Bahan Belajar Bismillah
Bahan Belajar Bismillah
Bahan Belajar Bismillah
2. Sulfolana : C4H8O2S
Rumus molekul : 120,17g/mol
Berat molekul : 285 ˚C
Titik didih : 27,45 ˚C
Titik lebur : 1259 kg/m3
Densitas
6. Air 7. Metanol
Rumus molekul : H2O Rumus molekul : CH3OH
Berat molekul : 18,020 g/mol Berat molekul :32,042 kg/kmol
Fase : Liquid Fase :Cair(25˚C,1 atm)
Warna : Tidak berwarna Titk didih : 64,7 oC
Titk didih : 373,150 K (100 ˚C) Titik leleh : -97,68 oC
Titik beku : 273,150 K Temperatur kritis : 239,49oC
Tekanan kritis : 217,600 atm Tekanan kritis : 79,9112 atm
densitas : 997 kg/m3 Densitas : 783 kg/m3
9. Macam-macam proses
Jawab:
Faktor pembanding Reaksi menggunakan katalis Heterogen Rmenggunakan katalis Heterogen
Bahan baku Formaldehid < 40%, (Jika konsentrasi Formaldehid 60%-80%. (jika
formaldehid lebih besar dari 40% berat, kosentrasi formaldehid lebih
maka produk samping berupa kecil akan menurunkan
paraformaldehyde, formic acid, methyl konversi pembentukan
formate, methylal, tertraoxane akan trioxane.)
meningkat. Jika konsentrasi formaldehid
terlalu kecil, maka konversi formaldehid
menjadi trioxane akan menjadi lebih
kecil, sehingga proses kurang ekonomis)
Katalis Ion Exchanger Asam Sulfat
Zinc Chloride Asam Klorida
Titanium Dioxide Asam metasulfonat
Iron Chloride Dengan kosentrasi 5%-10%
Iron (III) Oxide (25%)
Kondisi Operasi T = 80-200˚C T = 50-150˚C
P = 13,6-27,2 atm P = 1-10 atm
BAB 2
1. Kenapa data kebutuhan Indonesia di ambil dari comtrade (tidak Bps)
Hasil keluaran dari reaktor yang berupa trioxane masih memiliki banyak impurities sehingga
akan dimasukan ke dalam tahap selanjutnya yaitu separasi.
c. Tahap Separasi
Keluaran top reaktor berupa impurities dari hasil reaksi samping dialirkan menuju (KOD-01),
sedangkan keluaran dari bottom reaktor berupa produk trioxane yang masih terdapat impurites
dialirkan menuju Flash Drum-01.
Keluaran bottom FD-01 akan dialirkan menuju Flash Drum-02 (FD-02) untuk memisahkan
asam sulfat dan sulfolana dari impuritiesnya melalui Mixing Point-03, sedangkan keluaran dari
top FD-01 dialirkan menuju Kolom Distilasi-01 (KD-01).
Keluaran dari bottom KD-01 dialirkan menuju FD-02 melalui MP-03. Aliran dari top FD-02
berupa impurities dialirkan menuju Tangki-04. sedangkan aliran bottom FD-02 berupa asam
sulfat dan sulfolana dipompakan menuju Decanter-01 (DC-01) agar dipisahkan berdasarkan
berat jenis untuk direcycle.
Keluaran dari top KD-01 berupa produk trioxane dialirkan menuju Crystalizer (CR-01) untuk
tahap purifikasi.
d. Tahap Purifikasi Produk
Keluaran top KD-01 berupa produk trioxane dialirkan menuju Crystalizer-01. Aliran produk
akan mengalami pengkristalan.
Keluaran dari CR-01 selanjutnya di alirkan menuju Rotary Drum Filter-01 (RDF-01) untuk
proses pencucian dan pemisahan produk kristal yang terbentuk dengan motherliquid.
Selanjutnya kristal trioxane yang telah terbentuk akan ditransportasikan menuju Silo Tank-01
menggunakan Belt Conveyor-01 (BC-01) dan Bucket Elevator-01 (BC-01).
5. Jenis proses yang digunakan dalam reaktor dan alasan memilih proses ini (Proses homogen)
Proses yang digunakan adalah proses dengan menggunakan katalis homogen.
Alasan memilih proses ini karena memiliki beberapa keunggulan dibanding proses dengan
katalis heterogen, yaitu merujuk pada konversi yang lebih tinggi, konsumsi energy yang
digunakan lebih sedikit dan biaya yang digunakan lebih murah.
Selain itu, alasan penggunaan proses dengan katalis homogen adalah merujuk pada US paten
9,604,956 B2 sebagai paten utama yang kami gunakan.
6. Feed yang masuk ke reaktor korosi tidak ?Berapa PH dan mana yang anorganik serta
organik?
Formaldehid, Sulfolana, dan Asam Sulfat (Bersifat korosi)
Anorganik (Air dan Asam Sulfat)
Organik (formaldehyde ,methanol sama sulfolana)
BAB 3
1. Dimana lokasi pabrik dan alasan mendirikan pabrik trioxane di Citangkil
Jawab:
Di kawasan industri krakatau Stell tepatnya dijalan amerika, Semangraya, Kecamatan Citangil,
Kota Cilegon, Provinsi Banten. Dengan alasan
Ditinjau dari bahan baku: lokasi pabrik kami berjarak 9,5 km dari PT. Dover Chemical di Cilegon
untuk bahan baku formaldehid.
Lokasi pabrik kami berada dekat dengan jalan raya dan berjarak 21 km dari Tol Merak sehingga
sangat mudah untuk di akses oleh mode trasnportasi darat.
Adapun jalur laut yg juga terletak dekat dengan pelabuhan PT Krakatau Bandar Samudra yang
berjarak 3,2 km
Dan juga Beberapa indusri yang letaknya dekat dengan pemilihan lokasi pabrik antara lain PT.
Dystar Cilegon–Textile Manufacturers dan PT. Pasific Indomas Plastic.
Ditinjau dari Utilitas. Lokasi pabrik kami berdekatan dengan PDAM kota Cilegon yang berjarak
11,1 km untuk kebutuhan air domestik pabrik dan Pasokan air dikawasan pabrik kami ini cukup
memadai karena lokasi pabrik terletak berdekatan dengan laut sehingga ketersediaan air sangat
berlimpah. Selain itu kebutuhan air juga dapat dipenuhi dengan mengolah air yang berasal dari
Waduk Krakatau steel yang terletak di dekat lokasi pabrik.
2. Formaldehid, sulfolana dan asam sulfat beli dimana dan kenapa beli disana serta cara
transportasinya
Jawab:
Formaldehid diperoleh dari PT. Dover Chemical di Cilegon, yang berjarak 9,5 km dari lokasi pabrik
dengan menggunakan pipa
Bahan baku katalis Asam sulfat diperoleh dari PT. Indonesian Acid Industry di kawasan Pulo
Gadung, Jakarta Timur yang berjarak 127 km dari lokasi pabrik dengan menggunakan
Sulfolana yang digunakan sebagai Pelarut di Peroleh PT. Graha Jaya. yang berjarak 105 km dari
lokasi pabrik dengan menggunakan
3. Ketersediaan listrik dan bahan bakar darimana dan menggunakan apa
Jawab:
Ketersediaan tenaga listrik diperoleh dari sumber listrik sendiri (generator) yang dioperasikan
di unit utilitas. Sedangkan bahan bakar yang digunakan adalah Liquified Natural Gas (LNG) yang
didapat dari PT PGN Cilegon Banten yang berada di dekat lokasi pabrik didirikan.
= 178,3425 kmol
Sumber bahan baku dibeli dari PT. Dover Chemical dengan spesifikasi:
Kemurnian Bahan Baku = 37%wt (Sumber : PT. Dover Chemical)
Formaldehid = 37%wt
Metanol = 1%wt
Air = 62%wt
impurities (methanol) = 1%
Persen impurities
= × massa formaldehid
Kemurnian formaldehid
1
= 37 × 5.350,2754 kg
= 144,6020 kg
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑀𝑒𝑡ℎ𝑎𝑛𝑜𝑙
Mol methanol =
BM 𝑚𝑒𝑡ℎ𝑎𝑛𝑜𝑙
144,6020 kg
=
32 kg/kmol
= 4,5188 kmol
Impurities (air) = 62%
Persen impurities
= × massa formaldehid
Kemurnian formaldehid
62
= 37 × 5.350,2754 kg
= 8.965,3263 kg
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟
Mol air = BM 𝑎𝑖𝑟
8.965,3263 kg
=
18 kg/kmol
= 498,0738 kmol
Total = Massa formaldehid + Massa Metanol + Masssa Air
= (5.350,2754 + 144,020 + 8.965,3263) kg
= 14.460,2037 kg
2. Kebutuhan Sulfolana
Rasio perbandingan berat aqueous formaldehid dan sulfolana adalah 1 : 1 (Sumber: US
9,604,956 B2 / 2017)
= 1 x 5.968,9401 kg
= 5.968,9401 kg
Kemurnian Sulfolana 99,5%
Sulfolana = 0,995 x 5.968,9401 kg
= 5.939,0954 kg/jam
1 𝑘𝑚𝑜𝑙
= 5.939,0954 kg/jam x 120 kg
= 49,4925 kmol
Impurities pada Sulfolana berupa Air (0,5 %wt):
= 0,005 x 5.968,9401 kg
= 29,8447 kg
1 𝑘𝑚𝑜𝑙
= 29,8447 kg x 18 kg
= 1,6580 kmol
3. Kebutuhan Asam Sulfat
= 8% x berat aqueous Formaldehid
= 8% x 5.968,9401 kg
= 477,5152 kg
Kemurnian Asam Sulfat 98%
Asam Sulfat = 0,98 x 477,5152 kg
= 467,9649 kg
1 𝑘𝑚𝑜𝑙
= 467,9649 kg x
98 kg
= 4,7752 kmol
Impurities = 0,02 x 477,5152 kg
= 9,5503 kg
1 𝑘𝑚𝑜𝑙
= 9,5503 kg x 98 kg
= 0,5306 kmol
2. Hal-hal yang mempengaruhi massa
Kondisi operasi alat, sifat kimia dan sifat fisika senyawa.
