Plaza Pusat Jajanan Kuliner
Plaza Pusat Jajanan Kuliner
Plaza Pusat Jajanan Kuliner
( RKS )
PEKERJAAN : PEMBUATAN TALUD SMA NEGERI 1 TOLALA
LOKASI PEKERJAAN : DESA TOLALA KABUPATEN KOLAKA UTARA
TAHUN ANGGARAN : 2022
I. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan ini meliingkupi :
Pekerjaan Persiapan;
Pekerjaan Talud :
a. Pekerjaan Tanah
b. Pekerjaan Pasangan Batu, Beton dan Peresapan Air
c. Pekerjaan Plesteran, Acian dan Finising
Pembuatan gambar detail (shop drawing) dan pembuatan gambar akhir (as built drawing) harus dibuat oleh penyedia
jasa apabila :
3.1. Gambar Detail (Shop Drawing).
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan dan atau setelah melakukan tinjauan lokasi pekerjaan, jika terdapat perbedaan
tafsir antara penyedia dengan direksi teknis serta konsultan pengawas maka penyedia dapat membuat gambar
detail yang disesuaikan dengan kondisi lapangan dengan mangacu pada gambar kerja yang terdapat dalam
dokumen kontrak.
b. Dalam hal pembuatan gambar detail, penyedia jasa dapat membuat gambar detail dengan kategori khusus apabila
pada gambar kerja/gambar rencana belum detail gambar untuk keperluan dimaksud.
c. Penyedia jasa ketika membuat gambar detail, harus dibuat secara jelas dan mudah dimengerti ketika akan
diajukan kepada konsultan direksi teknis dan pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
I. PERSYARATAN UMUM
Yang dimaksud dengan persyaratan umum dalam pekerjaan ini yakni :
1. Persyaratan Regulasi
Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam Kegiatan ini yaitu PEMBUATAN TALUD SMA NEGERI 1 TOLALA
yang harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan teknis yang tertera dalam Persyaratan
Normalisasi Indonesia (NI), Standar Industri Indonesia (SSI) serta Pedoman Teknis Sarana dan Prasaran Pembuatan
Bangunan Wisata maupun peraturan-peratuaran yang relevan dan yang berlaku pada daerah tempat dimana
pekerjaan tersebut dikerjakan. Adapun persyaratan regulalsi yang dimaksudkan yaitu:
a. Peraturan Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI) 1982
b. Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBB) NI-3.1970
c. Peraturan Semen Portland Indonesia (PMI) NI-8
d. Batu Sebagai Bahan Bangunan (NI-10) 1979
e. Standar Industri Indonesia (SII)
f. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) SK SNI T-15-1991
2. Situasi
a. Sebelum memulai pekerjaan, penyedia jasa diwajibkan untuk mengecek keadaan/situasi lokasi kaitannya dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
b. Hal-hal sebagaimana yang dimaksudkan pada huruf (a) situasi ini, adalah untuk memastikan bahwa situasi lokasi
pekerjaan yang ada sesuai dan tidak mempengaruhi harga penawaran.
c. Kelalaian dan ketidak telitian penyedia jasa dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan oleh penyedia untuk
mengajukan tuntutan ganti rugi kepada pengguna jasa.
3. Ukuran
a. Semua ukuran yang digunakan dalam pekerjaan ini disesuaikan dengan gambar kerja.
b. Setiap ukuran/satuan yang digunakan pada pekerjaan ini dinyatakan dalam matriks, kecuali untuk
pekerjaan/bahan-bahan tertentu yang dinyatakan sesuai dengan kebutuhan.
c. Apabila terdapat ketidak cocokan antara ukuran gambar dengan lokasi pekerjaan maka penyedia diharuskan
berkoordinasi dengan direksi teknis untuk mendapat persetujuan jika akan dilakukan perubahan.
