Makalah Hilba
Makalah Hilba
Makalah Hilba
Disusun Oleh
1. Ahmad delvin arafi 2211010009
Kls:A smt1
Pendahuluan
Pengertian
2. Pendidikan Islam Menurut Hadits Ta’dib adalah Kata lain yang mengandung arti
Pendidikan, yang berasal dari kata addaba, yuaddibu, Ilmu Pendidikan Islam 16
ta’diban mempunyai arti pendidikan, disiplin, patuh dan tunduk pada aturan. Kata
ta’dib berasal dari kata adab yang berarti sopan santun, beradab, tata krama, budi
pekerti, akhlak, moral, dan etika. Penggunaan kata ta’dib dalam arti Pendidikan
dapat dijumpai pada hadis Rosulullah SAW sebagai berikut: Berdasarkan
pemaparan hadis yang sudah dicantumkan diatas, maka sudah sangat jelas
bahwasanya Pendidikan itu sangat penting.Bahkan Rosulullah SAW sendiripun
sudah menjelaskan melalui hadis tersebut. Akan tetapi istilah ta’dib tersebut lebih
tertuju kepada proses pembinaan dan penyempurnaan akhlak atau budi pekerti
peserta didik. Di dalam Al-Qur’an pun terdapat surah yang menggambarkan
betapa pentingnya Pendidikan itu, seperti halnya pada ayat yang pertama kali
turun yakni surah Al-Alaq ayat 1-5 yang pada ayat tersebut mempunyai istilah-
istilah yang berkaitan dengan Pendidikan yakni iqra’, allama, dan al-qalam yang
mempunyai arti bacalah, mengajarkan dan alat tulis. Dengan berproses seperti
membaca atau menulis, pengetahuan yang diperoleh akan semakin luas.
Sedangkan dalam hadis yang berasal dari Ali diatas dapat disimpulkan
bahwasanya dalam hal Pendidikan harus kembali pada Rosulullah SAW, dan
selalu menjunjung tinggi Al-Qur’an yang memang merupakan pedoman hidup
umat manusia di muka bumi ini. Dalam hadis sendiri juga banyak yang
mengajarkan tentang Pendidikan contohnya saja perintah mengajarkan sholat
kepada anak pada umur 7 tahun dan memukul anak pada umur 10 tahun apabila
meninggalkan sholat. Kemudian kewajiban menuntut ilmu baik itu laki-laki
maupun perempuan, dan masih banyak lagi. Ini semua membuktikan bahwa Al-
Qur’an dan hadis banyak mengajarkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
usaha-usaha Pendidikan. Oleh karena itu, menjadikan Al- Qur’an dan hadits
sebagai landasan dalam pelaksanaan Pendidikan Islam adalah wajib.
3. Pendidikan Islam Menurut Ilmuwan Pendidikan Islam memiliki pengertian yang
berbeda-beda dari penulis satu dan yang lainnya. Diantara pengertian Pendidikan
Islam dari para ahli adalah sebagai berikut ini:
a. Menurut Prof. Dr. Achmadi, Pendidikan Islam adalah segala usaha untuk
memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya manusia
yang ada padanya menuju terbentuknya manusia seutuhnya sesuai dengan
norma Islam.
b. Menurut Prof. H.M. Arifin, M.Ed, Pendidikan Islam adalah sistem
Pendidikan yang memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin
kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam, karena nilai-nilai Islam telah
menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya.
c. Menurut Al Qardhawi sebagaimana dikutip oleh Azyumardi Azra,
Pendidikan Islam adalah Pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya,
rohani dan jasmaninya, akhlaknya dan keterampilannya. Karena Pendidikan
Islam menyiapkan manusia untuk hidup, baik dalam damai dan perang, dan
menyiapkan untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan
kejahatannya, manis dan pahitnya.
Tujuan adalah sesuatu hal yang ingin di capai dalam suatu usaha ataupun
kegiatan. Maka, seperti halnya Pendidikan Islam juga harus mempunyai tujuan
untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.
Abd ar-Rahman an-Nahlawi juga menyatakan bahwa tujuan Pendidikan Islam
ada 4 diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan akal dan pikiran untuk menyongsong kehidupan dan
merenungi segala yang diciptakan oleh Allah di semesta alam.
