LAPORAN PKL DESY Salinan
LAPORAN PKL DESY Salinan
LAPORAN PKL DESY Salinan
DISUSUN OLEH :
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini telah disusun berdasarkan panduan
penyusunan Laporan PKL Tahun 2022
Hari : Rabu
Tanggal : 30 November 2022
Siswa/i PKL
Disahkan Oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas berkat dan rahmatnya,sehingga saya dapat
menyelesaikan kegiatan Praktik Kerja Lapangan, dan menyelesaikan laporan hasil Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini.
Pada kesempatan ini tidak lupa saya mengucapkan banyak Terimakasih yang sebesar-besarnya
atas segala bantuan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang turut berperan dalam
terselesaikannya penyusunan laporan ini.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam menyusun laporan ini. Maka dari itu, saya
menerima anjuran yang berupa kritik dan saran yang bersifat membangun dan akan dijadikan
intropeksi sebagai pegangan untuk lebih baik di masa yang akan datang.
1. Bapak Drs. Mixon R. N. Abineno selaku Kepala SMK Negeri 1 Kota Kupang
2. Bapak Reginaldus Saveri Sely Serang, S.Fil., M.Th selaku Pimpinan Kantor yang telah
menerima kami dan memberikan berbagai macam fasilitas sehingga proses Praktik Kerja
Lapangan (PKL) dapat berjalan dengan baik.
3. Bapak Yoseph Wilh. P. Lengari, S.T. selaku Kepala Sub Koordinator Umum dan Humas dan
selaku Pembimbing di Kantor yang telah membantu dan membimbing saya, serta
memberikan dorongan moral sehingga bisa menjalankan Praktik dan menyelesaikan laporan
ini.
4. Ibu Adriana Ndoen selaku Kepala Program Kompetensi Keahlian
5. Bapak Marsen E. A. Punuf selaku pembimbing dari sekolah yang telah membantu serta
memberikan pengarahan kepada saya.
6. Seluruh staf dan pegawai yang berada di Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi NTT
yang telah memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman kepada saya.
7. Orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan selama Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan
8. Serta teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Saya menyadari laporan ini masih sangat jauh dari kata sempurna, karena itu segala nasehat,
kritik dan saran dari pembaca sangat saya harapkan.
iii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ........................................................................................................................8
B. Saran ..................................................................................................................................8
LAMPIRAN ..................................................................................................................................9
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap peserta didik lulusan SMK dituntut untuk memiliki keahlian dibidang studi masing
masing. Lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia usaha/industri. Oleh karena itu,
diadakan suatu Program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yaitu dengan melaksanakan Praktek
Kerja Industri (PRAKERIN) agar peserta didik lulusan SMK mempunyai pengalaman dalam
dunia usaha tersebut secara nyata setelah lulus sekolah.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) menjadi kegiatan wajib bagi setiap peserta didik SMK Negeri
1 Kota Kupang untuk mengembangkan kompetensi keahlian di bidang yang di pilih.
Dalam proses kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL), peserta didik tidak hanya menuangkan
sesuatu yang didapatkan dari sekolah, melainkan peserta didik juga dituntut dapat belajar
bagaimana prospek kerja dalam dunia usaha, beretika yang baik, dan dapat bertanggung jawab
atas pekerjaan itu sendiri. Oleh sebab itu, program ini harus terus dikembangkan oleh sekolah
khususnya SMK NEGERI 1 KOTA KUPANG dengan adanya peran aktif dari dunia usaha dan
dunia industri serta instansi yang terkait untuk bersama-sama menyelengkarakan PRAKERIN.
B. Tujuan
1. Membentuk mental peserta didik agar mempunyai jiwa pekerja keras yang konsisten.
2. Menambah pengetahuan peserta didik dibidang terpilih.
3. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan tingkat
pengetahuan, keterampilan dan etis kerja yang sesuai.
4. Menyiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan zaman di era
teknologi informasi dan komunikasi.
C. Manfaat
Bagi peserta didik
1. Peserta didik akan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga
kerja dan up to date.
2. Peserta didik akan mengetahui langsung fungsi keterampilan yang dimilikinya serta
penerapannya pada DUDI/Kantor.
3. Menambah kompetensi dan kepercayaan diri karena memiliki pengalaman langsung
dan mempraktikkan keterampilan yang dimiliki.
4. Membentuk sikap sportif, disiplin, inisiatif, kreatifitas, motivasi kerja, kerja sama,
tingkah laku, emosi, etika dan tanggungjawab untuk dapat bekerja sama dalam sebuah
team kerja.
Bagi Sekolah
1. Sekolah akan memperoleh image positif dari DUDI/Kantor tempat PKL karena
peserta didik mampu beradaptasi dalam pekerjaan dan lingkungan dunia usaha.
2. Sekolah akan mendapatkan masukan sehingga dapat diperluas dan diperdalam agar
sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
3. Sekolah akan mendapatkan kepercayaan tinggi dari orangtua dan masyarakat karena
peserta didik memiliki kemampuan yang baik.
