Haerul Amri

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

JURNAL PRAKTIKUM MEKANIKA BATUAN

PREPARASI SAMPEL

Kharul Amri1, Risal S.2, Dian Dwi Apriliyani Arsdin, S.T3.

Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia
Makassar; Jl. Urip Sumoharjo KM 05, telp/fax (+62) 411 455666/ (+62) 411 455695
e-mail: [email protected]

Abstrak
Sampling secara umum dapat didefinisikan sebagai “suatu proses pengambilan sebagian kecil contoh dari
suatu material sehingga karakteristik contoh material tersebut mewakili keseluruhan material”. Tujuannya yaitu
Mempersiapakan sampel untuk pengujian dilaboratorium dan Mempermudah dalam analisis sampel. Mekanisme
kerjanya cetakan hausing yaitu menyiapkan semen dan pasir 3 : 1,5 dimana pasirnya 3, Semenya 1,5 dan siapkan air
lalu dicampur hingga menyatu antara semen dan pasir menggunakan air setelah itu dimasukan kedalam cetakan housing
kemudan silinder di cepit dengan dua besi dimasukan kecetakan housing setelah itu tunggu hingga mengering untuk di
teliti lebih lanjut. Kemudian stone cutter mekanisme kerjanya yaitu siapkan material atau batuan yang akan di potong
atau di perkecil, kemudian siapkan air yang di isi di tempat air dan di letakan di atas alat pemotong, lalu nyalakan mesin
pemotong, buka air yang telah di isi tadi dengan air dorong kebawah pemotong secara perlahan hingga batuan tersebut
terpotong kemudian ulangi metode tersebut hingga ukuran yang telah di tentukan. Mekanisme coring yaitu sampel
diletakan horizontal sesuai dengan alas pada setting mesin kemudian sampel tersebut dijepit sehingga tidak bergeser
pada saat di lakukan preparasi, air di alirkan dengan debit yang konstran sesuai dengan jenis batuan yang akan di
preparasi, kemudian melakukan preparasi secara perlahan-lahan.
Kata kunci: Mekanisme, Sampling, Tujuan

PENDAHULUAN
Sampling secara umum dapat didefinisikan
sebagai “suatu proses pengambilan sebagian kecil dengan ukuran dan berat lebih besar cenderung
contoh dari suatu material sehingga karakteristik akan berpisah dengan bahan yang lebih kecil dan
contoh material tersebut mewakili keseluruhan ringan (Segregasi).
material”. Dalam penetuan bahan makanan 1.1 Maksud
diperlukan preparasi sampel agar sampel tersebut Adapun maksud dilakukanya praktikum
berhasil. Analisis suatu bahan hasil makanan preprasi sampel yaitu agar kita dapat
hanya akan dicapai secara baik jika pengambilan mengetahui Langkah apa salah yang harus di
sampel bahan lakukan untuk mempersiapkan sampel.
dilakukan secara benar dan representatif.  1.2 Tujuan
Pengambilan perlu memperhatikan a. Mempersiapakan sampel untuk pengujian
homogenitas sampel yaitu efek ukuran dan berat dilaboratorium
partikel sangat berpengaruh terhadapa b. Mempermudah dalam analisis sampel
homogenitas bahan. Bahan

