Bab I
Bab I
Bab I
BAB I
PELUANG
Pada bab I ini, akan membahas materi tentang peluang yang mencakup pengertian
dari ruang sampel, perhitungan peluang dan sifat-sifat dari peluang serta peluang
bersyarat. Sehingga, mahasiswa diharapkan dapat menghitung peluang suatu peristiwa
pada ruang sampel uniform. Isi naskah bisa diketik mulai dari sini, ukuran font 12 dan
jenis font "Times New Roman". Selain itu, spasi naskah disetting 1,15. Paragraf
selanjutnya silahkan tekan enter. Gunakan rata kanan-kiri.
Definisi:
Himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan statistika di sebut
ruang sampel dan dinyatakan dengan lambang S.
Tiap hasil dalam ruang sampel disebut unsur atau anggota ruang sampel atau di
singkat dengan titik sampel. Bila ruang sampel mempunyai unsur yang hingga
banyaknya, maka anggotanya dapat didaftar dengan menuliskannya diantara dua
akolade, masing-masing unsur dipisah oleh koma. Jadi ruang sampel S yang merupakan
kumpulan semua hasil yang mungkin dari suatu lambungan mata uang dapat ditulis
sebagai
S= {M, B}
M menyatakan ‘muka’ dan B menyatakan ‘belakang’.
Contoh:
Misalkan tiga barang dipilih secara acak dari hasil suatu pabrik elektronik. Tiap barang
diperiksa dan digolongkan sebagai cacat (C) dan tak cacat (B). Untuk mencatat unsur
ruang sampel, kita bisa membuat diagram pohon sebagai berikut:
Barang I Barang II Barang III Titik sampel
C C CCC
C B CCB
B C CBC
B CBB
B C C BCC
B BCB
B C BBC
B BBB
Maka diperoleh ruang sampel:
Teorema: (Buktikan)
Bila suatu operasi dapat dikerjakan dengan n1 cara, dan bila untuk setiap cara ini
operasi kedua dapat dikerjakan dengan n2 cara, dan seterusnya, maka deretan k
operasi dapat dikerjakan dengan n1n2…nk.
Contoh:
Berapa macam masakan dapat dihidangkan bila masing-masing terdiri atas 4 macam
sop, 3 macam nasi goreng, 3 macam bakmi, dan 4 macam soto?
Jawab:
Karena n1=4, n2=3, n3=5, dan n4=4, maka n1n2n3n4 = (4)(3)(5)(4) = 240.
Apabila kita menginginkan ruang sampel yang unsurnya terdiri atas semua urutan atau
susunan yang mungkin dari sekelompok benda, maka dapat dicari dengan menggunakan
cara permutasi.
Definisi:
Permutasi adalah suatu susunan yang dapat dibentuk dari satu kumpulan benda yang
diambil sebagian atau seluruhnya.
Teorema:
Banyaknya permutasi n benda yang berlainan adalah n!
Contoh:
Banyaknya permutasi empat huruf a, b, c, dan d adalah 4! = 24.
Teorema:
Banyaknya permutasi n benda berlainan bila di ambil r sekaligus adalah
nPr = n!/(n-r)!
Contoh:
Berapa banyak jadwal yang dapat disusun oleh suatu kepanitiaan seminar untuk 3
penceramah dalam 3 pertemuan bila ketiganya bersedia berceramah tiap hari selama
lima hari?
Jawab:
Banyak jadwal yang dapat disusun
5P3 = 5! : 2! = 380
Teorema:
Banyaknya permutasi n benda berlainan yang di susun melingkar adalah (n-1)!
Banyaknya permutasi yang berlainan dari n benda bila n1 diantaranya
berjenis pertama, n2 berjenis kedua, …, nk berjenis ke k adalah n!/n1!n2!...nk!
Jika dalam suatu masalah kita ingin mengetahui banyaknya cara memilih r benda dari
sejumlah n tanpa memperdulikan urutannya, maka pemilihan seperti ini disebut
kombinasi.
Teorema:
Banyaknya kombinasi dari n benda yang berlainan bila diambil sebanyak r
sekaligus adalah nCr = n!/r!(n-r)!
Contoh:
Dari dua kelompok yang terdiri atas 5 pria dan 3 wanita, berapa banyak panitia yang
beranggotakan 3 orang dapat dibuat jika:
a. tanpa pembatasan
b. terdiri dari 2 pria dan 1 wanita
c. 1 pria dan 2 wanita, bila seorang wanita tertentu harus ikut dalam panitia.
Jawab:
a. Banyak panitia = 8C3 = 56
b. Banyak panitia = 5C2.3C1= 30
c. Banyak panitia = 5C1.2C1.1C1= 10
1.2 Peluang
Dalam sub bab ini, hanya akan dipandang eksperimen dengan ruang sampel
yang jumlah unsurnya berhingga. Kemungkinan terjadinya suatu kejadian sebagai hasil
percobaan statisitika seperti itu dinilai dengan menggunakan sekumpulan bilangan real
disebut peluang dari 0 sampai 1. Bila titik sampel tertentu mempunyai kemungkinan
besar akan terjadi, maka peluangnya akan mendekati 1. Sebaliknya, peluang yang
hampir nol pada suatu titik sampel, sangat kecil sekali kemungkinannya untuk terjadi.
Untuk menentukan peluang suatu kejadian A, semua bobot titik sampel dalam A
dijumlahkan. Jumlah ini dinamakan peluang A dan dinyatakan dengan P(A).
Definisi:
Peluang suatu kejadian A adalah jumlah bobot semua titik sampel yang
termasuk dalam A. Sehingga 0 ≤ P(A) ≤ 1, P() = 0, dan P(S) = 1
Teorema:
Bila suatu percobaan dapat menghasilkan N macam hasil yang
berkemungkinan sama, dan bila tepat sebanyak n dari hasil berkaitan
dengan kejadian A, maka peluang kejadian A adalah: P(A) = n/N
Contoh:
Dalam sebuah permainan kartu, seorang pemain poker mendapat 5 kartu. Hitunglah
peluangnya mendapat 2 As dan 3 Jack!
Jawab:
Banyak cara mendapat 2 dari 4 As adalah 4C2=6
Definisi:
Peluang bersyarat B bila A diketahui, dinyatakan dengan ,
ditentukan oleh
Contoh:
Peluang suatu penerbangan yang telah terjadwal teratur berangkat tepat waktu P(B) = 0,
83; peluang sampai tepat waktu P(S) = 0, 82 dan peluang berangkat dan sampai tepat
waktu P(B S) = 0, 78. Cari peluang bahwa pesawat:
a. Peluang pesawat sampai tepat waktu jika diketahui berangkat tepat waktu
Neva Satyahadewi, S.Si., M.Sc. 6
Statistika Matematika 1 Bab I Peluang
b. Peluang pesawat berangkat tepat waktu jika diketahui sampai tepat waktu
Jawab:
a. Peluang pesawat sampai tepat waktu jika diketahui berangkat tepat waktu
b. Peluang pesawat berangkat tepat waktu jika diketahui sampai tepat waktu
Definisi:
Dua kejadian A dan B bebas jika dan hanya jika = P(B) dan
= P(A). Jika tidak demikian, A dan B takbebas.
Teorema: (Buktikan)
(Aturan Perkalian) Bila A dan B dapat terjadi pada suatu percobaan, maka
, untuk r = 1, 2, …, k