Bagi DUDI/Kantor
1. Akan mengenal kualitas lulusan SMK secara luas dan mendalam, sehingga
mempermudah dalam mencari calon pegawai dan pemakai lulusan SMK dapat
membina calon karyawan sedini mungkin.
2. Memperoleh tenaga kerja tambahan dalam membantu pelaksanaan kegiatan dalam
instansi.
1
BAB II
PROSES DAN HASIL BELAJAR DI DUNIA USAHA/DUNIA
INDUSTRI/KANTOR
B. Profil DUDI/Kantor
Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi NTT mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang agama untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.
Visi Kanwil Kemenag Prov. NTT
Terwujudnya masyarakat Nusa Tenggara Timur yang taat Beragama, Rukun, Cerdas,
dan Sejahtera Lahir Batin dalam rangka mewujudkan Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong.
Misi Kanwil Kemenag Prov. NTT
- Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama
- Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama
- Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan berkualitas
- Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi
keagaaman
- Mwujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang berkualitas dan
akuntabel
- Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama, pendidikan
agama pada satuan pendidikan umum dan pendidikan keagamaan
- Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel dan terpercaya
Pimpinan DUDI/Kantor
Nama : Reginaldus S. S. Serang, S.Fil, M.Th
NIP : 197105152000031012
Jabatan : Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi NTT
2
Sejarah Kantor
Sejarah terbentuknya Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT
Periode 1946-1958
Departemen Agama RI secara resmi dibentuk pada tanggal 3 Januari 1946, setahun
setelah Indonesia merdeka dengan Penetapan Pemerintah Nomor 1/SD Tahun 1946.
Adapun susunan organisasi Departemen Agama pertama kali disusun berdasarkan
Keputusan Menteri Agama Nomor 185/KJ Tahun 1946 sedangkan Organisasi
Instansi Vertikal Departemen Agama RI di daerah awal pembentukannya berdasarkan
PP Nomor 33 tahun 1949 dengan susunan Organisasi meliputi : Kantor
Kepenghuluan Kewedanan, Kantor Kenaiban Kecamatan, Kantor Inspeksi Pendidikan
Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kerisedenan.
Pada tahun awal pembentukan Departemen Agama, Provinsi Nusa Tenggara belum
terbentuk. Wilayah yang sekarang menjadi wilayah Provinsi NTT masih tergabung
dalam Provinsi Sunda Kecil yang berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 21 tahun
1950 (lembaran Negara Republik Indonesia No 59 Tahun 1950) yang meliputi daerah
Flores, Sumba dan Timor termasuk Sumbawa, Timor, Flores, Sumba, Alor, Lembata,
Sabu, Rote, dan pulau-pulau kecil. Maka sejalan dengan restorasi di Departemen
Agama, pada tahun ini dibuka Kantor Urusan Agama Provinsi yang berkedudukan di
Singaraja yang meliputi urusan Agama Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan,
Hindu dan Budha.
Untuk memperlancar pelaksanaan tugas dibentuk Kantor Urusan Agama Daerah
(KUAD) sampai terbentuknya Kabupaten di seluruh wilayah Provinsi Nusa
Tenggara. Dimulai dengan pembentukan KUAD Timor pada 01 November 1951,
KUAD Kristen Protestan Dengan Berlakunya Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958
yakni Provinsi Nusa Tenggara dibagi menjadi 3 Daerah Tingkat I yakni Daerah Tingkat
I Bali, Daerah Tingat I Nusa Tenggara Barat, Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur.
Melalui Musyawarah antara team Pelaksana Pembangunan Kantor-Kantor Daerah
Tingkat I NTB, NTT, Sulawesi
Utara/Tenggara dan Sulawesi Selatan/Tenggara dengan pejabat teras KUAD Timor,
terbentuklah Kantor Urusan Agama Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur di Kupang
pada tanggal 15 Januri 1962 Nomor 14 / Team/ 1962. A.J.Toelle ditunjuk sebagai
Kepala Kantor Penerangan Agama Derah Tingkat I Nusa Tenggara Timur.
Setelah terbentuknya tiga (3) Kantor di atas timbul permasalahan baru yaitu tenaga
pegawai, akhirnya timbul jalan keluar semua pegawai pada Kantor Urusan Agama
Daerah (KUAD) Timor dialihkan ke Provinsi menjadi pegawai pada Kantor Urusan
Agama Daerah (KUAD) Timor dinyatakan dilikwidasikan.
Timur (1952). Pada tahun yang sama (1952) juga di bentuk KUAD Flores yang
berpusat di Ende dan KUAD Sumba di Waingapu.
Sejak terbentuknya Kantor Urusan Agama Daerah (KUAD) sebagaimana tersebut di
atas, maka terbentuk pula Kantor Pendidikan Daerah (KAPENDAD). Secara formal
ketiga KAPENDAD yaitu Sumba, Timor, dan Flores terbentuk Tahun 1952, namun
secara yuridis baru pada tahun 1955 melalui Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor
23 Tahun 1955. menyusul terbentuknya KAPENDAD Alor tanggal 1 April 1962 dan
KAPENDAD Manggarai pada tanggal 1 Agustus 1968.
