UTS Antropologi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ni Made Chandra Agustian Putri

Nim : 32230065

Mata kuliah : Antropologi

Perubahan Sosial dan Kebudayaan

1. Pengertian Perubahan Sosial dan Perubahan Budaya

a. Perubahan Sosial

Menurut Kingsley Davis dalam Soerjono Soekanto (2009:262), perubahan sosial


merupakan suatu perubahan yang terjadi di dalam struktur dan fungsi masyarakat. Lalu,
menurut Selo Soemardjan dalam Soerjono Soekanto (2009:263), perubahan sosial
dikemukakan sebagai semua perubahan-perubahan yang mempengaruh sistem sosial yang
mana di dalamnya terdapat nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok
dalam masyarakat yang terjadi di lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam masyarakat.
Masih banyak pendapat-pendapat dari beberapa ahli-ahli lain mengenai definisi perubahan
sosial. Apabila kita menarik garis lurus definisi perubahan sosial, maka perubahan sosial berarti
gejala perubahan dari suatu keadaan sosial tertentu ke suatu keadaan sosial lain (Abdullah,
2011).

b. Perubahan Budaya

Masyarakat merupakan suatu kumpulan manusia yang diikat oleh suatu kebudayaan
dan di tiap tiap kumpulan masyarakat, kebudayaan bisa saling berbeda. Perubahan kebudayaan
tidak dapat dipisahkan dari teori perubahan sosial karena keduanya saling terkait. Kebudayaan
selalu mengalamai perkembangan selaras dengan faktor-faktor yang melingkupinya.
Perubahan kebudayaan hampir identik dengan perubahan sosial karena kehidupan sosial
terbentuk dari sebuah kebudayaan yang terbentuk di dalam suatu kelompok sosial. Dengan
demikian, perubahan kebudayaan merupakan perubahan kesatuan hasil cipta, karsa, dan rasa
manusia yang memberikan nilai manfaat bagi manusia (Hati S.T, 2021).

c. Perubahan Sosial-Budaya

Di dalam perubahan sosial-budaya terjadi sebuah perubahan struktur sosial dan pola
budaya dalam suatu masyarakat. Penyebab dari semua ini adalah karena adanya rasa bosan
(Hirscman dalam Hati, 2021). Gejala dalam setiap perubahan disebabkan karena sifat dasar
dan hakikat manusia yang selalu ingin mengadakan suatu perubahan. Perubahan sosial dan
kebudayaan memiliki kesamaan aspek yaitu keduanya mempunyai ketersangkutan dengan
suatu pembaharuan atas bagaimana masyarakat memenuhi kebutuhannya.

d. Teori-Teori Klasik
August Conte, seorang tokoh filsuf sosial dari Prancis pada tahun 1798 menjelaskan
perubahan sosial sebagai suatu fenomena proses evolusi yang sumbernya adalah proses
perubahan bertahap dari kemampuan berpikir masyarakat itu sendiri. Evolusi ini juga disebut
evolusi intelektual. Conte menerangkan bahwa melalui kekuatan intelektual, manusia bisa saja
mengembangkan penalarannya sehingga kehidupan manusia menjadi berkembang.

Karl Marx adalah seorang tokoh terpandang atas wawasannya mengenai teori-teori
sosial yang berasal dari Jerman namun mengaitkan teori sosial itu dengan perkembangan
ekonomi. Menurutnya, pendorong utama perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada
infrastruktur ekonomi masyarakat. Infrastruktur ini termasuk kekuatan-kekuatan serta
hubungan-hubungan produksi. Lebih jelas lagi, menurutnya, pondasi yang menyebabkan
terjadinya perubahan-perubahan lain dalam sistem sosial adalah peruabahan ekonomi.

Max Weber, seorang tokoh terkemuka atas ilmu sosial yang berasal dari Jerman
berpendapat bahwa proses perubahan nilai dasar agama menyebabkan perubahan sosial. Beliau
berkaca dari reformasi Protestan yang bertentangan dengan Katolik pada abad ke-16. Faktor
dasar yang mempengaruhinya adalah adanya nilai-nilai tertentu yang diikuti oleh hampir
seluruh masyarakat itu sendiri.