2. Menumbuhkan kekuatan, potensi dan bakat yang dimiliki mulai dari taman
kanak-kanak sampai dengan dewasa.
3. Memberikan Pendidikan yang maksimal pada generasi muda, baik itu laki-
laki maupun perempuan.
4. Berusaha menyeimbangkan kekuatan-kekuatan dan keinginan yang dimiliki
oleh manusia.
Jadi Tujuan dari Pendidikan Islam harus diwujudkan demi kepentingan
bersama. Karena dengan adanya Pendidikan Islam diharapkan dapat menghasilkan
manusia yang berguna bagi dirinya sendiri ataupun orang lain, dan bagaimana
caranya agar senang mengamalkan dan mengembangkan ajaran-ajaran Islam
dalam berhubungan dengan Allah atau dengan sesamanya. Selain itu, dengan
adanya Pendidikan tersebut kita dapat mengambil semua manfaat dari alam
semesta untuk kepentingan di dunia atau di akhirat kelak.
Ruang lingkup pendidikan dalam islam itu sangat luas, yang didalamnya banyak
segi atau pihak yang ikut terlibat. Baik secara langsung maupun tidak langsung.
7 Hal ini mencakup seluruh komponen pendidikan islam yang dapat dijangkau
dalam berbagai literature, ruang lingkupnya sebagai berikut:
1. Dasar dan tujuan pendidikan islam Yang dibahas pada bagian ini adalah
seputar apa saja yang menjadi dasar-dasar dalam pelaksanaan pendidikan islam
dan apa pula tujuan dari pedidikan islam.
2. Pendidik dalam prespektif Ilmu Pendidikan Islam. Yang dibahas pada bagian
ini adalah seputar pendidik sebagai pelaku utama dalam pendidikan, bagaimana
menjadi pendidik yang baik, baik dalam sifat maupun dalam sikap. Apa saja
yang harus dimiliki sebagai orang pendidik.
3. Peserta didik dalam prespektif pendidikan islam Pada bagian ini yang dibahas
adalah seputar siapa yang disebut sebagai peserta didik, apa saja sifat-sifat
yang harus dimiliki oleh peserta didik, apa yang menjadi kebutuhannya serta
bagaimana mengembangkan potensi yang ada pada peserta didik. Secara lebih
rinci Abuddin Nata mengelompokkan mengenai ruang lingkup ilmu pendidikan
islam ini ke dalam dua bagian: yang pertama adalah berkaitan dengan teori-
teori dan konsep-konsep diperlukan untuk merumuskan dan mendesain
pendidikan islam dengan berbagi aspeknya. Diantaranya adalah visi, misi,
tujuan, kurikulum, proses belajar mengajar, dan sebagainya. Teori-teori dan
konsep- konsep tersebut dibangun dari hasil kajian ilmiah yang mendalam dari
sumber ajaran islam yaitu Al Qur’an dan As Sunnah, serta dari berbagai
disiplin ilmu yang relevan seperti sejarah, filsafat, psikologi, sosiologi, budaya,
politik, dan sebagainya. Kedua adalah teori-teori atau konsep yang diperlukan
untuk kepentingan praktis pendidikan, yaitu yang mempengaruhi peserta didik
agar mengalami perubahan, peningkatan dan kemajuan baik dari segi sisi
wawasan, ketrampilan, maupun dari kepribadiannya.
Prinsip yang selanjutnya yaitu prinsip keseimbangan, prinsip ini sangat penting,
karena antara teori dengan praktek, antara aqidah dengan akhlak itu tidak boleh
berat sebelah tetapi harus seimbang antara keduanya. Pengetahuan saja tanpa
adanya praktik ataupun prakik saja tanpa adanya sebuah ilmu itu sama saja. Seperti,
jika ada seseorang yang ia menguasai ilmu dunia dan ilmu akhirat tetapi dalam
kehidupan dia, akhlak hablum minannas) tidak baik maka orang tersebut bisa
dikatakan sebagai hina. Seperti nasehat dari seorang ulama yaitu Syaikh
Muhammad bin Shalih Al- ‘Utsmani dalam Syarhul Hilya Fii Thalabul Ilmi, beliau
berkata “Seorang penuntut ilmu jika tidak menghiasi diri dengan akhlak yang
mulia maka tidak ada faedah
menuntut ilmunya.” Dan bahkan ilmu saja tanpa adanya akhlak dapat membawa
kehancuran.
