Laporan PKL Kelompok 7
Laporan PKL Kelompok 7
Laporan PKL Kelompok 7
Oleh
DEWI RATNASARI WIJAYA B2A221002
RISA BELLA ROSANTI B2A221003
SEPTI HAYUNING TYAS B2A221004
1
PERAMALAN NILAI EKSPOR JAWA TENGAH DENGAN
METODE HYBRID EXPONENTIAL SMOOTHING-NEURAL
NETWORK AUTOREGRESSION BERBANTUAN SOFTWARE R
Oleh
DEWI RATNASARI WIJAYA B2A221002
RISA BELLA ROSANTI B2A221003
SEPTI HAYUNING TYAS B2A221004
i
PERNYATAAN
adalah hasil karya sendiri dan bukan jiplakan hasil karya orang lain.
Penulis
ii
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Oleh
DEWI RATNASARI WIJAYA B2A221002
RISA BELLA ROSANTI B2A221003
SEPTI HAYUNING TYAS B2A221004
Mengetahui,
Ketua Program Studi
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Berkat limpahan
nikmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan laporan praktik kerja
lapangan (PKL) dengan lancar. Penyusunan laporan ini dilakukan untuk
memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah PKL.
Selama proses PKL yang dilakukan dengan Mini Riset dalam waktu dua
bulan serta proses penyusunan laporan ini tentu tak lepas dari bantuan, arahan,
masukan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, saya ucapkan terima
kasih kepada :
1. Indah Manfaati Nur, M.Si selaku Ketua Program Studi Statistika Universitas
Muhammadiyah Semarang.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga laporan magang ini
dapat bermanfaat dan dapat menjadi referensi yang baik bagi pembaca khususnya
mahasiswa yang hendak melaksanakan mata kuliah magang baik di instansi yang
sama maupun instansi yang berbeda. Terima kasih.
iv
DAFTAR ISI
v
vi
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Data Nilai Ekspor Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012-2021 ........... 50
Lampiran 2: Output Model Exponential Smoothing ............................................. 52
Lampiran 3: Output RMSE Model Exponential Smoothing ................................. 54
Lampiran 4: Output Ramalan Ekspor 2022 Metode Exponential Smoothing terbaik
............................................................................................................................... 55
Lampiran 5: Output Data Residual Model Exponential Smoothing...................... 56
Lampiran 6: Output Pengujian Model NNAR ...................................................... 57
Lampiran 7: Output RMSE Model NNAR ........................................................... 59
Lampiran 8: Output Ramalan Data Residual Tahun 2022 Model NNAR Terbaik 61
Lampiran 9: Syntax pada RStudio ........................................................................ 62
Lampiran 10: Dokumentasi Kegiatan ................................................................... 66
Lampiran 11: Logbook Individu Dewi Ratnasari Wijaya (B2A221002).............. 68
Lampiran 12: Logbook Individu Risa Bella Rosanti (B2A221003) ..................... 69
Lampiran 13: Logbook Individu Septi Hayuning Tyas (B2A221004) ................. 70
ix
RINGKASAN
x
SUMMARY
Export value is a time series data that can be predicted for some time
to come. Various time series forecasting methods have been developed to obtain a
model that provides more accurate forecast results. Whether it's classic statistical
methods such as Exponential Smoothing or recent methods such as the Neural
Network Autoregression (NNAR) method. This study examined the hybrid
Exponential Smoothing-Neural Network Autoregression method and how
accurate it is in forecasting export data in Central Java Province when compared
to the only Exponential Smoothing method. The study resulted in a triple
exponential smoothing (Holt-Winter) model that had an alpha value = 0.2674924
beta = 0.0, gamma = 0.5518769, and RMSE of 176.7275. While the best NNAR
model for the hybrid exponential smoothing-neural network autoregression
method is NNAR(35,1,25)[12] with RMSE of 163.2832. Based on this, the best
model for forecasting the export value of Central Java in 2022 is hybrid
exponential smoothing-neural network autoregression, because the hybrid
exponential smoothing-neural network autoregression method has a smaller
RMSE value.
