Kelompok Lembursitu
Kelompok Lembursitu
Kelompok Lembursitu
TAHUN 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN
Lurah Lembursitu
i
ABSTRAK
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Tunggal, Tuhan semesta alam yang Maha Pemurah
lagi Maha penyayang, yang menguasai Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah
dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan yaitu melaksanakan kegiatan PPL (Praktik
Pengalaman Lapangan), maka dengan kemampuan, pengetahuan dan wawasan yang sangat
terbatas penulis berusaha menyusun karya tulis ini dengan judul “PRAKTIK PENGALAMAN
LAPANGAN (PPL) DI KANTOR KELURAHAN LEMBURSITU KOTA SUKABUMI”
Alhamdulillah selesai pada waktu yang telah di tentukan. Melalui karya tulis ini, di harapkan
pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang kinerja dan tugas-tugas pemerintah Kelurahan.
Penulisan karya tulis ini banyak didasari oleh rasa tangung jawab serta kesadaran penyusun
sebagai seorang mahasiswa yang peduli serta butuh akan pendidikan, karena penulis merasa bahwa
di dalam karya tulis ini terdapat banyak sekali kekurangan dan kesalahan yang menghendaki
adanya perbaikan dan kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis dengan rendah hati sangat
mengharapkan datangnya kritik dan saran semua pihak demi perbaikan karya tulis ini.
Penulis
iii
UCAPAN TERIMAKASIH
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak - pihak yang
telah membantu penyusunan laporan PPL ini, diantaranya :
1. Kepada ALLAH SWT yang telah memberikan kesehatan dan keselamatan kepada kita
semua.
2. Kepada orang tua yang selama ini telah mendukung dan memberikan restu kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan PPL ini dengan lancar;
3. Bapak Dr. Aang Rahmatulloh, S.IP.,MM., M.Si Selaku Ketua STISIP
Syamsul’ulum Sukabumi;
4. Bapak Dr.H. Dadang Emuh, S.Ip., M.Si Selaku Dosen Pembimbing Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL);
5. Bapak H. Charly Dahlan, S.IP., M.Si. Selaku Wakil Dosen Pembimbing Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL);
6. Bapak Dr.H. Koharudin J, S.Ip., S.Pd.. M.Pd. Selaku ketua Pelaksana Praktik
Pengalaman Lapangan STISIP Syamsul’Ulum;
7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan materi, petunjuk, dan informasi selama
kami mengikuti proses perkuliahan di STISIP Syamsul’Ulum Sukabumi;
8. Bapak Pendi, S.Ip.,M.A.P Selaku kepala kelurahan Lembursitu;
9. Kepada seluruh staf perangkat Kelurahan Lembursitu yang telah turut berpartisipasi
dalam membantu terlaksananya program PPL;
10. Kepada seluruh masyarakat yang berada di Kelurahan Lembursitu;
iv
DAFTAR ISI
v
H. Prosedur Oprasional Pengelolaan .......................................................................................39
BAB V PENUTUP........................................................................................................................44
A. Kesimpulan .........................................................................................................................44
B. Saran....................................................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................47
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..........................................................................................................48
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan praktik mengajar merupakan suatu wadah atau sarana bagi mahasiswa untuk
dapat belajar dan mencoba terjun secara langsung untuk dapat merealisasikan ilmu yang telah
didapatnya melalui teori dan diterapkan melalui praktik secara langsung di kantor-kantor
kelurahan.
Dengan adanya praktik pengalaman lapangan ini, nantinya setelah lulus diharapkan
mahasiswa dapat terjun ke masyarakat dan dapat menggunakan ilmu yang diperolehnya selama
kuliah secara efektif, dan berdaya guna bagi masyarakat, bangsa dan negara.
Tujuan dari PPL mencakup tugas-tugas ke-admidnastrian, baik berupa praktik dalam bidang
pelayanan atau kegiatan lainnya sesuai dengan pembagian tugas secara perkasi di kantor kelurahan.
Praktek pengalaman lapangan bagu mahasiswa diharapkan memiliki pengalaman langsung, baik
dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pengadministrasian di kantor kelurahan maupun tempat
pelayanan-pelayanan publik lainnya.
Dengan adanya program PPL ini mahasiswa diharapkan dapat menghayati betapa luasnya tugas
yang akan hadapi kelak sebagai calon penerus pada waktu yang akan datang.
Pelaksanaan PPL mahasiswa STISIP SYAMSUL ULUM hanya akan berhasil apabila perencanaan
dan pelaksanaannya dilakukan melalui kerja sama yang baik dengan semua pihak yang terkait.
1
Dari segi sarana kantor seperti taman dan halaman depan kantor juga terdapat beberapa
tempat yang kurang terawat dan harus dibersihkan, dan kemudian papan informasi baik
dari media sosial, web dan lainnya tidak terupdate akan sangat mempengaruhi dalam
penyampaian informasi kepada masyarakat.
Papan informasi baik media social, web ataupun lainnya yang jarang terupdate dapat
mempengaruhi dalam penyampaian informasi kepada masyarakat.
Berdasarkan beberapa masalah di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengelolaan arsip dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di
kantor kelurahan Lembursitu?
2. Bagaimana sistem komputerisasi yang baik sehingga dapat mengusung pelayanan
prima di kantor kelurahan Lembursitu?
3. Bagaimana efektivitas kinerja pegawai terhadap kualitas pelayanan public di
kelurahan Lembursitu?
4. Bagimana peran perangkat kelurahan dalam memberikan informasi kepada
masyarakat tentang pentingnya surat kematian?
5. Apa hubungan sarana dan prasarana kantor terhadap kinerja karyawan dalam
meningkatkan kualitas pelayanan di kelurahan Lembursitu?
6. Bagaimana peran media digital terhadap efektivitas dan efisiensi dalam
penyampaian informasi kepada masyarakat?
7. Bagaimana peran pemerintah kelurahan dalam pemberdayaan masyarakat di
kelurahan Lembursitu?
8. Bagaimana efektifitas sasaran bantuan social dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat kurang mampu di kelurahan Lembursitu?
2
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari jawaban dari beberapa rumusan
masalah di atas yaitu untuk mengetahui:
1. Untuk mendeskripsikan bagaimana pengelolaan arsip dalam meningkatkan
kualitas pelayanan public di kantor kelurahan Lembursitu.
2. Untuk mengetahui sistem komputerisasi yang berjalan dalam upaya
penerapan konsep pelayanan prima di kantor kelurahan Lembursitu.
3. Untuk mendeskripsikan bagaimana keterkaitan antara efektivitas kinerja
pegawai dan kulitas pelayanan publik di kantor kelurahan Lembursitu.
4. Untuk mengetahui upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pihak kelurahan
Lembursitu dalam menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pembuatan
akta kematian.
5. Untuk mengetahui keterkaitan sarana dan prasarana terhadap kenyaman
pegawai dan pengaruhnya terhadap kinerja pegawai dalam upaya
meningkatkan kualitas pelayan publik di kantor kelurahan Lembursitu.
6. Untuk mengetahui bagaimana peran media dalam pemyampaian informasi
kepada masyarakat di era digitalisasi.
7. Untuk mengetahui peran pihak kelurahan dalam pemberdayan masyarakat
kelurahan Lembursitu.
