Sap Diare 2019
Sap Diare 2019
Sap Diare 2019
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TANAH MERAH
Jl. Raya tanah merah no. 04 - Telp. 082301035120 Bangkalan 69172
EMAIL : [email protected]
I. LATAR BELAKANG
Upaya Kesehatan Kerja di Puskesmas ditujukan untuk melindungi pekerja agar
hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
diakibatkan oleh pekerja. Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan
kesehatan oleh masyarakat maka tuntutan pengelolaan program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Puskesmas semakin tinggi karena Sumber Daya Manusia (SDM)
Puskesmas, pengunjung/pengantar pasien dan masyarakat sekitar puskesmas dan
tempat usaha mikro kecil yang dilakukan oleh perorangan,atau rumah tangga, maupun
suatu badan yang ingin mendapatkan perlindungan dari gangguan kesehatan dan
kecelakaan kerja, baik sebagai dampak proses kegiatan pemberian pelayanan maupun
karena kondisi sarana dan prasarana yang ada di puskesmas tempat kerja usaha kecil
dan menengah (UMKM) yang tidak memenuhi standart
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan
informasi kepada masyarakat, khususnya kepada kelompok kerja yang nantinya
diharapkan dapat menambah pengetahuan kelompok kerja sehingga mampu
mengaplikasikan informasi yang didapat untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja
II. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat mampu
memahami tentang Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
dapat:
1. Menjelaskan pengertian pos ukk
2. Menyebutkan alasan perlunya dibentuk pos ukk
3. Menjelaskan tujuan pembentukan pos ukk
4. Menjelaskan manfaat pos ukk
5. Menjelaskan dan menyebutkan apa yang diperlukan dalam pembentukan pos ukk
6. Menjelaskan tugas pokok dan fungsi pos ukk
7. Menyebutkan kegiatan yang ada di pos ukk
8. Menyebutkan siapa saja yang dapat memanfaatkan pos ukk
III. METODE
Ceramah, diskusi atau tanya jawab
IV. MEDIA
a. Leaflet
b. Materi SAP
V. MATERI PENYULUHAN
a. Definisi (pengertian) pos ukk
b. Perlunya dibentuk pos ukk
c. Tujuan terbentuknya pos ukk
d. Manfaat pos ukk
e. Pembentukan pos ukk
f. Tugas pokok dan fungsi pos ukk
g. Kegiatan yang ada di pos ukk
h. Manfaat pos ukk
VI. MATERI
Terlampir
VII. KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
1 Pembukaan 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam 5 menit
mengucapkan salam 2. Mengetahui identitas
kepada peserta penyuluh
2. Memperkenalkan diri 3. Menjawab setahunya
3. Menggali pengetahuan pertanyaan penyuluh
peserta tentang penkes
4. Menyampaikan topik dan 4. Mendengarkan
tujuan penkes kepada penyuluh
peserta menyampaikan topik
dan tujuan
5. Kotrak waktu untuk 5. Menyetujui
kesepakatan pelaksanaan kesepakatan waktu
penkes dengan peserta pelaksanaan penkes
2 Kegiatan inti 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan 10 menit
penyuluhan kepada penyuluh
peserta menyampaikan materi
2. Memberikan kesempatan 2. Menanyakan hal-hal
kepada peserta untuk yang tidak dimengerti
menanyakan hal-hal yang dari materi
belum dimengerti dari penyuluhan
materi yang dijelaskan
penyuluh
3 Demonstrasi 1. Mendemonstrasikan cara 1. Memperhatikan 10 menit
cara pemberian pemberian Oralit dan demonstrasi dan
Oralit dan dosis dosis tablet Zinc melakukan
tablet Zinc redemonstrasi
4 Evaluasi / 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan 5 menit
penutup kepada peserta tentang yang diajukan oleh
materi yang sudah penyuluh
disampaikan penyuluh 2. Mendengarkan
2. Menyimpulkan materi penyampaikan
penyuluhan yang sudah kesimpulan
dismpaikan kepada 3. Mendengarkan
peserta penyuluh menutup
3. Menutup acara dengan acara dan menjawab
mengucapkan salam serta salam
terimakasih kepada
peserta
VIII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap
b. Materi disiapkan dalam bentuk lembar balik dan dibuat dalam leaflet agar
penyampaian kepada masyarakat lebih mudah.
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan kesehatan tentang Pembentukan Pos ukk berjalan dengan baik,
masyarakat dapat memahami penyuluhan yang diberikan.
b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh
IX. REFERENSI
Wahyudin.2012.Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja –P2K3
Jurnal K3
Buku Pedoman Pelaksanaan UKK di Puskesmas .Depkes RI.2005
Buku Pos UKK.Depkes RI.2011
MATERI PENYULUHAN
J. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah global dan banyak
terjangkit di negara-negara berkembang dengan kondisi sanitasi lingkungan yang
buruk, tidak cukup pasokan air bersih, kemiskinan dan pendidikan yang rendah. Insiden
diare bervariasi disetiap daerah, disetiap wilayah, musim dan masa-masa endemik.
Diare juga masih merupakan masalah kesehatan yang penting di Indonesia, karena
masih timbul dalam bentuk kejadian luar biasa (KLB), dan disertai dengan kematian
yang tinggi, terutama di Indonesia bagian timur. Penanganan diare yang dilakukan
secara baik selama ini membuat angka kematian akibat diare dalam 20 tahun terakhir
menurun tajam. Walaupun angka kematian sudah menurun tetapi angka kesakitan
masih cukup tinggi, lama diare serta frekuensi diare pada penderita akut belum dapat
diturunkan (Soepardi, 2011).
Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan maupun makanan yang
dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor penyebab
diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan penting
dalam menanggulangi penyakit diare ini. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang
terkena diare maka dari keluargalah yang harus memberikan pertolongan pertama
terhadap penderita. Namun tidak semua paham dan mau melakukan perannya untuk
menanggulangi penyakit diare ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah
kurangnya informasi mengenai diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini
(Setyohadi, 2006).
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan
informasi kepada masyarakat, khususnya kepada pasien dan keluarga pasien yang
nantinya diharapkan dapat menambah pengetahuan pasien dan keluarga pasien terhadap
penanganan diare sehingga pasien dan keluarga pasien mampu mengaplikasikan
informasi yang didapat untuk mencegah terjadinya penyakit diare.
II. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat mampu
memahami tentang penyakit diare.