d. Penyedia jasa tidak diperkenankan memperbaiki kesalahan ukuran/gambar yang dianggap keliru oleh penyedia
sebelum berkonsultasi dengan direksi teknis atau konsultan pengawas.
e. Bila dipandang perlu, maka akan dilakukan pengukuran secara bersama antara penyedia, direksi, dan konsultan
pengawas untuk mendapatkan ukuran yang pasti dan hasil pengukuran tersebut yang dijadikan sebagai rujukan.
b. Penyedia harus menyediakan semua personil dan peralatan sebelum pekerjaan mulai dikerjakan atau semuanya
harus dimobilisasi secara bersamaan pada saat mobilisasi dilakukan.
c. Peralatan yang diadakan harus dalam kondisi baik dan layak pakai.
d. Bahan/material yang diadakan oleh penyedia, disesuaikan berdasarkan tingkat kebutuhan dan tingkat
urgensinnya.
e. Personil dan peralatan kerja yang disediakan tersebut harus sesuai dengan yang dipersyaratkan pada Lembar
Data Penyedia (LDP) dan atau pada Lembar Data Kualifikasi (LDK).
f. Dalam proses pengadaannya, bahan/material kerja yang akan disediakan oleh penyedia harus berpedoman pada
daftar harga dan kuantitas, gambar kerja, dan pada RKS ini atau penyedia dapat mengusulkan jenis dan merek
bahan/material yang lain dengan kualitas yang setara sebagaimana yang telah ditetapkan.
5. Keselamatan Kerja
a. Selama waktu pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa berkewajiban untuk menjaga dan menjamin keselamatan
para personil yang bertugas di lokasi kerja.
b. Penyedia jasa harus menjamin atas ketersediaan obat-obatan yang secara dibutuhkan termasuk menyediakan
obat-obatan yang digunakan untuk pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
c. Apabila terjadi kecelakaan kerja dan atau kecelakaan diluar jam kerja dan terjadi pada area pekerjaan maka
penyedia jasa harus melakukan tindakan P3K. Jika dalam tindakan P3K tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda
kebaikan maka penyedia harus mengupayakan untuk mendapatkan tindakan medis terdekat.
1. Portland Cemen (PC) : Semen Tonasa atau Bosowa Atau Tiga Roda Size 50
Kg
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan Pembuatan Talud Sma Negeri 1 Tolala ini dapat terlaksana dengan baik,
maka penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaannya harus berpedoman pada persyatan teknis pekerjaan ini. Adapun
persyaratan teknis pekerjaan tersebut dijelasakan secara komprehensif sebagai berikut :
A. Pekerjaan Persiapan.
Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan persiapan ini dilaksanakan/dikerjakan dengan Rencana Kerja dan
Syarat-syarat yang meliputi :
1. Pembersihan Lokasi.
Sebelum memulai pekerjaan Pengukuran, penyedia jasa harus mengadakan pembersihan area bangunan agar
proses pengukuran dapat dilaksanakan dengan baik dan teliti tampa ada hambatan dalam melakukan
pengukuran area kerja sesuai kebutuhan volume/besar bangunan dalam perencanaan.
2. Pengukuran
a. Penyedia jasa harus melakukan pengukuran kembali terhadap lokasi/site proyek dengan teliti dan
disaksikan oleh konsultan pengawas dan direksi teknis.
b. Jika terdapat perbedaan antara gambar dengan keadaan lapangan sebenarnya maka konsultan pengawas
atau direksi teknis akan mengeluarkan keputusan tentang hal tersebut.
c. Ukuran-ukuran pokok dan pekerjaan dapat dilihat dalam gambar.
d. Ukuran yang tidak tercamtum, tidak jelas atau saling berbeda harus segera kooordinasikan dengan
konsultan pengawas atau direksi teknis untuk meminta penjelasan.
e. Apabila dianggap perlu konsultan pengawas atau direksi teknis berhak memerintahkan kepada penyedia
jasa untuk merubah ketinggian, letak atau ukuran sesuatu bagian pekerjaan.
f. Pengambilan dan pemakaian ukuran-ukuran yang keliru adalah menjadi tanggung jawab penyedia jasa.