8. Untuk mengetahui keefektifan dalam sasaran pembagian bantuan social di
kelurahan Lembursitu.
c. Kegunaan penelitian
1. Secara akademik
Hasil penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
program Peraktik Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa Stisip
Syamsul’Ulum Sukabumi.
2. Secara teoritis
Dapat meningkatkan pemahaman tentang pengembangan Pengetahuan
dalam kaitannya dengan pelayanan publik
3. Secara Praktis
a. Bagi Lembaga
3
Berguna bagi Lembaga kampus sebagai realisasi penuntasan pra-
Akademik
b. Bagi Instansi
Hasil penelitian ini berguna sebagai bahan evaluasi untuk masa yang
akan dating
c. Bagi penulis
Berguna bagi Peserta untuk menambah pengalaman dan pengenalan
dilapangan secara langsung
4
BAB II
KAJIAN TEORI
5
• Lebih memahami arti penting profesionalisme dan pelayanan prima serta
fungsi-fungsi administrasi, pemerintahan, dan manajemen sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari kinerja unit organisasi.
• Terlatih memanfaatkan waktu yang terbatas untuk melakukan berbagai
kegiatan yang positif dan produktif antara lain melalui kegiatan wawancara,
diskusi kelompok, dan penulisan laporan secara komprehensif.
• Berlatih mengendalikan diri baik selama work attachment maupun dalam
proses group difusion making.
B. Kelurahan
Kelurahan adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang
mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat tetapi tidak
memiliki hak untuk menyelenggarakan rumah tangganya sendiri. (Kansil 1988:20)
Kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten atau
Kota. Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Kelurahan merupakan unit pemerintahan terkecil, kelurahan memiliki hak mengatur
wilayahnya lebih terbatas. Dalam perkembangannya sebuah Desa dapat diubah statusnya
menjadi Kelurahan. (Widjaja HAW 2002:7)
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan,
Kelurahan merupakan wilayah gabungan dari beberapa Rukun Warga (RW). Pemerintahan
di tingkat desa dan kelurahan merupakan unsur pemerintahan yang berhubungan langsung
dengan masyarakat. Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di
bawah kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, Kelurahan merupakan
wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten atau kota. Kelurahan dipimpin
oleh seorang Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan merupakan
unit pemerintahan terkecil setingkat dengan desa. Berbeda dengan desa, kelurahan
memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam perkembangannya, sebuah desa
dapat diubah statusnya menjadi kelurahan.
6
1. Ciri – Ciri Kelurahan
Berikut ini ciri-ciri kelurahan yaitu:
a. Berada di kecamatan kota/ibukota kabupaten/kotamadya,
b. Merupakan satuan perangkat kerja daerah,
c. Pendanaan jadi satu dalam APBD, tidak ada otonomi, tidak ada demokrasi
dalam pemilihan lurah.
d. Lurah dipilih oleh bupati/walikota melalui sekda, bersifat administratif,
bukan bagian dari otonomi desa.
2. Fungsi Kelurahan
Berikut ini fungsi dari adanya kelurahan yaitu sebagai pelaksanaan kegiatan
pemerintahan kelurahan, pemberdayaan masyarakat, pelayanan masyarakat,
penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, pemeliharaan prasarana dan
fasilitas pelayanan umum, dan pembinaan lembaga kemasyarakatan.
3. Perangkat Kelurahan
Kelurahan terdiri dari Lurah dan perangkat kelurahan. Perangkat kelurahan terdiri
dari Sekretaris Kelurahan dan Seksi sebanyak-banyaknya 4 (empat) Seksi serta
jabatan fungsional.Pemimpin
4. Kelurahan
Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah berdasarkan Surat Keputusan
Bupati/Walikota atas usulan Camat dari Pegawai Negeri Sipil. Maka lurah
bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota melalui Camat.
5. Dewan Kelurahan
Dalam Perda No. 5 tahun 2000 dinyatakan bahwa Dewan Kelurahan merupakan
lembaga konsultatif perwakilan Rukun Warga (RW), sebagai wahana partisipasi
masyarakat di Kelurahan dalam penyelenggaraan pemerintahan, sebagai
perwujudan demokrasi di Kelurahan. Lebih lanjut ditegaskan, Dewan Kelurahan
merupakan mitra kerja Pemerintah Kelurahan dalam penyelenggaraan pemrintahan
dan pemberdayaan masyarakat.
7
C. Tupoksi Staff Kelurahan
1. Lurah
Lurah berkedudukan sebagai koordinator penyelenggaraan pemerintahan di
wilayah Kelurahan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Camat.
Lurah sebagai pelaksana Pemerintah Daerah ditingkat Kelurahan yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Camat.
Lurah mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi,
mengendalikan, menyelenggarakan pemerintahan Kelurahan sesuai dengan Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Kelurahan .
Untuk melaksanakan tugasnya Lurah mempunyai fungsi :
a. Menyusun Program Kerja dan kegiatan Kelurahan;
b. Mengatur kegiatan Kelurahan meliputi penyiapan perumusan kebijakan
teknis dan operasional di Kelurahan;
c. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai tugasnya
masing-masing;
d. Memberi petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan tugas sesuai
ketentuan yang berlaku;
e. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan dan melakukan perbaikan
apabila terdapat kesalahan-kesalahan;
f. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan diwilayah, dalam
kegiatan pembangunan, sosial, ekonomi, pelayanan masyarakat, serta
pemberdayaan masyarakat agar terpadu dan terarah;
g. Memfasilitasi penyelenggaraan urusan pemeritahan umum dan agrarian,
pembinaan Lembaga kemasyarakatan serta pembinaan ketentraman dan
ketertiban umum di wilayah;
h. Menyusun program/kegiatan administrasi ketatausahaan dan rumah tangga
Kelurahan;
i. Memfasilitasi pembentukan, penggabungan wilayah Rukun Warga/Rukun
Tatangga dilingkungan Kelurahan;
j. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas
umum dengan Satuan Keja Prangkat Daerah atau instansi terkait;
k. Mengevaluasi kegiatan sesuai hasil yang telah dicapai;
8
l. Melaksankan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Camat baik
lisan maupun tertulis dalam rangka pelaksanaan tugas.
Lurah dalam menjalankan tugasnya dan bertanggungjawab kepada camat.
2. Sekretaris Lurah
Sekretaris Kelurahan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan,
mengarahkan dan mengendalikan penyelenggaraan bidang kesekretariatan yang
meliputi administrasi keuangan, kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan umum
ketatausahaan serta membantu mengkoordinasikan kegiatan dikelurahan.
Untuk melaksanakan tugasnya, Sekretaris Kelurahan mempunyai fungsi :
a. Menyusun program dan rencana kerja serta anggaran kegiatan Kelurahan;
b. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada kepala seksi sesuai tugasnya
masing-masing;
c. Memberi petunjuk kepada kepala seksi dalam melaksanakan tugas sesuai
ketentuan yang berlaku;
d. Melaksanakan kebijakan dibidang kesekretariatan meliputi: pengolahan
administrasi umum, kepegawaian keuangan, dan perlengkapan serta rumah
tangga Kelurahan;
e. Melakukan pengawasan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas
perangkat Kelurahan;
f. Melakukan pengawasan dan pembinaan pegawai di lingkungan Kelurahan;
g. Melakukan monitoring, evaluasi dan pengendalian kegiatan dilingkup
Kelurahan;
h. Memerikas dan mengoreksi tugas yang diberikan kepada para kepala seksi
dalam melaksanakan kegiatan di Kelurahan;
i. Mengawasi dan memeriksa proses administrasi ketatausahaan serta rumah
tangga Kelurahan;
j. Mempersiapkan kegiatan Rapat-rapat yang diselenggarakan oleh Kelurahan
dan menyiapkan Daftar Hadir serta Notulen Rapat;
k. Memeriksa sarana dan prasarana yang digunakan Kelurahan serta
perawatannya;
l. Melaporkan seluruh pelaksanaan kegiatan kepada pimpinan; dan
9
m. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugasnya.
10
e. Membimbing Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang
meliputi koordinasi dengan pihak swasta dalam pelaksanaan pemeliharaan
prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
f. Membimbing pelaksanan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang
meliputi koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah dan/atau instansi
vertical yang tugas dan fungsinya dibidang pemeliharaan prasarana dan
fasilitas pelayanan umum
g. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan
masyarakat;
h. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan serta melakukan pengawasan terhadap
keseluruhan unit kerja baik pemerintahan maupun swasta yang mempunyai
program kerja dan kegiatan pemberdayaan masyarakat maupun swasta;
i. Membuat laporan pelaksanaan;
j. Memfasilitasi pelaksanaan tugas yang dilimpahkan Bupati kepada Camat
dalam bidang ekonomi, pekerjaan umum dan pembangunan skala
Kelurahan;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait
dengan tugas dan fungsinya.
11
c. Melakukan pembinaan ritual keagamaan, kesehatan, keluarga berencana,
dan pendidikan masyarakat;
d. Membantu / memberikan pelayanan pengurusan administrasi untuk
perkawinan dan pelaksanaaan akad nikah;
e. Membantu/Memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam pengurusan
surat keterangan sebagai persyaratan penerbitan akta yang berkaitan dengan
kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, dan surat keterangan
persyaratan haji;
f. Membantu mengumpulkan dan menyalurkan dana / bantuan terhadap
korban bencana alam dan bencana lainnva;
g. Membantu pelaksanaan kegiatan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan
yang meliputi Kader Pemberdayaan Masyarakat ( LPMK, PKK, RT/RW,
Karang Taruna, Lembaga Adat serta kemasyarakatan lainnya);
h. Membantu kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat, infaq dan
shodaqoh;
i. Membantu pelaksanaan pemungutan dana bantuan yang sah;
j. Mengumpukan bahan dan menyusun laporan di bidang sosial dan
kesejahteraan rakyat; dan
k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Lurah sesuai dengan
bidang tugasnya.
12
b. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada staf sesuai tugasnya masing-
masing;
c. Mengontol setiap kegiatan pekerjaan meliputi pelaksanaan kebijakan teknis
dan operasional seksi Ketentraman dan Ketertiban serta menyiapkan bahan
pelayananKelurahan sesuai dengan standar pelayanan yang sudah
ditetapkan;
d. Pelaksanaan pengawasa terhadap sarana, Sarana Pendidikan,Sarana
Kesehatan, fasilitas umum, fasilitas social, asset milik pemerintah daerah
yang ada di wilyaha Kelurahan;
e. Mengkoordinasikan setiap pelaksanaan kegiatan dengan instansi terkait
dalam menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat Kelurahan;
f. Membina dan memberdayakan anggota Satuan Perlindungan Masyarakat
dalam memberikan Perlindungan kepada masyarakat;
g. Membantu dalam meningkatkan system keamanan terpadu diwilayah
Kelurahan untuk meminimalisir gangguan keamanan;
h. Mengevaluasi setiap pelaksanaan kegiatan dan melaporkan kepada Lurah;
dan
i. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugasnya.
Dalam menjalankan tugasnya dan fungsinya seksi Ketentraman dan Ketertiban
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Lurah.
13
BAB III
METODE PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS MASALAH
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Studi kasus digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini
dengan mengamati dan meneliti kasus-kasus tertentu.
3. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara berpartisipasi dalam kegiatan bantuan sosial yang
dimana partisipan mengamati perilaku atau kejadian yang terjadi di Kelurahan
Lembursitu.
4. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan masalah penelitian kepada responden yakni lebih tepatnya kepada Kepala Seksi
Kesejahteraan Sosial yang berkaitan seputar bantuan sosial di Kelurahan Lembursitu.
14
5. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan ikut serta dan
mendokumentasikan kegiatan dalam bentuk fotos serta dokumen-dokumen yang
relevan dengan masalah penelitian.
B. Analisis Masalah
Selama pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ) di Kelurahan Lembursitu Kec.
Lembursitu Kota Sukabumi, kami menganalisis beberapa permasalahan yang ada di
antaranya,
Pertama, beberapa dokumen arsip yang ada di Kelurahan Lembursitu pada periode tahun
2020-2022 seperti dokumen pribadi ( KK,KTP,Akta Kelahiran, Akta Kematian, Akta
Pernikahan, dan lain lain ) masih ada yang belum terarsipkan dengan baik dan masih
menumpuk serta belum menggunakan aplikasi.
Kedua, efektivitas kinerja pegawai yang ada di Kelurahan Lembursitu masih belum masuk
kedalam kriteria kinerja pegawai yang efektif, membuat efektivitas Kinerja Pegawai disana
berkurang dan mengakibatkan kurangnya kualitas dalam pelayanan publik serta berkurangnya
kepuasan dari masyarakat.
Ketiga, ditemukannya penerimaan bansos yang tidak merata, masih banyak orang-orang
yang bisa dikatakan " Mampu " tapi mereka bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah,
sedangkan sebaliknya masih banyak masyarakat yang bisa di katakan " Kurang Mampu " tapi
mereka tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah, bukti bahwa masih banyak masyarakat
yang " Kurang Mampu " tidak dapat menerima bantuan dari pemerintah.
Keempat, peran lurah yang harus selalu mengingatkan atau pun menegur pegawai yang
tidak disiplin dan kualitas kinerja yang kurang. Dan ada beberapa hal yang harus di perhatikan
oleh Lurahh dalam meningkatkan efektivitas pegawai, yaitu :
15
c. Menciptakan Produktivitas Bagi para Pegawai.
d. Kepemimpinan Demokratis Dalam Meningkatkan Kreativitas Dan inovasi Bagi Para
Pegawai.
16
BAB IV
DESKRIPSI OBYEK PRAKTIK DAN PEMBAHASAN
17
Gambar 1. Peta Wilayah Kelurahan Lembursitu
1. RW 01 terdiri dari 3 RT
2. RW 02 terdiri dari 3 RT
3. RW 03 terdiri dari 3 RT
4. RW 04 terdiri dari 3 RT
5. RW 05 terdiri dari 3 RT
6. RW 06 terdiri dari 3 RT
7. RW 07 terdiri dari 4 RT
8. RW 08 terdiri dari 3 RT
9. RW 09 terdiri dari 3 RT
10. RW 10 terdiri dari 3 RT
18
11. RW 11 terdiri dari 3 RT
12. RW 12 terdiri dari 3 RT
13. RW 13 terdiri dari 3 RT
14. RW 14 terdiri dari 3 RT
15. RW 15 terdiri dari 3 RT
16. RW 16 terdiri dari 3 RT
17. RW 17 terdiri dari 4 RT
18. RW 18 terdiri dari 5 RT
19. RW 19 terdiri dari 3 RT
20. RW 20 terdiri dari 3 RT
21. RW 21 terdiri dari 3 RT
19
• Meningkatkan produktivitas kerja pegawai yang berkualitas.
• Menumbuh kembangkan potensi wilayah yang berbasis pada
peningkatan perekonomian di bidang perdagangan.
• Mewujudkan Kelurahan yang sehat, cerdas, dan sejahtera.
2. Struktur Organisasi Kelurahan Lembursitu
Dalam struktur organisasi Kelurahan Lembursitu ada beberapa bagian-bagian
jabatan, yakni seperti gambar berikut :
B. Pokok Pembahasan
1. Menciptakan Motivasi Kerja Bagi Karyawan Kelurahan
Dalam makalah ini, kami akan mengeksplorasi pengaruh yang dimiliki oleh lurah
terhadap motivasi kerja karyawan. Melalui studi kualitatif yang dilakukan pada sebuah
Kelurahan Lembursitu, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, kami menemukan bahwa
lurah yang memiliki sikap positif dan komunikatif sangat berpengaruh terhadap motivasi
kerja karyawan.
Karyawan yang merasa diakui dan dihargai oleh lurah mereka cenderung lebih
termotivasi untuk bekerja dengan baik dan memberikan yang terbaik. Selain itu, lurah yang
20
memiliki sikap yang ramah dan mudah dihubungi juga membuat karyawan merasa lebih
nyaman dan dipercayakan.
Di sisi lain, karyawan yang merasa tidak diakui atau diperlakukan tidak adil oleh
lurah mereka cenderung merasa tidak termotivasi dan kurang memiliki semangat kerja
yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa peran lurah dalam meningkatkan motivasi kerja
karyawan sangat penting dan harus diperhatikan dengan baik.
Kami juga menemukan bahwa ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi
motivasi kerja karyawan, seperti lingkungan kerja, kompensasi, dan kesempatan untuk
berkembang. Namun, kami menemukan bahwa peran lurah dalam meningkatkan motivasi
kerja karyawan merupakan faktor yang paling penting dan harus diutamakan dalam upaya
untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Kami menyimpulkan bahwa lurah yang memiliki sikap positif dan komunikatif
sangat berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. Kami merekomendasikan agar
lurah di seluruh kelurahan di Indonesia untuk memperhatikan peran mereka dalam
meningkatkan motivasi kerja karyawan dan untuk selalu berusaha untuk meningkatkan
hubungan yang baik dengan karyawan mereka.
Karyawan yang merasa diakui dan dihargai oleh lurah mereka cenderung lebih
termotivasi untuk menjalankan tugas-tugas mereka dengan disiplin dan konsisten. Selain
itu, lurah yang memiliki sistem pengawasan dan sanksi yang jelas juga membuat karyawan
lebih termotivasi untuk bekerja secara disiplin.
Di sisi lain, karyawan yang merasa tidak diakui atau diperlakukan tidak adil oleh
lurah mereka cenderung merasa tidak termotivasi dan kurang memiliki semangat kerja
yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa peran lurah dalam meningkatkan kedisiplinan
kerja karyawan sangat penting dan harus diperhatikan dengan baik.
21
Kami juga menemukan bahwa ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi kedisiplinan
kerja karyawan, seperti lingkungan kerja, kompensasi, dan kesempatan untuk berkembang.
Namun, kami menemukan bahwa peran lurah dalam meningkatkan kedisiplinan kerja
karyawan merupakan faktor yang paling penting dan harus diutamakan dalam upaya untuk
meningkatkan kinerja karyawan.
Kami menyimpulkan bahwa lurah yang memiliki sikap disiplin dan konsisten sangat
berpengaruh terhadap kedisiplinan kerja para karyawan. Kami merekomendasikan agar
lurah di seluruh kelurahan di Indonesia untuk memperhatikan peran mereka dalam
meningkatkan kedisiplinan kerja karyawan dan untuk selalu berusaha untuk meningkatkan
sistem pengawasan dan sanksi yang jelas.
23
5. Efektivitas Kinerja Pegawai
Secara umum kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
pegawai sesuai dengan tanggung jawab yang dibebankan atau diberikan kepadanya.
Kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai ( perindividu ) dan
kinerja organisasi. Kinerja pegawai adalah hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi.
Kinerja adalah sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seorang atau kelompok dalam
suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi
dalam periode waktu tertentu. Fungsi pekerjaan atau kegiatan disini adalah pelaksanaan
hasil pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok yang menjadi wewenang dan
tanggung jawabnya dalam suatu organisasi. Untuk faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap hasil pekerjaan/prestasi kerja seseorang atau kelompok terdiri dari faktor intern
dan faktor ekstern. Faktor intern yang mempengaruhi kinerja karyawan/kelompok terdiri
dari kecerdasan, keterampilan, kestabilan, emosi, motivasi, persepsi peran, kondisi
keluarga, kondisi fisik seseorang.
Dalam peningkatan kinerja pegawai, pegawai harus dapat melaksanakan tugasnya.
Kinerja seseorang pegawai merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan
mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda dalam mengerjakan tugasnya.
Kinerja Pegawai dalam sebuah instansi memanglah sangat penting karena berkaitan dengan
efektivitas pegawai, Dimana masih banyak sekali pegawai yang tidak masuk kedalam
pegawai yang efektif dan efesien, adapun beberapa hal yang harus di perhatikan dalam
efektivitas kinerja pegawai:
1. Disiplin
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya
merupakan tanggung jawabnya. Pendisiplinan adalah usaha usaha untuk menanamkan
nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah
peraturan.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan agar pegawai dapat meningkatkan
kedisiplinan
a. Ciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif
24
Ciptakan lingkungan yang nyaman dan kondusif, tidak hanya dari segi fisik ruangan
kerja, namun juga hubungan antar pekerja. Pegawai anada adalah makhluk hidup
dengan sejuta sensitivitas emosi, meskipun ruangan kerja di kantor anda terasa
nyaman, akan menjadi sia-sia jika hubungan antar orang didalamnya kaku seperti
es yang beku. Bekerja pun penuh rasa bosan lelah, dan tidak bersemangat.
Untuk itu saatnya menciptakan hubungan antar perkerja yang membawa
kenyamanan satu sama lain, dan saling menghargai satu dengan yang lainnya agar
terciptanya kenyamanan didalam kantor.
b. Dengarlan ide dan pendapat pegawai
Kedisiplinan pegawai juga dapat ditingkatkan dengan memberikan mereka
kebebasan berpendapat atau memberi ide. Jangan hanya menuntut mereka
melakukan pekerjaan sesuai keinginan anda, namun dengarkan juga bagaimana ide
dan gagasan mereka, berilah pegawai kebebasan untuk berinovasi, bisa jadi ide dan
gagasan mereka akan membantu anda mengubah masa depan tempat bekerja
menjadi lebih baik lagi.
c. Loyalitas Pegawai
Loyalitas merupakan tindakan menunjukkan dukungan yang konstan kepada
perusahaan tempat karyawan bekerja. Karyawan akan menunjukkan sikap setia
serta berbakti pada pekerjaannya, rekan kerja, maupun pada tempat kerja yang
menyebabkan karyawan tersebut akan rela berkorban. Hal ini menyebabkan
karyawan melakukan tindakan tanpa pamrih demi sebuah perusahaan. Adapun
beberapa cara agar terciptanya loyalitas dalam diri pegawai :
d. Mendorong Produktivitas
Pentingnya loyalitas kerja yang pertama yaitu dapat mendorong produktivitas.
Karyawan yang memilki sikap loyalitas yang tinggi akan membantu perusahaan
untuk terus tumbuh, hal ini akan membuat karyawan selalu siap dan mampu bekerja
lebih keras, serta mereka akan menyarankan hal-hal agar bisa memperbaiki
lingkungan kerja untuk jadi lebih baik. Tentunya hal tersebut akan menjadi contoh
bagi karyawan lainnya, sehingga semua karyawan dalam perushaan dapat bekerja
lebih produktif.
e. Meningkatkan citra perusahaan
25
1. Ketepatan waktu
Ketepatan waaktu merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang
dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
2. Pengaruh Efektivitas Kinerja Pegawai Terhadap Pelayanan
Efektivitas Kinerja Pegawai adalah penyelesaian pekerjaan tepat waktu sesuai
dengan yang telah ditetapkan, artinya pelaksanaan suatu pekerjaan dinilai baik atau
tidaknya sangat bergantung pada penyelesaian akhir pekerjaan, cara
melaksanakannya, dan biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan
pegawai.
Sebuah pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat diselesaikan tepat
pada waktunya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Efektivitas menurut
bedja Siswanto ( 1990:62 ) berarti menjalankan pekerjaan yang benar.
26
3. Sistem Pelayanan
Memasuki era digital ini, kita semua membutuhkan inovasi baru dalam hal
pelayanan publik. Pelayanan publik digital adalah solusi untuk mengubah sistem
pelayanan publik konvensional yang terkenal lambat dan boros. Walaupun masih
sangat sulit untuk bisa diterapkan di Indonesia, namun pelayanan publik digital
harus segera di aplikasikan untuk kenyamanan masyarakat dan dapat kepuasan
masyarakat.
Menurut pendapat Bapak Duduy Kusyadi, SE selaku Sekretaris Lurah Di
Kelurahan Lembursitu Kec Lembursitu Kota Sukabumi
Beliau mengatakan “ Pelayanan Publik yang ada di Kelurahan Lembursitu ini tidak
sepenuhnya menggunakan digital tapi sudah digital tapi masih ada pelayanan yang
manual jadi 50:50 antara digital dengan manual, karena ada beberapa pelayanan
tidak sepenuhnya bisa menggunakan digital tidak bisa sepenuhnya juga
menggunakan manual, seperti contohnya pembuatan surat hak waris, dimana
pembuatannya harus langsung dengan yang bersangkutan tidak bisa sepenuhnya
menggunakan digital “.
6. Pengelolaan Arsip
Pengelolaan kearsipan adalah rangkaian kegiatan penataan terhadap pen-ciptaan
pengurusan, pemeliharaan, pemakaian, pengambilan kembali dan penyikiran dokumen
yang dilakukan oleh pejabat pimpinan dari suatu organisasi. Untuk melihat pengelolaan
arsip di kantor Kelurahan Lembursitu dari-pengamatan peneliti melihat penataan arsip
sudah bagus dengan mengikuti prinsip penataan arsip yang telah ditetapkan. Penataan arsip
harus dilakukan-dengan menggunakan perencanaan yang baik dan berdasarkan ketentuan
yang ada. Agar kegiatan pengelolaan kearsipan terwujud dengan baik berdasarkan
rancangan-rancangan yang sudah dibuat dari awal. Penataan arsip mencakup 3 unsur
pokok, yaitu; penyimpanan, penempatan dan penemuan kembali. Jadi arsip tidak
mengalami masalah di pengelolaan supaya jika arsip diperlukan akan didapatkan dengan
mudah dan tidak memerlukan waktu banyak.
Pengelolaan kearsipan di kantor Kelurahan Lembursitu ini sudah bagus. Penataannya
dilakukan berdasarkan prosedurnya, pada pengelola piñata kearsipan merancang dari awal
rencana kerja agar hasilnya menjadi maksimal. Seperti yang dijelaskan, oleh Muhammad
27
Prayoga sebagai pengelola atau penanggung jawab kearsipan di kantor Kelurahan
Lembursitu.
“Kita sudah melakukan kegiatan penataan arsip dengan baik dengan memilah-
milah berdasarkan bidangnyaa masing-masing, namun tentang dokumen arsip
yang tercecer atau tidak diletakan di tempat yang seharusnya ini memang menjadi
masalah utama pada pengelolaan arsip, hal ini disebabkan oleh kurangnya SDM
yang mampu untuk mengelola arsip (operator) dan memilah arsip dengan sesuai
prosedur, namun tidak dipungkiri juga bahwa operator yang bertugas mungkin
kelupaans ehingga menjadi menumpuk”.
Pada dasarmya pengelolaan kearsipan menjadi factor dalam pelayanan tata kelola.
Pada kegiatan arsip yang dilakukan dengan program yang dirancang dengan baik akan
berdampak terhadap optimalisasi tata kelola kearsipan ikut maksimal. Penataan kearsiapan
dilaksanakan dengan langkah-langkah sesuai prosedur dan dipilah-pilah berdasarkan
bidang atau unit-unit bagian masing-masing agar arsipnya menjadi teratur dan mudah
didapatkan jika sewaktu-waktu diperlukan.
28
dibutuhkan sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik khususnya dalam
efisiensi waktu.
29
9. Kendala-kendala dalam Pengelolaan Arsip di Kantor Kelurahan Lembursitu
A.W widjaja, Administrasi Kepegawaian, Jakarta: rajawali, 1986, hal 103 40
Dalam pelaksanaan pelayanan publik melalui tata kelola ini, ada beberapa faktor
pendukung dalam pengelolaan kearsipan yaitu :
a. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana merupakan segala sesuatu yang menjadi pelengkap dalam
melaksanakan kegiatan kerja. Dalam kegiatan kerja sarana dan prasarana adalah sebuah
alat yang dapat dipakai sebagai pencapaian suatu tujuan dan segala sesuatu yang
merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Dengan sarana dan
prasarana pengelolaan kearsipan masih menggunakan alat yang sederhana, digunakan
dalam melakukan kegiatan pengelolaan kearsipan menggunakan sistem manualisasi di
Kantor Kelurahan Lembursitu. Dalam pengelolaan kearsipan masih banyak
kekurangan sarana dan prasarana, seperti ruangan yang keterbatasan dan sistem masih
munggunakan manualisasi dan alat kearsipan masih yang seadanya saja. Dengan ini
memberikan dampak dari pengelolaan dalam pekerjaan keterbatasan alat dan bahan
yang menjadi pendukung dalam suatu proses pekerjaan di tata kelola kearsipan. Berikut
paparan Sub Bagian Pengelola Kearsipan. .
“Dalam pelaksanaan kearsipan ini masih kekurangan ruangan. dengan itu kami
masih mencoba untuk bekerja stabil, kami pilah-pilah kearsipan yang aktif agar
mudah cepat ditemui dan non aktif seperti data yang sudah bertahun-tahun kami
mencoba memindahkan ketempat yang lain seperti di sudut-sudut ruangan”.
Dengan demikian di Kantor Kelurahan Lembursitu dalam pengelolaan kearsipan masih
kekurangan sarana dan prasarana. Alat pendukung dari kegiatan proses kerja dalam
penyelenggaraan kearsipan. Hal ini dibuktikan hasil wawancara dengan bagian
Pelayanan Umum yaitu “Di sini sangat kekurangan ruangan khusus arsip, dengan
ruangan arsip tidak cukup dan tidak memungkinkan buat kami menyelesaikannya
disana”. Dari hasil wawancara berikut peneliti menarik kesimpulan, bahwa di Kantor
Kelurahan Lemburistu masih kurang sarana dan prasarana untuk mendukung realisasi
kegiatan kerja tata kelola kearsipan yang baik.
c. Sumber daya manusia.
30
Petugas kearsipan ini sangat penting karena sebagai pelaksana kegiatan kearsipan.
Berikut paparan dari Penanggung Jawab Kearsipan yaitu:
“Kurangnya SDM yang mampu untuk mengelola arsip (operator) dan memilah arsip
dengan sesuai prosedur, namun tidak dipungkiri juga bahwa operator yang bertugas
mungkin kelupaan sehingga menjadi menumpuk, belum lagi ketidak siapan mereka
dalam proses digitalisasi ini menyebabkan sistem kearsipan untuk dokumen-dokumen
selain surat keluar masuk masih manual”.
1. Pelayanan administrasi
Faktor ini sangat berpengaruh kepada pelayanan baik pelayanan internal maupun
pelayanan eksternal pada organisasi, lembaga, atau kantor. Sesuai dengan tujuan
kearsipan pada Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang ”kearsipan yaitu
meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan pemanfaatan arsip
yang autentik dan terpercaya”. 63 Pengawai sub bagian Pelayanan Umum
menjelaskan bahwa “Pelayanan publik kepada stakeholder disini sudah baik,
walaupun masih banyak kekurangan. seperti dalam pengerjaan masih manual dan
harus memakan waktu yang lama”. Dengan begitu sudut pandang dari Bagian
Penanggung Jawab Kearsipan Kantor Kelurahan Lembursitu “disini kami
terkendala pelayanan diakibatkan oleh pengelolaan kearsipan yang belum baik”.
Dari hasil wawancara berikut, peneliti mengambil kesimpulan bahwa pelayanan
publik kepada stakeholder sudah mulai bagus, walaupun masih banyak kendala
dalam pelaksanaannya tetapi sudah mulai mengarah kepada maksimal dalam
pelayanan. Hanya saja karena sistem masih manual mengakibatkan kendala dalam
pelayanannya.
f. Pelayanan publik
Pada wawancara dengan Kepala Bagian Kepegawaian Dan Hukum Bagian
Pelayanan Umum Kelurahan Lembursitu mengatakan bahwa “kita melakukan
kegiatan publik dengan melayani stake holder sudah dilakukan dengan baik dan
mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan”.
Berdasarkan wawancara dari informan tersebut peneliti mengamati bahwa
pelayanan publik Di Kelurahan Lembursitu ini sudah berjalan dengan baik dan
diselenggara dengan disiplin oleh petugas pengelolaan pelayanannya. Dengan
31
begitu pelayanan publik sudah maksimal maka kantor pun ikut terlihat baik dan
segala sesuatu pengelolaan sudah dilakukan dengan baik.
32
Secara keseluruhan, bantuan sosial merupakan salah satu bentuk dukungan
pemerintah yang ditujukan kepada masyarakat yang kurang mampu. Program
bantuan sosial diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia.
33
tangga sasaran, sehingga bantuan sosial dan subsidi akan disalurkan secara non
tunai dengan menggunakan sistem perbankan. Sistem baru penyaluran bantuan
pangan ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2017 tentang
Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai. Bantuan sosial non tunai diberikan
dalam rangka program penanggulangan kemiskinan yang meliputi perlindungan
sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, dan pelayanan
dasar. Program ini juga diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk
menjangkau layanan keuangan formal di perbankan, sehingga mempercepat
program keuangan inklusif. Penyaluran bantuan sosial secara non tunai kepada
masyarakat dinilai lebih efisien, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat
kualitas, serta tepat administrasi. Kartu elektronik yang dimaksud dapat digunakan
untuk memperoleh beras, telur, dan bahan pokok lainnya di pasar, warung, toko
sesuai harga yang berlaku sehingga rakyat juga memperoleh nutrisi yang lebih
seimbang, tidak hanya karbohidrat, tetapi juga protein, seperti telur. Selain itu,
penyaluran bantuan sosial non tunai juga dapat membiasakan masyarakat untuk
menabung karena pencairan dana bantuan dapat mereka atur sendiri sesuai
kebutuhan. Untuk menyalurkan bantuan sosial non tunai ini, diawali dengan
pendaftaran peserta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dilakukan oleh
Kementerian Sosial (Kemensos).
Penyaluran bantuan pangan secara non tunai lewat BPNT mengacu pada 4
(empat) prinsip umum, yaitu:
a) Mudah dijangkau dan digunakan oleh KPM.
b) Memberikan lebih banyak pilihan dan kendali kepada KPM dalam
memanfaatkan bantuan, kapan dan berapa banyak bahan pangan yang
dibutuhkan. Juga termasuk kebebasan memilih jenis dan kualitas bahan
pangan berdasarkan preferensi yang telah ditetapkan dalam program ini.
c) Mendorong usaha eceran rakyat untuk memperoleh pelanggan dan
peningkatan penghasilan dengan melayani KPM.
d) Memberikan akses jasa keuangan kepada usaha eceran rakyat dan KPM.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari BPNT, yaitu:
34
a) Meningkatnya ketahanan pangan di tingkat keluarga penerima manfaat,
sekaligus sebagai mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan
kemiskinan.
b) Meningkatnya transaksi non tunai sesuai dengan program Gerakan
Nasional Non Tunai (GNNT) yang digagas oleh Bank Indonesia.
c) Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan keuangan, sehingga
dapat meningkatkan kemampuan ekonomi yang sejalan dengan Strategi
Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).
d) Meningkatnya efisiensi penyaluran bantuan sosial.
e) Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di daerah, terutama usaha mikro dan
kecil di bidang perdagangan.
f) Bantuan Sosial Dari Pemda Kota Sukabumi
g) Bantuan sosial dari pemda Kota Sukabumi merupakan program bantuan
sosial yang dimana salah satu upaya untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat di Kota Sukabumi. Dalam bantuan sosial tersebut berupa
sembako yang berisi beras, minyak, gula, dan lain-lain, yang diharapkan
program tersebut bisa meringankan beban keluarga yang kurang mampu
dalam memenuhi kebuuhan hidupnya. Untuk sasarannya dalam program
bantuan sosial tersebut yang paling di utamakan adalah keluarga yang
kurang mampu dan yang belum pernah mendapatkan bantuan sosial lain
seperti program keluarga harapan (PKH) atau bantuan pangan non tunai
(BPNT), hal tersebut bertujuan untuk pemerataan dalam pembagian
program bantuan sosial sehingga terciptanya pemerataan.
c. Pemerataan Bantuan Sosial
Pemerataan bantuan sosial adalah upaya untuk menyediakan dukungan
keuangan, barang, atau jasa kepada individu atau kelompok yang kurang mampu
secara adil dan merata. Tujuannya adalah untuk membantu meringankan beban
ekonomi bagi mereka yang kurang beruntung dan membantu mereka untuk hidup
lebih layak. Contohnya, pemerintah dapat memberikan bantuan uang tunai kepada
keluarga miskin, atau memberikan bantuan sembako kepada orang yang tidak
mampu membeli makanan yang cukup. Pemerataan bantuan sosial juga dapat
35
dilakukan melalui program-program seperti pendidikan gratis, kesehatan gratis,
atau pemukiman yang layak.
Jika pemerataan bantuan sosial tidak dilakukan secara merata, maka beberapa
individu atau kelompok mungkin akan menerima lebih banyak bantuan
dibandingkan dengan yang lain. Ini dapat menyebabkan ketidakadilan dan
ketidaksetaraan sosial, karena orang yang lebih kaya mungkin akan menerima
bantuan yang sama dengan orang yang lebih miskin. Hal ini juga dapat
menyebabkan rasa tidak puas dan kekesalan dari orang-orang yang tidak menerima
bantuan yang cukup. Selain itu, jika bantuan sosial tidak dibagikan secara merata,
maka bantuan tersebut mungkin tidak akan digunakan secara efektif dan dapat
menyebabkan kerugian ekonomi dan pemerintah.
Dalam kasus di lapangan menurut kepala seksi kesejahteraan dan sosial
Kelurahan Lembursitu menyatakan bahawa dalam segi pemerataan bantuan sosial
dari pemerintah menurut beliau sasaran pemerataanya kurang merata karena ada
beberapa kasus dalam satu kepala keluarga yang mendapatkan banyak jenis
bantuan sosial akan tetapi ada beberapa kepala keluarga yang tidak sama sekali
mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah yang dimana padahal dari segi
ekonomi kepala keluarga tersebut hamper sama, bahkan dalam satu kasus ada yang
ekonominya di atas rata-rata masyarakat kurang mampu akan tetapi mendapatkan
program bantuan sosial sedangkan ada kepala keluarga yang dari segi ekonomi
kurang mampu akan tetapi tidak mendapatkan program bantuan sosial dari
pemerintah. Hal inilah yang menjadi kendala dalam sasaran target penerima
bantuan sosial yang dilakukan pemerintah pusat, dalam menanggulanginya pihak
kelurahan akan mendata setiap kepala keluarga yang tidak mendapatkan program
bantuan sosial dan akan mengajukan kepada pihak pemerintahan sehingga
diharapkan hal tersebut menjadi pertimbangan agar setiap kepala keluarga yang
memang benar kurang mampu dari segi ekonomi bisa mendapatkan mendapatkan
program bantuan tersebut, yang dimana hal tersebut agar terciptanya pemerataan
serta keadilan dilingkungan masyarakat.
36
E. Sasaran Program BKSP
1. Sasaran Penyantunan
a. Lanjut Usia dengan kriteria:
2. Sasaran kemitraan
37
b. Masyarakat,yakni individu, kelompok, Orsosmas, LSM yang berada dilingkungan
yang sama dengan sasaran pelayanan sosial.
c. Lembaga/Instansi terkait.
d. Dunia usaha.
3. Sasaran Lokasi
Sasaran lokasi pelaksanaan program BKSP berada di provinsi, kabupaten dan kota
yang memiliki data penduduk dan sasaran penyantunan serta adanya Lembaga Sosial
Masyarakat (LSM) untuk menjadi pelaksana kegiatan BKSP.
F. Bantuan Sosial Pemberdayaan
1. Kebijakan
38
Adalah kebijakan kebijakan publik dari pemerintah dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat lemah dan tidak mampu melalui
pendekatan pemberdayaan keluarga.
2. Tujuan
Program Bantuan Sosial Pemberdayaan adalah Program Bantuan
pemerintah yang ditujukan kepada orang dan keluarga yang lemah dan atau tidak
mampu yang memiliki potensi untuk berkembang atau dikembangkan agar menjadi
pribadi atau keluarga yang maju dan mandiri dengan memberikan perlindungan
jaminan sosial pemberdayaan.
1. Program Jaminan Bantuan Sosial Pemberdayaan difokuskan kepada keluarga miskin atau
yang tidak mampu namun masih berpotensi untuk berkembang dengan stimulan dan
bantuan tertentu.
2. Pada prinsipnya Program Bantuan Sosial Pemberdayaan merupakan salah satu upaya
pemerintah mengentaskan pribadi dan atau keluarga daripada masalah kesejahteraan
sosial dengan memberikan pembekalan kemampuan pengetahuan dan ketrampilan
tertentu disertai dengan bantuan permodalan sebagai bekal memulai usaha produktif.
Program Bantuan Sosial ini berbentuk hibah atau suatu kompensasi terhadap terjadinya
suatu resiko sosial sebagai akibat adanya perubahan mendadak karena musibah bencana
maupun perubahan krisis ekonomi keluarga maupun masyarakat.
Proses pelaksanaan PKH terdiri dari beberapa tahapan, tahapan tersebut dapat
dilihat pada skema alur pelaksanaan PKH. Berikut alur pelaksanaan PKH :
39
KPM PKH ditetapkan oleh Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kementerian
Sosial RI.
b) Pertemuan awal dan Validasi
c) Penetapan KPM PKH
d) Penyaluran Bantuan Sosial
e) Pemutakhiran Data
f) Verifikasi Komitmen
g) Pendampingan-Pendampingan bagi KPM PKH diperlukan untuk
mempercepat tercapainya salah satu tujuan PKH, yaitu menciptakan
perubahan perilaku dan kemandirian KPM terkait pemanfaatan layanan
kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial. Demi tercapainya tujuan
tersebut pendamping sosial PKH mempunyai peran dan fungsi fasilitasi,
mediasi, advokasi, edukasi dan motivasi bagi KPM PKH. Implementasi proses
pendampingan tidak hanya berfokus pada pendampingan perorangan KPM
PKH yang terkendala atau membutuhkan terhadap akses layanan, tetapi juga
melalui pendampingan terhadap kelompok. Pendampingan terhadap kelompok
KPM PKH dapat dilakukan oleh pendamping sosial PKH melalui Pertemuan
Kelompok (PK) dan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2).
h) Transformasi Kepesertaan-Kepesertaan penerima bantuan PKH selama enam
tahun, setelah itu diharapkan terjadi perubahan perilaku terhadap KPM PKH
dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial serta
peningkatan status sosial ekonomi. Transformasi kepesertaan merupakan
proses pengakhiran sebagai KPM PKH melalui kegiatan resertifikasi. Pada
kegiatan resertifikasi, KPM PKH kembali dilakukan pendataan ulang dan
evaluasi status sosial ekonominya setelah KPM PKH memperoleh bantuan
PKH selama kurun waktu tertentu. Pada tahun ke lima menjelang berakhirnya
kepesertaan PKH enam tahun, KPM akan dilakukan resertifikasi. Hasil dari
resertifikasi akan digunakan untuk menetapkan status akhir kepesertaan PKH
yaitu graduasi atau transisi. Transisi adalah peserta PKH yang kondisinya
masih memenuhi syarat PKH. Pada masa transisi peserta PKH tetap menerima
40
bantuan selama 3 tahun dan wajib memenuhi kewajiban KPM PKH serta
dipersiapkan untuk menerima program pengentasan kemiskinan lainnya.
41
pelaksanaannya, kesesuaian pelaksanaan dengan pedoman yang ada, serta
komitmen peserta PKH terkait kepada kewajibannya, sehingga pelaksanaan
Program tersebut dapat berjalan dengan efektif. Adapun tujuan dari Program
Keluarga Harapan di kelurahan lembursitu adalah untuk Menciptakan perubahan
perilaku dan kemandirian keluarga penerima manfaat (PKM) dalam mengakses
layanan kesehatan dan pendidikan serta kesejahteraan social yang akan
meningkatkan taraf hidup keluarga penerima manfaat, dan untuk Mengurangi
beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan rentan
sehingga akan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan.
Sesuatu yang dikatakan efektif apabila penyelesaian atau tercapainya tujuan
sesuai atau bertepatan dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam hal ini
pelaksanaan pembayaran atau pencairan dana bantuan PKH di Kelurahan
Lembursitu pencairannya dilakukan bertahap setiap 3 bulan sekali di Kantor Pos.
d. Tupoksi Pengelola Administrasi Pelayanan Umum
Tugas pokok dan fungsi di bagian Pelayanan sebagian besar adalah
melayani keperluan warga dalam pembuatan surat keterangan atau perizinan.
Jenis-jenis Pelayanan di Kelurahan Lembursitu
• Melaksanakan pelayanan administrasi kependudukan dan melaksanakan
koordinasi penyelenggaraan administrasi pelayanan
• Pelayanan Surat Pengantar Pembuatan E-KTP Baru
• Pelayanan Surat Pengantar Pembuattan KK Baru / Perubahan KK
• Pelayanan Surat Keterangan Perpindahan Penduduk (Pindah Datang dan
Pindah Keluar)
• Pelayanan Pengantar Pencatatan dan Penertiban Biodata Penduduk.
• Pelayanan Surat Domisili
• Pelayanan Surat Keterangan Usaha
• Pelayanan Surat Keterangan Ahli Waris
• Pelayanan Surat Kelahiran
• Pelayanan Surat Kematian
• Pelayanan Surat NA / Surat Status Perkawinan
• Pelayanan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)
42
• Pelayanan Surat Pernyataan Tanah Tidak Sengketa
Syarat untuk pembuatan surat keterangan atau perizinan dari Kelurahan Lembursitu
adalah membawa surat keterangan dari RT/RW dan membawa fotocopy KTP, KK yang
bersangkutan, di buat dua rangkap satu untuk permohonan dan satu untuk arsip.
43
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan analisis terhadap kinerja staff kelurahan di beberapa desa, dapat
disimpulkan bahwa kinerja staff kelurahan memegang peran yang sangat penting dalam
menunjang pelayanan publik di desa. Hasil analisis menunjukkan bahwa staff kelurahan
yang memiliki kompetensi yang baik dan di dukung dengan sarana dan prasarana yang
memadai, dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Namun, masih
ditemukan beberapa kendala dalam kinerja staff kelurahan seperti kurangnya motivasi dan
komitmen, serta keterbatasan dalam sumber daya manusia. Oleh karena itu, perlu
dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja staff kelurahan melalui peningkatan
kompetensi, pemberian motivasi, dan peningkatan sumber daya manusia.
Melalui analisis data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi, dapat
disimpulkan bahwa PKL di kelurahan memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan kompetensi dan pengalaman kerja bagi mahasiswa. PKL di kelurahan
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan melakukan aplikasi dari
ilmu yang didapat di bangku kuliah. Namun, ditemukan beberapa kendala dalam
pelaksanaan PKL di kelurahan seperti keterbatasan sarana dan prasarana, serta kurangnya
dukungan dari pihak kelurahan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk
meningkatkan pelaksanaan PKL di kelurahan melalui peningkatan sarana dan prasarana,
serta dukungan dari pihak kelurahan yang lebih baik.
B. Saran
Demi meningkatkan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang akan
datang, maka ada beberapa saran yang perlu dipertimbang, antara lain:
1. Bagi Pihak Kampus
a. Pelaksanaan Diklat, saat pembekalan sebaiknya dipersiapkan lebih matang
sehingga mahasiswa peserta PPL tidak mengalami kebingungan terutama alam
44
penulisan laporan; baik individu maupun kelompok, karena adanya 2 (dua)
format sistematika penyusunan laporan.
b. Lebih meningkatkan koordinasi antara Dosen Pembimbing dan Mahasiswa
PPL dalam pelaksanaan kegiatan PPL, karena tidak dipungkiri masih banyak
hal-hal yang belum dipahami dengan baik dalam pelaksanaan PPL.
c. Menjaga kerjasama yang telah terjalin antara Kampus dengan Lokasi PPL demi
perbaikan PPL di masa yang akan datang.
2. Bagi Lokasi PPL
a. Semoga kerjasama dan koordinasi antara pihak lokasi PPL dengan mahasiswa
PPL juga kampus untuk selalu tetap terjaga dengan baik.
3. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa diharapkan melakukan observasi dan wawancara secara optimal
agar mendapatkan pemahaman dan wawasan yang lebih banyak.
45
DAFTAR PUSTAKA
Rijali, A. (2017). Analisis Data Kualitatif. Vol.17 No. 33 Januari-Juni 2018, 84-95.
46
LAMPIRAN-LAMPIRAN
47
Gambar 4. Kegiatan Merapihkan Arsip
48
Gambar 6. Pembagian Sembako Banuan Sosial Dari PEMDA Kota Sukabumi
49
Gambar 8. Kegiatan Apel Pagi
50
Gambar 10. Kegiatan Pemberdayaan Perpustakaan Kelurahan
51
Gambar 12. Kegiatan Mingguan Posyandu
52
Gambar 14. Tinjau Lapangan membersihkan gorong-gorong penyebab banjir
53
Gambar 16. Tinjau Dosen Pembimbing
54
Gambar 18. Kegiatan JUMSIH
55
Tabel 1. Jurnal Kegiatan Selama Dilaksanakannya PPL
Hari/ Temuan
No Kegiatan Solusi Keterangan
Tanggal Masalah
Pembukaan praktik
pengalaman lapangan
Senin,
di kelurahan
1 26 Des - - -
Lembursitu
2022
kec.Lembursitu kota
sukabumi
Membuat Surat
Panggilan untuk warga
penerima BANSOS. Di
Kel.Lembursitu
Kec.Lembursitu Kota
Sukabumi
56
27-28 Lembursitu Kec. tidak
Des 2022 Lembursitu Kota mendapatkan
Sukabumi. Bansos
tersebut.
05 Melakukan Perarsipan
6 - - -
Januari serta menulis buku
2023 register di pelayanan
Apel pagi
57
Lembursitu Kota
Sukabumi
Apel pagi
Menyusun Arsip –
Senin, Arsip
Apel Pagi
Merapihkan arsip-arsip
Kamis,
12 - - -
12 Menyusun arsip-arsip
58
Januari Menulis surat donor
2023 dana untuk RT/RW di
Kel. Lembursitu Kec
Lembursitu Kota
Sukabumi
Apel pagi
Apel pagi
Apel pagi
Selasa,
Ikut serta dalam
17
15 Kegiatan bazar pak Lu- - - -
Januari
Rah ( paket luar biasa
2023
murah )
18 Membersihkan dan
16 - - -
Januari mengganti data PKK
2023 dan Posyandu
59
Apel Pagi
Membersihkan dan
mengganti data
Jumat, 20
pegawai di Kel.
18 Januari - - -
Lembursitu Kec.
2023
Lembursitu Kota
Sukabumi
60