Satuan Acara Pendidikan Kesehatan Sap

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Materi Edukasi Kesehatan Teknik Relaksasi Otot Progresif

A. Pengertian Terapi Relaksasi Otot Progresif


Relaksasi adalah satu teknik dalam terapi perilaku untuk mengurangi ketegangan dan
kecemasan. Teknik ini dapat digunakan oleh klien tanpa bantuan terapis dan mereka dapat
menggunakannya untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan yang dialami sehari-hari

Relaksasi merupakan salah satu cara untuk mengistirahatkan fungsi fisik dan mental
sehingga menjadi rileks (Suryani,2000).Relaksasi merupakan kegiatan untuk
mengendurkan ketegangan, pertama-tama ketegangan jasmaniah yang nantinya akan
berdampak pada penurunan ketegangan jiwa (Wiramihardja,2006).

B. Tujuan

Relaksasi Progresif bertujuan untuk mengenali apa yang terjadi pada tubuh, sehingga
dapat mengurangi ketegangan dan dapat melanjutkan kegiatan.

C, Manfaat
Manfaat dari relaksasi otot progresif ini adalah untuk mengatasi berbagai macam yaitu:
a. Stres
b. Kecemasan
c. Insomnia
d. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
e. Membangun emosi positif dari emosi negatif.

D. CARA MELAKUKAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF


1. Menggenggam tangan sambil membuat suatu kepalan dan dilepaskan
2. Meluruskan lengan kemudian tumpukan pergelangan tangan kemudian tarik telapak
tangan hingga menghadap ke depan.
3. Diawali dengan menggenggam kedua tangan kemudian membawa kedua kepalan ke
pundak sehingga otot-otot beiceps akan menjadi tegang
4. Mengangkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan bahu akan dibawa hingga
menyentuh kedua telinga. Fokus perhatian gerakan ini adalah kontras ketegangan
yang terjadi di bahu, punggung atas, dan leher.

5. Otot-otot wajah dahi, mata, rahang dan mulut. Gerakan untuk dahi dengan cara
mengerutkan dahi dan alis sampai otot-ototnya terasa dan kulitnya keriput.
6. Gerakan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami oleh otot-otot rahang dengan
cara mengatup rahang, diikuti dengan menggigit gigi sehingga ketegangan di sekitar
otot-otot rahang
7. Gerakan untuk mengendurkan otot-otot sekitar mulut. Bibir dimonyongkan sekuat-
kuatnya sehingga akan dirasakan ketegangan di sekitar mulut.
8. Gerakan untuk merilekskan otot-otot leher bagian depan maupun belakang. Letakkan
kedua tangan di belakang kepala, kemudian dorong kepala ke belakang sambil tangan
menahan dorongan kepala.
9. Gerakan untuk melatih otot leher. Dengan cara membawa kepala ke muka, kemudian
klien diminta untuk membenamkan dagu ke dadanya, sehingga dapat merasakan
ketegangan di daerah leher bagian muka
10. Gerakan untuk melatih otot-otot punggung. Gerakan ini dapat dilakukan dengan cara
kedua tangan diletakkan di belakang sambil menyentuh lantai dan menahan badan.
Kemudian busungkan dada.
11. Gerakan untuk melemaskan otot-otot dada. Klien diminta untuk menarik nafas
panjang. Posisi ini ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan di
bagian dada kemudian diturunkan ke perut. Pada saat ketegangan dilepas, klien dapan
bernafas normal.
12. Gerakan melatih otot-otot perut. Gerakan ini dilakukan dengan cara menarik kuat-
kuat perut ke dalam, kemudia menahannya sampai perut menjadi kencang dan keras.
Setelah 10 detik dilepaskan bebas, kemudian diulang kembali seperti gerakan awal
untuk peru ini.
13. Gerakan untuk otot-otot kaki dan bertujuan untuk melatih otot-otot paha, dilakukan
dengan cara meluruskan kedua belah telapak kaki sehingga otot paha terasa tegang.
Gerakan ini dilanjkan dengan mngunci lutut sedemikian sehingga ketegangan pindah
ke otot-otot betis

14. Sebagaimana prosedur relaksasi otot, klien harus menahan posisi tegang selama 10
detik baru setelah itu melepaskannya. Setiap gerakan dilakukan masing-masing dua
kali.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MELAKUKAN TERAPI
RELAKSASI OTOT PROGRESIF
a. Jangan terlalu menegangkan otot berlebihan karena dapat melukai diri sendiri

b. Untuk merilekskan otot-otot membutuhkan waktu sekitar 20-50 detik

c. Posisi tubuh, lebih nyaman dengan mata tertutup, jangan berdiri.