3. Pengadaan utilitas
a. Penyedia jasa harus mengadakan sumber air bersih untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan, termasuk
pompa reservoir berukuran sekurang-kurangnya 600 liter yang senantiasa terisi penuh.
b. Penyedia jasa harus menyiapkan fasilitas penerangan dengan daya sekurang-kurangnya 1 Kva yang
berasal dari PLN atau generator.
c. Listrik untuk bekerja harus disediakan penyedia jasa dan diperoleh dari sambungan sementara PLN
setempat selama masa pembangunan.
d. Penggunaan Genset untuk pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara
apabila sambungan sementara PLN tidak memungkinkan dan harus atas petunjuk Konsultan Pengawas.
4. Foto Dokumentasi
a. Penyedia jasa harus merekam secara berkala seluruh tahapan pekerjaan berupa foto dokumentasi.
b. Foto-foto dokumentasi tersebut kemudian dilampirkan berdasarkan kemajuannya pada masing-masing
laporan kemajuan pekerjaan baik laporan mingguan, laporan bulanan, maupun laporan akhir.
5. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan bouwplank, penyedia jasa harus yakin bahwa semua permukaan tanah
baik sesuai kenyataan maupun sesuai garis transis dengan gambar kerja adalah betul.
6. Jika merasa tidak puas dengan ketelitian permukaan tanah, penyedia jasa harus melaporkan secara tertulis
kepada konsultan pengawas atau direksi teknis yang selanjutnya akan dipertimbangkan dan diselesaikan
bersama.
7. Papan Nama Proyek.
Penyedia jasa harus memasang papan nama proyek yang berisi tulisan yang sesuai dengan nama proyek,
nama pekerjaan, harga pekerjaan, waktu pelaksanaan, nama Penyedia jasa , nama konsultan perencana, dan
nama konsultan pengawas atau sesuai dengan petunjuk direksi atau sesuai dengan petunjuk peraturan
pemerintah daerah setempat.
8. Papan Bangunan ( bowplank ).
a. Papan bangunan dari kayu klas III, ukuran tebal 2 cm.
b. Papan bangunan boleh dibongkar sesudah selesai pekerjaan.
9. Penyediaan Air Kerja.
a. Penyedia jasa harus menyediakan air kerja berdasarkan kebutuhan kerja.
b. Air kerja yang disediakan tersebut harus bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali, garam,
bahan-bahan organis atau bahan-bahan lainnya yang dapat merusak beton, baja tulangan atau jaringan
kawat baja, serta mencukupi bagi keperluan selama proyek berjalan.
c. Penyediaan air kerja oleh penyedia dapat didatangkan dari tempat lain atau dengan cara membuat
sumur/sumur bor sementara di lokasi proyek dengan menggunakan pompa mekanik.
B. Pekerjaan Terlaksana
1. Pekerjaan Tanah dan Urukan
Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan tanah dan urukan ini dilaksanakan/dikerjakan dengan
rencana kerja dan syarat-syarat yang meliputi :
Pekerjaan Galian Tanah
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan galian tanah untuk dudukan talud, Penyedia jasa harus
memastikan mengenai dimensi galian talud yang akan digali.
b. Penyedia jasa dapat memulai proses Penggalian tanah untuk talud ini apabila sudah mendapat
persetujuan dari direksi teknis atau konsultan pengawas.
c. Dasar galian harus mencapai tanah keras dan jika pada galian terdapat akar kayu, kotoran dan
bagian-bagian tanah yang longgar (tidak Padat) maka bagian ini harus dikelurkan seluruhnya
kemudian lubang yang terjadi diisi dengan pasir urug.
d. Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang yang sudah siap segera
dilanjutkan dengan urukan pasir dan batu kosong.