3. a) Fungsi Vaporizer, b) prinsip kerja, c) tipe, d) alasan pemilihan e) kenapa suhu dan
tekanannya segitu f) gcara menentukan massa yang menguap g) kenapa bottom dibuang ke
utilitas
a) Fungsi umum : Sebuah alat yang digunakan untuk menguapkan cairan (selain air).
Fungsi khusus : Meningkatkan konsentrasi formaldehid dari 37% menjadi 80% sebagai feed
MT-01
b) Prinsip Kerja umum :
Cairan diumpankan kedalam vaporizer, kemudian dipanaskan dengan suatu media pemanas.
Uap yang dihasilkan digunakan untuk proses selanjutnya.
Prinsip Kerja detail :
Pada suhu tertentu (suhu di VP), molekul dari zat volatile (dalam tempat tertutup), akan
berdistribusi dalam fase cair dan gas. Molekul gas akan menghantam dinding, mencipatakan
tekanan uap dari zat itu. Semakin tinggi suhu yang dihasilkan, semakin tinggi pula
kecenderungan molekul berubah dari liquid ke gas.
c) Tipe : Silinder Vertikal Floating Head
d) Alasan pemilihan :
Silinder Vertikal
Dengan menggunakan silinder vertikal, sirkulasi alami dari cairan yang dipanaskan dapat
dibuat untuk memberikan transfer panas yang baik.
HE tipe floating head
- Paling sederhana dari semua tipe STHE
- Harga relatif murah
- Tube sheeetnya yang dipasang pada shell tidak secara fix (tube bundle dapat dikeluarkan
dari shell), sehingga perawatannya lebih mudah
e) Kondisi operasi didapat dari hasil trial and error (goal seek) untuk mendapatkan konsentrasi
formaldehid yang diinginkan (80%, Air=19%, Metanol= 1%)
f) Untuk menghitung komponen yang menguap digunakan hukum kesetimbangan uap cair dari
buku kesetimbangan Termodinamika.
g) Bottom VP (Air = 92%, Fd= 7%, Metanol =1%),
4. a)Fungsi MP-01, b)Alasan recycle sulfolana, c)cara menghitungnya, d)ketentuan recycle
a) Fungsi : Sebagai titik pertemuan dari T-02 dengan recycle sulfolana dari MP-04
b) Recycle digunakan untuk memanfaatkan bahan yang masih bisa dimanfaatkan dengan tujuan
untuk mengurangi biaya kebutuhan bahan baku serta mengurangi limbah
c) Cara menghitung recycle adalah melakukan perhitungan tanpa recycle terlebih dahulu,
kemudian kurangi jumlah bahan baku yang dibutuhkan dengan jumlah bahan baku yang akan
di recycle
d)
5. a) Fungsi MT-01 b) tipe, c) alasan pemilihan, d)tujuan pengadukan, e) alasan suhu dan
tekanan yang digunakan, f) alasan sparger dipasang, g) kelarutan formaldehid didalam
sulfolana, h) mekanisme proses pencampuran gas-liquid,
a) Fungsi : Suatu vessel yang digunakan untuk mencampurkan formaldehid dan sulfolana
b) Tipe : Silinder vertikal dengan ellipsoidal
c) Alasan Pemilihan :
Proses ini membutuhkan proses pencampuran antara formaldehid dan sulfolana
berdasarkan paten US 9,604,956 B2 tahun 2017 sebagai paten utama yang kami gunakan.
Menggunakan luas tempat yang lebih kecil dibanding tipe horizontal
Ukuran penyimpanan lebih besar
Menggunakan head ellipsoidal untuk menjaga tekanan agar stabil 1 atm
Nilai ekonomis tangki jenis ini lebih murah dibanding jenis lainnya
d) Tujuan pengadukan : Mendispersikan gas dalam bentuk gelembung gas halus
e) Suhu yang digunakan merujuk pada paten US 9,604,956 B2 tahun 2017 sebagai paten
utama yang kami gunakan, dan menggunakan tekanan atmosferik untuk proses
pencampuran.
f) Sparger digunakan untuk tempat masuknya gas formaldehid
g)
h)
6. a) Fungsi CSTR, b) prinsip kerja, c) tipe, d) alasan pemilihan, e) fase yang masuk ke
reaktor, f) alasan pengadukan, g) jenis reaksi yang terjadi yang terjadi h) alasan
menggunakan jenis pengaduk tersebut, i) mekanisme reaksi, j) alasan mengunakan kondisi
operasi tersebut, k) cara ngontrol temperatur, l) konversi bahan baku jadi produk, m)
konsentrasi komponen keluaran reakktor bottom dan top, n) kemurnian produk akhir, o)
alasan menggunakan metode energi gibss untuk reaksi samping, p) cara lain menghitung
reaksi samping selain energi bebas gibss, q) cara menghitung reaksi utama dan samping,
a) Fungsi : Tempat terjadinya reaksi trimerisasi formaldehid
b) Prinsip Kerja :
Umpan dimasukan kedalam reaktor, kemudian akan dilakukan pengadukan dan menghasilkan
produk.
c) Tipe : Continous Stirred Tank Reactor (CSTR)
d) Alasan Pemilihan :
CSTR biasanya digunakan untuk reaksi-reaksi dalam fasa cair` tanpa katalis maupun
dengan katalis. Proses trimerisasi formaldehid dalam sistem cair (proses dengan katalis
homogen), mengarah pada konversi yang lebih tinggi dan konsumsi energi yang lebih
sedikit.
Pertimbangan lainnya apabila menggunakan proses trimeriasi dalam fasa gas,dimana
menggunakan proses dengan katalis heterogen (US paten No 5,508,448) dengan cara
mengontakan gas formaldehid dengan katalis pada (menggunakan fix bed reactor)
mengarah pada konversi yang rendah. Reaksi trimerisasi dalam fasa gas juga memerlukan
peralatan yang mahal, seperti bejana tahan tekanan, dan reaksi juga suli dikendalikan (US
paten 9,604,956 B2)
Selain itu, alasan penggunaan proses dengan katalis homogen dalam sistem cair sehingga
menggunakan reaktor CSTR adalah merujuk pada US paten 9,604,956 B2 sebagai paten
utama yang kami gunakan.
e) Fase yang masuk ke reaktor : cair
f) Pengaduk dirancang dengan tujuan (supaya campuran teraduk sempurna) dan diharapkan reaksi
berjalan secara optimal.
g) Reaksi yang digunakan adalah trimerisasi formaldehid dengan reaksi yang terjadi adalah
eksotermis.
h) Alasan memilih Disk Flat Blade Turbine :
Dapat digunakan untuk aliran aksial dan radial , dapat digunakan dalam beberapa tingkat
kekentalan, tidak mudah mengalami kerusakan dan tidak membutuhkan perawatan yang
khusus didalam pengoperasiaanya, dikarenakan bentuknya sederhana, dapat beroperasi
dengan kecepatan tinggi yaitu hingga 1700 rpm (0,7641 rps = 45,846 rpm), dapat
digunakan pada suspensi padatan dan cairan, harga disk flat blade turbine sedang, efisiensi
tinggi.
i)
j) Range tekanan untuk reaksi trimerisasi formaldehid adalah 0,1 sampai 10 bar (US paten 9,994,
544 B2) dan tekanan yang digunakan adalah 2,5 bar ( 2,52 atm), sedangkan range temperature
adalah 50-150C dan temperature yang digunakan adalah 100 C (Berdasarkan paten US
9,604,956 B2 sebagai paten utama yang digunakan).
k) Jika ekso, diperlukan jaket pendingin dan menggunakan air pendingin untuk menjaga suhu.
Jika endo, diperlukan coil pemanas. dan menggunakan steam untuk menjaga suhu.
l) Konversi formaldehid menjadi trioxane adalah 70% (Berdasarkan paten US 9,604,956 B2)
m) Konsentrasi bottom dan top reactor.