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.4 Kegunaan
Kegunaan yang dapat diperoleh atau dicapai dari Praktek Kerja Lapangan
(Mini Riset) ini bagi mahasiswa adalah sebagai berikut.
1. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapatkan selama perkuliahan
dalam kehidupan nyata.
2. Dapat membandingkan teori-teori yang diperoleh di bangku perkuliahan.
Kegunaan yang dapat diperoleh atau dicapai dari Praktek Kerja Lapangan
(Mini Riset) ini bagi pemerintah adalah sebagai berikut.
Kegunaan yang dapat diperoleh atau dicapai dari Praktek Kerja Lapangan
(Mini Riset) ini bagi BPS Jawa Tengah adalah sebagai berikut.
Batas permasalahan yang di bahas dalam karya tulis ini yaitu masalah
prediksi data ekspor di Jawa Tengah pada bulan Januari 2012 hingga bulan
November 2021, dengan sumber data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik
(BPS) Provinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan yaitu Hybrid Exponential
Smoothing-Neural Network Autoregression Berbantuan Software R.
Minggu ke-
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
2.1 Peramalan
7
8
2.2 Ekspor
Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara
ke negara lain. Proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala
bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di tingkat
internasional. Sedangkan impor adalah proses transportasi barang atau komoditas
dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan
(BPS Jawa Tengah: 2017).
Jumlah ekspor yang naik akan menyebabkan permintaan akan mata uang
domestik naik dan nilai tukar Rupiah menguat. Jumlah ekspor yang tinggi juga
mengakibatkan tenaga kerja pada suatu negara terserap secara penuh sehingga
pengangguran berkurang dan meningkatkan pendapatan perkapita negara tersebut
sehingga daya beli meningkat (Sedyaningrum dkk., 2016).
Jawa Tengah sebuah provinsi di pulau Jawa dengan luas wilayah sebesar
3,25 juta hektar atau sekitar 25,04 persen dari luas pulau Jawa dan 1,70 persen
dari luas Indonesia. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk yang dilakukan Badan
Pusat Statistik bulan September 2020, Jawa Tengah memiliki penduduk sebanyak
36,52 juta jiwa. Dibandingkan dengan hasil sensus sebelumnya, jumlah penduduk
Jawa Tengah terus mengalami peningkatan. Dalam jangka waktu sepuluh tahun
yaitu tahun 2010 hingga 2020, jumlah penduduk Jawa Tengah mengalami
penambahan sekitar 4,1 juta jiwa atau rata-rata 400 ribu setiap tahun. Persentase
penduduk usia produktif (15-64 tahun) terus meningkat sejak tahun 1971. Pada
tahun 1971 proporsi penduduk usia produktif mencakup sebesar 53,83 persen dari
total populasi dan meningkat menjadi 70,60 persen di tahun 2020. Peningkatan
tersebut menjadikan rasio ketergantungan semakin rendah. Pada tahun 2020
tercatat bahwa setiap 100 penduduk usia produktif hanya menanggung sekitar 42
penduduk usia tidak produktif, yakni penduduk yang berusia 0-14 tahun dan 65
tahun ke atas (Anonim, 2021).