Pekerjaan Urugan
a. Urugan kembali bekas galian, pekerjaan menguruk kembali bekas galian dilakukan dengan
menggunakan material tanah dari hasil galian pondasi yang ada.
3. Pekerjaan Beton
Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan beton ini dilaksanakan/dikerjakan dengan rencana dan
syarat-syarat yang meliputi :
Pekerjaan beton bertulang adukan 1 pc : 2 ps : 3 kr dipasang pada balok sloff, kolom, balok, ring balk,
dan pada pekerjaan beton bertulang lainnya dengan dimensi masing-masing sesuai gambar kerja.
Beton tidak bertulang/beton tumbuk adukan campuran 1 pc : 3 ps : 5 kr, digunakan untuk lantai kerja
pondasi beton, rabat beton bawah lantai keramik, dan pekerjaan lain seperti tercantum dalam gambar
kekrja.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, acuan/cetakan tersebut harus dibersihkan dari kotoran dan
disiram dengan air hingga basah.
Penyedia jasa tidak diperkenankan melakukan pengecoran beton sebelum pembesian diperiksa dan
mendapat persetujuan direksi secara tertulis. Syarat tersebut berlaku juga untuk pembongkaran cetakan.
Pencampuran/adukan beton harus dilakukan secara sempurna baik diaduk secara manual ataupun dengan
menggunakan mesin pengaduk beton (beton molen).
Pemadatan beton pada saat pengecoran harus dilakukan secara sempurna sehingga tidak terdapat hasil
pengecoran yang keropos.
Pembesian untuk beton struktur harus disesuaikan dengan gambar rencana.
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan direksi.
Takaran-takaran untuk semen, pasir, kerikil dan air harus mendapat persetujuan direksi.
Pengecoran harus dilaksanakan dengan tata laksana yang sebaik mungkin dengan mengikuti petunjuk
direksi dan penggunaan alat penggetar/fibrator bila dianggap perlu oleh direksi maka Penyedia jasa harus
melaksanakannya.
Apabila pengecoran beton dihentikan dan akan dilanjutkan pada hari berikutnya maka tempat
pemberhentian tersebut harus mendapat persetujuan direksi.
Selama proses pengecoran beton, tidak diperkenankan untuk diberikan beban yang berar di area
pengecoran selama proses tersebut berlangsung, beton harus disiram/ dibasahi terus menerus selama 3
minggu.
Tulangan besi beton dan sengkang tidak boleh menempel pada papan acuan/cetakan, untuk itu harus
dibuatkan penahan/ganjal dari blok tahu/tahu beton dengan syarat ketebalan dan pemasangannya sesuai
dengan PBI 1971.
Persyaratan lain untuk pekerjaan ini berpegang pada PBI 71.
4. Pekerjaan Kayu.
Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan kayu ini dilaksanakan/dikerjakan dengan rencana dan syarat-
syarat yang meliputi :
Syarat Bahan yang digunakan untuk pekerjaan ini :
a. Kayu bekisting digunakan untuk pemasangan bekisting kolom atau balok pada pekerjaan ini
Syarat Pelaksanaan/Pemasangan Kayu :
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada
dengan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola layout/penempatan, cara pemasangan
serta mekanisme dan detail-detail pekerjaan.
b. Permukaan kayu yang terlihat harus diketam halus sedemikan rupa sehingga siap menerima finish.
c. Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap benturan-benturan benda-
benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan yang terlihat maupun tersembunyi, adalah
tanggung jawab Kontraktor untuk memperbaiki sampai disetujui oleh Pengawas dengan seluruh biaya
ditanggung oleh Kontraktor.