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
dapat:
1. Menjelaskan pengertian diare
2. Menyebutkan penyebab diare
3. Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit diare
4. Menjelaskan cara penularan penyakit diare
5. Menjelaskan dan menyebutkan pencegahan penyakit diare
6. Menjelaskan dampak penyakit diare
7. Menjelaskan dan menyebutkan penanganan penyakit diare
8. Mendemonstrasikan cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc
III. METODE
Ceramah, diskusi atau tanya jawab, demonstrasi
IV. MEDIA
a. Leaflet
b. Materi SAP
c. Oralit, Tablet Zinc, air mineral, sendok, gelas
V. MATERI PENYULUHAN
a. Definisi (pengertian) diare
b. Penyebab diare
c. Tanda dan gejala diare
d. Cara penularan diare
e. Pencegahan diare
f. Klasifikasi diare
g. Dampak diare
h. Penanganan diare
i. Cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc pada balita
VI. MATERI
Terlampir
VII.KEGIATAN PENYULUHAN
N
Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
o
1 Pembukaan 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam 5 menit
mengucapkan salam 2. Mengetahui identitas
kepada peserta penyuluh
2. Memperkenalkan diri 3. Menjawab setahunya
3. Menggali pengetahuan pertanyaan penyuluh
peserta tentang penkes
4. Menyampaikan topik 4. Mendengarkan
dan tujuan penkes penyuluh
kepada peserta menyampaikan topik
5. Kotrak waktu untuk dan tujuan
kesepakatan 5. Menyetujui kesepakatan
pelaksanaan penkes waktu pelaksanaan
dengan peserta penkes
2 Kegiatan inti 6. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan penyuluh 10 menit
penyuluhan kepada menyampaikan materi
peserta 2. Menanyakan hal-hal
7. Memberikan yang tidak dimengerti
kesempatan kepada dari materi penyuluhan
peserta untuk
menanyakan hal-hal
yang belum dimengerti
dari materi yang
dijelaskan penyuluh
3 Demonstrasi Mendemonstrasikan cara Memperhatikan demonstrasi 10 menit
cara pemberian pemberian Oralit dan dosis dan melakukan
Oralit dan dosis tablet Zinc redemonstrasi
tablet Zinc
VIII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap
b. Materi disiapkan dalam bentuk lembar balik dan dibuat dalam leaflet serta
disajikan dengan demonstrasi agar penyampaian kepada masyarakat lebih
mudah
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit diare berjalan dengan baik,
masyarakat dapat memahami penyuluhan yang diberikan
b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh
IX. REFERENSI
Setyohadi, bambang. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI.
Suryono. 1998. Diare akut. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. 2017. Buku saku lintas diare. Jakarta.
http://habangputih.blogspot.com/2009/12/diare-dan-demam.html
I. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah global dan banyak
terjangkit di negara-negara berkembang dengan kondisi sanitasi lingkungan yang
buruk, tidak cukup pasokan air bersih, kemiskinan dan pendidikan yang rendah. Insiden
diare bervariasi disetiap daerah, disetiap wilayah, musim dan masa-masa endemik.
Diare juga masih merupakan masalah kesehatan yang penting di Indonesia, karena
masih timbul dalam bentuk kejadian luar biasa (KLB), dan disertai dengan kematian
yang tinggi, terutama di Indonesia bagian timur. Penanganan diare yang dilakukan
secara baik selama ini membuat angka kematian akibat diare dalam 20 tahun terakhir
menurun tajam. Walaupun angka kematian sudah menurun tetapi angka kesakitan
masih cukup tinggi, lama diare serta frekuensi diare pada penderita akut belum dapat
diturunkan (Soepardi, 2011).
Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan maupun makanan yang
dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor penyebab
diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan penting
dalam menanggulangi penyakit diare ini. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang
terkena diare maka dari keluargalah yang harus memberikan pertolongan pertama
terhadap penderita. Namun tidak semua paham dan mau melakukan perannya untuk
menanggulangi penyakit diare ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah
kurangnya informasi mengenai diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini
(Setyohadi, 2006).
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan
informasi kepada masyarakat, khususnya kepada pasien dan keluarga pasien yang
nantinya diharapkan dapat menambah pengetahuan pasien dan keluarga pasien terhadap
penanganan diare sehingga pasien dan keluarga pasien mampu mengaplikasikan
informasi yang didapat untuk mencegah terjadinya penyakit diare.
II. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat mampu
memahami tentang penyakit diare
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
dapat:
1. Menjelaskan pengertian diare
2. Menyebutkan penyebab diare
3. Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit diare
4. Menjelaskan cara penularan penyakit diare
5. Menjelaskan dan menyebutkan pencegahan penyakit diare
6. Menjelaskan dampak penyakit diare
7. Menjelaskan dan menyebutkan penanganan penyakit diare
8. Mendemonstrasikan cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc.
III. METODE
Ceramah, diskusi atau tanya jawab, demonstrasi
IV. MEDIA
a. Leaflet
b. Materi SAP
c. Oralit, Tablet Zinc, air mineral, sendok, gelas
V. MATERI PENYULUHAN
a. Definisi (pengertian) diare
b. Penyebab diare
c. Tanda dan gejala diare
d. Cara penularan diare
e. Pencegahan diare
f. Klasifikasi diare
g. Dampak diare
h. Penanganan diare
i. Cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc pada balita
VI. MATERI
Terlampir
VII. KEGIATAN PENYULUHAN
N
Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
o
1 Pembukaan 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam 5 menit
mengucapkan salam 2. Mengetahui identitas
kepada peserta penyuluh
2. Memperkenalkan diri 3. Menjawab
3. Menggali pengetahuan setahunya
peserta pertanyaan
4. Menyampaikan topik penyuluh tentang
dan tujuan penkes penkes
kepada peserta 4. Mendengarkan
5. Kotrak waktu untuk penyuluh
kesepakatan menyampaikan topik
pelaksanaan penkes dan tujuan
dengan peserta 5. Menyetujui
kesepakatan waktu
pelaksanaan penkes
2 Kegiatan inti 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan 10 menit
penyuluhan kepada penyuluh
peserta menyampaikan
2. Memberikan materi
kesempatan kepada 2. Menanyakan hal-hal
peserta untuk yang tidak
menanyakan hal-hal dimengerti dari
yang belum dimengerti materi penyuluhan
dari materi yang
dijelaskan penyuluh
3 Demonstrasi Mendemonstrasikan cara Memperhatikan 10 menit
cara pemberian pemberian Oralit dan demonstrasi dan
Oralit dan dosis tablet Zinc melakukan
dosis tablet redemonstrasi
Zinc
4 Evaluasi / 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab 5 menit
penutup kepada peserta tentang pertanyaan yang
materi yang sudah diajukan oleh
disampaikan penyuluh penyuluh
2. Menyimpulkan materi 2. Mendengarkan
penyuluhan yang sudah penyampaikan
dismpaikan kepada kesimpulan
peserta 3. Mendengarkan
3. Menutup acara dengan penyuluh menutup
mengucapkan salam acara dan menjawab
serta terimakasih kepada salam
peserta
VIII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap
b. Materi disiapkan dalam bentuk lembar balik dan dibuat dalam leaflet serta
disajikan dengan demonstrasi agar penyampaian kepada masyarakat lebih mudah
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit diare berjalan dengan baik, masyarakat
dapat memahami penyuluhan yang diberikan
b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh
IX. REFERENSI
Setyohadi, bambang. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI.
Suryono. 1998. Diare akut. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. 2017. Buku saku lintas diare. Jakarta.
http://habangputih.blogspot.com/2009/12/diare-dan-demam.html
I. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah global dan banyak
terjangkit di negara-negara berkembang dengan kondisi sanitasi lingkungan yang
buruk, tidak cukup pasokan air bersih, kemiskinan dan pendidikan yang rendah. Insiden
diare bervariasi disetiap daerah, disetiap wilayah, musim dan masa-masa endemik.
Diare juga masih merupakan masalah kesehatan yang penting di Indonesia, karena
masih timbul dalam bentuk kejadian luar biasa (KLB), dan disertai dengan kematian
yang tinggi, terutama di Indonesia bagian timur. Penanganan diare yang dilakukan
secara baik selama ini membuat angka kematian akibat diare dalam 20 tahun terakhir
menurun tajam. Walaupun angka kematian sudah menurun tetapi angka kesakitan
masih cukup tinggi, lama diare serta frekuensi diare pada penderita akut belum dapat
diturunkan (Soepardi, 2011).
Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan maupun makanan yang
dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor penyebab
diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan penting
dalam menanggulangi penyakit diare ini. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang
terkena diare maka dari keluargalah yang harus memberikan pertolongan pertama
terhadap penderita. Namun tidak semua paham dan mau melakukan perannya untuk
menanggulangi penyakit diare ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah
kurangnya informasi mengenai diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini
(Setyohadi, 2006).
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan
informasi kepada masyarakat, khususnya kepada pasien dan keluarga pasien yang
nantinya diharapkan dapat menambah pengetahuan pasien dan keluarga pasien terhadap
penanganan diare sehingga pasien dan keluarga pasien mampu mengaplikasikan
informasi yang didapat untuk mencegah terjadinya penyakit diare.
II. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat mampu
memahami tentang penyakit diare
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
dapat:
1. Menjelaskan pengertian diare.
2. Menyebutkan penyebab diare
3. Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit diare
4. Menjelaskan cara penularan penyakit diare
5. Menjelaskan dan menyebutkan pencegahan penyakit diare
6. Menjelaskan dampak penyakit diare
7. Menjelaskan dan menyebutkan penanganan penyakit diare
8. Mendemonstrasikan cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc
III. METODE
Ceramah, diskusi atau tanya jawab, demonstrasi
IV. MEDIA
a. Leaflet
b. Materi SAP
c. Oralit, Tablet Zinc, air mineral, sendok, gelas
V. MATERI PENYULUHAN
a. Definisi (pengertian) diare
b. Penyebab diare
c. Tanda dan gejala diare
d. Cara penularan diare
e. Pencegahan diare
f. Klasifikasi diare
g. Dampak diare
h. Penanganan diare
i. Cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc pada balita
VI. MATERI
Terlampir
VII. KEGIATAN PENYULUHAN
VIII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap
b. Materi disiapkan dalam bentuk lembar balik dan dibuat dalam leaflet serta
disajikan dengan demonstrasi agar penyampaian kepada masyarakat lebih
mudah
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit diare berjalan dengan baik, masyarakat
dapat memahami penyuluhan yang diberikan
b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh
IX. REFERENSI
Setyohadi, bambang. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI.
Suryono. 1998. Diare akut. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. 2017. Buku saku lintas diare. Jakarta.
http://habangputih.blogspot.com/2009/12/diare-dan-demam.html
I. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah global dan banyak
terjangkit di negara-negara berkembang dengan kondisi sanitasi lingkungan yang
buruk, tidak cukup pasokan air bersih, kemiskinan dan pendidikan yang rendah. Insiden
diare bervariasi disetiap daerah, disetiap wilayah, musim dan masa-masa endemik.
Diare juga masih merupakan masalah kesehatan yang penting di Indonesia, karena
masih timbul dalam bentuk kejadian luar biasa (KLB), dan disertai dengan kematian
yang tinggi, terutama di Indonesia bagian timur. Penanganan diare yang dilakukan
secara baik selama ini membuat angka kematian akibat diare dalam 20 tahun terakhir
menurun tajam. Walaupun angka kematian sudah menurun tetapi angka kesakitan
masih cukup tinggi, lama diare serta frekuensi diare pada penderita akut belum dapat
diturunkan (Soepardi, 2011).
Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan maupun makanan yang
dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor penyebab
diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan penting
dalam menanggulangi penyakit diare ini. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang
terkena diare maka dari keluargalah yang harus memberikan pertolongan pertama
terhadap penderita. Namun tidak semua paham dan mau melakukan perannya untuk
menanggulangi penyakit diare ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah
kurangnya informasi mengenai diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini
(Setyohadi, 2006).
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan
informasi kepada masyarakat, khususnya kepada pasien dan keluarga pasien yang
nantinya diharapkan dapat menambah pengetahuan pasien dan keluarga pasien terhadap
penanganan diare sehingga pasien dan keluarga pasien mampu mengaplikasikan
informasi yang didapat untuk mencegah terjadinya penyakit diare.
II. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat mampu
memahami tentang penyakit diare
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
dapat:
1. Menjelaskan pengertian diare.
2. Menyebutkan penyebab diare
3. Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit diare
4. Menjelaskan cara penularan penyakit diare
5. Menjelaskan dan menyebutkan pencegahan penyakit diare
6. Menjelaskan dampak penyakit diare
7. Menjelaskan dan menyebutkan penanganan penyakit diare
8. Mendemonstrasikan cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc
III. METODE
Ceramah, diskusi atau tanya jawab, demonstrasi
IV. MEDIA
a. Leaflet
b. Materi SAP
c. Oralit, Tablet Zinc, air mineral, sendok, gelas
V. MATERI PENYULUHAN
a. Definisi (pengertian) diare
b. Penyebab diare
c. Tanda dan gejala diare
d. Cara penularan diare
e. Pencegahan diare
f. Klasifikasi diare
g. Dampak diare
h. Penanganan diare
i. Cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc pada balita
VI. MATERI
Terlampir
VII. KEGIATAN PENYULUHAN
N
Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
o
1 Pembukaan 1. Membuka acara 1. Menjawab salam 5 menit
dengan mengucapkan 2. Mengetahui identitas
salam kepada peserta penyuluh
2. Memperkenalkan diri 3. Menjawab setahunya
3. Menggali pertanyaan penyuluh
pengetahuan peserta tentang penkes
4. Menyampaikan topik 4. Mendengarkan
dan tujuan penkes penyuluh
kepada peserta menyampaikan topik
5. Kotrak waktu untuk dan tujuan
kesepakatan 5. Menyetujui
pelaksanaan penkes kesepakatan waktu
dengan peserta pelaksanaan penkes
2 Kegiatan inti 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan 10 menit
penyuluhan kepada penyuluh
peserta menyampaikan
2. Memberikan materi
kesempatan kepada 2. Menanyakan hal-hal
peserta untuk yang tidak
menanyakan hal-hal dimengerti dari
yang belum materi penyuluhan
dimengerti dari materi
yang dijelaskan
penyuluh
3 Demonstrasi Mendemonstrasikan Memperhatikan 10 menit
cara pemberian cara pemberian Oralit demonstrasi dan
Oralit dan dosis dan dosis tablet Zinc melakukan
tablet Zinc redemonstrasi
4 Evaluasi / 1. Memberikan 1. Menjawab 5 menit
penutup pertanyaan kepada pertanyaan yang
peserta tentang materi diajukan oleh
yang sudah penyuluh
disampaikan penyuluh 2. Mendengarkan
2. Menyimpulkan materi penyampaikan
penyuluhan yang sudah kesimpulan
dismpaikan kepada 3. Mendengarkan
peserta penyuluh menutup
3. Menutup acara dengan acara dan menjawab
mengucapkan salam salam
serta terimakasih
kepada peserta
VIII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap
b. Materi disiapkan dalam bentuk lembar balik dan dibuat dalam leaflet serta
disajikan dengan demonstrasi agar penyampaian kepada masyarakat lebih
mudah
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit diare berjalan dengan baik,
masyarakat dapat memahami penyuluhan yang diberikan
b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh
IX. REFERENSI
Setyohadi, bambang. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI.
Suryono. 1998. Diare akut. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. 2017. Buku saku lintas diare. Jakarta.
http://habangputih.blogspot.com/2009/12/diare-dan-demam.html
I. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah global dan banyak
terjangkit di negara-negara berkembang dengan kondisi sanitasi lingkungan yang
buruk, tidak cukup pasokan air bersih, kemiskinan dan pendidikan yang rendah. Insiden
diare bervariasi disetiap daerah, disetiap wilayah, musim dan masa-masa endemik.