9
Analisis runtun waktu atau time series analysis merupakan salah satu
analisis dalam statistika yang diterapkan untuk meramalkan struktur probabilistik
keadaan yang akan terjadi dimasa yang akan datang untuk pengambilan sebuah
keputusan dalam rangka suatu perencanaan tertentu. Data runtun waktu
merupakan hasil pengamatan atas sebuah variabel yang terjadi dalam kurun waktu
tertentu berdasarkan indeks waktu secara berurutan dengan interval waktu tetap
(konstan). Ciri-ciri observasi data runtun waktu adalah interval waktu antar indeks
waktu 𝑡 dapat dinyatakan dalam satuan waktu yang sama. Untuk sebuah
pengamatan pada saat 𝑡 maka digunakan simbol 𝑍𝑡 . Data dalam runtun waktu
dengan 𝑛 pengamatan dapat dinyatakan sebagai 𝑍1 , 𝑍2 , 𝑍3 , … , 𝑍𝑛 . Pada data
runtun waktu terdapat ketergantungan waktu antara pengamatan 𝑍𝑡 dengan 𝑍𝑡−𝑘
yang dipisahkan oleh jarak waktu 𝑘 kali (lag 𝑘). dalam memilih suatu metode
runtun waktu yang tepat perlu untuk mempertimbangkan jenis pola data. Pola data
dapat dibedakan menjadi empat jenis pola data, yaitu:
a. Pola Horizontal (H)
Pola ini terjadi bilamana data berfluktuasi disekitar rata-rata yang
konstan (data ini stasioner terhadap nilai rata-ratanya). Suatu produk yang
penjualannya tidak meningkat atau menurun selama waktu tertentu
termasuk jenis pola data horizontal. Secara umum struktur datanya dapat
digambarkan seperti Gambar 2.1.
b. Pola Musiman (S)
Pola ini terjadi bilamana nilai data dipengaruhi oleh faktor musiman
(misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan atau hari-hari pada minggu
tertentu). Penjualan produk minuman, es krim, dan bahan bakar pemanas
ruang menunjukkan pola ini. Secara umum struktur datanya dapat
digambarkan seperti Gambar 2.1.
c. Pola Siklis (C)
Pola ini terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi
jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. Penjualan
10
produk seperti mobil, baja, dan peralatan industri lain yang menunjukkan
pola ini. Secara umum struktur datanya dapat digambarkan seperti gambar
2.1.
d. Pola Trend (T)
Pola ini terjadi bilamana ada kenaikan atau penurunan sekuler jangka
panjang dalam data. Data penjualan perusahaan, produk rasional bruto, dan
berbagai indikator bisnis dan ekonomi lainnya mengkuti suatu pola trend
selama perubahannya sepanjang waktu. Secara umum struktur datanya dapat
digambarkan seperti pada Gambar 2.1.
𝑋1 +𝑋2 +⋯+𝑋𝑡
𝐹𝑡+1 = (1)
𝑛
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 𝑋𝑡 − 𝐹𝑡 (2)
𝐹𝑡+𝑚 = 𝑎𝑡 + 𝑏𝑡 𝑚 (7)
(Hendikawati, 2015)
𝐹𝑡+1 = 𝛼 × 𝑋𝑡 + (1 − 𝛼) × 𝐹𝑡 (8)
• Pemulusan Musiman:
𝑋
𝐼𝑡 = 𝛽 𝑆𝑡 + (1 − 𝛽)𝐼𝑡−𝐿 (13)
𝑡
• Ramalan:
𝐹𝑡+𝑚 = (𝑆𝑡 + 𝑏𝑡 𝑚)𝐼𝑡−𝐿+𝑚 (14)
Dimana,
ini cenderung mengurangi extreme input values, sehingga membuat jaringan agak
kuat terhadap outlier.