5. Pekerjaan Pengecetan.
Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan pengecatan ini dilaksanakan/dikerjakan dengan rencana dan
syarat-syarat yang meliputi :
Pekerjaan Pengecatan
a. Sebelum pekerjaan pengectan dimulai, permukaan bidang yang akan dicat baik dibersihkan dari
debu ataupun dari kotoran lainnya yang diakibatkan oleh kegiatan konstruksi.
b. Bidang talud yang akan dicat permukaannya harus telah diaci hingga permukaan tersebut rata dan
halus.
c. Permukaan yang akan dicat harus telah disetujui secara tertulis oleh Direksi teknis .
Cat yang digunakan adalah cat dengan kualitas baik dan tidak mengandung senyawa yang mengancam
kesehatan pengguna.
Warna cat yang akan dugunakan untuk pengecatan bidang dinding harus mendapat persetujuan dari
direksi teknis.
Laporan Mingguan
a. Laporan mingguan yang dibuat oleh Penyedia jasa didalamnya harus memuat tentang kemajuan
pekerjaan (bobot/taksiran volume pekerjaan) dari masing-masing uraian/item pekerjaan yang
terdapat pada daftar kuantitas dan harga.
b. Selain itu, laporan mingguan ini juga harus menjelaskan secara akumulasi atas ketersediaan material
yang diperlukan, material didatangkan, jumlah tenaga kerja, alat-alat yang digunakan, keadaan
cuaca termasuk peristiwa-peristiwa alam lain yang mempengaruhi kelangsungan pelaksanaan
pekerjaan pada kurun waktu dimana laporan mingguan tersebut dibuat.
c. Oleh karena laporan mingguan merupakan akumulasi terhadap laporan harian yang dibuat, maka
Penyedia jasa diharuskan untuk membuat laporan mingguan tersebut guna memudahkan proses
evaluasi atas kemajuan ataupun kendala pekerjaan selama 1 (satu) minggu terakhir.
d. Laporan mingguan yang dibuat tersebut harus diketahui oleh konsultan pengawas sebelum
diserahkan kepada direksi untuk disahkan.
e. Laporan mingguan yang dibuat harus diserahkan pada direksi untuk diketahui dan sekaligus untuk
disahkan.
Laporan Bulanan
a. Sama halnya dengan laporan mingguan, laporan bulanan ini juga merupakan akumulasi laporan
terhadap laporan mingguan yang dibuat.
b. Laporam bulanan yang dibuat harus memuat tentang kemajuan pekerjaan (bobot/taksiran volume
pekerjaan) dari masing-masing uraian/item pekerjaan yang terdapat pada daftar kuantitas dan harga
pada setiap minggunya dalam kurun waktu dimana laporan bulanan tersebut dibuat.
c. Laporan bulanan yang dibuat tersebut harus diketahui oleh konsultan pengawas sebelum diserahkan
kepada direksi untuk disahkan.
d. Laporan bulanan yang dibuat harus diserahkan pada direksi untuk diketahui dan sekaligus untuk
disahkan.
Pekerjaan Akhir
Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan akhir ini dilaksanakan/dikerjakan dengan rencana dan
syarat-syarat yang meliputi :
a. Penyedia jasa harus meneliti semua bagian pekerjaan sebelum dilakukan penyerahan pertama
pekerjaan.
b. Pekerjaan yang belum sempurna harus segera diperbaiki dengan penuh tanggung jawab.
c. Pada waktu penyerahan pekerjaan, halaman harus sudah selesai dibersihkan dari segala sisa-sisa
sampah dan kotoran pekerjaan.
d. Penyedia jasa harus mengusahakan penyelesaian pekerjaan seluruh pekerjaan ini sebaik-baiknya
sehingga memuaskan pengguna jasa.
e. Setelah penyerahan kedua, semua barang-barang dan peralatan milik Penyedia jasa harus segera
demobilisasi dari lokasi pekerjaan.
f. Pekerjaan dianggap selesai jika :
Pembersihan ruangan dan lapangan telah dilaksanakan dengan baik.
Pekerjaan telah diperiksa secara bersama oleh direksi, konsultan pengawas, dan penyedia jasa
dan dinyatakan dalam suatu berita acara.