2. Ciri-ciri Perubahan Sosial-Budaya

Kita dapat mengetahui adanya proses-proses perubahan sosial yang terjadi di


masyarakat dengan melihat ciri-ciri berikut:

a. Masyarakat tidak mengalami perhentian dalam perkembangannya dikarenakan masyarakat


yang berubah baik secara cepat atau lambat.

b. Perubaha-perubahan pada lembaga sosial aka mengikuti perubahan pada lembaga


kemasyarakatan lainnya yang lebih dahulu berubah.

c. Terjadi disorganisasi yang disebabkan oleh perubahan-perubahan sosial yang berlangsung


cepat karena sedang dalam tahap proses penyesuaian diri.

d. Perubahan pada struktur dan fungsi masyarakat.

e. Terjadi perubahan di dalam hubungan sosial.

f. Kepercayaan semakin hilang terhadap terhadap lembaga sosial, ekonomi, dan politik.

3. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial-Budaya

Bentuk-bentuk yang terjadi dalam perubahan sosial dan budaya dapat dibedakan
menjadi beberapa bentuk, yaitu:

a. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat

Perubahan ini membutuhkan waktu sebagai pembedanya dengan bentuk-bentuk lain.


Menurut Soerjono Soekanto (2009:271), perubahan-perubahan sosial terjadi karena usaha dari
masyarakat yang lambat laun menyesuaikan diri dengan kebutuhan, keadaan, dan kondisi yang
baru yang berlangsung selaras dengan perkembangan masyarakat. Perubahan yang
membutuhkan waktu lama dengan iringan perubahan kecil yang saling mengikuti, disebut
evolusi. Teori tentang evolusi ini antara lain:

1) Unilinear theoris of evolution


Dalam teori ini, mengemukakan bahwa masyarakat dan juga manusia beserta
dengan kebudayaannya mengalami perkembangan menyesuaikan dengan tahapan-
tahapan tertentu. Mulanya berbentuk sederhana hingga akhirnya berbentuk lebih
kompleks dan mencapai sempurna.
2) Universal theoris of evolution
Dalam teori ini, dijelaskan bahwa perkembangan masyarakat tidak memerlukan
tahapan tertentu untuk berkembang. Lebih jauh, teori ini menerangkan bahwa suatu
garis evolusi terentu telah diikuti kebudayaan manusia.
3) Multilined theories of evolution
Teori ini berfokus pada studi tentang tahap-tahap perkembangan tertentu dalam
evolusi masyarakat. Misalnya, untuk mempelajari dampak perubahan sistem mata
pencaharian dan perburuan pada pertanian, dan pada sistem keluarga di masyarakat
yang terkena dampak.

b. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar

Perubahan kecil ialah perubahan pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak
berpengaruh secara langsung atau berpengaruh signifikan kepada masyarakat. Sebagai contoh,
perubahan fashion style. Di sisi sebaliknya, perubahan besar adalah perubahan pada unsur-
unsur struktur sosial yang memberikan pengaruh signifikan pada masyarakat. Contohnya,
proses industrialisasi, perubahan demografi besar.

c. Perubahan yang Dikehendaki dan Direncanakan atau Perubahan Yang Tidak Dikehendaki
dan Tidak Direncanakan

Perubahan yang diinginkan atau direncanakan adalah perubahan yang diantisipasi atau
direncanakan sebelumnya oleh mereka yang ingin membawa perubahan dalam masyarakat.
Pihak yang menginginkan perubahan disebut sebagai agen perubahan. Artinya, seorang
individu atau sekelompok orang yang menikmati kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin
dari satu atau lebih lembaga sosial.

Perubahan sosial yang tidak disengaja atau tidak direncanakan adalah perubahan yang
terjadi secara tidak sengaja, berlangsung di luar kendali publik, dan dapat menimbulkan akibat
sosial yang tidak diharapkan.

