REFLEKSI KASUS Prakonsepsi-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

REFLEKSI KASUS

SIKLUS VII: MASA PRAKONSEPSI


ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. D USIA 19 TAHUN PADA MASA
PRAKONSEPSI DI PUSKESMAS PEMANCUNGAN

Disusun Oleh :

Putri Endah Febriyanti, S. Keb


2140322022

Preseptor Akademik :
Henni Fitria, SST.,M.Keb

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2022
Refleksi Kasus Prankonsepsi

1. Deskripsi
Pada siklus prakonsepsi ini saya berkesempatan untuk ditempatkan di
Puskesmas Pemancungan Kota Padang. Di Puskesmas ini kami diberi pembelajaran
terkait pencapaian kompetensi masa prakonsepsi. Tanggal 5 Oktober 2022 sekitar
pukul 09.00 WIB, seorang ibu datang ke poli KB Pusekesmas Pemancungan untuk
melakukan suntik catin pranikah. Ny.D mengatakan bahwa ia ingin suntik catin
sebagai persyaratan menikahnya nanti.
Setelah dilakukan anamnesa, didapatkan bahwa Ny. D usia 19 tahun ingin
melakukan imunisasi tetanus. Ny. D tidak memiliki riwayat penyakit apapun seperti
penyakit jantung, DM, asma, TBC, hepatitis dan hipertensi. Hasil pemeriksaan
didapatkan bahwa keadaan umum baik, BB 45 kg, TB 157 cm, tekanan darah 101/63
mmHg, nadi 80 x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu 36,5 0C. Setelah dilakukannya
pemeriksaan, dilakukan asuhan kepada Ny.D yaitu memberikan konseling tentang
kebutuhan nutrisi, persiapan menjadi orang tua, dan pentingnya imunisasi tetanus.

2. Feelings
Saya merasa sangat senang bisa mendapatkan kesempatan melakukan
konseling masa prakonsepsi pada Ny. D di Puskesmas Pemancungan Padang ini.
Ny.D merasa senang saat bidan memberikan edukasi seputar pranikah danNy. D
paham dan mengerti terkait yang disampaikan bidan.

