265-Article Text-532-1-10-20220105
265-Article Text-532-1-10-20220105
265-Article Text-532-1-10-20220105
1
Lia Fikayuniar, 2Anggun Hari Kusumawati, 3Mega Putri Silpia, 4Herlina Monafita, 5Laela Tusyaadah
1,2,3,4,5
Fakultas Farmasi, Universitas Buana Perjuangan Karawang, Karawang, Indonesia
Corresponding author: [email protected]
ABSTRAK
Kemangi (Ocimum x africanum L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki senyawa antibakteri mampu menghambat
penyumbatan bahan keratin pada lapisan pilosebaseus yang dipicu oleh bakteri jerawat yaitu Staphylococcus aureus. Penelitian ini
bertujuan untuk memformulasikan ekstrak etanol daun kemangi menjadi sediaan serum antijerawat dan uji evaluasi fisik yang
meliputi uji organoleptik, pH, viskositas, daya sebar, homogenitas serta uji aktivitas antibakteri pada sediaan serum antijerawat
dengan variasi konsentrasi F1 (1,25%), F2 (2,5%) dan F3 (5%). Uji aktivitas antibakteri sediaan serum antijerawat dilakukan
menggunakan metode difusi agar dengan cara sumuran. Hasil penelitian pada sediaan serum antijerawat ekstrak etanol daun
kemangi memiliki nilai F1= 10,2 mm F2= 14,4 mm dan F3= 17,4 mm. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sediaan serum
antijerawat yang memenuhi persyaratan sifat fisik dan yang memiliki efektivitas antibakteri yang terbaik adalah F3 (5%) memiliki
warna hijau bau khas kemangi dan tekstur liquid dengan nilai pH= 5,04, viskositas= 1996, daya sebar= 5,3 dan homogen dengan
zona hambat sebesar 17,4 mm yang menunjukan bahwa sediaan serum antijerawat ekstrak etanol daun kemangi memiliki aktivitas
antibakteri termasuk kedalam zona hambat kuat.
Kata kunci : Ocimum x africanum L., Serum, Staphylococcus aureus, Evaluasi fisik serum, Uji aktivitas antibakteri serum
ABSTRACT
Kemangi (Ocimum x africanum L.) is one of the plants that has antibacterial compounds capable of inhibiting the blockage of
keratin material in the pilosebaceous layer which is triggered by acne bacteria, namely Staphylococcus aureus. This study aims to
formulate ethanol extract of kemangi leaves into anti-acne serum preparations and physical evaluation tests which include
organoleptic tests, pH, viscosity, dispersibility, homogeneity and antibacterial activity tests on anti-acne serum preparations with
varying concentrations of F1 (1.25%). , F2 (2.5%) and F3 (5%). The antibacterial activity test for anti-acne serum preparations
was carried out using the agar diffusion method by means of a well. The results of the study on the preparation of serum anti-acne
ethanol extract of kemangi leaves had a value of F1 = 10.2 mm, F2 = 14.4 mm and F3 = 17.4 mm. The results of the study
concluded that the anti-acne serum preparation that meets the requirements of physical properties and which has the best
antibacterial effectiveness is F3 (5%) which has a green color with a characteristic kemangi odor and a liquid texture with a pH
value = 5.04, viscosity = 1996, spreadability = 5.3 and homogeneous with an inhibition zone of 17.4 mm which indicates that the
anti-acne serum preparation of basil leaf ethanol extract has antibacterial activity including a strong inhibition zone.
Keywords: Ocimum x africanum L., Serum, Staphylococcus aureus, Physical evaluation of serum, Antibacterial activity test of
serum
pH 4,5-6,5 5,24 5,17 5,15 5,06 Homoge Homo Homo Homo Homo Homo
± ± ± ± nitas gen gen gen gen gen
0,08 0,07 0,06 0,12 Hasil uji homogenitas menunjukan susunan yang
Hasil uji pH menunjukan adanya homogen ditandai dengan tidak adanya gumpalan
penurunan nilai pH pada tiap formulasi, terjadi atau butiran kasar pada sediaan serum dan
penurunan dikarenakan adanya perbedaan terdistribusi merata (Ojha et al., 2019)
konsentrasi zat aktif yang digunakan, semaki besar 5. Uji Aktivitas Antibakteri
konsentasi yang digunakan maka semakin kecil Uji Aktivitas Antibakteri dilakukan untuk
nilai pH yang dihasilkan. Rentang Ph pada setiap mengetahui pengaruh konsentrasi efektif dari suatu
formulasi memenuhi persyaratan yaitu 4,5-6,5