Senyawa Top (%) Bottom (%)
Formaldehid 55,48 2,10
Metanol 2,77 1,01
Air 7,43 9,41
Sulfolana 0,06 51,08
Trioxane 4,12 28,48
Asam Format 0,05 0,07
Metil Format 23,15 3,83
Karbondioksida 6,94 0,01
Asam Sulfat 0,00 4,02
n) Kemurnian produk akhir :
- Trioxane : 99%, Air = 0,92%, Formaldehid=0,08%
o)
p)
7. a) Fungsi FD-01, b) prinsip kerja, c) tipe, d) alasan pemilihan, e) kenapa suhu naik dan
tekanan turun, f) fase input dan output, g) Opsi lain jika tidak menggunakan alat ini, h) apa
bisa memisahkan 2 senyawa ke bottom dan selebihnya ke top i) alasan aspek teknis yang
melatarbelakangi penggunaan FD (padahal mirip KD), (CARI LITERATUR MIN. 3 TEXT
BOOK YANG MENDUKUNG MENGGUNAKAN ALAT INI)
a) Vessel yang digunakan untuk menguapkan seluruh atau sebagian dari cairan yang bertekanan
tinggi dengan menempatkannya pada vessel bertekanan rendah.
b) Prinsip Kerja :
Liquid pada umpan ketika masuk kedalam FD akan mengalami penurunan tekanan (flash),
sesuai kesetimbangan uap-cairnya.
Gas yang terlarut pada umpan liquid akan terlepas pada saat umpan mengalami penurunan
mengalami tekanan didalam flash drum.
Proses ekapansi juga terjadi disitu,dimana pada tekanan yang lebih rendah, ada beberapa
komponen akan berubah fasa menjadi gas, sedangkan lainnya tetap berupa fasa cair.
c) Tipe : Silinder Horizontal dengan tutup ellipsoidal.
d) Alasan pemilihan :
Silinder Horizontal
Silinder horinzontal biasanya digunakan untuk jumlah liquid yang besar dan jumlah vapor
lebih sedikit
Head Elipsoidal
Untuk menjaga tekanan agar stabil sesuai kondisi operasi
e) Tekanan pada flashdrum turun sesuai prinsip kerja dari flash drum adalah penurunan tekanan,
sedanagkan suhu meningkat didapat dari trial and error sesuai dengan kesetimbangan uap
cairnya.
f) Fase input : liquid, fase top =gas, fase bottom= cair
g) Bisa menggunakan kolom distilasi namun mahal.
h) Bisa, massa yang teruap dan massa yang ke bottom bisa dicari menggunakan hukum
kesetimbangan uap cair.
i)
8. a) Fungsi CD-01, 02,03 b) prinsip kerja, c) tipe, d) alasan pemilihan, e)alasan refluks sedikit
f)apakah semua terkondensasi dan mengapa,
a) Fungsi : Mengkondensasi vapour
b) Prinsip kerja :
2 jenis fluida yang mempunyai temperature berbeda. Fluida yang satu dialirkan didalam pipa,
sedangkan fluida yang lain mengalir dalam ruang annulus antara pipa luar dan pipa dalam
sehingga terjadi pertukaran kalor, dimana fluida panas melepaskan kalor dan fluida dingin
menyerap kalor.
c) Tipe : Shell and Tube Heat Exchanger
d) Alasan Pemilihan :
Thermal performance lebih tinggi dari tipe HE lainnya., Tekanan lebih tinggi dari HE Plat
and Frame, Efisiensi tinggi Memerlukan tempat yang minim dan mudah dirawat, Mudah
beradaptasi hampir semua tipe liquid
e)
f)
9. a) Fungsi KD-01, b) prinsip kerja, c) tipe, d) alasan pemilihan, e) cara menentukan kondisi
operasi, f) ada berapa stage, g) alasan tekanan dan suhu pada top dan bottom h) alasan
mengapa tidak menggunakan FD saja (fungsinya kan mirip dan lebih murah)
a) Fungsi umum :
Memisahkan larutan kedalam beberapa komponen berdasarkan perbedaan titik didih
Fungsi khusus :
Memisahkan sulfolana dan asam sulfat yang tersisa dari campuran produk
b) Prinsip kerja :
Zat cair mengalir ke down comer menuju plate dibawahnya. Uap mengalir melalui lubang-
lubang pada plat yang mengisi sebagian ruang yang terdapat antara kedua down comer.
Aliran uap memerlukan adanya perbedaan tekanan agar dapat melewati lobang-lobang
pada plat dan zat cair di atas plat. Tekanan yang diperlukan itu diadakan pada reboiler yang
membangkitkan uap pada tekanan yang cukup tinggi untuk mengatasi penurunan tekanan
di dalam kolom dan kondenser. Penurunan tekanan melintasi plat merupakan jumlah
penurunan tekanan akibat gesekan pada lobang dan karena zat cair yang terperangkap di
atas plat.
c) Tipe : Sieve Tray Tower
d) Alasan Pemilihan :
Bila ditinjau dari sifat fisik, yaitu titik didih dari senyawa yang akan dipisahkan (sulfolana
ke bottom), memiliki range titik didih yang cukup jauh dengan komponen senyawa yang
menuju ke top (formaldehid, metil format, methanol, air, dan trioxane).
Jika ditinjau dari sifat kimia, tipe kolom distilasi yang digunakan adalah sieve tray, dengan
pertimbangan formaldehid, asam format, asam sulfat, dan methanol bersifat korosif.
Aplikasi utama sieve tray, yaitu untuk sebagian besar kolom yang berpotensi korosif, dan
memiliki kapasitas, serta efisiensi tinggi, entraiment dan pressure drop sedang, fouling
tendency rendah, biaya dan perawatan murah.
Penggunaan kolom distilasi merujuk pada paten US/2017 9,604,956 B2 sebagai patent
utama yang kami gunakan.
e) Tekanan yang digunakan pada kolom distilasi merujuk pada paten US/2017 9,604,956 B2
sebagai patent utama yang kami gunakan, sedangkan temperature yang digunakan adalah hasil
trial and error.
f) Ada 19 stage
g) Dibottom lebih panas karena ada reboiler
h) Pemisahanya lebih murni
10. Fungsi ACC, b) tipe, c) alasan pemilihan, d) kenapa bisa terpisah antara refluks dan distilat,
a) Fungsi :
Vessel yang digunakan untuk menampung sementara keluaran CD
Penyedia aliran refluks (Refluks Drum)
Mencegah terjadinya kerusakan peralatan setelah acc (downstream equipment) yang
diakibatkan oleh fluktasi aliran kolom
b) Tipe : Silinder Horizontal dengan tutup ellipsoidal
c) Alasan pemilian :
Silinder Horizontal
Silinder horinzontal biasanya digunakan untuk jumlah liquid yang besar dan jumlah vapor
lebih sedikit
Head Elipsoidal
Untuk menjaga tekanan agar stabil sesuai kondisi operasi
d) Karena ada keluaran bottom (refluks) dan keluaran dinding (distilat)
11. a) Fungsi Reboiler, b) tipe , c) prinsip kerja, d) alasan pemilihan ,e) kenapa suhu dan
tekanannya segitu, f) fungsi vapour RB yang dikembalikan
a) Fungsi : digunakan untuk menghasilkan uap yang di umpankan ke tray bawah kolom distilasi.
b) Prinsip kerja :
STHE ini bekerja dengan mentrasnfer panas antara dua atau lebih cairan
2 jenis fluida yang mempunyai temperature berbeda. Fluida yang satu dialirkan didalam
pipa, sedangkan fluida yang lain mengalir dalam ruang annulus antara pipa luar dan pipa
dalam sehingga terjadi pertukaran kalor, dimana fluida panas melepaskan kalor dan fluida
dingin menyerap kalor.
c) Tipe : Shell and tube Heat Exchanger
d) Alasan pemilihan :
Thermal performance lebih tinggi dari tipe HE lainnya., Tekanan lebih tinggi dari HE Plat
and Frame, Efisiensi tinggi, Memerlukan tempat yang minim dan mudah dirawat, Mudah
beradaptasi hampir semua tipe liquid.
e) Suhu dan tekanan reboiler = suhu dan tekanan pada bottom kolom distilasi
f) Vopur RB yang dikembalikan untuk diumpankan kembali ke tray bawah kolom distilasi.
12. a) Fungsi Dekanter, b) Prinsip kerja , c) tipe, d) alasan pemilihan e) kenapa suhu dan
tekanannya segitu, f) alasan anda yakin konsenstrasinya setinggi itu output (CARI
LITERATUR MIN. 3 TEXT BOOK YANG MENDUKUNG MENGGUNAKAN ALAT INI.
a) Fungsi : Pemisahan berdasarkan beda densitas dan kelarutan
b) Prinsip Kerja :
Feed yang diumpankan ke decanter diputar dengan kecepatan tertentu (tergantung bahan
yang akan dipisahkan). Dengan putaran tersebut, akan mencipatkan gaya sentrifugal pada
cairan tersebut. Semakin besar massa zat, maka semakin besar pula gaya sentrifugal yang
dibutuhkan.