d. Menegangkan kelompok otot dua kali tegangan.

e. Melakukan pada bagian kanan tubuh dua kali, kemudia bagian kiri dua kali

f. Memeriksa apakah klien benar-benar rileks

g. Terus-menerus memberikan instruksi dan tidak terlalu cepat, dan tidak terlalu lambat
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
RELAKSASI OTOT PROGRESIF

Menurut Rosdiana & Cahyati, (2021), prosedur pemberian terapi relaksasi

otot progresif sebagai berikut:

1. Bina hubungan saling percaya, jelaskan prosedur, tujuan terapi pada pasien.
2. Persiapan alat dan lingkungan: kursi, bantal, serta lingkungan yang tenang dan
sunyi.
3. Posisikan pasien berbaring atau duduk di kursi dengan kepala ditopang.
4. Persiapan klien :
a. Jelaskan tujuan, manfaat, prosedur dan pengisian lembaran persetujuan terapi
kepada klien.
b. Posisikan tubuh klien secara nyaman yaitu berbaring dengan mata tertutup
menggunakan bantal dibawah kepala dan lutut atau duduk di kursi dengan
kepala ditopang,
c. Lepaskan aksesoris digunakan seperti kacamata, jam dan sepatu.
d. Longgarkan ikatan dasi, ikat pinggang atau hal lain yang sifatnya mengikat
ketat.
5. Prosedur Pelaksanaan progressive muscle relaxation
a. Pastikan pasien rileks dan mintalah pasien untuk memposisikan dan fokus
pada tangan, lengan bawah, dan otot bisep, kepala, muka, tenggorokan, dan
bahu termasuk pemusatan pada dahi, pipi, hidung, mata, rahang, bibir, lidah,
dan leher. Sedapat mungkin perhatian diarahkan pada kepala karena secara
emosional, otot yang paling penting ada di sekitar area ini.
b. Anjurkan klien untuk mencari posisi yang nyaman dan ciptakan lingkungan
yang nyaman.
c. Bimbingan klien untuk melakukan teknik relaksasi (prosedur di ulang paling
tidak satu kali). Jika area tetap, dapat diulang lima kali dengan melihat respon
klien.
d. Anjurkan pasien untuk posisi berbaring atau duduk bersandar. (sandaran
pada kaki dan bahu).
e. Bimbing pasien untuk melakukan latihan nafas dalam dan menarik nafas
melalui hidung dan menghembuska dari mulut seperti bersiul.
f. Kepalkan kedua telapak tangan, lalu kencangkan bisep dan lengan bawah
selama lima sampai tujuh detik. Bimbing klien ke daerah otot yang tegang,
anjurkan klien untuk merasakan, dan tegangkan otot sepenuhnya
kemudian relaksasi 12-30 detik.
g. Kerutkan dahi ke atas pada saat yang sama, tekan kepala mungkin ke
belakang, putar searah jarum jam dan kebalikannya, kemudian anjurkan
klien untuk mengerutkan otot seperti kenari, yaitu cemburut, mata di kedip
– kedipkan, monyongkan kedepan, lidah di tekan kelangit - langit dan
bahu dibungkukan selama lima sampai tujuh detik. Bimbing klien ke
daerah otot yang tegang, anjurkan klien untuk memikirkan rasanya, dan
tegangkan otot sepenuhnya kemudian relaks selama 12-30 detik.
h. Lengkungkan punggung kebelakang sambil menarik nafas napas dalam,
dan keluar lambung, tahan, lalu relaks. Tarik nafas dalam, tekan keluar
perut, tahan, relaks.
i. Tarik kaki dan ibu jari ke belakang mengarah ke muka, tahan, relaks. Lipat
ibu jari secara serentak, kencangkan betis paha dan bokong selama lima
sampai tujuh detik, bimbing klien ke daerah yang tegang, lalu anjurkan
klien 10 merasakannya dan tegangkan otot sepenuhnya, kemudian relaks
selama 12-30 detik.
j. Selama melakukan teknik relaksasi, catat respons nonverbal klien. Jika
klien menjadi tidak nyaman, hentikan latihan, dan jika klien terlihat
kesulitan, relaksasi hanya pada bagian tubuh. Lambatkan kecepatan latihan
latihan dan berkonsentrasi pada bagian tubuh yang tegang.
k. Dokumentasikan dalam catatan perawat, respon klien terhadap teknik
relaksasi, dan perubahan tingkat nyeri pada pasien.
6. Teknik Gerakan Progressive Muscle Relaxation
a. Gerakan 1: ditujukkan untuk melatih otot tangan
1) Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan
2) Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi ketegangan
yang terjadi
3) Pada saat kepalan dilepaskan, klien dipandu untuk merasakan relaks
selama 10 detik
4) Gerakan pada tangan ini dilakukan di kedua tangan klien sehingga
klien dapat membedakan perbedaan antara ketegangan otot dan
keadaan relaks yang dialami.
5) Prosedur serupa juga dilatihkan pada tangan kiri.
b. Gerakan 2: ditunjukkan untuk melatih otot tangan bagian belakang.
1) Tekuk kedua lengan kebelakang pada pergelangan tangan sehingga otot
ditangan dibagian belakang dan lengan bawah menegang, jari-jari
menghadap ke langit-langit.