Diare juga masih merupakan masalah kesehatan yang penting di Indonesia, karena
masih timbul dalam bentuk kejadian luar biasa (KLB), dan disertai dengan kematian
yang tinggi, terutama di Indonesia bagian timur. Penanganan diare yang dilakukan
secara baik selama ini membuat angka kematian akibat diare dalam 20 tahun terakhir
menurun tajam. Walaupun angka kematian sudah menurun tetapi angka kesakitan
masih cukup tinggi, lama diare serta frekuensi diare pada penderita akut belum dapat
diturunkan (Soepardi, 2011).
Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan maupun makanan yang
dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor penyebab
diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan penting
dalam menanggulangi penyakit diare ini. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang
terkena diare maka dari keluargalah yang harus memberikan pertolongan pertama
terhadap penderita. Namun tidak semua paham dan mau melakukan perannya untuk
menanggulangi penyakit diare ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah
kurangnya informasi mengenai diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini
(Setyohadi, 2006).
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan
informasi kepada masyarakat, khususnya kepada pasien dan keluarga pasien yang
nantinya diharapkan dapat menambah pengetahuan pasien dan keluarga pasien terhadap
penanganan diare sehingga pasien dan keluarga pasien mampu mengaplikasikan
informasi yang didapat untuk mencegah terjadinya penyakit diare.
II. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat mampu
memahami tentang penyakit diare
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
dapat:
1. Menjelaskan pengertian diare
2. Menyebutkan penyebab diare
3. Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit diare
4. Menjelaskan cara penularan penyakit diare
5. Menjelaskan dan menyebutkan pencegahan penyakit diare
6. Menjelaskan dampak penyakit diare
7. Menjelaskan dan menyebutkan penanganan penyakit diare
8. Mendemonstrasikan cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc.
III. METODE
Ceramah, diskusi atau tanya jawab, demonstrasi
IV. MEDIA
a. Leaflet
b. Materi SAP
c. Oralit, Tablet Zinc, air mineral, sendok, gelas
V. MATERI PENYULUHAN
a. Definisi (pengertian) diare
b. Penyebab diare
c. Tanda dan gejala diare
d. Cara penularan diare
e. Pencegahan diare
f. Klasifikasi diare
g. Dampak diare
h. Penanganan diare
i. Cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc pada balita
VI. MATERI
Terlampir
VII. KEGIATAN PENYULUHAN
VIII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap
b. Materi disiapkan dalam bentuk lembar balik dan dibuat dalam leaflet serta
disajikan dengan demonstrasi agar penyampaian kepada masyarakat lebih
mudah
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit diare berjalan dengan baik, masyarakat
dapat memahami penyuluhan yang diberikan
b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh
IX. REFERENSI
Setyohadi, bambang. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI.
Suryono. 1998. Diare akut. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. 2017. Buku saku lintas diare. Jakarta.
http://habangputih.blogspot.com/2009/12/diare-dan-demam.html
I. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah global dan banyak
terjangkit di negara-negara berkembang dengan kondisi sanitasi lingkungan yang
buruk, tidak cukup pasokan air bersih, kemiskinan dan pendidikan yang rendah. Insiden
diare bervariasi disetiap daerah, disetiap wilayah, musim dan masa-masa endemik.
Diare juga masih merupakan masalah kesehatan yang penting di Indonesia, karena
masih timbul dalam bentuk kejadian luar biasa (KLB), dan disertai dengan kematian
yang tinggi, terutama di Indonesia bagian timur. Penanganan diare yang dilakukan
secara baik selama ini membuat angka kematian akibat diare dalam 20 tahun terakhir
menurun tajam. Walaupun angka kematian sudah menurun tetapi angka kesakitan
masih cukup tinggi, lama diare serta frekuensi diare pada penderita akut belum dapat
diturunkan (Soepardi, 2011).
Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan maupun makanan yang
dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor penyebab
diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan penting
dalam menanggulangi penyakit diare ini. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang
terkena diare maka dari keluargalah yang harus memberikan pertolongan pertama
terhadap penderita. Namun tidak semua paham dan mau melakukan perannya untuk
menanggulangi penyakit diare ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah
kurangnya informasi mengenai diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini
(Setyohadi, 2006).
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan
informasi kepada masyarakat, khususnya kepada pasien dan keluarga pasien yang
nantinya diharapkan dapat menambah pengetahuan pasien dan keluarga pasien terhadap
penanganan diare sehingga pasien dan keluarga pasien mampu mengaplikasikan
informasi yang didapat untuk mencegah terjadinya penyakit diare.
II. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat mampu
memahami tentang penyakit diare
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
dapat:
1. Menjelaskan pengertian diare
2. Menyebutkan penyebab diare
3. Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit diare
4. Menjelaskan cara penularan penyakit diare
5. Menjelaskan dan menyebutkan pencegahan penyakit diare
6. Menjelaskan dampak penyakit diare
7. Menjelaskan dan menyebutkan penanganan penyakit diare
8. Mendemonstrasikan cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc
III. METODE
Ceramah, diskusi atau tanya jawab, demonstrasi
IV. MEDIA
a. Leaflet
b. Materi SAP
c. Oralit, Tablet Zinc, air mineral, sendok, gelas
V. MATERI PENYULUHAN
a. Definisi (pengertian) diare
b. Penyebab diare
c. Tanda dan gejala diare
d. Cara penularan diare
e. Pencegahan diare
f. Klasifikasi diare
g. Dampak diare
h. Penanganan diare
i. Cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc pada balita
VI. MATERI
Terlampir
VII. KEGIATAN PENYULUHAN
N
Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
o
1 Pembukaan 1. Membuka acara 1. Menjawab salam 5 menit
dengan mengucapkan 2. Mengetahui identitas
salam kepada peserta penyuluh
2. Memperkenalkan diri 3. Menjawab setahunya
3. Menggali pertanyaan penyuluh
pengetahuan peserta tentang penkes
4. Menyampaikan topik 4. Mendengarkan
dan tujuan penkes penyuluh
kepada peserta menyampaikan topik
5. Kotrak waktu untuk dan tujuan
kesepakatan 5. Menyetujui
pelaksanaan penkes kesepakatan waktu
dengan peserta pelaksanaan penkes
2 Kegiatan inti 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan 10 menit
penyuluhan kepada penyuluh
peserta menyampaikan
2. Memberikan materi
kesempatan kepada 2. Menanyakan hal-hal
peserta untuk yang tidak
menanyakan hal-hal dimengerti dari
yang belum materi penyuluhan
dimengerti dari
materi yang
dijelaskan penyuluh
3 Demonstrasi Mendemonstrasikan Memperhatikan 10 menit
cara pemberian cara pemberian Oralit demonstrasi dan
Oralit dan dosis dan dosis tablet Zinc melakukan
tablet Zinc redemonstrasi
4 Evaluasi / 1. Memberikan 1. Menjawab 5 menit
penutup pertanyaan kepada pertanyaan yang
peserta tentang materi diajukan oleh
yang sudah penyuluh
disampaikan penyuluh 2. Mendengarkan
2. Menyimpulkan materi penyampaikan
penyuluhan yang kesimpulan
sudah dismpaikan 3. Mendengarkan
kepada peserta penyuluh menutup
3. Menutup acara dengan acara dan menjawab
mengucapkan salam salam
serta terimakasih
kepada peserta
VIII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap
b. Materi disiapkan dalam bentuk lembar balik dan dibuat dalam leaflet serta
disajikan dengan demonstrasi agar penyampaian kepada masyarakat lebih
mudah
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit diare berjalan dengan baik,
masyarakat dapat memahami penyuluhan yang diberikan
b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh
IX. REFERENSI
Setyohadi, bambang. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI.
