LP Nutrisi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA NY. S DENGAN


DIAGNOSA ASMA BRONCHIAL DI RUANG BOUGENVILE 2
RSUD CIAMIS

DISUSUN OLEH :
WITA NURMALA
NIM. 1490122104

PROGRAM PROFESI NERS PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS GALUH
TAHUN AKADEMIK
2022/2023
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian

Tubuh memerlukan energi dan fungsi-fungsi organ tubuh,

pergerakan tubuh, mempertahankan, fungsi enzim, pertumbuhan dan

pergantian sel yang rusak. Metabolisme merupakan semua proses biokimia

pada sel tubuh. Proses metabolisme dapat berupa anabolisme

(membangun) dan ktabolismme (pemecahan). Masalah nutrisi berkaitan

dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Secara umum faktor yang mempengruhinya adalah

faktor fisiologis seperti masalah pencernaan, sosioekonomi, dll.

Nutrisi adalah zat kimia organik dan non organik yang ditemukan

dalam makanan dan di peroleh untuk penggunaan fungsi tubuh

(alfiansyah, 2016). Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara

jaringan tubuh, mengatur proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber

tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Dengan

demikian, fungsi utama nutrisi (suitor & hunter, 1980) adalah untuk

memberikan energy bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangkadan

jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh.

Menurut alimun (2015), nutrisi merupakan proses pemasukan dan

pengolahan zat makan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energy

dan digunakan dalam aktivitas tubuh. Fungsi utama nutrisi adalah

memberi energy bagi aktivitas tubuh ,membentuk struktur kerangka dan


jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia dalam di dalam

tubuh.

B. Etiologi

Faktor-faktor yang mempengaruhi nnutrisi adalah :

1. Faktor Fisiologis

a. Intake nutrient

1) Kemampuan mendapat dan mengolah makanan

2) Pengetahuan

3) Gangguan menelan

4) Perasaan tidak nyaman setelah makan

5) Anoeksia

6) Nausea dan vomitus

7) Intake kalori dan lemak yang berlebih

b. Kemampuan mencerna nutrient

1) Obstruksi saluran cerna

2) Malabsorpsi nutrient

3) DM

2. Kebutuhan metabolism

a. Pertumbuhan

b. Stress

c. Kondisi yang meningkatkan BMR (latihan, hypertiroid)

3. Gaya hidup dan kebiasaan


Kebiasaan makan yang baik perlu diterpkan pada usia todler

4. Kebuudayaan dan kepercayaan

5. Sumber ekonomi

6. Kelemahan fisik

7. Kehilangan

8. Depresi

9. Pendapatan yang rendah

10. Penyakit saluran pencernaan

11. Obat

C. Fisiologi

Makanan akan diproses tubuh melalui tahap-tahap berikut :

1. Ingesti

Proses masuknya makanan kedalam tubuh yang terdiri dari

koordinasi otot-otot lengan dan tangan untuk membawa makanan ke

mulut. Proses mengunyah proses pemecahan, penyederhanaan makanan

dari ukuran besar menjadi ukuran lebih kecil. Proses mengunyah

melibatkan gigi dan kontrol volunter otot-otot mulut bila makanan

berada pada gigi, gusi, palatum keras dan lidah, maka akan terjadi

refleks mengunyah yang volunter (disadari), yang diatur o/SSP. Proses

menelan merupakan tahap terakhir dari pristiwa ingesti,

yaitu bergeraknya makanan dari mulut ke esophagus

dan masuk lambung. Proses ini terjadi secara refleks sebagai akibat


adanya penekanan pada bagian faring dan mulai sejak makanan sudah

dikunyah secara adekuat, serta refleks ini akan menahan proses

respirasi.

2. Digestia.

a) Merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang

dibawakedalam tubuh.

b) Terjadi penyederhanaan zat makanan sehingga dapat diabsorpsi

olehsaluran intestinal.

c) Saluran yang berperan antara lain : mulut, pharing, esophagus,

lambung,usus halus, usus besar.