TINJAUAN PUSTAKA syarat yang harus dipenuhi sebelum sampel


1. Pengertian Preparasi Sampel tersebut di uji, antara lain ukuran sampel harus
Preparasi sampel adalah proses persiapan sekian mesh atau mikrometer. Jadi, sampel yang
sampel agar layak untuk di uji di laboratorium. akan di analisa harus memiliki ukuran yang sesuai
Tujuan reparasi disini yaitu untuk menyiapkan dengan standar yang menjadi metode dalam
suatu zat yang akan di analisis di laboratorium. analisa tersebut, sehingga hasil analisa menjadi
Hal ini karena dalam analisis kimia ada beberapa akurat dan presisi.
2. Tujuan dilakukannya Preparasi Sampel tertentu memerlukan metode analisis.
Teknik preparasi sampel dilakukan dengan Selain itu untuk memilih metode analisis,
tujuan khusus untuk memisahkan analit dari diperlukan bahan kimia danperalatan
matriks sampel yang sangat komplek, tertentu
memekatkan analit sehingga diperoleh analit b. Tahap Pengambilan Sampel
dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari semula, Tahapan ini sangat penting dilakukan terutama
dan mengubah analit menjadi senyawa lain yang sekali jika akan melakukan analisis dengan
dapat dianalisis dengan instrumentasi yang metode kuantitatif. Sampel yang diambil dalam
tersedia. Proses yang terakhir ini disebut tahapan ini harus mewakili keseluruhan materi
derivatisasi. Pengubahan senyawa menjadi yang nantinya akan dianalisis. Beberapa hal yang
senyawa lain dimaksudkan untuk: harus diperhatikan dalam pengambilan sampel
a. Meningkatkan sensitivitas pengukuran, misal adalah titik pengambilan sampel, jarak antara titik
pengukuran secara spektrofotometri ion besi pengambilan sampel, dan penghomogenan
secara spektrofotometri tentu menghasilkan terhadap sampel hasil sampling
hasil yang lebih sensitif jika ion besi diubah c. Persiapan Sampel sebelum di Analisis
menjadi ion Fe(II) dan direaksikan dengan Sampel di ambil dari lokasi yang telah
orto fenantroline atau jika ion besi (III) ditentukan sebelumnya. Misalnya pengambilan
direaksikan dengan ion tiosianat. Hal ini sampel daun dapat dilakukan di hutan. Sampel
disebabkan reaksi antara ion besi dengan yang di ambil jumlahnya disesuaikan dengan
pengomplek tersebut akan menghasilkan kebutuhan analisis. Untuk pengambilan sampel
senyawa komplek baru yang berwarna. daun bisa dilakukan dengan cara biasa yaitu
b. Menghasilkan senyawa yang lebih volatil, menggunakan tas plastik sebagai wadah.
misalnya asam lemak yang berantai panjang Teknik pengambilan sampel harus
tentunya  lebih sulit  dianalisis  dilakukan dengan benar. Jika tidak tepat dalam
menggunakan pengambilan sampel, hasil analisis kimia yang
kromatografi gas (GC) karena titik didihnya diperoleh tidak dapat menggambarkan kondisi
relatif tinggi. Untuk menurunkan titik yang representatif atau mewakili keseluruhan
didihnya maka asam lemak tersebut dari bahan yang akan dianalisis. Untuk mencapai
direaksikan dengan alkohol (metano atau tujuan tersebut maka dalam pengambilan sampel
etanol) sehingga terbentuk metil ester atau etil perlu diperhatikan beberapa parameter sebagai
ester yang titik didihnya lebih rendah. berikut :
c. Menghasilkan senyawa yang lebih termo 1) Homogenitas Sampel
stabil, misalnya analisis senyawa dengan GC Efek ukuran dan berat partikel sangat
memungkinkan terjadinya degradasi senyawa berpengaruh terhadap homogenitas bahan,
oleh pemanasan di injection port. Karena itu, dimana bagian yang berukuran dan berat
analit harus direaksikan dengan senyawa lain lebih besar cenderung akan berpisah
sehingga terbentuk senyawa baru yang termo dengan bagian yang lebih kecil dan ringan
stabil. (segregasi). Oleh karena itu sebelum
3. Preparasi Sampel sampel diambil, bahan harus dicampur
a. Perencanaan analisis secara merata atau sampel diambil secara
Sebelum melakukan analisis kuantitatif, acak dari beberapa bagian baik bagian
maka perlu memperhati-kan dua hal berikut dasar, tengah, atau bagian atas sehingga
ini; diperoleh sampel yang representatif.
1) Informasi analisis apa yang diperlukan 2) Cara Pengambilan Sampel
Dalam hal ini perlu diperhatikan tingkat Sampel dari bahan dapat diambil
ketepatan dan ketelitian hasil analisis dan tipe secara non-selektif atau selektif. Non-
sampel yang akan dianalisis selektif adalah pengambilan sampel secara
2) Metode analisis yang harus digunakan acak dari keseluruhan bahan tanpa
Untuk mendapatkan hasil analisis  memperhatikan atau memisahkan bagian
dengan tingkat ketepatan dan ketelitian dari bahan tersebut. Misalnya dalam
pengambilan sampel rumput gajah, sampel Sampel dapat berasal dari tumbuh-
diambil dari seluruh bagian rumput, baik tumbuahan seperti rumput-rumputan, biji-
daun maupun batang, kemudian dipotong- bijian, buah-buahan, hasil produksi
potong dan dicampur secara merata agar pertanian dan pangan maupun yang
diperoleh bahan yang homogen. Selektif berasal dari hewan. Sebelum dikeringkan
artinya sampel diambil secara acak dari bahan segar dipotong-potong untuk
bagian tertentu suatu bahan. Misalnya mendapatkan partikel yang leih kecil agar
sampel rumput gajah tadi dipisahkan cepat kering. Contoh: Sejumlah sampel
pengambilan sampel batang dan daun. ditimbang sebanyak A gram kemudian
3) Jumlah Sampel dijemur hingga kering di bawah sinar
Jumlah sampel yang diambil sangat matahari atau dikeringkan dalam oven 
berpengaruh terhadap tingkat representatif temperature 50 - 60°C sekitar ±24 jam.
sampel yang diambil. Jumlah sampel yang Setelah kering, sampel tadi ditimbang dan
diambil tergantung dari kebutuhan untuk diperoleh berat sebesar B gram. Sampel
evaluasi dan jumlah bahan yang diambil kemudian digiling atau diperhalus lagi
sampelnya. Sebagai pedoman jumlah bentuknya untuk analisis lebih lanjut.
sampel yang diambil adalah 10% dari Selisih antara bobot sampel sebelum dan
jumlah bahan. sesudah dikeringkan merupakan kadar air
4) Penanganan Sampel (KA) sampel segar dan selanjutnya dapat
Sampel yang telah diambil harus ditentukan bahan kering (BK) udara
segera diamankan agar tidak rusak atau sampel. Untuk mengetahui bahan kering
berubah sehingga mempunyai sifat yang sesungguhnya untuk mengetahui bahan
berbeda. Misalnya terjadi penguapan  air, kering sesungguhnya, maka bahan kering
ataupun tumbuhnya jamur. Itu  Sampel  udara dikali dengan bahan kering oven.
mempunyai kadar air rendah (< 15%) d. Tahap preparasi
terjadinya kerusakan sampel Preparasi sampel adalah pengurangan massa
kemungkiannya sangat kecil. Sampel lalu dan ukuran dari gross sampel sampai pada massa
dapat langsung dimasukkan ke kantong dan ukuran yang cocok untuk analisa di
plastik dan dibawa ke laboratorium. laboratorium. Tahap-tahap preparasi sampel
Sampel dengan kadar air tinggi seperti adalah sebagai berikut :
silase, maka kemungkinan terjadinya 1) Pengeringan udara (air drying)
penguapan air sangat besar, sehingga Pengeringan udara pada gross sampel
untuk mengontrol penguapan air, maka dilakukan jika sampel tersebut terlalu basah
sampel yang telah diambil harus segera untuk diproses tanpa menghilangnya moisture
ditimbang, dimasukkan ke dalam kantong atau yang menyebabkan timbulnya kesulitan
plastik kedap udara, dibawa ke pada crusher atau mill. Pengeringan udara
laboratorium dan segera dianalisis kadar dilakukan pada suhu ambient hingga suhu
bahan keringnya. Jika tidak dianalisis maksimum yang dapat diterima, yaitu 400 oC.
segera maka sampel yang telah diambil waktu yang diperlukan untuk pengeringan ini
segera timbang, dikeringkan atau dijemur bervariasi tergantung dari tipikal sampel yang
sampai beratnya konstan. Kemudian baru akan dipreparasi, hanya prinsipnya sampel
dibawa ke laboratorium. dijaga agar tidak mengalami oksidasi saat
5) Prosesing Sampel pengeringan.
Untuk tujuan evaluasi terutama 2) Pengecilan ukuran butir
evaluasi secara mikroskopis, kimia dan Pengecilan ukuran butir adalah proses
biologis, semua sampel harus pengurangan ukuran atas sampel tanpa
digiling  sehingga diperoleh sampel yang menyebabkan perubahan apapun pada massa
halus. sampel. Contoh alat mekanis untuk pengecilan
6) Penentuan Kadar Air Sampel Segar ukuran butir adalah :
1. Jaw Crusher
Jaw Crusher atau Roll Crusher biasa
digunakan untuk mengurangi ukuran butir dari
50 mm sampai 11,2 mm; 4,75 mm atau 2,36
mm. roll Crusher lebih direkomendasikan
untuk jumlah/massa sampel yang besar. Swing
Hammer Mill digunakan untuk menggerus
sampel sampai ukuran 0.2 mm yang akan
digunakan untuk sampel yang akan dianalisa
Gambar 1. Alat jaw crusher
di Laboratorium.
Digunakan untuk mengurangi ukuran 3) Pencampuran (mixing)
atau mengubah bentuk bahan tambang Mixing/pencampuran adalah proses
sehingga dapat diolah lebih lanjut. pengadukan sampel agar diperoleh sampel
Crusher sendiri merupakan alat yang yang homogen. Pencampuran dapat
digunakan dalam proses crushing. dilakukan dengan 2 cara yaitu:
Sedangkan Crushing merupakan proses a) Metode manual : menggunakan riffle atau
yang bertujuan untuk meliberasi dengan membentuk dan membentuk
mineral yang diinginkan dari mineral kembali timbunan berbentuk kerucut.
pengotornya.

2. Roll Crusher

Gambar 4 Riffle Splitter


b) Metode mekanis : menggunakan alat
Gambar 2. Alat Roll Crusher Rotary Sample Divider (RSD)

Digunakan sebagai crusher sekunder atau


crusher terseier setelah. Roll crusher terdiri
dari single roll dan double roll. Single roll
digunakan untuk memecahkan batuan yang
lembap dan tidak menguntungkan jika
digunakan untuk memecahkan batuan yang
abrasive.
3. Swing Hammer Mills Gambar 5 Rotary Sample Divider
4) Pembagian (dividing)
Proses untuk mendapatkan sampel yang
representative dari gross sampel tanpa
memperkecil ukuran butir.
5) Metode
Untuk menentukan kadar mineral dalam
suatu sampel makanan, digunakan metode
yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan
Gambar 3. Alat Roll Crusher bentuk fisik (padatan, cairan, gas) dan
Hammer mill merupakan mesin yang kandungan matriks sampel yang berbeda.
berperan penting dalam menjaga pada suatu Oleh karena itu, digunakan suatu metode
keseimbangan proses produksi sebagai yang tepat untuk menganalisis suatu sampel
pengolah sisa-sisa hasil produksi tepung. makanan. Untuk saat ini, metode standar dari
SNI (Standar Nasional Indonesia) digunakan langsung, karena yang dianalisis dengan cara
sebagai acuan dalam menentukan kadar ini adalah kadar nitrogennya. Cara Kjeldahl
pada umumnya dapat dibedakan atas dua
mineral dalam sampel makanan. Kemudian
cara, yaitu cara makro dan semimikro.
dari setiap metode terdapat perbedaan-
 Cara makro Kjeldahl digunakan untuk
perbedaan baik dalam teknik:
contoh yang sukar dihomogenisasi dan
 Pengambilan sampel dalam ukuran besar (1-3 gram)
 Preparasi sampel  Cara semimikro Kjeldahl dirancang
 Pengujian/analisis sampel untuk contoh ukuran kecil yaitu kurang
a) Metode Kjeldahl dari 300 mg dari bahan yang homogen.
Analisis protein dalam bahan pangan Kekurangan cara analisis ini ialah bahwa
dapat dilakukan dengan dua metode yaitu purina, pirimidina, vitamin-vitamin, asam
metode kuantitatif dan kualitatif. Kadar amino besar, kreatina, dan kreatinina ikut
protein yang ditentukan berdasarkan cara teranalisis dan terukur sebagai nitrogen
Kjeldahl  disebut sebagai kadar protein kasar protein. Walaupun demikian, cara ini masih
(crude protein) karena terikut senyawaan N digunakan dan dianggap cukup teliti untuk
bukan protein. pengukuran kadar protein dalam bahan
Metode ini merupakan metode sederhana makanan.
untuk penetapan nitrogen total pada asam 6) Pengabuan
amino, protein  dan  senyawa  mengandung Pengabuan dilakukan untuk menentukan
nitrogen. Metode ini terdiri dari memanaskan jumlah mineral yang terkandung dalam
sampel dengan asam  sulfat,  yang dapat  bahan. Penentuan kadar mineral bahan secara
di asli sangatlah sulit sehingga perlu dilakukan
menguraikan zat organik dengan oksidasi dengan menentukan sisa hasil pembakaran
untuk membebaskan nitrogen yang atas garam mineral bahan tersebut.
berkurang seperti ammonium sulfat. Pada Pengabuan dapat menyebabkan hilangnya
Langkah  bahan-bahan organik dan anorganik sehingga
ini kalium sulfat ditambahkan untuk  dapat terjadi perubahan radikal organik dan
pula terbentuk elemen logam dalam bentuk oksida
meningkatan titik didih medium. Penguraian atau bersenyawa dengan ion-ion negatif.
kimia dari sampel selesai saat medium warna Penentuan abu total dilakukan dengan tujuan
awalnya sangat gelap menjadi jelas dan tidak untuk menentukan baik tidaknya suatu proses
berwarna. pengolahan, mengetahui jenis bahan yang
Larutannya kemudian disuling dengan digunakan, serta dijadikan parameter nilai
sejumlah kecil natrium hidroksida, yang gizi bahan makanan.
mengubah garam amonium menjadi amonia. Terdapat dua metode yang dapat
Jumlah amonia hadir, dan dengan demikian dilakukan pada pengabuan, yaitu cara kering
jumlah nitrogen yang ada dalam sampel, (langsung) dan cara basah (tidak langsung).
ditentukan oleh titrasi balik. Selanjutnya, Cara kering digunakan untuk penentuan total
ujung kondenser Liebig dicelupkan ke dalam abu, abu larut, tidak larut air dan tidak larut
larutan asam borat. Amonia bereaksi dengan asam. Sedangkan cara basah dilakukan untuk
asam dan sisa asam kemudian dititrasi penentuan elemen mineral.
dengan larutan natrium karbonat  dengan  7) Penggerusan
indikator pH metil jingga. Proses penggerusan merupakan cara
Metode ini cocok digunakan secara semi- untuk mendapatkan sampel yang homogen
mikro, karena hanya memerlukan jumlah dan mudah dilarutkan. Apalagi jika sampel
sampel dan pereaksi yang sedikit dan waktu adalah padatan yang memiliki ukuran besar.
analisa yang pendek. Cara Kjeldahl 8) ‌Pelarutan
digunakan untuk menganalisis kadar protein
total dalam bahan makanan secara tidak
Sampel yang berupa padatan dilarutkan yang dilaporkan harus dibuat dalam bentuk
dengan pelarut tertentu sesuai dengan sifat tertulis dengan mencantumkan hasil analisisnya.
kelarutan sampel.  3). Alat yang di gunakan di laboratorium
9) ‌Pengenceran a. stone cutter
Penggunaan instrument seperti pada
suatu
spektrofotometer, HPLC, dan GC itu juga
membutuhkan konsentrasi sampel yang kecil
untuk pemeriksaan. Oleh karena itu,
dilakukanlah pengenceran menggunakan
pelarut hingga didapatkan konsentrasi yang
dapat  terbaca oleh instrumen.
10) ‌Penambahan pereaksi Gambar 6 stone cutter
Asam lemak berantai panjang lebih sulit
dianalisis dengan kromatografi gas (GC)
karena titik didihnya relatif tinggi. Untuk
menurunkan titik didihnya, asam lemak
tersebut direaksikan dengan alkohol (metanol
atau etanol) sehingga terbentuk metil ester
atau etil ester yang titik didihnya lebih
rendah.
11) ‌Penyaringan
Kebanyakan metode analisis bersifat
selektif. Pada metode yang bersifat non-
selektif, noise (unsur pengganggu) harus
dipisahkan dari sampel agar tidak
b. Coring
mempengaruhi data analisis. Karena itu,
filtrasi bertujuan pemurnian dengan Gambar 7 Coring
menghilangkan pengotor pada sampel. c. Cetakan Housing
Metode yang paling mudah untuk pemisahan
unsur/senyawa pengganggu adalah endapan,
ekstraksi pelarut, dan atau kromatografi.
e. Pengukuran Sampel
Tahapan pengukuran merupakan tahapan
yang paling penting dalam melakukan analisis
kimia. Konsep dasar yang harus dipahami dalam
melakukan pengukuran adalah sifat dari suatu zat
yang akan dianalisis itu sendiri. Baik itu sifat Gambar 8 Cetakan Housing
kimia maupun sifat fisikanya. Pengukurannya
dapat dilakukan dengan metode analisis volumetri 4. Perlakuan Umum Preparasi Sampel
(volum) atau analisis gravimetri (berat). Selain itu a. Ekstraksi
dapat juga dilakukan pengukuran dengan Perlakuan ini bisa dikerjakan dengan berbagai
menggunakan instrumen laboratorium yang lebih cara, baik secara fisik maupun secara kimiawi.
canggih. Secara fisik pula dapat dilakukan dengan
f. Perhitungan, Pelaporan, dan Evaluasi pengepresan  (pengempaan), penggilingan, dan
Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui pengendapan fisik (kristalisasi), pengendapan
kadar analit yang terdapat dalam suatu sampel. kimiawi (penggumpalan), dan distilasi. Secara
Apabila hasil perhiatungan sudah dapat kimiawi dilakukan dengan cara pelarutan dengan
kemudian untuk dipertanggungjawabkan, maka pelarut. Metode distilasi merupakan ekstraksi
harus dilakukan pelaporan data. Biasanya data dan pemisahan atas dasar perbedaan titik
uapnya. Distilasi dapat dilakukan dengan cara mencapai rasio yang seimbang dengan volume
sederhana, misalnya distilasi air, distilasi uap, masing-masing larutan.
distilasi uap dan air, dapat pula dilakuan dengan f. Inaktivasi Enzim
teknik fraksinasi (distilasi fraksinasi), atau Terdapatnya enzim dapat mengganggu hasil
distilasi vakum. Cara ekstraksi lainnya yang karena suatu enzim yang masih aktif dapat
relatif merupakan teknologi barn adalah mengadakan perubahan-perubahan kimiawi.
penggunaan teknik superkritik (super critical Misalnya pada elektroforesis, enzim protease
extraction). dapat menguraikan protein atau peptida-peptida
b. Filtrasi selama proses elektroforesis berlangsung.
Cara untuk memisahkan dua komponen g. Modifikasi Kimiawi dan Enzimatik
yang berbeda sifatnyaatau ukurannya melalui Perlakuan ini bertujuan untuk mengubah
sebuah membran permiabel yang poreus. struktur kimiawi sampel untuk suatu tujuan
Filtrasi dapat dilakukan dengan teknik tertentu yang memudahkan analisis.
penyaringan. Penyaringan lazim digunakan untuk
memisahkan padatan dan cairan yang bercampur PROSEDUR PERCOBAAN
menjadi satu dan tidak lazim untuk memisahkan Pertama-tama yang kami lakukan
campuran dua macam cairan yang berbeda yaitu menyiapkan alat dan bahannya
berat jenisnya. Dalam praktek  penyaringan kemudian alat yang pertama kami
dikerjakan dengan menggunakan bahan praktekan yaitu cetakan housing
penyaring yang berupa membran. mekanisme kerja alatnya yaitu kami
c. Sentrifugasi menyiapkan semen sebanyak 1,5 dan
Tujuan utama dilakukan sentrifugasi adaiah pasirnya sebanyak 3 jadi untuk
memisahkan partikel-partikel padatan dari perbandingakan itu 3 : 1,5 setelah itu
cairan yang bercampur menjadi terpisah satu kami menyiapkan air untuk menyampur
dengan yang lainnya. Jadi pada hakekatnya pasar dan semen yang telah di siapkan
seperti filtrasi, tetapi pemisahan dengan tadi setelah itu dimasukan kedalam
sentrifugasi didasarkan pada perbedaan berat cetakan housing kemudan silinder dijepit
jenis partikel. Dalam hal ini gaya sentrifugasi dengan dua besi lalu dimasukan
sangat berpengaruh paa hasil. Makin tinggi gaya kecetakan housing setelah itu tunggu
sentrifugasi makin teijadi pemisahan dengan hingga mengering untuk di analisis lebih
baik. lanjut. Kemudian untuk stone cutter
d. Lisis mekanisme kerja alatnya yaitu kami
Biasanya dikerjakan untuk merusak atau meyiapkan material yang akan di potong
memecah dinding sel tanaman, hewan, atau atau di perkecil, kemudian kami
mikroba. Pekerjaan ini dapat dilakukan secara menyiapkan air yang telah diisi di tempat
fisik misalnya dengan penggilingan, air dan di letakan di atas alat pemotong,
penggerusan, atau dengan sonikasi. lalu kami nyalakan mesin pemotong,
e. Dialisis kemudian membuka air yang telah di isi
Perlakuan ini merupakan teknik pemisahan tadi dengan air didorong kebawah
dengan menggunakan membran semi-permiabel. pemotong secara perlahan hingga batuan
Dialisis dapat berfungsi sebagai penyaring tersebut terpotong kemudian ulangi
molekuler karena yang dapat melalui membran metode tersebut hingga ukuran yang telah
umumnya adalah melekul yang ukurannya relatif di tentukan. Mekanisme kerja alat coring
kecil. Dialisis bekerja atas dasar peristiwa yaitu sampel diletakan horizontal sesuai
osmosis. Partikel-partikel (molekul) yang kecil dengan alas pada setting mesin kemudian
dapat juga melalui memboran sampai terjadi sampel tersebut dijepit sehingga tidak
keseimbangan. suatu Keseimbangan tercapai jika bergeser pada saat di lakukan preparasi,
konsentrasi partikel dalam larutan pada sisi-sisi air di alirkan dengan debit yang konstran
yang bersebelahan dengan membran sudah sesuai dengan jenis batuan yang akan di
preparasi, kemudian melakukan preparasi secara perlahan-lahan .

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil

Gambar 10 hasil preparasi sampel pada stone cutter


Gambar 9 hasil preparasi sampel cetakan
housing

Gambar 8 hasil preparasi sampel pada Coring

Gambar 9 hasil preparasi sampel

2. Pembahasan bidang mekanika atau geoteknik kerena sangat


Preparasi bertujuan untuk mempersiapkan membantu untuk pengujian- pengujian sampel
untuk siap uji laboratorium. Hal-hal pokok yang dalam laboratorium misalnya pengecilan ukuran
perlu dilakukan adalah pengecilan ukuran sampel sampel batuan menggunakan alat-alat seperti
dimana sampel yang di ambil di lapangan stone cutter dan coring yang selanjutkan akan di
berukuran bongkah (>256 mm) kemudian lakukan pengujian seperti kuat tekan batuan, kuat
dilakukan pemotongan atau pengecilan ukuran geser dan lain-lain.
sampel. Bentuk sampel ada tiga yaitu silinder, 2. Saran
kubus,dan persegi panjang. Ukuran yang di Untuk laboratorium yaitu  dapat  menyiapkan
gunakan pada saat pengecilan ukuran sampel yaitu segala sesuatu sebelum praktikum dilaksanakan,
Panjang diameter atau lebar dari sampel yang saran untuk asisten selalu tetap semangat dalam
telah dikecilkan. Setelah itu sampel dipukul mengadapi praktikan
dengan menggunakan palu hingga menunjukan
rekahan-rekahan kecil. Terakhir yaitu sampel DAFTAR PUSTAKAN
dioleskan lilin cair menggunakan kuas. Christina, dkk. 2012. Teknik Preparasi
Sampel untuk Bahan Makanan.
PENUTUP Bogor. Akademi Kimia Analisis
1. Kesimpulan Fathma, R. 2012. Tata Cara Teknik
Pada praktikum mekanika batuan mata acara Sampling. Yogyakarta: Kanisius
preparasi sampel dapat kita simpulkan bahwa
Nugroho, dkk. 2015. Karakterisasi Blade
preparasi sampel adalah persiapan suatu sampel
Hammer Mill Type Swing.
untuk layak di uji dilaboratorium. Peranan
preparasi sendiri sangat penting apalagi dalam
Semarang. Universitas Sugiarto, Djaja. 2017. Preparasi Sampel.
Diponegoro. Yogyakarta. Universitas Gajah
Mada

Anda mungkin juga menyukai