Suryono. 1998. Diare akut. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. 2017. Buku saku lintas diare. Jakarta.
http://habangputih.blogspot.com/2009/12/diare-dan-demam.html
I. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah global dan banyak
terjangkit di negara-negara berkembang dengan kondisi sanitasi lingkungan yang
buruk, tidak cukup pasokan air bersih, kemiskinan dan pendidikan yang rendah. Insiden
diare bervariasi disetiap daerah, disetiap wilayah, musim dan masa-masa endemik.
Diare juga masih merupakan masalah kesehatan yang penting di Indonesia, karena
masih timbul dalam bentuk kejadian luar biasa (KLB), dan disertai dengan kematian
yang tinggi, terutama di Indonesia bagian timur. Penanganan diare yang dilakukan
secara baik selama ini membuat angka kematian akibat diare dalam 20 tahun terakhir
menurun tajam. Walaupun angka kematian sudah menurun tetapi angka kesakitan
masih cukup tinggi, lama diare serta frekuensi diare pada penderita akut belum dapat
diturunkan (Soepardi, 2011).
Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan maupun makanan yang
dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor penyebab
diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan penting
dalam menanggulangi penyakit diare ini. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang
terkena diare maka dari keluargalah yang harus memberikan pertolongan pertama
terhadap penderita. Namun tidak semua paham dan mau melakukan perannya untuk
menanggulangi penyakit diare ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah
kurangnya informasi mengenai diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini
(Setyohadi, 2006).
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan
informasi kepada masyarakat, khususnya kepada pasien dan keluarga pasien yang
nantinya diharapkan dapat menambah pengetahuan pasien dan keluarga pasien terhadap
penanganan diare sehingga pasien dan keluarga pasien mampu mengaplikasikan
informasi yang didapat untuk mencegah terjadinya penyakit diare.
II. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat mampu
memahami tentang penyakit diare
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
dapat:
1. Menjelaskan pengertian diare
2. Menyebutkan penyebab diare
3. Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit diare
4. Menjelaskan cara penularan penyakit diare
5. Menjelaskan dan menyebutkan pencegahan penyakit diare
6. Menjelaskan dampak penyakit diare
7. Menjelaskan dan menyebutkan penanganan penyakit diare
8. Mendemonstrasikan cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc.
III. METODE
Ceramah, diskusi atau tanya jawab, demonstrasi
IV. MEDIA
a. Leaflet
b. Materi SAP
c. Oralit, Tablet Zinc, air mineral, sendok, gelas
V. MATERI PENYULUHAN
a. Definisi (pengertian) diare
b. Penyebab diare
c. Tanda dan gejala diare
d. Cara penularan diare
e. Pencegahan diare
f. Klasifikasi diare
g. Dampak diare
h. Penanganan diare
i. Cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc pada balita
VI. MATERI
Terlampir
VII. KEGIATAN PENYULUHAN
N
Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
o
1 Pembukaan 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam 5 menit
mengucapkan salam kepada 2. Mengetahui
peserta identitas penyuluh
2. Memperkenalkan diri 3. Menjawab
3. Menggali pengetahuan setahunya
peserta pertanyaan
4. Menyampaikan topik dan penyuluh tentang
tujuan penkes kepada penkes
peserta 4. Mendengarkan
5. Kotrak waktu untuk penyuluh
kesepakatan pelaksanaan menyampaikan
penkes dengan peserta topik dan tujuan
5. Menyetujui
kesepakatan waktu
pelaksanaan
penkes
2 Kegiatan inti 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan 10 menit
penyuluhan kepada peserta penyuluh
2. Memberikan kesempatan menyampaikan
kepada peserta untuk materi
menanyakan hal-hal yang 2. Menanyakan hal-
belum dimengerti dari materi hal yang tidak
yang dijelaskan penyuluh dimengerti dari
materi penyuluhan
3 Demonstrasi Mendemonstrasikan cara Memperhatikan 10 menit
cara pemberian Oralit dan dosis demonstrasi dan
pemberian tablet Zinc melakukan
Oralit dan redemonstrasi
dosis tablet
Zinc
4 Evaluasi / 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab 5 menit
penutup kepada peserta tentang pertanyaan yang
materi yang sudah diajukan oleh
disampaikan penyuluh penyuluh
2. Menyimpulkan materi 2. Mendengarkan
penyuluhan yang sudah penyampaikan
dismpaikan kepada peserta kesimpulan
3. Menutup acara dengan 3. Mendengarkan
mengucapkan salam serta penyuluh menutup
terimakasih kepada peserta acara dan
menjawab salam
VIII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap
b. Materi disiapkan dalam bentuk lembar balik dan dibuat dalam leaflet serta
disajikan dengan demonstrasi agar penyampaian kepada masyarakat lebih
mudah
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit diare berjalan dengan baik, masyarakat
dapat memahami penyuluhan yang diberikan
b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh
IX. REFERENSI
Setyohadi, bambang. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI.
Suryono. 1998. Diare akut. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. 2017. Buku saku lintas diare. Jakarta.
http://habangputih.blogspot.com/2009/12/diare-dan-demam.html
I. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah global dan banyak
terjangkit di negara-negara berkembang dengan kondisi sanitasi lingkungan yang
buruk, tidak cukup pasokan air bersih, kemiskinan dan pendidikan yang rendah. Insiden
diare bervariasi disetiap daerah, disetiap wilayah, musim dan masa-masa endemik.
Diare juga masih merupakan masalah kesehatan yang penting di Indonesia, karena
masih timbul dalam bentuk kejadian luar biasa (KLB), dan disertai dengan kematian
yang tinggi, terutama di Indonesia bagian timur. Penanganan diare yang dilakukan
secara baik selama ini membuat angka kematian akibat diare dalam 20 tahun terakhir
menurun tajam. Walaupun angka kematian sudah menurun tetapi angka kesakitan
masih cukup tinggi, lama diare serta frekuensi diare pada penderita akut belum dapat
diturunkan (Soepardi, 2011).
Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan maupun makanan yang
dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor penyebab
diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan penting
dalam menanggulangi penyakit diare ini. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang
terkena diare maka dari keluargalah yang harus memberikan pertolongan pertama
terhadap penderita. Namun tidak semua paham dan mau melakukan perannya untuk
menanggulangi penyakit diare ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah
kurangnya informasi mengenai diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini
(Setyohadi, 2006).
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan
informasi kepada masyarakat, khususnya kepada pasien dan keluarga pasien yang
nantinya diharapkan dapat menambah pengetahuan pasien dan keluarga pasien terhadap
penanganan diare sehingga pasien dan keluarga pasien mampu mengaplikasikan
informasi yang didapat untuk mencegah terjadinya penyakit diare.
II. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat mampu
memahami tentang penyakit diare
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
dapat:
1. Menjelaskan pengertian diare
2. Menyebutkan penyebab diare
3. Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit diare
4. Menjelaskan cara penularan penyakit diare
5. Menjelaskan dan menyebutkan pencegahan penyakit diare
6. Menjelaskan dampak penyakit diare
7. Menjelaskan dan menyebutkan penanganan penyakit diare
8. Mendemonstrasikan cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc.
III. METODE
Ceramah, diskusi atau tanya jawab, demonstrasi
IV. MEDIA
a. Leaflet
b. Materi SAP
c. Oralit, Tablet Zinc, air mineral, sendok, gelas
V. MATERI PENYULUHAN
a. Definisi (pengertian) diare
b. Penyebab diare
c. Tanda dan gejala diare
d. Cara penularan diare
e. Pencegahan diare
f. Klasifikasi diare
g. Dampak diare
h. Penanganan diare
i. Cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc pada balita
VI. MATERI
Terlampir
VII. KEGIATAN PENYULUHAN
VIII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap
b. Materi disiapkan dalam bentuk lembar balik dan dibuat dalam leaflet serta
disajikan dengan demonstrasi agar penyampaian kepada masyarakat lebih
mudah
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit diare berjalan dengan baik, masyarakat
dapat memahami penyuluhan yang diberikan
b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh
IX. REFERENSI
Setyohadi, bambang. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI.
