Afiksasi Kelompok-1
Afiksasi Kelompok-1
Afiksasi Kelompok-1
AFIKSASI
Disusun oleh:
Kelompok 7
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah- Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Afiksasi” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Morfologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan kepada pembaca mengenai materi yang terdapat dalam makalah
ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr.Farida Ariyani,M.Pd.,
Yinda Dwi Gustira,S.Pd.,M.Pd. Selaku dosen Mata Kuliah Morfologi.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari, makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................1
1.3. Tujuan Makalah..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
2.1. Pengertian Afiks dan Afiksasi........................................................3
2.2. Jenis jenis Afiks..............................................................................3
2.3. Fungsi dan Makna Afiks.................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
melainkan termasuk golongan klitik karena bentuk-bentuk tersebut memiliki arti
leksis, sedangkan afiks tidak. Bentuk –nya yang termasuk golongan klitik ialah
bentuk –nya yang jelas memiliki pertalian arti dengan ia. Bentuk –nya yang sudak
tidak memiliki pertalian arti dengan ia, misalnya dalam rupanya dan agaknya,
termasuk golongan afiks karena hubungan arti leksisnya sudah terputus.
6
konsonan [t] dan konsonan [t] kemudian luluh. Prefiks n- merupakan afiks
infleksional yang proses pembentukannya dapat dilakukan dengan menambahkan
kata kerja (verba).
Perhatikan contoh berikut!
n- + takagh → nakagh = menakar
n- + tutu → nutu = menumbuk
n- + takkop → nakkop = menangkap
d). Prefiks m-
Bahasa Lampung memiliki alomorf m- yang terjadi dalam penggabungan antara
prefiks {N-} dengan dasar yang berawal dengan konsonan [p] yang
mengakibatkan konsoan [p] luluh. Prefiks m- merupakan afiks infleksional yang
bisa ditempelkan pada kata kerja (verba) dasar.
Perhatikan contoh berikut!
m- + pitot → mitot = mencubit
m- + hinok → minok = menginap
m- + pagas → magas = menujah
e). Prefiks Ng-
Prefiks Ng-dalam bahasa Lampung merupakan alomorf prefiks {N-} yang dalam
pemakaiannya terjadi apabila bergabung dengan dasar yang diawali konsonan
selain yang diawali huruf [P,T,K,S,C] maka konsonan yang ada pada awal dasar
tersebut tidak luluh.
Contoh :
Nge- + happak → ngehapak = menuntun
Nge- + lepit → ngelepit = melipat
Nge- + basuh → ngebasuh = membasuh
f). Prefiks ti-
Prefiks ti- dalam bahasa Lampung merupakan bentuk pasif yang dalam bahasa
Indonesia disamakan dengan prefiks di-.
Contoh :
Ti- + urau → tiurau = dipanggil
Ti-+ keghoh → tikeghoh = digigit
Ti- + ginjoh → tiginjoh = digoyang
7
2. Sufiks, yang diimbuhkan di sebelah kanan dasar dalam proses yang disebut
“sufiksasi”
a). Sufiks -kon
Sufiks –kon dalam bahasa Lampung membentuk makna –kan yang berarti
mempertegas makna kata dasar. Contoh:
Akuk+ -kon → akukkon = ambilkan
Lapah + -kon → lapahkon = jalankan
Sitang + -kon → sotangkon = lemparkan
3. Konfiks Ng-….-kon
Konfiks adalah “gabungan afiks yang berupa prefiks (awalan) dan sufiks (akhiran)
yang merupakan satu afiks yang tidak terpisah-pisah. Contoh:
Ng- + hating + kon → ngehatangkon = menguatkan
Ng- + ingok + kon → ngingokkon = mengingatkan
Ng- + attak + kon → ngattakko = mengantarkan
4. Infiks, yang diimbuhkan dengan penyisipan di dalam dasar itu dalam proses
yang namanya “infiksasi.”
Penurunan nomina berafiks dalam bahasa Lampung dapat dibentuk melalui
penyisipan infiks –en/em-. Penurunan afiks ini dilakukan dengan cara
menyisipkan infiks en/em pada kelas verba. Nomina berinfiks ‘en/em’
mengandung makna ‘hasil’ seperti yang dinyatakan oleh kata dasar.
Contoh:
-en- + tawwai ‘ajar’ tennawai ‘hasil mengajar’
-en- +tanom ‘tanam’ tenanom ‘hasil menanam’
-en- + keni ‘beri’ tengeni ‘hasil memberi’
-em- + pajak ‘rebus’ temajak ‘hasil rebusan’
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Demikianlah makalah berjudul “Afiksasi” ini kami buat
berdasarkan sumber-sumber atau jurnal yang ada kami juga menyadari,
masih ada banyak kekurangan di dalam penulisan makalah ini. Sehingga
perlulah bagi kami, dari para pembaca untuk memberikan saran yang
membantu supaya makalah ini mendekati lebih baik.
9
DAFTAR PUSTAKA
10