Makalah MK Fadly Bismillah Lancar

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS PEMBELAJARAN DI KELAS IV DAN V DARI SUDUT

PANDANG MANAJEMEN POAC SD NEGERI SABRANGLOR NO. 78


MOJOSONGO, KEC. JEBRES, KOTA SURAKARTA

Diajukan Guna Memenuhi


Tugas Akhir Semester Mata Kuliah Manajemen Kelas
Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh:
Fadly Faisal Nugraha (K7121099)
3C

Dosen Pengampu:
Dr. Sri Marmoah, S.Pd, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan observasi yang berjudul “Analisis Pembelajaran Di Kelas Dari Sudut
Pandang Manajemen POAC SD Negeri Sabranglor No. 78, Mojosongo, Kec.
Jebres, Kota Surakarta” dengan lancar dan tepat waktu.
Adapun tujuan dari laporan observasi ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Kelas. Selain itu, laporan observasi ini juga memiliki
tujuan untuk melaporkan segala sesuatu yang berkaitan dengan Analisis
Pembelajaran Di Kelas Dari Sudut Pandang Manajemen POAC SD Negeri
Sabranglor No. 78.
Dalam penyusunan laporan observasi ini, tentu tak lepas dari pengarahan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka penulis mengucapkan rasa hormat dan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Pihak-pihak yang terkait
itu di antaranya sebagai berikut:
1. Dosen mata kuliah Manajemen Kelas yaitu Ibu Dr. Sri Marmoah,
S.Pd., M. Pd.
2. Bapak Marji Astuti, M. Pd., selaku kepala sekolah SD Negeri
Sabranglor No. 78.
3. Bapak dan Ibu guru wali kelas SD Negeri Sabranglor No. 78.
4. Murid-murid SD Negeri Sabranglor No. 78.
Dalam penyusunan laporan observasi ini tentu penulis telah berusaha
sebaik mungkin namun pasti tidak akan lepas dari sebuah kesalahan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran maupun masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan
terima kasih.

Surakarta, 25 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................2
C. TUJUAN...............................................................................................................2
D. MANFAAT...........................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
A. Proses pembelajaran perencanaan (Planning) di kelas IV dan V di SD Negeri
Sabranglor No. 78........................................................................................................4
B. Proses pembelajaran pengelolaan (Organizing) di kelas IV dan V SD Negeri
Sabranglor No. 78........................................................................................................5
C. Proses pembelajaran pelaksanaan (Actuating) di kelas IV dan V SD Negeri
Sabranglor No. 78........................................................................................................7
D. Proses pembelajaran pengawasan (Controlling) di kelas IV dan V SD Negeri
Sabranglor No. 78........................................................................................................7
BAB III.............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
A. SIMPULAN..........................................................................................................9
B. SARAN..................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10
LAMPIRAN...................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran adalah sebagai suatu upaya yang dilakukan guru
secara sengaja dengan tujuan menyampaikan ilmu pengetahuan, dengan
cara menciptakan suatu sistem lingkungan belajar dengan berbagai
metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara lebih
optimal. Proses pembelajaran adalah proses yang di dalamnya terdapat
kegiatan interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar
(Rustaman, 2001: 461). Pengertian proses pembelajaran menurut
(Rooijakkers, 1991: 114): “Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan
belajar mengajar menyangkut kegiatan tenaga pendidik, kegiatan peserta
didik, pola dan proses interaksi peserta didik. Dari pendapat kedua ahli
tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran adalah segala
upaya bersama antara guru dan siswa untuk berbagi dan mengolah
informasi, dengan harapan pengetahuan yang diberikan bermanfaat dalam
diri siswa, serta diharapkan adanya perubahan-perubahan yang lebih baik
untuk mencapai suatu peningkatan yang positif yang ditandai dengan
perubahan tingkah laku individu demi terciptanya proses belajar mengajar
yang efektif dan efisien.
Harapan penulis melakukan observasi dan wawancara SD Negeri
Sabranglor No. 78 ini yaitu guru selalu menerapkan proses pembelajaran
dengan baik dan benar serta program-program proses pembelajaran yang
efektif dan efisien. Melalui penelitian ini penulis juga berharap SD Negeri
Sabranglor No. 78 kedepannya selalu menerapkan berbagai indikator
manajemen sesuai dengan sudut pandang POAC yaitu dengan perencanaan
(planning), pengelolaan (organizing), pelaksanaan (actuating), dan
pengawasan (controlling) (Jumadi, S. E. 2001).
Berdasarkan proses kegiatan pembelajaran guru di SD Negeri
Sabranglor No. 78 penulis melakukan observasi dan wawancara dengan
demikian penulis ingin mengetahui bagaimana proses penerapan
pembelajaran dengan baik dan benar serta pembelajaran bisa efektif dan
efisien. Penulis berpedoman kepada pendapat ahli George R. Terry dalam
(Suhadi, 2018) manajemen sesuai dengan sudut pandang POAC yaitu
perencanaan (plainning), pengelolaan (organizing), pelaksanaan
(actuating), dan pengawasan (controlling).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses pembelajaran perencanaan (planning) di kelas IV
dan V SD Negeri Sabranglor No. 78?
2. Bagaimana proses pembelajaran pengorganisasian (organizing) di
kelas IV dan V SD Negeri Sabranglor No. 78?
3. Bagaimana proses pembelajaran pelaksanaan (actuating) di kelas IV
dan V SD Negeri Sabranglor No. 78?
4. Bagaimana proses pembelajaran pengawasan (controlling) di kelas IV
dan V SD Negeri Sabranglor No. 78?

C. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui proses pembelajaran perencanaan
(planning) di kelas IV dan V SD Negeri Sabranglor No. 78 melalui
observasi dan wawancara.
2. Mahasiswa dapat mengetahui proses pembelajaran pengorganisasian
(organizing) di kelas IV dan V SD Negeri Sabranglor No. 78 melalui
observasi dan wawancara.
3. Mahasiswa dapat mengetahui proses pembelajaran pelaksanaan
(actuating) di kelas IV dan V SD Negeri Sabranglor No. 78 melalui
observasi dan wawancara.
4. Mahasiswa dapat mengetahui proses pembelajaran pengawasan
(controlling) di kelas IV dan V SD Negeri Sabranglor No. 78 melalui
observasi dan wawancara.

D. MANFAAT
Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis melakukan
penelitian dengan melaksanakan observasi dan wawancara yang
diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
wawasan mengenai pembelajaran dengan metode manajemen POAC
yang dilaksanakan pada kelas IV dan V di SD Negeri Sabranglor No.
78 terhadap indikator perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling).
2. Praktis
Penelitian ini diharapkan guru wali kelas mampu menerapkan dan
memahami manajemen POAC pada program proses pembelajaran di
SD Negeri Sabranglor No. 78.
BAB II

PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sabranglor No.78 yang berlokasi di


Jl. Agung Timur No.2, Mojosongo, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 25 November 2022. Penulis melakukan
penelitian dengan menggunakan metode kualitatif dimana penulis melakukan
pengamatan pada proses pembelajaran kelas V serta melakukan wawancara pada
guru kelas IV dan V.

