Bab Iii
Bab Iii
Bab Iii
Bab ini akan menguraikan metode studi kasus yang digunakan untuk
rancangan studi kasus, sumber data, lokasi dan waktu, etika, metode pengumpulan
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Studi kasus merupakan
permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit yang
menjadi masalah tersebut secara mendalam dianalisa baik dari segi yang
tindakan dan reaksi dari kasus terhadap suatu perlakuan tertentu. Meskipun yang
diteliti dalam kasus tersebut hanya berbentuk unit tunggal, namun dianalisis
penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun
peneliti pada seluruh proses karya tulis. Rancangan yang digunakan dalam
deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif dan diharapkan
56
57
seorang peneliti berusaha untuk memaparkan masalah yang ada yaitu dengan
Sumber data dalam studi kasus ini diperoleh dari data primer dan sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh sendiri oleh penulis dari hasil pengukuran
dan pengamatan. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak
lain, badan/instansi yang secara rutin mengumpulkan data, (Setiadi, 2007). Data
primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada pengumpulan
data sedangkan data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung
Sumber data primer pada studi kasus ini adalah klien/pasien stroke pada fase
perawatan akut dengan usia lebih dari 45 tahun yang belum terjadi kerusakan
b. Keluarga.
c. Tim kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, dan tim kesehatan lain.
Madiun. Waktu penelitian studi kasus dihitung sejak pengambilan judul yaitu
penyusunan proposal yang dimulai pada bulan Januari 2017 sampai penyusunan
Tabel 3.3
Waktu pengambilan studi kasus
N Bulan
Kegiatan
o Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
1 Pengajuan judul
Penyusunan
2
proposal
3 Uji proposal
4 Revisi Proposal
Pengambilan
5
kasus
Penyusunan
6 laporan studi
kasus
7 Uji studi kasus
3.4 Etika
Setiap studi kasus yang menggunakan subjek manusia harus mengikuti aturan etik
dalam hal ini adalah adanya persetujuan. Etika yang perlu dituliskan pada studi
kasus antara lain adalah lembar persetujuan (informed consent), tanpa nama
tujuan dari penulisan dan meminta kesediaan untuk berpartisipasi dalam studi
2008).
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
yang telah ditetapkan. Jenis instrumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan
1. Wawancara (anamnesa)
muka dengan pasien. Pengumpulan data dengan teknik ini dapat digunakan
untuk memperoleh data yang bersifat fakta, misalnya umur, pekerjaan, dapat
suatu kontrol dari pembicaraan sesuai dengan isi yang diinginkan penulis.
2. Observasi
pada studi kasus ini yaitu dengan mengamati perubahan keadaan fisik klien.
61
a. Inspeksi
kebersihan tubuh klien. Fokus inspeksi pada setiap bagian kulit meliputi :
dibandingkan hasil normal dan abnormal bagian tubuh satu dengan bagian
b. Palpasi
Palpasi atau periksa raba adalah jenis pemeriksaan fisik dengan cara meraba
atau merasakan kulit klien untuk mengetahui struktur yang ada di bawah
c. Perkusi
Perkusi atau periksa ketuk adalah jenis pemeriksaan fisik dengan cara
mengetuk secara pelan jari tengah menggunakan jari yang lain untuk
status paru dan jantung atau perkusi abdomen untuk mengetahui adanya
d. Auskultasi
4. Studi dokumentasi.
kesehatan milik pasien antara lain status pasien dan rekam medik pasien.
1. Mengurus ijin studi kasus dan meminta surat pengantar kepada Direktur
2. Mengurus ijin penelitian dan persetujuan pada lokasi tempat pengambilan studi
yaitu di Ruang Wijaya Kusuma RSUD Kota Madiun dengan pengantar dari
bersedia penulis akan melakukan bina hubungan saling percaya dengan tujuan
63
maka, penulis mencari pengganti calon informan yang sesuai dan bersedia.
(tekanan darah, suhu, nadi dan respirasi) dan studi dokumentasi dengan cara
Selanjutnya dilakukan validasi kepada informan dan bila ada yang kurang
ditambahkan selama proses validasi ini, begitu juga dengan pernyataan yang
medikal bedah dan alat pemeriksaan fisik (nursing kit). Penulisan prosedur
pengumpulan data yang disertai dengan alat dan metode pengumpulan data
digunakan.
3.6Analisa Data
Prinsip yang harus dipegang dalam analisis studi kasus yang merupakan
secara sistematis kesenjangan data antara teori dengan fakta yang diperoleh
membandingkan antara teori dan fakta dalam suatu tabel yang kemudian
64
penulisan yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti
evaluasi pada upaya pencegahan kerusakan integritas kulit pada pasien stroke.
Tabel 3.6
Analisis Data
keperawatan. Dari data tersebut dapat dianalisis dan dibandingkan dengan teori
sesudah dilakukan tindakan keperawatan dan faktor apa saja yang mempengaruhi.
dengan Stroke, pemilihan pasien sesuai dengan masalah yaitu pasien yang
membutuhkan kesiapan kerusakan integritas kulit pada pasien dengan Stroke dan
Transferability adalah sejauh mana hasil penerapan suatu studi kasus pada
suatu subjek studi kasus dapat diterapkan dalam subjek studi kasus yang lain.
Artinya apakah asuhan keperawatan yang dilaksanakan ini dapat diterapkan pada
pasien lain dengan fenomena keperawatan yang sesuai dan dapat dijadikan
sebagai perbandingan oleh penulis yang lain atau studi kasus lain yang sesuai.
Confirmability mengandung makna bahwa sesuatu itu objek studi kasus jika
penemuan seseorang. Kondisi ini dapat diperoleh melalui proses bimbingan yang
proposal untuk mendapatkan kritikan dan masukan. Prinsip ini juga dapat
diperoleh melalui upaya validasi data pasien pada saat melakukan asuhan
keperawatan. Dalam studi kasus ini, untuk peneliti telah melakukan konsultasi dan