3. Evaluation

Masa prakonsepsi merupakan periode kritis dalam mencapai hidup yang


sehat, terutama bagi pasangan yang akan membangun rumah tangga. Prakonsepsi
terdiri atas dua kata, yaitu pra dan konsepsi. Pra berarti sebelum dan konsepsi berarti
pertemuan sel ovum dan sel sperma sehingga terjadi pembuahan. Secara harfiah
prakonsepsi adalah periode sebelum terjadinya pembuahan yaitu pertemuan sel
sperma dengan ovum (Susilowati, dkk 2016).
4. Analysis
Masa pranikah dapat dikaitkan dengan masa prakonsepsi, karena setelah
menikah wanita akan segera menjalani proses konsepsi. Masa prakonsepsi
merupakan masa sebelum kehamilan. Periode prakonsepsi adalah rentang waktu dari
tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi dan idealnya harus mencakup waktu
saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi. Hal ini sejalan
dengan teori yang disampaikan Dieny, dkk., 2019 bahwa Prakonsepsi merupakan
masa sebelum terjadi pertemuan sel sperma dengan ovum atau pembuahan sebelum
hamil. Secara harfiah prakonsepsi adalah periode sebelum terjadi pembuahan yaitu
pertemuan sel sperma dengan ovum. Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum
kehamilan. Periode prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu
tahun sebelum konsepsi dan idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma
matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi. (Doloksaribu, 2019)
Bidan memberikan konseling tentang nutrisi, perilaku hidup sehat,dan
persiapan menjadi orang tua, hal ini sejalan dengan penelitian Dieny, dkk., 2019
bahwa ada beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum merencanakan
kehamilan. Dimulai dari masa remaja, yaitu dengan menjaga kesehatan organ
reproduksi, kebutuhan akan gizi seimbang, perilaku hidup sehat, dan lain-lain. Hal
ini juga sejalan dengan Penelitian (Winarsih, 2018) dijelaskan bahwa gizi adalah
rangkaian proses secara organik makanan yang dicerna oleh tubuh untuk memenuhi
kebutuhan pertumbuhan dan fungsi normal organ, serta mempertahankan kehidupan
seseorang. Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum hamil atau masa sebelum
terjadi pertemuan sel ovum (sel telur) dengan sperma. Wanita prakonsepsi
diasumsikan sebagai wanita dewasa atau wanita usia subur yang siap menjadi
seorang ibu. Kebutuhan gizi pada masa ini berbeda dengan masa anak-anak, remaja,
ataupun lanjut usia. Perbaikan kesehatan prakonsepsi berdampak pada peningkatan
kesehatan reproduksi dan dapat menurunkan risiko pengeluaran biaya yang mungkin
muncul karena masalah kesehatan reproduksi (Fitri Felia, 2020).
Asuhan pada masa prakonsepsi penting diberikan degan tujuan untuk
mempersiapkan perempuan dalam menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat.
Selamat serta memperoleh bayi yang sehat. Status kesehatan ibu sebelum hamil
merupakan faktor penentu hasil kehamilan. Asuhan prakonsepsi juga bertujuan
untuk mengurangi risiko komplikasi ibu dan bayi (Badrunsyah, 2018).
Tujuan pelayanan prakonsepsi adalah menyediakan sarana promosi ,
skrining , dan intervensi pada wanita usia subur dalam rangka menurunkan faktor
risiko yang memengaruhi kehamilan yang akan datang (Fitri Felia, 2020).
Tujuan dari skrining prakonsepsi adalah menurunkan angka kematian ibu
dan bayi, mencegah kehamilan tidak diinginkan, mencegah komplikasi dalam
kehamilan dan persalinan, mencegah kelahiran mati, prematur dan bayi dengan
berat lahir rendah, mencegah terjadinya kelahiran cacat, mencegah infeksi pada
neonatal, mencegah kejadian underweight dan stunting sebagai akibat dari masalah
nutrisi ibu, mengurangi resiko diabetes dan penyakit kardiovaskuler dalam
kehamilan dan mencegah penularan Human Immunodeficience Virus dari ibu
kejanin (WHO, 2017).
5. Conclusion
Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum kehamilan. Periode prakonsepsi
adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi dan
idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari
sebelum konsepsi. Hasil pemeriksaan didapatkan bahwa keadaan umum baik, BB 45
kg, TB 157 cm, tekanan darah 101/63 mmHg, nadi 80 x/menit, pernafasan 20
x/menit, suhu 36,50C. Setelah dilakukannya pemeriksaan, dilakukan asuhan kepada
Ny.D yaitu memberikan konseling tentang kebutuhan nutrisi, persiapan menjadi
orang tua, dan pentingnya imunisasi tetanus
6. Action Plan
Dari kasus yang saya temukan ini, dapat diambil pelajaran bahwa kita sebagai
bidan harus selalu memperbaharuhi skilss kita dalam keterampilan memberikan
KIE dan pemeriksaan kesehatan dengan memperbanyak referensi bahan bacaan.
Sehingga dalam melakukan KIE pada catin mereka dapat dengan mudah
memahami apa yang disampaikan sehingga apa yang disampaikan dapat
diterapkan dan terciptanya kehamilan yang sehat dan generasi yang sehat juga.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi Andariya, 2017. Continuity Of Care Kebidanan Midwifery Continuity Of Care.


Oksitosin. 4(2): 67-77.
Dieny, Fillah Fithra, Ayu Rahadiyanti, dan Dewi Marfu'ah K. (2019). Gizi.
Prakonsepsi. Jakarta: Bumi medika

Doloksaribu. 2019. Pengaruh Konseling Gizi Prakonsepsi Terhadap Pengetahuan


Dan Sikap Wanita Pranikah Di Kecamatan Batang Kuis. Wahana Inovasi.
8(1): 64-73.
Fitri Felia. 2020. Asuhan Kebidanan Continuity Of Care Di Klinik Medika Utama
Sidoarjo. Jurnal Continuity of Care: 3(1): 34-44.
Susilowati dan Kuspriyanto. 2016. Gizi dalam Daur Kehidupan. Bandung: Refika
Aditama

Waryana. 2019. Prosedur Pengukuran Lingkar Lengan Atas Pada Ibu Hamil dengan
Kurang Energi Kronis (KEK). Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
WHO. 2017. Obstetric Evidence Based Guidelines Third Edition. Journal of
Maternal Fetal and Neonatal Medicine.
Winarsih. 2018. Pengantar Ilmu Gizi dalam Kebidanan. Yogyakarta : Pustaka Baru
Press

Anda mungkin juga menyukai