3. Absorpsi

Proses dimana nutrien yang telah berbentuk paling sederhana

diserap oleh usus nutrien diserap berupa : (glukosa karbohidrat), asam

amino (protein),asam lemak dan gliserol (lemak), tanpa kecuali vitamin,

mineral dan air.Setelah diserap oleh usus nutrien akan dilanjutkan ke

saluran darah dan getah bening masuk ke hati melewati vena

porta.Tempat-tempat absorpsi nutrisi :Vitamin yang larut dalam air,

asam lemak/gliserol, natrium. Kalsium, besi danklorida, diusus halus

bagian atas Monosakarida, asam amino, dan zat lain, usushalus

bagian tengah Garam empedu, vit B12 dan natrium usus halus

bagian bawah Air, hidrogen, natrium, colon.


4. Metabolisme

Merupakan bagian akhir dlm penggunaan makanan di tubuh.

Proses inimeliputi semua perubahan kimia yg dialami zat makanan

sejak diserap o/ usushingga dikeluarkan oleh tubuh sebagai sampah.

5. Ekskresi

Ekskresi atau eliminasi merupakan pekerjaan tubuh untuk

membuang zat sisadari metabolisme yang tidak terpakai lagi untuk

keperluan tubuh.

D. Manifestasi Klinik

Menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, tanda dan gejala

yang muncul pada diagnosa keperawatan defisit nutrisi dibagi menjadi dua

yaitu gejala dan tanda mayor serta gejala dan tanda minor. Gejala dan

tanda mayor yaitu berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang

ideal, sedangkan gejala dan tanda minor yaitu cepat kenyang setelah

makan, kram/nyeri abdomen, nafsu makan menurun, bising usus

hiperaktif, otot pengunyah lemah, otot menelan lemah, membran mukosa

pucat, sariawan, serum albumin turun, rambut rontok berlebihan dan diare

(PPNI, 2017).
E. Patofisiologi

Status kesehatan Kebutuhan metabolism untuk


Penyakit saluran pencernaan Gaya hidup dan kebiasan pertumbuhan
menurun

Erosi mukosa lambung Kelemahan otot menelan Kebiasaan mengkonsumsi Peningkatan Intake nutrisi
makanan tidak sehat

Tonus & paristaltik Gangguan menelan Kebutuhan energy


Kelebihan zat dalam
lambung menurun makanan meningkat
tubuh yang tidak
dibutuhkan

Refluksi duodenum ke Asupan nutrisi tidak Mudah lapar


lambung terpenuhi Penyerapan dalam
tubuh tidak sempurna
Nafsu makan meningkat

Nafsu makan menurun Penurunan berat badan

Peningkatan berat badan


Defisit nutrisi
Resiko ketidakseimbanagn nutrisi
lebih dari dari kebutuhan tubuh Berat badan lebih
F. Pemeriksaan Penunjang

G. Pemeriksaan fungsi
paru
H. Untuk mengetahui
kemampuan paru dalam
melakukan pertukaran
gas secara
I. efisien.
J. 2. Pemeriksaan gas
darah arteri
K. Untuk memberikan
informasi tentang
difusi gas melalui
membrane kapiler
L. alveolar dan
keadekuatan oksigenasi.
Menurut (Mutaqqin, 2008) pemeriksaan yang dapat dilakukan pada
penderita defisit nutrisi yaitu :
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Albumin (N:4-5,5 mg/100ml)
2) Transferin (N:170-25 mg/100 ml)
3) Hb (N: 12 mg%)
4) BUN (N:10-20 mg/100ml)
5) Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N : Laki-laki : 0,6-1,3 MG/100
ml,Wanita : 0,5 1,0 MG/ 100 ML)
b. Pengukuran antropometri :
1) BB ideal : (TB – 100) ± 10 %
2) Lingkar pergelangnan tangan
3) Lingkar lengan atas (LLA) Nilai normal wanita : 28,5 cm Pria : 28,3
cm
4) Lipatan kulit pada otot trisep (TSF) Nilai normal wanita : 16,5 – 18
cm Pria : 12,5 -. 16,5 cm 15
c. Klinis Metode ini didasarkan atas perubahan yang terjadi yang
digunakan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada
jaringan epitel seperti : kulit, rambut, dan mata.
d. Diet Makanan yang dimakan jenisnya dan porsinya.

