Bab Iii
Bab Iii
Bab Iii
dalam bentuk studi kasus. Studi kasus ini untuk mengeksplorasikan masalah Asuhan
Akibat Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
keperawatan.
Subyek keperawatan pada studi kasus ini yaitu An. R (Usia 6 Tahun) dengan
diagnosa Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Wilayah Keja UPTD Puskesmas
nafas pada klien akibat Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dengan
inhalasi uap.
berpusat pada keluarga. Keluarga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keterlibatan keluarga mengingat anak selalu membutuhkan orangtua. Hal ini juga
akan menurunkan atau mencegah timbulnya gangguan psikologis anak, gangguan ini
Anak usia prasekolah adalah anak usia antara 3 sampai 6 tahun, biasanya pada
periode ini pertumbuhan fisik melambat dan perkembangan psikososial serta kognitif
mengalami peningkatan. Usia prasekolah disebut The Wonder Years yaitu masa
dimana seorang anak memiliki rasa keingintahuan yang tinggi (DeLaune & Ladner,
menyerang salah satu atau lebih saluran pernafasan mulai dari saluran pernafasan atas
Studi Kasus ini dilakukan di Kp. Sudajaya Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Gedong Panjang Kota Sukabumi. Lama waktu studi kasus 5 hari sesuai dengan target
1. Observasi
cara pengambilan data menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar
2. Wawancara
penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara
keluarga dll. Sumber dari wawancara ini bisa dari klien, keluarga, perawat,
3. Pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik.
Palpasi merupakan metode pemeriksaan dengan cara meraba
menggunakan satu atau dua tangan. Dengan palpasi dapat terbentuk gambaran
organ tubuh atau masa abnormal dari berbagai aspek seperti ukuran, tekstur
permukaan, konsistensi massa, lokasi massa, suhu, rasa nyeri, denyutan atau
pengetukan pada bagian tubuh dengan menggunakan jari, tangan, atau alat
kecil untuk mengevaluasi ukuran, konsistensi, batas atau adanya cairan dalam
berasal dari dalam tubuh, yang meliputi frekuensi, intensitas, durasi dan
1. Analisa Data
data yang diperoleh dari hasil wawancaara, catatan lapangan, dan bahan-bahan
lain, sehingga dapat dengan mudah di pahami (Sugiyono, 2015). Analisa data
didasarkan pada data yang terkumpul dengan cara wawancara, observasi dan
ada sebagai bahan untuk direkomendasikan dalam intervensi, hasil data yang
transkrip dan dikelompokkan menjadi data subjektif dan data objektif untuk
3. Penyajian Data
verbal dari subjek studi kasus yang merupakan data pendukungnya. Penyajian
data juga dapat dilakukan dengan table, gambar maupun bagan. Kerahasiaan
4. Kesimpulan
Kesimpulan yaitu dari data yang di sajikan, kemudian data dibahas dan
Etika adalah ilmu atau pengetahuan tentang apa yang dilakukan (pola
perilaku) orang, atau pengetahuan tentang adat kebiasaan orang. Sedangkan penelitian
adalah upaya mencari kebenaran terhadap semua fenomena kehidupan manusia, baik
ekonomi, politik, dan sebagainya. Jadi, Etika Penelitian adalah suatu pedoman etika
yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti,
pihak yang diteliti (subjek penelitian) dan masyarakat yang akan memperoleh dampak
Studi kasus dapat tidak memberikan dampak negative berupa masalah etika
prinsip etika penelitian salah satunya adalah ijin/persetujuan. Pertimbangan etik dalam
studi kasus dilaksanakan dengan memenuhi prinsip the five right of human subject in
research (Macnee, 2004(dikutip dalam Sari, D., & Sasmiyanto. (2020)) diantaranya
adalah:
1. Hak untuk self determination, klien memiliki otonomi dan hak untuk
membuat keputusan secara sadar dan dipahami dengan baik, bebas dari
2. Hak terhadap privacy dan dignity berarti bahwa klien memiliki hak untuk
dihargai tentang apa yang mereka lakukan dan apa yang dilakukan terhadap
3. Hak anonymity dan confidelity, maka semua informasi yang didapat dari
tertentu bisa langsung dikaitkan dengan klien, dan klien juga harus dijaga
4. Hak terhadap penanganan yang adil memberikan individu hal yang sama
untuk dipilih atau terlibat dalam studi kasus tanpa deskriminasi dan