Zat yang berat jenisnya lebih besar akan akan terdesak kearah dinding decanter, dimana
terdapat outlet yang mengeluarkan zat tersebut. Zat yang berat jenisnya lebih kecil akan
tertahan di bagian poros yang dibagian tersebut juga dibuat outlet untuk mengeluarkan zat
dengan massa yang lebih ringan.
c) Tipe : Vertikal Silinder Drum
d) Alasan :
e) Alasan menggunakan suhu dan temperatur tersebut adalah untuk penyesuaian kondisi operasi
dengan alat selanjutnya
13. a) Fungsi CR, b) Prinsip kerja , c) tipe, d) alasan pemilihan e) kenapa suhu dan tekanannya
segitu , f) alasan pengadukan, g) jenis pengadukan yang digunakan, h) kenapa harus pakai
air pendingin, i) jumlah trioxane yang terbentuk menjadi kristal
a) Fungsi : mengkristalkan trioxane
b) Prinsip Kerja :
Umpan berupa cairan dimasukan ke crystallizer dengan suhu yang lebih tinggi, kemudian
senyaawa yang akan dikristal akan mengkristal karena adanya penurunan suhu hingga titik beku
senyawa tersebut.
c) Tipe : Continous Stirred Tank Cooling Crystalizer
d) Alasan pemilihan :
Menyesuaikan karakteristik yang ada dipasaran (yang dijual dalam bentuk kristal) dengan
kemurnian 99%
Penggunaan crystalizer ini merujuk pada paten US.2005/ 0176973 A1 (Method for
Producing Pure Trioxane). Pada patent juga dilengkapi jenis crystalizer dan range kondisi
operasinya.
e) Berdasarkan paten US.2005/ 0176973 A1, range temperature yang digunakan adalah -10
hingga + 65 C dan lebih disukai 0 C hingga 40C. Pada proses ini menggunakan suhu 30C karena
menyesuaikan suhu penyimpanan untuk mengurangi konsumsi energi.
Range tekanan yang dapat digunakan adalah 0,3 bar sampai 2.5 bar, namun lebih
menguntungkan bila menggunakan tekanan atmosferik (1 atm), sehingga pada proses ini
menggunakan tekanan 1 atm.
f) Pemasangan pengaduk pada crystalizer menghasilkan kristal yang lebih kecil dan seragam serta
dapat mengurangi waktu kristalisasi
g) Six flate blade turbine
h) Supaya terjadi penurunan suhu hingga mencapai titik beku trioxane
i) Trioxane = 99%, Air=0,92%, Formaldehid= 0,08%
14. ) Fungsi RDF, b) Prinsip kerja , c) tipe, d) alasan pemilihan e) kenapa suhu dan tekanannya
segitu , f) cara menentukan jumlah air pencuci, g) kenapa harus dicuci, h)cara menentukan
jumlah produk akhir trioxane menuju silo dan bottom
a) Fungsi : Memisahkan kristal trioxane dari mother liquor
b) Prinsip Kerja :
Selama perputaran drum, tekanan vakum menarik liquid melalui medium filter (cloth)
dipermukaan drum yang menahan padatan. Tekanan vakum mendorong gas/udara melalui cake
dan gas tersebut akan mendorong liquid masuk ke dalam.
c) Tipe : Rotary drum filter
d) Alasan pemilihan :
Dalam sekali putaran, RDF melakukan tahap pencucian, pengeringan, dan pengumpulan cake
Sehingga penggunaan tenaga kerja lebih hemat
e) Menyesuaikan kondisi operasi pada silo tank dan juga pada alat sebelumnya suhu dan
tekanannya sudah segitu sehingga bisa lebih hemat energy.
f) Jumlah air pencuci yang digunakan merujuk pada paten US.2005/ 0176973 A1 (Method for
Producing Pure Trioxane), yaitu 1: 1 terhadap jumlah kristal.
g) Untuk meningkatkan kemurnian trioxane
h) Menetukan produk trioxane menuju silo dan paten merujuk pada penggunaan paten US.2005/
0176973 A1.
15. a) Fungsi, b) prinsip kerja , c) tipe dan, d) alasan pemilihan PC-01 jenis ini, kenapa suhu dan
tekanannya segitu ,cara menentukan jumlah air pendingin.
a) Fungsi : mengkondensasi sebagian senyawa
b) Prinsip kerja : 2 jenis fluida yang mempunyai temperature berbeda, fluida yang satu dialirkan
didalam pipa, sedangkan fluida yang lain mengalir dalam ruang annulus antara pipa luar dan
pipa dalam sehingga terjadi pertukaran kalor, dimana fluida panas melepaskan kalor dan fluida
dingin menyerap kalor.
c) Tipe : Double Pipe HE
d) Alasan pemilihan :
Resiko tercampurnya fluida sangat kecil, Mudah dibersihkan pada bagian fitting, Fleksibel
dalam pengaturan pipa, dan Pressure drop dan LMTD bisa di atur.
e) Kondisi operasi didapat dari hasil trial and error.
16. a) Fungsi, b) prinsip kerja, c) tipe, d) alasan pemilihan KOD-01, e) kenapa suhu dan tekanannya
segitu, f)alasan sebelum KOD harus menggunakan PC, g) alasan Impurities top reaktor ke KOD
(tidak langsung ke mp-06 saja) (CARI LITERATUR MIN. 3 TEXT BOOK YANG
MENDUKUNG MENGGUNAKAN ALAT INI)
a) Fungsi : Memisahkan campuran uap dan cairan
b) Prinsip Kerja : Dengan gaya gravitasi yang mengakibatkan cairan jatuh kebawah, sedangkan
uap bergerak ke atas (pada laju minumun cairan dalam uap)
c) Tipe : Silinder Horizontal dengan tutup ellipsoidal
d) Alasan pemilihan :
Laju turunnya cairan lebih rendah, sehingga meningkatkan de gassing
Head yang diperlukan lebih kecil
e) Karena pada suhu dan tekanan segitu uap terpisah dari cairan.
f) Karena KOD hanya sebagai drum pemisah saja, sehingga memerlukan PC untuk
mengkondensasi sebagian cairan yang diinginkan.
g) Untuk memisahkan gas formaldehid dan CO2
17. Mengapa perlu dilakukan perhitungan Neraca Massa Neraca Panas
Karena Perhitungan NM digunakan untuk mengetahui kebutuhan bahan baku yang
diperlukan dan produk yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan, serta untuk
mengetahui spesifikasi peralatan
Karena Perhitungan NP digunakan untuk mengetahui kebutuhan energi, menetukan entalpi
reaksi, mengetahui jumlah air pendingin dan steam yang dibutuhkan.
18. Basis NM per jam, kalau pertahun kenapa?
Terlalau butuh banyak lahan yg digunakan untuk menampung bahan baku jika basis pertahun.
19. Fungsi mengetahui berat molekul bahan baku
Agar dapat dikonversi ke mol (dikonversi ke mol karena ingin mengetahui perhitungan ketika
adanya reaksi seperti direaktor).
NERACA PANAS
1. Jumlah steam dan air pendingin yang dibutukan pada setiap alat
A) Jumlah Steam (Kg/jam)
H-01 = 83,4373
H-02 = 308,0770
H-03 = 36,5241
H-04 = 281,6286
VP-01 = 19.200,0641
FD-01 = 490, 7467
FD-02 = 615,7819
RB-01 = 3.079,9052
Total kebutuhan = 24.096,1648 kg/jam,
Setelah dijumlahkan dg faktor keamanan 10% = 26.505,7813 kg/jam
B) Jumlah Air Pendingin (Kg/jam)
Reaktor-01 = 39.560,7046
CD-01 = 35.033,0963
CD-02 = 29.752, 6589
C-01 = 5.009, 4312
C-02 = 4.190, 2189
C-03 = 635, 5248
C-04 = 4.330, 1593
C-05 = 498, 2766
C-06 = 590, 9518
C-07 = 4.459, 1483
C-08 = 5.294, 5914
C-09 = 5.049, 4908
CR-01 = 3.063,2303
PC-01 = 493,9188
Total kebutuhan = 140.316, 1739
Setelah dijumlahkan dg faktor keamanan 10% = 141.439,1242
2. Steam dan air pendingin darimana
Steam berasal dari Boiler dan air pendingin dari diolah di CT
3. Air laut nya 26C, bagaimana bisa menentukan suhunya tetap 26C
Awalnya memang diambil dari laut, namun kemudian di sirkulasi di CT sehinga suhunya 26 C
4. Bagaimana prosedur perhitungan NP ?
a. Menyelesaikan massa, karena di panas ada sensible dan laten
b. Panas sensible : terjadi perubahan suhu tanpa terjadi perubahan fasa
c. Laten : terjadi perubahan fasa tanpa terjadi perubahan suhu
d. Cp : heat capacity (Pressure constant) dibuku Yaws, perry, Coulson (ada yg pendekatan karena
ada senyawa campuran). karena dalam proses yg continuous diasumsikan tekanannya konstan,
sedangkan volume tidak dapat diprediksi (bisa saja ada yg terakumulasi didalam HE)
e. Untuk steam harus tau panas laten (steam table diketahui entalpi air dalam fase liquid dan
vapour, untuk mendapatkan panas laten maka Hv-HL)
f. Untuk cooling water harus tau panas sensible
g. Sehingga diketahui Q (Beban panas)
BAB 5
1. Apa itu Utilitas
Jawab:
Utilitas bu tri:Unit penunjang dalam suatu pabrik, karena berkaitan langsung dgn operasi pabrik
Utilitas PakBudi :merupakan bagian dari unit pabrik yang berhubungan langsung dgn proses produksi.
