, berawak dari rumah atau lebih tepatnya diawali
dari keluarga, ada komunikasi yang menuntut pemikiran serius dari pendidik
kata dan teka-teki. Keunggulan yang lain, adalah adanya jadwal yang sudah
pemahaman ini, dapat ditarik kesimpulan, bahwa pada masa Perjanjian Lama,
2) Warisan Yunani
tidak ada yang bisa dilakukan melebihi yang seharusnya, karena adanya
adil serta memiliki disiplin dan kendali dalam proses hidup. Jika semuanya
66
Ibid, 188-
5
diperoleh oleh kaum muda, maka mereka akan mampu menghadapi gelombang
Kristen agar tetap terjaga di tengah dunia yang keras dan pluralistik.67
67
Ibid,
68
Ibid,
5
bagi peserta didik yang berupa arsitektur, seni dan musik. Pada masa ini,
ada dalam biara dan universitas serta sistem pendidikan dengan menggunakan
6) Renaissance
7) Reformasi
pemimpin gereja dan orang tua yang berusaha mendorong lahirnya rasa
untuk melatih semua orang Kristen untuk menjadi imam Allah yang hidup
dalam bahasa yang mudah dimengerti. Ada kebutuhan pelatihan bagi gembala
perluasan
69
Ibid , 198-
70
Ibid, 202-
5
komunitas iman, karena semuanya sangat penting bagi perkembangan
individu.71
8) Amerika Serikat
pendidikan pada masa itu, yakni :1)adanya banyak institusi. 2) pada masa
dapat
71
Ibid, 205-
72
Ibid, 214-
5
didefinisikan sebagai penggunaan data dan fakta yang di akumulasi melalui
yang berasal dari sosiologi dan antropologi dan secara khusus antropologi
berbagai generasi. Tugas orang Kristen adalah meneruskan iman yang bisa
1. Sosiologi Pengetahuan
ilmu bisa di konstruksi secara sosial, sebagai sebuah makna yang dapat diterima
sosiologi
74
Ibid,
75
Ibid
5
73
Ibid, 229
74
Ibid,
75
Ibid
5
harus didukung oleh penelitian dari segi psikologi dan filosofi. Filosofi dan
teologi adalah dua disiplin ilmu yang mengeksplorasi kebenaran dan validitasnya
bahasa dan media kognitif yang didasarkan pada bahasa yaitu bahasa mengatur
76
Ibid, 243
77
Ibid, 223-224
78
Ibid, 247-
6
Sedangkan Paulo Freire mengatakan bahwa manusia tidak bisa
pikiran
81
6
79
Ibid, 249
80
Ibid,252
81
6
a. Ilmu pendidikan yang melibatkan penelitian, diskripsi fenomena masa
kini atau masa lalu dan menyelidiki penyebab atau penentu dari efek
yang ditimbulkan.
pendidikan.
psikologi telah memasukkan studi tentang alam bawah sadar dan tingkah laku
82
Ibid, 253-254
83
Ibid, 269-
6
Loder menjelaskan bahwa; perkembangan manusia dapat didefinisikan
Teori ini mempelajari tentang awal mula dari struktur pikiran dan
beragam pandangan bahwa formasi ego itu pada dasarnya bersifat biologis,
ditempatkan
85 Ibid, 282-
6
84
Ibid, 275-276
86 Ibid, 282-
6
secara psikologis dibentuk secara sosial dan prosesnya dikendalikan dan di
akan selalu ada sebagai rekan imbangan yang dinamis, karena manusia secara
tahap. Pada tingkat pertama adalah prekonvensional yang terdiri dari dua
tahap, yakni usia 6–8 tahun sebagai tahap pertama. Sedangkan masuk pada
tahap kedua tingkat pertama adalah usia 8-10 tahun. Pada masa ini, anak
berorientasi pada sebuah pertanyaan “apa yang akan didapat.” Tingkat yang
kedua disebut tingkat konvensional terdiri dari tahap ketiga usia 10-12 tahun
dan tahap ke empat usia 12-15 tahun. Dalam tahap ini anak sudah berfikir
tentang apa yang dikatakan hukum dan apa kewajibannya terhadap hukum.
6
86
Ibid, 285-
6
pasca konvensional yang dibagi menjadi dua tahap, yakni tahap kelima dan
keenam pada usia 15 tahun ke atas. Dalam tahap ini orang berfikir tentang
dapat mengetahui bahwa posisi remaja–pemuda ada pada tingkat kedua, tahap
keempat dan tingkat ketiga pada tahap ke lima dan keenam. Dengan demikian
berikut :
Pada tahap ini, iman anak-anak merupakan cerminan jelas dari iman
orang tuanya.