M. D. Pemeriksaan
Diagnostik
N. 1. Pemeriksaan fungsi
paru
O. Untuk mengetahui
kemampuan paru dalam
melakukan pertukaran
gas secara
P. efisien.
Q. 2. Pemeriksaan gas
darah arteri
R. Untuk memberikan
informasi tentang
difusi gas melalui
membrane kapiler
S. alveolar dan
keadekuatan oksigenasi.
T. 3. Oksimetri
U. Untuk mengukur
saturasi oksigen kapiler
V. 4. Pemeriksaan sinar
x dada
W. Untuk pemeriksaan
adanya cairan, massa,
fraktur, dan proses-
proses abnormal.
X. 5. Bronkoskopi
Y. Untuk memperoleh
sampel biopsy dan
cairan atau sampel
sputum/benda asing
Z. yang menghambat
jalan nafas.
AA. 6. Endoskopi
BB. Untuk melihat
lokasi kerusakan dan
adanya lesi.
CC. 7. Fluoroskopi
DD. Untuk mengetahui
mekanisme
radiopulmonal, misal:
kerja jantung dan
EE.kontraksi paru.
FF. 8. CT-Scan
GG. Untuk
mengintifikasi adanya
massa abnorma
H. Komplikasi

1. Malnutrisi

Kekurangan zat makanan atau kelebihan

2. Obesitas

Masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari

20% berat badan normal. Status nuutrisinya adalah melebihi

kebutuhan metabolism karena kelebihan asupan kalori penurunan

dalam penggunaan kalori.

3. Hipertensi

Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan

oleh berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti adanya

obesitas, kelebihan asupan kalsium dan natrium.

4. Penyakit jantung coroner

Gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya

peningkatan kolesterol darah dan merokok.

5. Kanker

Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang

disebabkan karena mengkonsumsi lemak secara berlebihan.

6. Anoreksia nervsa
Penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan,

ditandai dengan konstipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen

dan kelebiihan energy.

I. Penatalaksanaan

1. Menstimulasi nafsu makan

a. Berikan makanan yang sudah dikenal yang memang disukai

klien yang disesuaikan dengan kondisi klien

b. Pilih porsi sedikit sehingga tidak menurunkan nafsu makan klien

yang anoreksik

c. Hindari terapi yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman

sesaat sebelum atau setelah makan

d. Berikan lingkungan rapi dan bersih yang bebas dari penglihatan

dan bau yang tidak enak. Balutan kotor, pispot yang telah

dipakai, set irigasi yang tidak tertutup atau bahkan piring yang

sudah dipakai dapat memberikan pengaruh negative pada nafsu

makan

e. Redakan gejala penyakit yang menekan nafsu makan sebelum

waktu makan; istirahat bila mengalami keletihan

f. Kurangi stress psikologi

g. Berikan oral hygiene sebelum makan

2. Membantu klien makan


3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet sesuai dengan

kondisi.

J. Pengkajian

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan

membantu dalam menentukan status kesehatan dan pola

pertahanan penderita , mengidentifikasikan,kekuatan dan kebutuha

n penderita yang dapat diperoleh melalui anamnese, pemeriksaan

fisik, pemerikasaan laboratorium serta pemeriksaan penunjang

lainnya

2. Anamnesa

1) Identitas Pasien

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama,

pendidikan, pekerjaan, alamat, status perkawinan, suku bangsa, 

nomor register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa

medis.

2) Keluhan Utama

Klien mengatakan merasa mual, muntah, nafsu makan

menurun, mengalami penurunan/peningkatan BB.

3) Riwayat kesehatan sekarang

Klien merasa lemas dan tidak ada nafsu makan, mual dan

muntah dan mudah merasa lapar.


4) Riwayat kesehatan dahulu

Adanya riwayat gangguan pada sistem pencernaan.

5) Riwayat kesehatan keluarga

Adanya riwayat sakit yang sama pada keluarga atau penyakit

lain yang berpotensi menurun atau menular pada anggota

keluarga lain.

6) Riwayat Psikososial

Meliputi informasi mengenai perilaku, perasaan dan emosi

yang dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya serta

tanggapan keluarga terhadap penyakit penderita.

3. Pemeriksaan Fisik

1) Status kesehatan umum

Meliputi keadaan pasien, kesadaran (composmentis,

samnolen, koma, dan delirium), suara bicara, tinggi badan,

berat badan dan tanda -tanda vital.