2. Bagian utilitas :
Jawab: Air, Bahan bakar, Listrik, dan Steam
3. Keuntugan digunakan saturated steam dibandingkan superheated steam
Jawab:
Panas/energi saturated lebih besar karena adanya panas laten, sedangkan superheated panas
sensibel yang bergantung pada ΔT, maka daya pemanasnya sangat kecil.
Pada saturated jika ingin merubah tekanan maka temperatur berubah tertentu. Pada superheated
temperatur tidak bergantung tekanan, sehingga untuk tekanan tertentu temperatur dapat
bermacam-macam.
4. Total kebutuhan steam
Jawab:
Peralatan Kebutuhan (kg/jam) Faktor keamanan suplai steam = 10%
Heater-01 883,4373 Total kebutuhan steam
Heater-02 308,0770 = (100+10)% x 24.096,1648 kg/jam
Heater-03 36,5241 = 26.505,7813 kg/jam
Heater-04 281,6286
Vaporizer-01 19.200,0641
Flash Drum-01 490,7567
Flash Drum-02 615,7819
Reboiler-01 3.079,9052
Total 24.096,1648
5. Total kebutuhan seluruh air
Jawab:
1. Kebutuhan air Air proses
Mixing Point-04 = 27,6600 kg/jam
Mixing Point-05 = 8,8500 kg/jam
Rotary Drum Filter = 3.184,2124 kg/jam
Jumlah kebutuhan air proses = 3.220,7224 kg/jam
Safety Factor air proses = 10% x 3.220,7224 kg/jam = 322,0722 kg/jam
Jadi, total kebutuhan air proses = kebutuhan air proses + safety factor
= (3.220,7224 + 322,0722) kg/jam
= 3.542,7947 kg/jam
2. Kebutuhan air pendingin
Peralatan Kebutuhan (kg/jam) Peralatan Kebutuhan (kg/jam)
Cooler-01 5.009,4312 Cooler-09 5.049,4908
Cooler-02 4.190,2189 CD-01 35.033,0963
Cooler-03 635,5248 CD-02 29.752,6589
Cooler-04 4.330,1593 CD-03 2.354,7718
Cooler-05 498,2766 Reaktor-01 39.560,7046
Cooler-06 590,9518 CR-01 3.063,2303
Cooler-07 4.459,1483 PC-02 493,9188
Cooler-08 5.294,5914
Total 140.316,1739
Evaporation Loss Kehilangan air akibat penguapan dari sistem cooling tower mengakibatkan
meningkatnya jumlah padatan terlarut ataupun tersuspensi didalam sistem air sirkulasi
dibandingkan dengan air make up. Kosentrasi yg berlebih dari pengotor ini memungkinkan
terjadinya pembentukan korosi dan kerak, dan peyumbatan pda sistem. Oleh karena itu kosentrasi
dari pengotor harus dikontrol dengan menghilangkan air dlm sistem dan menganti dgn air make up.
We = 0,00085 × Wc × (T1-T2) (Pers. 12-10 Perry., 1997)
Keterangan : We = Evaporation loss Wc = Jumlah sirkulasi air pendingin
T1 = Suhu air pendingin masuk cooling tower (⁰F)
T2 = Suhu air pendingin keluar cooling tower (⁰F)
We = 0,00085 × Wc x (T1-T2)
= 0,00085 × 140.316,1739 kg/jam × (140-78,8)⁰F = 7.299,2474 kg/jam
Drift loss
Drift loss disebabkan karena sebagian kecil air pendingin yang masuk terbawa aliran udara
keluar cooling tower. Suplai air yang hilang akibat drift loss berkisar antara 0,1-0,2%.
Wd = 0,2% × Wc Ket : Wd = Drift loss, Wc = Jumlah sirkulasi air pendingin
Wd = 0,2% × Wc = 0,2% × 140.316,1739 kg/jam = 280,6323 kg/jam
Blow down
Blow down merupakan air pendingin yang dibuang, dimana bertujuan untuk menjaga konsentrasi
padatan terlarut dalam air pendingin akibat dari evaporation loss. Jumlah blow down dihitung
berdasarkan siklus konsentrasi yang dijaga agar tidak terjadi scaling pada peralatan maupun pipa. Siklus
konsentrasi merupakan perbandingan kandungan padatan dalam air pendingin yang disirkulasi dengan
kandungan padatan pada air tambahan. Siklus konsentrasi biasa dilakukan antara 3-5.
W
Wb = cycle e− 1 (Pers. 12-12 Perry., 1997)
Ket: Wb = Blow down, Wd = Drift loss, We = Evaporation loss
7.299,2474 kg/jam
Wb = = 3.649,6237 kg/jam
3−1
Make up air pendingin = We + Wd + Wb = 11.229,5034 kg/jam
Faktor keamanan = 10% × 11.229,5034 kg/jam = 1.122,9503 kg/jam
Jadi, kebutuhan air pendingin = (140.316,1739 + 1.122,9503) kg/jam = 141.439,1242 kg/jam
3. Kebutuhan Air Umpan Boiler
Air umpan boiler yang disuplai oleh unit pengadaan air akan diubah menjadi steam pada unit
pengadaan steam. Steam yang dihasilkan akan digunakan sebagai pemanas pada berbagai alat. Syarat
air umpan boiler yang diproduksi oleh unit pengadaan air haruslah bebas dari mineral. Mineral harus
dihilangkan supaya dalam boiler tidak menghasilkan kerak yang dapat menghambat kinerja boiler.
Suplai air umpan boiler sama dengan jumlah steam yang diproduksi. Make up air umpan boiler dipilih
5% dari total air umpan boiler yang disuplai.
Suplai air umpan boiler = 26.505,7813 kg/jam
Faktor keamanan = 5%
Total make up air umpan boiler (BFW) = 5% x 26.505,7813 kg/jam = 1.325,2891 kg/jam
Suplai air umpan boiller = Make up BFW + Total kebutuhan steam
= 27.831,0704 kg/jam
4. Kebutuhan Air Domestik
Air domestik merupakan air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga,
perkantoran, laboratorium, dan fasilitas umum. Syarat air domestik antara lain tidak berwarna, tidak
berasa, tidak berbau, tidak mengandung logam berat ataupun zat beracun, dan tidak mengandung kuman
atau bakteri terkhusus bakteri patogen. Direncanakan terdapat 30 rumah yang dihuni masing-masing 6
orang. Terdapat jumlah karyawan sebanyak 172 orang yang harus dipenuhi kebutuhan airnya. Terdapat
beberapa lokasi yang kebutuhan airnya harus dipenuhi selain perumahan karyawan, antara lain seperti
kantor, laboratorium, dan masjid
Lokasi Kebutuhan Kebutuhan Air (L/jam)
Kantor 72,5000
Laboratorium 4,1667
Mushola 83,3333
Kantin 72,5000
Perumahan 1500,0000
Poliklinik 18,7500
Total 1.751,2500
2. Jenis bahan bakar yang digunakan dan untuk apa dan kebutuhan total bahan bakar
(keperluan boiler dan generator)
Jawab:
Bahan bakar yang digunakan Yaitu Liquified Natural Gas (LNG) yang didapat dari PT PGN
Cilegon Banten yang berada di dekat perencanaan lokasi pabrik didirikan, dan digunakan
Kebutuhan bahan bakar pada Generator untuk membangkitkan tenaga energi listrik serta
Kebutuhan bahan bakar pada Boiler untuk pengadaai steam.
Kebutuhan bahan bakar pada Boiler = 584,0269 kg/jam
Kebutuhan bahan bakar pada Generator = 24,6255 kg/jam
Faktor keamanan = 10%
Total kebutuhan bahan bakar = (100% + 10%) x 608,6524 kg/jam = 669,5176 kg/jam
3. Jenis-jenis bahan bakar (IDO, LNG, dll)
Jawab:
LNG adalah gas metana dengan komposisi 90% (CH4) LNG dilakukan pencairan dengan
pendinginan hinga suhu 150-200 derajat digunakan sebagai bahan bakar boiler, furnace, dan
pembangkit listrik diindutri.
Liquified Petroleum Gas (LPG) dicairkan dengan komponen utama propana dan
butana.digunalan bahan bakar untuk memasak di rumah tangga
CNG compressed natyural gas adalah sama seperti LNG, CNG terdri dari gas etana dan metana
yg diambil dri gas alam. Hanya saja CNG tidak dicairkan seperti LNG sehinga biaya
produksinya lebih murah, akan tetapi membutuhkan tangki penyimpanan yang cukup besar dan
tekanan tinggi, CNG sudah dipakai untuk busway dan bajaj di jakarta.