87
Ibid, 289-296
88
Ibid,297
6
4. Iman individual-reflective, terjadi pada akhir masa remaja dan awal
perkembangan spiritual yang dapat diringkas dalam suatu garis besar sebagai
berikut:
89
Ibid, 297-298
6
Pada masa ini anak mengalami kasih, rasa aman, disiplin, sukacita dan
Kecuali itu, anak juga mengembangkan sikapnya kepada Allah, Yesus, gereja,
diri sendiri dan Alkitab serta mengembangkan konsep tentang yang benar dan
yang salah.
Pada masa ini, anak menerima dan mengakui Yesus Kristus sebagai
juru selamat dan Tuhan, bertumbuh dalam kesadaran akan kasih dan
3. Masa Remaja
yang berguna untuk melawan tekanan sosial yang anti kekristenan. Kecuali
berdasarkan nilai-nilai
6
kristiani yang bersifat kekal serta meningkatkan disiplin diri untuk mencari
4. Kedewasaan.
Allah.90
sebelum, masa yang sedang dialami dan masa yang akan dating. Oleh karena
pendidikan Kristen.
Kristen. Namun memiliki makna yang sangat penting, karena fondasi ini
90 Ibid, 301-
6
membidik tujuan pendidikan Kristen. Untuk memperjelas tentang kurikulum,
seorang pengajar dengan tujuan mengubah sikap hidup. Ada tujuan yang jelas
dan sangat penting dalam kurikulum ini, yakni mengubah sikap hidup.
seperti yang dinyatakan dalam Kristus dan Kitab Suci melalui pekerjaan Roh
Kudus dan kebenaran yang bisa kita lihat dalam seluruh ciptaan. Dinyatakan
juga bahwa
91
Ibid, 324-
6
kebenaran harus berfokus pada kasih, karena kebenaran tanpa kasih akan
apa yang harus diajarkan 2) Mengapa area ini harus diajarkan? 3) Dimanakah
pertama berkaitan dengan topik yang akan dibahas, yang kedua berkaitan
keenam berkaitan dengan subjek yang akan diajar serta pelaku atau
pengajarnya.
Setelah enam pokok pertanyaan tersebut, juga akan di bahas satu point
penting lagi, yakni apakah prinsip yang menyatukan semuanya. Maksud dari
92
Ibid, 324-325
93
Ibid, 326-
7
puncak pengalaman pendidikan dalam arti perencanaan, implementasi dan
evaluasi.94
suatu rangkaian dari beberapa aspek yang tidak dapat dipisahkan. Kurikulum
tidak akan menjadi sempurna jika, hanya mampu menjawab satu atau dua
tetapi juga dituntut untuk dapat mewadahi enam fondasi yang sudah
dijelaskan sebelumnya.
pandang Kristen. 95
Kewajiban tersebut terdiri dari empat bagian dan
94
Ibid hlm.327
95
Ibid,338-340
7
a. Orang Kristen harus memiliki dan menghidupi nilai-nilai yang
mereka nyatakan.
Kristen bukan hanya orang biasa yang asal menjalani kehidupan, namun orang
Kristen adalah orang yang memiliki nilai-nilai yang dihidupi dan dinyatakan
menjelaskan atau
7
menjadi referensi bagi kurikulum yang eksplisit.96 Vallance mengatakan
dipertimbangkan :
sosial.
struktur sosial.
memang tidak dituliskan dalam uraian pengajaran, karena akan sangat berbeda
antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini terjadi
karena perbedaan daya respon peserta didik terhadap materi yang diterimanya
3. Kurikulum Nol
96
Ibid,341-
7
96
Ibid,341-
7
Elliot Eisner mendefinisikan kurikulum nol sebagai sesuatu yang tidak
pada yang ditangkap, sedangkan kurikulum nol tidak diajarkan secara sengaja,
kadang dilupakan.98
dengan sendirinya sesuai dengan kondisi peserta didik, namun tidak langsung
dapat dilihat saat pembelajaran berlangsung. Nilai ini menjadi penting karena
cocok jika dipakai dalam proses pendidikan Kristen. Fondasi yang satu
dengan fondasi yang lain saling terkait, saling mendukung dan mencerminkan
pendidikan
96
Ibid,341-
7
97
Ibid,343
96
Ibid,341-
7
Kristen akan membantu regenerasi iman yang sehat dan kuat serta
berbagai pergumulan yang sedang dihadapi oleh remaja-pemuda. Hal ini dapat
7
7