Pendidikan Islam di Indonesia dan di Timur Tengah Isi pendidikan islam dan
pengajaran agama islam pada tingkat permulaan ini meliputi:
1. Belajar membaca Al Qur’an
2. Belajar dan praktek shalat
3. Pelajaraan ketuhanan atau ketauhidan yang pada garis besarnya berpusat pada
sifat dua puluh.
Pada tingkat yang lebih tinggi diajarkan pula bahasa Arab, mulai mempelajari ushul
fiqih, misalnya thaharah, shalat, zakat, puasa, dan haji. Kemudian dilanjutkan
dengan pelajaran yang mengenai aturan-aturan tentang nikah, talak, rujuk dan
waris. Isi pendidikan dan pengajaran islam seperti tersebut diatas, juga berlaku pada
pondok pesantren, hanya saja karena murid-murid bertempat tinggal bersama maka
pelajaran tersebut dapat dilaksanaan lebih intensif. AdapunDapat disimpulkan isi
pendidikan dan pengajaran agama islam sampai timbul sistem madrasah, baik yang
di ajarkan di surau-surau, langgar, masjid maupun pondok pesantren,
Pada tingkat yang lebih atas di tambah dengan tajwid, lagu qasidah, berjanji dan
sebagainya serta mempelajari kitab perukunan.
Pelajaran itu menggunakan kitab Al-Awamil dan Al-Kalamu, setelah itu kitab Fiqh
(Al-Minhaj) dan Tafsir Jalalain. Sistem pendidikan di Saudi Arabia pada dasarnya
mengambil kurikulum yang ada pada Negara-negara Arab lainya, terutama Negara
Mesir, dengan lebih menekankan pada mata pelajaran keagamaan. Kurikulum untuk
sekolahsekolah pria dan wanita pada setiap jenjang yang sama pada praktiknya,
kecuali sekolah wanita, menambah pelajaran manajemen rumah tangga, sementara
sekolah pria, menambah mata pelajaran pendidikan jasmani, yang tidak diajarkan
pada wanita. Sekolah-sekolah swasta diharuskan oleh peraturan mengikuti
kurikulum yang sama seperti pada sekolah-sekolah negeri. Guru bahasa arab
menggunakan papan tulis di samping menggunakan metode hafalan teks. Guru
bahasa ilmu eksakta menggunakan laboratorium kalau peralatan itu tersedia di
sekolahnya. Tetapi hampir semua laboratorium sekolah serba tidak lengkap, baik
kekurangan dalam pealatanya atau dalam tenaga professional, atau keduanya. Dari
kedua Negara dengan latar belakang yang berbeda tersebut juga memiliki kesamaan
materi dan metode pengajaran, dalam materi pendidikan di Indonesia dan sebagian
Negara yang ada di Timur Tengah terdapat materi yang sama, terdapat kesamaan
yakni lebih mengutamakan pendidikan agama, namun setelah terjadinya
pembaharuan di Indonesia terjadi penambahan dalam materi pendidikan yaitu
pendidikan umum. Begitu pula, di Negara Arab, mereka lebih menekankan
pendidikan agama.
Kata Pendidikan dalam Bahasa Arab berasal dari kata tarbiyah yang diambil dari
kata rabba. Kata rabba ini banyak digunakan dalam Al-Qur’an misalnya pada QS.