Suryono. 1998. Diare akut. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. 2017. Buku saku lintas diare. Jakarta.
http://habangputih.blogspot.com/2009/12/diare-dan-demam.html
I. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah global dan banyak
terjangkit di negara-negara berkembang dengan kondisi sanitasi lingkungan yang
buruk, tidak cukup pasokan air bersih, kemiskinan dan pendidikan yang rendah. Insiden
diare bervariasi disetiap daerah, disetiap wilayah, musim dan masa-masa endemik.
Diare juga masih merupakan masalah kesehatan yang penting di Indonesia, karena
masih timbul dalam bentuk kejadian luar biasa (KLB), dan disertai dengan kematian
yang tinggi, terutama di Indonesia bagian timur. Penanganan diare yang dilakukan
secara baik selama ini membuat angka kematian akibat diare dalam 20 tahun terakhir
menurun tajam. Walaupun angka kematian sudah menurun tetapi angka kesakitan
masih cukup tinggi, lama diare serta frekuensi diare pada penderita akut belum dapat
diturunkan (Soepardi, 2011).
Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan maupun makanan yang
dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor penyebab
diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan penting
dalam menanggulangi penyakit diare ini. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang
terkena diare maka dari keluargalah yang harus memberikan pertolongan pertama
terhadap penderita. Namun tidak semua paham dan mau melakukan perannya untuk
menanggulangi penyakit diare ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah
kurangnya informasi mengenai diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini
(Setyohadi, 2006).
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan
informasi kepada masyarakat, khususnya kepada pasien dan keluarga pasien yang
nantinya diharapkan dapat menambah pengetahuan pasien dan keluarga pasien terhadap
penanganan diare sehingga pasien dan keluarga pasien mampu mengaplikasikan
informasi yang didapat untuk mencegah terjadinya penyakit diare.
II. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat mampu
memahami tentang penyakit diare
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
dapat:
1. Menjelaskan pengertian diare
2. Menyebutkan penyebab diare
3. Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit diare
4. Menjelaskan cara penularan penyakit diare
5. Menjelaskan dan menyebutkan pencegahan penyakit diare
6. Menjelaskan dampak penyakit diare
7. Menjelaskan dan menyebutkan penanganan penyakit diare
8. Mendemonstrasikan cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc.
III. METODE
Ceramah, diskusi atau tanya jawab, demonstrasi
IV. MEDIA
a. Leaflet
b. Materi SAP
c. Oralit, Tablet Zinc, air mineral, sendok, gelas
V. MATERI PENYULUHAN
a. Definisi (pengertian) diare
b. Penyebab diare
c. Tanda dan gejala diare
d. Cara penularan diare
e. Pencegahan diare
f. Klasifikasi diare
g. Dampak diare
h. Penanganan diare
i. Cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc pada balita
VI. MATERI
Terlampir
VII. KEGIATAN PENYULUHAN
N
Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
o
1 Pembukaan 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam 5 menit
mengucapkan salam 2. Mengetahui identitas
kepada peserta penyuluh
2. Memperkenalkan diri 3. Menjawab setahunya
3. Menggali pengetahuan pertanyaan penyuluh
peserta tentang penkes
4. Menyampaikan topik 4. Mendengarkan
dan tujuan penkes penyuluh
kepada peserta menyampaikan topik
5. Kotrak waktu untuk dan tujuan
kesepakatan 5. Menyetujui
pelaksanaan penkes kesepakatan waktu
dengan peserta pelaksanaan penkes
2 Kegiatan inti 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan 10 menit
penyuluhan kepada penyuluh
peserta menyampaikan
2. Memberikan kesempatan materi
kepada peserta untuk 2. Menanyakan hal-hal
menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti
yang belum dimengerti dari materi
dari materi yang penyuluhan
dijelaskan penyuluh
3 Demonstrasi Mendemonstrasikan cara Memperhatikan 10 menit
cara pemberian Oralit dan demonstrasi dan
pemberian dosis tablet Zinc melakukan
Oralit dan redemonstrasi
dosis tablet
Zinc
4 Evaluasi / 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab 5 menit
penutup kepada peserta tentang pertanyaan
materi yang sudah yang
disampaikan penyuluh diajukan
2. Menyimpulkan materi oleh
penyuluhan yang sudah penyuluh
dismpaikan kepada 1. Mendengarkan
peserta penyampaikan
3. Menutup acara dengan kesimpulan
mengucapkan salam serta 2. Mendengarkan
terimakasih kepada penyuluh menutup
peserta acara dan menjawab
salam
VIII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap
b. Materi disiapkan dalam bentuk lembar balik dan dibuat dalam leaflet serta
disajikan dengan demonstrasi agar penyampaian kepada masyarakat lebih
mudah
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit diare berjalan dengan baik, masyarakat
dapat memahami penyuluhan yang diberikan
b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh
IX. REFERENSI
Setyohadi, bambang. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI.
Suryono. 1998. Diare akut. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. 2017. Buku saku lintas diare. Jakarta.
http://habangputih.blogspot.com/2009/12/diare-dan-demam.html
I. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah global dan banyak
terjangkit di negara-negara berkembang dengan kondisi sanitasi lingkungan yang
buruk, tidak cukup pasokan air bersih, kemiskinan dan pendidikan yang rendah. Insiden
diare bervariasi disetiap daerah, disetiap wilayah, musim dan masa-masa endemik.
Diare juga masih merupakan masalah kesehatan yang penting di Indonesia, karena
masih timbul dalam bentuk kejadian luar biasa (KLB), dan disertai dengan kematian
yang tinggi, terutama di Indonesia bagian timur. Penanganan diare yang dilakukan
secara baik selama ini membuat angka kematian akibat diare dalam 20 tahun terakhir
menurun tajam. Walaupun angka kematian sudah menurun tetapi angka kesakitan
masih cukup tinggi, lama diare serta frekuensi diare pada penderita akut belum dapat
diturunkan (Soepardi, 2011).
Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan maupun makanan yang
dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor penyebab
diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan penting
dalam menanggulangi penyakit diare ini. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang
terkena diare maka dari keluargalah yang harus memberikan pertolongan pertama
terhadap penderita. Namun tidak semua paham dan mau melakukan perannya untuk
menanggulangi penyakit diare ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah
kurangnya informasi mengenai diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini
(Setyohadi, 2006).
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan
informasi kepada masyarakat, khususnya kepada pasien dan keluarga pasien yang
nantinya diharapkan dapat menambah pengetahuan pasien dan keluarga pasien terhadap
penanganan diare sehingga pasien dan keluarga pasien mampu mengaplikasikan
informasi yang didapat untuk mencegah terjadinya penyakit diare.
II. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat mampu
memahami tentang penyakit diare
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
dapat:
1. Menjelaskan pengertian diare
2. Menyebutkan penyebab diare
3. Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit diare
4. Menjelaskan cara penularan penyakit diare
5. Menjelaskan dan menyebutkan pencegahan penyakit diare
6. Menjelaskan dampak penyakit diare
7. Menjelaskan dan menyebutkan penanganan penyakit diare
8. Mendemonstrasikan cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc.
III. METODE
Ceramah, diskusi atau tanya jawab, demonstrasi
IV. MEDIA
a. Leaflet
a. Materi SAP
b. Oralit, Tablet Zinc, air mineral, sendok, gelas
V. MATERI PENYULUHAN
a. Definisi (pengertian) diare
b. Penyebab diare
c. Tanda dan gejala diare
d. Cara penularan diare
e. Pencegahan diare
f. Klasifikasi diare
g. Dampak diare
h. Penanganan diare
i. Cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc pada balita
VI. MATERI
Terlampir
VII. KEGIATAN PENYULUHAN
N
Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
o
1 Pembukaan 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam 5 menit
mengucapkan salam 2. Mengetahui identitas
kepada peserta penyuluh
2. Memperkenalkan diri 3. Menjawab setahunya
3. Menggali pengetahuan pertanyaan penyuluh
peserta tentang penkes
4. Menyampaikan topik 4. Mendengarkan
dan tujuan penkes penyuluh
kepada peserta menyampaikan topik
5. Kotrak waktu untuk dan tujuan
kesepakatan 5. Menyetujui
pelaksanaan penkes kesepakatan waktu
dengan peserta pelaksanaan penkes
2 Kegiatan inti 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan 10 menit
penyuluhan kepada penyuluh
peserta menyampaikan materi
2. Memberikan 2. Menanyakan hal-hal
kesempatan kepada yang tidak dimengerti
peserta untuk dari materi penyuluhan
menanyakan hal-hal
yang belum dimengerti
dari materi yang
dijelaskan penyuluh
3 Demonstrasi Mendemonstrasikan cara Memperhatikan 10 menit
cara pemberian Oralit dan demonstrasi dan
pemberian dosis tablet Zinc melakukan
Oralit dan redemonstrasi
dosis tablet
Zinc
4 Evaluasi / 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan i.
penutup kepada peserta tentang yang diajukan oleh
materi yang sudah penyuluh
disampaikan penyuluh 2. Mendengarkan
2. Menyimpulkan materi penyampaikan
penyuluhan yang sudah kesimpulan
dismpaikan kepada 3. Mendengarkan
peserta penyuluh menutup
3. Menutup acara dengan acara dan menjawab
mengucapkan salam salam
serta terimakasih kepada
peserta
VIII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap
b. Materi disiapkan dalam bentuk lembar balik dan dibuat dalam leaflet serta
disajikan dengan demonstrasi agar penyampaian kepada masyarakat lebih
mudah
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit diare berjalan dengan baik, masyarakat
dapat memahami penyuluhan yang diberikan
b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh
IX. REFERENSI
Setyohadi, bambang. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI.
Suryono. 1998. Diare akut. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. 2017. Buku saku lintas diare. Jakarta.
http://habangputih.blogspot.com/2009/12/diare-dan-demam.html
I. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah global dan banyak
terjangkit di negara-negara berkembang dengan kondisi sanitasi lingkungan yang
buruk, tidak cukup pasokan air bersih, kemiskinan dan pendidikan yang rendah. Insiden
diare bervariasi disetiap daerah, disetiap wilayah, musim dan masa-masa endemik.
Diare juga masih merupakan masalah kesehatan yang penting di Indonesia, karena
masih timbul dalam bentuk kejadian luar biasa (KLB), dan disertai dengan kematian
yang tinggi, terutama di Indonesia bagian timur. Penanganan diare yang dilakukan
secara baik selama ini membuat angka kematian akibat diare dalam 20 tahun terakhir
menurun tajam. Walaupun angka kematian sudah menurun tetapi angka kesakitan
masih cukup tinggi, lama diare serta frekuensi diare pada penderita akut belum dapat
diturunkan (Soepardi, 2011).
Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan maupun makanan yang
dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor penyebab
diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan penting
dalam menanggulangi penyakit diare ini. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang
terkena diare maka dari keluargalah yang harus memberikan pertolongan pertama
terhadap penderita. Namun tidak semua paham dan mau melakukan perannya untuk
menanggulangi penyakit diare ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah
kurangnya informasi mengenai diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini
(Setyohadi, 2006).
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan
informasi kepada masyarakat, khususnya kepada pasien dan keluarga pasien yang
nantinya diharapkan dapat menambah pengetahuan pasien dan keluarga pasien terhadap
penanganan diare sehingga pasien dan keluarga pasien mampu mengaplikasikan
informasi yang didapat untuk mencegah terjadinya penyakit diare.
II. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat mampu
memahami tentang penyakit diare
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
dapat:
1. Menjelaskan pengertian diare
2. Menyebutkan penyebab diare
3. Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit diare
4. Menjelaskan cara penularan penyakit diare
5. Menjelaskan dan menyebutkan pencegahan penyakit diare
6. Menjelaskan dampak penyakit diare
7. Menjelaskan dan menyebutkan penanganan penyakit diare
8. Mendemonstrasikan cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc.
III. METODE
Ceramah, diskusi atau tanya jawab, demonstrasi
IV. MEDIA
a. Leaflet
b. Materi SAP
c. Oralit, Tablet Zinc, air mineral, sendok, gelas
V. MATERI PENYULUHAN
a. Definisi (pengertian) diare
b. Penyebab diare
c. Tanda dan gejala diare
d. Cara penularan diare
e. Pencegahan diare
f. Klasifikasi diare
g. Dampak diare
h. Penanganan diare
i. Cara pembuatan oralit dan pemberian dosis tablet Zinc pada balita
VI. MATERI
Terlampir
VII. KEGIATAN PENYULUHAN
N
Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
o
1 Pembukaan 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam 5 menit
mengucapkan salam 2. Mengetahui identitas
kepada peserta penyuluh
2. Memperkenalkan diri 3. Menjawab setahunya
3. Menggali pengetahuan pertanyaan penyuluh
peserta tentang penkes
4. Menyampaikan topik 4. Mendengarkan
dan tujuan penkes penyuluh
kepada peserta menyampaikan topik
5. Kotrak waktu untuk dan tujuan
kesepakatan 5. Menyetujui
pelaksanaan penkes kesepakatan waktu
dengan peserta pelaksanaan penkes
2 Kegiatan inti 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan 10 menit
penyuluhan kepada penyuluh
peserta menyampaikan materi
2. Memberikan 2. Menanyakan hal-hal
kesempatan kepada yang tidak dimengerti
peserta untuk dari materi penyuluhan
menanyakan hal-hal
yang belum dimengerti
dari materi yang
dijelaskan penyuluh
3 Demonstrasi Mendemonstrasikan cara Memperhatikan 10 menit
cara pemberian Oralit dan demonstrasi dan
pemberian dosis tablet Zinc melakukan
Oralit dan redemonstrasi
dosis tablet
Zinc
4 Evaluasi / 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan i.
penutup kepada peserta tentang yang diajukan oleh
materi yang sudah penyuluh
disampaikan penyuluh 2. Mendengarkan
2. Menyimpulkan materi penyampaikan
penyuluhan yang sudah kesimpulan
dismpaikan kepada 3. Mendengarkan
peserta penyuluh menutup
3. Menutup acara dengan acara dan menjawab
mengucapkan salam salam
serta terimakasih kepada
peserta
IX. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap
b. Materi disiapkan dalam bentuk lembar balik dan dibuat dalam leaflet serta
disajikan dengan demonstrasi agar penyampaian kepada masyarakat lebih
mudah
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit diare berjalan dengan baik, masyarakat
dapat memahami penyuluhan yang diberikan
b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh
IX. REFERENSI
Setyohadi, bambang. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI.
