LP Nutrisi
LP Nutrisi
LP Nutrisi
DISUSUN OLEH :
WITA NURMALA
NIM. 1490122104
A. Pengertian
Nutrisi adalah zat kimia organik dan non organik yang ditemukan
demikian, fungsi utama nutrisi (suitor & hunter, 1980) adalah untuk
tubuh.
B. Etiologi
1. Faktor Fisiologis
a. Intake nutrient
2) Pengetahuan
3) Gangguan menelan
5) Anoeksia
2) Malabsorpsi nutrient
3) DM
2. Kebutuhan metabolism
a. Pertumbuhan
b. Stress
5. Sumber ekonomi
6. Kelemahan fisik
7. Kehilangan
8. Depresi
11. Obat
C. Fisiologi
1. Ingesti
berada pada gigi, gusi, palatum keras dan lidah, maka akan terjadi
respirasi.
2. Digestia.
dibawakedalam tubuh.
olehsaluran intestinal.
3. Absorpsi
5. Ekskresi
keperluan tubuh.
D. Manifestasi Klinik
yang muncul pada diagnosa keperawatan defisit nutrisi dibagi menjadi dua
yaitu gejala dan tanda mayor serta gejala dan tanda minor. Gejala dan
tanda mayor yaitu berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang
ideal, sedangkan gejala dan tanda minor yaitu cepat kenyang setelah
pucat, sariawan, serum albumin turun, rambut rontok berlebihan dan diare
(PPNI, 2017).
E. Patofisiologi
Erosi mukosa lambung Kelemahan otot menelan Kebiasaan mengkonsumsi Peningkatan Intake nutrisi
makanan tidak sehat
G. Pemeriksaan fungsi
paru
H. Untuk mengetahui
kemampuan paru dalam
melakukan pertukaran
gas secara
I. efisien.
J. 2. Pemeriksaan gas
darah arteri
K. Untuk memberikan
informasi tentang
difusi gas melalui
membrane kapiler
L. alveolar dan
keadekuatan oksigenasi.
Menurut (Mutaqqin, 2008) pemeriksaan yang dapat dilakukan pada
penderita defisit nutrisi yaitu :
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Albumin (N:4-5,5 mg/100ml)
2) Transferin (N:170-25 mg/100 ml)
3) Hb (N: 12 mg%)
4) BUN (N:10-20 mg/100ml)
5) Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N : Laki-laki : 0,6-1,3 MG/100
ml,Wanita : 0,5 1,0 MG/ 100 ML)
b. Pengukuran antropometri :
1) BB ideal : (TB – 100) ± 10 %
2) Lingkar pergelangnan tangan
3) Lingkar lengan atas (LLA) Nilai normal wanita : 28,5 cm Pria : 28,3
cm
4) Lipatan kulit pada otot trisep (TSF) Nilai normal wanita : 16,5 – 18
cm Pria : 12,5 -. 16,5 cm 15
c. Klinis Metode ini didasarkan atas perubahan yang terjadi yang
digunakan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada
jaringan epitel seperti : kulit, rambut, dan mata.
d. Diet Makanan yang dimakan jenisnya dan porsinya.
M. D. Pemeriksaan
Diagnostik
N. 1. Pemeriksaan fungsi
paru
O. Untuk mengetahui
kemampuan paru dalam
melakukan pertukaran
gas secara
P. efisien.
Q. 2. Pemeriksaan gas
darah arteri
R. Untuk memberikan
informasi tentang
difusi gas melalui
membrane kapiler
S. alveolar dan
keadekuatan oksigenasi.
T. 3. Oksimetri
U. Untuk mengukur
saturasi oksigen kapiler
V. 4. Pemeriksaan sinar
x dada
W. Untuk pemeriksaan
adanya cairan, massa,
fraktur, dan proses-
proses abnormal.
X. 5. Bronkoskopi
Y. Untuk memperoleh
sampel biopsy dan
cairan atau sampel
sputum/benda asing
Z. yang menghambat
jalan nafas.
AA. 6. Endoskopi
BB. Untuk melihat
lokasi kerusakan dan
adanya lesi.
CC. 7. Fluoroskopi
DD. Untuk mengetahui
mekanisme
radiopulmonal, misal:
kerja jantung dan
EE.kontraksi paru.