Al-Isra’ ayat 24. Sedangkan pengajaran dalam Bahasa Arabnya adalah ta’lim yang
berasal dari kata ‘allama. Kata ini diambil dari Al-Qur’an pada QS. Al-Baqarah
ayat
31. Kemudian Pendidikan juga dapat diartikan dalam kata ta’dib yang berasal dari
kata addaba, yuaddibu, ta’diban. yang mana banyak sekali hadis-hadis yang
menjelaskan mengenai Pendidikan misalnya hadis yang diriwayatkan oleh Ad-
Dailami dari Ali bin Abi Thalib RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda
“Didiklah anak-anak kalian dengan tiga macam perkara yaitu mencintai Nabi kalian
dan keluarganya serta membaca Al-Qur’an, karena sesungguhnya orang yang
menjunjung tinggi Al-Qur’an akan berada di bawah lindungan Allah, diwaktu tidak
ada lindungan selain lindungan-Nya bersama para Nabi dan kekasihnya”. Para
Ilmuwan juga mendefinisikan pengertian Pendidikan Islam dengan beberapa
pendapatnya yang berbeda-beda. Namun, pendapat tersebut saling berhubungan
antara yang satu dengan yang lainnya. Yang mana pengertian Pendidikan Islam
adalah suatu usaha mengembangkan kemampuan manusia untuk lebih maju yang
sesuai dengan nilai-nilai agama Islam demi terwujudnya cita-cita mulia sehingga
terbentuknya pribadi manusia yang sempurna, baik yang berkaitan dengan akal,
perasaan maupun perbuatan. Tujuan dari Pendidikan Islam yang dikemukakan oleh
Abd Ar-Rahman An-Nahlawi diantaranya adalah:
2. Menumbuhkan kekuatan, potensi dan bakat yang dimiliki mulai dari taman
kanak- kanak sampai dengan dewasa, Memberikan Pendidikan yang maksimal
pada generasi muda, baik itu laki-laki maupun perempuan.
Kemudian, Ruang lingkup pendidikan dalam islam itu sangat luas, dengan
mencakup seluruh komponen pendidikan islam yang dapat dijangkau dalam
berbagai literatur, yakni: Dasar dan tujuan pendidikan islam, pendidik dalam
prespektif pendidikan islam, peserta didik dalam prespektif pendidikan islam,
kurikulum pendidikan islam, materi pendidikan islam, pendekatan dan metode
dalam pendidikan islam, media dalam pendididkan islam, evaluasi dalam
pendidikan islam, lembaga-lembaga pendidikan islam, peran Lingkungan dalam
pendidikan islam, serta beberapa isu penting terkini mengenai pendidikan islam.
Secara umum objek dalam ilmu pendidikan dapat dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu: Objek material dan Objek formal. Dari penjelasan masing-masing
dapat
dikaitkan bahwa objek dalam ilmu pendidikan islam adalah semua yang mengkuti
proses pendidikan, baik itu peserta didik, pendidik, ruang ligkup pendidikan, serta
segala upaya dalam membimbing siswa yang berakhlak, berfikiran luas,
mempunyai tujuan, serta dalam mengembangkan bakat dan karakter siswa. Dalam
menentukan tujuan pendidikan sesungguhnya tidak terlepas dari prinsip-prinsip
pendidikan. Prinsipprinsip tersebut diantaranya adalah:
1. Prinsip Integrasi
2. Prinsip keseimbangan
3. Prinsip persamaan dan perbedaan
4. Prinsip berkelanjutan
5. Prinsip kemaslahatan dan keutamaan Materi pendidikan islam yang ada
di Indonesia pada tingkat pertama terdapat pelajaran membaca Al-
Qur’an, praktek shalat, keimanan, dan pelajaran mengenai akhlak.
Tujuan dalam KBBI kamus besar bahasa Indonesia diartikan arah atau haluan.
Dengan demikian maka pendidikan yang dirancang sebagai alat untuk
mendewasakan peserta didik harus berorientasi kepada tujuan yang jelas, apa yang
hendak dicapai. Tujuan pendidikan merupakan salah satu dari komponen
pendidikan, oleh karena itu harus dirumuskan terlebih dahulu sebelum merumuskan
komponen- komponen yang lain. Tujuan merupakan standar usaha yang dapat
ditentukan, dan mengarahkan usaha yang akan dilalui. Disamping itu, tujuan juga
dapat membatasi obyek yang lain, agar usaha atau kegiatan dapat terfokus pada apa
yang dicita- citakan. Dan yang terpenting lagi adalah bahwa tujuan dapat
memberikan penilaian atau evaluasi terhadap usaha-usaha yang lain.
Tujuan berarti arah atau sasaran yang ingin dicapai dengan suatu usaha atau
kegiatan. Dengan begitu, maka suatu kegiatan tidak akan berakhir bila tujuannya
belum tercapai. Ilmu pendidikan Islam yang merupakan disiplin ilmu pun memiliki
sebuah tujuan. Ilmu pendidikan Islam itu tidak kalah penting. Tujuan Ilmu
pendidikan Islam dalam tulisan ini ditinjau dari empat perspektif, yakni al-Qur’an
dan al-Hadits, undang-undang. Taxonomy bloom, dan ilmuwan klasik dan
kontemporer. Hal tersebut tampak dalam kesimpulan yang ditinjau dari empat
perspektif tersebut, yakni menyeimbangkan antara aspek spiritual dan intelektual.