Suryono. 1998. Diare akut. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. 2017. Buku saku lintas diare. Jakarta.
http://habangputih.blogspot.com/2009/12/diare-dan-demam.html
X. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah global dan banyak
terjangkit di negara-negara berkembang dengan kondisi sanitasi lingkungan yang
buruk, tidak cukup pasokan air bersih, kemiskinan dan pendidikan yang rendah. Insiden
diare bervariasi disetiap daerah, disetiap wilayah, musim dan masa-masa endemik.
Diare juga masih merupakan masalah kesehatan yang penting di Indonesia, karena
masih timbul dalam bentuk kejadian luar biasa (KLB), dan disertai dengan kematian
yang tinggi, terutama di Indonesia bagian timur. Penanganan diare yang dilakukan
secara baik selama ini membuat angka kematian akibat diare dalam 20 tahun terakhir
menurun tajam. Walaupun angka kematian sudah menurun tetapi angka kesakitan
masih cukup tinggi, lama diare serta frekuensi diare pada penderita akut belum dapat
diturunkan (Soepardi, 2011).
Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan maupun makanan yang
dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor penyebab
diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan penting
dalam menanggulangi penyakit diare ini. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang
terkena diare maka dari keluargalah yang harus memberikan pertolongan pertama
terhadap penderita. Namun tidak semua paham dan mau melakukan perannya untuk
menanggulangi penyakit diare ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah
kurangnya informasi mengenai diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini
(Setyohadi, 2006).
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan
informasi kepada masyarakat, khususnya kepada pasien dan keluarga pasien yang
nantinya diharapkan dapat menambah pengetahuan pasien dan keluarga pasien terhadap
penanganan diare sehingga pasien dan keluarga pasien mampu mengaplikasikan
informasi yang didapat untuk mencegah terjadinya penyakit diare.
XI. TUJUAN
c. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat mampu
memahami tentang penyakit diare.
d. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
dapat:
9. Menjelaskan pengertian diare.
10. Menyebutkan penyebab diare.
11. Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit diare.
12. Menjelaskan cara penularan penyakit diare.
13. Menjelaskan dan menyebutkan pencegahan penyakit diare.
14. Menjelaskan dampak penyakit diare.
15. Menjelaskan dan menyebutkan penanganan penyakit diare.
16. Mendemonstrasikan cara pembuatan oralit dan larutan gula garam.
XII. METODE
Ceramah, diskusi atau tanya jawab, demonstrasi
XIII. MEDIA
b. Leaflet
c. Materi SAP
d. Oralit, larutan gula garam, sendok, air kemasan
XIV. MATERI PENYULUHAN
a. Definisi (pengertian) diare
b. Penyebab diare
c. Tanda dan gejala diare
d. Cara penularan diare
e. Pencegahan diare
f. Dampak diare
g. Penanganan diare
h. Cara pembuatan oralit dan larutan gula garam
XV. MATERI
Terlampir
XVI. KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
1 Pembukaan 6. Membuka acara dengan 6. Menjawab salam 5 menit
mengucapkan salam 7. Mengetahui identitas
kepada peserta penyuluh
7. Memperkenalkan diri 8. Menjawab setahunya
8. Menggali pengetahuan pertanyaan penyuluh
peserta tentang penkes
9. Menyampaikan topik dan 9. Mendengarkan
tujuan penkes kepada penyuluh
peserta menyampaikan topik
10.Kotrak waktu untuk dan tujuan
kesepakatan pelaksanaan 10.Menyetujui
penkes dengan peserta kesepakatan waktu
pelaksanaan penkes
2 Kegiatan inti 3. Menjelaskan materi 3. Mendengarkan 10 menit
penyuluhan kepada penyuluh
peserta menyampaikan materi
4. Memberikan kesempatan 4. Menanyakan hal-hal
kepada peserta untuk yang tidak dimengerti
menanyakan hal-hal yang dari materi
belum dimengerti dari penyuluhan
materi yang dijelaskan
penyuluh
3 Demonstrasi 2. Mendemonstrasikan cara 2. Memperhatikan 10 menit
cara pembuatan pembuatan larutan gula demonstrasi dan
larutan gula garam melakukan
garam redemonstrasi
4 Evaluasi / 4. Memberikan pertanyaan 4. Menjawab pertanyaan 5 menit
penutup kepada peserta tentang yang diajukan oleh
materi yang sudah penyuluh
disampaikan penyuluh 5. Mendengarkan
5. Menyimpulkan materi penyampaikan
penyuluhan yang sudah kesimpulan
dismpaikan kepada 6. Mendengarkan
peserta penyuluh menutup
6. Menutup acara dengan acara dan menjawab
mengucapkan salam serta salam
terimakasih kepada
peserta
XVII. EVALUASI
4. Evaluasi Struktur
XVIII. Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap.
XIX. Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan dibuat dalam leaflet serta disajikan
dengan demonstrasi agar penyampaian kepada masyarakat lebih mudah.
5. Evaluasi Proses
c. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit diare berjalan dengan baik, masyarakat
dapat memahami penyuluhan yang diberikan.
d. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi.
6. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh
XX. REFERENSI
Setyohadi, bambang. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI.
Suryono. 1998. Diare akut. Jakarta: EGC.
Soepardi, jane. 2011. Kementerian kesehatan RI. Jakarta.
http://habangputih.blogspot.com/2009/12/diare-dan-demam.html
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Diare
Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan
konsistensi dari tinja yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang
air besar biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari (Depkes RI, 2005).
B. Penyebab Diare
Penyebab diare adalah sebagai berikut:
E. Pencegahan Diare
5. Pemberian ASI eksklusif 4 s/d 6 bulan
6. Mencuci tangan setelah buang air besar, sebelum memasak, mengolah makanan dan
makan, sebelum memberi makan pada anak-anak
7. Buang air besar pada tempatnya
8. Makanan harus selalu dicuci bersih
9. Makanan harus dimasak dengan benar
10. Jangan makan di sembarang tempat
11. Menggunakan air matang untuk minum
12. Simpan makanan atau minuman di tempat tertutup
F. Dampak Diare
5. Kekurangan cairan dalam tubuh
6. Suhu tubuh meningkat
7. Kesadaran menurun
8. Apabila pertolongan tidak segera dilakukan akan terjadi kematian
G. Penanganan Diare
Pada orang dewasa, penatalaksaan diare akibat infeksi terdiri atas :
6. Dapat dimulai di rumah dengan minum: larutan gula garam, larutan oralit, tetap
minum ASI (bayi). Larutan gula garam dibuat dengan cara air matang sebanyak 250cc
dicampur dengan 2 sendok teh gula dan 1 sendok teh garam
7. Tetap makan dan minum
8. Istirahat yang cukup
9. Bila masih diare segera bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat
10. Hindari makanan yang tinggi serat pada saat fase akut
H. Cara Pembuatan Oralit dan Cairan Gula Garam
1. Cara pembuatan oralit :
1 bungkus oralit 200 dilarutkan dalam 1 gelas berisi air matang 200cc kemudian
diaduk sampai merata
Gelas yang berisi air matang (200cc) dimasukkan 1 sendok makan gula pasir
kemudian tambahkan setengah sendok teh garam, aduk sampai rata
Cara pemberian :
Diberikan saat ada pengeluaran (mencret) pada bayi dan anak-anak dapat diberikan
setiap terlihat haus atau minta minum