FF. 8. CT-Scan
GG. Untuk
mengintifikasi adanya
massa abnorma
H. Komplikasi
1. Malnutrisi
2. Obesitas
3. Hipertensi
5. Kanker
6. Anoreksia nervsa
Penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan,
I. Penatalaksanaan
yang anoreksik
dan bau yang tidak enak. Balutan kotor, pispot yang telah
dipakai, set irigasi yang tidak tertutup atau bahkan piring yang
makan
kondisi.
J. Pengkajian
1. Pengumpulan data
pertahanan penderita , mengidentifikasikan,kekuatan dan kebutuha
n penderita yang dapat diperoleh melalui anamnese, pemeriksaan
lainnya
2. Anamnesa
1) Identitas Pasien
pendidikan, pekerjaan, alamat, status perkawinan, suku bangsa,
medis.
2) Keluhan Utama
Klien merasa lemas dan tidak ada nafsu makan, mual dan
keluarga lain.
6) Riwayat Psikososial
3. Pemeriksaan Fisik
Jenis
Data Skrining Data Tambahan
Pemeriksaan
Antropometri a. Tinggi badan a. Lipatan trisep
b. Berat badan b. LILA
c. Berat badan ideal c. Lingkar otot lengan
d. Indeks masa tubuh tengah
d. Lingkar lengan tengah
Biokimia a. Hemoglobin a. Kadar transferrin serum
b. Albumin serum b. Nitrogen urea kemih
c. Hitung limfosit total c. Ekskresi kreatinin kemih
Clinical a. Kulit a. Analisis rambut
b. Rambut dan kuku b. Neurologi
c. Membrane mukosa
Diet a. Porsi makan 24 jam Riwayat diet
b. Frekuensi makan
Environment Lingkungan
Fatique Tingkat aktivitas Penyakit tertentu yang
berhubungan dengan
aktivitas
pembesaran pada leher, telinga kadangkadang berdenging, ada
4) Sistem Integument
5) Sistem pernapasan
Biasanya terdapat sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada
6) Sistem kardiovaskuler
7) Sistem gastrointestinal
8) Sistem Urinary
9) Sistem muskuloskeletal
menurun minimal
10% dibawah (L.03024) jika perlu
menurun protein
hiperaktif Edukasi
lemah duduk
lemah diprogramkan
- Membrane Kolaborasi
Edukasi
Minor :
Subjektif :
Objektif (l.03094)
- Identifikasi
kebiasaan makan
output
- Identifiksi kemajuan
modifikasi diet
Terapeutik
- Bina hubungan
terapeutik
pemberian
konseling
- Pertimbangkan
faktor-faktor yang
mempengaruhi
pemenuhan
kebutuhan gizi
- Gunakan standar
nutrisi sesuai
program diet
Edukasi
- Edukasi perlunya
modifikasi diet
diprogramkan
Kolaborasi
(l.12389)
Tindakan :
Observasi
- Identifiksi kesiapan
dan kemampuan
menerima informsi
Terapeutik
media pendidikn
kesehatan
- Jadwalkan kegiatan
pendidikaan
kesehatan
Edukasi
- Jelaskan manfaat
fisiologis olahraga
kondisi kesehatan
- Jelaskan frekuensi,
diinginkan
L. Evaluasi
S : Subjektif
Data yang didapat dari pasien atau keluarga (menggunakan bahasa
pasien, bukan bahasa ilmiah atau buku)
O : Objektif
Data yang didapat dari pengkajian dan observasi perawat setelah
pasien diberikan tindakan keperawatan
A : Analisis
Menuliskan masalah keperawatan membaik atau belum membaik.
Masalah bisa disimpulkan membaik bila data yang didapat sudah
memenuhi kriteria hasil yang telah ditetapkan ditujuan.
Misal: status nutrisi membaik, nafsu makan meningkat, menyatakan
pemahaman kebutuhan nutrisi
P : Planning
Dituliskan adalah intervensi utama atau pendukung bila seluruh
tindakan masih akan dilanjutkan. Bila hanya beberapa tindakan
yang dilanjutkan
I : Implementasi
E : Evaluasi
REFERENSI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.