2) Komponen pengkajian nutrisi

Jenis
Data Skrining Data Tambahan
Pemeriksaan
Antropometri a. Tinggi badan a. Lipatan trisep
b. Berat badan b. LILA
c. Berat badan ideal c. Lingkar otot lengan
d. Indeks masa tubuh tengah
d. Lingkar lengan tengah
Biokimia a. Hemoglobin a. Kadar transferrin serum
b. Albumin serum b. Nitrogen urea kemih
c. Hitung limfosit total c. Ekskresi kreatinin kemih
Clinical a. Kulit a. Analisis rambut
b. Rambut dan kuku b. Neurologi
c. Membrane mukosa
Diet a. Porsi makan 24 jam Riwayat diet
b. Frekuensi makan
Environment Lingkungan
Fatique Tingkat aktivitas Penyakit tertentu yang
berhubungan dengan
aktivitas

3) Kepala dan leher

Kaji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah

pembesaran pada leher, telinga kadangkadang berdenging, ada

kah gangguan pendengaran, lidah sering terasa tebal, ludah

menjadi lebih kental, gigi mudah goyah, gusi mudah bengkak

dan berdarah, apakah penglihatan kabur / ganda, diplopia,

lensa mata keruh.

4) Sistem Integument

Kaji seluruh permukaan kulit, adakah turgor kulit

menurun,luka atau warna kehitaman bekas luka, kelembaban

dan suhu kulit, tekstur rambut dan kuku

5) Sistem pernapasan
Biasanya terdapat sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada

dan terdapat retraksi dinding dada, serta suara tambahan nafas

6) Sistem kardiovaskuler

Pengkajian untuk mengetahui adakah perfusi jaringan

menurun, nadi perifer lemah atau berkurang, takikardi

/bradikardi, hipertensi/hipotensi, aritmia, kardiomegalis.

7) Sistem gastrointestinal

Pengkajian untuk mengetahui adakah polifagi, polidipsi,

mual, muntah, diare, konstipasi, dehidrase, perubahan

berat badan, peningkatan lingkar abdomen, obesitas.

8) Sistem Urinary

Pengkajian untuk mengetahui adakah poliuri, retensio

urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit saat berkemih.

9) Sistem muskuloskeletal

Kaji penyebaran lemak, penyebaran masa otot,

perubahntinggi badan, apakah cepat lelah, lemah dan nyeri,

apakah adanya gangren di ekstrimitas.

10) Sistem Neurologis

Pengkajian untuk mengetahui apakah terjadi penurunan

sensoris, parasthesia, anastesia, letargi, mengantuk, reflek

lambat, kacau mental, dan disorientasi.


K. Diagnosa Keperawatan

No SDKI SLKI SIKI

1. Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen nutrisi

(D.00019) tindakan keperawatan (l.03119) :

Penyebab : selama ….. maka Tindakan

- Ketidakmampuan diharapkan nafsu makan Observasi

menelan makanan dan status nutrisi - Identifikasi status

- Ketidakmampuan membaik dengan kriteria nutrisi

mencerna hasil : - Identifikasi alergi

makanan - Keinginan makan dan intoleransi

- Ketidakmampuan membaik makanan

mengabsorpsi - Asupan makanan - Identifikasi

nutrient membaik makanan yang

- Peningkatan - Kemampuan disukai

kebutuhan merasakan makan - Monitor asupan

metabolismme membaik makanan

- Faktor ekonomi - Porsi makan - Monitor berat badan

- Faktor psikologis dihabiskan - Monitor hasil

Gejala dan Tanda meningkat pemeriksaan

Mayor : - Perasaan cepat laboratorium

Objektif kenyang menurun Terapeutik

- Berat badan (L.03030) dan - Lakukan oral hygen,

menurun minimal
10% dibawah (L.03024) jika perlu

rentang ideal - Sajikan makanan

secara menarik dan

Gejala dan Tanda suhu sesuai

Minor : - Berikan makanan

Subjektif tinggi serat untuk

- Cepat kenyang mencegah

setelah makan koonstipasi

- Nyeri abdomen - Berikan makanan

- Nafsu makan tinggi kalori dan

menurun protein

Objektif - Berikan seplemen

- Bising usus makanan

hiperaktif Edukasi

- Otot pengunyah - Anjurkan posisi

lemah duduk

- Otot menelan - Ajarkan diet yang

lemah diprogramkan

- Membrane Kolaborasi

mukosa pucat - Kolaborasi

- Sariawan pemberian medikasi

- Diare sebelum makan

- Rambut rontok - Kolaborasi dengan


ahli gizi

2. Berat badan lebih Setelah dilakuakn Manajemen berat

(D.0018) tindakan ….. maka badan (l.03097)