𝟏
𝒔(𝒛) = 𝟏+𝒆−𝒛 (16)
Dengan data time series, nilai lag dari time series dapat digunakan sebagai
input ke neural network, sama seperti menggunakan nilai lag dalam model
autoregresi linier. Model ini dapat disebut sebagai Neural Network Autoregression
atau model NNAR. Neural Network Autoregression pada software R di
perkenalkan oleh Hyndman dan Athanasopoulos di tahun 2018 pada package
forecast dengan fungsi nnetar. Model NNAR ini adalah model jaringan syaraf
tiruan khusus untuk peramalan data runtun waktu. Model NNAR ini khusus untuk
jaringan feed-forward pada single hidden layer dan dinotasikan dengan
NNAR(p,k). p menunjukkan lag-p sebagai input dan k sebagai notes pada hidden
layer. Pada data musiman, akan berguna jika menambahkan nilai pengamatan
terakhir dari musim yang sama sebagai input. Untuk data musiman, model
NNAR (𝑝, 𝑃, 𝑘)𝑚 mempunyai input (𝑦𝑡−1 , 𝑦𝑡−2 , … , 𝑦𝑡−𝑝 , 𝑦𝑡−𝑚 , 𝑦𝑡−2𝑚 , … , 𝑦𝑡−𝑃𝑚 )
dan neuron 𝑘 di hidden layer.
Untuk menjalankan program R package pada penelitian ini digunakan
fungsi nnetar. Fungsi nnetar() cocok dengan model NNAR(𝑝, 𝑃, 𝑘)𝑚 . Jika nilai 𝑝
18
dan 𝑃 tidak ditentukan, maka akan dipilih secara otomatis. Untuk deret waktu non
musiman, akan dipilih berdasarkan default yaitu jumlah lag yang optimal
(berdasarkan AIC) untuk model AR(𝑝) linier. Untuk deret waktu musiman, nilai
defaultnya adalah 𝑃 = 1 dan 𝑝 dipilih dari model linier optimal yang dipasang ke
data yang disesuaikan secara musiman. Jika k tidak ditentukan, maka akan diatur
menjadi 𝑘 = (𝑝 + 𝑃 + 1)/2 (dibulatkan ke bilangan bulat terdekat).
Neural Network Autoregression ini memakai single hidden layer dan
mempergunakan fungsi nonlinier untuk memberikan bobot dan menghasilkan
output dari jaringan syaraf tiruan. Fungsi aktifasi yang digunakan yaitu fungsi
aktifasi sigmoid. Dalam peramalan, jaringan diterapkan secara iteratif. Untuk
peramalan satu langkah kedepan, cukup menggunakan input historis yang
tersedia. Untuk peramalan dua langkah kedepan, menggunakan forecast satu
langkah sebagai masukan bersama dengan data historis. Proses ini berlangsung
sampai terhitung semua peramalan yang diperlukan.
(Hyndman & Athanasopoulos, 2018)
Di mana 𝐿̂𝑡 adalah nilai ramalan model linier pada waktu ke-𝑡. Nilai residual
penting untuk mendiagnosa kecukupan model linier. Sebuah model linier
dikatakan tidak cukup linier jika masih ada sisa hubungan korelasi linier dalam
residual. Adanya pola non-linier yang signifikan dalam residual akan
menunjukkan keterbatasan dari model linier. Dengan memodelkan residual
menggunakan Neural Network, maka hubungan non-linier dapat teratasi (Zhang,
2003).
∑𝑛 ̂
𝑡=1(𝑍𝑡 −𝑍𝑡 )
2
𝑀𝑆𝐸 = (19)
𝑛
(Hendikawati, 2015)
2.10 Software R
R adalah bahasa dan lingkungan untuk komputasi statistik dan grafik. Ini
adalah proyek GNU yang mirip dengan bahasa dan environment S yang
dikembangkan di Bell Laboratories (sebelumnya AT&T, sekarang Lucent
Technologies) oleh John Chambers dan rekan-rekannya. R dapat dianggap sebagai
implementasi yang berbeda dari S. R menyediakan berbagai macam statistik
21
(pemodelan linier dan nonlinier, uji statistik klasik, analisis deret waktu,
klasifikasi, pengelompokan, dll.), teknik grafis, dan sangat dapat dikembangkan.
Bahasa S sering menjadi kendaraan pilihan untuk penelitian dalam metodologi
statistik, dan R menyediakan rute Open Source untuk berpartisipasi dalam
aktivitas tersebut (R-project.org, 2022).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
bersumber dari website resmi BPS Provinsi Jawa Tengah (www.jateng.bps.go.id).