Membentuk pribadi yang bertakwa, berakhlaq mulia, dan dapat menyesuaikan sikap
dan perilaku terhadap sesama manusia dan lingkungan sekitarnya. Sesuai dengan
Sebuah tujuan selalu mengalami pembaharuan. Sebuah kalimat yang cocok untuk
generasi milenial adalah kokoh spiritual dan mapan intelektual.Kemudian di tingkat
yang lebih atas ditambah dengan pelajaran ilmu shorof, ilmu nahwu, ilmu fiqih, dan
ilmu tafsir. Namun setelah ada pembaruan materi pelajaranya pun juga bertambah,
seperti ilmu hadis, mantiq, ilmu bayan, dan ilmu badi’. Di negara Saudi Arabia dan
sekitarnya, pelajaran yang mereka tekankan adalah pelajaran keagamaan.
Kemudian di sekolah wanita ditambah dengan pelajaran manajemen rumah tangga,
sedangkan sekolah pria di tambah dengan mata pelajarn pendidikan jasmani. Tidak
hanya itu, disekolah swasta juga terdapat pelajaran tambahan seperti bahasa asing
dan komputer. Ilmu pendidikan islam merupakan ilmu yang berpegang teguh pada
Al Qur’an, Hadis, Ijma’ dan Qiyas. Jika displin ilmu tidak memiliki prinsip
pendidikan, maka dapat dikhawatirkan akan terjadi liberalisasi pendidikan.
Kurikulum berasal dari bahasa latin curriculum yang berarti bahan pengajaran.
Kosakata kurikulum telah masuk ke dalam kosakata bahasa indonesia dengan arti
susunan rencana pengajaran. Dalam bahasa arab kosakata kurikulum menggunakan
kosakata al-manhaj, maka jika kembali dilihat pada kamus-kamus bahasa arab
manhaj (kurikulum) yang bermakna jalan terang atau jalan terang yang dilalui
manusia pada berbagai bidang kehidupan. . Asas-Asas Dan Ciri-Ciri Kurikulum
Pendidikan Islam Asas atau dasar pendidikan islam. Dasar dalam bahasa inggris
merupakan terjemahan dari kosakata fondatioun atau fundamen yang berrati dasar
atau landasan. Pendidikan sebagaimana dikemukakan adalah merupakan sebuah
sistem yang mengandung aspek visi, misi, tujuan, kurikulum, bahan ajar, proses
belajar mengajar, guru, murid, manajemen, sarana prasarana, biaya, lingkungan dan
lain sebagainya, berbagai komponen pendidikan tersebut membentuk sebuah sistem
yang memiliki kontruksi atau bangunan yang khas. Agar kontruksi atau bangunan
pendidikan tersebut kukuh maka haruslah memiliki dasar atau asas yang menopang
atau menyangganya, sehingga bangunan konsep sebuah pendidikan tersebut dapat
berdiri kukuh serta dapat digunakan sebagai acuan dalam praktik pendidikan. Jenis-
Jenis Dasar Pendidikan Islam
1. Dasar Religius Adalah dasar yang diturunkan dari ajaran agama yang bersifat
humanisme-teosentris yaitu dasar yang mamperlakukan dan memuliakan
manusia sesuai dengan petunjuk Allah swt, dan dapat pula berarti dasar yang
mengarahkan manusia agar berbakti, patuh dan tunduk kepada Allah swt,
dalam rangka memuliakan manusia. . Sumber Pendidikan Islam Menurut
Hasan Langgulung, bahwa sumber pendidikan Islam yaitu Al-Qur’an, as-
Sunnah, ucapan para sahabat (mazhab al-shahabi), kemaslahatan umat
(mashalih al-mursalah), tradisi atau adat yang sudah di praktikkan dalam
kehidupan masyarakat (al-‘urf), dan hasil ijtihad para ahli. Selain itu, ada
pula yang meringkaskan sumber pendidikan Islam menjadi empat jenis, yaitu
Al- Qur’an, as-Sunah, sejarah, dan filsafat. Sumber-sumber pendidikan Islam
ini selengkapnya dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Al-Qur’an Secara harfiah, Al-Qur’an berarti bacaan atau yang dibaca.