Penyebab: diharapkan berat badan Tindakan:

- Kurang aktivitas membaik dengan kriteria Observasi

fisik harian hasil : - Identifikasi kondisi

- Kelebihan - Tebal lipatan kulit kesehatan yang

konsumsi gula membaik dapat

- Gangguan - Indeks masa tubuh mempengaruhi berat

kebiasaan makan membaik badan

- Gangguan persepsi - Menunjukan Terapeutik

makan penurunan berat - Hitung berat badan

- Sering memakan badan ideal

makanan (L.03018) - Hitung persentasi

berminyak lemak dan otot

- Faktor keturunan - Fasilitasi

- Berat badan mmenurunkan target

bertambah cepat berat badan

Edukasi

Gejala dan Tanda - jelaskan hubungan

Mayor antara asupan

Subjektif makanan, aktifitas

- Tidak tersedia fisik, penambahan


Objektif berat badan dan

- IMT >25 kg/m2 penurunan berat

atau berat dan badan

tinggi badan lebih - jelaskan faktor

dari persentil 95 risiko berat badan

(pada anak <2 lebih

tahun) atau IMT - anjurkan melakukan

pada presentil ke pencatatan asupan

85-95 (pada anak makanan, aktivitas

2-8 taahun. fisik, dan peubahan

Gejala dan Tanda berat badan

Minor :

Subjektif :

Tidak tersedia Konseling nutrisi

Objektif (l.03094)

- Tebal lipatan kulit Tindakan

trisep >25 mm. Observasi

- Identifikasi

kebiasaan makan

- Monitor intake dan

output

- Identifiksi kemajuan

modifikasi diet
Terapeutik

- Bina hubungan

terapeutik

- Sepakati lama waktu

pemberian

konseling

- Pertimbangkan

faktor-faktor yang

mempengaruhi

pemenuhan

kebutuhan gizi

- Gunakan standar

nutrisi sesuai

program diet

Edukasi

- Edukasi perlunya

modifikasi diet

- Jelaskan program gizi

dan persepssi pasien

terhada diet yang

diprogramkan

Kolaborasi

- rujuk pada ahli gizi,


jika perlu

Edukasi latihan fisik

(l.12389)

Tindakan :

Observasi

- Identifiksi kesiapan

dan kemampuan

menerima informsi

Terapeutik

- Sediakan ateri dan

media pendidikn

kesehatan

- Jadwalkan kegiatan

pendidikaan

kesehatan

Edukasi

- Jelaskan manfaat

kesehatan dan efek

fisiologis olahraga

- Jelskan jenis latihan

yang sesuai dengan

kondisi kesehatan
- Jelaskan frekuensi,

durasi dan intensitas

program latihan yang

diinginkan

L. Evaluasi

S : Subjektif
Data yang didapat dari pasien atau keluarga (menggunakan bahasa
pasien, bukan bahasa ilmiah atau buku)
O : Objektif
Data yang didapat dari pengkajian dan observasi perawat setelah
pasien diberikan tindakan keperawatan
A : Analisis
Menuliskan masalah keperawatan membaik atau belum membaik.
Masalah bisa disimpulkan membaik bila data yang didapat sudah
memenuhi kriteria hasil yang telah ditetapkan ditujuan.
Misal: status nutrisi membaik, nafsu makan meningkat, menyatakan
pemahaman kebutuhan nutrisi
P : Planning
Dituliskan adalah intervensi utama atau pendukung bila seluruh
tindakan masih akan dilanjutkan. Bila hanya beberapa tindakan
yang dilanjutkan
I : Implementasi

Melaksanakan tindakan yang telah direncanakan

E : Evaluasi

Penilaian terhadap keberhasilan dari implementasi

REFERENSI

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2015). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Edisi 2

Buku 2. Jakarta: Salemba Medika.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.

Jakarta: DPP PPNI.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.

Jakarta: DPP PPNI.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.

Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai