Karakteristik Dioda
Karakteristik Dioda
Karakteristik Dioda
KARAKTERISTIK DIODA
Oleh :
Nama : Sehli Harnisa
NPM : A1E020002
Kelompok : 1 (Satu)
Hari, Tanggal : Rabu, 23 November 2022
Nama Asiaten (NPM) : Elta Puja Candera (A1E019042)
Dosen Pembimbing : Dedy Hamdani, S.Si, M.Si
Dioda adalah komponen aktif dari dua elektroda (katoda dan anoda) yang
sifatnya semikonduktor, jadi dengan sifatnya tersebut dioda tidak hanya
memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah, tetapi juga menghambat arus
dari arah sebaliknya. Dioda dapat dibuat dari Germanium (Ge) dan Silikon atau
Silsilum (Si). Komponen aktif ini mempunyai fungsi sebagai; pengaman,
penyearah, voltage regulator, modulator, pengendali frekuensi, indikator, dan
switch. Dioda merupakan piranti kecil yang memiliki kemampuan untuk
menyearahkan arus. Oleh karena itu, dilakukanlah percobaan ini agar dapat
menentukan karakteristik dioda.
Awal mulanya dioda adalah sebuah piranti kristal Cat’s Wahisker dan tabung
hampa. Sedangkan pada saat ini, dioda sudah banyak dibuat dari bahan
semikonduktor, contohnya : Silikon dan Germanium.
(Fauzan et al., 2018, p. 2)
Struktur dioda adalah sambungan semikonduktor P (Positif) dan N
(Negatif) pada masing- masing sisinya. Dengan struktur demikian arus hanya
dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N. Dioda disebut sebagai komponen aktif
karena membutuhkan pemicu untuk bisa mengalirkan arus.
2 Hambatan tetap 47 kΩ 1
3 Dioda IN4002 1
4 Papan rangkaian 1
5 Saklar 1 kutub 1
6 Kabel penghubung merah 3
8 Meter dasar 90 2
9 Baterai 3
GRAFIK I TERHADAP V
5.2
4.8
4.6
4.4
4.2
3.8
0.034 0.36 0.038 0.04 0.042
V =5 volt volt
b. Menghitung kuat arus (I)
Dik : Skala terbaca = 21 A Dit : Kuat Arus (I)?
Skala maksimum = 50 A
Batas ukur 100 mA = 0,1 A
Jawab :
skala terbaca
I= × batas ukur
skala maksimum
21 A
I= × 0,1 A
50 A
I = 0,042 Ampere
4.2.2 Pada percobaan II (Potensiometer ¼)
a. Menghitung Tegangan (V)
Dik : Skala terbaca = 24 Volt Dit : Tegangan?
Skala maksimum =50 Volt
Batas ukur = 10 V
Jawab :
skala terbaca
V= × batas ukur
skala maksimum
24 volt
V= × 10 volt
50 volt
V = 4,8 volt
b. Menghitung kuat arus (I)
Dik : Skala terbaca = 20 A Dit : Kuat Arus (I)?
Skala maksimum = 50 A
Batas ukur 100 mA = 0,1 A
Jawab :
skala terbaca
I= × batas ukur
skala maksimum
20 A
I= × 0,1 A
50 A
I = 0,04 Ampere
4.2.3 Pada Percobaan III (Potensiometer ½)
a. Menghitung Tegangan (V)
Dik : Skala terbaca = 23 Volt Dit : Tegangan?
Skala maksimum =50 Volt
Batas ukur = 10 V
Jawab :
skala terbaca
V= × batas ukur
skala maksimum
23 volt
V= × 10 volt
50 volt
V = 4,6 volt
b. Menghitung kuat arus (I)
Dik : Skala terbaca = 19 A Dit : Kuat Arus (I)?
Skala maksimum = 50 A
Batas ukur 100 mA = 0,1 A
Jawab :
skala terbaca
I= × batas ukur
skala maksimum
19 A
I= × 0,1 A
50 A
I = 0,038 Ampere
4.2.4 Pada Percobaan IV (Potensiometer ¾)
a. Menghitung Tegangan (V)
Dik : Skala terbaca = 2 Volt Dit : Tegangan?