A. Proses pembelajaran perencanaan (Planning) di kelas IV dan V di SD


Negeri Sabranglor No. 78
Berdasarkan observasi dan wawancara pada kelas IV dan V di SD
Negeri Sabranglor No. 78 penerapannya sama bahwa dalam proses
pembelajaran perencanaan (Planning) guru kelas IV dan V menggunakan
panduan pada program RPP, silabus, Prota, Promes, analisis
penilaian/evaluasi, kalender pendidikan,jurnal harian, dan KKM.
Dapat dibuktikan juga menurut pendapat menurut Steller sebagaimana
dikutip oleh Ananda. R (2019: 3) kegiatan perencanaan erat kaitannya dengan
hubungan antara yang ada sekarang (what is) dengan bagaimana seharusya
(what should be) yang behubungan dengan kebutuhan, penentuan tujuan,
prioritas, program kegiatan dan alokasi sumber. Formulating and planning
activities needed to achieve the desired individual/ group. Menurut Sanjaya
(2013: 23) bahwa perencanaan merupakan serangkaian kegiatan yang dimulai
dari tahap penetapan tujuan yang ingin dicapai melalui tahap analisis
keperluan serta bukti dokumen lengkap, yang kemudian dilanjutkan untuk
menyusun langkah-langkah yang diambil agar tujuan yang diharapkan dapat
tercapai secara efektif dan efisien. Hamalik (1991: 22) mengemukakan bahwa
perencanaan merupakan proses menejerial yang dilakukan sebelum
melakukan kegiatan sebagai salah satu upaya untuk menentukan apa yang
akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya, yang didalamnya telah
ditentukan tujuan-tujuan yang akan dicapai dan dikembangkannya program
untuk mencapai tujuan tersebut.
Berdasarkan peta konsep tahapan perencanaan yang dimulai dari
penyusunan program tahunan (Prota) dan program semester (Promes)
selanjutnya dilakukan menyusun silabus dan RPP, serta selanjutnya
melakukan pendekatan system. Pada tahapan pembelajaran dalam rangkaian
kegiatan guru harus menyiapkan tahapan unsur yang harus dipersiapkan
yaitu:
1) Indikator dan tujuan pembelajaran, terkait hal tersebut guru harus
menetapkan sebelumnya indikator dan tujuan pembelajaran yang akan
tercapai.
2) Terkait kondisi, pada tahapan ini guru harus memahami kondisi kelas
yang akan dilakukan pembelajaran baik dari sisi karakteristis peserta
didik, sarana dan prasarana, fasilitas, bahan ajar/materi ajar.
3) Menggunakan metode, dalam pelaksanaan kegiatan ini berada pada
tataran untuk menunjang keefektifan proses pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
4) Berorientasi evaluasi dan hasil, pada tahapan ini bertujuan untuk
mengetahui keberhasilan dari pencapaian proses pembelajaran perlu
adanya tahapan evaluasi dan hasil yang telah di capai.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa guru kelas IV dan
V SD Negeri Sabranglor No.78 dalam perencanaan (Planning) berkaitan
dengan ketiga pendapat para ahli diatas dan penerapannya proses
pembelajaran perancanaan (Planning) terbukti sudah sesuai.

