Mencarimu
Mencarimu
Mencarimu
MENCARIMU
i
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang
Hak Cipta
Pasal 1:
1. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara
otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan
diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
Pasal 9:
2. Pencipta atau Pengarang Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam
pasal 8 memiliki hak ekonomi untuk melakukan a. Penerbitan
Ciptaan; b. Penggandaan Ciptaan dalam segala bentuknya; c.
Penerjemahan Ciptaan; d. Pengadaptasian, pengaransemen, atau
pentransformasian Ciptaan; e. Pendistribusian Ciptaan atau
salinan; f. Pertunjukan Ciptaan; g. Pengumuman Ciptaan; h.
Komunikasi Ciptaan; dan i. Penyewaan Ciptaan.
Sanksi Pelanggaran Pasal 113
1. Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak
ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i
untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana
penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp100. 000. 000, 00 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta
atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi
Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c,
huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500. 000. 000, 00
(lima ratus juta rupiah).
ii
Siti Rochmawati, S.Pd
Antologi Puisi
MENCARIMU
Penerbit Lakeisha
2022
iii
ANTOLOGI PUISI MENCARIMU
Penulis:
Siti Rochmawati, S.Pd
iv
MOTTO
v
KATA PENGANTAR
Penulis
vi
DAFTAR ISI
MOTTO ............................................................................ v
KATA PENGANTAR ............................................................vi
DAFTAR ISI ...................................................................vii
vii
17. PENGEMIS JALANAN................................................. 17
18. SEKOLAH................................................................. 18
19. GUNDAH ................................................................. 19
20. MENCARIMU ............................................................ 20
21. PAGI YANG INDAH ................................................... 21
22. BLORA KOTAKU ....................................................... 22
23. ANAK DIDIKKU ........................................................ 23
24. KARNAVAL............................................................... 24
25. RAMADHAN ............................................................. 25
26. YANG TERLUPAKAN.................................................. 26
27. BUDAK NAFSU ......................................................... 27
28. REMBULAN .............................................................. 28
29. PILU ....................................................................... 29
30. JURAGAN KOPI ........................................................ 30
31. BIDADARI ............................................................... 31
32. SAHUR .................................................................... 32
33. CORONA ................................................................. 33
34. PERTIWIKU MENANGIS ............................................ 34
35. PELUKIS .................................................................. 35
36. PANTAI KARANG JAHE.............................................. 36
37. KOLAK .................................................................... 37
38. PUASA..................................................................... 38
39. BERDUKA ................................................................ 39
40. SUMBANG ............................................................... 40
41. SI KECIL ANAK YATIM .............................................. 41
42. BU GURU YANG CANTIK ........................................... 42
43. BAJU LEBARAN ........................................................ 43
44. IDUL FITRI .............................................................. 44
viii
MASA KECILKU
Dulu.....
Usiaku masih belia
Disayang ayah bunda
Sangat bahagia
Dulu....
Usiaku masih belia
Dimanja dan di puja
Oleh sanak saudara
Ayah....
Meski ayah telah tiada
Wajahmu selalu hadir dalam hati
Sampai kapanpun takkan terganti
Ayah.....
Walau ayah tak ada disisiku lagi
Jasamu tiada terperi
Kan ku kenang sampai akhir nanti
Wahai ibu...
Kau lah cahaya hidupku
Kala hatiku rindu
Kau rengkuh aku dalam dekapmu
Wahai ibuku...
Kau lah panutan hidupku
Apa saja kau ajarkan aku
Tentang hidup yang penuh liku
Datangnya tiba-tiba
Tak mengenal usia, tua atau muda
Kadang hadir menyelimuti jiwa
Melamun entah kemana
Wahai cinta....
Mengapa hadir merasuk jiwa
Mebuat hati jadi bahagia
Menghapus duka nan lara
Kekasih....
Betapa bahagia bila kau disisiku
Kekasih....
Betapa rindu bila lama tak bertemu
Bila jumpa, hati berdebar tak menentu
Bila jauh, hati rindu berbalut pilu
Oh kekasih....
Jangan tinggalkan daku
Mama....
Dirimu pelita dalam hidupku
Hadirmu menyemangatiku
Mama....
Dirimu bagai rembulan
Hadirmu selalu menghangatkan
Kini engkau telah tiada
Pelitaku jadi redup tanpa cahaya
Peluk lembutmu pun kini menghilang entah kemana
Mama...
Hanya do’a yang bisa aku panjatkan
Semoga mama damai di sisi Allah ta’ala
Dahulu kala....
Desaku belum mengenal elektronika
Selalu damai dalam ketenangan
Desaku aman damai dan sentosa
Kini desaku belomba lomba
Dalam kehidupan millenia
Yang kadang tak mengenal etika
Betapa ingin hati
Mengulang kembali kenangan diri
Di desaku yang tinggal mimpi
Iring-iringan berarak-arak
Anak – anak berdandan binekha tunggal ika
Ada yang berkarakter norak
Ada juga yang elok dipandang mata
Berpanas-panas tak kenal lelah
Malah membuat suasana semakin meriah
Konvoi sepeda hias juga ada
Penari-penaripin lemah gemulai
Tentara – tentara gagah perkasa
Petaninyapun siap menuai
Sahur oh sahur
Sahur membuat kita sabar
Tuk tingkatkan daya tahan
Jalankan perintah Tuhan
Saat Ramadhan tiba
Sebulan penuh menahan lapar dan dahaga
Ramadhan penuh berkah
Bagi orang yang iman dan taqwa
Siapakah kamu
Darimana asalmu
Datang secara tiba-tiba
Laksana ombak menerjang karang
Wujudmu tak nampak
Namun membuat guncang dunia
Naluri keyakinan menghilang
Menurunkan iman hadapi kematian
Di keheningan malam
Anganku melayang entah kemana
Kulabuhkan rasa hatiku yang kelam
Penuh rasa duka cita
Hujan deras tlah mendera
Banjir bandang tiba-tiba melanda
Kotaku dulu indah penuh harum bunga
Kini rata tanah belaka
Andai manusia mau berusaha
Tak hanya mengandalkan rasa
Hidup damai nan sentosa
Namun itu hanya angan belaka