Periode 1958-1967
Dengan Berlakunya Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 yakni Provinsi Nusa
Tenggara dibagi menjadi 3 Daerah Tingkat I yakni Daerah Tingkat I Bali, Daerah
Tingat I Nusa Tenggara Barat, Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur. Melalui
Musyawarah antara team Pelaksana Pembangunan Kantor-Kantor Daerah Tingkat I
NTB, NTT, Sulawesi Utara/Tenggara dan Sulawesi Selatan/Tenggara dengan pejabat
teras KUAD Timor, terbentuklah Kantor Urusan Agama Daerah Tingkat I Nusa
Tenggara Timur di Kupang pada tanggal 15 Januri 1962 Nomor 14 / Team/ 1962.
A.J.Toelle ditunjuk sebagai Kepala Kantor Penerangan Agama Derah Tingkat I Nusa
Tenggara Timur.
Setelah terbentuknya tiga (3) Kantor di atas timbul permasalahan baru yaitu tenaga
pegawai, akhirnya timbul jalan keluar semua pegawai pada Kantor Urusan Agama
Daerah (KUAD) Timor dialihkan ke Provinsi menjadi pegawai pada Kantor Urusan
Agama Daerah (KUAD) Timor dinyatakan dilikwidasikan.
Periode 1967-1971
Dengan keluarnya surat keputusan Menteri Agama RI Nomor 91 Tahun 1967 tentang
perubahan Struktur Organisasi Departemen Agama dengan menggunakan nomenklatur
Perwakilan Departemen Agama Provinsi maupun Kabupaten. Berkaitan dengan
perubahan Struktur Organisasi Departemen Agama di Daerah-daerah dan atas
permintaan Gubernur Kepala Daerah Provinsi NTT supaya membentuk Perwakilan
Departemen Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kupang agar Pemerintah dan
Badan Legislatif dapat berhubungan langsung dengan satu instansi saja (Perwakilan
Departemen Agama Provinsi NTT), maka pada bulan Desember 1968 diadakan
permusyawaratan dengan hasil menunjuk Abdul Syukur ID sebagai pejabat sementara
(Pjs) Kepala Perwakilan Departemen Agama Provinsi NTT, melalui Surat Keputusan
Gubernur Kepala Daerah Provinsi NTT tanggal 8 Januari 1968 Nomor 539/UP22/I/46,
yang kemudian ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Agama RI tanggal 26
Maret 1968 Nomor BV/3.14/1372 mensyahkan Surat Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Provinsi NTT sebagaimana tersebut di atas.
Periode 1971-1981
Dalam rangka pelaksanaan Koorinasi dan Sinkronisasi (KIS), Struktur organisasi dan
Tata Kerja Depatemen Agama Nomor 91 Tahun 1967 disempurnakan lagi dengan surat
keputusan Menteri Agama RI Nomor 52 Tahun 1971, Kantor Perwakilan
Departemen Agama Provinsi diubah Nomenklatur menjadi Kantor Wilayah dan Kantor
Perwakilan Departemen Agama Kabupaten berubah menjadi Kantor Departemen Agama
Kabupaten/Kodya. Unit teknis jawatan berubah menjadi bidang di samping ada
juga menjadi Pembimbing Urusan di Kanwil dan Seksi/Penyelenggara di Tingkat
Kabupaten/Kodya.
Pada tanggal 23 Mei 1981 diterbitkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 45
tahun 1981 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama
Provinsi/Kab/Kodya dan Balai Diklat Tenaga Teknis Keagamaan Departemen Agama.
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama ini Kantor Wilayah Departemen Agama
Provinsi Nusa Tenggara Timur masuk ke dalam Tipologi II dengan susunan strukturnya
sebagai berikut :
Program strategi
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Kementrian
Agama
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara Kementrian Agama
3. Program Pendidikan Islam
4. Program Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah
5. Program Bimbingan Masyarakat Islam
6. Program Bimbingan Masyarakat Kristen
7. Program Bimbingan Masyarakat Katolik
8. Program Bimbingan Masyarakat Hindu
9. Program Bimbingan Masyarakat Buddha
Struktur Organisasi
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah pelaksanaan kegiatan PKL di Kantor Wilayah Kementrian Agama Prov. NTT
khususnya Sub Koordinator Umum & Humas, ada banyak pengalaman dan ilmu
pengetahuan yang saya dapatkan. Jika di sekolah saya diajarkan bermacam-macam teori
kejuruan, maka PRAKERIN teori itu akan digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan
suatu kegiatan (praktek). Pada intinya, kegiatan PKL sangat berguna untuk mengembangkan
apa yang diajarkan di sekolah. PKL ini disebut sebagai pelengkap dan proses pematangan
atau pemantapan kelas saat sudah berkecimpung dalam dunia kerja.
B. Saran
Saran saya bagi pihak sekolah kiranya dapat lebih memantapkan peserta didik yang akan
melakukan kegiatan PKL, baik dalam pengetahuan kejuruan maupun pengetahuan umum.
8
LAMPIRAN
A. Foto Kegiatan
9
(Penyambutan)
10