Skala maksimum =100 Volt
Batas ukur = 10 V
Jawab :
skala terbaca
V= × batas ukur
skala maksimum
22 volt
V= × 10 volt
50 volt
V = 4,4 volt
b. Menghitung kuat arus (I)
Dik : Skala terbaca = 18 A Dit : Kuat Arus (I)?
Skala maksimum = 50 A
Batas ukur 100 mA = 0,1 A
Jawab :
skala terbaca
I= × batas ukur
skala maksimum
18 A
I= × 0,1 A
50 A
I = 0,036 Ampere
4.2.5 Pada Percobaan V (Potensiometer 1)
a. Menghitung Tegangan (V)
Dik : Skala terbaca = 2 Volt Dit : Tegangan?
Skala maksimum =100 Volt
Batas ukur = 10 V
Jawab :
skala terbaca
V= × batas ukur
skala maksimum
21 volt
V= × 10 volt
50 volt
V = 4,2 volt
b. Menghitung kuat arus (I)
Dik : Skala terbaca = 17 A Dit : Kuat Arus (I)?
Skala maksimum = 50 A
Batas ukur 100 mA = 0,1 A
Jawab :
skala terbaca
I= × batas ukur
skala maksimum
17 A
I= × 0,1 A = 0,034 Ampere
50 A
4.3 Pembahasan
Pada praktikum kali ini kita membahas tentang karakteristik dioda, yang
sebelumnya kita harus mengerti terlebih dahulu mengetahui apa yang di maksud
dengan semikonduktor, diode, dan karakteristik diode. Dioda adalah komponen
aktif dari dua elektroda (katoda dan anoda) yang sifatnya semikonduktor, jadi
dengan sifatnya tersebut dioda tidak hanya memperbolehkan arus listrik mengalir
ke satu arah, tetapi juga menghambat arus dari arah sebaliknya. Dioda merupakan
piranti kecil yang memiliki kemampuan untuk menyearahkan arus. Karakteristik
dioda sangat penting untuk diketahui sebagai salah satu bagian dari perangkat
elektronika. Karena, dengan memahami karakteristik suatu komponen tersebut
diharapkan tidak akan terjadi kesalahan dalam aplikasinya pada suatu rangkaian
listrik. Dioda sendiri merupakan suatu komponen elektronika yang berfungsi
untuk menghasilkan tegangan searah dari tegangan bolak-balik. Oleh karena itu,
dengan mengetahui karakteristik dioda, berarti nantinya dapat memperkirakan
tegangan minimum yang dapat dilalui oleh dioda sehingga arus dapat mengalir
melaluinya dan dapat menghasilkan tegangan searah. Untuk dapat menentukan
karakteristik dioda dapat dilakukan dengan melakukan percobaan elektronika
menggunakan suatu rangkaian listrikOleh karena itu, dilakukanlah percobaan ini
agar dapat menentukan karakteristik dioda.
Adapun tujuan dari percobaan praktikum kali ini yaitu Mempelajari hubungan
antara tegangan dan kuat arus pada sebuah dioda. Dimana pada sebuah dioda
hubungan antara tegangan dan kuat arus yaitu semakin besar tegangan yang
diberikan pada sebuah rangkaian maka kuat arus yang mengalir pada suatu
rangkaian tersebut juga semakin besar, begitu juga sebaliknya yang mana semakin
kecil tegangan yang diberikan pada suatu rangkaian maka kuat arus yang mengalir
pada suatu rangkaian juga akan semakin kecil. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa hubungan antara tegangan dan kuat arus akan selalu berbanding lurus.
Pada percobaan kali ini data yang telah diperoleh, yang pertama mengetahui
hasil percobaan pada saat potensiometer 0 didapatkan tegangan sebesar 5 V dan
1
kuat arus sebesar 0,042 A. Yang kedua pada potensiometer didapatkan
4
tegangan sebesar 4,8 dan kuat arus sebesar 0,04 A. Yang ketiga pada
1
potensiometer didapatkan tegangan sebesar 4,6 V dan kuat arus sebesar 0,038
2
3
A. Yang keempat pada potensiometer didapatkan tegangan sebesar 4,4 V dan
4
kuat arus sebesar 0,036 A. Serta yang terakhir pada potensiometer 1 didapatkan
hasil tegangan sebesar 4,2 V dan kuat arus sebesar 0,034 A.