Selain itu terdapat Contoh bahan bakar lainya seperti produk BBM yaitu Premium (bahan bakar
kendaraan bermotor yang memiliki bilangan oktan 88), Automotive Diesel Oil (ADO) nama
lain solar bahan bakar kendaraan bermotor yang menggunakan mesin diesel, Industrial Diesel
Oil (IDO) bahan bakar mesin diesel yang digunakan di pabrik, Industrial Fuel Oil (IFO) bahan
bakar untuk mesin non-diesel di pabrik, Pertamax Racing bilangan oktan minimal 100 sebagai
bahan bakar kendaraan balap, Aviation Turbine Fuel (Avtur) bahan bakar pesawat.
Contoh produk Non-BBM yaitu Liquified Petroleum Gas (LPG) bahan bakar untuk memasak
di rumah tangga, Special Boiling Point X (SPBx) dan Light Aromat White Spirit (LAWS)
digunakan dalam industri pembuatan ban, farmasi, dan juga kosmetik.
BAB 6
1. Jenis bahan kontruksi dan alasan menggunakan itu
Jawab:
Jenis bahan kontruksi yang kami gunakan yaitu (Stainless Steel 316 dan Stainless Steel 304),
alasanya untuk (Stainless Steel 316) ialah mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap korosi atau anti
karat, (Stainless Steel 316) yang kami gunakan pada alat reaktor, kolom destilasi, vaporizer, flash
drum,decanter, condensor,kompressor, dan cooler sedangkan alsan kami menggunakan (Stainless Steel
304) juga tahan terhadap korisi namun pada alat mixing tank heater kod, alat alat yang yang mana feed
nya tidak ada asam sulfat atau feed asam sulfatnya sedikit, kita ketahui bahwa asam sufat mempunyai
sifat korosi yang sangat tinggi.
2. Nilai Ud, Uc, Rd, Ho, Hio, dan Hi (HE, COOLER, HEATER, PC,CD,REBOILER, VP)
Jawab:
Ud adalah Koefisien perpindahan panas overaall design, yaitu koefisien yang ditentukan untuk
mengantisipasi adanya pengurangan transfer panas karena sejumlah pengotor yang akan
menempel pada pada permukaan perpindahan panas.
Uc adalah koefisien perpindahan panas overall suatu alatanpa adanya pengaruh faktor pengotor.
Rd adalah tahanan yang diperlukan agar masih bisa mengatasi deposit pipa sehinga transfer
panas tetap tercukupi dan suhu keluar HE tetap seperti yang diharapkan.
Hi adalah koefisien perpindahan panas konveksi untuk cairan didalam pipa.
Ho adalah koefisien perpindahan panas konveksi untuk cairan diluar pipa.
Hio adalah koefisien perpindahan panas konveksi pada cairan bagian dalam berdasarkan luas
perpindahan panas bagian luar.
3. Penyebab terjadinya fouling :
Jawab:
Adanya pengotor berat yaitu kerak keras yang berasal dari hasil korosi ataucoke keras.
Adanya pengotor berpori yaitu kerak lunak yang berasal dari dekomposisi kerak keras.
4. Akibat terjadinya fouling
Jawab:
mengakibatkan kenaikan tahanan heat transfer, sehingga meningkatkan biaya, baik investasi,
operasi maupun perawatan.
ukuran Heat Exchanger menjadi lebih besar, kehilangan energi meningkat, waktu shutdown lebih
panjang dan biaya perawatan meningkat.
Variabel operasi yang berpengaruh terhadap fouling :
a. Kecepatan Linier Fluida (Velocity) Semakin tinggi kecepatan linier fluida, semakin rendah
kemungkinan terjadinya fouling. Sebagai batasan rancangan dapat digunakan nilai berikut:
1). Kecepatan fluida proses di dalam tube adalah 3-6 ft/s
2). Kecepatan fluida pendingin di dalam tube adalah 5-8 ft/s
3). Kecepatan fluida tube maksimum untuk menghambat terjadinya fouling adalah 10-15 ft/s
4). Kecepatan fluida shell adalah 1-3 ft/s.
b. Temperature permukaan dan temperature fluida : kecepatan terbentuknya fouling akan meningkat
dengan meningkatnya temperatur.
c. Pressure drop : untuk mengetahui sejauh mana fluida dapat memepertahankan tekanan yang
dimilikinya selama fluida mengalir.
Disebabkan oleh 2 hal : Friksi aliran dengan dinding dan pembelokan aliran
Jika ΔP terlalu besar: (tegolong pertayaan pengruh pressure drop)
1. Disebabkan jarak antar buffle yang terlalu dekat
2. Aliran menjadi lambat
3. Perlu tenaga pompa yang besar
Jika ΔP terlalu rendah : Perpindahan panas tidak sempurna
5. Sebutkan 3 tipe pembersihan HE
Jawab:
Chemical/ Physical Cleaning : metode pembersihan dengan mensirkulasikan agent melalui
peralatan biasanya menggunakan HCl 5-10%.
Mechanical Cleaning
Drilling atau Turbining : Pembersihan dilakukan dengan mendrill deposit yang menempel pada
dindingtube.
Hydrojeting : Pembersihan dilakukan dengan cara menginjeksikan air ke dalam tube pada
tekanan yang tinggi, untuk jenis deposit yang lunak.
Gabungan dari keduanya
6. Alasan nilai Uc harus lebih daripada Ud
Jawab:
nilai Uc harus lebih besar dari pada Ud (Uc>Ud), karena jika nilai Ud lebih besar dari pada
nilai Uc maka terjadi pengotor begitu banyak dan kemungkinan terjadi korosi yang begitu besar.
7. Cara menentukan jenis HE pada (HE, COOLER, HEATER, PC,CD,REBOILER,VP)
Jawab:
Jika Area perpindahan panas, ft2 (A) lebih besar dari 200 ft2 maka digunakan STHE, Apabila
kurang dari 200 ft2 maka digunakan double pipe heat exchanger.
8. Penentuan letak fluida panas dan dingin pada shell and tube (annulus dan inner)
Jawab:
Fluida bertekanan tinggi dialirkan di dalam tube karena tube standar cukup kuat menahan
tekanan yang tinggi.
Fluida berpotensi fouling dialirkan di dalam tube agar pembersihan lebih mudah dilakukan.
Fluida korosif dialirkan di dalam tube karena pengaliran di dalam shell membutuhkan bahan
konstruksi yang mahal yang lebih banyak.
Fluida bertemperature tinggi dan diinginkan untuk memanfaatkan panasnya dialirkan di dalam
tube karena dengan ini kehilangan panas dapat dihindarkan.
Fluida dengan viscositas yang lebih rendah dialirkan di dalam tube karena pengaliran fluida
dengan viscositas tinggi di dalam penampang alir yang kecil membutuhkan energi yang lebih
besar.
Fluida dengan viskositas tinggi ditempatkan di shell karena dapat digunakan baffle untuk
menambah laju perpindahan.
Fluida dengan laju alir rendah dialirkan di dalam tube. Diameter tube yang kecil menyebabkan
kecepatan linier fluida (velocity) masih cukup tinggi, sehingga menghambat fouling dan
mempercepat perpindahan panas.
Fluida yang mempunyai volume besar dilewatkan melalui tube, karena adanya cukup ruangan.
9. Langkah-langkah perancangan shell and tube
Jawab:
1. mencari Q (beban panas) dari neraca panas
2. menentukan Δt Δt LMTD = Δt = Δt LMTD x FT
untuk 1-2 exchanger FT > 0,75. jika FT pada 1-2 Exchanger < 0,75 maka gunakan 2-4
Exchanger.
Untuk 2-4 exchanger FT > 0,9 untuk removable longitudinal baffle. FT 0,85 untuk welded
longitudinal baffle.
FT dihitung karena di dalam tube terjdi perubahan arah aliran.
Sebagai contoh untuk 1-2 exchanger, lewatan merupakan gabungan antara aliran searah dan
lawan arah. Dengan demikian dalam 1-2 exchanger tersebut jika dihitung LMTD untuk
countercurrent maka harus dihitung faktor koreksi FT nya.
3. Assumsikan UD sementara dari Tabel 8 Kern, 1965. Lalu hitung area heat transfer A dengan
persamaan :
A > 200 ft2 gunakan shell & tube
A < 100 ft2 gunakan double pipe
4. Tentukan klasifikasi tube dari Tabel 10 Kern : L = 6, 8, 12, 16, 20 ft, BWG, OD, a”
5. Tentukan jumlah tube Nt
Koreksi UD
Temperatur kalorik
Tc = T2 + Fc(T1-T2)
tc = t1 + Fc(t2-t1)
Temperatur rata-rata fluida yang terlibat dalam pertukaran panas
Dihitung untuk fluida dengan viskositas > 1 cP.
6. menghitung flow area: luas penampang yang tegak lurus arah aliran.
Shell : C’ = PT-OD
B = maksimum = IDshell (pers. 11.3 Kern, 1965, hal 226)
Minimum = IDshell/5 (pers. 11.4 Kern, 1965, hal 226)
as
tube : at
7. menghitung mass velocity (G): Gs dan Gt
8. menghitung bilangan reynold
shell :
De = ..... in (fig. 28, Kern)
Res =
tube :
D = .... in (Tabel 10, Kern)
Ret =
1. menentukan heat transfer factor, jH: shell dari figure 28 Kern dan tube dari figure 24 kern
2. menentukan termal function
3. menentukan hi & ho
film koefisien hi & ho adalah suatu ukuran aliran panas per unit permukaan dan unit perbedaan
temperatur yang mengindikasikan laju perpindahan panas.
4. menentukan hio
5. temperatur dinding tw
6. koefisien hi dan hio terkoreksi pada temperatur dinding tw
7. Uc (koefisien perpindahan panas menyeluruh saat bersih)
8. Rd
Rd yang diperlukan = ….. hr.ft2.oF/btu (Tabel 8. Kern, 1965).
Rdhitung Rddiperlukan (memenuhi)
9. ΔP
shell :
f = ……. (Fig. 29 Kern, 1965)
N+1 = 12.L/B
ΔPs =
tube :
f = …… (figure 26, Kern)
ΔPt =
ΔPr = ΔPtube =
10. Masing-masing spek umum untuk setiap alat print bab 6
11. Cara menentukan dimensi vertikal vessel vaporizer hal.197
Jawab:
Berdasarkan Coulson, (2005), rasio antara panjang atau tinggi terhadap diameter vessel harus
di antara rentang nilai 3–5. Jika rasionya lebih besar dari 5, maka digunakan horizontal drums. Jika
rasionya kurang dari 3, maka tinggi vessel dapat dimodifikasi atau disesuaikan sehingga rasionya
bernilai 3. (tidak meyakinkan)
12. Cara menetukan jenis pengaduk MT berdasarkan viskositas fluida (231) ,jumlah
pengadukan (234), waktu pencampuran (236) dan desain sparger (236)
Jawab:
Tipe pengaduk yang digunakan berdasarkan pada viskositas fluida di dalam tanki. Viskositas
fluida di dalam tanki adalah sebesar 5,3041 cP setara 0,0053 kg m-1 s-1. Menurut Treyball (hal.161) dan
Warren L. McCabe (operasi Teknik Kimia, hal 229) untuk jangkauan viskositas yang cukup luas (100
– 3 x 104 cP) maka jenis pengaduk yang biasanya digunakan adalah jenis disk flat blade turbine.
Digunakan 2 unit impeller, tm= 383,3875 s atau 6,04 menit. Berdasarkan literatur Treybal (hal.153),
digunakan sparger yang berbentuk lingkaran (ring – shaped sparger) dengan konfigurasi : Rasio
diameter sparger terhadap diameter impeller : Ds/Di = 1, Ratio tinggi sparger terhadap diameter
impeller : hs/Di = 0,8.
Perhitungan
Diameter Sparger, Ds = Di = 0,7409 m
Tinggi Sparger, Hs = 0,8 Di = 0,5927 m
Debit per orifice, q = 0,25 do2 Vo,
Dimana :dari Treybal (hal.153), diperoleh diameter orifice yang paling baik berkisar antara 3 – 6,5 mm.
ambil diameter orifice, do = 6,5 mm
= 0,0065 m
1
Nt 2,142
Diameter sparger, Ds = do
0,319
2 ,142
Ds
Jumlah orifice, Nt = 0,319
do
2,142
0,7409 m
= 0,319
0,0065 m
= 8.119,3203 buah = 8.120 buah
1
Luas area total orifice, At = Nt x do2
4
= 8.120 x ¼ x π x (0,0065 m)2
= 0,2693 m2
Massa udara = 4.776,7239 kg/jam
Densitas udara = 10,9206 kg/m3
Volumetric flowrate = massa udara/densitas udara
= 4.776,7239 kg/jam/10,9206 kg/m3
= 437,4049 m3/jam
Kecepatan gelembung gas lepas orifice, Vo :
Vo = volumetrik flowrate/At
= 437,4049 m3/jam/0,2693 m2 = 1.624,1691 m/jam = 0,4512 m/s
Jadi debit per orifice : q = 0,25 do2 Vo
= 0,25 (0,0065 m)2 (1.624,1691 m/jam) = 0,0539 m3/jam
13. Tipe dan alasan pemilihan kompresor, fungsi dan mekanisme kerja, jumlah stage kenapa
1 (240)
Jawab:
Tipe : Centrifugal Compressor
Fungsi : Menaikkan tekanan keluaran dari top FD-02 sebelum menuju ke C-05
14. Print seluruh perhitungan spek reaktor dan KD
15. Tipe dan alasan pemilihan jenis ACC ini dan cara menentukan residence time ACC (Hal.
297)
Jawab:
Tipe : Silinder Horizontal dengan tutup ellipsoidal
Fungsi :
- Vessel yang digunakan untuk menampung sementara keluaran CD
- Penyedia aliran refluks (Refluks Drum)
- Mencegah terjadinya kerusakan peralatan setelah acc (downstream equipment) yang diakibatkan oleh
fluktasi aliran kolom
Alasan pemilihan :
a. Silinder Horizontal
Silinder horinzontal biasanya digunakan untuk jumlah liquid yang besar dan jumlah vapor lebih
sedikit
b. Head Elipsoidal
Untuk menjaga tekanan agar stabil sesuai kondisi operasi
cara menentukan residence time ACC 5 menit = 0,833 jam (cara menentukan kurng tau)
16. Cara menentukan laju alir filtrate pada RDF, luas area untuk nyaring (345)
Jawab:
Cara menentukan laju alir fitrat = laju alir umpan/densitas campuran, dimana laju alir umpan
5.505,0991 kg/jam dibagi dgn densitas campuran 1.220,0690 kg/m2 sehinga laju alir fitrat 4,1392
m3/jam atau 0,0690 m3/menit. Area yang diperlukan untuk menyaring = laju alir umpan? dibagi dengan
laju filtrasi sehinga didaptkan 300 ft2
17. Cara menentukan Residence time pada DC
Jawab:
Mengunakan rumus tr = I/Ud, dimana 1 = dispensi band (m), Ud = Kecepatan pengendapan,
(m/s) = 282,1812 s = 4,7030 menit (memenuhi syarat antara 2 – 5 menit)
18. Alasan, prinsip kerja, kavitasi pompa (penyebab,ciri-ciri,akibat,dan cara mengatasi)
Jawab:
Tipe : Centrifugal Pump
Alasan pemilihan :
Kapasitas besar
Kecepatan putarannya stabil
Dapat dihubungkan langsung dengan motor pengendali
Discharge linenya bisa ditutup sebagian atau bisa ditutup penuh tanpa merusak pompa.
Biaya perawatan lebih murah bila dibandingkan dengan reciprocating pump.
Dapat dibuat dari bahan tahan korosi.
Konstruksinya sederhana dan murah
Kekurangan :untuk memompa zat yang encer ∆P <<
Tambahan Jenis Pompa Lain :
a. Pompa reciprocating
Proses yang memerlukan head tinggi , Kapasitas fluida yang rendah , Liquid yang kental (viscous liquid)
dan slurrie (lumpur) , Liquid yang mudah menguap (high volatile liquid
Prinsip Kerja Pompa Centrifugal Ringkas:
Fluida yg dipompa tekanannya akan naik,
Jika digunakan pompa centrifugal maka perputaran impeler akan menghasilkan gaya centrifugal & melempar
cairan ke dinding pompa ssehingga cairan memiliki tenaga kinetis yang diubah menjadi energi tekan sewaktu
cairan meniggalkan impeler.
Kavitasi: : Kondisi dimana terjadinya bubble (gelembung udara) di dalam pompa akibat kurangnya NPSHa
(terjadi vaporisasi) dan pecah pada saat bersentuhan dengan impeller atau casing.
Ciri-ciri kavitasi :
Suara berisik, Adanya getaran pada pompa, Bunyi dengung keras pada pipa danTekanan buang yang fluktuasi
Penyebab kavitasi
Luasan aliran pada mata impeller pompa biasanya lebih kecil dari daripada luasan aliran pipa hisap pompa
atau luas aliran yang melalui baling baling impeller.
Jumlah aliran pompa yang lebih besar, penurunan tekanan yang lebih besar antara lubang hisap pompa dengan
mata impeller. Jika tekanan yang turun cukup besar, atau temperatur cukup tinggi, tekanan yang turun
mungkin cukup untuk menyebabkan kavitasi
Banyak gelembung udara terbentuk akibat tekanan yang jatuh di ujung impeller di sapu oleh baling baling
impeller melalui aliran fluidanya. Ketika gelembung udara memasuki daerah dimana tekanan lokal lebih
besar dari tekanan uap yang menjauhi baling baling impeller, tiba tiba meletup. Proses pembentukan
gelembung udara dan berikutnya meletup di dalam pompa disebut kavitasi.
Friksi antara permukaan fluida yang akan dipompakan dengan pompa inlet besar (Hfs>>), sehingga dapat
mengurangi NPSHA.
Naiknya temperatur dari pompa liquid (PV>>), peningkatan temperatur disebabkan karena adanya gesekan
fluida, sehingga dengan naiknya temperatur tekanan uap fluida juga akan meningkat. Jika tekanan uap
semakin besar maka kemungkinan terjadinya kavitasi akan semakin besar.
Akibat kavitasi
Kavitasi menurunkan performa pompa, menyebabkan fluktuasi jumlah aliran dan tekanan buang.
Menyebabkan kerusakan komponen pompa bagian dalam. etika pompa mengalami kavitasi, gelembung udara
terbentuk didaera tekanan rendah tepat sebelum putaran baling baling impeller. Gelembung uap kemudian
bergerak pada baling baling impeller, dimana mereka meletup dan menyebabkan kejutan secara fisik, pada
sudut depan baling baling impeller. Kejutan secara fisik mKembuat bintik bintik kecil pada bagian ujung
baling baling impeller. Setiap bintik bintik kecil mempunyai ukuran mikron, tetapi akibat akumalasi dari
jutaan bintik bintik ini dari waktu kewaktu benar benar merusak impeler pompa.
Menyebabkan kelebihan getaran pada pompa, yang mana bisa menyebabkan kerusakan bearing pompa, ring
penahan aus dan seal-seal.
Cara mengatasi kavitasi
Tekanan fluida pada semua titik dalam pompa harus dipertahankan diatas tekanan uap.
NPSH yang tersedia harus lebih besar atau sama dengan NPSH yang dibutuhkan, NPSHa ≥ NPSHr.
NPSH yang tersedia (NPSHa)
Tekanan yang dibutuhkan pada suction pompa yang lebih tinggi daripada tekanan uap cairan yang dipompa
NPSH yang dibutuhkan (NPSHr)
NPSH minimum untuk menghindari kavitasi.
Meningkatkan NPSHA
BAB 7
1. Berapa jumlah satpam di pabrik
Jawab: 12 orang satpam, karean pembagian shift ada 3, dan setiap shift ada 4 satpam yg
bekerja.
2. Kenapa mengunakan struktur Apa itu line and staf dan apa keuntunganya
Jawab: line merupakan sebagian orang yang menjalankan tugas untuk mencapai tujuan
perusahaan, sedangkan staff sebagian orang yang memiliki keahlian pada bidang yang sfesifik.
Keuntungan mengunkan struktur organisasi line and staff adalah
Koordinasi menjadi mudah sehinga dapat mencapai tujuan perusahaan dengan lebih baik.
Setiap kelompok memiliki tugas spesifik masing-masing dengan kelompok ini yang
melaksanakan tugas pokok, serta kelompok staff melaksanaka tugas pendukung.
Pertangung jawab masing-masing kelompok menjadi lebih jelas sehinga pekerjaan menjadi
lebih mudahdisplindan taat.
Kekurngan solidaritas antar anggoa organisasi kurang erat karena tidak saling mengenal satu
sama lain, serign terjadi persaingan kurang sehat karena masing-masing anggota prganisasi
merasa tugasnya paling penting.
Struktur organisasi lainya selain line and staff, ada juga
Struktur organisasi line/garis: (satu pimpinan dan banyak bawahan) bisa digunakan pda
organisasi skala kecil dan sederhana dengan jumlah karyawan yang sedikit dan sling mengenal
satu sama lain, kelebihan proses pengambilan keputusan dan kebiakan berjalan cept,
kooerdinasi mudah dilakukan, solidaritas pada setia anggota organisasi, kekurngan massa
denpan organisasi tergantung pda kemampuan pimpinan dlm menetapkan keputuran, organisasi
sangat bergantungan pda pemimpin.
Struktur organisasi fungsional : koordinasi menyeluruh hanya dilakukan oleh atasan saja
sedangkan bawahan akan nerima peritah dari beberpa orang atasan.
BAB 8
1. Tujuan analisa ekonomi
Jawab:
analisa ekonomi bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum dari segi ekonomi mengenai
layak tidaknya Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Trioksan ini didirikan. Analisa ekonomi
dilakukan dengan menghitung Total Capital Investment (TCI) dan Total Production Cost
(TPC) terlebih dahulu (Lampiran IV, Perhitungan Ekonomi), kemudian dilanjutkan dengan
menghitung parameter-parameter ekonomi yang diperlukan untuk menganalisa kelayakan dan
prospek dari Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Trioksan
2. Hubungan kapasitas dengan gaji karyawan
Jawab: Hubungan kapasitas pabrik dengan total gaji karyawan adalah, semakin besar kapasitas
pabrik, maka semakin banyak pula karyawan yang dibutuhkan. Sehingga total gaji karyawan
semakin besar pula.
3. Syarat pendirian pabrik
Jawab: syarat pendirian pabrik dilihat dari Parameter yang diambil dalam menentukan layak
tidaknya pendirian pabrik Pembuatan Trioksan didirikan yaitu:
1. Profitabilitas
a. Net Profit Before Tax (NPBT) (keuntungan seblum pajak)
b. Net Profit After Tax (NPAT) (keuntungan sesudah pajak/penghasilan bersih)
2. Kemampuan Waktu Pengembalian
a. Kemampuan Pengangsuran Hutang
b. Pay Out Time (POT)< dari ½ umur pabrik, lama waktu yg dibutuhkan pabrik sejak
dari mulai beroperasi untuk melunasi investasi awal dari pendapatan yang
diperoleh. (POT cepat karena ACF nya besar)
3. Total Modal Akhir
a. Net Profit Over Total Life Time of Project (NPOTLP) > (TCI+Bunga bank)
b. Total Capital Sink (TCS) > TCI,
4. Laju Pengembalian Modal
a. Rate of Return Investment (ROR) > bunga Bank
b. Discounted Cash Flow Rate of Return (DCF-ROR) >bunga ank
c. Net Return
5. Break Even Point (BEP) harus berada dalam ranges 20%-40%
Sebelum dilakukan analisa terhadap kelima hal di atas, perlu dilakukan perhitungan terhadap
beberapa hal berikut :
1. Modal Industri (Total Capital Investment), terdiri dari:
a. Modal Tetap (Fixed Capital Investment)
b. Modal Kerja (Working Capital)
2. Biaya Produksi (Total Production Cost), terdiri dari :
a. Biaya Operasi (Total Manufacturing Cost)
b. Belanja Umum (General Expenses)
4. Cara mendapatkan modal
Jawab: Cara mendapatkan modal adalah dengan pinjaman bank
5. Proposal bank dan bank mana dengan bunga segitu
Jawab:
6. Cara menentukan keuntungan (113)
Jawab: Selling price (Total penjualan) > dari TPC (total biaya produksi)
7. Cara mementukan harga alat tahun 2025?
Jawab: Harga peralatan dilihat dari spesifikasi peralatan yang ditinjau dari dimensi dan bahan
konstruksi. Kemudian,didapatkan referensi harga alat pada tahun ini dari matche.com,
kemudian nilai harga alat pada tahun ini dikali kan dengan harga indeks pada tahun 2025
sehinga memperoleh harga alat pada tahun 2025, selanjutnya nilai harga alat tahun 2025 dikali
dengan jumlah alat yang digunakan sehinga memperoleh total harga alat pada tahun 2025.
8. Berapa US $1 saat membangun pabrik? Sesuai atau tidak?
Jawab: Nilai tukar uang pada tahun 2025 untuk USD 1 diprediksikan sebesar Rp
19.054,96. Sesuai, karena nilai ini didapatkan dari perhitungan berdasarkan pada data
indeks harga Chemical Enginnering Plant (Chemengonline.com) di tahun-tahun
sebelumnya, menggunakan metode regresi liner.
Kriteria suatu pabrik layak untuk didirikan jika DCF-ROR lebih besar dari bunga bank.
11. BREAK EVEN POINT (BEP)
BEP adalah titik yang menunjukkan jumlah biaya produksi sama dengan jumlah pendapatan,
sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian.
Dengan BEP dapat ditentukan tingkat harga jual dan jumlah unit yang dijual secara minimum dan
berapa harga serta unit penjualan yang harus dicapai agar mendapat keuntungan
BEP harus dalam range 20-40%
Jika BEP lebih dari 40%, artinya harga produk dan bahan baku tidak sebanding, karena keuntungan
yang diperoleh terlalu sedikit atau biaya operasional-nya besar sehingga lama untuk balik modal.
(Tidak rugi, hanya saja pabrik belum untung, karna ada pinjaman dari bank)
Jika BEP kurang dari 20%, artinya harga jual produk terlalu tinggi, sehingga terlalu cepat balik
modal, namun kenyataannya tidak seperti itu karena jika produk harganya terlalu mahal, tidak ada
yang mau membeli.
PERTANYAAN UMUM