Gambar 1 Gerakan Melatih Otot Tangan

c. Gerakan 3: ditunjukkan untuk melatih otot biseps (otot besar pada bagian atas
pangkal lengan)
1) Genggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan.
2) Kemudian membuka kedua kepalan kepundak sehingga otot biseps akan
menjadi tegang.
Gambar 2 Melatih Otot Biceps
d. Gerakan 4: ditunjukkan untuk melatih otot bahu supaya mengendur.
1) Angkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan hingga
menyentuh kedua telinga
2) Fokuskan perhatian gerakan pada kontras ketegangan yang terjadi
dibahu, punggung atas, dan leher.

Gambar 3 Melatih Otot Bahu

e. Gerakan 5: ditujukan untuk melatih otot-otot wajah agar mengendur


1) Gerakan dahi dengan mengerutkan dahi dan alis sampai otot terasa
dan kulitnya keriput, lakukan selama 5 detik
2) Selepas dahi, Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan
ketegangan disekitar mata dan otot-otot yang mengendalikan gerakan
mata
3) Gerakan bibir seperti bentuk mulut ikan dan lakukan selama 5-10 detik

Gambar 4 Mengendurkan Otot Wajah


f. Gerakan 6: ditunjukkan untuk mengendurkan ketegangan yang di alami oleh
otot rahang. Katupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi sehingga terjadi
ketegangan di sekitar otot rahang.
g. Gerakan 7: ditunjukkan untuk mengendurkan otot-otot sekitar mulut. Bibir
dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan ketegangan disekitar
mulut.
h. Gerakan 8: ditunjukkan untuk merilekskan otot leher bagian depan maupun
belakang.
1) Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang kemudian otot
leher bagian depan
2) Letakkan kepala sehingga dapat beristirahat
3) Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa
sehingga dapat merasakan ketegangan dibagian belakang leher dan
punggung atas.
i.Gerakkan 9: ditunjukkan untuk melatih otot leher bagain depan
1) Gerakan membawa kepala ke muka
2) Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat merasakan ketegangan di
daerah leher bagian muka.
j.Gerakan 10: ditunjukkan untuk melatih otot punggung
1) Angkat tubuh dari sandaran kursi.
2) Punggung dilengkungkan
3) Busungkan dada, tahan kondisi tegang selama 10 detik, kemudian
relaks
4) Saat relaks, letakkan tubuh kembali ke kursi sambil membiarkan otot
menjadi lemas.

Gambar 5 Melatih Otot Punggung dan Leher


k. Gerakan 11: ditunjukkan untuk melemaskan otot dada
1) Tarik napas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara
sebanyak- banyaknya.
2) Ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan
dibagian dada sampai turun ke perut, kemudian di lepas.
3) Saat ketegangan dilepas, lakukan napas normal dengan lega.
4) Ulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan perbedaan antara
kondisi tegang dan relaks.
l.Gerakan 12: ditunjukkan untuk melatih otot perut
1) Tarik dengan kuat perut ke dalam.
2) Tahan sampai menjadi kencang dan keras selama 10 detik, lalu
dilepaskan bebas.
3) Ulangi kembali seperti gerakan awal untuk perut ini.
m. Gerakan 13-14: ditunjukkan untuk melatih otot-otot kaki (seperti paha
dan betis)
1) Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha terasa tegang
2) Lanjutkan dengan mengunci lutut sedemikian rupa sehingga
ketegangan pindah ke otot betis
3) Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu di lepas d. Ulangi
setiap gerakan masing-masing dua kali

Gambar 6 Melatih Otot Kaki

Anda mungkin juga menyukai