4. Faktor-Faktor Perubahan Sosial

Melalui faktor-faktor di bawah, perubahan sosial memiliki dua sisi faktor yang
mendorong terjadinya perubahan sosial dan faktor yang menghambat terjadinya perubahan
sosial.

a. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Perubahan Sosial dan Budaya


1) Berkurangnya dan Pertambahan Penduduk
Bertambah dan berkurangnya penduduk menyebabkan terjadi perubahan
struktur kemasyarakatan. Penduduk yang semakin padat, akan menambah wawasan
atas hak-hak kepemilikan yang sebelumnya tidak terlalu dikenal. Lalu, penduduk
yang semakin berkurang akan menyebabkan kekosongan pada suatu posisi
pekerjaan.
2) Penemuan-Penemuan baru
Di dalam perubahan, penemuan baru dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu
discovery dan invention. Individu dapat menemukan penciptaan sebuah unsur.
Penemuan unsur itu dinamakan discovery. Discovery akan berkembang menjadi
invention setelah masyarakat menerima penemuan itu dalam kehidupan sosial
mereka dan mengakuinya. Contohnya, penemuan mobil yang penggunaannya
hanya dimiliki pengguna dengan golongan tertentu.
3) Pertentangan
Antara individu dengan individu, atau kelompok dengan kelompok,
memungkinkan terjadinya pertentangan yang menimbulkan perubahan.
Pertentangan itu terjadi atas dasar kepentingan masing-masing pihak. Sebagai
contoh, sistem kekeluargaan patriarkat suku batak.

b. Faktor-Faktor Yang Menghalangi Perubahan Sosial dan Budaya

1) Hubungan yang Minim dengan Masyarakat Lain


Di dalam masyarakat, apabila masyarakat kurang hubungan dengan masyarakat
lain akan menyebabkan keterasingan sehingga akan menghambat kayanya budaya
untuk terjadinya perubahan.
2) Perkembangan Ilmu Pengetahuan Yang Tertinggal
Ilmu pengetahuan akan membawa intelektualitas dan wawasan baru pada
individu. Pemikiran ilmu pengetahuan yang tertinggal akan menyebabkan
tertinggalnya budaya dan update kehidupan sosial masyarakat lain.
3) Ketakutan akan Kegoyahan pada Budaya yang Telah Ada
Individu dengan pemikiran ini mengkhawatirkan unsur-unsur luar akan
menggoyahkan integrasi dan menyebabkan perubahan-perubahan pada aspek-
aspek tertentu masyarakat walaupun perubahan sosial tidak selamanya buruk.

5. Dampak Perubahan Sosial

Perubahan mosial membawa pengaruh positif maupun negatif bagi masyarakat.

a. Dampak positif

1) Alat dan perangkat semakin kompleks untuk memenuhi kebutuhan hidup


2) Kemajuan teknologi dalam berbagai bidang kehidupan.
3) Industri yang berkembang pesat.
4) Membangun stabilitas politik
5) Peningkatan taraf hidup masyarakat.
b. Dampak Negatif

Walaupun terdapat berbagai sudut pandang antara pengaruh globalisasi dan


modernisasi membawa efek positif atau negatif, namun apabila kita menyelidiki efek negatif
yang berhubungan dengan perubahan sosial, maka dampaknya adalah:

1) Cultural Shock akibat globalisasi


2) Konsumerisme
3) Disorganisasi dan transformasi sebagai akibat modernisasi
4) Memperkecil unsur budaya murni daerah atau negara
Referensi

Hati, S. T. (2021). Perubahan Sosial Budaya.

Kasnawi, M. T., & Asang, S. (2014). Konsep dan Pendekatan Perubahan Sosial. Teori
Perubahan Sosial: Vol. IPEM4439/M.

Sudirman, T. C. (2018). Perubahan Sosial atas Lokananta Sebagairuang Publik Kota Solo.

Anda mungkin juga menyukai