Data sekunder adalah data yang dikutip atau diperoleh dalam bentuk yang sudah
jadi, sudah dikumpulkan dan diolah sumber lain dan umumnya sudah dalam
bentuk publikasi. Jenis data yang digunakan adalah data runtun waktu nilai ekspor
dalam satuan juta US $ pada Januari 2012 hingga November 2021. Data yang
diambil adalah data per bulan. Data ini digunakan untuk mencari model yang
tepat untuk digunakan sebagai peramalan.
Analisis data pada Mini Riset ini berbantuan RStudio dengan tahapan
sebagai berikut.
a. Peramalan dengan metode Exponential Smoothing.
22
23
26
27
beta digunakan pada model yang memiliki komponen trend linier atau
eksponensial yang tidak memiliki variasi musiman. Nilai beta berkisar 0
sampai 1. Jika nilai semakin besar, maka menunjukkan pemberian bobot
yang semakin besar pada pengamatan terbaru. Parameter beta digunakan di
dalam model Holt dan Holt-Winter.
c. Parameter Gamma (γ)
Gamma (γ) merupakan parameter yang mengontrol pembobotan
relatif pada pengamatan yang baru dilakukan untuk kemunculan variasi
musiman. Parameter gamma digunakan pada model yang memiliki variasi
musiman. Nilai gamma berkisar dari 0 sampai 1. Jika nilai gamma
semakin besar, maka menunjukkan pemberian bobot yang semakin besar
pada pengamatan yang terbaru. Parameter gamma digunakan untuk model
triple exponential smoothing (Holt-Winter).
Alpha 0,2660347
Beta FALSE
Gamma FALSE
Alpha 0,2181239
Beta 0
Gamma FALSE
kesalahannya (selisih antara sesuatu yang terjadi dengan hasil perkiraan) dapat
diperkecil.
Pada Gambar 4.6, garis biru menunjukkan bahwa hasil peramalan data
training yang diperoleh selama 12 bulan dengan menggunakan metode double
exponential smoothing. Grafik ramalan hanya mempresentasikan pola data
trend linier maupun namun tidak untuk pola musiman. Selain melihat pola
diatas, akan dilakukan tahapan pengujian (testing) untuk melihat akurasi
metode double exponential smoothing. Pada tahapan ini akan dilakukan
perbandingan antara data ramalan ekspor Jawa Tengah (Desember 2020 –
November 2021) dengan data aktual (bulan Desember 2020 hingga November
2021) atau data testing. Perbandingan dapat dilihat pada grafik dan tabel
dibawah ini.
Pada Gambar 4.7 terlihat data aktual dengan data peramalan nilai
ekspor Jawa Tengah terpaut jarak. Sehingga untuk mengukur ketepatan dari
suatu metode forecasting dan membandingkan dari metode lainnya diperlukan
nilai RMSE. Data peramalan dan nilai RMSE testing untuk metode double
exponential smoothing dapat dilihat pada Tabel 4.4.
35
Alpha 0,2674924
Beta 0
Gamma 0,5518769
untuk meramalkan data nilai ekspor Jawa Tengah. Hasil dari perhitungan
RMSE dari metode single exponential smoothing, double exponential
smoothing (Holt), dan triple exponential smoothing (Holt-Winter)
dibandingkan pada tabel dibawah ini.
Metode RMSE
Single Exponential Smoothing 222,022
Double Exponential Smoothing (Holt) 195,6251
Triple Exponential Smoothing (Holt-
176,7275
Winter)
Data Peramalan
Bulan
Ekspor 2022
Desember 2021 998,3068
Januari 2022 1008,0392
Februari 2022 989,0018
Maret 2022 1064,0371
April 2022 965,8177
Mei 2022 883,0365
Juni 2022 973,0839
Juli 2022 1029,2294
Agustus 2022 1074,2687
September 2022 1089,9365
Oktober 2022 1010,9673
November 2022 1075,9709
Grafik dari data ramalan nilai ekspor Jawa Tengah selama 12 bulan
(Desember 2021 – November 2022) divisualisasikan pada gambar berikut.
