Pertemuan 3
Pertemuan 3
Pertemuan 3
1. Pemilihan obat
2. Perencanaan obat
a. metode konsumsi; b. metode epidemiologi; c. metode gabungan metode
konsumsi dan epidemiologi.
3. Pengadaan obat (a. tender; b. langsung.)
4. Penerimaan obat
5. Penyimpanan obat (a. penyimpanan secara alfabetis; b. penyimpanan secara
farmakologi; c. penyimpanan sesuai bentuk sediaan.)
6. Pendistribusian obat (a. FIFO b. FEFO c. LIFO)
Pengelolaan Sediaan Farmasi Dan
Perbekalan Kesehatan
Sesuai Kebijakan Obat Nasional (KONAS), 2006, sebagai penjabaran aspek dalam Sistem
Kesehatan Nasional (SKN) pembangunan kesehatan di bidang pengelolaan sediaan farmasi
dan perbekalan kesehatan mempunyai tujuan:
1. Tersedianya perbekalan farmasi dalam jumlah dan jenis yang mencukupi.
2. Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat.
3. Terjaminnya khasiat, keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaannya yang
rasional.
4. Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan.
5. Kemandirian dalam pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan.
Pengelolaan Sediaan Farmasi Dan
Perbekalan Kesehatan
“agar obat yang diperlukan tersedia setiap saat dibutuhkan, dalam jumlah yang
cukup, mutu yang terjamin dan harga yang terjangkau untuk mendukung
pelayanan yang bermutu”
Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau masalah
kesehatan yang terjadi di rumah sakit, identifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis,
menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial, standarisasi
sampai menjaga dan memperbaharui standar obat. Penentuan seleksi obat
merupakan peran aktif Panitia Farmasi dan Terapi (PFT).
Pemilihan merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau masalah kesehatan yang
terjadi di rumah sakit, identifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis, menentukan
kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial, standarisasi sampai
menjaga dan memperbaharui standar obat
Pemilihan dan Perencanaan Obat
berdasarkan:
1. Formularium dan standar pengobatan/pedoman diagnosa dan terapi
(Formularium Rumah Sakit disusun mengacu kepada Formularium Nasional. Formularium Rumah Sakit
merupakan daftar obat yang disepakati staf medis fungsional, disusun oleh Panitia Farmasi dan Terapi
(PFT) )
2. Standar sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang telah
ditetapkan.
3. Pola penyakit.
4. Efektivitas dan keamanan.
5. Pengobatan berbasis bukti.
6. Mutu.
7. Harga.
8. Ketersediaan di pasaran
“menetapkan jenis sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai
dengan kebutuhan”
Pemilihan dan Perencanaan Obat
Perencanaan kebutuhan merupakan kegiatan untuk
menentukan jumlah dan periode pengadaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
sesuai dengan hasil kegiatan pemilihan untuk
menjamin terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat
jumlah, tepat waktu dan efisien.
Tujuan perencanaan adalah untuk menyusun kebutuhan obat yang tepat dan
sesuai kebutuhan untuk mencegah terjadinya kekurangan atau kelebihan
persediaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan serta meningkatkan
penggunaan secara efektif dan efisien.
1. Data statistik kebutuhan dan penggunaan perbekalan farmasi, dari data statistik
berbagai kasus pasien dengan dasar formularium rumah sakit, kebutuhan disusun
menurut data tersebut.
2. Data kebutuhan obat disusun berdasarkan data pengelolaan sistem administrasi atau
akuntansi Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
Pemilihan dan Perencanaan Obat
Pelaksana : Tenaga kerja kefarmasian dan atau bidang diluar tenaga kefarmasian
Pengadaan dan Penerimaan Obat
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan Bahan Medis Habis Pakai antara lain:
1. Bahan baku Obat harus disertai Sertifikat Analisa.
2. Bahan berbahaya harus menyertakan Material Safety Data Sheet (MSDS).
3. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai harus
mempunyai Nomor Izin Edar dan.
4. Expired date minimal 2 (dua) tahun kecuali untuk Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai tertentu (vaksin, reagensia, dan lain-
lain).
Pengadaan dan Penerimaan Obat
Pengadaan dapat dilakukan melalui:
1) Pembelian
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelian adalah:
a. Kriteria Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai, yang meliputi
kriteria umum dan kriteria mutu obat.
b. Persyaratan pemasok.
c. Penentuan waktu pengadaan dan kedatangan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai.
d. Pemantauan rencana pengadaan sesuai jenis, jumlah dan waktu.
Pengadaan dan Penerimaan Obat
3. Sumbangan/Dropping/Hibah
Seluruh kegiatan penerimaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai dengan cara sumbangan/dropping/hibah harus disertai
dokumen administrasi yang lengkap dan jelas.