Hal ini sesuai dengan tujuan kehadirannya, antara lain agar menjadi
bahan bacaan untuk dipahami, dihayati, dan diamalkan kandungannya.
Adapun secara istilahi, Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang
diturunkan kepada Rasul-Nya melalui malaikat Jibril, yang disampaikan
secara mutawatir, dianggap ibadah bagi orang yang membacanya, yang
dimulai dengan surat al-fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas.
Dengan definisi tersebut, maka AlQur’an dengan sangat meyakinkan
pasti mengandung kebenaran, dan jauh dari kebatilan.
2. As-Sunnah Secara harfiah, as-Sunah adalah jalan hidup yang dijalani
atau dibiasakan, apakalh jalan hidup itu baik atau buruk, terpuji ataupun
tercela. Adapun pengertian as-Sunah menurut para ahli Hadis adalah
sesuatu yang didapatkan dari Nabi SAW yang terdiri dari ucapan,
perbuatan,
persetujuan, sifat fisik atau budi, atau biografi, baik pada masa sebelum
kenabian ataupun sesudahnya. Sunnah menurut para ahli Hadis sama
dengan pengertian hadis. Sunnah sebagai sumber pendidikan Islam,
dapat dipahami dari hasil analisis, sebagai berikut: Pertama, Nabi
Muhammad SAW sebagai yang memproduksi Hadis dikatakan sebagai
guru. Kedua, Nabi Muhammad SAW tidak hanya memiliki kompetensi
pengetahuan yang mendalam dan luas dalam ilmu agama, psikologi,
sosial, ekonomi, politik, hukum dan budaya, melainkan juga memiliki
kompetensi kepribadian yang terpuji, kompetensi keterampilan mengajar
dan mendidik yang prima, serta kompetensi sosial. Hal ini menunjukkan
bahwa Nabi yaitu seorang pendidik yang profesional.
Kurikulum berasal dari bahasa latin curriculum yang berarti bahan pengajaran.
Kosakata kurikulum telah masuk ke dalam kosakata bahasa indonesia dengan arti
susunan rencana pengajaran. Dalam bahasa arab kosakata kurikulum menggunakan
kosakata al-manhaj, maka jika kembali dilihat pada kamus-kamus bahasa arab
manhaj (kurikulum) yang bermakna jalan terang atau jalan terang yang dilalui
manusia pada berbagai bidang kehidupan. Dari sekian banyak pengertian dari
kosakata kurikulum dapat diartikan bahwa kurikulum adalah rencana atau bahasan
pengajaran sehingga arah kegiatan pendidikan menjadi jelas dan terang. Pendidikan
sebagaimana dikemukakan adalah merupakan sebuah sistem yang mengandung
aspek visi, misi, tujuan, kurikulum, bahan ajar, proses belajar mengajar, guru,
murid, manajemen, sarana prasarana, biaya, lingkungan dan lain sebagainya,
berbagai komponen pendidikan tersebut membentuk sebuah sistem yang memiliki
kontruksi atau bangunan yang khas. Agar kontruksi atau bangunan pendidikan
tersebut kukuh maka haruslah memiliki dasar atau asas yang menopang atau
menyangganya, sehingga bangunan konsep sebuah pendidikan tersebut dapat
berdiri kukuh serta dapat digunakan sebagai acuan dalam praktik pendidikan.
PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM DAN METODE PENDEKATANNYA
Metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai
dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan. Dalam dunia
pendidikan, metode pembelajaran menempati posisi yang cukup penting. Sebab
keberhasilan kegiatan belajar mengajar salah satunya ditentukan oleh kesesuaian
metode pembelajaran yang digunakan dengan materi pembelajaran yang diajarkan
atau dengan minat peserta didik. Oleh karena itu, metode pembelajaran terus
berkembang dan akan terus bertambah seiring dengan perkembangan zaman dan
tuntutan dunia pendidikan. Metode pendidikan islam didasarkan atas teladan.
2020, M. C. (2020). ILMU PENDIDIKAN ISLAM. In A. D. Masithoh. (Ed.). Prima Media Grafika .
Retrieved NOVEMBER 30, 2022