B. Proses pembelajaran pengelolaan (Organizing) di kelas IV dan V SD


Negeri Sabranglor No. 78
Berdasarkan observasi dan wawancara pada kelas IV dan V di SD Negeri
Sabranglor No. 78 dapat disimpulkan bahwa penerapannya dalam proses
pembelajaran pengelolaan (Organizing) guru kelas IV dan V menerapkan cara
membuat siswa aktif dengan umpan balik pertanyaan kepada siswa, apabila
ada siswa yang tidak menaati peraturan kelas akan diberi hukuman,
memberikan kebabasan siswa untuk berkelompok/berdiskusi dalam
pembelajaran, dalam penataan tempat duduk guru mengaturnya agar dapat
menciptakan kelas yang kondusif serta guru mengatur jadwal regu piket agar
barang-barang di kelas tertata dan bersih.
Dapat dibuktikan juga menurut Santrock (2005) menyatakan aspek
pengelolaan kelas dibagi menjadi empat yang meliputi penerapan pemberian
umpan balik kepada siswa berupa penghargaan dan hukuman, menerapkan
aturan dan prosedur di dalam kelas, membangun atmosfer belajar yang
positif, serta meningkatkan interaksi antara guru dan siswa
saat di dalam kelas. Organizing determining, grouping and preparing
activities required to achieve the goal, Sedangkan menurut Carolyn &
Edmund (2015), menyebutkan terdapat empat kunci bagi guru dalam
melakukan pengaturan kelas secara efektif dan efisien yaitu:
1) Berikan kebebasan mobilitas pada siswa.
2) Pastikan semua siswa masuk dalam pantauan guru.
3) Berikan perlengkapan belajar yang mudah diakses siswa dan tetapkan
instrumen belajar.
4) Kondisikan tampilan ruang kelas dan presentasi dapat dengan mudah
dijangkau dan terlihat oleh siswa. (Hisbollah. Budiyanto, 2022).
Kebebasan mobilitas yang dimaksud diatas menurut Karwati dan Priansa
(2014) sebagai berikut: (1) Barang–barang di kelas mudah untuk ditata
dan dipindahkan. (2) Penataan tempat duduk peserta didik juga
mudah untuk diatur.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa guru kelas IV dan V SD
Negeri Sabranglor No. 78 dalam proses pembelajaran pengelolaan
(Organizing) berkaitan dengan kedua pendapat ahli diatas dan penerapan
dalam pengelolaan (Organizing) terbukti sudah sesuai.
C. Proses pembelajaran pelaksanaan (Actuating) di kelas IV dan V SD
Negeri Sabranglor No. 78
Berdasarkan observasi dan wawancara pada kelas IV dan V di SD Negeri
Sabranglor No. 78 dapat disimpulkan bahwa penerapannya dalam proses
pembelajaran pelaksanaan (Actuating) guru kelas IV dan V telah membuat
perencanaan pelaksanaan progam-progam untuk mengatasi permasalahan
dalam kelas dengan demikian proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan
sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dari awal yang terlihat dari
semangat peserta didik saat pembelajaran tetapi ada sedikit kendala peserta
didik ada satu dua anak yang tidak fokus dalam pembelajaran dalam hal
tersebut guru harus mengatasinya dengan cara berusaha mendekati peserta
didik tersebut dan mencari tahu peserta didik yang kurang paham dalam
pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang diterapkan oleh guru tercapai
dengan baik.
Dapat dibuktikan juga menurut (Maduretno & Fajri, 2019) Pelaksanaan
adalah implementasi untuk mencapai perencanaan yang tepat dan
mengorganisir upaya untuk membangkitkan dan mendorong semua anggota.
Sedangkan menurut George R. Terry dalam Tanti Prastuti (2014) Pelaksanaan
adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota suka berusaha
untuk mencapai sasaran-sasaran agar sesuai dengan perencanaan dan usaha-
usaha organisasi. Actuating Implementation to achieve the appropriate
planning and organizing effort to arouse and encourage all members.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa guru kelas IV dan V
SD Negeri Sabranglor No. 78 dalam proses pembelajaran pelaksanaan
(Actuating) berkaitan dengan kedua pendapat ahli diatas dan penerapan
dalam pelaksanaan (Actuating) terbukti sudah sesuai.

D. Proses pembelajaran pengawasan (Controlling) di kelas IV dan V SD


Negeri Sabranglor No. 78
Berdasarkan observasi dan wawancara pada kelas IV dan V di SD Negeri
Sabranglor No. 78 dapat disimpulkan bahwa penerapannya dalam proses
pembelajaran pengawasan (Controlling) guru kelas IV dan V bahwa cara
mengukur instrumen keberhasilan progam dengan mengevaluasi progam/ soal
evaluasi karena sangatlah efektif karena tujuannya guru bisa tahu pemahaman
peserta didik yang diberikan materi program pembelajaran yang dibuat oleh
guru tersebut serta bisa mengerti program yang dibuat oleh guru berhasil atau
masih kurang berhasil dalam intrumen keberhasilannya. Dan apabila ada
peserta didik yang kurang berhasil dalam instrumen keberhasilan program
maka tindak lanjut yang dilakukan guru yaitu dengan cara memberi peserta
didik program remedial atau juga bisa memberi PR (Pekerjaan Rumah) bagi
peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM.
Dapat dibuktikan dalam education supervisors are responsible for
overseeing, evaluating, and controlling the implementation of a program or
task in an education unit. Several studies have demonstrated that the role of
children's supervisors in reducing hazards that negatively impact children and
adolescents is to identify children's needs (Munro, 2011). The process of
determining what should be achieved, if not according to plan then the need
for improvement. Sedangkan menurut Stephen Robein (Inu Kencana Safiie,
2011), Pengawasan adalah proses mengikuti perkembangan kegiatan untuk
menjamin jalannya pekerjaan, yang dapat selesai secara sempurna
sebagaimana yang direncanakan sebelumnya, dengan pengoreksian beberapa
pemikiran yang saling berhubungan.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa guru kelas IV dan V SD
Negeri Sabranglor No. 78 dalam proses pembelajaran pengawasan
(Controlling) berkaitan dengan kedua pendapat ahli diatas dan penerapan
dalam pengawasan (Controlling) terbukti sudah sesuai.
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang sudah penulis
diskripsikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran di kelas dari
sudut pandang manajemen POAC pada kelas IV dan V SD Negeri Sabranglor
No. 78 sudah menerapkan proses pembelajaran manajemen dengan berurutan
dan sistematis. Hal tersebut dibuktikan dari mulai dari indikator perencanaan
(Planning), pengorganisasian (Organizing), pelaksanaan (Actuating), dan
pengawasan (Controlling) sudah diterapkan dengan baik dan benar walaupun
ada sedikit kendala dalam penerapan proses pembelajaran pelaksanaan
(Actuating) yaitu ada satu dua siswa baik yang kurang fokus dalam
pembelajaran maupun kurang memahami materi yang sudah dijelaskan oleh
guru maka dengan demikian guru harus lebih dalam hal pengawasan
(Controlling) agar peserta didik dapat mendapatkan nilai yang bagus dan
berhasil dalam proses program pembelajaran.

B. SARAN
Dalam penyusunan makalah laporan hasil observasi dan wawancara
Analisis Pembelajaran Di Kelas Dari Sudut Pandang Manajemen POAC SD
Negeri Sabranglor No. 78 semoga pembaca dapat memahami topik yang
penulis amati dan bahas. Demikian pula penulis menerima atas kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca agar penulis dapat lebih baik
untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, D.A. dan Lawe, Y.U. (2021). Perencanaan pembelajaran SD/MI.


Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
Nugraha, M. (2018). Manajemen kelas dalam meningkatkan proses pembelajaran.
Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, 4(01), 27-44.
Kirom, A. (2017). Peran guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran
berbasis multikultural. Jurnal Al-Murabbi, 3(1), 69-80.
Yestiani, D. K., & Zahwa, N. (2020). Peran Guru Dalam Pembelajaran Pada
Siswa Sekolah Dasar. FONDATIA, 4(1), 41-47.
Kartini, L., & Sabri, T. (2015). Penggunaan Media Nyatauntuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika di SD. Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran Khatulistiwa, 4(6).
Derana. S. (2021). Application of POAC on Community-Based Urban
Groundwater Management. Journal Of Management and Business Environment,
5992(2), 126-140.
Sulaiman, A. K., & Mintarto, E. (2020). The Evaluation of Athletic
Extracurricular Management of Dr. Soetomo and Jalan Jawa Junior High School
in Surabaya. Budapest International Research and Critics in Linguistics and
Education (BirLE) Journal, 3(1), 11-19.
Maduretno, T. W., & Fajri, L. (2019, February). The effect of optimization
learning resource based on Planning, Organizing, Actuating, Controlling (POAC)
on contextual learning to students’ conceptual understanding of motion and force
material. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1171, No. 1, p. 012012).
IOP Publishing.
Sari, I. L. (2018). KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN KOMPETENSI
KEPALA SEKOLAH TERHADAP MUTU PENDIDIKAN DI SD NEGERI 56
KOTA BENGKULU. Annizom, 3(3).
Nurhayati, N. (2021). Manajemen POACH pada Masa Pandemi Covid-19
Terhadap Pembelajaran Luring di SDII Luqman Al Hakim Batam. Al-Riwayah:
Jurnal Kependidikan, 13(2), 381-394.

LAMPIRAN

Observasi
No. Indikator Sub- Deskripsi No Jawaban
indikator item Ya Tidak
1. Perencanaan Penentuan Apakah guru 1. ✓
(Planning) jadwal mengatur jadwal
alokasi dan alokasi
waktu waktu saat
pembelajaran perencanaan
pembelajaran?
Penyusunan Apakah guru 2. ✓
program menyusun
tahunan program tahunan
(prota) (prota)?
Penyusunan Apakah guru 3. ✓
program menyusun
semesteran program
(promes) semesteran
(promes)?
Penyusunan Apakah guru 4. ✓
perangkat perangkat
pembelajaran pembelajaran
yang disusun
guru sebelum
memulai proses
pembelajaran di
kelas? (RPP,
silabus)
Analisis Apakah guru 5. ✓
kelemahan mendata gaya
kekuatan belajar peserta
peserta didik didik?

Apakah guru 6. ✓
mendata
kelemahan dan
kelebihan
peserta didik
2. Pengelolaan Pengelolaan Apakah guru 7. ✓
(Organizing) kelas mengatur
ruangan kelas
sebelum
memulai
pembelajaran?
Apakah guru 8. ✓
mengatur tempat
duduk peserta
didik sebelum
memulai
pembelajaran?
Pengelolaan Apakah guru 9. ✓
peserta didik menyusun
jadwal piket
bagi peserta
didik?
Apakah guru 10. ✓
menerapkan
reward and
punishment
terhadap
perilaku peserta
didik di kelas?
Pengelolaan Apakah guru 11. ✓
guru membagi waktu
antara tugas
mengajar
dengan tugas
sekolah yang
lain?
Apakah guru 12. ✓
mengikuti
kegiatan untuk
perkembangan
mutu atau
kompetensi
guru?
3. Pelaksanaan Pelaksanaan Apakah 13. ✓
(actuating) program pelaksanaan
kegiatan program yang
sesuai dilaksanakan
dengan yang berjalan efektif
direncanakan dan efesien?
Hasil Apakah hasil 14. ✓
pelaksanan pelaksanan
program program sesuai
dengan tujuan
yang
diharapkan?
Masalah Apakah muncul 15. ✓
pelaksanaan masalah saat
program pelaksanan
program?
4. Pengawasan Penetapan Apakah guru 16. ✓
(Controlling) standar- menyusun
standar instrument
pelaksanaan indicator
program keberhasilan
program?
Pengukuran Apakah guru 17. ✓
hasil mengukur hasil
pelaksanaan dan proses
program pelaksanaan
program?
Tindak lanjut Apakah guru 18. ✓
memberikan
tindak lanjut
terhadap hasil
evaluasi
program?
Lembar Pedoman Wawancara

Informan : 1. Guru kelas IV


2. Guru kelas V
Nama : 1. Wida Nurfika S.Pd
2. Ninik Budi Hartini S.Pd
Hari/Tgl. Wawancara : Jumat, 25 November 2022
Jam : 08.00-09.30 WIB
Tempat : SD Negeri Sabranglor No. 78

1. Pertanyaan 1 : Bagaimana cara guru menentukan jadwal dan alokasi


waktu pembelajaran di kelas?
Jawaban :
 Narasumber 1: Cara guru menentukan jadwal dan alokasi waktu
pembelajaran dikelas yaitu dilakukan dengan memperhatikan jumlah
minggu efektif dan alokasi mata pelajaran perminggu.
 Narasumber 2: Sesuai dengan promes/ program semester, karena
dengan mengacu pada promes guru dapat melihat alokasi waktu yang
ada didalam promes.

2. Pertanyaan 2 : Berapa alokasi waktu pembelajaran tiap minggu dan


pertahunnya?
Jawaban :
 Narasumber 1: Alokasi pembelajarannya 24 jam setiap minggunya,
karena guru kelas tetapi kalau ditambah dengan pembelajaran guru
agama dan guru olahraga menjadi 32 jam, dan alokasi waktu
pertahunnya sekitar 1.152 jam bagi pengampu guru kelas.
 Narasumber 2: Alokasi waktu pembelajaran tiap minggu minimal
adalah 24 jam bisa juga lebih karena ditambah dengan mata pelajaran
pendidikan agama dan PJOK, dan alokasi pertahunnya 1.152 jam.
3. Pertanyaan 3 : Apa saja program tahunan yang disusun oleh guru yang
akan dilaksanakan pada pembelajaran di kelas?
Jawaban :
 Narasumber 1: Progam tahunan yang disusun oleh guru yaitu alokasi
waktu pembelajaran dalam durasi 1 tahun yang mencangkup susunan
standar kompetensi (SK), dan kompetensi dasar (SD) yang didalam
prota juga terdapat tema, sub tema, pertemuan ke-, alokasi waktu, dan
keterangan hari dan tanggal.
 Narasumber 2: Progam tahunan yang disusun oleh guru meliputi
tema, sub tema, pertemuan ke-, alokasi waktu, dan keterangan hari
dan tanggal.

4. Pertanyaan 4 : Apa saja program semester yang disusun oleh guru yang
akan dilaksanakan pada pembelajaran di kelas?
Jawaban :
 Narasumber 1: Progam semesteran yang disusun oleh guru yaitu
alokasi waktu persatu semester atau sekitar 5 sampai 6 bulan, promes
untuk memperhitungkan jumlah tanggal merah dalam satu semester.
Dalam promes juga terdapat tema, sub tema, pembelajaran ke-, alokasi
waktu, dan keterangan hari dan tanggal.
 Narasumber 2: Progam semester yang disusun oleh guru juga
meliputi tema, sub tema, pembelajaran ke-, alokasi waktu, dan
keterangan hari dan tanggal.

5. Pertanyaan 5 : Apa saja perangkat pembelajaran yang disusun guru


sebelum memulai proses pembelajaran di kelas?
Jawaban :
 Narasumber 1: Ada RPP, silabus, prota, promes, KKM, jurnal
harian, daftar kelas, daftar nilai, bank soal, dan analisis penilaian.
 Narasumber 2: Kalender pendidikan, progam tahunan, progam
semester, silabus, analisis progam penilaian, KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimum), dan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran).

6. Pertanyaan 6 : Apa saja gaya belajar peserta didik?


Jawaban :
 Narasumber 1: Gaya belajar visual/melihat, gaya belajar
auditory/mendengar, dan gaya belajar kinestetik/bergerak.
 Narasumber 2: Gaya belajar ada 3 jenis yaitu gaya belajar visual,
gaya belajar auditory, dan gaya belajar kinestetik.

7. Pertanyaan 7 : Apa kelemahan dan kekuatan peserta didik dalam belajar?


Jawaban :
 Narasumber 1:
-Kelemahan peserta didik dalam belajar yaitu ada beberapa peserta
didik yang kurang aktif dalam pembelajaran, ada juga peserta didik
yang sulit untuk berkonsentrai dalam pembelajaran berlangsung, dan
ada sebagian peserta didik yang ramai saat pembelajaran.
-Kekuatan peserta didik dalam belajar yaitu peserta didik aktif dalam
pembelajaran, berani berpendapat dan bertanya, aktif dalam diskusi
kelompok.
 Narasumber 2:
-Kelemahannya peserta didik sering ramai jika tidak bisa
mengerjakan tugas.
-Kekuatannya jika peserta didik bisa mengerjakan tugas peserta didik
sangat antusias.
8. Pertanyaan 8 : Bagaimana guru mengatur suasana kelas agar tertib dan
nyaman?
Jawaban :
 Narasumber 1: Sebelum pembelajaran guru dan peserta didik
membuat kesepakatan kelas sebagai contoh selama pembelajaran
peserta didik tidak boleh ramai, harus memperhatikan pelajaran, rukun
dengan teman, dan mengerjakan tugas dari guru apabila kesepakatan
kelas tersebut dilanggar peserta didik akan mendapatkan sanksi sesuai
dengan kesepakatan.
 Narasumber 2: Guru harus menguasai peserta didik didalam kelas
dan bisa mengkreatifkan peserta didik.

9. Pertanyaan 9 : Bagaimana guru mengatur perilaku peserta didik saat


pembelajaran? dan Bagaimana guru mengatur tugas peserta didik dalam
hal piket kelas?
Jawaban :
 Narasumber 1:
-Guru mengatur perilaku peserta didik dengan berpedoman pada
kesepakatan kelas, guru juga memberikan contoh sikap yang baik
kepada peserta didik saat pembelajaran.
-Guru mengatur tugas peserta didik dalam hal piket kelas dalam cara
membuat regu piket kelas dengan membagi rata sesuai nomor absen
peserta didik.
 Narasumber 2:
-Sebelumnya guru harus memberitahu peserta didik terlebih dahulu
ketika ada peserta didik melanggar peraturan dalam kelas maka akan
diberi sanksi/hukuman.
-Dengan cara ditulis jadwal pembagian piket kelas dalam satu minggu
pada hari senin sampai dengan hari jumat.
10. Pertanyaan 10 : Bagaimana guru mengatur tugas guru dalam mengajar
dengan tugas yang lain? (misal sebagai bendahara sekolah)
Jawaban :
 Narasumber 1: Guru harus selektif dalam membagi waktu misalnya
saat jam pelajaran guru menggunakan waktu sebaik mungkin untuk
mengajar peseta didik, kemudian setelah selesai mengajar guru
menggunakan waktunya untuk melaksanakan tugas tambahan yaitu
sebagai bendahara sekolah.
 Narasumber 2: Dengan cara membagi waktunya yaitu setelah tugas
mengajar dikelas selesai baru mengerjakan tugas sampingan atau
bendahara.

11. Pertanyaan 11 : Bagaimana guru meningkatkan mutu sebagai pendidik?


Apakah dengan mengikuti pelatihan, seminar, atau workshop?
Jawaban :
 Narasumber 1: Guru meningkatkan mutu sebagai pendidik dengan
cara mengkuti seminar, workshop, dan KKG guru.
 Narasumber 2: Iya, karena dengan mengikuti pelatihan ataupun
seminar dapat menambah pengetahuan dalam mengajar peserta didik.

12. Pertanyaan 12 : Bagaimana pelaksanaan program yang dilaksanakan?


Apakah sesuai dengan rencana dan tujuan program apakah tercapai?
Jawaban :
 Narasumber 1: Pelaksanaan progam tentunya berjalan lancar sesuai
dengan perencanaan dan tujuan pembelajaran tercapai.
 Narasumber 2: Iya sesuai dengan rencana namun ada tujuan progam
yang belum tercapai dan harus diperbaiki lagi.
13. Pertanyaan 13 : Bagaimana hasil pelaksanaan program?
Jawaban :
 Narasumber 1: Hasilnya sesuai rencana yang diharapkan guru
terlihat dari guru dan peserta didik melaksanakan pembelajaran
dengan lancar dan peserta didik terlihat bersemangat.
 Narasumber 2: Hasilnya harus mencapai sesuai program yang telah
direncanakan.

14. Pertanyaan 14 : Apa saja masalah yang muncul selama pelaksanaan


program?
Jawaban :
 Narasumber 1: Ada beberapa peserta didik yang masih takut untuk
berpendapat dan ada satu dua anak yang tidak fokus dalam
pembelajaran.
 Narasumber 2: Masalah yang muncul saat pelaksanaan progam ada 1
atau 2 peserta didik yang kurang memahami materi yang telah
dijelaskan oleh guru.

15. Pertanyaan 15 : Bagaimana guru menyusun instrument keberhasilan


program? Apakah cara tersebut efektif untuk mengevaluasi program?
Jawaban :
 Narasumber 1: Dengan soal evaluasi, cara tersebut efektif untuk
mengevaluasi program karena dengan mengerjakan soal evaluasi guru
bisa mengetahui tingkat pemahaman masing-masing peserta didik.
 Narasumber 2: Dengan cara guru memberi soal evaluasi pada peserta
didik, tentunya efektif karena dengan soal evaluasi bisa mengerti hasil
nilai dan pemahaman peserta didik.
16. Pertanyaan 16 : Apa saja instrument yang digunakan untuk mengukur
hasil pelaksanaan program?
Jawaban :
 Narasumber 1: Dengan soal evaluasi dan angket tentang keaktifan
peserta didik.
 Narasumber 2: Dengan soal evaluasi dan kreatifitas peserta didik.

17. Pertanyaan 17 : Apa saja tindak lanjut yang dilakukan oleh guru setelah
mengevaluasi program yang telah dilakukan?
Jawaban :
 Narasumber 1: Memberikan program remedial bagi peserta didik
yang nilainya belum mencapai KKM dan memberikan pengayaan bagi
peserta didik yang nilainya sudah mencapai KKM.
 Narasumber 2: Tindak lanjut yang dilakukan oleh guru yaitu
memberikan tugas PR (Pekerjaan Rumah) pada peserta didik.

TTD Informan

………………….

Wawancara Guru Kelas IV Wawancara Guru Kelas V


Observasi dikelas V

Alokasi Waktu Prota Promes

Anda mungkin juga menyukai