Tabel 4. 10 Hasil Ramalan Nilai Ekspor Jawa Tengah Tahun 2022 Dengan
Metode Hybrid
Metode RMSE
Exponential Smoothing 176,7275
Hybrid Exponential
163,2832
Smoothing-NNAR
5.1 Kesimpulan
46
47
5.2 Saran
48
49
Ekspor, Impor dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Nilai Tukar dan Daya
Beli Masyarakat di Indonesia (Studi Pada Bank Indonesia Periode Tahun
2006 : IV-2015 : III). Jurnal Administrasi Bisnis, 34(1): 114–121.
Sugiyono 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Zhang, G.P. 2003. Time Series Forecasting Using A Hybrid ARIMA and Neural
Network Model. Neurocomputing, 50: 159–175.
LAMPIRAN
50
51
> es1
Holt-Winters exponential smoothing without trend and without seasona
l component.
Call:
HoltWinters(x = Train_Ekspor, beta = FALSE, gamma = FALSE)
Smoothing parameters:
alpha: 0.2660347
beta : FALSE
gamma: FALSE
Coefficients:
[,1]
a 678.7217
> es2
Holt-Winters exponential smoothing with trend and without seasonal c
omponent.
Call:
HoltWinters(x = Train_Ekspor, gamma = FALSE)
Smoothing parameters:
alpha: 0.2181239
beta : 0
gamma: FALSE
Coefficients:
[,1]
a 686.7405
b 2.9600
> es3
Holt-Winters exponential smoothing with trend and additive seasonal
component.
Call:
HoltWinters(x = Train_Ekspor)
Smoothing parameters:
alpha: 0.2674924
beta : 0
gamma: 0.5518769
Coefficients:
53
[,1]
a 711.268926
b 4.747924
s1 -16.992915
s2 37.969638
s3 -20.936874
s4 3.387337
s5 -74.240077
s6 -61.433253
s7 -68.954273
s8 52.612582
s9 5.702025
s10 12.055686
s11 -16.992639
s12 -31.926407
54
> ramalan_es_2022
Point Forecast Lo 80 Hi 80 Lo 95 Hi 95
Dec 2021 998.3068 901.0272 1095.5863 849.5305 1147.083
Jan 2022 1008.0392 907.3395 1108.7389 854.0322 1162.046
Feb 2022 989.0018 884.9943 1093.0093 829.9360 1148.067
Mar 2022 1064.0371 956.8238 1171.2503 900.0686 1228.006
Apr 2022 965.8177 855.4918 1076.1435 797.0888 1134.547
May 2022 883.0365 769.6834 996.3896 709.6779 1056.395
Jun 2022 973.0839 856.7824 1089.3854 795.2161 1150.952
Jul 2022 1029.2294 910.0524 1148.4064 846.9639 1211.495
Aug 2022 1074.2687 952.2839 1196.2535 887.7091 1260.828
Sep 2022 1089.9365 965.2072 1214.6659 899.1795 1280.694
Oct 2022 1010.9673 883.5525 1138.3820 816.1032 1205.831
Nov 2022 1075.9709 945.9261 1206.0157 877.0845 1274.857
56
> nn1
Series: train_residual
Model: NNAR(35,1,2)[12]
Call: nnetar(y = train_residual, p = 35, P = 1, size = 2)
> nn2
Series: train_residual
Model: NNAR(35,1,4)[12]
Call: nnetar(y = train_residual, p = 35, P = 1, size = 4)
> nn3
Series: train_residual
Model: NNAR(35,1,6)[12]
Call: nnetar(y = train_residual, p = 35, P = 1, size = 6)
> nn4
Series: train_residual
Model: NNAR(35,1,9)[12]
Call: nnetar(y = train_residual, p = 35, P = 1, size = 9)
> nn5
58
Series: train_residual
Model: NNAR(35,1,13)[12]
Call: nnetar(y = train_residual, p = 35, P = 1, size = 13)
> nn6
Series: train_residual
Model: NNAR(35,1,18)[12]
Call: nnetar(y = train_residual, p = 35, P = 1, size = 18)
> nn7
Series: train_residual
Model: NNAR(35,1,25)[12]
Call: nnetar(y = train_residual, p = 35, P = 1, size = 25)
> ramalan_nn_2022
Point Forecast Lo 80 Hi 80 Lo 95 Hi 95
Dec 2021 70.833347 -6.678607 146.24406 -44.162869 183.29835
Jan 2022 -50.263932 -127.964675 23.12716 -160.742747 61.78032
Feb 2022 37.357614 -40.319308 115.78106 -82.218386 147.03354
Mar 2022 11.178505 -61.561739 93.85370 -110.385520 132.75956
Apr 2022 10.280569 -69.297649 86.65762 -111.536065 124.89584
May 2022 -170.600417 -246.607662 -87.06783 -289.532024 -40.44911
Jun 2022 2.431963 -72.336066 78.89315 -114.706990 121.48008
Jul 2022 -94.188622 -166.032950 -13.78216 -212.651073 31.75135
Aug 2022 51.135622 -34.219681 127.86161 -71.420248 166.43449
Sep 2022 -73.495394 -153.933332 10.90106 -197.757045 56.40379
Oct 2022 83.301675 -1.941207 166.90306 -45.690430 209.26736
Nov 2022 122.864639 34.394587 204.66901 -9.568528 246.16617
62
#EXPONENTIAL SMOOTHING
Data <- read_excel("Nilai Ekspor dan Impor all.xlsx", col_types =
c("date", "numeric", "numeric"))
#Cross Validation -> Membagi data menjadi data train dan test.
Train_Ekspor <- Ekspor %>% head(-12)
Train_Ekspor
Test_Ekspor <- Ekspor %>% tail(12)
Test_Ekspor
#NEURAL NETWORK
# Menghitung data residual dari data training untuk diramalkan dengan
Neural Network
data_residual = residuals(fit_es)
data_residual
autoplot(data_residual, main = "Data Residual Model Exponential
Smoothing")
# 2. Model nn ke-2
nn2 <- nnetar(train_residual, p=35, P=1, size=4)
nn2
ramal_nn2 <- forecast(nn2, h = 12) #hasil ramalan train residual
accuracy(ramal_nn2, test_residual)
# 3. Model nn ke-3
nn3 <- nnetar(train_residual, p=35, P=1, size=6)
nn3
ramal_nn3 <- forecast(nn3, h = 12) #hasil ramalan train residual
accuracy(ramal_nn3, test_residual)
# 4. Model nn ke-4
nn4 <- nnetar(train_residual, p=35, P=1, size=9)
nn4
ramal_nn4 <- forecast(nn4, h = 12) #hasil ramalan train residual
accuracy(ramal_nn4, test_residual)
# 5. Model nn ke-5
nn5 <- nnetar(train_residual, p=35, P=1, size=13)
nn5
ramal_nn5 <- forecast(nn5, h = 12) #hasil ramalan train residual
accuracy(ramal_nn5, test_residual)
# 6. Model nn ke-6
nn6 <- nnetar(train_residual, p=35, P=1, size=18)
nn6
ramal_nn6 <- forecast(nn6, h = 12) #hasil ramalan train residual
65
accuracy(ramal_nn6, test_residual)
#Hasil nilai ramalan ekspor 2022 metode hybrid dihitung melalui excel
#Hybrid = forecast exponential smoothing + forecast nn residual