Diskusi 7 Teknik Penanganan Limbah Industri Pangan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Diskusi 7

Teknik Penanganan Limbah Industri Pangan

Ayu Lestari 042189383

Proses – proses penangan Limbah Secara Organik

Proses anaerobik pada prinsipnya adalah proses yang terjadi karena aktivitas mikroba dilakukan pada saat
tidak terdapat oksigen bebas.

Terdapat 4 jenis proses yang dapat digunakan untuk penanganan limbah secara anaerobik yaitu:

➢ Cara konvensional

Pada cara pengolahan satu tahap, proses stabilisasi biologis dari separasi atau pemisahan padatan, cairan
berlangsung dalam satu tangki yang sama. Pada proses ini, kondisi optimum untuk stabilisasi biologis dan
separasi sulit untuk dicapai karena pengaturan salah satu faktor akan mempengaruhi faktor yang lainnya.

Pada sistem tangki pencerna Ini produk yang dihasilkan antara lain adalah gas, supermata, dan padatan
yang sudah terurai.

Metode ini cocok digunakan untuk menangani limbah lumpur dengan nilai COD lebih dari 20 g/L

Contoh dari penggunaan proses satu tahap ini adalah kolam anaerobik dan unit penyimpanan kotoran
hewan.

➢ Proses dua tahap

Pada sistem dua tahap digunakan dua jenis tangki yang terpisah yaitu tangki pencernaan atau peruraian
dan tangki pemsiahan atau separasi.

Pada saat tangki pencernaan, limbah diisikan secara kontinu dan dilakukan pengadukan hingga merata
dengan sempurna. Suhu pada tangki pertama diatur sehingga mencapai suhu optimum pencernaan. .

Pada tangki kedua, cairan yang sudah diaduk dan dikeluarkan kandungan garamnya yang terbentuk,
dilakuakn pemekatan. Pemekatan padatan dan pemisahan limbah padat dan cair dilakukan dengan cara
sedimentasi ataupun setrifugasi. Pada tangi kedua dilengkapi dengan kedua alat tersebut. Limbah yang
keluar dari tangki kedua telah terpisah antara limbah padat dan limbah cairsehingga penanganan
selajutnya akan lebih mudah.

➢ Proses dua tahap dengan daur ulang padatan

Modifikasi yang dapat dilakukan untuk penangganan dengan dua tahap ini adalah penggunaan limbah
padat yang terbentuk sebagai substrat yang di cerna kembali. Hal ini dilakukan agar limbah padat yang
akan dikeluarkan dari sistem adalah limbah yang lebih baik dan aman. Selain itu dengan sistem daur ulang
padatan ini, populasi mikroba dalam melakukan aktivitas peruraian dapat dipertahankan pada tingkat
efisiensi yang lebih baik. karena adanya pembentukan gas yang terus menerus pada sistem dari cairan sel
yang terbentuk kembali didorong kepermukaan sistem. Pengadukan berputar dapat digunakan untuk
memisahlan busa atau gas yang terbentuk dari padatan.

➢ Proses menggunakan dengan saringan anaerobik


Penggunaan saringan anaerobik digunakan untuk menangani limbah yang encer dan untuk proses
selanjutnya berupa denitrifikasi hasil saringan atau efluen yang teroksidasi untuk pengendalian nitrogen.

Pada pengunaan sistem saringan anaerobik, media filter ditempatkan dalam suatu tangki dan limbah yang
akan disarimg dailakukan dari arah kebawah ke atas.

Pada prinsip metode ini menggunakan sifat pertumbuhan mikroba yang mampu tumbuh pada bagian
permukaan media atau dibagian alas media dan juga pada celah – celah yang ada pada wadah sehingga
menyerupai lubang – lubang pada suatu ketebalan tertentu.

Saringan ini cocok digunakan untuk penanganan limbah dengan konsentrasi COD lebih dari 750 mg/l dan
tidak cocok jika digunakan untuk menangani limbah dengan kadar padatan yang terlalu tinggi karena
dapat menyebabkan penggumpalan lumpur yang mengakibatkan penyumbatan.

Pada penanganan limbah anaerobik dilakukan penghilangan nitrogen dalam bentuk amoniak. Adanya
nitrogen dalam limbah cair juga akan mempengaruhi kebutuhan akan klorin apabila limbah cair tersebut
selanjutnya akan diolah menjadi air bersih untuk keperluan industri atau air minum.

Sumber : BMP PANG 4323

Anda mungkin juga menyukai