Serta dilihat dari hipotesis percobaan yaitu, Semakin besar tegangan yang
diberikan pada rangkaian, semakin besarpula kuat arus yang mengalir pada
rangkaian tersebut dan hubungan kuat arus dengan tegangan akan selalu
berbanding lurus. Sehinga dapat dikatakan bahwa hasil percobaan yang telah kami
lakukan sesuai dengan hipotesis yang telah kami buat. Maka, jika dibandingkan
data percobaan dengan hipotesis dapat disimpulkan bahwa hasil percobaan sesuai
dengan hipotesis percobaan.
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan didapatkan bahwa pada dioda
semakin besar tegangan maka akan berpengaruh pada nilai arusnya hal ini sesuai
literatur yang menyatakan bahwa Tegangan dan arus dapat digambarkan dalam
grafik. Untuk tegangan positif, arus akan mengalir pada tegangan pemicu
berapapun nilai arus yang dihantarkan. Sebaliknya untuk tegangan negatif dioda
tidak dapat mengalirkan arus namun ada batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan
ratusan volt baru terjadi breakdown, dimana dioda tidak lagi dapat menahan aliran
elektron yang terbentuk di lapisan deplesi.
Selanjutnya berdasarkan praktikum yang telah dilakukan terdapat beberapa
kesalahan yang terjadi dalam percobaan antara lain praktikan yang kurang fokus
pada saat praktikum berlangsung dan kesalahan dalam membaca alat ukur ataupun
pada saat kalibrasi alat ukur.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa dari hasil pengamatan dan
pembahasan yang di peroleh tentang mempelajari hubungan antara tegangan dan
kuat arus pada subuah dioda bahwa hubungan antara tegangan dan kuat arus yaitu
semakin besar tegangan yang diberikan pada sebuah rangkaian maka kuat arus
yang mengalir pada suatu rangkaian tersebut juga semakin besar, begitu juga
sebaliknya semakin kecil tegangan yang diberikan pada suatu rangkaian maka
kuat arus yang mengalir pada suatu rangkaian juga akan semakin kecil. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa hubungan antara tegangan dan kuat arus akan
selalu berbanding lurus. Karakteristik dioda ini merupakan Ketika diberikan
tegangan bias maju dengan nilai yang kecil, arusnya semakin meningkat
bersamaan dengan bertambahnya nilai tegangan. Karakteristik dioda ini
merupakan Ketika diberikan tegangan bias maju dengan nilai yang kecil, arusnya
semakin meningkat bersamaan dengan bertambahnya nilai tegangan. Karakterisik
ini penting untuk dipahami agar tidak terjadi kesalahan dalam aplikasi dioda.
Dalam karakteristik ini dapat diketahui keadaan-keadaan yang terjadi pada dioda
ketika mendapat tegangan bias maju dan tegangan bias mundur.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat arus pada subuah dioda
sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara tegangan dan kuat arus
yaitu semakin besar tegangan yang diberikan pada sebuah rangkaian maka
kuat arus yang mengalir pada suatu rangkaian tersebut juga semakin besar,
begitu juga sebaliknya semakin kecil tegangan yang diberikan pada suatu
rangkaian maka kuat arus yang mengalir pada suatu rangkaian juga akan
semakin kecil. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hubungan antara
tegangan dan kuat arus akan selalu berbanding lurus.
5.2 Saran
Pada saat melakukan praktikum, peraktikan harus memperhatikan
rangkaian sehingga pada saat pengukuran menggunakan multimeter atau
sejenisnya tidak terjadi kesalahan pada saat pengukuran sehingga sesuai
dengan hasil dan prosedur yang sudah ditentukan pada buku penuntun.
DAFTAR PUSTAKA